Anda di halaman 1dari 29

Proses

Perencanaan Pariwisata
PDW403
Proses Perencanaan
Rangkaian, tahapan, metode untuk mencapai kondisi
ideal di waktu kemudian.

Kondisi Proses Kondisi


saat ini ideal
Perencanaan
1.  Planning is predicting. Predicting requires some
estimated perceptions of the future. Absence of
planning or short range planning that does not
anticipate a future can result in serious malfunction
and inefficiencies (Gunn, 1994)

2.  Planning is organizing the future to achieve certain


objectives. There is a strong element of predictability
in planning because it attempts to envision the future
(Inskeep, 1991)
Pariwisata
Perencanaan Pariwisata
Perencanaan pariwisata mengaplikasikan konsep-konsep
dasar perencanaan pada umumnya dengan penyesuaian
terhadap karakteristik sistem pariwisata, untuk pencapai
tujuan pembangunan pariwisata (Inskeep, 1991)

Karakteristik sistem pariwisata:
1.  terkonsentrasi secara keruangan
2.  musiman
3.  tumbuh cepat
4.  dapat diamati
5.  asing--pengalaman baru
Proses Perencanaan Pariwisata
Rangkaian, tahapan, metode untuk mencapai tujuan
pembangunan kepariwisataan di masa akan datang

Proses Tujuan
Kondisi
pembangunan
Eksisting perencanaan kepariwisataan
pariwisata
Tujuan Pembangunan Kepariwisataan
1.  Meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
2.  meningkatkan kesejahteraan rakyat,
3.  menghapus kemiskinan,
4.  mengatasi pengangguran,
5.  melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya,
6.  memajukan kebudayaan,
7.  mengangkat citra bangsa,
8.  memupuk rasa cinta tanah air,
9.  memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan
10.  mempererat persahabatan antarbangsa (UU RI 10 2009).

1.  Enhanced visitor satisfactions,


2.  improved econmiy and business success,
3.  susteinable resource use, and
4.  community and area integration. (Gunn and Var, 2002)
Proses Perencanaan Pariwisata
1.  Persiapan studi; pengenalan karakteristik, potensi dan isu strategis,
penganggaran, pemilihan anggota tim pengarah, kerangka acuan kerja,
administrasi.
2.  Penetapan tujuan dan sasaran; perumusan tujuan dan sasaran yang
dapat menjawab isu-isu strategis
3.  Survei; inventarisasi situasi eksisting dan karakteristik area amatan
4.  Analisis dan sintesis; analisis hasil survei dan sintesis untuk merumuskan
rencana dan rekomendasi
5.  Formulasi kebijakan dan rencana; merumuskan alternatif kebijakan
pembangunan dan perencanaan
6.  Rekomendasi; kebijakan pembangunan dan rencana terpilih yang tepat
dengan tujuan dan sasaran pembangunan
7.  Implementasi dan monitoring; pelaksanaan rencana dan pengawasan
yang terus menerus guna memberikan umpan balik dengan penyesuaian
yang diperlukan
Proses Perencanaan Pariwisata

Penetapan tujuan dan sasaran

Survei
Persiapan studi

Analisis dan sintesis


Implementasi dan monitoring

Formulasi kebijakan dan rencana

Rekomendasi
Persiapan studi
1.  Pengenalan karakteristik, potensi, dan isu-isu strategis

2.  Penganggaran

3.  Pembentukan tim pengarah/steering committee

4.  Penyusunan kerangka acuan kerja/terms of reference

5.  Persiapan administrasi


Pengenalan karakteristik, potensi, dan isu-isu strategis

Dengan mengetahui karakteristik, potensi dan isu-isu pariwisata akan dapat


menentukan secara spesifik muatan rencana wilayah amatan.
Muatan rencana: visi dan misi s/d program pembangunan kepariwisataan

1.  kondisi sosial budaya, ekonomi, lingkungan fisik wilayah amatan,


untuk memahami potensi dan permasalahan pembangunan
kepariwisataan

2.  perkembangan sektor pariwisata wilayah amatan

3.  kondisi dan karakteristik sediaan dan potensi pasar

4.  posisi sektor pariwisata dibandingkan dengan sektor lainnya

5.  kebijakan dan rencana terkait yang ada di wilayah amatan


ataupun wilayah yang lebih luas untuk menempatkan posisi
pariwisata pada suatu peta pembangunan kepariwisataan
Penganggaran

Setelah menentukan muatan rencana, perlu disusun penganggaran yang


mempertimbangkan
1.  luas dan kondisi wilayah amatan

2.  aksesibilitas

3.  ketersediaan dan kelengkapan data, termasuk


peta dengan skala yang memadai

4.  fasilitas dan kerjasama

5.  indeks biaya hidup


Pembentukan tim pengarah

Tim pengarah perlu dipersiapkan sejak awal. Ketua dan sejumlah anggota
dipilih berdasarkan kompetensi masing-masing. Pembentukan tim pengarah
disesuaikan dengan muatan rencana.

Tim pengarah akan terlibat dan memberikan masukan dalam penyusunan
kerangka acuan kerja, hingga pelaksanaan penyusunan rencana selesai
dilaksanakan, termasuk memberikan masukan lisan maupun tulisan dalam
setiap pembahasan laporan pekerjaan rencana. Tim ini terdiri dari perwakilan
dari berbagai dinas, perwakilan dari pengusaha/industri, serta masyarakat.
Penyusunan kerangka acuan kerja (KAK)

KAK berisikan uraian mengenai output rencana yang diharapkan,


dicantumkan dengan jelas dan detil, disertai dengan indikasi program
pembangunan untuk masing-masing aspek. Indikasi program perlu
mencantumkan kerangka waktu dengan jelas yang menerangkan kapan dan
target dari pelaksanaan program tersebut

Dokumen KAK akan menjadi pedoman bagi perencana, baik perencana dalam
lingkungan birokrasi sendiri (Swakelola) ataupun penggunaan jasa konsultan
profesional bersertifikat. KAK dapat merujuk kepada muatan rencana
berdasarkan identifikasi karakteristik, potensi dan isu strategis pariwisata
wilayah amatan dan sejauh mana harapan pengambil keputusan terhadap
luaran atau produk rencana

KAK mengikuti format sebagai berikut: latar belakang, tujuan dan sasaran
perencanaan, lingkup kegiatan, lingkup substansi dan wilayah, luaran atau
produk rencana, tenaga ahli, jangka waktu pelaksanaan, dan sistem
pelaporan
Persiapan administrasi

Setelak KAK selesai, maka tahapan selanjutnya adalah persiapan


administratif:
Jika penyusunan rencana dilaksanakan oleh pihak ketiga (konsultan
perencana), maka persiapannya adalah

1. 

membentuk panitia lelang

2. 
mengumumkan akan dilaksanakannya pekerjaan penyusunan rencana

3. 
melakukan proses seleksi terhadap calon pelaksana pekerjaan

4. 
memilih konsultan perencana yang memenuhi kualifikasi

Jika pekerjaan penyusunan rencana akan dilaksanakan secara internal,
maka perlu ditetapkan ketua dan anggota tim penyusun yang akan dilibat,
termasuk jika diperlukan sejumlah tenaga ahli dan nara sumber yang
kompeten, yang bisa diminta dari instansi lain atau dari akademisi/
perguruan tinggi setempat.
Pengumpulan data
1.  Kegiatan pengumpulan data

2.  Luaran kegiatan pengumpulan data


Kegiatan pengumpulan data

Kegiatan pengumpulan data terdiri dari:


1.  inventarisasi data yang sudah tersedia dan identifikasi
data penting yang dibutuhkan dalam penyusunan
rencana
2.  penyusunan rencana pengumpulan data, meliputi:
penentuan metode survei, teknik sampling, instansi yang
akan dikujungi, jadwal pelaksanaan, dan perijinan
3.  penyiapan perangkat survei, yaitu daftar cek data,
panduan wawancara, kuesioner, panduan pengamatan,
peta wilayah
4.  pelaksanaan pengumpulan data primer dan sekunder
Kegiatan pengumpulan data

Kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan melalui:


1.  survei instansi untuk mengumpulkan data sekunder
terkait dengan karakteristik wilayah dan aspek-aspek
dalam pengembangan pariwisata
2.  penjaringan data primer terkait dengan pariwisata dari
masyarakat, wisatawan, pemerintah, dan pelaku usaha
pariwisata, melalui penyebaran kuesioner, wawancara,
maupun FGD
3.  pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi secara
langsung mengunjungi wilayah amatan
Luaran kegiatan pengumpulan data

Keluaran kegiatan pengumpulan data adalah:


1.  rencana pengumpulan data dan perangkat survei yang
akan digunakan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan untuk penyusunan rencana
2.  data primer dan data sekunder yang dibutuhkan untuk
penyusunan rencana
Analisis dan sintesis
1.  Analisis

2.  Sintesis
Analisis industri pariwisata

1.  gambaran mengenai struktur industri pariwisata yang


meliputi keterkaitan antara industri pariwisata
2.  gambaran perkembangan pasar industri pariwisata
3.  kontribusi industri pariwisata terhadap perekonomian
daerah
4.  tingkat perkembangan industri pariwisata
5.  gambaran mengenai aliansi yang berkembang di industri
pariwisata
Analisis destinasi pariwisata

1.  kesesuaian perkembangan destinasi dengan kebijakan


penataan ruang yang ada
2.  karakteristik kesediaan dan sebaran produk pariwisata
3.  tingkat perkembangan destinasi pariwisata
4.  dukungan masyarakat terhadap pengembangan
pariwisata
5.  dampak yang ditimbulkan akibat perkembangan
pariwisata (positif dan negatif)
Analisis pemasaran pariwisata

1.  karakteristik dan perkembangan pasar pariwisata,


misalnya jumlah, profil, pola perjalanan
2.  gambaran permintaan pasar terhadap produk pariwisata
3.  citra destinasi pariwisata
4.  potensi dan efektivitas pasar pariwisata
5.  pemetaan kesiapan atau nilai jual produk pariwisata
6.  program-program promosi yang telah dilakukan
7.  keterkaitan antara promosi dengan kunjungan pasar
tertentu
8.  sumber daya pemasaran pariwisata
9.  posisi pesaing/kompetitor
Analisis kelembagaan pariwisata

1.  kapasitas sumber daya kelembagaan (SDM, pembiayaan,


organisasi, dan regulasi)
2.  pola pemanfaatan anggaran untuk pariwisata
3.  ketersediaan dan peran organisasi birokrasi, swasta,
profesi, dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata
4.  efektivitas pemberlakuan regulasi untuk investasi,
perijinan, perpajakan, pengendalian, pengembangan
linkages.
Sintesis

Mengaitkan hasil analisis setiap aspek perencanaan perencanaan untuk


menarik kesimpulan komprehensif
1.  memetakan keterkaitan antara hasil analisis setiap aspek
perencanaan pengembangan pariwisata
2.  menyimpulkan keterkaitan tersebut secara komprehensif
terhadap permasalahan strategis pengembangan
pariwisata
Perumusan alternatif rencana
1.  Perumusan kebijakan yang mampu menjawab isu-isu
strategis pengembangan pariwisata

2.  Penentuan strategi umum yang sesuai dengan arahan


kebijakan untuk mewujudkan tujuan pengembangan
pariwisata

3.  Penyusunan rencana pengembangan pariwisata yang sesuai


dengan kebijakan dan strategi umum

4.  Penentuan strategi khusus untuk setiap aspek


pengembangan pariwisata sesuai dengan rencana

5.  Penentuan program setiap aspek pengembangan sebagai


tindak lanjut dari strategi khusus
Pengembangan indikator pemantauan
1.  Identifikasi faktor-faktor penting dalam implementasi
program pengembangan pariwisata

2.  Perumusan indikator pemantauan implementasi rencana

Anda mungkin juga menyukai