PERENCANAAN
SEKTORALPE
Keterkaitan Perencanaan
Keterkaitan Berdasar
Perencanaan Pendekatan
Berdasar dan dan
Pendekatan Koordinasi
Koordinasi
Perencanaan
Keperluan
Makro
Sektor (Nasional)
Keperluan
Sumber Spasial
Sektoral Sumber
Regional
Perencanaan Sektoral Perencanaan Regional
Keterkaitan Antar Koordinasi Spasial
Keterkaitan Antar
Wilayah Efisiensi/Efektivitas Sektor
RENCANA SEKTORAL
CONTOH : SEKTOR PERTANIAN, INDUSTRI, DLL
Alat Analisis Penting (BPS)
1. Tabel Input Output
v Uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling
keterkaitan antar satuan kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu.
v Rilis BPS --- Tabel I-O Indonesia tahun 1971 sampai dengan tahun 2005 dan Updating tahun 2010 (5 tahunan)
v Tabel I-O Indonesia 2010 disusun berbasis Supply and Use Tables (SUT) 2010 dimana penggunaannya untuk
kepentingan analisis makro saja tidak lagi sebagai kerangka kerja untuk konsistensi data dan basis penentuan level
tahun dasar Produk Domestik Bruto (PDB).
v Penyusunan Tabel Input-Output (I-O) Indonesia dimaksudkan untuk menyediakan data statistik yang secara
komprehensif mampu menggambarkan hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antar unit ekonomi serta
analisis dampak perubahan konsumsi akhir yang dilakukan rumah tangga, pemerintah dan perusahaan (konsumsi,
investasi, dan ekspor) terhadap perekonomian di Indonesia. Jenis data yang disajikan pada tabel I-O antara lain dapat
dimanfaatkan untuk melakukan analisis dan proyeksi perekonomian dalam perencanaan pembangunan.
2 SNSE (Sistem Neraca Sosial Ekonomi)
Ø SNSE merupakan suatu kerangka data yang merangkum berbagai variabel ekonomi dan sosial suatu negara dalam
suatu waktu tertentu secara komprehensif dan terpadu. Dengan demikian, SNSE tidak saja mampu menggambarkan
kondisi ekonomi dan sosial masyarakat tetapi juga mampu menggambarkan keterkaitan antar variabel-variabel
ekonomi dan sosial tersebut. Keterkaitan itu, misalnya adalah keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi,
ketenagakerjaan dan distribusi pendapatan.
Ø Saat ini ada Publikasi BPS 2010 yang merupakan kumpulan publikasi SNSE tahun 1975, 1980, 1985, 1990, 1993, 1995,
1998, 1999, 2000, 2005, dan 2008.
PERENCANAAN SEKTORAL BIDANG EKONOMI
• Kelompok pembangunan Bidang Ekonomi : BPS (2000) : 17 sektor/lapangan usaha, yang dirinci sesuai kebutuhan menjadi
185 sektor
• Tabel input output dalam penentuan PDB/PDRB 17 sektor/lapangan usaha, yaitu : (1) pertanian, kehutanan dan perikanan,
(2) pertambangan dan penggalian, (3) industri pengolahan, (4) pengadaan listrik, (5) pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang, (6) konstruksi, (7) perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil & sepeda motor, (8) transportasi
dan pergudangan, (9) penyediaan akomodasi dan makan minum, (10) informasi dan komunikasi, (11) jasa keuangan dan
asuransi, (12) real estate, (13) Jasa Perusahaan, (14) administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, (15)
jasa pendidikan, (16) jasa kesehatan dan kegiatan lainnya dan (17) jasa lainnya.
• Paradigma : Sektor Ekonomi sebagai penggerak utama pembangunan
• Unsur Utama : konsep multiplier effect, digerakkan oleh investasi baru dan penerapan metode baru dalam proses produksi
• Model : pertumbuhan (growth model)
• Ukuran : pertumbuhan ekonomi (economic growth).
• Asumsi : Makro Ekonomi
• Indikator Keberhasilan : Tercapainya pertumbuhan ekonomi sesuai rencana. Jika Pertumbuhan ekonomi meningkat,
pembangunan bidang non ekonomi akan mengalami peningkatan kualitas
• Dianut oleh negara-negara maju, diikuti Korsel, Singapura, Malaysia, termasuk Indonesia (sejak priode 1970)
• Kelemahan : Tidak memberikan perhatian pada ukuran kesejahteraan secara nyata kepada masyarakat yang menjadi
sasaran pembangunan.
HUBUNGAN PEMERINTAHAN, PENDAPATAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN
1. Metode Pendapatan : INDIKATOR
PDB (PDRB) = Y SEWA TANAH + PEMBANGUNAN
Y BUNGA + Y UPAH + Y LABA
(KESEJAHTERAAN)
2. Metode Pengeluaran
• Peningkatan
PEMERINTAH PUSAT PDB (PDRB) = C + I + G + (X – M) PDB NASIONAL Pertumbuhan Ekonomi
3. Metode Produksi (Berdasar 17 • Peningkatan
Lapangan Usaha/ Katagori)
Pendapatan per kapita
PDB (PDRB) = (Produksi x Harga)- Nilai
Input • Penurunan
Pengangguran
1) Pertanian, kehutanan dan perikanan, (2) PDRB
PEMERINTAH PROVINSI Pertambangan dan penggalian, (3) Industri
PROVINSI • Penurunan Kemiskinan
pengolahan, (4) Pengadaan listrik, (5)
Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah • Peningkatan IPM
dan daur ulang, (6) Konstruksi, (7)
Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil • Penurunan
& sepeda motor, (8) Transportasi dan
pergudangan, (9) Penyediaan akomodasi dan Ketimpangan
PEMERINTAH makan minum, (10) Informasi dan komunikasi,
(11) Jasa keuangan dan asuransi, (12) Real PDRB • Peningkatan Daya
KABUPATEN/KOTA estate, (13) Jasa Perusahaan, (14)
KABUPATEN/ Saing
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib, (15) Jasa pendidikan,
(16) Jasa kesehatan dan kegiatan lainnya dan
KOTA • Peningkatan Indeks
(17) Jasa lainnya.
Kualitas Lingkungan
Hidup
Y = Pendapatan Sektor Primer (1 &2)
C = Konsumsi; I = Investasi; G = Belanja Sektor Sekunder (3 s/d 6) • Peningkatan Indeks
Pemerintah; X = Ekspor; M = Impor Sektor Tersier(7 s/d 17) Kebahagiaan
PERENCANAAN SEKTORAL BIDANG SOSIAL
• Kelompok pembangunan Bidang Sosial, antara lain :
Pendidikan, Kesehatan, Administrasi Pemerintahan, Fasilitas
Kehidupan sosial keagamaan (asuransi kesehatan, jaminan
sosial, jaminan pendidikan, penyediaan air bersih, sarana
kebersihan dan sanitasi, pengelolaan limbah, fasilitasi
ibadah beragama, pelayanan kependudukan)
• Paradigma : Sektor sosial sebagai bentuk kontra prestasi
warga negara/masyarakat oleh negara dalam penyediaan
pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Sebagai instrumen Pemutus lingkaran setan
(vicous circle)
• Tolok ukur penting untuk menggambarkan manfaat
pembangunan, berperan membentuk semangat
kekeluargaan, keharmonisan, solidaritas dan persatuan.
• Indikator Keberhasilan : terkait dengan indikator
keberhasilan ekonomi (peningkatan pertumbuhan terhadap
pemerataan, peningkatan pendapatan terhadap
peningkatan daya beli, peningkatan pertumbuhan dan
pendapatan terhadap akses pada kebutuhan pelayanan
dasar).
PERENCANAAN SEKTORAL BIDANG LINGKUNGAN PEMETAAN INDIKATOR TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
untuk mengintegrasikan
pembangunan dengan SDGs sampai PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
• Paradigma mewujudkan
4 Sasaran Global, 3 Sasaran Global, 8 Sasaran Global,
22 Indikator Sasaran
21 Indikator Sasaran 5 Indikator Sasaran 21 Indikator Sasaran
Nasional
Nasional Nasional Nasional
KET. PANGAN PEKERJAAN PERKOTAAN