Anda di halaman 1dari 74

Lkj / LAKIP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Tahun 2017

DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI SULAWESI SELATAN
Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel dapat menyelesaikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj/LAKIP) DPLH Provinsi Sulsel Tahun
2017. Laporan ini memuat berbagai informasi tentang Potret Kondisi Organisasi
seperti; uraian umum organisasi, perencanaan kinerja tahun 2017, capaian kinerja,
dan realisasi anggaran program/kegiatan yang telah ditetapkan pada Tahun 2017.
Laporan LAKIP ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban DPLH
Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana
diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008.
Selain itu dimaksudkan pula untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revisi atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada
berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, dan perguruan
tinggi sebagai mitra dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Disamping itu diharapkan pula dapat dimanfaatkan
sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan pengelolaan
lingkungan hidup dimasa mendatang.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan maupun
kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik, dan masukan yang
sifatnya konstruktif guna menyempurnakan penyusunan laporan diwaktu yang akan
datang.
Akhirnya kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
atas bantuannya sehingga LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2017 dapat
terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat adanya.

Makassar, 19 Maret 2018


KEPALA DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP,
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Ir. ANDI HASBI, M.T


Pangkat Pembina Utama Muda
NIP. 19650427 199203 1 009

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 i


Daftar Isi dan Tabel

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Struktur Organisasi DPLH Prov.Sulsel ............................... 1
1.2 Kepegawaian ..................................................................... 5
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................... 7
1.4 Visi dan Misi ...................................................................... 36
1.5 Tujuan dan Sasaran ........................................................... 37
1.6 Isu Strategis dan Permasalahannya ................................... 38
1.7 Upaya Pengelolaan Lingkungan Melalui Program Perioritas 40

BAB II PERENCANAAN KINERJA


2.1 Proses Perencanaan ......................................................... 42
2.2 Target Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ............................... 42

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


3.1 Capaian Kinerja ................................................................. 48
3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja
Tahun 2017 ..................................................................... 48
3.1.2 Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu ....................................................................... 51
3.1.3 Perbandingan Kinerja Sampai dengan Tahun ini dengan
Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen
Renstra ........................................................................... 53
3.1.4 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ................... 57
3.1.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumberdaya ................... 59
3.1.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan
Ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja...... 59
3.2 Realisasi Anggaran ........................................................... 62

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................... 68
4.2 Saran-Saran ...................................................................... 68

LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja Tahun 2017)

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 ii


Bab I Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Struktur Organisasi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan

Pada Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan
Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan yang ditinjaklanjuti Peraturan Gubernur
Sulawesi Selatan Nomor 80 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan. Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Dinas
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah
Daerah.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Dinas Pengelolaan Lingkungan
Hidup mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup;
d. pelaksanaan administrasi dinas; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait tugas dan
fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi


Selatan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
1. Subbagian Program;
2. Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum;
3. Subbagian Keuangan.
c. Bidang Tata Lingkungan;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 1


Bab I Pendahuluan

1. Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun;
1. Seksi Pengelolaan Sampah;
2. Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun;
3. Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis.
e. Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup;
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pencemaran Lingkungan;
3. Seksi Kerusakan Lingkungan.
f. Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup;
1. Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan;
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
g. Jabatan Fungsional.
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium
1. Seksi Tata Usaha
2. Seksi Pengendalian Mutu
3. Seksi Pengujian
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Saat ini di DPLH Provinsi Sulawesi Selatan telah terdapat jabatan
fungsional khusus yaitu Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
(PPLHD) dan Fungsional Perencana. Pada jabatan fungsional PPLH
terdapat 5 (lima) personil dengan keahlian khusus dalam pengawasan
lingkungan, sedangkan pada jabatan fungsional perencana terdapat 2
(dua) personil. Adapun ketentuan yang digunakan dalam pembentukan
kelompok jabatan fungsional ini adalah sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 2


Bab I Pendahuluan

b. Peraturan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala


Badan Kepegawaian Negara Nomor : 09 Tahun 2012 Nomor : 06 Tahun
2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39
Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup
dan Angka Kreditnya.
c. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencaan Pembangunan Nasional Nomor :
Kep.020/M.PPN/12/2001 Tentang Pedoman Penyusunan Formasi
Jabatan Perencana.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 3


Bab I Pendahuluan

Kepala Dinas

Sekretariat
Jabatan
Fungsional

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian


Program Umum dan Keuangan
Kepegawaian

Bidang Tata Bidang Penanganan Sampah dan Bidang Pengendalian Pencemaran Bidang Penaatan Dan
Lingkungan Limbah Bahan Berbahaya Dan Dan Kerusakan Lingkungan Hidup Peningkatan Kapasitas
Beracun Lingkungan Hidup

Seksi Seksi Kajian Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi
Inventarisasi Dampak Pemeliharaan Penanganan Pengelolaan Pengembanga Pemantauan Pencemaran Kerusakan Pengaduan Penegakan Peningkatan
Rencana Lingkungan Lingkungan Sampah Limbah n Fasilitas Lingkungan Lingkungan Lingkungan Dan Hukum Kapasitas
Perlindungan Hidup Bahan Teknis Hidup Hidup Hidup Penyelesaian Lingkungan Lingkungan
Dan Berbahaya Sengketa Hidup Hidup
Pengelolaan Dan Beracun Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup Dan

UPTD LAB LH

Seksi Tata Seksi Seksi


Usaha Pengendalian Pengujian
Mutu

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 3


Bab I Pendahuluan

1.2 Kepegawaian
Pegawai Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel terhitung
sampai dengan 31 Desember 2017 berjumlah 89 Orang, dengan rincian 29 pegawai
laki-laki dan 60 pegawai perempuan. Apabila dibandingkan dengan jumlah pegawai
DPLH Provinsi Sulsel pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari jumlah yang
pada saat itu berjumlah 89 orang. Hal ini karena pada tahun 2017 DPLH Provinsi
Sulsel menerima sejumlah pegawai pindahan dari SKPD lain dan pegawai
Pemerintah Kabupaten. Adapun jumlah pegawai DPLH Provinsi Sulsel untuk setiap
bagian adalah sebagai berikut :

No Uraian Tahun 2016 Tahun 2017


1 Sekretariat 26 Orang 23 Orang
2 Bidang Tata Lingkungan 9 Orang 10 Orang
3 Bidang Pengelolaan Sampah 9 Orang 11 Orang
dan Limbah B3
4 Bidang Pengendalian 9 Orang 10 Orang
Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup
5 Bidang Penataan dan 11 Orang 11 Orang
Peningkatan Kapasitas
6 Unit Pelaksana Teknis Dinas 19 Orang 17 Orang
Laboratorium LH
7 Fungsional Pengawas 5 Orang 5 Orang
Lingkungan Hidup
8 Fungsional Perencana 2 Orang 2 Orang
Jumlah 88 Orang 89
Orang

Adapun jumlah pegawai DPLH Provinsi Sulsel dilihat dari pendidikannya,


sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2016 Tahun 2017
1 Pendidikan (S3) 1 Orang 1 Orang
2 Pendidikan Pasca Sarjana 24 Orang 24 Orang
(S2)
3 Pendidikan Sarjana (S1) 41 Orang 47 Orang
4 Pendidikan Sarjana Muda (D3) 1 Orang 2 Orang
5 Pendidikan SLTA 18 Orang 15 Orang
6 Pendidikan SLTP 1 Orang 1 Orang

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 5


Bab I Pendahuluan

7 Pendidikan SD 1 Orang 0 Orang


Jumlah 88 Orang 89 Orang

Berdasarkan pada tabel diatas, nampak bahwa kualifikasi pendidikan


pengawai di DPLH Provinsi Sulsel adalah Sarjana (S1), sehingga dari sisi
pendidikan sudah cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup. Akan tetapi sarjana yang ada tersebut pada umumnya tidak
spesifik ilmu lingkungan, basic sains atau teknis. Untuk itu terus dilakukan
peningkatan kapasitas SDM yang ada dengan mengikut sertakan sejumlah pegawai
dalam diklat-diklat teknis lingkungan seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan,
Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Pengelolaan
Limbah B3, PPNS, dan PPLH. Selain itu juga telah diikutkan pegawai DPLH dalam
diklat-diklat khusus yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan di DPLH Provinsi
Sulsel seperti Diklat Pengelolaan Barang, Diklat Pengadaan Barang dan Jasa, Diklat
Protokoler dan Kehumasan, Diklat Pengelolaan Keuangan, Pelatihan Implementasi
ISO 9001 dan ISO 17025; 2008 untuk seluruh personil di UPTD Laboratorium
Lingkungan Hidup. Sementara berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai
yang menduduki jabatan sebagai Kepala Instansi, Sekretaris, Kepala Bidang/Ka
Subbidang, Ka Subbagian, rata-rata memiliki pendidikan S1 dan S2. Kondisi
tersebut dilihat dari kualitasnya sudah cukup memadai.
Jumlah pengawai DPLH Provinsi Sulsel sampai dengan 31 Desember 2017
dilihat dari pangkat dan golongannya, sebagai berikut :
No Golongan / Ruang Tahun 2016 Tahun 2017
1 Pembina Utama Muda, IV/c 1 Orang 1 Orang
2 Pembina Tk.I, IV/b 5 Orang 7 Orang
3 Pembina, IV/a 9 Orang 10 Orang
4 Penata Tk. I, III/d 11 Orang 12 Orang
5 Penata, III/c 14 Orang 13 Orang
6 Penata Muda Tk.I, III/b 24 Orang 22 Orang
7 Penata Muda, III/a 5 Orang 5 Orang
8 Pengatur Tk.I, II/d 2 Orang 2 Orang
9 Pengatur, II/c 8 Orang 9 Orang
10 Pengatur Muda Tk.I, II/b 10 Orang 5 Orang
11 Pengatur Muda, II/a 1 Orang

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 6


Bab I Pendahuluan

12 Juru Muda Tk.I I/b 1 Orang 1 Orang


Jumlah 88 89

Jumlah pejabat berdasarkan eselonisasi dan jabatan fungsional DPLH


Provinsi Sulsel sebagai berikut :
No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015
1 Eselon II 1 Orang 1 Orang
2 Eselon III 6 Orang 6 Orang
3 Eselon IV 14 Orang 15 Orang
4 Jabatan Fungsional Umum 62 Orang 62 Orang
5 Jabatan Fungsional Pengawas 5 Orang 5 Orang
Lingkungan Hidup
6 Jabatan Fungsional Perencana - 2 orang
Jumlah 88 Orang 89 Orang

Berdasarkan jumlah formasi jabatan, DPLH Provinsi Sulsel memiliki 22


Jabatan Struktural, dan formasi jabatan tersebut sampai dengan 31 Desember
2017.

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi


Adapun uraian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bagian pada
susunan organisasi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel adalah
sebagai berikut :

1.3.1. Kepala Dinas


a. Menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Dinas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis bidang tata lingkungan,
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengendalian

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 7


Bab I Pendahuluan

pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan dan peningkatan


kapasitas lingkungan hidup;
g. Mengoordinasikan dan menyelenggaraan kebijakan teknis bidang tata
lingkungan, pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun,
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan
dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
h. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum bidang tata lingkungan,
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta penaatan dan peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
i. Menyelenggarakan dan memberikan dukungan fasilitasi pelayanan perizinan
dalam bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin bidang lingkungan
hidup berdasarkan kewenangan daerah provinsi;
j. Menyelenggarakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan izin
bidang lingkungan hidup berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Menyelenggarakan perencanaan kebijakan program, kegiatan, keuangan,
umum, perlengkapan, dan kepegawaian dalam lingkungan Dinas;
l. Menyelenggarakan pembinaan dan peningkatan partisipasi lembaga
non pemerintah dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup;
m. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi, dan pengawasan penyelenggaraan
kebijakan teknis bidang tata lingkungan, pengelolaan sampah dan limbah bahan
berbahaya dan beracun, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup, serta penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
n. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka penyelenggaraan urusan bidang
lingkungan hidup;
o. Menilai hasil kerja pegawai Aparatur Sipil Negara dalam lingkungan Dinas;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
q. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 8


Bab I Pendahuluan

1.3.2. Sekretaris Dinas


a. Menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan Dinas sehingga
terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan
Dinas;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi, pengkajian, dan
penyusunan produk hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau
yang dilaksanakan dalam lingkup Dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga Dinas;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi keuangan;
m. Mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;
Mmengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan;
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan keprotokolan;
o. Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan
dan penghapusan barang;
p. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian
data dan informasi serta memfasilitasi pelayanan informasi;
q. Mengordinasikan dan melaksanakan sistem informasi lingkungan hidup;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 9


Bab I Pendahuluan

r. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau


lembaga non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas;
s. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
u. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.3. Kepala Subbagian Program


a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Program sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Program untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan
perencanaan program, kegiatan, dan anggaran;
g. Mengordinasikan dan melakukan pengembangan penataan dan
penyebarluasan Informasi lingkungan Hidup;
h. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan neraca
sumber daya alam dan lingkungan hidup;
i. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan status
lingkungan hidup daerah;
j. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan indeks
kualitas lingkungan hidup;
k. Menghimpun dan menyajikan data dan informasi program dan kegiatan Dinas;
l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 10


Bab I Pendahuluan

m. Mengoordinasikan dan mengumpulkan bahan penyusunan laporan kinerja


Dinas;
n. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau
lembaga non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas;
o. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Program dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.4. Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum


a. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya;
g. Melakukan administrasi dan pendistribusian naskah dinas masuk dan keluar;
h. Melakukan pengelolaan arsip naskah dinas;
i. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan
penghapusan barang;
j. Menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengadaan, pendistribusian,
pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan barang;
k. Menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi barang serta menyusun
laporan barang inventaris;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 11


Bab I Pendahuluan

l. Melakukan, menyiapkan, dan mengoordinasikan pengelolaan urusan rumah


tangga Dinas;
m. Mengoordinasikan dan melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian data
dan informasi, serta fasilitasi pelayanan informasi;
n. Mempersiapkan dan mengoordinasikan pelaksaanaan rapat dinas, upacara,
kehumasan, dan keprotokolan;
o. Menyiapkan bahan, menghimpun, dan mengelola data kehadiran pegawai;
p. Mengoordinasikan dan memfasilitasi administrasi surat tugas dan perjalanan
dinas pegawai;
q. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi
dan tatalaksana;
r. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian;
s. Menyusun rencana kebutuhan pengembangan sumber daya manusia di
lingkungan Dinas;
t. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan, peningkatan kompetensi,
disiplin, dan kesejahteraan pegawai Aparatur Sipil Negara;
u. Menyiapkan bahan, menghimpun, dan mengelola sistem informasi
kepegawaian;
v. Melakukan koordinasi administrasi terhadap pengkajian dan penyusunan
produk hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau yang
dilaksanakan dalam lingkup Dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas;
w. Mengumpulkan bahan dan mengoordinasikan penyusunan laporan hasil
pemeriksaan;
x. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau
lembaga non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas;
y. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
z. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Umum,
Kepegawaian, Dan Hukum dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 12


Bab I Pendahuluan

aa. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.5. Kepala Subbagian Keuangan


a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Keuangan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. mengumpulkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun rencana kebutuhan
gaji pegawai;
g. mengumpulkan bahan, menyusun, dan mengelola administrasi keuangan
Dinas;
h. melakukan verifikasi kelengkapan administrasi penatausahaan keuangan
Dinas;
i. mengoordinasikan pelaksanaan akuntansi pengeluaran dan penerimaan
keuangan;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan keuangan;
k. menyusun realisasi perhitungan anggaran;
l. mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan;
m. mengumpulkan bahan dan mengoordinasikan data sebagai bahan bahan
laporan hasil pemeriksaan keuangan;
n. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau
lembaga non pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas;
o. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
p. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Keuangan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 13


Bab I Pendahuluan

q. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan


bidang tugasnya.

1.3.6. Kepala Bidang Tata Lingkungan


a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Tata Lingkungan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Bidang Tata Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan
meliputi inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dan kajian lingkungan hidup strategis, kajian dampak lingkungan, serta
pemeliharaan lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan
meliputi inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dan kajian lingkungan hidup strategis, kajian dampak lingkungan, serta
pemeliharaan lingkungan hidup;
h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Tata
Lingkungan meliputi inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup strategis, kajian dampak
lingkungan, serta pemeliharaan lingkungan hidup;
i. mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam
bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Tata Lingkungan
berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
j. mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Tata Lingkungan berdasarkan kewenangan
pemerintah daerah provinsi;
k. melaksanakan kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
l. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan tata ruang yang berbasis
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 14


Bab I Pendahuluan

m. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan instrumen ekonomi


lingkungan hidup (produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto
hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
n. mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (analisis mengenai dampak
lingkungan, upaya pengelolaan lingkungan, upaya pemantauan lingkungan, izin
lingkungan, audit lingkungan hidup, analisis resiko lingkungan hidup);
o. mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Tata Lingkungan meliputi inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis, kajian dampak lingkungan, serta pemeliharaan lingkungan hidup;
p. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
q. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Tata Lingkungan
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.7. Kepala Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Inventarisasi Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 15


Bab I Pendahuluan

f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis inventarisasi


rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan
hidup strategis;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis inventarisasi rencana
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup
strategis;
i. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan melakukan penyusunan dokumen
rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
j. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pemuatan rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dalam rencana pembangunan jangka panjang
daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
k. Melakukan kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
l. Mengoordinasikan penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup;
m. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan melakukan penyusunan instrumen
ekonomi lingkungan hidup meliputi produk domestik bruto dan produk domestik
regional bruto hijau, mekanisme insentif disinsentif, dan pendanaan lingkungan
hidup;
n. Mengoordinasikan dan melakukan sinkronisasi rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup nasional, pulau/kepulauan dan ekoregion;
o. Mengoordinasikan muatan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup kepada pemangku kepentingan;
p. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kajian
lingkungan hidup strategis provinsi;
q. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan kajian
lingkungan hidup strategis;
r. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rekomendasi kajian
lingkungan hidup strategis;
s. Menyusun baku mutu lingkungan meliputi baku mutu pencemaran, kerusakan
dan baku mutu sumber pencemar;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 16


Bab I Pendahuluan

t. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi


kebijakan teknis inventarisasi rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup strategis;
u. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
v. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
w. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Inventarisasi Rencana
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
x. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.8. Kepala Seksi Kajian Dampak Lingkungan

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kajian Dampak Lingkungan sebagai


pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Kajian Dampak Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis kajian
dampak lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis kajian dampak lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis kajian dampak lingkungan;
i. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan instrumen
pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup meliputi
analisis mengenai dampak lingkungan, upaya pengelolaan lingkungan hidup,
upaya pemantauan lingkungan hidup, surat pernyataan pengelolaan lingkungan
hidup, izin lingkungan, audit lingkungan hidup, analisis resiko lingkungan hidup;
j. Melakukan penilaian terhadap dokumen analisis mengenai dampak lingkungan

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 17


Bab I Pendahuluan

dan pemeriksaan terhadap dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup,


upaya pemantauan lingkungan hidup, dan surat pernyataan pengelolaan
lingkungan hidup;
k. Melakukan pembentukan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
meliputi komisi penilai, tim pakar/ahli, tim teknis dan sekretariat;
l. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis kajian dampak lingkungan;
m. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Kajian Dampak
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
p. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.9. Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup sebagai


pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pemeliharaan
lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pemeliharaan lingkungan
hidup;
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pemeliharaan lingkungan
hidup;
i. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan perlindungan sumber
daya alam;
j. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pengawetan sumber
daya alam;
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 18
Bab I Pendahuluan

k. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pemanfaatan secara


lestari sumber daya alam;
l. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan pencadangan sumber
daya alam;
m. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan upaya mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim;
n. mengoordinasikan dan melakukan inventarisasi gas rumah kaca dan menyusun
profil emisi gas rumah kaca;
o. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun perencanaan konservasi
keanekaragaman hayati;
p. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun instrumen kebijakan dan
pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian
kerusakan keanekaragaman hayati;
q. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun evaluasi pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
r. mengoordinasikan dan melakukan pengembangan sistem informasi dan
pengelolaan database keanekaragaman hayati;
s. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pemeliharaan lingkungan hidup;
t. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
u. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
v. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pemeliharaan
Lingkungan Hidup dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
w. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.10. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya


Dan Beracun

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan


Berbahaya Dan Beracun sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 19


Bab I Pendahuluan

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;


f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan Sampah
Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan sampah,
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta pengembangan
fasilitas teknis;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan
sampah, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta
pengembangan fasilitas teknis;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun meliputi pengelolaan
sampah, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, serta
pengembangan fasilitas teknis;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam
bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun berdasarkan kewenangan
pemerintah daerah provinsi;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun meliputi pengelolaan sampah, pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun, serta pengembangan fasilitas teknis;
l. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
m. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Pengelolaan
Sampah Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 20


Bab I Pendahuluan

1.3.11. Kepala Seksi Pengelolaan Sampah

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Sampah sebagai pedoman


dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengelolaan Sampah untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengelolaan
sampah;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengelolaan sampah;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengelolaan sampah;
j. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun instrumen kebijakan
pengelolaan sampah di Provinsi;
k. Mengoordinasikan dan menetapkan target pengurangan dan penanganan
sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;
l. Menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pelaksanaan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan
akhir sampah di tempat pembuangan akhir/tempat pengolahan sampah terpadu
regional;
m. Mengoordinasikan pengangkutan pengolahan dan pemrosesan akhir bila terjadi
kondisi khusus seperti bencana alam/non alam atau perselisihan pengelolaan
sampah antar kabupaten/kota;
n. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengelolaan sampah;
o. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
p. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengelolaan Sampah
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 21


Bab I Pendahuluan

r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan


bidang tugasnya.

1.3.12. Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan


Beracun sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
j. Mengoordinasikan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan dalam bentuk
penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun kebijakan perizinan
pengumpulan, pengangkutan, penguburan dan penimbunan limbah bahan
berbahaya dan beracun meliputi pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan bagi
pengumpul limbah bahan berbahaya dan beracun lintas kabupaten/kota dalam
wilayah provinsi;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan pengangkutan
Limbah bahan berbahaya dan beracun menggunakan alat angkut roda tiga

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 22


Bab I Pendahuluan

dilakukan lintas kabupaten/kota dalam wilayah provinsi;


o. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pelayanan perizinan penimbunan
limbah bahan berbahaya dan beracun dilakukan lintas kabupaten/kota dalam
wilayah provinsi;
p. Menyiapkan bahan dan melakukan evaluasi terhadap pengolahan,
pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah bahan berbahaya dan
beracun;
q. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun;
r. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
s. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Dan Beracun dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
u. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.13. Kepala Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis sebagai


pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis
pengembangan fasilitas teknis;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengembangan fasilitas
teknis;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 23


Bab I Pendahuluan

h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengembangan fasilitas


teknis;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan penyediaan sarana dan prasarana
pengolahan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan teknologi pengelolaan
sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi pengembangan investasi dalam
usaha pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun;
l. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengembangan fasilitas teknis;
m. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengembangan
Fasilitas Teknis dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
p. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.14. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


Hidup
a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan
Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
Hidup untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 24


Bab I Pendahuluan

f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pengendalian


Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan
lingkungan, pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan
lingkungan, pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup meliputi pemantauan
lingkungan, pencemaran lingkungan, dan kerusakan lingkungan;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan dalam
bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup berdasarkan kewenangan
pemerintah daerah provinsi;
j. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan izin Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan
Lingkungan Hidup berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi;
k. Mengoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan dan pemulihan
kerusakan lingkungan;
l. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan
Hidup meliputi pemantauan lingkungan, pencemaran lingkungan, dan
kerusakan lingkungan;
m. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 25


Bab I Pendahuluan

1.3.15. Kepala Seksi Pemantauan Lingkungan


a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemantauan Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pemantauan Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pemantauan
lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pemantauan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pemantauan lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas air;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas udara;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas tanah;
l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan kualitas pesisir dan laut;
m. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan sarana dan prasarana
pemantauan lingkungan;
n. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pemantauan lingkungan;
o. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
p. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pemantauan
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 26


Bab I Pendahuluan

1.3.16. Kepala Seksi Pencemaran Lingkungan


a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pencemaran Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pencemaran Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pencemaran
lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pencemaran lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pencemaran lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan sumber pencemar institusi dan
non institusi;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan penanggulangan pencemaran (pemberian
informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non
institusi;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pemulihan pencemaran (pembersihan,
remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi;
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun instrumen kebijakan
pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki
izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah bahan
berbahaya dan beracun;
o. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan tindaklanjut
rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 27


Bab I Pendahuluan

p. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi


kebijakan teknis pencemaran lingkungan;
q. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
r. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
s. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pencemaran
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
t. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.17. Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan


a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kerusakan Lingkungan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Kerusakan Lingkungan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis Kerusakan
Lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis kerusakan lingkungan;
h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis kerusakan lingkungan;
i. Menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan dan pemantauan kerusakan
lingkungan;
j. Menyiapkan bahan dan melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan
meliputi pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 28


Bab I Pendahuluan

l. Menyiapkan bahan dan melakukan pemulihan kerusakan lingkungan meliputi


pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi;
m. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis kerusakan lingkungan;
n. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
o. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Kerusakan
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.18. Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup


a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
g. Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 29


Bab I Pendahuluan

h. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Penaatan Dan


Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup meliputi pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan hukum lingkungan, dan
peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis Bidang Penaatan Dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup meliputi pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan, penegakan
hukum lingkungan, dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
j. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan
lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
k. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
l. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Penaatan Dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.19. Kepala Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan


a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengaduan Dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis pengaduan
dan penyelesaian sengketa lingkungan;
g. Mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis pengaduan dan
penyelesaian sengketa lingkungan;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 30


Bab I Pendahuluan

h. Mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis pengaduan dan


penyelesaian sengketa lingkungan;
j. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan tata cara
pelayanan pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
k. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha
atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
l. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyelesaian konflik
dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati;
m. Menyiapkan bahan dan melakukan telaah, klarifikasi dan verifikasi atas
pengaduan;
n. Menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan rekomendasi tindak lanjut hasil
verifikasi pengaduan;
o. Menyiapkan bahan dan melakukan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan
atas hasil tindak lanjut pengaduan;
p. Menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan
baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan;
q. Menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan sistem informasi
penerimaan pengaduan masyarakat;
r. Mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
s. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
t. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
u. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Pengaduan Dan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
v. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 31


Bab I Pendahuluan

1.3.20. Kepala Seksi Penegakan Hukum Lingkungan


a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penegakan Hukum Lingkungan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Penegakan Hukum Lingkungan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis penegakan
hukum lingkungan;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis penegakan hukum
lingkungan;
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis penegakan hukum
lingkungan;
i. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
petugas pengawas lingkungan hidup daerah;
j. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pembentukan tim koordinasi terpadu
dan monitoring penegakan hukum lingkungan hidup;
k. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan pelaksanaan
penegakan hukum atas pelanggaran dan/atau kejahatan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
l. menyiapkan bahan dan melakukan pengawasan atas pelanggaran dan/atau
kejahatan lingkungan hidup;
m. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penerapan sanksi
administrasi, perdata dan pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
n. melakukan pengumpulan bahan dan keterangan kasus pelanggaran lingkungan
hidup;
o. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penyidikan kasus
pidana lingkungan hidup;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 32


Bab I Pendahuluan

p. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan penanganan barang


bukti dan penanganan hukum pidana secara terpadu;
q. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis penegakan hukum lingkungan;
r. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
s. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
t. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Penegakan Hukum
Lingkungan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan; dan
u. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.3.21. Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup


a. menyusun rencana kegiatan Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah
dinas;
e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis peningkatan
kapasitas lingkungan hidup;
g. mengoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
h. mengoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis peningkatan kapasitas
lingkungan hidup;
i. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kebijakan
pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 33


Bab I Pendahuluan

pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional


dan hak masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat adat terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
j. menyiapkan bahan dan melakukan identifikasi, verifikasi dan validasi serta
penetapan pengakuan keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak masyarakat hukum adat terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
k. menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi penetapan tanah ulayat yang
merupakan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
dan hak masyarakat hukum adat terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
l. menyiapkan bahan dan melakukan komunikasi dialogis dengan masyarakat
hukum adat;
m. menyiapkan bahan, melakukan, dan mengoordinasikan pembentukan panitia
pengakuan masyarakat hukum adat;
n. menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan data dan informasi profil
masyarakat hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
o. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan melakukan penyusunan kebijakan
peningkatan kapasitas masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
p. menyiapkan bahan dan melakukan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,
pengembangan dan pendampingan terhadap masyarakat hukum adat, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait perlindungan pengelolaan lingkungan
hidup;
q. menyiapkan bahan dan melakukan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan
masyarakat hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
r. menyiapkan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama
masyarakat hukum adat , kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 34


Bab I Pendahuluan

s. menyiapkan sarana dan prasarana peningkatan kapasitas dan peningkatan


kerjasama masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait perlindungan pengelolaan lingkungan hidup;
t. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan materi pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup;
u. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan metode pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup;
v. menyiapkan bahan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
lingkungan hidup;
w. menyiapkan bahan dan melakukan peningkatan kapasitas instruktur dan
penyuluh lingkungan hidup;
x. menyiapkan bahan dan melakukan pengembangan kelembagaan kelompok
masyarakat peduli lingkungan hidup;
y. menyiapkan bahan dan melakukan identifikasi kebutuhan pendidikan, pelatihan,
dan penyuluhan;
z. mengoordinasikan penyiapan sarana dan prasarana diklat dan penyuluhan
lingkungan hidup;
aa. mengoordinasikan dan menyiapkan bahan pengembangan jenis penghargaan
lingkungan hidup;
bb. menyiapkan bahan, mengoordinasikan, dan menyusun kebijakan tata cara
pemberian penghargaan lingkungan hidup;
cc. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pelaksanaan penilaian dan
pemberian penghargaan lingkungan hidup;
dd. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pembentukan tim penilai
penghargaan;
bb. mengoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
kebijakan teknis peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
ff. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
gg. menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 35


Bab I Pendahuluan

hh. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Peningkatan


Kapasitas Lingkungan Hidup dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
ii. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

1.4 Visi dan Misi DPLH Provinsi Sulsel 2013-2018


Dalam rangka mewujudkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan selaras
dengan tujuan, sasaran, dan kebijakan pembangunan lingkungan hidup pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018, maka visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.

Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan


Lingkungan Hidup Tahun 2018

Visi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan penjabaran dari visi
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, yakni “Sulawesi Selatan
sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi
Kesejahteraan”. Pengertian dari visi DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 tersebut adalah bahwa Sulawesi Selatan berposisi sebagai provinsi yang
terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup dan penanganan dampak
lingkungan hidup. Posisi terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup serta
penanganan dampak lingkungan hidup tersebut harus ditopang dengan kapasitas
pengelolaan hidup pada seluruh pemangku kepentingan dan tegaknya hukum
lingkungan hidup.

Pokok Visi dari DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 terletak
pada empat poin penting, yakni :

(1) terlindunginya fungsi lingkungan hidup;

(2) tertanganinya dampak lingkungan hidup;

(3) tercukupinya kapasitas pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh


pemangku kepentingan; dan
LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 36
Bab I Pendahuluan

(4) tegaknya hukum lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Agar visi tersebut dapat diwujudkan, maka dirumuskan misi Dinas


Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
sebagai komitmen pada stakeholder utama dan/atau apa yang ingin diwujudkan
oleh visi, adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan


dan aktivitas sehari-hari masyarakat;
2. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup;
3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
4. Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup.

1.5 Tujuan dan Sasaran


Tujuan dari DPLH dimaksudkan sebagai pernyataan-pernyataan tentang hal-
hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi DPLH, melaksanakan misi DPLH,
memecahkan permasalahan yang dihadapi DPLH, dan menangani isu strategis
daerah yang ada. Tujuan harus bersifat realistis dan dapat dicapai. Adapun tujuan
jangka menengah Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel;

2. Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan mitigasi


perubahan iklim;

3. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, sarana dan


prasarana, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

4. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan


sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari
tujuan, dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke dalam lebih dari satu

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 37


Bab I Pendahuluan

sasaran. Adapun Sasaran jangka menengah Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
1. Meningkatnya kualitas air
2. Meningkatnya kualitas udara
3. Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap
pengelolaan LH
4. Meningkatnya daya dukung lingkungan hidup
5. Meningkatnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
6. Meningkatnya peran serta pemangku kepentingan dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
7. Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
8. Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
9. Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja DPLH
10. Meningkatnya penanganan kasus pengrusakan dan pencemaran
lingkungan dan ketaatan pemangku kepentingan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

1.6 Isu-Isu Strategis dan Permasalahannya


Dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra DPLH Provinsi Sulawesi Selatan
ini yaitu dari tahun 2013-2018 diperkirakan akan dihadapi beberapa isu-isu stategis
antara lain :

a. Isu kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dengan permasalahan


: (1) tingginya kerusakan sumberdaya alam pada ekosistem hutan, sungai,
permukiman, dan pesisir.

b. Isu pencemaran lingkungan, dengan permasalahan : (1) meningkatnya beban


pencemaran berbasis DAS; (2)meningkatnya emisi ke udara ambient.

c. Isu kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup,


dengan permasalahan rendahnya kompetensi dan sinergi antar stakeholder
dalam pengelolaan lingkungan hidup.

d. Isu penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup, dengan permasalahan


masih banyaknya pengaturan hukum dan regulasi pengelolaan lingkungan
hidup yang belum konsisten teraplikasikan.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 38


Bab I Pendahuluan

Selain isu-isu strategis tersebut diatas, dalam pengelolaan lingkungan hidup


juga terdapat isu-isu spesifik yang terkait kelembagaan, antara lain :

a. Lemahnya penegakkan hukum bidang lingkungan, terhadap para pelaku


pengrusakan lingkungan.
b. Lemahnya kapasitas kelembagaan dan rendahnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan pengelolaan lingkungan hidup.
c. Kurangnya keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup lintas sektor.
d. Terbatasnya infrastruktur dan sistem informasi lingkungan hidup.

Dalam penyelenggaraan Tugas dan Fungsi DPLH, juga dihadapkan pada


persoalan koordinasi dan sinergi program yang ada di DPLH Provinsi Sulsel dengan
DLH Kabupaten/Kota. Secara umum untuk beberapa kegiatan dan program tidak
mengalami kendala yang berarti dalam koordinasi dan sinergitasnya dikarenakan
program atau kegiatan tersebut juga dilaksanakan oleh DLH Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya. Namun pada beberapa program atau kegiatan juga
kadang mengalami kendala dalam koordinasi dan sinergitasnya dikarenakan
program atau kegiatan tersebut dilaksanakan hanya pada tingkat provinsi dan tidak
dilaksanakan atau dianggarkan oleh DLH Kabupaten/Kota. Permasalahan lain yang
dapat menghambat dalam koordinasi dan sinergi program adalah adanya
perbedaan nomenklatur dan tupoksi bidang-bidang dalam kelembagaan di DPLH
Provinsi dengan Kabupaten/Kota. Untuk itu kedepannya diharapkan nomenklatur
dan tupoksi dalam kelembagaan dapat disamakan. Bentuk kelembagaan
pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat badan, juga kadang menjadi kendala
dalam pemenuhan usulan kegiatan dari Kab/Kota yang umumnya bersifat fisik,
pengadaan, atau pembangunan sarana dan prasarana.
Sementara untuk koordinasi dan sinergitas program DPLH Provinsi Sulsel
dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pencapaian kinerja
pembangunan juga sudah dapat berjalan dengan baik melalui alokasi anggaran
Dekonsentrasi pada beberapa program pengendalian pencemaran dan kerusakan.
Pelaksanaan kegiatan Dana Dekonsentrasi yang dilaksanakan oleh DPLH Provinsi
Sulsel diharapkan dapat meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan
kerusakan di Sulsel sebagaimana yang menjadi arah kebijakan RPJMD Sulsel
Tahun 2013-2108 dan Renstra DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2013-2108. Meskipun
demikian, disadari jangkauan kegiatan yang dapat dialokasikan melalui dana Dekon

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 39


Bab I Pendahuluan

hanyak fokus pada kegiatan nonfisik, sementara kebutuhan didaerah umumnya


bersifat fisik. Sehubungan dengan itu diperlukan juga alokasi dana DAU untuk
pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan yang
sangat dibutuhkan didaerah.

1.7 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Program Perioritas.


Dalam urusan lingkungan hidup, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan
melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan terus
mengupayakan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
sebagaimana amanah Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sehubungan dengan upaya
tersebut DPLH Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan 4 program perioritas yaitu
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Pengembangan
Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program Penaatan Hukum
Lingkungan. Masing-masing program tersebut diarahkan untuk mewujukan
peningkatan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktifitas
sehari-hari, peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup, peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam
pengelolaan lingkungan hidup, dan peningkatan penegakan hukum dan regulasi
lingkungan hidup.

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 40


Bab II Perencanaan Kinerja

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

2.1 Proses Perencanaan

Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup diawali dengan penyusunan


Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan 2013-2018, RENSTRA dimaksud disusun dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan 2013-2018, serta Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga
Teknis dan Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan yang ditinjaklanjuti Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 80 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pengelolaan Lingkungan
Hidup Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan pada Renstra tersebut diatas, maka
disusun program dan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun dan dituangkan
dalam dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017. Renja Tahun 2017 tersebut
disusun dengan mempertimbangkan hasil pertemuan Forum Satuan Kerja Daerah
(SKPD) Lingkungan Hidup dan hasil rapat koordinasi pembangunan Provinsi Sulsel
serta musyawarah pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencana program dan kegiatan tersebut yang tertuang dalam Renja Tahun 2017
merupakan pedoman dasar untuk pelaksanaan kegiatan tahunan DPLH Provinsi
Sulawesi Selatan. Proses perencanaan ini dilakukan setiap tahun sesuai dengan
pedoman yang berlaku.

2.2 Target Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Sesuai dengan Renstra DPLH Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018 sebagai


penjabaran Visi dan Misi maka DPLH Provinsi Sulsel melaksanakan 4 tujuan yang
diuraikan dalam 10 sasaran stategis. Tujuan dan sasaran tersebut merupakan
tindaklanjut dari isu-isu strategis dalam pengelolaan dan perlindungan hidup
khususnya yang ada di Sulawesi Selatan. Selain itu juga dikaitkan dengan tupoksi
yang ada pada DPLH. Sasaran strategis tersebut selanjutnya ditetapkan indikator
beserta targetnya yang akan dicapai pada setiap tahunnya. Khusus pada tahun
2017 sasaran, indikator beserta targetnya telah ditetapkan dalam dokumen Renja

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 42


Bab II Perencanaan Kinerja

Perubahan DPLH Tahun 2017. Untuk menegaskan korelasi perencanaan yang telah
dibuat, maka sasaran, indikator, dan targetnya tersebut diuraikan dalam sebuah
perjanjian kinerja antara Kepala DPLH Provinsi Sulsel dengan Gubernur Sulawesi
Selatan. Adapun uraian target perjanjian kinerja tahun 2017 tersebut adalah sebagai
berikut :

INDIKATOR
NO TUJUAN SASARAN TARGET
SASARAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meningkatkan Meningkatnya Presentase jumlah lokasi 12%


kualitas kualitas air pemantauan air yang status
lingkungan hidup mutu airnya memenuhi baku
di Sulsel. mutu
Persentase jumlah sungai 100%
dan danau yang memiliki
informasi status mutu air

Meningkatnya Presentase jumlah lokasi 50%


kualitas udara pemantauan udara ambien
yang status mutu udaranya
tidak tercemar
Persentase jumlah 100%
kabupaten/kota yang memiliki
informasi mutu udara ambien
Meningkatnya Presentase jumlah 60%
Ketaatan pemrakarsa usaha dan/atau
Pemrakarsa Usaha kegiatan yang taat terhadap
dan Kegiatan Perizinan, PPU dan PPA
terhadap
pengelolaan LH
Persentase penurunan beban 40%
pencemaran limbah cair
Persentase jumlah 25%
pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan yang taat terhadap
Dokumen Amdal yang dimiliki
Presentase jumlah 90%
pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan yang taat terhadap
pelaporan pengelolaan
limbah B3
2 Meningkatkan Meningkatnya daya Persentase tutupan lahan 83%
daya dukung dukung lingkungan bervegetasi
lingkungan hidup hidup
serta adaptasi dan

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 43


Bab II Perencanaan Kinerja

mitigasi Cakupan lokasi rehabilitasi 36,84%


perubahan iklim. kawasan pesisir dan pulau-
pulau kecil

Cakupan lokasi perlindungan 50%


kawasan berfungsi
konservasi
Meningkatnya Persentase jumlah kampung 80%
adaptasi dan iklim di Sulsel
mitigasi perubahan
iklim
3 Meningkatkan Persentase Kab/Kota di 80%
Meningkatnya peran
kapasitas serta Pemangku Sulsel yang memperoleh
manajemen, Kepentingan dalam penghargaan Adipura
sumberdaya upaya perlindungan
manusia, dan pengelolaan LH
kelembagaan dan
peranserta
pemangku
kepentingan
dalam
perlindungan dan Cakupan sekolah peduli 100%
pengelolaan lingkungan
lingkungan hidup
Persentase Kab/Kota di 80%
Sulsel yang menggunakan
teknologi ramah lingkungan
Persentase Kab/Kota di 80%
Sulsel yang menerapkan
kearifan lokal LH
Persentase jumlah organisasi 90%
masyarakat yang terlibat
dalam upaya perlindungan
dan pengelolaan LH
Cakupan Kab/Kota yang 46%
memiliki komisi Amdal

Persentase Jumlah Laporan 60%


Meningkatnya
kapasitas SLHD Kab/Kota terkategori
penyebaran baik
informasi LH
Skor hasil penilaian laporan 90
status lingkungan hidup
daerah sulsel

Cakupan laboratorium LH 52,17%


Meningkatnya
kapasitas daerah yang evaluasinya
laboratorium LH memenuhi persyaratan teknis
dan manajemen

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 44


Bab II Perencanaan Kinerja

Persentase jumlah parameter 80%


pengujian kualitas LH yang
terakreditasi
Persentase kepuasan 75%
pelanggan atas penggunaan
jasa laboratorium LH
Nilai Evaluasi Implementasi 80%
Meningkatnya
kinerja DPLH dalam SAKIP DPLH Provinsi Sulsel
perencanaan dan 80%
Penurunan tingkat
evaluasi
pelanggaran kedisplinan
pegawai
Persentase kepuasan 80%
masyarakat terhadap
pelayanan DPLH
Persentase Hasil Evaluasi 100%
Pemeriksaan Reguler DPLH
yang ditindaklanjuti
4. Meningkatkan Meningkatnya Persentase jumlah 40%
penegakan hukum penanganan kasus kasus/perkara lingkungan
lingkungan dalam pengrusakan dan hidup yang ditindaklanjuti
pengelolaan 100%
pencemaran Persentase jumlah
sumberdaya alam
lingkungan dan pengaduan masyarakat
dan lingkungan
ketaatan pemangku akibat adanya dugaan
hidup
kepentingan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup
terhadap peraturan
yang ditindaklanjuti
perundang-
Persentase jumlah jenis 80%
undangan di bidang
produk hukum lingkungan
lingkungan hidup
hidup

LKj/LAKIP DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017 45


Bab III Akuntabilitas Kinerja

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,


badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/ pemberi amanah.
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel selaku PD yang
melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan
melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang terkandung dalam
Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan tersebut diatas memberikan gambaran mengenai tingkat
pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan, baik keberhasilan-keberhasilan kinerja
yang telah dicapai maupun kegagalan pada tahun 2017.
Untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang akan digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja, maka dalam laporan kinerja Pemerintah DPLH Provinsi Sulsel
Tahun 2017 ini akan dijelaskan capain indikator kinerja utama (IKU) yang
mendukung pencapaian kinerja sasaran dalam Renstra DPLH Tahun 2013-2018.
Pencapaian kinerja IKU DPLH secara ringkas digambarkan sebagai berikut :

Capaian
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi
(%)
Presentase jumlah lokasi
pemantauan air yang status
1. % 12% 13,68% 115,7
mutu airnya memenuhi baku
mutu
Presentase jumlah lokasi
pemantauan udara ambien
2. % 50% 100% 222
yang status mutu udaranya
tidak tercemar

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 46


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Capaian
No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi
(%)
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha dan/atau
3. % 60% 46,06% 82,86
kegiatan yang taat terhadap
Perizinan, PPU dan PPA
Persentase jumlah
pemrakarsa usaha dan/atau
4. % 25% 24,75 112,5
kegiatan yang taat terhadap
Dokumen Amdal yang dimiliki
Persentase tutupan lahan
5. % 90% 93,44% 113,95
bervegetasi
Persentase jumlah kampung
6. % 80% 56% 93,33
iklim di Sulsel
Persentase Laporan SLHD
7. % 60% 46% 115
Kab/Kota terkategori baik
Persentase jumlah parameter
8. pengujian kualitas LH yang % 80% 82,5% 117,86
terakreditasi
Persentase Kab/Kota di
9. Sulsel yang memperoleh % 80% 25% 35,71
penghargaan Adipura
Persentase jumlah
pengaduan masyarakat
akibat adanya dugaan
10. % 100% 100% 100
pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup
yang ditindaklanjuti

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mendukung sasaran strategis dalam


Renstra DPLH Tahun 2013-2018 sebanyak 10 indikator, dan dari jumlah tersebut
dapat dibagi berdasarkan kriteria sebagai berikut :

▪ Memuaskan (capaian di atas 90 persen-100 persen) sebanyak 7 indikator


▪ Cukup memuaskan (capaian di atas 60 persen-90 persen) sebanyak 2 indikator
▪ Kurang memuaskan (capaian di atas 25 persen-60 persen) sebanyak 1 indikator
▪ Tidak memuaskan (capaian 0 persen-25 persen) sebanyak 0 indikator

Dari 10 IKU di atas, kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa 70 persen telah
memenuhi kriteria memuaskan, dan 20 persen telah memenuhi kriteria cukup
memuaskan. Analisis keberhasilan dan kegagalan pencapaian IKU DPLH Provinsi
Sulsel Tahun 2017 akan dijelaskan pada analisis capaian kinerja sasaran strategis
di bawah.

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 47


Bab III Akuntabilitas Kinerja

3.1 CAPAIAN KINERJA

Dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Secara umum DPLH Provinsi
Sulsel tahun 2017 dapat dikemukakan bahwa sebagian besar sasaran-sasaran
strategis yang telah ditargetkan dapat dicapai, namun demikian masih terdapat
sasaran strategis yang belum mencapai target yang diharapkan tahun 2017 dengan
berbagai kendala. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran strategis dapat
diuraikan sebagai berikut :
3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017
Sasaran Capaian
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Strategis (%)
Presentase jumlah
lokasi pemantauan air
1. yang status mutu % 12 13,68 114
airnya memenuhi baku
mutu
Meningkatnya
kualitas air Persentase jumlah
sungai dan danau
2. yang memiliki % 100 100 100
informasi status mutu
air
Presentase jumlah
lokasi pemantauan
1. udara ambien yang % 50 100 200
status mutu udaranya
Meningkatnya tidak tercemar
kualitas udara
Persentase jumlah
kabupaten/kota yang
2. % 100 100 100
memiliki informasi
mutu udara ambien
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
1. % 60 46,06 76,76
yang taat terhadap
Perizinan, PPU dan
PPA
Meningkatnya
Ketaatan Persentase penurunan
Pemrakarsa
2. beban pencemaran % 40 25,20 63,00
Usaha dan
Kegiatan terhadap limbah cair
pengelolaan LH Persentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
3. % 25 24,75 99
yang taat terhadap
Dokumen Amdal yang
dimiliki

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 48


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
4. % 90 83,75 93,05
yang taat terhadap
pelaporan pengelolaan
limbah B3
Persentase tutupan
1. % 83 93,44 112.58
lahan bervegetasi
Cakupan lokasi
rehabilitasi kawasan
Meningkatkan 2. pesisir dan pulau- % 36,84 33,33 90,47
daya dukung pulau kecil
lingkungan hidup
Cakupan lokasi
perlindungan kawasan 50 37,50
3. % 75
berfungsi konservasi

Meningkatnya
Persentase jumlah
upaya adaptasi
kampung iklim di 80
dan mitigasi 1. % 136,67 170
Sulsel
perubahan iklim

Cakupan sekolah
peduli lingkungan
(Jumlah sekolah yang
mendapatkan % 80
1. 74.50 93.13
penghargaan
adiwiyata /Jumlah
Sekolah yang di bina)

Persentase Kab/Kota
di Sulsel yang
2. memperoleh % 80 79,16 98,95
penghargaan Adipura

Persentase Kab/Kota
Meningkatnya di Sulsel yang
peran serta menggunakan % 80
3. 79,17 98,96
Pemangku teknologi ramah
Kepentingan lingkungan
dalam upaya
perlindungan dan Persentase Kab/Kota
pengelolaan LH di Sulsel yang %
4. menerapkan kearifan 80 79,17 98,96
lokal LH

Persentase jumlah
organisasi masyarakat
yang terlibat dalam % 90
5. 85 94,44
upaya perlindungan
dan pengelolaan LH

Cakupan Kab/Kota
yang memiliki komisi % 46
6. 37,5 81,52
Amdal

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 49


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Persentase Laporan
SLHD Kab/Kota %
1. 60 50 83,33
terkategori baik

Skor
hasil
Meningkatnya
penilaia
kapasitas
Skor hasil penilaian n
penyebaran
laporan status laporan
informasi LH 90 75
2. lingkungan hidup status 83,33
daerah sulsel lingkung
an hidup
daerah
sulsel

Cakupan laboratorium
LH daerah yang
evaluasinya memenuhi % 52,17 47,83
1. 91,68
persyaratan teknis dan
manajemen

Persentase jumlah
Meningkatnya
parameter pengujian
kapasitas % 80 80
2. kualitas LH yang 100
laboratorium LH
terakreditasi

Persentase kepuasan
pelanggan atas
3. penggunaan jasa % 75 80,74 107,65
laboratorium LH

Nilai Evaluasi
Implementasi SAKIP - 80 80
1. 100
DPLH Provinsi Sulsel

Penurunan tingkat
pelanggaran 80 85
2. % 106,25
kedisplinan pegawai
Meningkatnya
Kapasitas dan Persentase kepuasan
Kinerja DPLH masyarakat terhadap 85 80
3. % 94,17
pelayanan DPLH

Persentase Hasil
Evaluasi Pemeriksaan
4. Reguler DPLH yang % 100 100 100
ditindaklanjuti

Meningkatnya Persentase jumlah


penanganan pengaduan
kasus masyarakat akibat
pengrusakan dan adanya dugaan
1. pencemaran dan/atau % 40 40 100
pencemaran
lingkungan dan perusakan lingkungan
ketaatan hidup yang
pemangku ditindaklanjuti
kepentingan
Persentase jumlah
terhadap
kasus/perkara
peraturan 100 100
2. lingkungan hidup yang % 100
perundang-
ditindaklanjuti
undangan di

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 50


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Persentase jumlah
bidang lingkungan jenis produk hukum
hidup
3. % 80 75 93,75
lingkungan hidup

Rata-rata capaian 100,46

Dari 30 indikator kinerja yang mendukung 10 sasaran strategis, 13 indikator


kinerja sasaran mencapai target dan 17 indikator kinerja sasaran yang tidak
mencapai target. Tetapi secara umum rata-rata pencapaian sasaran secara
keseluruhan telah berhasil melampaui target yaitu dengan capaian 100,46 persen.

3.1.2 Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu

Capaian (%)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2016 2017
Presentase jumlah lokasi
1. pemantauan air yang status mutu 115,7 114
airnya memenuhi baku mutu
Meningkatnya kualitas
air Persentase jumlah sungai dan
2. danau yang memiliki informasi 100 100
status mutu air
Presentase jumlah lokasi
pemantauan udara ambien yang
1. 222,22 200
status mutu udaranya tidak
Meningkatnya kualitas tercemar
udara
Persentase jumlah kabupaten/kota
2. yang memiliki informasi mutu udara 120 100
ambien
Presentase jumlah pemrakarsa
1. usaha dan/atau kegiatan yang taat 82,86 76,76
terhadap Perizinan, PPU dan PPA
Persentase penurunan beban
2. 84 63,00
pencemaran limbah cair
Meningkatnya
Ketaatan Pemrakarsa Persentase jumlah pemrakarsa
Usaha dan Kegiatan usaha dan/atau kegiatan yang taat
terhadap pengelolaan 3. 112,5 99
terhadap Dokumen Amdal yang
LH
dimiliki
Presentase jumlah pemrakarsa
usaha dan/atau kegiatan yang taat
4. 100,9 93,05
terhadap pelaporan pengelolaan
limbah B3
Persentase tutupan lahan
1. 113,95 112.58
bervegetasi

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 51


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Cakupan lokasi rehabilitasi


kawasan pesisir dan pulau-pulau
2. 100 90,47
kecil
Meningkatkan daya
dukung lingkungan
hidup Cakupan lokasi perlindungan
3. kawasan berfungsi konservasi 100 75

Meningkatnya upaya
Persentase jumlah kampung iklim
adaptasi dan mitigasi 1. di Sulsel 93,33 170
perubahan iklim

Cakupan sekolah peduli lingkungan


1. 62,03 93.13
Persentase Kab/Kota di Sulsel
yang memperoleh penghargaan
2. 35,71 98,95
Adipura

Persentase Kab/Kota di Sulsel


yang menggunakan teknologi
3. 101,18 98,96
Meningkatnya peran ramah lingkungan
serta Pemangku
Kepentingan dalam Persentase Kab/Kota di Sulsel
upaya perlindungan 4. yang menerapkan kearifan lokal LH 101,18 98,96
dan pengelolaan LH
Persentase jumlah organisasi
masyarakat yang terlibat dalam
5. upaya perlindungan dan 100 94,44
pengelolaan LH

Cakupan Kab/Kota yang memiliki


6. komisi Amdal 89,29 81,52

Persentase Laporan SLHD


1. Kab/Kota terkategori baik 115 83,33
Meningkatnya
kapasitas penyebaran
Skor hasil penilaian laporan status
informasi LH 2. lingkungan hidup daerah sulsel 105,88 83,33

Cakupan laboratorium LH daerah


yang evaluasinya memenuhi
1. 122,32 91,68
persyaratan teknis dan manajemen

Persentase jumlah parameter


pengujian kualitas LH yang
Meningkatnya 2. 117,86 100
terakreditasi
kapasitas laboratorium
LH

Persentase kepuasan pelanggan


atas penggunaan jasa laboratorium
3. 116,77 107,65
LH

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 52


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP


1. DPLH Provinsi Sulsel 106,67 100

Meningkatnya Penurunan tingkat pelanggaran


Kapasitas dan Kinerja 2. kedisplinan pegawai 93,75 106,25
DPLH
Persentase kepuasan masyarakat
3. terhadap pelayanan DPLH 106,25 94,17

Persentase Hasil Evaluasi


Pemeriksaan Reguler DPLH yang
4. 100 100
ditindaklanjuti

Persentase jumlah pengaduan


Meningkatnya masyarakat akibat adanya dugaan
penanganan kasus pencemaran dan/atau perusakan
1. 83,33 100
pengrusakan dan lingkungan hidup yang
pencemaran ditindaklanjuti
lingkungan dan
Persentase jumlah kasus/perkara
ketaatan pemangku
lingkungan hidup yang
kepentingan terhadap 2. 100 100
ditindaklanjuti
peraturan perundang-
undangan di bidang
Persentase jumlah jenis produk
lingkungan hidup 3. 100 93,75
hukum lingkungan hidup

Rata-rata capaian 103,42 100,46

Jika dilihat capaian kinerja tahun ini, maka secara umum rata-rata capaian
kinerja pada semua sasaran strategis ini mengalami peningkatan pada beberapa
indikator namun juga mengalami penurunan pada indikator yang lain. Namun secara
umum rata-rata capaian kinerja tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan tahun 2016, yaitu dari 103,42 persen pada tahun 2016 menurun menjadi
100,46 persen pada tahun 2017 atau mengalami penurunan sebesar 2,96 persen.
Hal ini adanya peningkatan target pada semua indikator kinerja sementara realisasi
kinerja tidak mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.

3.1.3 Perbandingan Kinerja Sampai dengan Tahun ini dengan Target Jangka
Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Renstra

Kondisi
Rata-rata
kinerja
realisasi
Sasaran target Capaian
Indikator Kinerja Satuan sampai
Strategis jangka (%)
dengan
meneng
tahun ini
ah
Presentase jumlah
Meningkatnya
kualitas air
1. lokasi pemantauan air % 15 13,68 91,20
yang status mutu

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 53


Bab III Akuntabilitas Kinerja

airnya memenuhi baku


mutu
Persentase jumlah
sungai dan danau
2. yang memiliki % 100 100 100
informasi status mutu
air
Presentase jumlah
lokasi pemantauan
1. udara ambien yang % 100 100 100
status mutu udaranya
Meningkatnya tidak tercemar
kualitas udara
Persentase jumlah
kabupaten/kota yang
2. % 100 100 100
memiliki informasi
mutu udara ambien
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
Meningkatnya dan/atau kegiatan 65,80
1. % 70 46,06
Ketaatan yang taat terhadap
Pemrakarsa Perizinan, PPU dan
Usaha dan PPA
Kegiatan terhadap
pengelolaan LH Persentase penurunan
2. beban pencemaran % 50 25,20 50,40
limbah cair
Persentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
3. % 30 24,75 82,50
yang taat terhadap
Dokumen Amdal yang
dimiliki
Presentase jumlah
pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan
4. % 100 83,75 83,75
yang taat terhadap
pelaporan pengelolaan
limbah B3
Meningkatkan Persentase tutupan
daya dukung 1. lahan bervegetasi % 84 93,44 111,24
lingkungan hidup
Cakupan lokasi
rehabilitasi kawasan
2. pesisir dan pulau- % 52,63 33,33 63,32
pulau kecil

Cakupan lokasi
perlindungan kawasan 62,50 37,50
3. % 60
berfungsi konservasi

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 54


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Meningkatnya
Persentase jumlah
upaya adaptasi
kampung iklim di
dan mitigasi 1. % 100 136,67 136,67
Sulsel
perubahan iklim

Cakupan sekolah
peduli lingkungan
(Jumlah sekolah yang
mendapatkan % 100 74,52
1. 74.50
penghargaan
adiwiyata /Jumlah
Sekolah yang di bina)

Persentase Kab/Kota
di Sulsel yang
2. memperoleh % 90 79,16 87,96
penghargaan Adipura

Persentase Kab/Kota
Meningkatnya
di Sulsel yang
peran serta
menggunakan % 90 87,97
Pemangku 3. 79,17
teknologi ramah
Kepentingan
lingkungan
dalam upaya
perlindungan dan
Persentase Kab/Kota
pengelolaan LH
di Sulsel yang %
4. menerapkan kearifan 90 79,17 87,97
lokal LH

Persentase jumlah
organisasi masyarakat
yang terlibat dalam % 100 85
5. 85
upaya perlindungan
dan pengelolaan LH

Cakupan Kab/Kota
yang memiliki komisi % 46 81,52
6. 37,5
Amdal

Persentase Laporan
SLHD Kab/Kota %
1. 80 50 62,50
terkategori baik
Meningkatnya
kapasitas
Skor hasil penilaian
penyebaran
laporan status
informasi LH 90 75
2. lingkungan hidup Skor 83,33
daerah sulsel

Cakupan laboratorium
LH daerah yang
evaluasinya memenuhi % 65,20 47,83
1. 73,36
persyaratan teknis dan
Meningkatnya manajemen
kapasitas
laboratorium LH Persentase jumlah
parameter pengujian % 100 80
2. kualitas LH yang 80
terakreditasi

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 55


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Persentase kepuasan
pelanggan atas
3. penggunaan jasa % 80 80,74 100,93
laboratorium LH

Nilai Evaluasi
Implementasi SAKIP 85 80
1. - 94,12
DPLH Provinsi Sulsel

Penurunan tingkat
Meningkatnya pelanggaran 80 85
2. % 106,25
kinerja DPLH kedisplinan pegawai
dalam
perencanaan dan Persentase kepuasan
evaluasi masyarakat terhadap 90 80
3. % 88,89
pelayanan DPLH

Persentase Hasil
Evaluasi Pemeriksaan
4. Reguler DPLH yang % 100 100 100
ditindaklanjuti

Meningkatnya Persentase jumlah


penanganan pengaduan
kasus masyarakat akibat
pengrusakan dan adanya dugaan
pencemaran 1. pencemaran dan/atau % 50 40 80
lingkungan dan perusakan lingkungan
ketaatan hidup yang
pemangku ditindaklanjuti
kepentingan
terhadap
Persentase jumlah
peraturan
kasus/perkara
perundang- 100 100
2. lingkungan hidup yang % 100
undangan di
ditindaklanjuti
bidang lingkungan
hidup
Persentase jumlah
jenis produk hukum 100
3. % 75 75
lingkungan hidup

Rata-rata capaian 86,47

Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan


tahun 2017 terdapat 9 (sembilan) target kinerja jangka menengah yang telah
mencapai target, bahkan melebihan dari target yang ada. Selain itu terdapat 5
indikator kinerja yang belum mencapai 80% target kinerja jangka menengah. Hal ini
dikarenakan umumnya indikator-indikator tersebut sangat terkait dengan kinerja
pihak luar sebagai mitra DPLH dalam perlindungan dan pengelolaan seperti
ketaatan pemrakarsa usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup dan terkait kinerja
instansi lingkungan hidup didaerah.

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 56


Bab III Akuntabilitas Kinerja

3.1.4 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan


/Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan.

Secara umum pencapaian kinerja untuk semua sasaran pada tahun 2017 ini
melebihi hingga 100%, meskipun masih juga terdapat beberapa sasaran yang
belum mencapai 100%. Hal ini memberikan implikasi pada predikat kinerja dari
secara umum terkategori tinggi. Keberhasilan ini tidak terlepas dari penyebab
internal dan eksternal. Adapun penyebab internal yang kami maksudkan antara lain
;
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing
penanggungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan
sebelumnya pada awal tahun 2017.
b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah fokus pada apa yang akan
dicapai dan tidak hanya fokus pada tindakan.
c. Telah diimplementasikannya pengangaran yang berbasis kinerja, dimana setiap
tindakan atau anggaran yang dikeluarkan, diharapkan dapat menghasilkan
sesuatu.
d. Telah dilaksanakannya setiap triwulan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan baik
terkait realisasi anggaran maupun realisasi fisiknya, untuk mengantisipasi
terdapatnya kegiatan yang tidak fokus pada hasil.
e. Optimalnya penyebaran informasi melalui website, media cetak, media
elektronik, dan sosial media terkait pelaksanaan rapat-rapat koordinasi yang
melibatkan pemerintah kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait lainnya.
Sementara penyebab eksternal terhadap keberhasilan pencapaian
program/kegiatan yang kami maksudkan antara lain :
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari SKPD lingkungan hidup di
Kabupaten/Kota dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan DPLH
Provinsi Sulsel.
b. Adanya pelibatan dari pemrakarsa usaha/perusahaan melalui kegiatan CSR
bidang lingkungan hidup untuk mendukung beberapa pengembangan lokasi
perlindungan dan konservasi SDA.
c. Adanya sinergitas program/kegiatan yang telah direncanakan dengan program
dari Kementerian Lingkungan Hidup, seperti pembinaan dan pengawasan
ketaatan pemrakarsa usaha sejalan dengan kegiatan PROPER dari

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 57


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Kementerian Lingkungan Hidup, demikian halnya dengan kegiatan Sulsel Go


Green jalur sekolah dengan Program Adiwiyata dari KLHK.

Selain terdapatnya penyebab eksternal dan internal yang mendukung


keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang dapat
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja untuk beberapa sasaran.
Adapun penyebab kegagalan dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :
a. Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas
dibandingkan dengan beban kerja yang dilaksanakan oleh DPLH Provinsi
Sulsel. Seperti halnya pada ketersediaan tenaga laboratorium yang mendukung
pencapaian target realisasi PAD melalui pengujian kualitas lingkungan dan
perluasan ruang lingkup akreditasi disadari masih minim dan akan terus
membutuhkan tambahan SDM, selain itu juga dibutuhkan SDM yang lain untuk
tenaga pengawas lingkungan hidup, tenaga perencana, tenaga informasi
teknologi (IT), dan tenaga teknis lainnya yang mendukung upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan. Sehubungan dengan itu pada tahun 2015-2017
telah dilakukan penerimaan tenaga PNS pindahan baik dari daerah maupun dari
SKPD lain lingkup pemerintah provinsi Sulsel yang dapat memenuhi kebutuhan
SDM DPLH sehingga jumlah PNS DPLH meningkat dari 88 pada tahun 2015
menjadi 90 pada tahun 2016.
b. Masih sulitnya mengimplementasikan pengangaran yang berbasis kinerja pada
seluruh aparatur DPLH. Sebagai solusi alternatif dilaksanakan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik, selain itu juga
diimplementasikan penilaian kinerja PNS melalui penerapan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP).
c. Indikator pada level impact dan Outcome pada DPLH umumnya bersifat fisik,
sementara kegiatan yang dilaksanakan umumnya hanya dalam bentuk
koordinasi atau non fisik, sehingga pencapaian pada level impact dan Outcome
kadang sulit tercapai. Sebagai solusi kegiatan pengelolaan lingkungan hidup
diarahkan pada kegiatan fisik yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat secara luas.
d. Alokasi anggaran yang ditetapkan setelah melewati pembahasan di DPRD tidak
sesuai dengan yang direncanakan sehingga beberapa sasaran tidak dapat
dicapai sesuai dengan yang ditargetkan.

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 58


Bab III Akuntabilitas Kinerja

3.1.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.

Penggunaan sumber daya dalam rangka mendukung pelaksanaan


program/kegiatan terdiri atas dua yaitu efisiensi sumber daya biaya dan sumber
daya manusia. Persentase efisiensi sumber daya biaya dapat dihitung dengan
rumus :
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
Persentase efisiensi Biaya =100% - [ 𝑥 100%]
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎

Pada tahun 2017 realisasi biaya untuk semua program adalah Rp.
24.176.267.979,00, sementara target biaya untuk semua program yaitu Rp.
25.039.096.409,00. Dengan rumus efisiensi diatas, diperoleh persentase efisiensi
biaya pada level program adalah 3,44%. Efisiensi ini meningkat dari tahun 2016
yaitu 2,47%. Persentase efisiensi ini secara teori masih sangat kecil, sehingga dapat
diasumsikan bahwa pada tahun 2017 secara umum tidak terdapat efisiensi yang
signifikan dari penggunaan sumber daya biaya. Hal ini juga dikarenakan belum
jelasnya orientasi pada pelaksanaan kegiatan antara efisiensi dengan upaya
mencapai target realisasi anggaran.
Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia telah dilaksanakan
melalui pelibatan multipihak dalam pengelolaan kegiatan seperti penggunaan jasa
pihak ke-3 dalam pelaksanaan kegiatan, pengunaan tenaga ahli dari perguruan
tinggi sebagai pemateri, tim penilai, pemberi masukan, dan kerjasama dengan pihak
swasta melalui CSR untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan.

3.1.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun


Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian semua sasaran


strategis ini adalah sebanyak 7 program dan 37 kegiatan. Adapun pencapaian dari
setiap program dan kegiatan tersebut diuraikan dibawah ini :

1) Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar


Rp. 11.344.977.169.- dan realisasi keuangan mencapai Rp. 10.823.316.875.-
dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 95,40%, yang diarahkan untuk
mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan
LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 59
Bab III Akuntabilitas Kinerja

yang disebabkan oleh aktivitas Pemerintah, Pemrakarsa usaha/kegiatan dan


seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai adalah : Melakukan
pemantauan dan penentuan kualitas air sungai pada 27 Sungai dan 2 Danau;
Meningkatnya kepedulian dalam mewujudkan kota bersih, sehat, dan hijau di
Sulawesi Selatan melalui program Adipura dan Kalpataru pada 24 Kab/Kota;
Meningkatnya ketaatan pemrakarsa usaha dalam pengelolaan limbah B3 pada 30
pemrakarsa usaha dan 24 Kab/Kota; Meningkatnya ketaatan pemrakarsa
usaha/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan pada 45 pemrakarsa usaha dan 24
Kab/Kota; Meningkatnya penilaian dokumen lingkungan hidup pada 28 dokumen;
Meningkatnya pembinaan Sulsel Go Green pada 3 jalur pemangku kepentingan
(Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha); Meningkatnya pengawasan
pelaksanaan KLHS dan RPPLH pada 24 Kab/Kota; Melaksanakan pelayanan
pengujian laboratorium lingkungan hidup untuk 62 jenis parameter yang
terakreditasi; Meningkatnya pembinaan dan fasilitasi persampahan pada 5
Kab/Kota; Meningkatnya pembinaan dan pengawasan komisi penilai AMDAL dan
UKL-UPL pada 24 Kab/Kota.

2) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.


Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 3.801.489.100.- dan realisasi keuangan mencapai Rp. 3.758.611.343.- dengan
realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 98,87%, yang diarahkan untuk
mengendalikan kerusakan dan terjaminnya kelestarian ekosistem pantai dan laut
lestari di Sulawesi Selatan yang disebabkan oleh aktivitas Pemrakarsa
usaha/kegiatan dan seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai
adalah : Meningkatnya pembinaan pemulihan kualitas lingkungan pada 2 Lokasi;
Meningkatnya pembinaan dalam perlindungan kawasan pesisir, laut, dan pulau -
pulau kecil pada 4 lokasi; Meningkatnya koordinasi dan pembinaan pelestarian
kawasan konservasi pada 4 lokasi; Meningkatkan pembinaan dan koordinasi
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada 38 lokasi; Meningkatkan koordinasi dan
pembinaan pengelolaan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah pada 2 lokasi.

3) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar


Rp. 1.335.233.141.- dan realisasi keuangan mencapai Rp. 1.310.326.461.- dengan

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 60


Bab III Akuntabilitas Kinerja

realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 98,13%, yang diarahkan untuk
pengembangan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan serta peningkatan
peranserta masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup di
Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai adalah : Meningkatnya partisipasi dan
kepedulian pada 339 sekolah di Sulsel dalam mendukung program Sulsel Go Green
melalui jalur sekolah; Meningkatnya partisipasi dan kepedulian pada 24 pemerintah
Kab/Kota dalam penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produk bersih,
dan teknologi berwawasan lingkungan; Meningkatnya ketersediaan data dalam
Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah pada 24 Kab/Kota; Meningkatnya
pembinaan laboratorium lingkungan hidup pada 23 Kab/Kota; Meningkatnya
partisipasi dan kepedulian pada 25 organisasi peduli lingkungan dalam pengelolaan
lingkungan hidup; Meningkatnya pembinaan penerapan kearifan lokal lingkungan
hidup pada 24 Kab/Kota.

4) Program Penaatan Hukum Lingkungan.


Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 1.148.897.600,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.126.065.020,- dengan
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 98,01%, yang diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemrakarsa usaha/kegiatan dan masyarakat
terhadap kewajibannya dalam melakukan pengendalian dampak lingkungan. Hasil
yang dicapai : Melakukan koordinasi penegakan hukum dan penanganan pada 9
kasus lingkungan hidup; Melakukan identifikasi, investigasi dan pelayanan
pengaduan terhadap 9 pengaduan; Melaksanakan penyusunan produk hukum
lingkungan hidup berupa PerGub Kelas Air pada 6 sungai.

5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.


Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 3.696.841.241,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.509.012.739,- dengan
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 94,92%, yang diarahkan untuk
meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran dalam mendukung upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Hasil yang dicapai : Tersediaanya
pengelolan dan pelayanan administrasi perkantoran sebanyak 6 jenis;
Meningkatnya penatausahaan administrasi keuangan yang akuntabel melalui
penyusunan 3 laporan keuangan; Meningkatnya pembinaan dan pengelolaan

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 61


Bab III Akuntabilitas Kinerja

kepegawaian berbasis kinerja untuk 87 orang pegawai; Meningkatnya ketersediaan


sarana dan prasarana dalam pengelolaan lingkungan hidup sebanyak 3 unit.

6) Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD.

Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar


Rp. 3.462.066.244,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.414.134.617,- dengan
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 98,62%, yang diarahkan untuk
meningkatkan kapasitas dan kinerja SKPD dalam mendukung upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup. Hasil yang dicapai : Meningkatnya Pendapatan
Asli Daerah dari jasa laboratorium lingkungan hidup sebesar 138,6%; Meningkatnya
jumlah jenis parameter pengujian lingkungan yang terakreditasi oleh UPTB
Laboratorium Lingkungan Hidup sebanyak 64 parameter; Meningkatnya
pengelolaan dan penyebarluasan informasi lingkungan hidup melalui 4 media;
Meningkatnya kompetensi dan kualitas aparatur pengelola lingkungan hidup pada
35 orang aparatur.

7) Program Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi


Kinerja.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 249.591.914,- dan realisasi keuangan sebesar Rp. 234.800.924,- dengan
realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan 94,07%, yang diarahkan untuk
meningkatkan sistem perencanaan yang berbasis kinerja dan sistem evaluasi
kinerja yang terukur. Hasil yang dicapai : Meningkatnya kualitas dokumen
perencanaan yang berbasis kinerja melalui 5 dokumen; Meningkatnya kualitas
monitoring evaluasi dan pelaporan pengelolaan lingkungan hidup melalui 4
dokumen.

3.2 REALISASI ANGGARAN


Pada tahun anggaran 2017 DPLH Provinsi Sulawesi Selatan dialokasikan
anggaran APBD sebesar Rp. 32.217.835.647,00. Anggaran tersebut terdiri atas
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 7.178.739.238,00 dan Belanja Langsung
sebesar Rp. 25.039.096.409,00, yang terbagi kedalam Belanja Langsung Urusan
Umum SKPD sebesar Rp.7.408.499.399,00 yang dijabarkan ke dalam 3 Program
dan 10 Kegiatan. Sementara Belanja Langsung Urusan Wajib dan Pilihan sebesar

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 62


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Rp.17.630.597.010,00, yang dijabarkan ke dalam 4 Program dan 27 Kegiatan.


Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian berikut ini :

Tabel 3.2 Anggaran Dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Dan Belanja
Langsung DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017

AKUNTABILITAS ANGGARAN
NO KEGIATAN TARGET DANA
REALISASI (Rp) %
(Rp)
1 2 3 4 5
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.178.739.238 7.032.268.807 97,96

Gaji dan Tunjangan 5.237.271.981 5.203.577.415 99,36


Tambahan Penghasilan PNS 1.892.236.758 1.794.258.086 94,82
Insentif Pemungutan Retribusi 15.000.000 15.000.000 100
Daerah
II BELANJA LANGSUNG 25.039.096.409,00 24.176.267.979,00 96,55
A Belanja Langsung Urusan
SKPD
I Program Peningkatan 3.696.841.241 3.509.012.739 94,92
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1 Pengelolaan dan Pelayanan 1.070.325.374 956.493.887 89,36
Administrasi Perkantoran
2 Penatausahaan Administrasi 394.800.000 386.785.307 97,97
Keuangan
3 Pembinaan dan Pengelolaan 741.880.000 680.368.000 91,71
Kepegawaian
4 Penyediaan dan Pemeliharaan 863.950.000 862.171.350 99,79
Sarana dan Prasarana

II Program Peningkatan 3.462.066.244 3.414.134.617 98,62


Kapasitas dan Kinerja SKPD

1 Penatausahaan Administrasi 431.605.000 427.131.000 98,96


Laboratorium Lingkungan Hidup

2 Pengembangan Mutu dan 538.548.100 573.086.470 98,74


Kapasitas Laboratorium
Lingkungan Hidup
3 Pengelolaan dan 2.256.913.144 2.228.540.759 98,38
Penyebarluasan Informasi
Lingkungan Hidup
4 Pembinaan dan Peningkatan 190.000.000 185.376.388 97,57
Kompetensi dan Kualitas
Aparatur
III Peningkatan Pengembangan 341.538.000 323.814.280 94,81
Sistem Perencanaan dan
Sistem Evaluasi Kinerja

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 63


Bab III Akuntabilitas Kinerja

1 Penyusunan Rencana Kegiatan 60.000.000 58.904.250 98,17


Anggaran dan Pelaporan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
2 Monitoring, Evaluasi dan 189.591.914 175.896.674 92,78
Pelaporan Pelaksanaan
Pengelolaan Lingkungan
B Belanja Langsung Urusan
Wajib dan Pilihan

I Program Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan 11.344.977.169 10.823.316.875 95,40
Lingkungan Hidup
1 Pemantauan Kualitas Air 424.905.105 402.473.143 94,72

2 Pembinaan Adipura dan 115.512.314 89.860.814 77,79


Kalpataru
3 Pembinaan Pengelolaan Limbah 1.685.810.000 1.648.384.183 97,78
B3
4 Pembinaan dan Pengawasan 330.935.000 330.245.313 99,79
Ketaatan Pemrakarsa Usaha
dan/atau Kegiatan
5 Penilaian Dokumen Lingkungan 448.025.000 445.462.260 99,43
Hidup

6 Pembinaan Sulsel Go Green 108.150.000 107.205.027 99,13

7 Penyusunan dan Pengawasan 1.141.124.750.000 1.140.030.379 99,90


Pelaksanaan KLHS dan RPPLH
Provinsi Kab/Kota di Sulsel
8 Penyusunan dan Pengawasan 241.790.000 238.757.536 98,75
Komisi Penilai AMDAL, UKL dan
UPL.
9 Pelayanan Pengujian 442.240.000 436.235.295 98,64
Laboratorium Lingkungan Hidup.
10 Pembinaan dan Fasilitasi 1.849.085.000 1.746.805.020 94,74
Pengelolaan Persampahan
11 Pemantauan Kualitas Udara 141.300.000 121.232.531 85,80

12 Pemantauan Kualitas Tanah 117.525.000 89.907.434 76,50

13 Pengembangan Fasilitas Teknis 4.298.575.00 4.026.717.940 93,68


Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3
II Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya 3.801.489.100 3.758.611.343 98,87
Alam
1 Koordinasi dan Pembinaan 205.100.000 204.495.160 99,71
Pemulihan Kualitas Lingkungan
Hidup
2 Pengelolaan Kawasan Pesisir, 125.689.100 116.551.680 92,73
Laut, dan Pulau-Pulau Kecil
3 Pengembangan dan 813.250.000 803.095.240 98,75
Pemantapan Kawasan
Konservasi/Esensial

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 64


Bab III Akuntabilitas Kinerja

4 Pembinaan dan Koordinasi 1. 405.200.000 1.396.599.710 99,39


Adaptasi dan Mitigasi
Perubahan Iklim
5 Pengelolaan Keanekaragaman 1.252.250.000 1.237.869.553 98,85
Hayati dan Plasma Nutfah.

III Program Pengembangan 1.335.233.141 1.310.326.461 98,13


Kapasitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1 Pembinaan Sulsel Go Green 707.650.000 705.574.400 99,71
Jalur Sekolah
2 Pembinaan Penerapan Sistem 139.100.000 135.301.500 97,27
Manajemen Lingkungan
Ekolabel, Produksi Bersih dan
Teknologi Berwawasan
Lingkungan
3 Pembinaan Laboratorium 119.944.250 119.356.250 99,51
Lingkungan Hidup
4 Penyusunan Status Lingkungan 94.913.891 92.798.891 97,77
Hidup Daerah (SLHD)
5 Pembinaan Penerapan Kearifan 77.950.000 61.654.320 79,09
Lokal Lingkungan Hidup
6 Pembinaan dan Kerjasama 195.675.000 195.641.100 99,98
dengan Organisasi Peduli
Lingkungan
IV Program Penaatan Hukum 1.148.897.600 1.126.065.020 98,01
Lingkungan Hidup
1 Identifikasi, Investigasi, dan 426.125.000 408.502.069 95,86
Pelayanan Pengaduan
Masyarakat terhadap
Lingkungan Hidup
2 Penegakan Hukum dan 436.250.000 433..480.400 99,37
Penanganan Kasus Lingkungan
Hidup
3 Koordinasi dan Penyusunan 286.522.600 284.082.551 99,15
Produk Hukum Lingkungan
Hidup

TOTAL 25.039.096.409 24.176.267.979 96,55

Adapun untuk anggaran DPLH dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017
terus mengalami peningkatan. Hal ini menggambarkan perhatian pemerintah daerah
terhadap urusan lingkungan hidup juga terus mengalami peningkatan. Peningkatan
ini memiliki arti penting dikarenakan tekanan terhadap lingkungan hidup akan
semakin besar setiap tahunnya, sehingga bila tidak diikuti dengan peningkatan
kapasitas pengelola lingkungan hidup maka kualitas lingkungan akan semakin
memburuk nantinya. Peningkatan kapasitas itu tentunya dapat dicapai bila didukung
dengan alokasi anggaran yang memadai.

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 65


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Tabel 3.3 Jumlah Anggaran DPLH Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2017
(Rp)

Belanja Tidak Kegiatan


No Tahu Belanja Langsung
Langsung Jumlah Dekonsentrasi
. n (BL)
(BTL)
1. 2008 2.240.477.210 6.335.830.125,00 8.576.307.335,00 500.000.000
2. 2009 2.953.450.948 6.445.873.000,00 9.899.323.948,00 500.000.000
3. 2010 3.141.379.626 8.840.000.000,00 11.399.323.948,00 500.000.000
4. 2011 3.747.341.256 9.255.000.000,00 13.002.341.256,00 500.000.000
5. 2012 4.385.166.499 4.385.166.499,00 16.931.711.999,00 4.209.540.000
6. 2013 4.899.312.202 12.400.000.000,00 17.299.312.200,00 6.000.000.000
7. 2014 5.838.220.244 13.630.000.000,00 19.468.220.244,00 4.584.325.000
8. 2015 6.767.450.963 12.290.792.137,00 19.058.243.100,00 2.500.000.000
9. 2016 7.010.267.730 14.792.744.677,42 21.803.012.407,42 1.875.000.000
10. 2017 7.178.739.238 25.039.096.409,00 32.217.835.647,00 500.000.000

Sementara untuk realisasi penyerapan anggaran sebagaimana yang


diperlihatkan pada tabel 3.4 dibawah ini :
Tabel 3.4 Realisasi Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung
Target (Rp) Realisasi (Rp)
Sisa Anggaran
No Tahun %
Tidak Langsung Langsung Tidak Langsung Langsung (Rp)

1. 2012 4.385.166.499 12.546.545.500 4.298.304.593 12.172.630.927 97,28 460.776.479,00

2. 2013 4.849.312.202 14.380.000.000 4.769.346.487 13.960.696.855 97,40 499.268.860,00

3. 2014 5.937.461.244 14.504.692.895 5.840.675.235 14.063.894.836 97,37 537.584.068,00

4. 2015 6.767.450.963 12.290.792.137 6.550.312.519 12.027.669.030 97,48 480.261.551,00

5. 2016 7.010.267.730 14.792.744.677,42 6.481.989.380 14.422.456.423 97,53 538.566.504,42

6. 2017 7.178.739.238 25.039.096.409,00 7.032.268.807 24.176.267.979 96,87 1.009.298.861,00

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 66


Bab III Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan grafik diatas nampak bahwa persentase penyerapan anggaran


DPLH Provinsi Sulsel dalam 5 tahun terakhir kecenderungannya mengalami
peningkatan, namun pada tahun 2017 mengalami penurunan. Meskipun realisasi
secara umum masih berada pada 95%. Sedangkan untuk sisa anggaran (silpa)
Tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu mencapai
Rp.1.009.298.861,00. Hal ini dikarenakan pada tahun 2017 Dinas Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengelolaan anggaran yang lebih besar dari tahun-tahun
sebelumnya. Alokasi anggaran yang lebih besar ini dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsi DPLH yang mengalami perubahan nomenklatur pada tahun
2017. Alokasi anggaran ini yang besar tentunya membutuhkan peningkatan
kapasitas SDM baik dari aspek kuantitas maupun kualitas, sementara pada tahun
2017 belum ada penambahan kuantitas dan kualitas SDM yang signifikan di DPLH
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu kedepannya masih diperlukan
penambahan SDM dan peningkatan pengetahuan khususnya bagi para pejabat dan
staf pada lingkungan DPLH untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang
lebih baik diwaktu-waktu yang akan datang.

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 67


Bab IV Penutup

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Rencana Kerja DPLH Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017,
maka pada Tahun 2017 DPLH Provinsi Sulsel dialokasikan anggaran sebesar Rp.
32.217.835.647,00 dengan realisasi sebesar Rp. 31.208.536.786,00 atau 96,87%.
Anggaran tersebut terdiri atas Belanja Tidak Langsung Berupa Belanja Pegawai
yang dijabarkan oleh gaji dan tunjangan penghasilan PNS, dan Belanja Langsung
Terdiri dari Belanja Langsung SKPD, yang terbagi kedalam Belanja Langsung
Urusan SKPD, dijabarkan ke dalam 3 Program dan 10 Kegiatan. Sementara Belanja
Langsung Urusan Wajib dan Pilihan dijabarkan ke dalam 4 Program dan 27
Kegiatan. Adapun perinciannya sebagai berikut :
• Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai dengan Target Anggaran
Tahun 2017 sebesar Rp. 7.178.739.238,00 dengan realisasi sebesar Rp.
7.032.268.807,00 atau 97,96%.
• Belanja Langsung Urusan Umum yang ada pada setiap SKPD dengan target
Tahun 2017 sebesar Rp. 7.500.445.485,00 dengan realisasi sebesar Rp.
Rp.7.246.961.636,00 atau 96,62%.
• Belanja Langsung Urusan Program Perioritas dengan target Tahun 2017
sebesar Rp. 17.630.597.010,00 dengan realisasi sebesar Rp.
17.018.319.699,00 atau 96,53%.
Melihat dari realisasi anggaran pada tahun 2017, bahwa DPLH Provinsi
Sulsel telah memberikan kontribusi akuntabilitas kinerjanya terhadap pencapaian
dari seluruh sasaran strategis yang ada adalah sebesar 100,46%.

4.2. Saran-Saran
1. Diperlukan peningkatan kapasitas SDM perencana dan pelaksana kegiatan
pada setiap Bidang, Sekretariat, UPTD, Subbidang, dan Subagian sehingga
dapat menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik
melalui pendidikan formal, kegiatan bintek, diklat dan pelatihan.
2. Menerapkan sistem reward dan punishment terhadap seluruh karyawan dan
mengaplikasikannya pada pendistribusian insentif berdasarkan beban kerja.

LKj/LAKIP DPLH Prov.Sulsel Tahun Anggaran 2017 68


PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan


akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ir. ANDI HASBI, M.T
Jabatan : Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.Si.,M.H.


Jabatan : Gubernur Sulawesi Selatan
Selaku atasan langsung pihak Pertama, selanjutnya disebut pihak ke dua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab
pihak pertama.

Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Makassar, 26 Januari 2017

Pihak Kedua, Pihak Pertama,


Gubernur Sulawesi Selatan Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan
Hidup Provinsi Sulawesi Selatan

Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H, M.Si.,M.H Ir. ANDI HASBI, M.T
Pangkat Pembina Utama Muda
Nip. 19650427 199203 1 009
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH : DINAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) PROV. SULSEL
TAHUN ANGGARAN : 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4
1 Meningkatnya kualitas air 1 Persentase jumlah lokasi pemantauan air yang status mutu airnya memenuhi 12%
baku mutu

2 Persentase jumlah sungai dan danau yang memiliki informasi status mutu air 100,00%

2 Meningkatnya kualitas udara 1 Persentase jumlah lokasi pemantauan udara ambien yang status mutu 50%
udaranya tidak tercemar
2 Persentase jumlah kabupaten/Kota yang memiliki informasi mutu udara ambien 100%

3 Meningkatkan Ketaatan 1 Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap 60%
Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan perizinan, PPU dan PPA
terhadap Pengelolaan LH

2 Persentase penurunan beban pencemaran limbah cair 40%


3 Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap 25%
dokumen AMDAL yang dimiliki

4 Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap 90%
pelaporan pengelolaan limba B3
4 Meningkatnya daya dukung 1 Persentase tutupan lahan bervegetasi 83%
lingkungan
2 Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau - pulau kecil 36,84%

3 Cakupan lokasi perlindungan kawasan berfungsi konservasi 50%


NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

5 Meningkatnya adaptasi dan 1 Persentase jumlah kampung iklim di Sulsel 80%


mitigasi perubahan iklim

6 Meningkatnya peranserta 1 Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura 80%
pemangku kepentingan dalam
upaya perlindungan dan
pengelolaan LH
2 Cakupan sekolah peduli lingkungan 100%

3 Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menggunakan teknologi ramah lingkungan 80%

4 Persentase kab/kota di Sulsel yang menerapkan kearifan lokal LH 80%

5 Persentase jumlah organisasi masyarakat yang terlibat dalam upaya 90%


perlindungan dan pengelolaan LH

6 Cakupan Kab/Kota yang memiliki Komisi Amdal 46%

7 Meningkatnya kapasitas 1 Persentase jumlah laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik 60%
penyebaran informasi LH
2 Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah Sulsel 90
8 Meningkatnya kapasitas 1 Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan 52,17%
laboratorium LH teknis dan manajemen

2 Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang terakreditasi 80%

3 Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan jasa laboraorium LH 75%

9 Meningkatnya kinerja DPLH 1 Nilai evaluasi implementasi SAKIP DPLH Prov.Sulsel 80


dalam perencanaan dan evaluasi

2 Penurunan tingkat pelanggaran kedisplinan pegawai 80%


NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

3 Persentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan DPLH 85%

4 Persentase hasil evaluasi pemeriksaan Regular DPLH yang ditindaklanjuti 100%

10 Meningkatnya penanganan kasus 1 Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran 40%
pengrusakan dan pencemaran dan/atau perusakan LH yang ditindaklanjuti
lingkungan dan ketaatan
pemangku kepentingan terhadap
peraturan perundang - undangan
di bidang LH

2 Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup yang ditindaklanjuti 100%

3 Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan hidup 80%

*Jumlah Anggaran Tahun 2017 : Rp. 32.217.835.647,00


*Jumlah Program : 7 (Tujuh)

Mengetahui, Makassar, 26 Januari 2017


GUBERNUR SULAWESI SELATAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, SH,MSi,MH Ir. ANDI HASBI, M.T


Pangkat Pembina Utama Muda
NIP. 19650427 199203 1 009

Anda mungkin juga menyukai