Anda di halaman 1dari 5

Nama : Junaedy Aryano Lende

Nim : 1618130
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BENCANA
(STUDI KASUS : KABUPATEN KUPANG)
N Tahu Nama Penulis Judul Masalah Metode Hasil
o n
1 2011 Muh Lukman APLIKASI SISTEM Belum ada data hasil penelitian 1.Metode Pengumpulan Data : Hasil nya adalah, masyarakat
Sutrisno INFORMASI GEOGRAFI tentang persebaran daerah Metode pengumpulan data di Kecamatan Imogiri dapat
UNTUK PENENTUAN kerentanan longsor lahan di yang digunakan dalam mengetahui tingkat
TINGKAT KERENTANAN Kecamatan Imogiri. Serta belum penelitian ini adalah metode kerentanan longsor lahan di
LONGSOR LAHAN DI diketahuinya distribusi spasial dokumentasi. Kecamatan Imogiri. Serta
KECAMATAN IMOGIRI daerah rentan longsor di 2.Analisis SIG dengan Teknik memebuat peta sebaran
KABUPATEN BANTUL Kecamatan Imogiri Tumpang Susun (Overlay) : tingkat kerentanan longsor
menggabungkan antara dua Kecamatan Imogiri.
atau lebih data grafis untuk
dapat diperoleh data baru
yang memiliki satuan
pemetaan (unit pemetaan)
gabungan dari beberapa data
grafis tersebut.

2 2013 Tedy Setiadi PERANCANGAN SISTEM Saat ini sistem penanggulangan Metode sekuensial linier. Hasilnya adalah sebuah
INFORMASI GEOGRAFIS bencana tanah longsor belum Yang mencakup : rancangan sistem geografis
PEMETAAN DAERAH tersedia, sedangkan untuk 1. Analisis Kebutuhan Sistem, yang mampu memetakan
RAWAN TANAH memetakan daerah longsor pada tahap ini adalah daerahdaerah rawan longsor
LONGSOR, MITIGASI sudah ada, tetapi dalam bentuk menganalisis kebutuhan dan pengelolaan dalam
DAN MANAJEMEN peta konvensional. Akibatnya, sistem pengelolaan manajemen bencana dengan
BENCANA DI informasi itu statis, sulit pariwisata di Kabupaten baik, sehingga informasi dari
KABUPATEN diperbarui dan tidak Banjarnegara. sistem dapat dijadikan bahan
BANJARNEGARA memberikan banyak informasi 2. Perancangan Sistem, pada pertimbangan dalam
yang dibutuhkan orang karena tahap ini adalah merancang pengambilan kebijakan.
tidak dapat diakses oleh publik. DFD (Data Flow Diagram),
merancang basis data,
proses digitasi dan
merancang antarmuka (user
interface).
3 2014 Sari Mulyaningsih, SISTEM INFORMASI Kesulitan dalam menganalisa Menggunakan metode Telah dibuat Sistem
Tedy Setiadi GEOGRAFIS PEMETAAN serta penyampaian informasi pengumpulan data dengan Informasi Geografis
DAERAH RAWAN untuk memetakan daerah rawan observasi, wawancara dan Pemetaan Daerah rawan
TANAH LONGSOR DI tanah longsor karena selama ini studi pustaka tanah longsor di Kabupaten
KABUPATEN GUNUNG masih menggunakan peta Gunung Kidul Berbasis web,
KIDUL BERBASIS WEB konvensional sebagai acuan yang mampu memberikan
untuk melaksanakan kegiatan layanan informasi kepada
tersebut. masyarakat tentang tingkat
daerah rawan tanh longsor

4 2015 Nur Azizah Latifah SISTEM INFORMASI Masalah nya adalah data history Metode pengembangan sistem Berhasil membangun sebuah
GEOGRAFIS PEMETAAN bencana di Kabupaten Kebumen yang digunakan yaitu metode sistem informasi geografis
DAERAH RAWAN sebelumnya dikelola masih SDLC. Yang meliputi : daerah rawan bencana alam
BENCANA ALAM DI secara semi manual yaitu 1. Perencanaan Sistem, lebih berbasis website yang dapat
KABUPATEN KEBUMEN menggunakan Microsoft Excel menekankan pada aspek menampilkan Informasi data
BERBASIS WEB studi kelayakan history kejadian bencana
pengembangan sistem. alam di Kabupaten Kebumen.
2. Analisis Sistem, pada tahap
melakukan studi literatur
untuk menemukan suatu
kasus yang bisa ditangani
oleh system.
3. Perancangan Sistem, pada
tahap ini, features dan
operasi-operasi pada sistem
dideskripsikan secara detail.
5 2014 Hendi Hamdani, ANALISA DAERAH Lemahnya sistem pengawasan 1. Analisa curah hujan Melakukan integrasi analisa
Sulwan Permana, RAWAN BANJIR terhadap penggunaan lahan menggunakan metode hidrologi ke dalam sistem
Adi Susetyaningsih MENGGUNAKAN (landuse) pada zona-zona yang Gumbel informasi geografis sehingga
APLIKASI SISTEM rentan bencana banjir. 2. Melakukan pengolahan data menghasilkan peta rawan
INFORMASI GEOGRAFIS kelerengan dari peta dasar banjir dalam format SIG yang
(STUDI KASUS PULAU topografi menggunakan berada di Pulau Bangka
BANGKA) metode DEM.
3. metode AHP2 (Analytical
Hierarchy Process) untuk
menghasilkan peta rawan
bencana banjir berdasarkan
parameter penggunaan lahan
6 2017 Muh. Alief Rusli PEMETAAN KAWASAN Tidak adanya sistem informasi Menggunkan metode Sistem Informasi Geografis
Putra RAWAN BANJIR lokasi rawan banjir di Kota pengumpulan Data dan (SIG) yang menampilkan
BERBASIS SISTEM Pangkep Kabupaten Pangkajene Informasi. Serta Metode tingkat kerawanan banjir di
INFORMASI GEOGRAFIS dan Kepulauan, serta minimnya Analisis Data Kota Pangkep dengan
(SIG) UNTUK arahan titik dan rute evakuasi klasifikasi tingkat kerawanan
MENENTUKAN TITIK bencana banjir di Kota Pangkep banjir rendah, karawanan
DAN RUTE EVAKUASI Kabupaten Pangkajene dan banjir menengah, dan
Kepulauan. kerawanan banjir tinggi.
Serta potensi titik evakuasi
dan berapa potensi rute
evakuasi yang terdapat di
Kawasan Perkotaan Pangkep
dari hasil analisa titik utama
dan jalur utama rute evakuasi
bencana banjir di Kawasan
Kota Pangkep.
7 2017 Abdhika Resqy PEMANFAATAN SISTEM Kurangnya informasi daerah Analytical Hierarchy Process Hasilnya adalah
Imanda, DR INFORMASI GEOGRAFIS rawan banjir Kota Semarang, (AHP). Prosedur metode AHP perbandingan antara daerah
Pulung Nurtantio DENGAN METODE menyebabkan masyarakat tidak sebagai berikut : banjir dari Badan
Andono S.T, ANALYTICAL dapat menghindari dampak dari 1. Penyusunan hierarki dari Perencanaan Pembangunan
M.Kom HIERARCHY PROCESS bencana banjir yang permasalahan yang akan Daerah Kota Semarang
(AHP) UNTUK PREDIKSI mengganggu stabilitas ekonomi dipecahkan. dengan daerah banjir hasil
DAERAH RAWAN masyarakat. 2. Penilaian untuk kriteria- penerapan dari metode AHP
BANJIR DI KOTA kriteria, dilakukan melalui adalah sebagai berikut :
SEMARANG berbagai perbandingan Luas daerah banjir dari
berpasangan. Badan Perencanaan
3. Penentuan Prioritas Pembangunan Daerah dengan
4. Konsistensi Logis kawasan banjir sebesar 56.7
Pengelompokkan seluruh Km2. Luas kawasan banjir
elemen secara logis dan Kota Semarang dengan
diperingkatkan secara kawasan banjir yaitu sebesar
konsisten sesuai dengan 141.4 Km2.
kriteria yang logis.
8 2017 Hasrul Dimas SISTEM INFORMASI Kota Kendari merupakan salah Penelitian ini menggunakan 1. Pengolahan data spasial
Asgari, Bambang GEOGRAFIS DAERAH satu daerah yang rentan metode Black box : untuk penentuan daerah
Pramono, Natalis RAWAN BANJIR terhadap banjir. Oleh karena itu, 1. Konsep Sistem Informasi rawan banjir di Kota
Ransi, Isnawaty BERBASIS WEB DI penting untuk menyajikan 2. Geographic Information Kendari dapat dilakukan
KOTA KENDARI, informasi tentang daerah rawan System (GIS). dengan menggunakan
SULAWESI TENGGARA bencana banjir yang berbasis suatu komponen yang terdiri bantuan software
Geographic Information System dari perangkat keras, Quantum GIS dan SAGA
(GIS) agar masyarakat perangkat lunak, data GIS.
mengetahui daerah-daerah mana geografis dan sumber daya 2. Tersajinya informasi
saja yang rawan terhadap manusia yang bekerja analisis spasial daerah
bencana banjir. bersama secara efektif untuk rawan banjir di Kota
memasukan, menyimpan, Kendari kedalam web.
memperbaiki,
memperbaharui, mengelola,
memanipulasi,
mengintegrasikan,
menganalisa dan
menampilkan data dalam
suatu informasi berbasis
geografis.
3. Quantum GIS
merupakan salah satu
perangkat lunak open source
yang dapat digunakan untuk
pengelolaan data spasial dan
pengembangan aplikasi
Sistem Informasi Geografik.
4. Shuttle Radar Topography
Mission (SRTM).
merupakan citra yang
digunakan untuk melihat
secara cepat bentuk
permukaan bumi.
5. GIS Berbasis Web.
merupakan aplikasi yang
berjalan di jaringan yang
memanfaatkan LAN dan
internet, khusunya pada
web.

9 2018 Riki Rahmad, Suib APLIKASI SIG UNTUK Permasalahan ini yaitu mencari 1. Penccrian Data, berupa peta Menghasilkan Sistem
dan Ali Nurman PEMETAAN TINKAT solusi dan langkah tepat untuk curah hujan, peta jenis Informasi Geografis (SIG)
ANCAMAN LONGSOR DI mengatasi dan mengurangi tanah, peta geologi dan peta yang dapat mengetahui
KECAMATAN dampak terjadinya tanah kontur selanjutnya di Input terjadinya tanah longsor di
SIBOLANGIT, longsor. dalam software SIG. Kecamatan Sibolangit yang
KABUPATEM DELI 2. Analisis Data, dilakukan meliputi curah hujan, jenis
SERDANG, SUMATERA setelah peta-peta tematik batuan, jenis tanah,
UTARA parameter yaitu peta curah kemiringan lereng, dan
hujan, peta jenis tanah, peta penggunaan lahan.
geologi, peta kemiringan
lereng wilayah tersebut
tersedia dan siap dalam
bentuk peta digital.

Anda mungkin juga menyukai