Oleh:
Dr.-Ing. Prihadi Nugroho, S.T., M.T., M.P.P.
Sumber: Polèse, M. (1999). From regional development to local development: On the life, death and rebirth (?) of regional
science as a policy relevant science. Canadian Journal of Region al Science, XXII(3), pp. 299-314
Sumber: Lo, Salih & Douglass (1981). Rural-urban transformation in Asia. In Lo, F. (Ed.). Sumber: Douglass (1998). A regional network strategy for reciprocal
Rural-urban relations and regional development. Nagoya: United Nations Centre for rural-urban linkages: An agenda for policy research with reference to
Pelatihan Pengembangan Ekonomi Lokal/Daerahh| 2023 3
Regional Development. Indonesia. Third World Planning Review, 20(1), pp. 1-33.
RENCANA
PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH Ekonomi wilayah Ekonomi lokal
Rencana pengembangan ekonomi wilayah
adalah kondisi ekonomi suatu wilayah (yang
diharapkan) pada akhir tahun perencanaan.
Ada dua aspek utama dalam rencana
pengembangan ekonomi wilayah, yaitu
(makro)ekonomi wilayah dan ekonomi Pertumbuhan dan Perubahan tipe
subwilayah. struktur pengembangan lokal
Dalam rencana (makro)ekonomi wilayah
terdapat target-target pertumbuhan
langsung dan perubahan struktur
ekonomi yang diharapkan pada akhir tahun
perencanaan.
Rencana pengembangan ekonomi Pengembangan
subwilayah mengatur pengembangan Spesialisasi sektoral
komoditas
ekonomi lokal pada tiap subwilayah di
dalam cakupan area perencanaan.
Output Pertumbuhan
PDRB
Maju
Tenaga Komposisi Posisi dan
Kerja Peran
DATA ANALISIS PROFIL PREDIKSI
Struktur Tertinggal
EKONOMI Aliran EKONOMI EKONOMI EKONOMI
Kapasitas
Komoditas Keterkaitan
Stagnan
Investasi,
Pendapatan, Fungsi
dan Belanja
Masalah &
Tantangan
Potensi &
Peluang
Tingkat kemiskinan
▪ KPN merupakan komponen share dan sering disebut sebagai national share
▪ KPN adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang
disebabkan oleh perubahan produksi atau kesempatan kerja secara umum,
kebijakan ekonomi nasional dan kebijakan lain yang mampu memengaruhi sektor
perekonomian dalam suatu wilayah
Contoh kebijakan dimaksud: kebijakan kurs, pengendalian inflasi dan masalah
pengangguran serta kebijakan dalam perpajakan
▪ KPP adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan
oleh komposisi sektor-sektor industri di wilayah tersebut, perbedaan sektor dalam
permintaan produk akhir, serta perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar
▪ KPP bernilai positif (KPP > 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi pada sektor
yang secara nasional tumbuh cepat
▪ KPP bernilai negatif (KPP < 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi pada sektor
yang secara nasional tumbuh lambat
▪ KPPW adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan
oleh keunggulan komparatif wilayah tersebut, dukungan kelembagaan, prasarana sosial
ekonomi serta kebijakan lokal di wilayah tersebut
▪ KPPW bernilai positif (KPPW > 0) pada sektor yang mempunyai keunggulan komparatif
(comparative advantage) di wilayah /daerah tersebut (disebut juga sebagai keuntungan
lokasional)
▪ KPPW bernilai negatif (KPPW < 0) pada sektor yang tidak mempunyai keunggulan
komparatif/tidak dapat bersaing
NONBASIC SECTOR NONBASIC SECTOR NONBASIC SECTOR • Argumen North (1955, 1956):
Chassis & body parts Engine Electronics system • Pertumbuhan wilayah ditentukan oleh kemampuan
wilayah memenuhi permintaan eksogen dari
wilayah-wilayah lain
NONBASIC SECTOR NONBASIC SECTOR • Ekonomi wilayah terdiri dari dua sektor: sektor
Metal casting Microchip & wiring
ekspor (sektor basis) untuk memasok pasar
eksternal, dan sektor setempat/lokal (sektor
nonbasis) untuk memasok sektor basis wilayah
NONBASIC SECTOR NONBASIC SECTOR NONBASIC SECTOR
Logistics & Banking & finance Accommodation & • Industrialisasi tidak (terlalu) diperlukan untuk
transportation service housing mengejar pertumbuhan wilayah
▪ Location Quotient (LQ) adalah metode analisis sederhana untuk mengukur basis ekspor
suatu wilayah dan memperkirakan jumlah pekerja yang terkait langsung dengan
aktivitas ekspor
▪ LQ membandingkan konsentrasi relatif output PDRB/pekerjaan suatu industri/sektor
di suatu daerah dengan output PDRB/pekerjaan total industri/sektor yang sama pada
wilayah acuan yang lebih tinggi tingkatannya
𝑒𝑖/𝑒
𝐿𝑄 =
𝐸𝑖/𝐸
Barang
:Misal: bahan baku, barang antara, suplai, dll.
Jasa
Misal: transportasi, komunikasi, perumahan, makanan, dll.
Pelatihan Pengembangan Ekonomi Lokal/Daerahh| 2023
Employment Multiplier
𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 =
𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
Petani kapas
• Transaksi antarindustri
• Penjualan dan belanja produk antara (intermediate
products)
• Permintaan akhir
• Konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor
wilayah
• Nilai tambah (value added)
• Input seperti pekerjaan (labor, L) dan kapital (K) yang
disediakan oleh rumah tangga
• Pemasok (suppliers)
• Pemasok utama dan antara
• Pembeli (purchasers)
• Pembeli antara (intermediate) dan akhir (final)
Nilai Tambah
Impor
Belanja Total
Langsung+Tak Langsung
Pengganda Tipe I :
Langsung
Langsung+Tak Langsung+Terinduksi
Pengganda Tipe II :
Langsung
konsumsi
ANALISIS CIRI AKTIVITAS EKONOMI
pertumbuhan
spesialisasi inovasi
daya saing
nilai tambah p ro
duktivita
s
produksi distribusi konsumsi
𝑛
𝑆𝑖 2
𝐻𝐻𝐼 =
𝑆
𝑖=1
Capaian pembelajaran
Peserta mampu mengidentifikasi
Proses/tahapan kerja
profil ekonomi daerah sebagai
dasar penentuan komoditas • Menganalisis pertumbuhan ekonomi daerah (analisis LPE)
unggulan daerah • Menganalisis komposisi ekonomi daerah (analisis SAS)
• Menganalisis struktur ekonomi daerah (analisis LQ)
• Menganalisis keterkaitan ekonomi daerah (analisis I/O)
• Menganalisis fungsi ekonomi daerah (analisis fungsi ekonomi; analisis HHI)
Hasil akhir yang diharapkan
Diagram/matriks profil ekonomi Keluaran
daerah
Profil ekonomi daerah