KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel dapat menyelesaikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj/LAKIP) DPLH Provinsi Sulsel Tahun
2017. Laporan ini memuat berbagai informasi tentang Potret Kondisi Organisasi
seperti; uraian umum organisasi, perencanaan kinerja tahun 2017, capaian kinerja,
dan realisasi anggaran program/kegiatan yang telah ditetapkan pada Tahun 2017.
Laporan LAKIP ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban DPLH
Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana
diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008.
Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revisi atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada
berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan perguruan
tinggi sebagai mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Disamping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan
sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan
lingkungan hidup dimasa mendatang.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun
kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik, dan masukan yang
sifatnya konstruktif guna menyempurnakan penyusunan laporan diwaktu yang akan
datang.
Akhirnya kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
atas bantuannya sehingga LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2017 dapat
terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat adanya.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Struktur Organisasi DPLH Prov.Sulsel ............................... 1
1.2 Kepegawaian ..................................................................... 5
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................... 7
1.4 Visi dan Misi ...................................................................... 36
1.5 Tujuan dan Sasaran ........................................................... 37
1.6 Isu Strategis dan Permasalahannya ................................... 38
1.7 Upaya Pengelolaan Lingkungan Melalui Program Perioritas 40
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................... 68
4.2 Saran-Saran ...................................................................... 68
LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja Tahun 2017)
BAB I
PENDAHULUAN
Kepala Dinas
Sekretariat
Jabatan
Fungsional
Bidang Tata Bidang Penanganan Sampah dan Bidang Pengendalian Pencemaran Bidang Penaatan Dan
Lingkungan Limbah Bahan Berbahaya Dan Dan Kerusakan Lingkungan Hidup Peningkatan Kapasitas
Beracun Lingkungan Hidup
Seksi Seksi Kajian Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi
Inventarisasi Dampak Pemeliharaan Penanganan Pengelolaan Pengembanga Pemantauan Pencemaran Kerusakan Pengaduan Penegakan Peningkatan
Rencana Lingkungan Lingkungan Sampah Limbah n Fasilitas Lingkungan Lingkungan Lingkungan Dan Hukum Kapasitas
Perlindungan Hidup Bahan Teknis Hidup Hidup Hidup Penyelesaian Lingkungan Lingkungan
Dan Berbahaya Sengketa Hidup Hidup
Pengelolaan Dan Beracun Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup Dan
UPTD LAB LH
1.2 Kepegawaian
Pegawai Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel terhitung
sampai dengan 31 Desember 2017 berjumlah 89 Orang, dengan rincian 29 pegawai
laki-laki dan 60 pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai
DPLH Provinsi Sulsel pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari jumlah yang
pada saat itu berjumlah 89 orang. Hal ini karena pada tahun 2017 DPLH Provinsi
Sulsel menerima sejumlah pegawai pindahan dari SKPD lain dan pegawai
Pemerintah Kabupaten. Adapun jumlah pegawai DPLH Provinsi Sulsel untuk setiap
bagian adalah sebagai berikut :
aa. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Visi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan penjabaran dari visi
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, yakni “Sulawesi Selatan
sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi
Kesejahteraan”. Pengertian dari visi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 tersebut adalah bahwa Sulawesi Selatan berposisi sebagai provinsi yang
terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup dan penanganan dampak
lingkungan hidup. Posisi terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup serta
penanganan dampak lingkungan hidup tersebut harus ditopang dengan kapasitas
pengelolaan hidup pada seluruh pemangku kepentingan dan tegaknya hukum
lingkungan hidup.
Pokok Visi dari DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 terletak
pada empat poin penting, yakni :
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari
tujuan, dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke dalam lebih dari satu
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perubahan DPLH Tahun 2017. Untuk menegaskan korelasi perencanaan yang telah
dibuat, maka sasaran, indikator, dan targetnya tersebut diuraikan dalam sebuah
perjanjian kinerja antara Kepala DPLH Provinsi Sulsel dengan Gubernur Sulawesi
Selatan. Adapun uraian target perjanjian kinerja tahun 2017 tersebut adalah sebagai
berikut :
INDIKATOR
NO TUJUAN SASARAN TARGET
SASARAN
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi
(%)
Presentase jumlah lokasi
pemantauan air yang status
1. % 12% 13,68% 115,7
mutu airnya memenuhi baku
mutu
Presentase jumlah lokasi
pemantauan udara ambien
2. % 50% 100% 222
yang status mutu udaranya
tidak tercemar
Capaian
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi
(%)
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha dan/atau
3. % 60% 46,06% 82,86
kegiatan yang taat terhadap
Perizinan, PPU dan PPA
Persentase jumlah
pemrakarsa usaha dan/atau
4. % 25% 24,75 112,5
kegiatan yang taat terhadap
Dokumen Amdal yang dimiliki
Persentase tutupan lahan
5. % 90% 93,44% 113,95
bervegetasi
Persentase jumlah kampung
6. % 80% 56% 93,33
iklim di Sulsel
Persentase Laporan SLHD
7. % 60% 46% 115
Kab/Kota terkategori baik
Persentase jumlah parameter
8. pengujian kualitas LH yang % 80% 82,5% 117,86
terakreditasi
Persentase Kab/Kota di
9. Sulsel yang memperoleh % 80% 25% 35,71
penghargaan Adipura
Persentase jumlah
pengaduan masyarakat
akibat adanya dugaan
10. % 100% 100% 100
pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup
yang ditindaklanjuti
Dari 10 IKU di atas, kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa 70 persen telah
memenuhi kriteria memuaskan, dan 20 persen telah memenuhi kriteria cukup
memuaskan. Analisis keberhasilan dan kegagalan pencapaian IKU DPLH Provinsi
Sulsel Tahun 2017 akan dijelaskan pada analisis capaian kinerja sasaran strategis
di bawah.
Dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Secara umum DPLH Provinsi
Sulsel tahun 2017 dapat dikemukakan bahwa sebagian besar sasaran-sasaran
strategis yang telah ditargetkan dapat dicapai, namun demikian masih terdapat
sasaran strategis yang belum mencapai target yang diharapkan tahun 2017 dengan
berbagai kendala. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran strategis dapat
diuraikan sebagai berikut :
3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Sasaran Capaian
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Strategis (%)
Presentase jumlah
lokasi pemantauan air
1. yang status mutu % 12 13,68 114
airnya memenuhi baku
mutu
Meningkatnya
kualitas air Persentase jumlah
sungai dan danau
2. yang memiliki % 100 100 100
informasi status mutu
air
Presentase jumlah
lokasi pemantauan
1. udara ambien yang % 50 100 200
status mutu udaranya
Meningkatnya tidak tercemar
kualitas udara
Persentase jumlah
kabupaten/kota yang
2. % 100 100 100
memiliki informasi
mutu udara ambien
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
1. % 60 46,06 76,76
yang taat terhadap
Perizinan, PPU dan
PPA
Meningkatnya
Ketaatan Persentase penurunan
Pemrakarsa
2. beban pencemaran % 40 25,20 63,00
Usaha dan
Kegiatan terhadap limbah cair
pengelolaan LH Persentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
3. % 25 24,75 99
yang taat terhadap
Dokumen Amdal yang
dimiliki
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
4. % 90 83,75 93,05
yang taat terhadap
pelaporan pengelolaan
limbah B3
Persentase tutupan
1. % 83 93,44 112.58
lahan bervegetasi
Cakupan lokasi
rehabilitasi kawasan
Meningkatkan 2. pesisir dan pulau- % 36,84 33,33 90,47
daya dukung pulau kecil
lingkungan hidup
Cakupan lokasi
perlindungan kawasan 50 37,50
3. % 75
berfungsi konservasi
Meningkatnya
Persentase jumlah
upaya adaptasi
kampung iklim di 80
dan mitigasi 1. % 136,67 170
Sulsel
perubahan iklim
Cakupan sekolah
peduli lingkungan
(Jumlah sekolah yang
mendapatkan % 80
1. 74.50 93.13
penghargaan
adiwiyata /Jumlah
Sekolah yang di bina)
Persentase Kab/Kota
di Sulsel yang
2. memperoleh % 80 79,16 98,95
penghargaan Adipura
Persentase Kab/Kota
Meningkatnya di Sulsel yang
peran serta menggunakan % 80
3. 79,17 98,96
Pemangku teknologi ramah
Kepentingan lingkungan
dalam upaya
perlindungan dan Persentase Kab/Kota
pengelolaan LH di Sulsel yang %
4. menerapkan kearifan 80 79,17 98,96
lokal LH
Persentase jumlah
organisasi masyarakat
yang terlibat dalam % 90
5. 85 94,44
upaya perlindungan
dan pengelolaan LH
Cakupan Kab/Kota
yang memiliki komisi % 46
6. 37,5 81,52
Amdal
Persentase Laporan
SLHD Kab/Kota %
1. 60 50 83,33
terkategori baik
Skor
hasil
Meningkatnya
penilaia
kapasitas
Skor hasil penilaian n
penyebaran
laporan status laporan
informasi LH 90 75
2. lingkungan hidup status 83,33
daerah sulsel lingkung
an hidup
daerah
sulsel
Cakupan laboratorium
LH daerah yang
evaluasinya memenuhi % 52,17 47,83
1. 91,68
persyaratan teknis dan
manajemen
Persentase jumlah
Meningkatnya
parameter pengujian
kapasitas % 80 80
2. kualitas LH yang 100
laboratorium LH
terakreditasi
Persentase kepuasan
pelanggan atas
3. penggunaan jasa % 75 80,74 107,65
laboratorium LH
Nilai Evaluasi
Implementasi SAKIP - 80 80
1. 100
DPLH Provinsi Sulsel
Penurunan tingkat
pelanggaran 80 85
2. % 106,25
kedisplinan pegawai
Meningkatnya
Kapasitas dan Persentase kepuasan
Kinerja DPLH masyarakat terhadap 85 80
3. % 94,17
pelayanan DPLH
Persentase Hasil
Evaluasi Pemeriksaan
4. Reguler DPLH yang % 100 100 100
ditindaklanjuti
Persentase jumlah
bidang lingkungan jenis produk hukum
hidup
3. % 80 75 93,75
lingkungan hidup
3.1.2 Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu
Capaian (%)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2016 2017
Presentase jumlah lokasi
1. pemantauan air yang status mutu 115,7 114
airnya memenuhi baku mutu
Meningkatnya kualitas
air Persentase jumlah sungai dan
2. danau yang memiliki informasi 100 100
status mutu air
Presentase jumlah lokasi
pemantauan udara ambien yang
1. 222,22 200
status mutu udaranya tidak
Meningkatnya kualitas tercemar
udara
Persentase jumlah kabupaten/kota
2. yang memiliki informasi mutu udara 120 100
ambien
Presentase jumlah pemrakarsa
1. usaha dan/atau kegiatan yang taat 82,86 76,76
terhadap Perizinan, PPU dan PPA
Persentase penurunan beban
2. 84 63,00
pencemaran limbah cair
Meningkatnya
Ketaatan Pemrakarsa Persentase jumlah pemrakarsa
Usaha dan Kegiatan usaha dan/atau kegiatan yang taat
terhadap pengelolaan 3. 112,5 99
terhadap Dokumen Amdal yang
LH
dimiliki
Presentase jumlah pemrakarsa
usaha dan/atau kegiatan yang taat
4. 100,9 93,05
terhadap pelaporan pengelolaan
limbah B3
Persentase tutupan lahan
1. 113,95 112.58
bervegetasi
Meningkatnya upaya
Persentase jumlah kampung iklim
adaptasi dan mitigasi 1. di Sulsel 93,33 170
perubahan iklim
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini, maka secara umum rata-rata capaian
kinerja pada semua sasaran strategis ini mengalami peningkatan pada beberapa
indikator namun juga mengalami penurunan pada indikator yang lain. Namun secara
umum rata-rata capaian kinerja tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan tahun 2016, yaitu dari 103,42 persen pada tahun 2016 menurun menjadi
100,46 persen pada tahun 2017 atau mengalami penurunan sebesar 2,96 persen.
Hal ini adanya peningkatan target pada semua indikator kinerja sementara realisasi
kinerja tidak mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.
3.1.3 Perbandingan Kinerja Sampai dengan Tahun ini dengan Target Jangka
Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra
Kondisi
Rata-rata
kinerja
realisasi
Sasaran target Capaian
Indikator Kinerja Satuan sampai
Strategis jangka (%)
dengan
meneng
tahun ini
ah
Presentase jumlah
Meningkatnya
kualitas air
1. lokasi pemantauan air % 15 13,68 91,20
yang status mutu
Cakupan lokasi
perlindungan kawasan 62,50 37,50
3. % 60
berfungsi konservasi
Meningkatnya
Persentase jumlah
upaya adaptasi
kampung iklim di
dan mitigasi 1. % 100 136,67 136,67
Sulsel
perubahan iklim
Cakupan sekolah
peduli lingkungan
(Jumlah sekolah yang
mendapatkan % 100 74,52
1. 74.50
penghargaan
adiwiyata /Jumlah
Sekolah yang di bina)
Persentase Kab/Kota
di Sulsel yang
2. memperoleh % 90 79,16 87,96
penghargaan Adipura
Persentase Kab/Kota
Meningkatnya
di Sulsel yang
peran serta
menggunakan % 90 87,97
Pemangku 3. 79,17
teknologi ramah
Kepentingan
lingkungan
dalam upaya
perlindungan dan
Persentase Kab/Kota
pengelolaan LH
di Sulsel yang %
4. menerapkan kearifan 90 79,17 87,97
lokal LH
Persentase jumlah
organisasi masyarakat
yang terlibat dalam % 100 85
5. 85
upaya perlindungan
dan pengelolaan LH
Cakupan Kab/Kota
yang memiliki komisi % 46 81,52
6. 37,5
Amdal
Persentase Laporan
SLHD Kab/Kota %
1. 80 50 62,50
terkategori baik
Meningkatnya
kapasitas
Skor hasil penilaian
penyebaran
laporan status
informasi LH 90 75
2. lingkungan hidup Skor 83,33
daerah sulsel
Cakupan laboratorium
LH daerah yang
evaluasinya memenuhi % 65,20 47,83
1. 73,36
persyaratan teknis dan
Meningkatnya manajemen
kapasitas
laboratorium LH Persentase jumlah
parameter pengujian % 100 80
2. kualitas LH yang 80
terakreditasi
Persentase kepuasan
pelanggan atas
3. penggunaan jasa % 80 80,74 100,93
laboratorium LH
Nilai Evaluasi
Implementasi SAKIP 85 80
1. - 94,12
DPLH Provinsi Sulsel
Penurunan tingkat
Meningkatnya pelanggaran 80 85
2. % 106,25
kinerja DPLH kedisplinan pegawai
dalam
perencanaan dan Persentase kepuasan
evaluasi masyarakat terhadap 90 80
3. % 88,89
pelayanan DPLH
Persentase Hasil
Evaluasi Pemeriksaan
4. Reguler DPLH yang % 100 100 100
ditindaklanjuti
Secara umum pencapaian kinerja untuk semua sasaran pada tahun 2017 ini
melebihi hingga 100%, meskipun masih juga terdapat beberapa sasaran yang
belum mencapai 100%. Hal ini memberikan implikasi pada predikat kinerja dari
secara umum terkategori tinggi. Keberhasilan ini tidak terlepas dari penyebab
internal dan eksternal. Adapun penyebab internal yang kami maksudkan antara lain
;
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing
penanggungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan
sebelumnya pada awal tahun 2017.
b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan
dicapai dan tidak hanya fokus pada tindakan.
c. Telah diimplementasikannya pengangaran yang berbasis kinerja, dimana setiap
tindakan atau anggaran yang dikeluarkan, diharapkan dapat menghasilkan
sesuatu.
d. Telah dilaksanakannya setiap triwulan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan baik
terkait realisasi anggaran maupun realisasi fisiknya, untuk mengantisipasi
terdapatnya kegiatan yang tidak fokus pada hasil.
e. Optimalnya penyebaran informasi melalui website, media cetak, media
elektronik, dan sosial media terkait pelaksanaan rapat-rapat koordinasi yang
melibatkan pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait lainnya.
Sementara penyebab eksternal terhadap keberhasilan pencapaian
program/kegiatan yang kami maksudkan antara lain :
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari SKPD lingkungan hidup di
Kabupaten/Kota dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan DPLH
Provinsi Sulsel.
b. Adanya pelibatan dari pemrakarsa usaha/perusahaan melalui kegiatan CSR
bidang lingkungan hidup untuk mendukung beberapa pengembangan lokasi
perlindungan dan konservasi SDA.
c. Adanya sinergitas program/kegiatan yang telah direncanakan dengan program
dari Kementerian Lingkungan Hidup, seperti pembinaan dan pengawasan
ketaatan pemrakarsa usaha sejalan dengan kegiatan PROPER dari
Pada tahun 2017 realisasi biaya untuk semua program adalah Rp.
24.176.267.979,00, sementara target biaya untuk semua program yaitu Rp.
25.039.096.409,00. Dengan rumus efisiensi diatas, diperoleh persentase efisiensi
biaya pada level program adalah 3,44%. Efisiensi ini meningkat dari tahun 2016
yaitu 2,47%. Persentase efisiensi ini secara teori masih sangat kecil, sehingga dapat
diasumsikan bahwa pada tahun 2017 secara umum tidak terdapat efisiensi yang
signifikan dari penggunaan sumber daya biaya. Hal ini juga dikarenakan belum
jelasnya orientasi pada pelaksanaan kegiatan antara efisiensi dengan upaya
mencapai target realisasi anggaran.
Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan
melalui pelibatan multipihak dalam pengelolaan kegiatan seperti penggunaan jasa
pihak ke-3 dalam pelaksanaan kegiatan, pengunaan tenaga ahli dari perguruan
tinggi sebagai pemateri, tim penilai, pemberi masukan, dan kerjasama dengan pihak
swasta melalui CSR untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan.
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 98,13%, yang diarahkan untuk
pengembangan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan serta peningkatan
peranserta masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup di
Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai adalah : Meningkatnya partisipasi dan
kepedulian pada 339 sekolah di Sulsel dalam mendukung program Sulsel Go Green
melalui jalur sekolah; Meningkatnya partisipasi dan kepedulian pada 24 pemerintah
Kab/Kota dalam penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produk bersih,
dan teknologi berwawasan lingkungan; Meningkatnya ketersediaan data dalam
Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah pada 24 Kab/Kota; Meningkatnya
pembinaan laboratorium lingkungan hidup pada 23 Kab/Kota; Meningkatnya
partisipasi dan kepedulian pada 25 organisasi peduli lingkungan dalam pengelolaan
lingkungan hidup; Meningkatnya pembinaan penerapan kearifan lokal lingkungan
hidup pada 24 Kab/Kota.
Tabel 3.2 Anggaran Dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Dan Belanja
Langsung DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017
AKUNTABILITAS ANGGARAN
NO KEGIATAN TARGET DANA
REALISASI (Rp) %
(Rp)
1 2 3 4 5
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.178.739.238 7.032.268.807 97,96
I Program Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan 11.344.977.169 10.823.316.875 95,40
Lingkungan Hidup
1 Pemantauan Kualitas Air 424.905.105 402.473.143 94,72
Adapun untuk anggaran DPLH dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017
terus mengalami peningkatan. Hal ini menggambarkan perhatian pemerintah daerah
terhadap urusan lingkungan hidup juga terus mengalami peningkatan. Peningkatan
ini memiliki arti penting dikarenakan tekanan terhadap lingkungan hidup akan
semakin besar setiap tahunnya, sehingga bila tidak diikuti dengan peningkatan
kapasitas pengelola lingkungan hidup maka kualitas lingkungan akan semakin
memburuk nantinya. Peningkatan kapasitas itu tentunya dapat dicapai bila didukung
dengan alokasi anggaran yang memadai.
Tabel 3.3 Jumlah Anggaran DPLH Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2017
(Rp)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Rencana Kerja DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017,
maka pada Tahun 2017 DPLH Provinsi Sulsel dialokasikan anggaran sebesar Rp.
32.217.835.647,00 dengan realisasi sebesar Rp. 31.208.536.786,00 atau 96,87%.
Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung Berupa Belanja Pegawai
yang dijabarkan oleh gaji dan tunjangan penghasilan PNS, dan Belanja Langsung
Terdiri dari Belanja Langsung SKPD, yang terbagi kedalam Belanja Langsung
Urusan SKPD, dijabarkan ke dalam 3 Program dan 10 Kegiatan. Sementara Belanja
Langsung Urusan Wajib dan Pilihan dijabarkan ke dalam 4 Program dan 27
Kegiatan. Adapun perinciannya sebagai berikut :
• Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai dengan Target Anggaran
Tahun 2017 sebesar Rp. 7.178.739.238,00 dengan realisasi sebesar Rp.
7.032.268.807,00 atau 97,96%.
• Belanja Langsung Urusan Umum yang ada pada setiap SKPD dengan target
Tahun 2017 sebesar Rp. 7.500.445.485,00 dengan realisasi sebesar Rp.
Rp.7.246.961.636,00 atau 96,62%.
• Belanja Langsung Urusan Program Perioritas dengan target Tahun 2017
sebesar Rp. 17.630.597.010,00 dengan realisasi sebesar Rp.
17.018.319.699,00 atau 96,53%.
Melihat dari realisasi anggaran pada tahun 2017, bahwa DPLH Provinsi
Sulsel telah memberikan kontribusi akuntabilitas kinerjanya terhadap pencapaian
dari seluruh sasaran strategis yang ada adalah sebesar 100,46%.
4.2. Saran-Saran
1. Diperlukan peningkatan kapasitas SDM perencana dan pelaksana kegiatan
pada setiap Bidang, Sekretariat, UPTD, Subbidang, dan Subagian sehingga
dapat menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik
melalui pendidikan formal, kegiatan bintek, diklat dan pelatihan.
2. Menerapkan sistem reward dan punishment terhadap seluruh karyawan dan
mengaplikasikannya pada pendistribusian insentif berdasarkan beban kerja.
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab
pihak pertama.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H, M.Si.,M.H Ir. ANDI HASBI, M.T
Pangkat Pembina Utama Muda
Nip. 19650427 199203 1 009
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) PROV. SULSEL
TAHUN ANGGARAN : 2017
1 2 3 4
1 Meningkatnya kualitas air 1 Persentase jumlah lokasi pemantauan air yang status mutu airnya memenuhi 12%
baku mutu
2 Persentase jumlah sungai dan danau yang memiliki informasi status mutu air 100,00%
2 Meningkatnya kualitas udara 1 Persentase jumlah lokasi pemantauan udara ambien yang status mutu 50%
udaranya tidak tercemar
2 Persentase jumlah kabupaten/Kota yang memiliki informasi mutu udara ambien 100%
3 Meningkatkan Ketaatan 1 Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap 60%
Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan perizinan, PPU dan PPA
terhadap Pengelolaan LH
4 Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap 90%
pelaporan pengelolaan limba B3
4 Meningkatnya daya dukung 1 Persentase tutupan lahan bervegetasi 83%
lingkungan
2 Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau - pulau kecil 36,84%
6 Meningkatnya peranserta 1 Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura 80%
pemangku kepentingan dalam
upaya perlindungan dan
pengelolaan LH
2 Cakupan sekolah peduli lingkungan 100%
7 Meningkatnya kapasitas 1 Persentase jumlah laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik 60%
penyebaran informasi LH
2 Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah Sulsel 90
8 Meningkatnya kapasitas 1 Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan 52,17%
laboratorium LH teknis dan manajemen
10 Meningkatnya penanganan kasus 1 Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran 40%
pengrusakan dan pencemaran dan/atau perusakan LH yang ditindaklanjuti
lingkungan dan ketaatan
pemangku kepentingan terhadap
peraturan perundang - undangan
di bidang LH