Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN BULANAN

Arga Yudistira, S. AP., M. AP.


Tenaga Ahli Kebijakan Publik

Juli 2020

Deputi Bidang Kebijakan Strategi


Direktorat Manajemen Strategis
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
KATA PENGANTAR

Tenaga ahli adalah seseorang yang dianggap sebagai sumber


tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu dalam menilai dan
memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun andal sesuai dengan
bidang tertentu. Tenaga ahli dalam hal ini adalah sesorang yang dianggap
sebagai sumber terpercaya atas keahlian dan kemampuanya dalam
bidang pariwisata. Tenaga ahli dibentuk dalam rangka untuk memudahkan
dan meringankan pekerjaan dari Direktur Manajemen Strategis.
Tenaga ahli berperan sangat penting dalam memberikan ide dan
gagasan guna tercapainya hasil pekerjaan yang maksimal didalam
pengembangan kebijakan strategis di bidang pariwisata. Tenaga ahli
berperan juga sebagai bank data, mengolah data dan mengupdate data dari
sumber yang akurat agar dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Tenaga
ahli berperan unutuk mengidentifikasi serta menginventarisasi bahan
perumusan kebijakan operasional terkait pengembangan pariwisata,
memberikan telaah dari hasil penyusunan perumusan kebijakan operasional
pengembangan pariwisata, memberikan evaluasi dan rekomendasi serta
masukan yang diperlukan untuk penyempurnaan program atau kegiatan
pengembangan pariwisata. Seluruh kegiatan dimaksudkan untuk
memutakhirkan data dan informasi terkait Pengembangan Kebijakan
Strategis di bidang Pariwisata.
Tenaga ahli Direktorat Manajemen Strategis sepenuhnya berada di
bawah wewenang dan perintah dari Direktur Manajemen Strategis,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tenaga ahli dituntut untuk dapat
bekerja dengan cepat, akurat dan tingkat kesempurnaan tinggi. Selain itu juga
harus dapat memberikan ide-ide segar untuk kemajuan program atau
pekerjaan terkait kebijakan strategis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup Tugas dan Kegiatan ..................................................... 2
1.4 Nama Organisasi Pemilik Kegiatan ....................................................... 2
1.5 Penerima Manfaat Kegiatan .................................................................. 2
BAB II TUGAS DAN KEGIATAN TENAGA AHLI ............................................... 3
2.1 Tugas dan Kegiatan .............................................................................. 3
2.2 Kegiatan Koordinasi dengan Kasubdit Sinkronisasi Regulasi Peraturan
Pusat dan Daerah ................................................................................. 3
2.3 Kegiatan Rapat Daring Pembahasan Draft KAK Kegiatan Review
Ripparnas.............................................................................................. 4
2.4 Penyusunan Materi KAK Review Ripparnas ......................................... 6
BAB III SARAN ................................................................................................. 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 12

ii
BAB I
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan data dan informasi Direktorat Manajemen Strategis dalam mendukung
tugas Direktur dalam penyiapan penyusunan kebijakan pengembangan, pemantauan,
analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang pariwisata sangat dibutuhkan. Data dan
informasi yang selalu berubah seiring berjalanannya waktu begitupun dengan kondisi
suatu wilayah, sehingga pentingnya peran tenaga ahli dalam mendukung
menyiapkan data dan informasi. Data dan informasi dapat digunakan sebagai
landasan dalam membantu merumuskan kebijakan serta monitoring dan evaluasi
terhadap penyusunan rencana di bidang pariwisata.
Pada bulan Juli 2020, tenaga ahli memiliki pekerjaan yang diberikan langsung
oleh Direktur Manajemen Strategis diantaranya adalah menyusun kerangka awal
Kerangka Acuan Kerja Review Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Nasional. Dalam menyusun bahan kerjaan tersebut, dibutuhkan data dan informasi
terkait dengan pariwisata. Pekerjaan yang langsung diberikan oleh Direktur
Manajemen Strategis ini memiliki peran penting bagi pengembangan kebijakan
pariwisata di Indonesia.
Review Ripparnas ini merupakan kegiatan yang bertujuan melakukan kajian
empiris terhadap muatan dalam Ripparnas dengan relevansi kondisi
kepariwasataan nasional saat ini dan di masa depan. Penyusunan Ripparnas yang
telah dilakukan sejak tahun 2010 sampai saat ini membutuhkan penyesuaian
kembali, karena selama kurang lebih sepuluh tahun ini terjadi berbagai dinamika
dalam pembangunan kepariwisataan secara nasional.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyusun Kerangka Acuan
Kerja Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yang disesuaikan
dengan kondisi kepariwisataan nasional saat ini. Selanjutnyan tujuan dari pekerjaan ini
adalah menyusun draft Kerangka Acuan Kerja kegiatan review Ripparnas.

1
1.3 Ruang Lingkup Tugas dan Kegiatan
Ruang lingkup tugas dan kegiatan yang dilakukan adalah mengkaji muatan-
muatan dalam Ripparnas yang perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini,
serta data-data lainya seperti peraturan perundang-undangan yang terkait dalam
muatan Ripparnas.

1.4 Nama Organisasi Pemilik Kegiatan


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dimiliki oleh Direktorat Manajemen Strategis,
yang berada dibawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

1.5 Penerima Manfaat Kegiatan


Penerima manfaat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah para
stakeholder terkait yang bergerak di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, baik
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para pelaku di bidang pariwisata dan
ekonomi kreatif.

2
BAB II
BAB II TUGAS DAN KEGIATAN TENAGA AHLI

2.1 Tugas dan Kegiatan


Tugas dan kegiatan kerja yang saya lakukan selaku tenaga ahli Direktorat
Manajemen Strategis pada bulan Juli 2020 diantaranya adalah rapat koordinasi
dengan Kasubdit Sinkronisasi Regulasi Peraturan Pusat dan Daerah dan
menyusunan Draft Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Review Rencana Induk
Kepariwisataan Nasional.

2.2 Kegiatan Koordinasi dengan Kasubdit Sinkronisasi Regulasi


Peraturan Pusat dan Daerah
Sebelum melakukan kegiatan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
kegiatan review Ripparnas, dilakukan beberapa rapat koordinasi dalam rangka
membahas muatan yang akan dituangkan dalam KAK nantinya.

Rapat Koordinasi ini bertujuan menjaring masukan terkait penyusunan KAK


review Ripparnas. Pertemuan ini diadakan pada Senin, 13 Juli 2020 di ruang
Kasubdit Sinkronisasi Regulasi Peraturan Pusat dan Daerah, Kementerian
Parawisata dan Ekonomi Kreatif. Berikut merupakan hasil notulensi dari rapat
tersebut :

• Perlu adanya indikator penetapan deleniasi lokasi DPN, KSPN, dan


KPPN, dimana saat ini hanya terdapat kriteria dan masih terdapat
deleniasi yang saling bertabrakan
• Pasal-pasal yang terdapat pada muatan Ripparnas saat ini beberapa
masih ambigu
• Tidak ada pemberian tugas dan fungsi pada masing-masing pelaku
wisata, seperti pemerintah pusat harus melakukan apa dan
pemerintah daerah harus melalukan apa
• Dapat dikaji bagaimana regulasi penetapan lokasi KSPN
• Masih banyak terdapat pasal yang saling tumpang tindih
• Dalam melakukan review dapat dibedah masing-masing pasal dan

3
dilihat keterkaitannya dengan peraturan perundang-undangan
lainnya

Gambar 1 Dokumentasi Koordinasi dengan Kasubdit Sinkronisasi Regulasi


Pusat dan Daerah

2.3 Kegiatan Rapat Daring Pembahasan Draft KAK Kegiatan Review


Ripparnas
Rapat daring ini bertujuan menjaring masukan terkait draft KAK kegiatan
review Ripparnas. Pertemuan ini diadakan pada Rabu, 22 Juli 2020 via aplikasi
Zoom Meeting. Berikut merupakan hasil notulensi dari rapat tersebut :

• Perlu terdapat analisis kelayakan investasi


• Dapat dipertimbangkan bila kegiatan dilaksanakan hanya dua bulan
• Perlu dijabarkan K/L yang terlibat nantinya dalam pembahasan
review Ripparnas ini
• Dalam menentukan lokasi survei dapat mempertimbangkan lokasi
yang memenuhi kriteria seperti lokasi tersebut termasuk dalam
destinasi pariwisata nasional pada RPJMN 2020-2025, lokasi
merupakan pusat pariwisata nasional, dan secara epidemiologi aman
untuk dapat dikunjungi
• Perlu adanya pengkajian ulang penetapan deleniasi lokasi DPN,
KPPN, dan KSPN yang sesuai dengan kondisi saat ini
• Perlu ditambahkan analisis tren dan perilaku wisata

4
• Adanya kajian kembali terhadap produk portofolio pariwisata yang
relevan dengan kondisi saat ini, dimana saat ini hanya terdapat
wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan
• Dapat dipertimbangkan penambahan tenaga ahli Kesehatan
masyarakat dalam bidang epedemiologi
• Dapat ditambahkan analisis pariwisata pada kondisi pandeme seperti
sekarang ini
• Pada indikasi program Ripparnas dapat dilakukan evaluasi
bagaimana kinerja pelaksanaannya
• Perlu dikaji penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengembangan kepariwisataan nasional

Gambar 2 Dokumentasi Rapat Daring Pembahasan Draft KAK Review Ripparnas

5
2.4 Penyusunan Materi KAK Review Ripparnas
Tugas pekerjaan di bulan Juli 2020 dari Direktorat Manajemen Strategi adalah
menyusunan draf Kerangka Acuan Kerja (KAK) review Ripparnas. Pembangunan
kepariwisataan nasional dalam periode waktu 2010 hingga 2025 sesuai dengan
Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional dilakukan secara terpadu oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan prinsip
pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan, beriorientasi pada
pertumbuhan, peningkatan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan, serta
pelestarian lingkungan, melalui tata keloa yang baik, adanya keterpaduan lintas
sektor, lintas daerah dan lintas pelaku serta mendorong terlaksananya kemitraan
sektor publik dan sektor privat. RIPPARNAS menjadi pedoman bagi pembangunan
kepariwisataan hingga tingkat provinsi dengan disusunnya Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Provinsi hingga ke level Kabupaten/Kota dengan
Rencana Induk Pembangunan Keapriwisataan Kabupaten/Kota.

Sejak Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional yang disusun pada


tahun 2011 sampai sekarang ini, banyak sekali dinamika kepariwisataan yang
berkembang dan kebijakan-kebijakan yang mungkin mempengaruhi pembangunan
kepariwisataan nasional. Maka dari itu perlu dilakukan review atau kajian kembali
terhadap Ripparnas, mengingat masa berlaku dari Ripparnas ini sampai dengan
tahun 2025. Dengan melakukan review Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Nasional ini dapat mengakomodir dinamika-dinamika baru yang terjadi saat ini dan
dapat dijadikan landasan dalam menjawab tantangan dalam pengembangan
kepariwisataan nasional di masa yang akan datang.

Pada penyusunan KAK diharapkan beberapa sasaran yang akan dicapai


melalui kegiatan ini, sebagai berikut :

• Teridentifikasinya kondisi aktual pembangunan kepariwisataan nasional


• Teridentifikasinya tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan
kepariwisataan nasional kedepannya
• Tersusunnya strategi pengembangan pembangunan destinasi pariwisata,
strategi pemasaran, industri dan kelembagaan kepariwisataan nasional
yang sesuai dengan dinamika yang berkembang saat ini dan di masa

6
depan
• Teridentifikasinya capaian indikator sasaran strategis pembangunan
kepariwisataan nasional, serta kinerja pelaksanaan indikasi program
pembangunan di Ripparnas
• Tersusunnya pembaruan peta deliniasi DPN, KPPN, dan KSPN sesuai
dengan data dan informasi pendukung
• Tersusunnya materi awal untuk penyusunan TOR Rencana Induk
Pembangunan Pariwisata Terpadu
• Tersusunnya rekomendasi-rekomendasi hasil kajian review Ripparnas.

Dalam mencapai sasaran tersebut, nantinya penyedia jasa dapat melakukan


berbagai kegiatan kajian dan analisis sebagai berikut :

1) Analisis terhadap Destinasi Pariwisata Nasional


Destinasi pariwisata merupakan salah satu pilar penting dalam
pengembangan pariwisata nasional. Penyedia jasa diharapkan dapat
merumuskan strategi pengembangan pembangunan destinasi pariwisata yang
disesuaikan dengan kondisi aktual dan dinamika pariwisata saat ini. Dimana
saat ini pembangunan pariwisata juga terdampak dengan adanya pandemi
global, maka dari itu penyedia jasa dapat mengkaji ataupun menganalisis
dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang mempengaruhi dinamika
pembangunan pariwisata saat ini. Selanjutnya penyedia jasa dapat melakukan
beberapa kegiatan analisis sebagai berikut:
a) Melakukan identifikasi kondisi aktual pariwisata nasional dari
beberapa aspek seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan
b) Mengidentifikasi kembali konsep dari produk dari destinasi yang saat
ini hanya terdefinisi wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan.
c) Merumuskan kriteria dan indikator penetapan lokasi DPN, KSPN,
dan KPPN yang sesuai dengan dinamika kepariwisataan nasional
sekarang
d) Mengkaji kembali penetapan lokasi DPN, KSPN, dan KPPN sesuai
dengan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya,
serta kondisi pariwisata nasional saat ini

7
e) Melakukan analisis dampak pandemi terhadap pola pengelolaan
destinasi pariwisata secara keseluruhan
f) Melakukan analisis terhadap relevansi muatan dalam
pengembangan destinasi pariwisata nasional dengan kondisi
pariwisata nasional saat ini
g) Merumuskan konsep tourist hub dalam pengembangan konektivitas
kepariwisataan nasional dalam meningkatkan kunjungan wisata ke
wilayah yang lebih luas
h) Mengkaji penerapan konsep mitigasi bencana baik bencana fisik
maupun bencana sosial dalam pembangunan kepariwisataan
nasional

2) Analisis Pemasaran Pariwisata Nasional


Dalam analisis ini penyedia jasa dapat mengkaji dan merumuskan strategi
pemasaran pariwisata nasional sesuai dengan konsep-konsep pemasaran
yang sesuai dengan produk destinasi pariwisata dan memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi. Selain itu dengan melakukan analisis ini
dapat dirumuskan strategi untuk meningkatkan nilai dan peluang investasi
pada sektor pariwisata melalui pemasaran yang lebih luas. Dalam analisis
pemasaran pariwisata dapat ditinjau dengan melakukan beberapa aspek
analisis diantaranya:
a) Melakukan analisis tren dan perilaku pariwisata sebagai dasar
pengembangan promosi pariwisata di dalam dan luar negeri
b) Melakukan analisis terhadap pemantapan segmen pasar wisatawan
massal dan pengembangan segmen ceruk pasar untuk optimalisasi
pengembangan destinasi pariwisata dan dinamika pasar global
c) Melakukan analisis terhadap peningkatan dan pemantapan citra
pariwisata Indonesia secara berkelanjutan
d) Melakukan analisis pola promosi, diplomasi dan komunikasi dalam
peningkatan citra pariwisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata
yang aman, nyaman dan berdaya saing

8
e) Melakukan analisis terhadap kemitraan pemasaran pariwisata yang
terpadu, sinergis, berkesinambungan dan berkelanjutan

3) Analisis Industri Pariwisata Nasional


Dalam analisis ini penyedia jasa dapat mengkaji dan menganalisis strategi
pengembangan industri pariwisata nasional agar tercipta industri pariwisata
yang berdaya saing dan berkualitas. Selanjutnya analisis ini dapat
merumuskan strategi tata kelola industri pariwisata yang baik sesuai dengan
kondisi terkini dan dapat meliputi:
a) Mengidentifikasi pelaku, fungsi, dan peran para aktor yang terlibat
dalam industri kepariwisataan dari setiap sektor
b) Melakukan analisis peraturan perundang-undangan atau peraturan
lainnya terkait keterlibatan pelaku industri dalam kegiatan pariwisata
c) Melakukan analisis terhadap regulasi penyelenggaraan industri
pariwisata yang relevan dengan kondisi saat ini
d) Menganalisis bentuk kemitraan dalam penyelenggaraan kegiatan
pariwisata
e) Merumuskan konsep penyelenggaraan industri pariwisata yang
mengadaptasi konsep new normal pasca pandemi

4) Analisis Kelembagaan Kepariwisataan Nasional


Kelembagaan merupakan salah satu aspek penting pariwisata yang mana
pengembangan pariwisata itu sendiri bersifat multi sektor. Dalam analisis ini
kelembagaan diharapkan dapat dirumuskan fungsi dan peran masing-masing
lembaga baik pemerintah maupun swasta yang terlibat langsung dan tidak
langsung dalam pengembangan kepariwisataan. Dalam analisis ini dapat
dilakukan dengan pendekatan konsep penta helix, serta dilanjutkan dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) mengidentifikasi aktor atau pelaku yang berperan dalam kegiatan
pembangunan kepariwisataan nasional serta
b) merumuskan tugas dan kewajiban masing-masing aktor sesuai dengan
peran dan bidangnya

9
c) melakukan analisis kelembagaan dalam penyelenggaraan
kepariwisataan nasional
d) melakukan analisis terhadap sumber daya manusia dalam
pengembangan kepariwisataan nasional
Pada kegiatan ini penyedia jasa juga diharapkan dapat melakukan kajian
terhadap beberapa hal dalam mendukung kegiatan review Ripparnas seperti
berikut:
a. Mengkaji konsep perumusan rencana induk pembangunan
kapariwisataan terpadu, sebagai bentuk sinergisitas pembangunan
kepariwisataan nasional
b. Mengkaji pemanfaatan teknologi informasi atau media digital dalam
pengembangan produk pariwisata nasional
c. Melakukan analisis terhadap potensi investasi dalam pengembangan
destinasi pariwisata serta bagaimana kelayakan investasi tersebut.
d. Merumuskan konsep pengembangan kelembagaan kepariwisataan yang
relevan dengan kondisi saat ini dan di masa depan
e. Melakukan evaluasi kinerja terhadap indikasi program Ripparnas dan
kendala dalam pelaksanaannya
f. Menganalisis data spasial sebagai salah satu dasar dalam perumusan
pembangunan destinasi pariwisata nasional
Selanjutnya kajian-kajian ataupun analisis yang telah dilakukan oleh penyedia
jasa diatas dapat dituangkan dan disesuaikan dalam muatan Ripparnas sebagai
bahan rekomendasi perbaikan Ripparnas kedepannya.

10
BAB III
BAB III SARAN

Sesuai hasil pekerjaan yang telah dilakukan di Bulan Juli 2020, ada
beberapa saran yang dapat saya berikan, antara lain :
1. Dalam penyusunan KAK ini perlu keterlibatan berbagai pakar atau K/L
karena Ripparnas sendiri bersifat multisektoral
2. Dengan penyusunan draft KAK ini dapat menjadi acuan bagi penyedia
jasa nantinya dalam melakukan kegiatan review Ripparnas

11
BBBAB IV
BAB IV PENUTUP

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan dari
Direktorat Manajemen Strategis. Pelaporan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk melaporkan pekerjaan apa saja yang telah
tenaga ahli lakukan pada setiap bulannya.
Semoga evaluasi dan pelaporan ini bermanfaat untuk menentukan
langkah serta arah kebijakan yang akan diambil untuk tahapan selanjutnya di
Direktorat Manajemen Strategis.

Jakarta, 30 Juli 2020


Hormat Saya,

(Arga Yudistira, S. AP., M. AP)

12

Anda mungkin juga menyukai