Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PENYUSUNAN
RENCANA INDUK PARIWISATA KABUPATEN (RIPKAB) MAJENE
Tahun Anggaran 2018

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peranan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan (leading sector)
dalam perekonomian nasional perlu senantiasa dikembangkan dan
ditingkatkan. Sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi penghasil devisa di
Kabupaten Majene.

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan suatu konsep atau rumusan


perencanaan pengembangan kepariwisataan secara nasional (RIPPNAS),
regional/provinsi (RIPP-Provinsi), dan lokal kota/kabupaten
(RIPP-Kota/Kabupaten) yang mengacu pada hirarki perencanaan pariwisata
nasional.

Dalam perkembangan pariwisata sehubungan dengan terjadinya dinamika


eksternal dan internal pariwisata di Kabupaten Majene, dapat terjadi berbagai
kemungkinan, yaitu antara lain :
1) Perubahan faktor eksternal terhadap pariwisata seperti perkembangan
ekonomi nasional dan global, perubahan kebijaksanaan sektor pariwisata
dan perubahan tata ruang wilayah kabupaten.
2) Perubahan kondisi-kondisi internal seperti keinginan daerah,
perkembangan yang sangat pesat dari satu sektor atau kawasan dalam
satu wilayah.

Untuk mengakomodir kedinamikaan faktor eksternal dan internal tersebut


sehingga menjadi stimulan positif dalam mengarahkan perkembangan
Rencana Induk Pariwisata Kabupaten (RIPKAB) Majene, maka diperlukan
suatu pedoman dan pengendalian pemanfaatan potensi kepariwisataan.

Pentingnya Rencana Induk Pariwisata Kabupaten (RIPKAB) Majene


merupakan integral dari prencanaan pembangunan wilayah regional dan
nasional, karena berbagai aspek dan dimensi dalam pariwisata dan
interkoneksitas potensi wisata memerlukan pengarahan, pengaturan, dan
pengendalian dalam keberadaan dan aktivitasnya. Berbagai aspek dan
dimensi spasial (keruangan) tersebut seperti : kesesuaian, keselarasan,
keseimbangan fungsi budidaya dan fungsi lindung, waktu, dan teknologi,
sosial budaya dan fungsi hankam, serta pengelolaan secara terpadu berbagai
sumberdaya, fungsi dan estetika lingkungan, dan kualitas lingkungan.

Melihat begitu beragamnya aspek dan dimensi ruang wilayah kabupaten,


maka sekali lagi ditekankan, bahwa kesemua itu akan efektif jika ada suatu
pedoman yang bersifat mengarahkan, mengatur dan mengendalikan masing-

1
masing pemanfaatan ruangnya. Maka salah satu upaya kearah itu, adalah
dengan menyusun Rencana Induk Pariwisata Kabupaten (RIPKAB) Majene.

2. Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Induk Pariwisata Kabupaten (RIPKAB) Majene
adalah mengembangkan kesadaran pemahaman lebih besar mengenai
kontribusi yang dapat diberikan oleh pariwisata terhadap lingkungan dan
ekonomi, serasi dan optimal, sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan
daerah kabupaten, serta sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan
kemampuan daya dukung lingkungan, melalui pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dalam rangka mencapai
keseimbangan pembangunan antar sektor dan antar wilayah/kawasan untuk
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan.

3. Sasaran
Adapun sasaran dari penyusunan Rencana Induk Pariwisata Kabupaten
(RIPKAB) Majene adalah sebagai berikut :
1). Terumuskannya sistem pengelolaan pariwisata dalam upaya kerjasama
regional, nasional, maupun internasional untuk mengupayakan pariwisata
terintegrasi dalam seluruh perencanaan dan manajemen linkungan.
2). Dalam situasi sumberdaya telah terdegradasi secara serius, maka
diperlukan tindakan mitigasi dan rehabilitasi untuk mencerminkan konsep
pembangunan pariwisata berkelanjutan.
3). Berupaya mendorong aktivitas dan pengunaan benda-benda yang
ditumbuhkan dari karakter asli daerah, identitas komunitas, dan
pengembangan tempat-tempat bersejarah.
4). Tersusunnya konsep kemitraan antara jaringan pelaku/praktisi pariwisata,
dalam pengambilan keputusan tentang masalah pembangunan pariwisata.
5). Terumuskannya pengembangan kawasan-kawasan yang perlu
diprioritaskan pengembangannya/penanganannya selama jangka waktu
rencana.
6). Tersusunnya penatagunaan lahan/tanah, air, udara, hutan, mineral dan
sumberdaya alam lainnya serta memperhatikan keterpaduan dengan
sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan, yang merupakan bagian
integral dari Rencana Induk Pariwisata Kabupaten Majene dan
pengendalian pemanfaatan ruang.

4. Fungsi
1). Sebagai penjabaran dari Rencana Induk Pengenbangan Pariwisata
Nasional (RIPPNAS) dan kebijaksanaan-kebijaksanaan regional tata ruang
lainnya yang berlaku, serta dari Pola Dasar Pembangunan Daerah.
2). Sebagai matra ruang dari Pola Dasar Pembangunan Kabupaten dan
Repelita Kabupaten serta menjadi acuan untuk menyusun Repelita
kabupaten periode berikutnya.

2
3). Sebagai dasar kebijaksanaan pokok pengembangan pariwisata di wilayah
Propinsi sesuai dengan kondisi wilayah dan berazaskan pembangunan
yang berkelanjutan.
4). Sebagai perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan
pengembangan pariwisata wilayah provinsi serta keserasian antar sektor.
5). Sebagai pemberi kejelasan dalam penetapan investasi yang dilakukan
pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pengembangan pariwisata.
6). Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Induk Pariwisata Kabupaten
Majene (RIPKAB) .

5. Kegunaan
Rencana Induk Pariwisata Kabupaten (RIPKAB) dipergunakan sebagai acuan
dalam penyusunan maupun pelaksanaan program di kabupaten yang
bersangkutan, yakni sebagai berikut :
1). Bagi Departemen/Instansi Provinsi dan Kabupaten dalam penyusunan
program-program dan proyek-proyek pengembangan kepariwisataan
dalam kurung waktu lima tahunan dan tahunan secara terkoordinasi dan
terintegrasi.
2). Bagi Departemen/Instansi Provinsi dan Kabupaten sebagai pedoman
dalam pemanfaatan dan pelestarian kekayaan alam, adat
istiadat/kebiasaan penduduk, benda cagar budaya/situs dan seni budaya
yang layak untuk dijadikan obyek wisata.
3). Bagi Pemerintah Kabupaten Majene dalam penyusunan program
pengembangan kepariwisataan yang dijabarkan dalam skala lima tahunan
dan tahunan wilayah Kabupaten Majene.
4). Bagi Pemerintah Kabupaten Majene sebagai acuan dalam penetapan
investasi yang dilaksanakan pemerintah, masyarakat dan swasta,
pembangunan sarana dan prasarana pariwisata serta fasilitas
pendukung/penunjangnya di wilayah Kabupaten Majene.

6. Produk Yang Dihasilkan


Produk yang akan dihasilkan dalam kegiatan penyusunan Rencana Induk
Pariwisata Kabupaten (RIPKAB), antara lain sebagai berikut :
1). Merumuskan Struktur Ruang Kepariwisataan, meliputi :
a. Pembagian Wilayah Kabupaten Majene menjadi beberapa Satuan
Wilayah Pengembangan Pariwisata (SWPP).
b. Penentuan hirarki hubungan antar Satuan Wilayah Pengembangan
Pariwisata (SWPP) berdasarkan potensi pendukung yang dimilikinya.
c. Penentuan hirarki skala pelayanan antar Satuan Wilayah
Pengembangan Pariwisata (SWPP) dalam Provinsi Sulawesi Barat.
d. Penentuan Jalur-jalur koridor wisata baik antar SWPP dalam Wilayah
Sulawesi Barat maupun Daerah Tujuan Wisata (DTW) lainnya.
e. Penentuan program pengembangan pariwisata yang mencakup
produk, kelembagaan, pemasaran, prasarana/sarana penujangnya
2). Merumuskan strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Majene.
a. Strategi pengembangan produk pariwisata
b. Strategi pengembangan pemasaran pariwisata
c. Strategi pengembangan sumber daya manusia
d. Strategi pengembangan sarana dan prasarana penunjang/pendukung

3
3). Merumuskan indikasi program 5 (lima) tahunan yang meliputi :
a. Aspek pemasaran.
b. Aspek produk pariwisata
c. Aspek sumber daya manusia
d. Aspek prasarana lingkungan
e. Aspek perhubungan pariwisata

II. ORGANISASI PELAKSANA

Organisasi Pelaksana kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pariwisata


Kabupaten (RIPKAB) Majene adalah sebagai berikut :

Penasehat : Bupati

Koordinator : Bappeda

Pelaksana Teknis :

III. WAKTU DAN BIAYA

1. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan penyusunan Rencana Induk Pariwisata Kabupaten
(RIPKAB) Majene direncanakan akan memerlukan waktu selama 5 (lima)
bulan. Adapun perincian pemanfaatan waktu tersebut akan disesuaikan
dengan bobot dari masing-masing tahapan pelaksanaan pekerjaan, yakni
sebagai berikut :

Tabel 1
Rencana Jadwal Kegiatan

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V


No. KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Koordinasi stakeholders
2 Survey
(Lapangan & instansi)
3 Konsultasi stakeholders
4 Laporan Pendahuluan
5 Laporan Fakta & Analisis
6 Laporan Draft Akhir
7 Pembahasan/Seminar
8 Laporan Akhir
9 Album Peta

4
2. Biaya
Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pariwisata Kabupaten (RIPKAB)
Majene direncanakan akan memanfaatkan biaya sebesar Rp. 375.000.000,
(Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah). Biaya tersebut mencakup
keseluruhan tahapan kegiatan mulai dari tahap awal memobilisasi personil
kelapangan/survey hingga merampungkan Laporan Akhir. Dan jenis item
pekerjaan yang akan banyak memanfaatkan biaya tersebut adalah survey dan
operasional. Adapun mengenai rekapitulasi pembiayaan kegiatan tersebut
selengkapnya seperti terlihat dibawah ini.

Tabel 2
Rekapitulasi Rencana Biaya

No. KEGIATAN BIAYA (Rp)

A BIAYA LANGSUNG PERSONIL


1 Layanan Tenaga Ahli 70.000.000,00
2 Layanan Tenaga Pendukung 40.000.000,00

B BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL


1 Bahan-bahan 30.000.000,00
2 Survey 45.000.000,00
3 Operasional 55.000.000,00
4 Reproduksi Laporan 47.000.000,00
5 Album Peta 35.000.000,00

C PAJAK (PPn + PPh) 53.000.000,00


termasuk materai dan lain-lain
Total Biaya 375.000.000,00

Terbilang : Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah

Anda mungkin juga menyukai