Anda di halaman 1dari 3

MODUL PRAKTIKUM

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PEMERINTAH DAERAH

MODUL PRAKTIKUM – 01
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam praktikum pertama ini, mahasiswa diharapkan:
1) Mampu menguasai definisi perencanaan dan penganggaran
2) Mampu menguasai sinkronisasi antara kegiatan perencanaan dan penganggaran

B. LANDASAN TEORI

1. Dasar Hukum Perencanaan dan Penganggaran


Berikut adalah dasar hukum proses perencaan dan penganggaran di Pemerintah
baik Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga) dan Daerah:
a. Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menjadi
ujung tombak dari pengelolaan keuangan negara/daerah.
b. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
c. Undang- Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Pusat dan Daerah
d. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
perubahannya (Perubahan kedua UU No. 9 Tahun 2015)
e. Peraturan Pemerintah Nomo 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
f. Peraturan Pemerintah (PP) No. 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 98 Tahun 2018 tentang
Sistem Informasi Pembangunan Daerah

2. Definisi, Manfaat Perencanaan dan Penganggaran


Perencanaan pembangunan daerah adalah proses pengambilan keputusan
mengenai kebijakan dan program pembangunan oleh Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat daerah.
Penganggaran pemerintah daerah adalah proses penyusunan rencana keuangan
di pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam unit
moneter.

Penganggaran adalah bagian dari proses manajemen yaitu tahap perencanaan


(perencanaan strategi/tujuan organisasi yang bersifat jangka panjang,
perencanaan program yang bersifat jangka menengah, perencanaan kegiatan
yang bersifat jangka pendek).

Manfaat Perencanaan di Pemerintah Daerah:


1. Sebagai pedoman pencapaian tujuan

1
MODUL PRAKTIKUM
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
PEMERINTAH DAERAH

2. Sebagai alat ukur, standar pengawasan, dan evaluasi selama periode tertentu
atau di akhir periode
3. Sebagai dasar penentuan alternatif terbaik untuk pemanfaatan sumber daya
yang dimiliki (sumber daya manusia, ekonomi, dan waktu)

3. Perencanaan Dulu dan Sekarang


Berikut adalah gambaran perencanaan zaman dulu dan zaman sekarang:
Tabel 1. Perbandingan Perencanaan Dulu dan Sekarang
Perencanaan Zaman Dulu Perencanaan Zaman Sekarang
Daftar usulan rencana Usulan rencana program/kegiatan
program/kegiatan seperti shopping sebagai working plan (action plan)
list
Berusaha membuat kegiatan Usulan rencana program dan kegiatan
sebanyak-banyaknya dan tidak dilihat dari input-proses-output-
terbatas jumlahnya keluaran (outcome)
Sumber: Diolah dari Bastian (2006) Hal. 2

Dari tabel 1 di atas ditunjukkan bahwa perencanaan dimulai dari ketersediaan


sumber daya yang dimiliki (input) kemudian dilakukan identifikasi hungan antara
proses dan keluaran yang akan dihasilkan.

Perencanaan dan Penganggaran di Pemerintah Daerah (Provinsi/Daerah/Kota)


harus melibatkan partisipasi masyarakat dapat dalam bentuk konsultasi publik,
musyawarah, kemitraan, penyampaian aspirasi, pengawasan, dan/atau
keterlibatan lain sesuai aturan perundangan yang berlaku.

4. Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran


Amanah dari Undang- Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara sudah
teridentifikasi bahwa potensi adanya duplikasi penyusunan rencana kerja dan
anggaran antar instansi baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Beberapa
permasalahan di sistem penganggaran di Indonesia (Bastian, 2009) adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan Jangka Menengah sulit diidentifikasi hubungan antara
perencanaan dan penganggaran
2. Hubungan perencanaan sektoral dan penganggaran sectoral masih lemah.
3. Keterkaitan prediksi ekonomi makro dan perencanaan masih terfokus pada
jangka pendek.
Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan
melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran dalam satu kesatuan
(kontinum).

2
MODUL PRAKTIKUM
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
PEMERINTAH DAERAH

Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran adalah proses memadukan dan


memperkuat penyusunan rencana dan anggaran serta melakukan pengendalian
pencapaian sasaran (harapan hasil yang ditetapkan untuk mencapai tujuan).

5. Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran di Pemerintah Daerah


Berikut adalah alur sikronikasi antara perencanaan dan penganggaran di
Pemerintah Daerah:
PERENCANAAN PENGANGGARAN
RPJP RPJM Nasional RKP Pemerintah
Nasional (5 tahun) Pusat (1 tahun) APBD
(20 tahun)

RPJP RPJM RKP Pemerintah RAPBD Prioritas


Daerah Daerah Daerah dan Plafon
Renstra SKPD Renja SKPD

RKA SKPD

Tugas Praktikum:
Carilah Perda APBD di salah satu Pemda, kemudian dengan topik
“Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran”
atau Topik di Materi Lecture.1 “

Kemudian, buatlah analisisnya dengan konsep 5W+1H (what, when, where, why, and
who + How).

Analisis dapat berbentuk diagram alir, penjelasan naratif, atau poster.


Analisis dapat berbentuk diagram alir, penjelasan naratif, atau poster.
Ketentuan:
1. Disusun sistematis
2. Ada judul
3. Referensi sumber yang jelas
4. Maksimal 1-2 halaman.
5. Pengumpulan pertemuan berikutnya melalui Google Classroom, penentuan jam
maksimal unggah ada di Google Classroom.

Sumber:
Bastian, I. (2006). Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan Daerah Di
Indonesia. Salemba Empat: Jakarta

Ritonga, I.T. (2012). Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan Daerah Di


Indonesia. Lembaga Kajian Manajemen Pemerintah Daerah: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai