2021
Jawaban soal UTS SIG nomor 1:
Sistem informasi geografis adalah sebuah sistem informasi yang dapat mengumpulkan,
mengolah, menyimpan serta menghasilkan informasi spasial geografis. SIG mempunyai peran
penting dalam proses pembangunan, karena pembangunan mencakup tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Nah, sebenarnya SIG sangat membantu dalam proses perencanaan
pembangunan yaitu menyediakan kemudahan bagi manusia untuk memadukan data yang
bermacam-macam, sehingga dapat dengan mudah menarik kesimpulan dan menentukan
keputusan. Namun di Indonesia sendiri pemanfaatan SIG belum optimal karena kendala tenaga
ahli, kurangnya dana, serta belum adanya pemahaman dari pemerintah daerah, juga belum
tertatanya peta-peta dalam bentuk basis data. Pernahkah Anda melihat Bendungan? SIG tidak
hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan
perencanaan Bendungan. Perencanaan atau Pembangunan Bendungan dengan berpola SIG tidak
hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi
dan kependudukan. D alam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan
perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak
tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Berikut ini
contoh manfaat SIG dalam perencanaan polapembangunan.
Menurut Barus dan Wiradisastra, 2000 menurut Sistem Informasi Geografi (SIG) atau
Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain
suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang
bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Sedangkan menurut
Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk
menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini
lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya
yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
1. Pemetaan Lokasi.
Pemetaan lokasi ini adalah tahapan pertama yang di lakukan dalam perencanaan dan
pembangunan sebuah bendungan, dimana dalam teknologi SIG dapat melihat koordinat
lokasi yang di rencanakan dan akan di laksanakan sebuah pembangunan Bendungan.
2. Survey.
Untuk melakukan survey lapangan, maksudnya adalah untuk mengetahui lokasi tempat
yang akan di rencanakan dengan menggunakan teknologi SIG dalam kegiatan survey
sebelum pelaksanaan pembangunan.
3. Dapat mengetahui keadaan lokasi sumber daya dalam pembangunan
Maksudnya adalah dengan SIG kita dapat menemukan data aneka sumber daya
alam/lapisan tanah, hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan
pembangunan.
4. Untuk mengetahui sebaran luasan genangan lahan
Maksudnya adalah dengan SIG kita dapat menentukan atau memilih berapa lahan yang
akan digunakan untuk genangan dalam perencanaan pembangunan bendungan.
5. Untuk mengetahui lahan potensial dan lahan kritis.
Maksudnya adalah kita dapat mengidentifikasi lahan potensial dan kritis agar dalam di
Kelola dan di rencanakan berapa debit yang akan di aliri menuju lahan potensial maupun
lahan kritis agar air yang bisa di optimalkan pemanfaatannya dalam perencanaan
pembangunan bendungan.
6. Mengidentifikasi hasil pelaksanaan pembangunan
Kegiatan ini seperti mengevaluasi sudah sampai mana data yang di terima di lapangan
dapat di kelola hingga menemukan hasil dalam menentukan hasil pekerjaan fisik
pembangunan bendungan.
Jawaban soal UTS nomor 2.
2. Komponen-komponen dalam Sistem Informasi Geografi SIG
Anda telah mengetahui dari mana sumber informasi geografi diperoleh. Sekarang Anda
akan mempelajari apa saja komponen-komponen dalam SIG. SIG merupakan produk dari
beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam SIG yaitu perangkat
keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia.
Keunggulan:
Kelemahan:
Walaupun mempunyai banyak kelebihan, remote sensoring juga memiliki kelemahan
diantaranya Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus, Peralatan yang
digunakan mahal dan Sulit untuk memperoleh citra foto maupun citra nonfoto. Selain itu
tidak semua parameter kelautan dan wilayah pesisir dapat dideteksi dengan teknologi
remote sensoring.