AB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Analisa
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis (Sugiono, 2012). Hal diantara 2 yang terpenting adalah proses
pengamatan dan ingatan. Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Achmadi, 2013).
Berikut merupakan data primer yang akan diperoleh melalui metode pengumpulan data
berupa observasi.
B. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh
kedua belah pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan penjawab
yang memberikan data yang dibutuhkan. Dalam wawancara tersebut biasa dilakukan secara
individu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga didapat data informatik yang orientik
(Moleong, 2014). Wawancara pada studio ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan
untuk narasumber dan mendapatkan jawaban yang mendalam di Kabupaten Jember. Berikut
adalah data-data yang diperoleh dari wawancara di Tabel 3. 1
Tabel 3. 1 Data yang Didapatkan dari Wawancara
Variabel Data
Komoditas unggulan Jenis komoditas
Kualitas komoditas
Kualitas SDM
Sistem pemasaran
Subsistem Peralatan penangkapan ikan
Jumlah kelembagaan perikanan
Sistem pemasaran perikanan
Peran pembudidaya ikan
Kelembagaan Peran Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
Peran kelompok pembudidaya ikan
Peran kelompok nelayan
Fasilitas pendukung Teknologi yang digunakan dalam budidaya dan
penangkapan ikan
Akses terhadap modal
Sistem prasarana
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
diperoleh dari instansi atau organisasi yang terkait seperti RTRW Kabupaten Jember, data
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jember dan BAPPEDA.
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Popolasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir
adalah e=0,1 untuk populasi dalam jumlah besar dan e=0,2 untuk populasi dalam jumlah kecil.
Dari rumus tersebut maka dapat dihitung jumlah sampel dalam penyusunan Rencana
Strategis Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember adalah sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒)2
4.699
𝑛=
1 + 4.699 (0,1)2
4.699
𝑛=
47,99
𝑛 = 97,92
𝑛 = 100 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Dari perhitungan diatas maka diperoleh besaran sampel yaitu 100 orang. Jumlah sampel
100 orang dalam perhitungan sampel akan dibagi menjadi dua yaitu untuk nelayan perikanan
tangkap dan pembudidaya perikanan dengan perbandingan nelayan tangkap dan pembudidaya
yaitu 78 : 22.
Keterangan:
N = Nilai indeks dasar setiap faktor Pn = Nilai dasar faktor
Pi = Nilai dasar faktor tertinggi
Kelas atau klasifikasi yang memiliki nilai tertinggi dijadikan sebagai pusat pelayanan
di suatu kawasan, sedangkan klasifikasi atau kelas lainnya dijadikan sebagai sub pusat
pelayanan.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Keterangan:
Tn = Σ Produksi Tahun ke-n
Analisis share digunakan untuk melihat karakteristik struktur ekonomi di suatu
wilayah. Jika nilai share >1 diberi poin 3, nilai share = 1 diberi poin 2 dan nilai share <1 diberi
poin 1. Nilai share positif yaitu sektor yang mempunyai poin sama atau lebih dari dua
menunjukkan sektor tersebut berpotensi untuk dikembangkan. Penetapan tanda positif hanya
diperuntukkan untuk sektor yang mempunyai poin sama atau lebih dari dua dengan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Keterangan:
NP1 = Nilai Produksi Komoditas x di Kabupaten Acuan
NP2 = Nilai Produksi Komoditas x di Propinsi Acuan
3.3.5 Analisis Sumber Daya Manusia
Analisis sumber daya manusia merupakan analisis yang mengkaji kondisi sumber daya
manusia di bidang perikanan Kabupaten Jember. Analisis sumber daya manusia terdiri dari dua
analisis, yaitu analisis karakteristik penduduk dan analisis partisipasi masyarakat
A. Analisis Karakteristik Penduduk
Analisis karakteristik penduduk merupakan analisis deskriptif mengenai gambaran
kondisi sosial dan kependudukan di Kabupaten Jember. Data-data yang diperlukan dalam
analisis karakteristik penduduk antara lain adalah jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja di
sektor perikanan (perikanan tangkap dan budidaya), jumlah pembudidaya ikan (pemilik tambak
dan buruh tambak) dan jumlah penduduk dengan penghasilan dibawah rata-rata. Data-data
yang diperoleh kemudian dianalisis sehingga menghasilkan kondisi sumber daya manusia.
Selanjutnya, kondisi sumber daya manusia diidentifikasi sebagai potensi dan masalah sebagai
pertimbangan dalam penyusunan Renstra Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember.
B. Analisis Partisipasi
Partisipasi masyarakat penting dilakukan untuk keberhasilan dari suatu program
pembangunan (Nabila & Yuniningsih, 2016). Partisipasi Masyarakat adalah dimana
masyarakat itu sendiri yang ikut serta dalam pembangunan. Seperti melakukan analisis masalah
yang mereka, cara mengatasi masalah tersebut, mendapat kepercayaan diri dalam mengatasi
masalah tersebut dan mengambil keputusan tentang alternatif pemecahan masalah mereka
(Idajati, et al., 2016). Analisis ini betujuan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk dan
tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Kawasan Minapolitan yang ada di
Kabupaten Jember. Selain itu juga dapat mengetahui faktor apa saja yang menjadi pengaruh
dari partisipasi masyarakat yang ada di Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
penyediaan air baku untuk peningkatan produksi (melalui saluran irigasi, tambak, sumur bor,
dan sprinkler), penyediaan air bersih untuk pencucian hasil (melalui sistem perpipaan atau
sumur dalam), dan jalan usaha/akses dari sentra produksi ke pusat pengumpul atau pengolah.
E. Analisis Subsistem Hilir-Pengolahan
Analisis subsistem hilir-pengolahan mencakup industri-industri pengolahan dan
pemasarannya, termasuk perdagangan untuk kegiatan ekspor antara lain unit pengolahan
modern (pengalengan, dll), sarana penjemuran hasil perikanan dan tempat penjemuran ikan,
Gudang penyimpanan hasil perikanan (termasuk didalamnya sarana pengawetan.pendinginan
packing house, sebagai tempat sortasi dan pengepakan), dan sarana industri kecil termasuk food
services (seperti tempat pembauatn keripik, dodol, manisan, juice, sari, saos, dan aero catering
F. Analisis Subsistem Hilir-Pemasaran
Analisis subsistem hilir-pemasaran digunakan untuk mengetahui proses yang
dilakukan setelah pemanenan pada komoditi unggulan. Analisis tersebut menganalisis jumlah
produksi dan tujuan pemasaran dari komoditas unggulan di wilayah studi, serta menganalisis
potensi dan masalah. Analisis subsistem hilir-pemasaran mencakup pasar tradisional, kios-
kios, los-los pasar (termasuk pelataran parkir dan tempat bongkar muat), prasarana dan sarana
sub terminal minapolitan (STM), dan jalan antar desa-kota dan jembatan yang dapat
memperlancar pemasaran hasil sampai ke outlet.
G. Analisis Subsistem Penunjang
Subsistem penunjang merupakan penyedia jasa bagi subsistem minapolitan input,
subsistem minapolitan proses dan subsistem minapolitan output (Masterplan Kawasan
Minapolitan Kabupaten Jember, 2014). Analisis subsistem minapolitan digunakan untuk
mengidentifikasi potensi dan masalah komponen yang terlibat dalam penyediaan jasa bagi
subsistem lain pada kegiatan minapolitan di Kabupaten Jember. Penyedia jasa yang akan dikaji
dalam analisis subsistem penunjang minapolitan Kabupaten Jember meliputi penelitian dan
pengembangan, perkreditan atau koperasi, transportasi, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan,
sistem informasi dan dukungan kebijaksanaan pemerintah (mikro ekonomi, tata ruang, makro
ekonomi).
3.3.8 Analisis Linkage System
Analisis linkage system merupakan analisis yang mempelajari adanya katerkaitan
antara backward linkage dan forward linkage. Backward linkage dalam bidang perikanan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
adalah sebelum memulai suatu usaha ada beberapa hal penting yang harus dipikirkan terlebih
dahulu, diantaranya darimana benih didapatkan, darimana pakan didapatkan, sudah
tersediakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih, bagaimana tentang akses, apabila dana
kurang siapa penyangdang dana berikutnya, dan bagaimana kondisi sosial setempat atau
keamanan (Hamdi, 2011).
Forward linkage memiliki artian bagaimana kedepannya setelah usaha didirikan,
maksudnya usaha perikanan yang telah berproduksi dalam hal ini juga perlu dipikirkan
beberapa hal, seperti kemana produk mau dipasarkan (keluar negeri atau dalam negeri),
berapa produk yang dipasarkan (kuantitas), dalam bentuk apa produk mau dipasarkan atau
disukai konsumen (alami, setengah jadi, atau setelah diproses), kualitas seperti apa yang
diinginkan konsumen, berapa harga yang cocok untuk setiap kelas konsumen, pendistribusian
dan persaingan harga (Hamdi, 2011).
3.3.9 Analisis Konten
Analisis konten atau analisis isi merupakan teknik yang dapat digunakan untuk
mengkaji perilaku manusia secara tidak langsung, yaitu melalui analisis terhadap komunikasi
mereka (koran, buku, novel, artikel, majalah, dan semua jeniskomunikasi yang dapat dianalisis.
Analisis konten adalah alat peneletian yang focus pada konten yang benar-benar terjadi. Hal
ini digunakan untuk menentukan letak kata-kata tertentu, konsep, tema, frasa, dll. (Wallen,
2007). Analisis konten adalah metode yang memanfaatkan media komunikasi yang dapat di
analisis -media cetak- untuk menarik kesimpulan (Komariah, 2009). Guba dan Lincoln dalam
Satori dan Komariah (2009) mengemukakan 5 prinsip dasar analisis konten, yaitu:
1. Proses mengikuti aturan
2. Analisis konten merupakan proses yang sistematis
3. Analisis konten merupakan proses yang diarahkan untuk menggeneralisasi
4. Analisis konten harus berdasarkan dokumen yang dapat dipertanggung jawabkan.
5. Analisis konten dapat dianalisis secara kuantitatif
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan analisis konten menurut Fraenkel dan
Wallen (2007):
1. Peneliti menentukan tujuan yang ingin dicapai.
2. Mendefinikan istilah penting yang harus dijelaskan dengan rinci.
3. Mengerucutkan unit-unit yang akan di analisis
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
melibatkan maasyarakat yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan kawasan tersebut. Pihak
masyarakat yang dijadikan narasumber diharapkan mampu dan mengatahui secara jelas terkait
masalah minapolitan yang terjadi di Kabupaten Jember.
Analisis akar tujuan dilakukan untuk merencanakan kegiatan masyarakat. Di mana
perencanaan tersebut dengan mengetahui masalah dan potensi yang ada di Kabupaten Jember
khususnya sektor Minapolitan. Teknik analisia akar tujuan dengan cara membuat gambaran
masalah yang dihadapi masyarakat serta apa yang harus dilakukan masyarakat untuk
menanggulangi masalah dan memaksimalkan potensi.
3.3.12 Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui kondisi fisik/tata ruang, ekonomi dan
sosial wilayah perencanaan serta kelembagaan sehingga dihasilkan potensi-potensi dan
masalah pengembangan wilayah kota, yang dipergunakan untuk menentukan arah
pengembangan tata ruang kota.
Analisis SWOT adalah analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kondisi kawasan yaitu untuk melihat Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threats (ancaman) serta menginventarisasi faktor-
faktor tersebut dalam strategi perencanaan yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan
langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dalam pengembangan selanjutnya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengembangan tersebut adalah (Yoeti 1996: 131-135):
a. Kekuatan (strength); kekuatan apa yang dapat dikembangkan agar lebih tangguh
sehingga dapat bertahan di pasaran, yang berasal dari dalam wilayah itu sendiri.
b. Kelemahan (weakness); segala faktor yang merupakan masalah atau kendala yang
datang dari dalam wilayah atau obyek itu sendiri.
c. Peluang (opportunity); kesempatan yang berasal dari luar wilayah studi. Kesempatan
tersebut diberikan sebagai akibat dari pemerintah, peraturan, atau kondisi ekonomi
secara global.
d. Ancaman (threat); hal yang dapat mendatangkan kerugian yang berasal dari luar
wilayah atau obyek.
Menurut David Fred (2010) menjelaskan bahwa analisis SWOT dapat
mengkombinasikan antar faktor internal dan eksternal dilakukan dengan menggunakan matriks
SWOT dimana merupakan alat pencocokan untuk meembantu mengembangan empat jenis
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Kekuratan Kelemahan
(Strenght) (Weakness)
Peluang
SO WO
(Opportunities)
Ancaman
ST WT
(Threat)
Sumber: David Fred, 2010
3.3.13 Value Proposition
Value Proposition merupakan nilai suatu produk minapolitan yang disesuaikan dengan
persepsi atau keinginan dari konsumen. Analisis value proposition digunakan untuk
merumuskan strategi pemasaran produk minapolitan Kabupaten Jember sehingga memiliki
nilai yang sesuai keinginan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen, memiliki keunggulan
kompetitif dalam persaingan, serta memenangkan pasar (Andaru et al, 2015). Analisis value
proposition dilakukan dengan mengidentifikasi isu strategis yang berkembang di Kabupaten
Jember kemudian dilanjutkan dengan penentuan nilai atau strategi perencanaan akan diarahkan
pada operational excellence, product leadership atau customer intimacy. Keluaran dari analisis
value proposition ialah produk minapolitan Kabupaten Jember yang sesuai dengan keinginan
konsumen, harga dan keuntungan yang ditawarkan dari produk tersebut. Nilai-nilai yang dapat
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
dijadikan sebagai strategi perencanaan dalam analisis value proporsition ditunjukkan pada
Gambar 3.xx.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Implementation
CFSs Impact
Perspektive
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Metode
Sub Metode
No Tujuan Variabel Data yang Dibutuhkan Sumber Data Instansi Pengumpula Output
Variabel Analisis
n Data
- Jumlah Sarana terdapat di
Penyedia Pakan dan Kabupaten
Obat-obatan Jember
- Jumlah dan Jenis Alat • Kelompok
Tangkap Pengolahan
• Sarana Minabisnus Hilir ikan yang
Pengelola terdapat di
- Jumlah, dan Jenis Unit Kabupaten
Pengolahan Ikan Jember
- Tempat Penjemuran
Ikan
- Jumlah Gudang
Penyimpanan Hasil
Ikan
• Sarana Minabisnis Hilir
Pemasaran
- Kondisi dan
Persebaran Pasar
- Prasarana dan Sarana
Sub-terminal
• Sarana Minabisnis Hilir
Penunjang
- Sarana kelembagaan
(Badan Pengelola
Kantor Perbankan,
Koperasi, Unit usaha
lain)
• Prasarana
- Jaringan Jalan/Akses
dati Sentra Produksi
ke Pusat Pengolahan
- Jalan antar Desa/Kota,
Jembatan Pendukung
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Metode
Sub Metode
No Tujuan Variabel Data yang Dibutuhkan Sumber Data Instansi Pengumpula Output
Variabel Analisis
n Data
- Utilitas Umum
(jaringan listrk, air
bersih, persampahan,
drainase, listrik,
komunikasi)
Minabisnis • Sub-sistem Minabisnis • Hasil • Dinas Survei Primer: - Analisis
Perikanan Hulu wawancara Perikana - Wawancar Subsistem
- Jumlah dan kebutuhan ke dinas n a Minabisnis
benih perikanan • TPI - Analisis
- Jumlah dan jenis dan TPI Linkage
kebutuhan pakan • Kelompok Survei system
- Jumlah kebutuhan perikanan Sekunder:
obat-obatan yang - Data dari
- Teknologi perikanan terdapat di instansi,
budidaya Kabupaten Lembaga,
- Teknologi perikanan Jember atau dinas
tangkap terkait
- Sumber daya energi
perikanan
• Sub-sistem Minabisnis • Hasil • Dinas
Usaha/On Farm wawancara Perikana
- Luas kolam ke dinas n
tambak/empang/jumla perikanan
h keramba yang • Kelompok
dimiliki perikanan
- Luas Waduk yang
- Jenis Komoditas Hasil terdapat di
Tangkap Kabupaten
- Jumlah dan Jenis Alat Jember
Tangkap
- Jumlah Produksi
Perikanan Budidaya
dan Tangkap
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Metode
Sub Metode
No Tujuan Variabel Data yang Dibutuhkan Sumber Data Instansi Pengumpula Output
Variabel Analisis
n Data
- Nilai Produksi
Perikanan Budidaya
dan Tangkap
• Sub-sistem Minabisnis • Hasil • Dinas
Hilir/Off Farm wawancara Perikanan
- Jumlah Produk ke dinas
Perikanan Budidaya perikanan
yang Dihasilkan dan TPI
- Pengolahan Limbah • Kelompok
Padat/Cair Hasil perikanan
Produksi yang
terdapat di
Kabupaten
Jember
• Kelompok
Pengolahan
ikan yang
terdapat di
Kabupaten
Jember
• Sub-Sistem Minabisnis • Kelompok Survei Primer:
Hilir Pemasaran perikanan - Wawancar
- Lokasi dan Bentuk yang a
Kegiatan Pemasaran terdapat di
Produk Perikanan dan Kabupaten
Hasil Olahan Jember
- Harga ikan yang di • Kelompok
pasarkan (pada Pengolahan
pelanggan ika, ikan yang
tengkulak,pengumpul, terdapat di
eksportir) Kabupaten
Jember
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Metode
Sub Metode
No Tujuan Variabel Data yang Dibutuhkan Sumber Data Instansi Pengumpula Output
Variabel Analisis
n Data
2. Industrialisa Industrialisa UMKM • Jumlah UMKM • Hasil Dinas Survei - Analisis Minabisnis
si perikanan si perikanan Perikanan Perikanan Wawancara Perikanan sekunder Akar perikanan
tangkap tangkap • Jenis UMKM Perikanan ke Dinas - Studi Masalah Tangkap
berbasis • Program UMKM Perikanan literatur - Analisi berbasis
UMKM Perikanan Akar masyarakat
Survei primer: Tujuan
Investasi • Jumlah dan Jenis • Hasil • Dinas - Analisis
- Wawancar
Perikanan Kelembagaan Pemodalan Wawancara Perikanan PESTO
a
Tangkap • Program bantuan ke Dinas • Koperasi - Analisis
permodalan Perikanan Perikanan Value
dan Propositio
Lembaga n
Permodalan - Analisi
SWOT
- Analisis
FFA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA