Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH REVOLUSI INDUSTRI

(Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi)

M. Azka Kesuma Wardana


H251180211

PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN


PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peradaban umat manusia mengalami perubahan yang dahsyat dalam sejarah
mutakhir. Dimulai di Eropa dengan Renaissance pada abad XIV yang diawali
dengan gerakan kebudayaan mencakup berbagai kesenian yang hidup di
masyarakat sebagai penggerak dinamika perkembangan zaman. Berbagai
pandangan baru dan penemuan-penemuan empiris ilmu pengetahuan membongkar
berbagai kemapanan tradisi. Berbagai penemuan yang mendasari peradaban baru,
cukup mencengangkan masyarakat pada zamannya saat itu, sehingga sempat terjadi
pula berbagai ketegangan dan perseteruan faham dikalanganpara penganut tradisi
lama dan penemu baru. Berbagai penemuan baru tersebut menggerakkan
masyarakat yang selama ini dibawah kungkungan kegelapan dogma, seperti
memperoleh pencerahan.

Gerakan itu kemudian diikuti dengan Pencerahan atau Enlightment yang gencar
dilakukan pada awal abad XVIII. Kemudian disusul dengan Revolusi Industri yang
dimulai pada pertengahan abad XVIII sampai pertengahan abad XIX. Kalangan
ilmuwan menjadi lebih tergerak untuk mengembangkan pemikiran dan cara
pandang baru mengenai filsafat hingga fiisika dan matematika. Dengan semangat
baru mereka tidak saja puas menciptakan rumus baru, tetapi muncul pembaharuan
dalam melakukan uji coba dan suka menguji temuan-temuan baru.

Menurut Wikipedia, revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-


1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian,
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang
mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri
dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat,
Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia,
hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri,
khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata
yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah
Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat
lebih dari enam kali lipat.

Masalah teknologi tidak lepas dari ambisi manusia untuk mencapai mimpi
keinginan manusia, tidak cukup dengan memenuhi kebutuhan. Penulis teringat
kata-kata Mahatma Gandhi “Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia,
tapi tidak cukup untuk memuaskan keinginan segelintir manusia”. Antara
kebutuhan yang terpenuhi dan keinginan yang terpuaskan memang mengandung
filosofi yang berbeda. Inilah peradaban kita sekarang yeng menjurus pada ambisi
keinginan manusia yang tidak akan pernah terpuaskan selamanya. Jadi
permasalahan lingkungan hidup tidak saja pada persoalan teknologi semata, tetapi
ada sesat pikir secara filosofis pula (Baiquni, 2009).
2

1.2 Rumusan Masalah


Mengetahui sejarah, perkembangan dan pengaruh revolusi industri dari
revolusi 1.0 hingga revolusi industry 4.0 serta mengulik tentang revolusi industri
5.0

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan makalah ini dibuat adalah untuk :
1. Menggambarkan sejarah, perkembangan serta pengaruh dari revolusi
industri 1.0 hingga revolusi 4.0
2. Penjelasan singkat tentang perkembangan revolusi industri 5.0
3

PEMBAHASAN

1. Sejarah Revolusi Industri

Menurut laman Wikipedia, Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan


oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts
berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan social yang terjadi secara
bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi. Produk domestik bruto
(PDB) per kapita negaranegara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan
memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern. Revolusi Industri menandai
dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi
kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah
terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada
masa Neolitikum.
Revolusi industri terjadi di berbagai negara di dunia. Itu dimulai di Inggris dan
akhirnya menyebar ke Eropa Kontinental dan Amerika Serikat pada waktu yang
berbeda di abad ke-19. Negara-negara pertama yang diindustrialisasi setelah Inggris
adalah Belgia, Prancis, negara-negara Jerman dan Amerika Serikat di Amerika
Utara pada akhir 1700-an dan awal 1800-an. Revolusi industri tidak menyebar ke
seluruh Eropa atau bagian lain dunia hingga setelah 1850.
Spanyol, Portugal, Austria-Hongaria, Italia dan Kekaisaran Ottoman mulai
melakukan industrialisasi sangat terlambat pada abad ke-19. Kerajaan Sardinia di
Italia mulai industrialisasi pada tahun 1850-an tetapi seluruh Italia tetap miskin dan
pertanian.Barulah pada abad ke-20 industrialisasi akhirnya menyebar ke Asia,
Afrika, dan Amerika Latin. Menurut Peter N. Stearns dalam bukunya The Industrial
Revolution in World History, revolusi industri langsung terjadi dalam tiga
gelombang. Yang pertama terjadi di Eropa barat dan Amerika Serikat yang baru
dimulai dengan perkembangan di Inggris pada 1770-an. Gelombang kedua meledak
di pantai Rusia dan Jepang, beberapa bagian lain dari Eropa timur dan selatan,
ditambah Kanada dan Australia dari tahun 1880-an dan seterusnya. Pembukaan
terakhir dimulai pada 1960-an di Lingkar Pasifik dan, dua dekade kemudian, di
Turki dan India, dan di Brasil dan bagian lain di Amerika Latin (Brooks, 2018).
4

2. Perkembangan revolusi Industri 1.0 hingga revolusi industri 4.0

Revolusi Industri, dalam sejarah modern yaitu proses perubahan dari ekonomi
agraris dan kerajinan ke yang didominasi oleh industri dan manufaktur mesin. Proses
ini dimulai di Inggris pada abad ke-18 dan dari sana menyebar ke negara lan di dunia.
Meskipun digunakan sebelumnya oleh para penulis Prancis, istilah Revolusi Industri
pertama kali dipopulerkan oleh sejarawan ekonomi Inggris Arnold Toynbee (1852–
1883) untuk menggambarkan perkembangan ekonomi Inggris dari tahun 1760
hingga 1840. Sejak zaman Toynbee istilah ini telah diterapkan secara lebih luas.

Faktor-faktor utama yang terlibat dalam Revolusi Industri adalah teknologi,


sosial ekonomi, dan budaya. Perubahan teknologi termasuk yang berikut: (1)
penggunaan bahan dasar baru, terutama besi dan baja, (2) penggunaan sumber energi
baru, termasuk bahan bakar dan tenaga penggerak, seperti batubara, mesin uap,
listrik, minyak bumi , dan mesin pembakaran internal, (3) penemuan mesin baru,
seperti mesin pemintalan danmesin tenun yang memungkinkan peningkatan
produksi dengan pengeluaran energi manusia yang lebih kecil, (4) sebuah organisasi
kerja baru yang dikenal sebagai pabrik sistem, yang mensyaratkan peningkatan
pembagian kerja dan spesialisasi, (5) perkembangan penting dalam transportasi dan
komunikasi, termasuk lokomotif uap, kapal uap, mobil, pesawat terbang, telegram,
dan radio, dan (6) meningkatnya penerapan ilmu pengetahuan untuk industri.
Perubahan teknologi ini memungkinkan penggunaan sumber daya alam yang
meningkat pesat dan produksi massal barang-barang manufaktur.\

Ada juga banyak perkembangan baru di bidang non-industri, seperti: (1)


perbaikan pertanian yang memungkinkan penyediaan makanan untuk populasi non-
pertanian yang lebih besar, (2) perubahan ekonomi yang menghasilkan distribusi
kekayaan yang lebih luas, penurunan lahan sebagai sumber kekayaan dalam
menghadapi peningkatan produksi industri, dan peningkatan perdagangan
internasional, (3) perubahan politik yang mencerminkan pergeseran kekuatan
ekonomi, serta kebijakan negara baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
industri, (4) menyapu sosial perubahan, termasuk pertumbuhan kota,
perkembangan gerakan kelas pekerja, dan munculnya pola otoritas baru, dan (5)
transformasi budaya dari tatanan luas. Pekerja memperoleh keterampilan baru dan
khas, dan hubungan mereka dengan tugas mereka bergeser; alih-alih menjadi
pengrajin yang bekerja dengan alat-alat tangan, mereka menjadi operator mesin,
tunduk pada disiplin pabrik. Akhirnya, ada perubahan psikologis: kepercayaan pada
kemampuan untuk menggunakan sumber daya dan untuk menguasai alam semakin
tinggi.
Istilah Revolusi Industri merujuk pada perubahan yang terjadi pada manusia
dalam melakukan proses produksinya. Pertama kali muncul di tahun 1750 an, ini
lah yang biasa disebut Revolusi Industri 1.0.

Revolusi Industri 1.0 berlangsung periode antara tahun 1750-1850. Saat itu
terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam
terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi generasi 1.0
5

melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan
mesin. Salah satunya adalah kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi ini
dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik perekonomian secara dramatis di mana
selama dua abad setelah Revolusi Industri terjadi peningkatan rata-rata pendapatan
perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.

Revolusi Industri 2.0, juga dikenal sebagai Revolusi Teknologi adalah sebuah
fase pesatnya industrialisasi di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Revolusi
Industri 1.0 yang berakhir pertengahan tahun 1800-an, diselingi oleh perlambatan
dalam penemuan makro sebelum Revolusi Industri 2.0 muncul tahun 1870.
Meskipun sejumlah karakteristik kejadiannya dapat ditelusuri melalui inovasi
sebelumnya di bidang manufaktur, seperti pembuatan alat mesin industri,
pengembangan metode untuk pembuatan bagian suku cadang, dan
penemuan Proses Bessemer untuk menghasilkan baja, Revolusi Industri 2.0
umumnya dimulai tahun 1870 hingga 1914, awal Perang Dunia I. Revolusi industri
generasi 2.0 ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor
pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini memicu kemunculan
pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara
signifikan.

Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimualinya Revolusi


Indusri 3.0. Proses revolusi industri ini kalau dikaji dari cara pandang sosiolog
Inggris David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang dan
waktu seamkin terkompresi. Dan, ini memuncak pada revolusi tahap 3.0, yakni
revolusi digital. Waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Revolusi kedua dengan
hadirnya mobil membuat waktu dan jarak makin dekat. Revolusi 3.0 menyatukan
keduanya. Sebab itu, era digital sekarang mengusung sisi kekinian (real time).
Selain mengusung kekinian, revolusi industri 3.0 mengubah pola relasi dan
komunikasi masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak mau harus
berubah agar tidak tertelan zaman. Namun, revolusi industri ketiga juga memiliki
sisi yang layak diwaspadai. Teknologi membuat pabrik-pabrik dan mesin industri
lebih memilih mesin ketimbang manusia. Apalagi mesin canggih memiliki
kemampuan berproduksi lebih berlipat. Konsekuensinya, pengurangan tenaga kerja
manusia tidak terelakkan. Selain itu, reproduksi pun mempunyai kekuatan luar
biasa. Hanya dalam hitungan jam, banyak produk dihasilkan. Jauh sekali bila
dilakukan oleh tenaga manusia.

Lalu Pada revolusi industri generasi 4.0, manusia telah menemukan pola baru
ketika disruptif teknologi (disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan
mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah telah mencatat
bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-
perusahaan raksasa. Lebih dari itu, pada era industri generasi 4.0 ini, ukuran besar
perusahaan tidak menjadi jaminan, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci
keberhasilan meraih prestasi dengan cepat. Hal ini ditunjukkan oleh Uber yang
mengancam pemain-pemain besar pada industri transportasi di seluruh dunia atau
Airbnb yang mengancam pemain-pemain utama di industri jasa pariwisata. Ini
membuktikan bahwa yang cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan yang
besar memangsa yang kecil.
6

3. Revolusi Industri 5.0 ?

Istilah revolusi industri 5.0 pertama kali diperkenalkan pada 1 Desember 2015
dalam artikel yang diterbitkan bersama jejaring sosial LINKEDIN oleh Michael
Rada. Artikel ini diberi nama Dari Virtual ke Fisik dan memiliki respons signifikan
dengan anggota Linkedin. Setelah itu nama, jadi logo, telah digunakan oleh banyak
orang (lihat tautan eksternal untuk detail moe)
Dibandingkan dengan revolusi industri 4.0, yang sedang dipertimbangkan
sebagai revolusi industri berikutnya, tetapi lebih merupakan transformasi sistemik
yang mencakup dampak pada masyarakat sipil, struktur pemerintahan, dan identitas
manusia di samping semata-mata konsekuensi ekonomi / manufaktur.
Jika kita melihat sejarah revolusi industri, langkah-langkah individual didefinisikan
dengan cara berikut:
a. Revolusi industri pertama memobilisasi mekanisasi produksi menggunakan
tenaga air dan uap
b. Revolusi industri kedua kemudian memperkenalkan produksi massal
dengan bantuan tenaga listrik
c. Revolusi industri ketiga dinamai juga revolusi digital dan penggunaan
elektronik dan TI untuk mengotomatisasi produksi lebih lanjut.
d. Revolusi industri keempat telah diterapkan pada perkembangan teknologi
yang signifikan beberapa kali selama 75 tahun terakhir, dan siap untuk debat
akademik. Revolusi industri 4.0, di sisi lain, berfokus pada manufaktur
secara khusus dalam konteks saat ini, dan dengan demikian terpisah dari
revolusi industri keempat dalam hal ruang lingkup.
Sangat menarik untuk menyaksikan pemangkasan signifikan dari waktu yang
dibutuhkan untuk beralih dari satu revolusi ke revolusi berikutnya.
Rada (2018) mengungkapkan prinsip desain pada revolusi industri 5.0 bahwa
terlepas dari kenyataan kerumitannya, revolusi industri 5.0 didasarkan pada alat
yang sederhana namun efisien, yaitu 6R Metodologi dan L.E.D. prinsip
Urutan dan Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Recognize
2) Reconsider
3) Realize
4) Reduce
5) Reuse
6) Recycle
Prinsip 6R berlaku tidak hanya dalam satu segmen, seperti pencegahan sampah,
tetapi di hampir semua siklus kehidupan dan bisnis. L.E.D. prinsip (Desain Efisiensi
Logistik) telah diperkenalkan beberapa tahun sebelumnya dan telah didefinisikan
dalam proyek-proyek yang bertujuan meningkatkan efisiensi Rantai Pasokan
Global. Prinsipnya adalah :
7

1. Transparansi
2. Bagi Hasil
3. Efisiensi
Walaupun revolusi industri 5.0 merupakan suatu perubahan yang dapat membuat
kegiatan operasional menjadi lebih mudah, tentu ada tantangan yang akan dihadapi
untuk dapat menerapkan revolusi industri 5.0, tantangan-tantanga tersebut seperti :
1. Masalah hukum yang disebabkan oleh disproporsi antara pengembangan
teknologi, evolusi sosial dan perubahan yang tercermin dalam masyarakat
dan lingkungan bisnis
2. Masyarakat lanjut usia dengan peringkat “Senioritas” rendah dan tinggi
3. Overproduksi
4. Kurangnya transparansi diimplementasikan dalam banyak proses dan
industri
5. Penerapan alat/teknologi untuk melakukan kejahatan
6. Ketergantungan pada IT dan listrik
7. Keengganan umum untuk berubah oleh pemangku kepentingan
8

KESIMPULAN

Salah satu hasil paling signifikan dari Revolusi Industri adalah munculnya
kelas menengah. Karena barang menjadi lebih murah karena produksi barang yang
lebih murah dan lebih efisien, orang dapat membeli lebih banyak barang. Mereka
dapat membeli semua yang mereka butuhkan, dan akan memiliki sisa uang. Kelas
menengah terdiri dari manajer, juru tulis, akuntan, pengecer, dan siapa pun dengan
pekerjaan yang layak pada saat itu. Kelas menengah memiliki cukup uang untuk
dibelanjakan pada barang rekreasi, daripada hanya membeli apa yang mereka
butuhkan untuk hidup.

Seperti disebutkan sebelumnya, produksi meningkat secara eksponensial.


Lebih banyak pabrik dibangun karena mesin yang efisien ditemukan. Dengan mesin-
mesin yang dapat memproduksi secara massal dan sejumlah besar pekerja, pabrik-
pabrik sekarang dapat memproduksi jauh lebih banyak daripada yang dapat mereka
miliki sebelumnya.

Transportasi dan komunikasi juga berubah secara drastis. Mengangkut


barang, yang dulunya memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan,
sekarang membutuhkan berhari-hari dengan kapal uap, jalan, kanal, dan jalur kereta
api. Komunikasi, yang juga membutuhkan waktu lama, sekarang dapat dikirim
bolak-balik hampir seketika. Tidak ada jeda waktu lagi. Semuanya terjadi pada
kecepatan yang lebih cepat.

Penting juga untuk dipahami bahwa, tidak seperti generasi sebelumnya, 5.0
lebih merupakan peningkatan atau revisi tambahan untuk industri. Teknologi digital
dan otomatis dari generasi sebelumnya masih ada dan merupakan pendorong utama
untuk pengembangan. Namun, pada 5.0, mereka memberikan pengalaman dan
penawaran yang lebih personal.
9

DAFTAR PUSTAKA

Baiquni, Muhammad. 2009. “Revolusi Industri, Ledakan Penduduk Dan Masalah


Lingkungan”. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 1 No. 1 Januari
2009. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Brooks, Rebecca Beatrice. 2018.”History of the Industrial Revolution”. University


of New Hampshire
The Editors of Encyclopaedia Britannica, Industrial Revolution
Rada, Michael. 2018. ”Industry 5.0” . Paper on Internation Business Centre
Development
Wikipedia.com (diakses pada 10 Februari 2019)

Anda mungkin juga menyukai