Anda di halaman 1dari 30

Departemen Geografi Pembangunan

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada


Kampus Bulaksumur - Yogy akarta

PERWILAYAHAN KEMISKINAN
(KASUS KABUPATEN KUTAI BARAT)

Disampaikan Dalam Paparan “Kuliah Umum Daring Webinar Perwilayahan Kemiskinan”


Diselenggarakan oleh Laboratorium Analisis Wilayah, Departemen Geografi
Pembangunan, Fakultas Geografi UGM
13 Februari 2021

Locally Rooted, Globally Respected www.ugm.ac.id


LATAR BELAKANG
KEMISKINAN, PROBLEM SEPANJANG MASA.
“sepanjang hayat masih dikandung badan”.
Standar kemiskinan (garis kemiskinan)
KEMISKINAN INDIKATOR PEMBANGUNAN.
PROBLEM DATA KEMISKINAN “indikator kinerja utama dalam
perencanaan”. Termasuk dalam
PEMBANGUNAN VS KEMISKINAN. “tujuan penganggaran
pembangunan “growth, equity, welfare,
sustainability” PENYERAGAMAN PROGRAM KEMISKINAN
DIBERBAGAI LEVEL. “Program
DAMPAK PANDEMI pengentasan kemiskinan yang seragam di
COVID19 TERHADAP seluruh wilayah Indonesia
KEMISKINAN “Tantangan ”
pemerintah”
www.ugm.ac.id
22 Provinsi Alami Kenaikan Angka
Kemiskinan Akibat Covid-19
PEMETAAN KEMISKINAN KABUPATEN KUBAR.
MENJAWAB KEINGINTAHUAN BUPATI KUTAI BARAT
• Sendawar: Angka kemiskinandi Kabupaten Kutai Barat (Kubar) terus bertambahkurun waktu 4 tahun
terakhir atau sejak tahun 2015 hingga 2018. Berdasarkandata survei sosial ekonomi Badan Pusat
Statistik(BPS) setempat, yang dirilis pada awal januari 2019 lalu.
• Berdasarkan data tersebut, tercatat, pada 2015 jumlahpendudukKubar mencapai150 ribujiwa,
dengan jumlahpenduduk miskinnya sekitar 12,12 ribu jiwa atau 8,33 persen. Kemudian tahun2016,
jumlah penduduk miskinKubar diangka 12,65 ribu jiwa atau 8,65 persen. Berlanjut tahun 2017
sebanyak12,81 ribu jiwa atau 8, 72 persen, dan pada 2018 penduduk miskindi kubar terdata
sebanyak13,49 ribu jiwa atau 9,15 persen.
• Menyikapi hal itu, Bupati Kabupaten Kutai Barat FX. Yapankepada RRI Sendawar, Jumat (3/5/2019)
mengaku sudahberkomunikasidenganBPS setempat, terkait system atau pola yang dilakukansaat
pendataan, dan hingga saat ini BPS belum bisa memberikan data penilaianyang dilakukan.

• “Ya, saya sudah komunikasi dengan BPS, saya tanya sama


mereka, saya mau tahu, Kampung mana, Kecamanatan
mana dan siapa namanya yang miskin itu. Bagaimana
system, pola pendataan ini, saya ingin tahu. Nah dia
bilang ini kerjaan dari pusat, wah saya bilang, saya ingin
BPS bantu saya, saya mau tahu apa sebab dia sampai
jatuh miskin, kitakan hukum kausal ini, sebab-akibat,
supaya kita bisa terjun langsung kelapangan mengambil
tindakan. Sampai hari ini mereka tidak bisa memberikan,
Kampung mana, Kecamatan mana dan Siapa
itu,”ungkapnya.
MENGAPA PEWILAYAHAN KEMISKINAN

TESIS GEOGRAFI WILAYAH (mutaali, 2010)

“setiap wilayah memiliki keunikan dan karakteristik


geografis bervariasi. konsekuensinya, memiliki
potensi dan permasalahan yang berbeda dalam
penanganan dan pengembangannya”.
menyeragamkan intrumen atau intervensi pembangunan pada berbagai macam karakter wilayah
adalah kesalahan awal dalam pembangunan

www.ugm.ac.id
PEWILAYAHAN Tujuan umum pewilayahan untuk
mempermudah penganalisaan serta
memberikan jawaban terhadap persoalan-
1. Usaha untuk membagi-bagi permukaan persoalan yang ada pada kelompok-kelompok
bumi atau bagian permukaan bumi tertentu wilayah tersebut.
untuk tujuan tertentu pula. Pembagiannya Terkait dengan pembangunan, tujuan
dapat mendasarkan pada kriteria-kriteria perwilayahan di Indonesia adalah :
tertentu, seperti administrasi, fisik, ekonomi. – menyebarkan pembangunan dan
Sosial, geografis dan sebagainya. menghindari pemusatan pembangunan
yang berlebihan pada wilayah tertentu.
2. Secara teknik, berkaitan dengan proses
– keserasian dan koordinasi antar
penentuan batas daerah yang bentuknya
kegiatan pembangunan (sektoral) di
tergantung pada tujuan pengelompokan, daerah)
kriteria yang digunakan dan ketersediaan – arahan kegiatan pembangunan
data. (prioritas wilayah)

www.ugm.ac.id
BERDASARKAN JUMLAH VARIABEL / KRITERIA
METODEPEWILAYAHAN  1. Single Variable (variabel tunggal)
 2. Multiple Variabel (variabel banyak)
…………. Lihat bagian katagori wilayah
A. PENYAMARATAAN
BERDASARKAN TEKNIK PENENTUAN BATAS
WILAYAH (Regional (DELIMITASI)
generalization)  1. Kualitatif (deskriptif, interpretasi foto
• menonjolkan B. KLASIFIKASI WILAYAH (Regional udara)
karakter-karakter Clasification)  2. Kuantitatif (Metode Indek Tertimbang
tertentu. Tujuannya • klasifikasi berdasarkan (bobot), Analisis Faktor, Flow Analysis,
menonjolkan sifat kriteria-kriteria Thiesen polygon, Railly’s law = law of
retail gravitation, Interval Method,
tertentu yang tertentu.Untuk mencari Metode Hirarkis)
dominan dari suatu deferensiasi (perbedaan)
wilayah antar bagian-bagian wilayah PENENTUAN BATAS
• Unsur-unsur yang • Semua unsur, kriteria,  Tidak ada satupun daerah yang memiliki
kurang/tidak penting individu diperhitungkan karakteristik yang sama identik. sehingga
dan tidak relevan dalam proses klasifikasi sulit ada batas yang tegas antar wilayah.
dihilangkan  Yang terpenting adalah wilayah inti (core
• Sebagian besar region) yang memiliki deferensiasi tinggi,
• Sebagian besar menggunakan metode sedangkan batas antar wilayah, Lebih
menggunakan Kuantitatif (statistik) kepada zone peralihan (zone transition)
metode Kualitatif dimana deferensiasinya paling rendah.

www.ugm.ac.id
WILAYAH

www.ugm.ac.id
BAHAN ALAT
Data sekunder dari Kemendagri dan BPS :

• Peta administrasi Kab Kutai Barat


• Peta shp Kutai Barat
Laptop yang dilengkapi
• DATA KEMISKINAN (dari berbagai
sumber relevan). Series dengan software : ArcGIS
• Data Podes 2018
• Data kependudukan 10.4.1, GeoDa, Statistica 7,
• Data ketenagakerjaan
• Data IPM Ms. Word, dan Ms. Excel
• Data PDRB
• Data transportasi/Konektivitas Alat tulis-menulis
• Data Sarana Prasarana
• Data Program Program pengentasan
kemiskinan

www.ugm.ac.id
BAHAN KAJIAN PEWILAYAHAN KEMISKINAN
DTKS JANUARI 2020 14.997 RT MISKIN
DATA PODES 194
DESA DAN
KELURAHAN DI
KABUPATEN KUTAI
BARAT
DATA PODES,
TINGKAT
PERKEMBANG
DATA DTKA,
AN DESA
PROFIL RT
MISKIN
PROFIL
KEMISKINAN
RUMAH
TANGGA
PENERIMA JAMINAN SOSIAL
Rumah
Jumlah Tangga
Desa Miskin Jaminan sosial (DESA)
SEDANG
RENDAH (SKOR 8- TINGGI
Persen (SKOR<8) 11) (SKOR>11)
Bongan 16 1088 11,1 50 25 25
Jempang 12 1208 60,7 25 58,3 16,7
Penyinggahan 6 510 41,1 0 50 50
Muara Pahu 12 1112 81,8 8,3 75 16,7
Siluq Ngurai 16 659 38,6 37,5 50 12,5
Muara Lawa 8 534 22,9 37,5 50 12,5
Bentian Besar 9 327 34,1 55,6 44,4 0
Damai 17 1281 41,7 29,4 58,8 11,8
Nyuatan 10 931 51,6 10 70 20
Barong
Tongkok 21 1873 29,5 4,8 76,2 19
Linggang
Bigung 11 938 21,7 27,3 45,5 27,3
Melak 6 571 13,7 33,3 33,3 33,3
Sekolaq Darat 8 473 16,4 12,5 87,5 0
Manar Bulatn 16 1360 51,1 0 37,5 62,5
Long Iram 11 907 12,2 0 27,3 72,7
Tering 15 1225 36,6 6,7 53,3 40
Jumlah 194 14997 56,5 20,6 53,1 26,3
Klasifikasi Rumah
Rumah
Jumlah Tangga KLASIFIKASI
Desa Miskin RUMAH
SEDANG
RENDAH (SKOR 17- TINGGI
RTM Persen (SKOR<17) 20) (SKOR>20)
Bongan 16 1088 11,1 81,3 18,8 0
Jempang 12 1208 60,7 100 0 0
Penyinggah
an 6 510 41,1 66,7 33,3 0
Muara
Pahu 12 1112 81,8 75 25 0
Siluq
Ngurai 16 659 38,6 62,5 37,5 0
Muara
Lawa 8 534 22,9 37,5 62,5 0
Bentian
Besar 9 327 34,1 100 0 0
Damai 17 1281 41,7 58,8 29,4 11,8
Nyuatan 10 931 51,6 60 30 10
Barong
Tongkok 21 1873 29,5 19 61,9 19
Linggang
Bigung 11 938 21,7 18,2 27,3 54,5
Melak 6 571 13,7 50 50 0
Sekolaq
Darat 8 473 16,4 12,5 75 12,5
Manar
Bulatn 16 1360 51,1 68,8 31,3 0
Long Iram 11 907 12,2 63,6 9,1 27,3
Tering 15 1225 36,6 6,7 60 33,3
Jumlah 194 14997 27,2 54,1 34,5 11,3
Aset
Rumah Tangga Miskin KLASIFIKASI ASET
SEDANG
Jumlah RENDAH (SKOR 14- TINGGI
Desa RTM Jumlah Persen (SKOR<14) 16) (SKOR>16)
Bongan 16 1088 9.771 11,1 25 68,8 6,3
Jempang 12 1208 2.255 60,7 8,3 50 41,7
Penyingga
han 6 510 1.240 41,1 0 66,7 33,3
Muara
Pahu 12 1112 1.359 81,8 8,3 58,3 33,3
Siluq
Ngurai 16 659 1.709 38,6 6,3 31,3 62,5
Muara
Lawa 8 534 2.329 22,9 0 62,5 37,5
Bentian
Besar 9 327 958 34,1 22,2 44,4 33,3
Damai 17 1281 3.070 41,7 35,3 52,9 11,8
Nyuatan 10 931 1.806 51,6 20 70 10
Barong
Tongkok 21 1873 6.345 29,5 28,6 57,1 14,3
Linggang
Bigung 11 938 4.323 21,7 18,2 54,5 27,3
Melak 6 571 4.162 13,7 16,7 66,7 16,7
Sekolaq
Darat 8 473 2.885 16,4 12,5 75 12,5
Manar
Bulatn 16 1360 2.663 51,1 18,8 43,8 37,5
Long Iram 11 907 7.436 12,2 9,1 54,5 36,4
Tering 15 1225 3.194 36,6 20 33,3 46,7

Jumlah 194 14997 55.505 27,2 17,5 53,6 28,9


Persentase Rumah Tangga Miskin menurut Kecamatan,
Kutai Barat
Jumlah Rumah Tangga Miskin
Kecamatan Desa Jumlah Persen
Barong
Grafik Jumlah Rumah Tangga Miskin menurut Tongkok 21 1088 29,52
Kecamatan di Kutai Barat Bentian Besar 9 1208 34,13
Bongan 16 510 11,13
Damai 17 1112 41,73
Jumlah RT Miskin (%)

Jempang 12 659 60,67


Linggang
100,00 11 534 21,70
Bigung
80,00
60,00 Long Iram 11 327 12,20
40,00 Manar Bulatn 16 1281 51,07
20,00 Melak 6 931 13,72
0,00 Muara Lawa 8 1873 22,93
Muara Pahu 12 938 81,82
Bentian Besar

Penyinggahan
Barong Tongkok

Damai

Manar Bulatn

Tering
Long Iram

Muara Lawa
Linggang Bigung
Jempang

Siluq Ngurai
Nyuatan
Melak

Sekolaq Darat
Muara Pahu
Bongan

Nyuatan 10 571 51,55


Penyinggahan 6 473 41,13
Sekolaq Darat 8 1360 16,40
Siluq Ngurai 16 907 38,56
Tering 15 1225 36,60

Jumlah 194 14997 27,21


Tingkat Kemiskinan menurut
Kecamatan, Kutai Barat
Tingkat Kemiskinan DESA
Sangat
Jumlah Rendah Sedang (10- Tinggi(31- Tinggi
Kecamatan Desa (<10%) 30%) 50%) (>50%)
Bongan 16 0,0 25,0 50,0 25,0
Jempang 12 0,0 8,3 58,3 33,3
Penyinggahan 6 0,0 0,0 66,7 33,3
Muara Pahu 12 0,0 8,3 33,3 58,3
Siluq Ngurai 16 0,0 18,8 43,8 37,5
Muara Lawa 8 12,5 37,5 37,5 12,5
Bentian Besar 9 0 44,4 22,2 33,3
Damai 17 0,0 5,9 47,1 47,1
Nyuatan 10 0,0 0,0 50,0 50,0
Barong
Tongkok 21 9,5 23,8 52,4 14,3
Linggang
Bigung 11 27,3 27,3 36,4 9,1
Melak 6 16,7 33,3 50,0 0,0
Sekolaq Darat 8 12,5 75,0 12,5 0,0
Manar Bulatn 16 0,0 0,0 50,0 50,0
Long Iram 11 0,0 18,2 36,4 45,5
Tering 15 0,0 33,3 33,3 33,3

Jumlah 194 4,1 20,6 43,3 32,0


TINGKAT
PERKEMBANGAN
WILAYAH (DESA)
1. AKSESIBILITAS
2. SUMBERDAYA MANUSIA
3. POTENSI EKONOMI
4. SARANA DAN PRASARANA
INDIKATOR 1. MORFOLOGI

AKSES
2. ANGKUTAN UMUM
3. LAYANAN EKSPEDISI
4. PENERANGAN JALAN

KELAS AKSES
RENDAH SEDANG TINGGI
Kecamatan Jumlah Desa N % N % N %
Bongan 16 10 62,5 5 31,3 1 6,3
Jempang 12 7 58,3 2 16,7 3 25,0
Penyinggahan 6 1 16,7 3 50,0 2 33,3
Muara Pahu 12 5 41,7 7 58,3 0 0,0
Siluq Ngurai 16 15 93,8 0 0,0 1 6,3
Muara Lawa 8 3 37,5 4 50,0 1 12,5
Bentian Besar 9 5 55,6 4 44,4 0 0,0
Damai 17 14 82,4 3 17,6 0 0,0
Nyuatan 10 9 90,0 1 10,0 0 0,0
Barong Tongkok 21 2 9,5 14 66,7 5 23,8
Linggang Bigung 11 1 9,1 8 72,7 2 18,2
Melak 6 2 33,3 3 50,0 1 16,7
Sekolaq Darat 8 0 0,0 7 87,5 1 12,5
Manar Bulatn 16 13 81,3 3 18,8 0 0,0
Long Iram 11 2 18,2 8 72,7 1 9,1
Tering 15 6 40,0 7 46,7 2 13,3
Jumlah 194 95 49,0 79 40,7 20 10,3
1. KELEMBAGAAN
INDIKATOR 2. PENDIDIKAN

SUMBER DAYA
3. KESEHATAAN
4. PENYANDANG
MANUSIA (SDM) SOCIAL
5. KEAGAMAAN
Klasifikasi SDM
RENDAH (SKOR <10) SEDANG (SKOR 10-11) TINGGI (SKOR >11)

Kecamatan Jumlah Desa N % N % N &


Bongan 16 5 31,3 10 62,5 1 6,3
Jempang 12 5 41,7 7 58,3 0 0,0
Penyinggahan 6 5 83,3 1 16,7 0 0,0
Muara Pahu 12 4 33,3 8 66,7 0 0,0
Siluq Ngurai 16 0 0,0 4 25,0 12 75,0
Muara Lawa 8 0 0,0 8 100,0 0 0,0
Bentian Besar 9 1 11,1 7 77,8 1 11,1
Damai 17 6 35,3 7 41,2 4 23,5
Nyuatan 10 2 20,0 4 40,0 4 40,0

Barong Tongkok 21 2 9,5 15 71,4 4 19,0

Linggang Bigung 11 3 27,3 8 72,7 0 0,0


Melak 6 0 0,0 5 83,3 1 16,7
Sekolaq Darat 8 4 50,0 3 37,5 1 12,5
Manar Bulatn 16 5 31,3 10 62,5 1 6,3
Long Iram 11 7 63,6 4 36,4 0 0,0
Tering 15 3 20,0 10 66,7 2 13,3

Jumlah 194 52 26,8 111 57,2 31 16,0


1. KEKOTAAN
(KEPADATAN)
INDIKATOR
POTENSI
2. PERTANIAN
3. PETERNAKAN
4. INDUSTRI
5. BUMDES
EKONOMI
Jumlah
Kecamatan Desa Kelas Potensi Ekonomi
RENDAH (SKOR <5) SEDANG (SKOR 5-7) TINGGI (SKOR >7)

Bongan 16 5 31,3 7 43,8 4 25,00


Jempang 12 0 0,0 11 91,7 1 8,33
Penyinggahan 6 2 33,3 4 66,7 0 0,00
Muara Pahu 12 7 58,3 5 41,7 0 0,00
Siluq Ngurai 16 10 62,5 5 31,3 1 6,25
Muara Lawa 8 5 62,5 3 37,5 0 0,00
Bentian Besar 9 8 88,9 0 0,0 1 11,11
Damai 17 6 35,3 10 58,8 1 5,88
Nyuatan 10 1 10,0 9 90,0 0 0,00
Barong Tongkok 21 9 42,9 11 52,4 1 4,76
Linggang Bigung 11 1 9,1 6 54,5 4 36,36
Melak 6 4 66,7 2 33,3 0 0,00
Sekolaq Darat 8 0 0,0 3 37,5 5 62,50
Manar Bulatn 16 5 31,3 5 31,3 6 37,50
Long Iram 11 7 63,6 4 36,4 0 0,00
Tering 15 6 40,0 7 46,7 2 13,33
Jumlah 194 76 39,2 92 47,4 26 13,40
INDIKATOR 1. SARANA PRASARANA PENDIDIKAN

SARANA
2. SARANA PRASARANA KESEHATAN
3. SARANA PRASARANA EKONOMI
4. LISTRIK

PRASARANA
KELAS TINGKAT SARANA PRASARANA
JUMLAH RENDAH (SKOR <7) SEDANG (SKOR 7-9) TINGGI (SKOR >9)
KECAMATAN DESA
Bongan 16 5 31,25 9 56,3 2 12,5
Jempang 12 0 0,00 10 83,3 2 16,7

Penyinggahan 6 1 16,67 4 66,7 1 16,7


Muara Pahu 12 5 41,67 6 50,0 1 8,3
Siluq Ngurai 16 6 37,50 9 56,3 1 6,3
Muara Lawa 8 5 62,50 2 25,0 1 12,5

Bentian Besar 9 4 44,44 4 44,4 1 11,1


Damai 17 12 70,59 3 17,6 2 11,8
Nyuatan 10 0 0,00 9 90,0 1 10,0

Barong Tongkok 21 4 19,05 13 61,9 4 19,0


Linggang
Bigung 11 1 9,09 8 72,7 2 18,2
Melak 6 1 16,67 3 50,0 2 33,3

Sekolaq Darat 8 1 12,50 6 75,0 1 12,5

Manar Bulatn 16 4 25,00 12 75,0 0 0,0


Long Iram 11 6 54,55 4 36,4 1 9,1
Tering 15 5 33,33 8 53,3 2 13,3
Jumlah 194 60 30,93 110 56,7 24 12,4
PRESENTASE TINGKAT
PERKEMBANGAN WILAYAH TIAP
KECAMATAN DI KUTAI BARAT

SANGAT BERKEM
TERTINGGAL TERTINGGAL BANG MAJU MANDIRI
RTM
Jumlah Jumla Perse Perse
Kecamatan Desa Jumlah Persen Jumlah Persen h Persen Jumlah n Jumlah Persen Jumlah n
Bongan 16 0 0,00 0 0,00 1 4,8 15 71,4 5 23,8 1088 35,4
Jempang 12 0 0,00 7 77,8 2 22,2 0 0,00 0 0,0 1208 51,3
Penyinggahan 6 1 6,30 7 43,8 3 18,8 5 31,3 0 0,0 510 41,1
Muara Pahu 12 0 0,00 3 17,6 10 58,8 4 23,5 0 0,0 1112 50,3
Siluq Ngurai 16 0 0,00 0 0,00 10 83,3 2 16,7 0 0,0 659 38,6
Muara Lawa 8 0 0,00 0 0,00 6 54,5 3 27,3 2 18,2 534 22,9
Bentian Besar 9 0 0,00 0 0,00 9 81,8 2 18,2 0 0,0 327 34,1
Damai 17 0 0,00 4 25,0 9 56,3 3 18,8 0 0,0 1281 41,6
Nyuatan 10 0 0,00 0 0,00 1 16,7 5 83,3 0 0,0 931 51,6
Barong Tongkok 21 0 0,00 0 0,00 4 50,0 3 37,5 1 12,5 1873 29,5
Linggang Bigung 11 0 0,00 6 50,00 5 41,7 1 8,3 0 0,0 938 21,7
Melak 6 1 10,00 0 0,00 8 80,0 1 10,0 0 0,0 571 13,7
Sekolaq Darat 8 0 0,00 1 16,7 5 83,3 0 0,00 0 0,0 473 16,4
Manar Bulatn 16 0 0,00 0 0,00 1 12,5 6 75,0 1 12,5 1360 51,1
Long Iram 11 0 0,00 9 56,3 7 43,8 0 0,0 0 0,0 907 38,8
Tering 15 0 0,00 3 20,00 11 73,3 1 6,7 0 0,0 1225 37,7
Jumlah 194 2 1,09 40 20,6 92 47,4 51 26,3 9 4,6 14997 33,5
TIPOLOGI
TINGKAT
PERKEMBANGAN
WILAYAH DAN
TINGKAT
KEMISKINAN
TIPOLOGI DAN HUBUNGAN KEMISKINAN DAN • Terdapat 25 desa di Tipe
5 dengan persentase
PERKEMBANGAN WILAYAH rumah tangga miskin
rendah dan klasifikasi
Tipologi Desa Berdasakan Hubungan mandiri pada tingkat
perkembangan
Antara Kemiskinan dan Perkembangan Wilayah wilayahnya. Hal ini yang
diharapkan dapat dicapai
oleh seluruh desa di
Tingkat Kemiskinan Tingkat Perkembangan Wilayah (TPW) Kabupaten Kutai Barat
Rumah Tangga Sangat
(TKM) Tertinggal
Tertinggal Berkembang Maju Mandiri • Terdapat 36 desa yang
Rendah tergolong Tipe 1, yakni
6 25
Sedang memiliki jumlah rumah
92
Tinggi 35 tangga miskin
36
Sangat Tinggi
tinggi/sangat tinggi dan
memiliki indeks TPW
dalam kategori
tertinggal/sangat
tertinggal. Yang dapat
direkomendasikan
sebagai prioritas lokasi
dalam program-program
pengentasan kemiskinan
No. Penyebab Kemiskinan % Rangking
1 Tidak mengisi 24,6
KONFIRMASI PENYEBAB KEMISKINAN 2 Prilaku Malas 16,4 1
(DATA DTKS) 3 Faktor Budaya (Keluarga, Nikah Muda, 1
16,4
Konsumerisme, dan lain-lain)
Peringkat/ Penyebab Kemiskinan 4 Kurangnya lapangan kerja dan penghasilan yang 2
13,1
minim
Rangking

(MASYARAKAT/STAKEHOLDER)
5 SDM (Pendidikan dan Ketrampilan) 11,5 3
1 Pekerjaan 6 Kondisi Ekonomi (Persingan usaha, harga karet 4

PENYEBAB KEMISKINAN
2 Pendapatan 4,9
rendah, dan lain-lain)
3 Pendidikan 7 Kewilayahan (akses, isolasi, infrastruktur, dan 4
4,9
4 Pengeluaran atau Konsumsi lain-lain)
8 Aturan dan Program Pemerintah 3,3 5
5 Kepemilikan Aset Rumah dan Tanah
9 Kesehatan 3,3 5
6 Listrik yang Digunakan 10 Kualitas data 1,6 6
7 Sumber Air Minum TOTAL 100
8 Kepemilikan Tabungan
No. Penyebab Kemiskinan %
9 Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat (Lokal)
1 Prilaku Malas 24,6 1
10 Jenis Lantai dan Atap Rumah 2 SDM (Pendidikan dan Ketrampilan) 23,0 2
11 Kepemilikan Kartu Jaminan Sosial (KIP, KIS, 3 Kondisi Ekonomi (Persingan usaha, harga karet
16,4 3
PKH, Ranstra, BPJS, dll) rendah, dan lain-lain)
12 Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga 4 Faktor Budaya (Keluarga, Nikah Muda,
14,8 4
Konsumerisme, dan lain-lain)
13 Luas Bangunan 5 Kurangnya lapangan kerja dan penghasilan yang
14 Kepemilikan Motor 13,1 5
minim
15 Kepemilikan TV 6 Aturan dan Program Pemerintah 4,9 6
16 Kepemilikan Perhiasan 7 Kewilayahan (akses, isolasi, infrastruktu, dan lain-
1,6 7
lain)
17 Kepemikan Komputer
8 Kualitas data 1,6 7
TOTAL 100,0
UNIVERSITAS GADJAH MADA

THANK YOU

Locally Rooted, Globally Respected www.ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai