Anda di halaman 1dari 11

Aplikasi Manjemen Strategi Di Indonesia

Aplikasi manajemen strategi di Indonesia di tuangkan dalam Inpres No.


7 Tahun 1999, sebagai berikut :

A. Inpres No. 7 tahun 1999

Inpres RI No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi


Pemerintah Mengintruksikan antara lain:

1. Melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintahan


2. Mempunyai Perencanaan Strategi (1-5 tahun)
a. Uraian tentang visi, misi, strategi dan faktor-faktor kunci
keberhasilan organisasi
b. Uraian tentang tujuan, sasaran, dan aktivitas organisasi.
c. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut
3. Setiap intansi menyampaikan laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerntah kepada Presiden.
4. Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja intansi Pemerintah adalah
untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerintah sebagai salah satu prasyrat untuk terciptanya pemerintah
yang baik dan terpercaya.
5. Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah adalah:
a. Menjadikan intansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhada aspirasi
masyarakat dan lingkungannya.
b. Terwujudnya transparansi intansi pemerintah
c. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam peaksanaan
pembangunan nasional
d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

B. Visi dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999

Menjelaskan visi dalam rangka akuntabilitas kinerja intansi pemerintah


sebagai berikut:
“visi adalah cara pandang jauh ke depan ke mana intansi pemerintah harus
di bawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu
gambaran yang menantang tetang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
instansi pemerintah”.

C. Visi RI menurut GBHN Tahun 1999-2004

Menurut GBHN Tahun 1999-2004. Visi RI adalah terwujudnya


masyarakat di Indonesia yag damai., demokratis, berkeadilan, berdaya
saing, maju dan sejahtra dalam wadah negara kesatuan RI yang didukung
oleh manusia Indonesia yang sehat dan mandiri, beriman, bertakwa,
berakhlak mualia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,
menguasai IPTEK, memiliki etos kerja yang tinggi, serta disiplin.

Pengertian Misi:

Adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi


pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang. Pernyataan misi
mencerminkan tentang segala sesuatunya penjelasan tentang bisnis/produk
atau pelayanan yang ditawarkan, yang sangat diperlukan oleh masyarakat
untuk pencapaian visi. Dengan pernyataan misi dijelaskan mengapa
organisasi perlu eksis dan bermakna pada masa yang akan datang.

D. Misi dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan, misi adalah suatu yang harus
diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sesuai dengan visi
yang ditetapkan, agar tujuan organissi dapat terlaksana dan berhasil dengan
baik.

Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak


yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui
peran dan program-programnya, serta hasil yang akan diperoleh pada
waktu-waktu yang akan datang
E. Misi RI Menurut GBHN

Untuk menunjukan visi bangsa Indonesia, maka masa depan ditetapkan


sebagai berikut:

1. Pengamalan pancasila.......................................................................
2. Penegakan kedulatan rakyat.
Dst.......................................................
3. Peningkatan pengalaman ajaran agama.
Dst......................................
4. Penjaminan kondisi
aman..................................................................
5. Perwujudan sistem hukum nasional,
dst............................................
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya
(Soshub).................................
7. Pemberdayaan masyarakat,
dst..........................................................
8. Perwujudan Otonomi Daerah,
dst......................................................
9. Perwujudan Kesejahtraan rakyat,
dst.................................................
10. Perwujudan aparatur Negara,
dst.......................................................
11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan Nasional (Diknas),
dst......
12. Perwujudan politik luar negeri,
dst....................................................
Pendekatan Perencanaan Strategis (Renstra) digunakan dalam
PROPENAS (Program Pembangunan Nasional Lima Tahun . Sumber daya
naional difokuskan kepada pemecahan masalahmasalah nasional yang
penting. Substansi dalam PROPENAS dibatasi dan hanya mencakup
program-program yang bersifat atau berskala nasional.
Penjabaran lebih lanjut danprogram-program tersebut dilakukan setiap
Departemen/LPND (Lembaga Pemerintah Non-Departemen) dan
Pemerintah Daerah dengan membuat Perencanaan Strategis (Renstra).
Sistem perencanaan pembangunan di Indonesia tersebut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

UUD ‘45

GBHN ‘45

PROPEDA PROPEDA PROPENAS


KAB/KOTA PROVINSI

PROPEDA
APBD PROVINSI RAPETA APBN
KAB/KOTA

PEMBANGUNAN DEPT/LPND
NASIONAL &
PEMBANGUNAN DAERAH

Gambar: Sistem Perencanaan Pembangunan di Indonesia


Dalam gambar berikut, dijelaskan hubungan rencana pembangunan
(Renbag) dengan Rencana Strategi (Renstra):

UUD ‘45

Pusat GBHN PROPENAS Renstra Dept/LPND

Repeta/APBN

Provinsi POLDAS PROPEDA Renstra


(Daerah/Dinas/Unit)

APBBD Provinsi

Renstra
Kab/Kota POLDAS PROPEDA
(Daerah/Dinas/Unit)
-Pemerintah Umum
-Pembangunan

APBD Kab/Kota
Gambar: Hubungan Rencana Pembangunan (Renbag) dengan
Rencana Strategis (Renstra)

Dalam gambar di bawah ini dijelaskan ruang lingkup Perencanaan


Strategi ( Renstra) dalam Pemerintah Daerah:

Laporan
Perencanaan Perencanaan Pelaporan
Anggaran Kinerja Pertanggungja
Strategis Kinerja Kinerja waban (LPJ)
Kepala Daerah

Visi, Misi dan


Filosofi Unit Kerja Sub-sistem
Pengumpulan data

Tujuan Unit Kerja

Sasaran & Ukuran Target Kinerja


Target Kinerja Efektivitas

Strategi & Ukuran Target Kinerja


Laporan
Action Plan Ekonomi
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Ukuran Efisiensi Target Kinerja (PEMDA)
&Aaanlisi Biaya

Ukuran Penjelas Justifikasi


Gambar: Ruang Lingkup Perencanaan Strategis dalam
Pemerintahan Daerah

Selanjutnya lembar berikut menjelaskan penyusunan rancangan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang dikiatkan dengan
Perencanaan Strategis (Renstra).

Arah dan Kebijakan Umum APBD

Strategi dan Prioritas APBD

Pernyataan dan Anggaran

1. Visi, Misi, Tupoksi, Tujuan, dan Sasaran Unit kerja


2. Program dan Kegiatan Unit Kerja
3. Rancangan Anggaran Unit Kerja

Rancangan APBD

Gambar: Proses Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan


Belanja daerah (APBD)
F. Kaitan Renncana Strategis (Renstra) dan Imformasi Kinerja
Dalam gambar di bawah ini dijelaskan kaitan dengan rencana Strategis
(Renstra) dengan Informasi Kinerja. Renstra disusun dari pemanfaatan
Informasi Kinerja. Keberhasilan Renstra diukur dengan Pengukuran Kinerja
yang selanjutnya disusun pelaporan kinerja seterusnya

Rencana
Rencana
Strategis

Pemanfaatan Pengukuran
inerja Kinerja

Pelaporan
Kinerja

Gambar: Kaitan Rencana Strategis dengan Informasi kinerja


Pada gambar berikut dijelaskan keterkaitan Rencana Strategi
(Renstra) dan LAKIP sebagai instrumen penting dalam sistem AKIP
(SAKIP)

2001 2002 2003 2004 2005

Rencana
Strategis
2001-2005

LAKIP LAKIP 2005


LAKIP 2002
2001

Gambar: Renstra dan LAKIP sebagai Instrumen Penting dalam


Sistem AKIP (SAKIP)
Dalam perkembangannya. Pedoman penyusunan Pelaporan AKIP
mengalami penyembpurnaan, yaitu dengan adanyaPerencanaan Kinerja
(Renja) seperti berikut:

Keputusan KA.LAN. no. 589/IX/6/Y/99

Tentang

Pedoman Penyusunan Pelaporan AKIP

Perencanaan Kinerja

(Renja)

Pedoman KA.LAN. No. 239/IX/6/8/2003

Tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan AKIP

Dengan adanya perencanaan kinerja (Renja), maka kaitan antara


Rencana Strategis (Renstra) dan Informasi Kinerja, sebagaimana di bawah
ini:
P
K
m
Ifo
rja
estu
in ck
R
g
S
lp()

Gambar: Kaitan Rencana Strategis dengan Informasi Kinerja

Anda mungkin juga menyukai