PENGEMBANGAN
UMKM MITRA
BANK INDONESIA
Bandung, 6 Desember 2022
Rujukan dan Landasan Peran BI Dalam Pengembangan UMKM
UU No. 20 tahun 2008 UU BANK INDONESIA, PBI No. 16/11/PBI/2014 PBI No. 17/12/PBI/2015 tentang
tentang Usaha Mikro, UU OJK & PERBANKAN, tentang Pengaturan dan Pemberian Kredit oleh Bank Umum dan
Kecil, dan Menengah PERPRES SNKI Pengawasan Makroprudensial Bantek D.R Pengembangan UMKM
MEMPERHATIKAN POTENSI
3 DAN SUMBER DAYA LOKAL 4 INKLUSIF 5 TATA KELOLA YANG BAIK
Sasaran Antara Mendorong UMKM yang Berdaya Saing untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Strategic Action SINERGI KEBIJAKAN PUSAT DAN DAERAH SEKTOR PRIORITAS MODEL BISNIS TERINTEGRASI
Core Principles Kontribusi Nyata Terhadap Kemitraan Strategis dengan Memperhatikan Potensi dan Tata Kelola yang
Inklusif
Perekonomian Pemangku Kepentingan Sumber Daya Lokal Baik
Naik Kelas
Om2,et :
Naik Kelas Rp 2,5 M
– 50 M
Omset :
Rp300 Jt
Omset : – 2,5 M
≤ Rp300 Jt
Penerima
Bansos
2
2 Penguatan Kapasitas Produksi dan Usaha, SDM, serta Kapasitas Pasar
Korporatisasi UMKM
Kontrak Kontrak
Komoditas/ INDUSTRI
Komoditas/ Komoditas / produk
produk produk
Kelompok/Sentra Vertikal
Koperasi PT atau CV Horizontal Model Korporatisasi UMKM dari berbagai
Aliran Barang Model Korporatisasi UMKM dari satu sektor usaha tertentu yang membentuk suatu jenis usaha yang saling berkaitan dalam
kelembagaan untuk meningkatkan kapasitas produksi secara agregat dan dapat suatu rangkaian rantai nilai bisnis untuk
Aliran Uang ditunjang/bekerjasama dengan lembaga penunjang bisnis. menciptakan produk yang bernilai tambah.
Modalitas
1. Kesamaan lokasi dan/atau kepentingan antar
UMKM terhambat utk maju lebih disebabkan “terisolasi”
UMKM,
Horizontal Networks type
2. Kelompok/Kelembagaan yang menaungi/menjadi
Network UMKM: Network UMKM yang bersaing dalam
konsorsium bagi UMKM,
• Skala ekonomis dan daya tawar (bulk purchase, pasar yang sama
3. Memiliki tujuan untuk meningkatkan skalabilitas penggunaan mesin, akses sub kontrak).
usaha secara signifikan dengan cara menghasilkan • Spesialisasi.
produk yang sama (commonalities) atau saling
melengkapi (complementarities),
• Saling belajar, pertukaran ide dan pengalaman.
Vertical Networks type
4. Penguatan kapasitas usaha (termasuk digitalisasi) Aliansi UMKM dan perusahaan lebih besar
dan kerjasama yang saling menguntungkan. Klaster UMKM:
• Hubungan kerjasama dan joint action lebih dipicu oleh dalam value chain yang serupa
5. Ada kesepakatan terkait aturan kelompok.
kedekatan lokasi dan kesamaan kepentingan bisnis. Sumber: UNIDO 2001; Forghani, Mahadi, & Omar, 2017
Strategi Pengembangan UMKM Melalui Penguatan Kapasitas
Kementerian/Lembaga
Penelitian
Industri Jasa Keuangan
Usaha Menengah /Investor/Filantropi
Perguruan Tinggi/Akademisi
Pelatihan
Usaha Kecil
Tenaga Ahli Profesional
Penyediaan Informasi
E-Commerce/Platform Digital
Usaha Mikro
Kelompok Subsistence
Strategi Pengembangan UMKM Melalui Penguatan Pembiayaan
INTERMEDIASI KEUANGAN
Sinergi Lembaga
Ke b ijakan Subs is tence Mikro Kecil & Menengah Pe n ge lol a Masyarakat
PENGEMBANGAN UMKM DALAM RANGKA PENCAPAIAN 1.157 UMKM BINAAN DAN MITRA BANK INDONESIA
TUGAS BANK INDONESIA
Onboarding UMKM
10
perluasan pasar terutama ekspor, dan penyaluran PSBI)
UMKM
131
• Inovasi untuk mendukung digitalisasi pengembangan
UMKM melalui aplikasi dan website serta penerapan smart
orang UMKM digital farming dan green economy
11,9
Ratio • Dukungan channel & offtaker
Key 1. Karya Kreatif Jawa Barat
UMKM &
Resources • Dukungan APBD, Lembaga Keuangan, & Anggaran & Pekan Kerajinan Jawa
Pegawai berbagai pihak termasuk BI (FPPU & PSBI) Barat
2. West Java Industrial
KLASTER Customer Klaster/UMKM pilihan yang memiliki komitmen yang Meeting (WJIM)
20
KLASTER
23
Segment
131
KETAHANAN KOMODITI tinggi untuk maju dan naik kelas 3. West Java Investment
PANGAN EKSPOR Summit (WJIS)
UMKM Naik Kelas (sukses, digital dan ekspor) yang Indikator
84
4. West Java Food &
4 keberhasilan
DESA Goals sustain dan berdaya saing serta memiliki jiwa Key Success:
UMKM WISATA WUBI
sociopreneur 1. Persamaan persepsi, visi
Agriculture Summit
(WJFAS)
Komunikasi dan koordinasi rutin berkala melalui dan misi pengembangan 1. Peningkatan
5. Agregator Kopi
Channel berbagai kanal/saluran informasi baik formal maupun UMKM menuju Jabar JUARA produktivitas
6. ASEAN Coffee
non formal kepada seluruh key partner 2. Sinergi dan kolaborasi 2. Efisiensi Biaya
Federation (ACF)
program antar stakeholder 3. UMKM Naik
• Biaya Operasional, tenaga ahli, event dan biaya lainnya. Certification Barista
Cost terkait Kelas yang
• Biaya UMKM terkait pengembangan usaha untuk 7. Launching Ekosistem
Structures mendukung pelaksanaan program 3. Identifikasi dan seleksi memiliki sifat
Investasi
• Biaya penyediaan sarana dan prasarana klaster/UMKM yang tepat socio-
8. Smart Digital Farming
entrepreuneur
▪ Efektivitas dan efisiensi biaya operasional program 9. Green Growth Beauty
Revenue pengembangan UMKM 10. Cup of Excellece
Stream ▪ Outcome program tercapai dengan optimal
▪ Pendapatan UMKM Meningkat
12
Pengembangan UMKM mitra juga dilakukan dengan mendorong
DIGITALISASI UMKM DALAM SISTEM PEMBAYARAN ….
QRIS adalah Quick Response Code
Indonesian Standard merupakan
standar kode QR Nasional untuk
memfasilitasi pembayaran kode QR
di Indonesia yang diluncurkan oleh
Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem
Pembayaran Indonesia (ASPI).
QRIS - Quick Response Code Indonesia Standard
Merchant
memiliki
banyak QR
Mempermudah
pembayaran
semua E-Wallet
dengan QRIS
Merchant
memiliki 1
QR yaitu
QRIS
Praktik QRIS: Mengenal QRIS di Aplikasi
QR bukan aplikasi, melainkan sudah embedded di aplikasi mobile payment dan mobile banking
1 2 3 4 5