35
Warta Perkaretan 2012, 31(1), 35 - 42
36
Aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) pada perkebunan karet
37
Warta Perkaretan 2012, 31(1), 35 - 42
A AY
X Y
AX
B BX BY
38
Aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) pada perkebunan karet
(tanaman karet, tanaman penutup tanah atau 3. Penentuan Tindakan Kultur Teknis pada
areal terbuka). Bila pemilihan sampel ini Berbagai Kondisi Topografi
dilakukan oleh peneliti maka disebut supervised
Pada SIG terdapat mekanisme pengolahan
classification, namun bila pemilihan sampel
peta topografi, misalnya dalam program Arc.
pixel dilakukan oleh komputer berbasiskan
GIS versi 9. x dan 10 didapati menu spatial
kaidah statistik maka disebut unsupervised
analyst atau 3D analyst untuk mengetahui
c l a s s i f i c a t i o n . Pe m i l i h a n s a m p e l i n i
distribusi dan luas areal berdasarkan kelas
menghasilkan range/kelas spektral yang
kelerengan sehingga dapat diatur interval
digunakan untuk mengelompokkan semua
analisis konturnya (Gambar 5). Dengan
pixel. Untuk menginterpretasikan secara
menggunakan peta yang berskala besar,
akurat, citra satelit harus diproses melalui
interval analisis dapat diatur setiap 6 m atau
beberapa tahapan (Gambar 3).
sesuai dengan interval teras bersambung di
Dalam lembaran citra satelit areal yang
areal perkebunan karet tersebut. Ketelitian
tertutup tajuk dan areal yang terbuka
output yang dihasilkan sangat ditentukan oleh
menunjukkan perbedaan warna sehingga
input peta topografi. Peta dengan skala besar
dapat diklasifikasikan dan dihitung luasnya
1 : 10.000 akan menghasilkan peta yang lebih
(Gambar 4). Dengan ukuran citra yang lebih
teliti dibandingkan dengan peta berskala
detil tidak hanya luasan hiaten saja yang dapat
1 : 25.000.
diketahui, tetapi juga memungkinkan
Dalam kajian ini ditampilkan suatu contoh
mengestimasi jumlah pohon yang tumbang
areal kebun seluas 11.168 ha yang telah
maupun melihat individu tanaman. Sebagai
diperoleh sebaran kelas lerengnya berdasarkan
contoh luasan hiaten dalam satu areal
analisis peta kontur menggunakan Spatial
perkebunan karet jarak tanam segiempat
Analsyt dengan klasifikasi (Tabel 1). Hasil dan
berukuran 6 m x 3 m adalah 90 m2 , maka
sebaran kelas lereng dari pengolahan peta
dengan membagikan luas hiaten dengan jarak
kontur yang dikelompokkan berdasarkan
tanam dalam m2 diperoleh jumlah titik tanam
klasifikasi pada tabel di atas disajikan pada
yang kosong yaitu sebanyak 5 pohon.
Gambar 5.
Citra landsat
Unsupervised Supervised
Uji kesesuaian
39
Warta Perkaretan 2012, 31(1), 35 - 42
Dari analisis peta tersebut dapat diketahui 4. Penapisan Sebaran Penyakit Jamur Akar
luas untuk masing-masing kelas lereng yaitu Putih dan Status Hara Daun
5.836 ha untuk kelas lereng 0-3%, 2.567 ha
Sensus adalah salah satu cara yang selama
untuk 3-8%, 1.183 ha untuk 8-15%, 756 ha
ini digunakan untuk mengetahui tingkat
untuk 15-40% dan 825 ha untuk > 100%. Data
s e r a n g a n p e n y a k i t J A P. C a r a i n i
yang diperoleh selanjutnya dapat dijadikan
membutuhkan waktu yang lama dan tenaga
sebagai dasar perencanaan manajemen areal,
kerja yang banyak. Aternatif yang mungkin
misalnya berapa meter teras yang harus
dapat digunakan untuk menggantikan cara
d i b a n g u n , b e r a p a s u m b e r d aya ya n g
konvensional itu adalah dengan
dibutuhkan yang semuanya akan bermuara
memanfaatkan foto udara maupun citra
kepada biaya yang diperlukan. Dari komposisi
satelit. Teknik yang mungkin dilakukan adalah
areal berdasarkan kelas kelerengan dapat juga
dengan diferensiasi warna. Tanaman yang
diestimasi jumlah penyadap yang dibutuhkan
terserang JAP umumnya memperlihatkan
bila tanaman karet yang ditanam sudah
warna daun hijau ke arah kuning dan cokelat,
menghasilkan. Ukuran ancak sadap dalam
sedangkan daun tanaman yang sehat
kaitannya dengan jumlah pohon yang disadap
memperlihatkan warna daun hijau mengkilap.
pada areal yang lebih datar akan lebih banyak
Penapisan JAP dengan menggunakan software
jumlahnya dibandingkan pada areal yang
SIG lebih praktis dan tidak membutuhkan
bergelombang maupun berbukit.
tenaga kerja yang banyak, tetapi kelemahan
40
Aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) pada perkebunan karet
Spatial Analsyt
41
Warta Perkaretan 2012, 31(1), 35 - 42
42