Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan
suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan
menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini
mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan
menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi
SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik,
dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang
membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian,
merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi (Aini, 2009).
Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan
teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan computer maka memungkinkan
dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini
mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun
dimensi geografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer).
Ciri utama sistem informasi adalah distribusi dan interaksi basis data. Sistem informasi
merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang menciptakan aliran
informasi. Proses interaksi tersebut berupa proses data dengan cara pemasukan,
pengolahan, integrasi, komputasi atau perhitungan, penyimpanan, serta distribusi data atau
informasi (Sugandi,dkk, 2009).
SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun
pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan
sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan
ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. SIG mempunyai kemampuan
untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan
diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan
merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya.
Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi,
trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem
informasi lainnya (Hartoyo,dkk, 2010).

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulusan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui tentang SIG
dan cara penggunaan nya , dan makalah ini juga sebagai salah satu tugas mata kuliah
system informasi geografis.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai salah satu alternatif yang
menawarkan solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan
jauh (inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut yang
mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara berkala,
cepat dan dengan cakupan area yang luas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Sistem Geografi


Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem komputer yang
memiliki kemampuan untuk mengambil, menyimpan, menganalisa, dan menampilkan
informasi dengan referensi geografis (Budianto. 2010.)
Menurut sumber Esri (1990), bahwa sistem informasi geografis adalah kumpulan
terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil
yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi
geografis (Prahasta, Eddy. 2006).

B. Komponen Utama Sistem Informasi Geografis (SIG)

1. Daya Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia
maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi
komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang
dibutuhkan.
2. Software
Software merupakan sistem modul yang berfungsi untuk mengoperasikan sistem informasi
geografis. Sebuah software SIG harus menyediakan fungsi dan tool yang mampu
melakukan penyimpanan data analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan
demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah tools untuk
melakukan input dan transformasi data geografis, sistem manajemen basis data, tools yang
mendukung query geografis, analisis dan visualisasi, Geographical User Interface (GUI)
untuk memudahkan akses pada tools geografi.
3. Hardware
Sistem informasi geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit
lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal ini disebabkan
karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang
besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang
cepat. Beberapa hardware yang sering digunakan dalam sistem informasi geografis adalah
personal komputer, mouse, digitizer, printer, plotter dan scanner.
4. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam sistem informasi geografis adalah data.
Secara fundamental sistem informasi geografis bekerja dengan dua tipe data yaitu data
vektor dan data raster. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu
daerah, data jaringan jalan suatu kota, data distribusi lokasi pengambilan sampel, dan
sebagainya. Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut
atau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek
di permukaan bumi, sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai
dari data grafis tersebut (Pahlevy. 2010.)

C. Aplikasi sistem informasi geografis dalam proces perencanaan


Sistem informasi geografis sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti pertanian,
lingkungan manajemen sumber daya alam, parawisata, geologi, perencanaan, dan lain
sebagainya. keunggulan sistem informasi geografis sehingga digunakan pada bidang-
bidang tersebut adalah karena kemampuannya mengintegrasikan antara data spasial dan
data atribut sehingga dalam analisisnya mampu menghasilkan informasi yang kompleks.

Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan membentuk sistem yang terdiri
dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat
lunaknya saja, akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya
manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa
persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

D. Penerapan SIG (System Informasi Geografi)


Geografi saat ini bukan hanya subjk bagi kalangan akademis saja, melainkan sebuah
disiplin ilmu serius yang mempunyai implikasi jutaan bahkan miliaran rupiah jika
diterapkan pada sektor bisnis dan pemerintahan. Pemilihan lokasi, target lapisan
pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, masalah batas-batas wilayah suatu negara,
semuanya adalah permasalahan yang dapat dipecahkan melalui geografi. SIG (Sistem
Informasi Geografis) atau GIS (Geographic Information System) adalah suatu bentuk
sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan
peta sebagai antarmuka. Aplikasi SIG saat ini banyak digunakan untuk perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian yang berkaitan dengan pengembangan wilayah geografis.
penerapan SIG dalam kajian geografi banyak ragamnya, antara lain diuraikan sebagai
berikut :
1. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat menyajikan informasi geografi secara lengkap
dan akurat, sehingga memudahkan dalam pembuatan dan pengambilan keputusan dalam
perencanaan pembangunan (khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan).
Contoh: lahan permukiman di perkotaan dan pedesaan; batas wilayah pemekaran
kota/kabupaten; dan sebagainya.
2. SIG dapat menunjang perencanaan pembangunan di beberapa sektor, terutama pada
sektor berikut :
a. Transmigrasi (pemilihan lokasi dan waktu pemindahan transmigran).
b. Lingkungan hidup (perencanaan kota dan pemantauan terhadap pencemaran
lingkungan hidup).
c. Perencanaan serta pemantauan daerah pantai dan laut (pencarian lokasi ikan di laut
dan pemantauan terhadap daerah pencemaran lingkungan hidup).
d. Pemantauan program Inpres Desa Tertinggal/IDT (potensi desa serta jumlah,
kepadatan, dan komposisi penduduk).
e. Pertanian dan kehutanan (inventarisasi tanaman pangan, pemantauan penggunaan
lahan, inventarisasi tanaman perkebunan dan pertanian, serta inventarisasi lahan
kritis).
f. Pemetaan sumber daya (pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanahhijau/subur,
pemetaan daerah pasang surut, dan pemetaan geologi).
g. Pemantauan bencana alam.

E. Manfaat SIG (system informasi geografi)


1. Manajemen tata guna lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu
dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk
menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya,
wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri,
perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan
perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan
untuk pembangunanutilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan
dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak
melanggar kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya,
pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain:
di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter
dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang
ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteriaini nanti digabungkan sehingga
memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan
seluruh kriteria. Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak
mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah,
ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang
dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar
dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta
pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat dan peta kondisi tanah.
Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan
memanfaatkan peta produksi pangan, penyebarankonsumen, dan peta jaringan transportasi.
Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal
penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan
dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya
penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan lainnya.

2. Inventarisasi sumber daya alam


Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alamialah sebagai
berikut :
· Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.

· Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:

· Kawasan lahan potensial dan lahan kritis;

· Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;

· Kawasan lahan pertanian dan perkebunan;

· Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;

· Rehabilitasi dan konservasi lahan.


3. Untuk pengawasan daerah bencana alam
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya :
· Memantau luas wilayah bencana alam;

· Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;

· Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;

· Penentuan tingkat bahaya erosi;

· Prediksi ketinggian banjir;

· Prediksi tingkat kekeringan.

4. Bidang sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan,
SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidangsosial SIG dapat
dimanfaatkan pada hal-hal berikut:

 Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.


 Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya.
 Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
 Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
 Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan
industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.

F. Keuntungan SIG
Komputer pada saat ini telah menjadi alat bantu yang makin banyak digunakan. Mengapa
demikian? Alasannya adalah karena penyajian data geosfer secara manual memerlukan
waktu dan proses yang relatif lama. Di samping itu, informasi yang digambarkan melalui
komputer dan SIG akan lebih teliti, lebih banyak, dan aktual. Mengapa geografi
memerlukan SIG? Sebab objek material geografi adalah geosfer. Agar data geosfer itu
cepat dan mudah diperoleh maka SIG menjadi sarana yang sangat penting.

Untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat diperlukan alat bantu untuk
menganalisis data yang diperlukan. Alat bantu tersebut merupakan suatu sistem yang
mampu menangani data geografi secara cepat, tepat, dan akurat, yaitu sistem komputer.
Selain diperoleh informasi secara cepat, tepat, dan akurat, keuntungan SIG dengan
menggunakan alat bantu komputer antara lain sebagai berikut :
1. Mudah dalam pengolahan data.
2. Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat tempat dan ringkas (berupa disket,
compact disk, dan flash disk).
3. Mudah diulang dan dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan.
4. Mudah diubah dan direvisi apabila sewaktu-waktu ada perubahan.
5. Mudah dibawa, dikirim, dan ditransformasikan (dipindahkan).
6. Aman, karena dapat dikunci dengan kode atau manual.
7. Relatif lebih murah dibandingkan dengan survei lapangan.
8. Data yang sulit ditampilkan secara manual dapat diperbesar bahkan dapat
ditampilkan dengan gambar tiga dimensi dengan variasi warna yang sesuai.
9. Berdasarkan data SIG dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan tepat dan
cepat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. dalam bidang perairan SIG memiliki fungsi sebagai alat pendeteksi ikan yang ada dalam
dasar perairan.
2. SIG merupakan salah satu alternative dalam pengelolaan perairan, dengan biaya yang
murah, dan resiko yang kecil.
3. Pengambilan data dalam SIG dapat dilakukan dengan pengindraan jarak jauh tanpa
harus turun ke lapangan.
4. SIG sangat membantu terutama dalam bidang perikanan dan kelautan, sehingga
konservasi dan penghematan waktu didalam survey sangatlah minim di banding secara
manual.

B. Saran
Sebaiknya, dalam perikanan harus menggunakan sarana yang modern dalam
mengelola perairan, baik dalam penangkapan ikan dll. Agar waktu yang dibutuhkan lebih
efisien, yaitu dengan memanfaat SIG.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, K. 2012. Modul 7 Analisis Data Spasial. http://stti.i-tech.ac.id [8 Maret 2014].


Aini, A. 2009. Sistem Informasi Geografis Pengertian dan Aplikasinya.
http://p3m.amikom.ac.id [8 Maret 2014].
Ariyanto, D.P. 2012. Sistem Informasi Sumber Daya Lahan : Pengantar Aplikasi
ArcView 3.3. http://staff.uns.ac.id [8 Maret 2014].
ERDAS and ESRI. 1999. ArcView Image Analysis Extension (Version 1.1).
http://spatialnews.geocomm.com [8 Maret 2014].

Anda mungkin juga menyukai