PENDAHULUAN
Sasaran
1.3 Keluaran
Keluaran dalam penyusunan RIPPDA ini sebagai berikut:
1. RIPPDA ini adalah usulan draft perencanaan dan pengembangan
pariwisata Kabupaten Badung Bali.
2. Usulan RIPPDA ini dapat menjadi pedoman dan pijakan bagi
pemerintah daerah dan stakeholder dalam merencanakan dan
mengembangkan pariwisata daerah.
3. RIPPDA ini memuat informasi mengenai potensi pariwisata
Kabupaten Badung Bali, produk-produk pariwisata kabupaten
badung, dan segala informasi yang dapat menjadi penunjang
pengembangan pariwisata kabupaten badung.
4. Usulan RIPPDA ini juga memuat strategi pengembangan priwisata
daerah yang di usulkan oleh penulis. Karena itu usulan ini dapat
menjadi rujukan ilmiah bagi stakeholeder pariwista yang ada di
kabupaten Badung Bali
5. Usulan RIPPDA ini adalah kontribusi penulis dalam memikirkan,
merencanakan, dan menganalisis kabupaten badung sebagai daya
tarik pariwisata di indonesia. Produk ( RIPPDA) adalah bentuk
nyata kontribusi penulis.
1.5 Metodologi
1.5.1 Kerangka Pendekatan
Penulisan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
RIPPDA didasarkan pada 3 kerangka pendekata. Pendekatan pertama
adalah memanfaatkan data data atau informasi kualitatif . Penulis mencari
data-data yang relavan dengan Kabupaten Badung Bali yang bersumber
dari internet ( internet sources ) internet sources yang di maksud berupa
informasi dari blog, website, karya ilmiah/jurnal dan data-data yang yang
tersedia di internet sehingga mendukung penyempurnaan RIPPDA ini.
Penulis menulis sumber informasi sebagai bentuk tanggung jawab dalam
menuliskan data-data dalam RIPPDA. Pendekatan ini disebut sebagai
metode kualitatif . Pendekatan kedua dengan memanfaatkan informasi
yang di peroleh dari beberapa sumber misalnya buku, majalah, koran.
Penulis juga memiliki pengalaman dan informasi mengenai destinasi
tersebut dan di tuliskan dalam RIPPDA ini. Selain data data kualitatif,
penulis juga melengkapi RIPPDA ini dengan menggunakan Data Statistik
yang diperoleh dari berbagai sumber. Pendekatan ketiga adalah
memnfaatkan konsep konsep atau teori teori yang berkaitan dengan
Perencaan destinasi pariwisata. Dalam RIPPDA ini penulis menggunakan
konsep-konsep pariwisata, konsep pertama yang di ambil yaitu CBT yang
merupakan……..
BAB 3
Selain itu, ada pula kekayaan alam dan budaya yang tak kalah
menarik untuk dikunjungi wisatawan di Bali, yaitu Pura Uluwatu, tempat
menikmati tempat ibadah umat Hindu di atas tebing, Sangeh yang khas
dengan hutan dan monyetnya; dan Puri Taman Ayun, tempat keindahan
taman Kerajaan Mengwi. Masyarakat setempat sangat menjaga warisan
budaya dari leluhur. Sehingga meskipun sudah banyak pembangunan,
namun suasa tradisional khas Bali maaih bisa dirasakan. Tak hanya itu,
area pesawahan juga sangat dijaga. Tujuannya jika sawah tetap bertahan,
maka persediaan beras tidak akan kurang.
3.5 Perekonomian
Pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan dengan perkembangan
ekonomi di negara berkembang (Sukirno, 2002). Pertumbuhan ekonomi
secara regional dapat dilihat dari perubahan yang terjadi pada Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). Kabupaten Badung merupakan salah
satu kabupaten yang terdapat di Propinsi Bali yang mampu memberikan
kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yaitu
menyumbang sebesar Rp 29.178,33 miliar atau 22,56 persen (BPS
Propinsi Bali, 2016). Perkembangan pariwisata membuat wilayah Badung
Selatan dengan perekonomian yang terus berkembang jika dibandingkan
dengan wilayah Badung Utara dan Badung Tengah yang masih didominasi
oleh pertanian, dimana sebagian besar masyarakat wilayah tersebut dengan
mata pencaharian sebagai petani (BPS Kabupaten Badung, 2016). Hal
tersebut yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan yang
berdampak terhadap distribusi pendapatan masyarakat (Rahardja dan
Manurung, 2008). Sebagian besar perekonomian Kabupaten Badung
didominasi oleh lapangan usaha jasa terutama lapangan usaha jasa
pariwisata yang merupakan penunjang perekonomian Kabupaten Badung.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa adanya kemungkinan terjadinya
pergeseran struktur perekonomian Kabupaten Badung. Berdasarkan uraian
sebelumnya, terjadi ketimpangan pembangunan antar wilayah di
Kabupaten Badung, sehingga diperlukannya penelitian mengenai
identifikasi sektor dan subsektor unggulan pada sektor pertanian untuk
mengetahui potensi wilayah Badung Utara dan Badung Tengah, serta
penelitian mengenai transformasi ekonomi di Kabupaten Badung Bali.
BAB 4
Pantai Canggu
Pantai Seseh
Pantai Berawa
Pura Sada Kapal
Kawasan Luar Pura Taman Ayun
Bumi Perkemahan Blahkiuh
Alas Pala Sangeh
Tanah Wuk
Pancoran Solas Taman Mumbul
INDUSTRI PARIWISATA
1. UMKM kuliner
3. UMKM souvenir
BAB 6
PASAR PARIWISATA DAN UPAYA PEMASARAN
Namun, Badung tetap menjadi salah satu tujuan wisata yang populer
di Indonesia, dan jumlah wisatawan diharapkan akan meningkat setelah
pandemi berakhir. Pemerintah Kabupaten Badung terus melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pariwisata untuk
menarik lebih banyak wisatawan ke daerah tersebut. Dari sisi perkembangan
pasar wisatawan, Badung juga terus berinovasi dengan menawarkan berbagai
jenis paket liburan yang menarik seperti water sport, edukasi budaya,
olahraga ekstrem, dan lain-lain. Selain itu, Badung juga terus meningkatkan
kualitas dan jumlah akomodasi untuk memenuhi permintaan para wisatawan.
KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN
BAB 8
8.5 Misi
Misi pembangunan Kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 3 huruf b meliputi :
8.6 Tujuan
a. Destinasi Pariwisata :
1. Mewujudkan Destinasi Pariwisata Daerah yang bersih, indah,
aman dan nyaman sebagai basis keunggulan daya saing
kepariwisataan;
2. Meningkatkan keragaman DTW serta terwujudnya perkembangan
Pariwisata secara merata sesuai daya dukung;
3. Meningkatkan kualitas higiene dan sanitasi, kelestarian lingkungan
dan keanekaragaman hayati, serta kelestarian budaya untuk
meningkatkan citra destinasi;
4. Meningkatkan aksesibilitas dan daya dukung kawasan; dan
5. Meningkatkan kontribusi Pariwisata bagi pelestarian tradisi dan
budaya, peningkatan kapasitas sosial dan perekonomian
masyarakat lokal secara berkeadilan.
b. Industri Pariwisata :
1. Mewujudkan struktur Industri Pariwisata yang kuat dan produk
Pariwisata berdaya saing tinggi serta berkelanjutan;
2. Mewujudkan manajemen dan pelayanan Usaha Pariwisata yang
kredibel dan berdaya saing tinggi; dan
3. Meningkatkan kesempatan berusaha dan akses pasar terhadap
produk industri kecil dan menengah dan usaha Pariwisata skala
mikro, kecil dan menengah yang dikembangkan masyarakat lokal.
c. Pemasaran Pariwisata :
1. Meningkatkan citra Kepariwisataan Daerah sebagai Destinasi
Pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing tinggi; dan
2. Menciptakan komunikasi dan relasi yang baik dengan Wisatawan
dan pasar-pasar utama serta semakin bertumbuhnya pasar baru
yang sedang berkembang guna meningkatkan jumlah kunjungan
Wisatawan secara berkelanjutan.
d. Kelembagaan Pariwisata :
1. Mengoptimalkan peran organisasi Kepariwisataan baik di
lingkungan Pemerintah Daerah maupun swasta sebagai pilar
strategis pembangunan Kepariwisataan yang berdaya saing dan
berkelanjutan;
2. Mewujudkan sumberdaya manusia pariwisata di lingkungan
pemerintah yang berkemampuan tinggi dan profesional, serta di
tingkat dunia usaha dan masyarakat yang kompeten dan
mempunyai kemampuan kewirausahaan;
3. Mewujudkan tatakelola Kepariwisataan yang baik dan bertanggung
jawab, mencakup aspek perencanaan, koordinasi, implementasi,
dan pengendalian; dan
4. Membangun jejaring kerja dan kerjasama yang harmonis antar
pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas
pengelolaan Pariwisata.
BAB 9
BAB 10
BAB 11
DATAR PUSTAKA
https://dispar.badungkab.go.id/storage/files/Perda-No.-17-Tahun-2016.pdf