BAB VI
DATA ANALISA
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
No
Lembaga Peran Potensi Masalah
.
adanya
anggaran
pemikiran
dalam
bahwa jika
kegiatan
berkelompok
perikanan
maka akan
pada masing-
adanya
masing
permainan
kelompok
uang
Sumber: Hasil Analisis, 2020
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
7.4
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
kondisi eksisting dengan kebutuhan sarana prasarana minapolitan yang didapat dari hasil survei.
Kebutuhan sarana prasarana dibagi berdasarkan sub sistem bisnis perikanan, sub sistem usaha
budidaya, sub sistem hilir pengolahan hasil dan sub sistem hilir pemasaran.
Kawasan minapolitan Kabupaten Jember memiliki pelabuhan perikanan dan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) yang terletak di Kecamatan Puger. Keberadaan pelabuhan yang dapat
menampung sekitar 890 perahu berukuran 3-10 GT terletak di muara sungai sehingga
menyebabkan beberapa perahu akan sulit untuk masuk kedalam pelabuhan ini. Kesulitan
nelayan ketika memasuki pelabuhan ini yaitu karena adanya endapan tanah pada pintu masuk
menuju pelabuhan serta arus yang tidak stabil. Namun, kondisi tersebut akan ditanggulangi
dengan pengerukan secara rutin di Pelabuhan Puger.
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
Masalah Potensi
nelayan (ABK) untuk para juragan nelayan yang
mempunyai perahu sendiri.
Sumber: Hasil Analisis, 2020
7.5.2 Analisis Subsistem Usaha Produksi Perikanan
Subsistem usaha produksi perikanan tangkap membahas terkait dengan rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh para nelayan di Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil wawancara
(2020), para nelayan memiliki jadwal penangkapan ikan yang tetap yakni 2 kali sehari pada
pukul 05.00-12.00 siang dan pada pukul 18.00-03.00 dini hari. Hal ini dikarenakan pada waktu-
waktu tersebut biasanya ikan aktif bergerak, dan suhu yang tinggi juga ikut mendukung
dinamisnya gerak ikan. Alat yang digunakan para nelayan untuk menangkap ikan adalah gillnet,
karena gillnet merupakan alat tangkap ikan yang diizinkan oleh pemerintah, selain itu nelayan
juga menggunakan alat pancing yakni Pancing rawi yang berisi 60 kail untuk menangkap ikan
tongkol dan ikan kembung.
Dalam sekali melakukan kegiatan penangkapan, perahu kecil membutuhkan 2-3 orang
dalam satu perahu, untuk mengarahkan perahu, menangkap ikan. Namun untuk perahu besar,
membutuhkan 20-25 orang anak buah kapal (ABK) dalam mengoperasikan perahu dan
menangkap ikan. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil tangkapan, yakni
kondisi cuaca, gelombang, dan suhu. Untuk perahu-perahu nelayan kecil, mereka melakukan
kegiatan melaut pulang-pergi dalam satu hari namun untuk perahu-perahu besar, nelayan di
perahu besar dapat melaut hingga 1 (satu) minggu lamanya, terutama untuk mengikuti musiman
ikan, nelayan dapat melaut hingga Pacitan dan Bali pada saat musim Ikan Layur.
Berikut merupakan tabel usaha produksi perikanan tangkap di Kawasan Puger,
Kabupaten Jember :
Tabel 7. 6 Usaha Produksi Perikanan Tangkap di Kawasan Puger, Kabupaten Jember
Harga Beli/ Kg Harga Jual/Kg
Jenis Ikan Pemasaran
(Dari Nelayan) (Ke Pabrik)
Ikan Rp. 32.000 Rp. 35.000 Online : Kecamatan Balung dan Kecamatan
Tompek Rambi
Gurita Rp. 30.000 Rp. 33.000 Lokal : Probolinggo, Jember, Surabaya, dan
Cumi-cumi Rp. 15.000 - Rp. 15.000 - Pasuruan
35.000 40.000 Nasional : Bali
Ikan Layur Rp. 40.000 – Rp. 40.000 - Internasional : Korea dan Cina (transit melalui
70.000 80.000 bali)
Ikan Kakap Rp. 45.000 Rp. 50.000
Sumber : Hasil Survei, 2020
Subsistem usaha produksi perikanan tangkap membahas terkait dengan rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh para nelayan di Kabupaten Jember. Setelah melakukan kegiatan
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
melaut, maka nelayan akan menjual hasil tangkapan. Para nelayan ini terbagi pada beberapa
rangkaian kegiatan yang berbeda. Ada nelayan yang langsung menjual hasil tangkapan di TPI,
namun ada pula yang menjualnya ke pabrik-pabrik dan memasarkan seperti yang telah tertera
pada tabel diatas. Sistem pengiriman penjualan yang dilakukan nelayan yakni, pengepul akan
membeli ikan yang masih segar dari nelayan, ikan-ikan itu dikumpulkan hingga total berat ikan
minimal mencapai 500 ton, ikan dalam kondisi segar (menggunakan es) dan pengepul ini akan
melakukan pengiriman dengan pada pukul 10.00 menggunakan containaer, dan selanjutnya akan
diterima oleh pabrik maksimal pukul 15.00. Hal ini berlangsung tiap hari.
Tabel 7. 7 Potensi dan Masalah
Masalah Potensi
Pendapat nelayan selalu berubah karena bergantung Pabrik akan selalu menerima hasil tangkapan
pada jenis musim ikan, serta pada kualitas ikan. Untuk walaupun kapasitas sudah penuh karena sudah ada
kapal-kapal yang penyimpanan (es baloknya sedikit) kontrak antara pedagang dengan pihak pabrik
seperti pada kapal berukuran 1-5GT, kuantitas ikan
yang didapatkan akan lebih sedikit dan kualitasnya
akan lebih berkurang karena kurangnya balok es agar
ikan tetap segar.
Sumber: Hasil Analisis, 2020
7.5.3 Analisis Subsistem Hilir-Pengolahan
Subsistem hilir Pengolahan perikanan tangkap akan membahas terkait dengan produk
yang dihasilkan dari proses pengolahan terhadap komoditas. Komoditas yang paling banyak
diperoleh dari kegiatan perikanan tangkap adalah ikan tongkol, ikan benggol dan ikan salem.
Berdasarkan Hasil Wawancara dengan pedagang pindang, jenis produk olahan dari komoditas
ikan tongkol, ikan benggol dan ikan salem adalah ikan pindang.
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Jember. Namun, penelitian dan
pengembangan yang dilakukan hanya sebatas kajian dan tidak ada tindak lanjut ataupun rencana
aksi yang terealisasi dari perencanaan tersebut. Hal ini disebabkan pengembangan kawasan
minapolitan di Kabupaten Jember belum menjadi prioritas pembangunan kepala daerah saat ini
(Survei Primer, 2020).
B. Pendidikan dan Pelatihan
Bentuk pendidikan yang ada di Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember berupa
berdirinya SMK Perikanan dan Kelautan yang berada di Kecamatan Puger. Adapun kompetensi
keahlian dari siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger meliputi nautika kapal penangkap ikan,
agribisnis pengolahan hasil perikanan, teknika kapal penangkap ikan agribisnis perikanan air
payau dan laut, serta desain dan rancang bangun kapal. Salah satu potensi adanya lembaga
pendidikan ini yaitu serapan lulusan sangat tinggi lebih dari 95 % di DU-DI dalam/luar negeri
dan 5% melanjutkan pendidikan. Adanya lembaga pendidikan tersebut diharapkan dapat
membawa pengaruh terhadap peningkatan kualitas SDM di Kawasan Minapolitan Kabupaten
Jember.
Adapun bentuk pelatihan yang ada di Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember berupa
sosialisasi dan penyaluran dana terkait asuransi nelayan yang disampaikan oleh KKP dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Jember. Selain itu terdapat pelatihan penggunaan fish finder atau
GPS yang digunakan untuk membantu nelayan dalam melaut. Pelatihan tersebut diberikan oleh
KKP dan ditambah dengan penyaluran bantuan alat sejumlah tiga unit (diberikan kepada
Kecamatan Puger, Kecamatan Ambulu, dan Kecamatan Gumukmas) oleh salah satu calon DPR
RI. Pelatihan dan bantuan perikanan yang ada dirasakan masih kurang merata karena adanya
sistem bergilir dalam keikutsertaan kegiatan penyuluhan sehingga sangat berpengaruh terhadap
produktivitas perikanan yang dihasilkan (Masterplan Pengembangan Kawasan Minapolitan
Kabupaten Jember, 2015). Oleh karena itu, perlu penyuluhan perikanan secara lebih luas dan
merata. Penyuluhan dan pelatihan kepada pelaku usaha perikanan misalnya dapat berupa melatih
teknis, kewirausahaan dalam bidang produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran,
manajemen SDM, desain, processing dan labeling bagi pengusaha-pengusaha kecil.
C. Koperasi dan Perkreditan Nelayan
Terdapat tiga koperasi perikanan yang ada di Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember.
Ketiga koperasi tersebut meliputi koperasi perikanan yang berada di Kecamatan Puger,
Kecamatan Ambulu, dan Kecamatan Gumukmas. Namun, sistem dan kinerja dari koperasi
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
dirasa belum maksimal menyebabkan para nelayan sulit untuk melakukan pinjaman modal
usaha. Hal ini disebabkan koperasi dibentuk hanya sebagai badan untuk menyalurkan bantuan
berupa alat tangkap dan kapal dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP). Masing-masing koperasi mendapatkan bantuan satu unit alat tangkap jaring
handline dan kapal ukuran 3-5 GT.
Oleh karena itu kendala tersebut diatasi dengan pinjaman bantuan modal produksi
melalui program Bank Mikro Nelayan (BMN) yang disalurkan oleh Lembaga Pengembangan
Manajemen Keuangan dan Pemerintahan (LPMKP) melalui mitra (bank konvensional). LPMKP
merupakan lembaga keuangan yang berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) dengan sumber pendanaan utama yakni APBN. LPMKP berbentuk Badan Layanan
Umum (BLU) yang berfungsi memberikan peluang kepada nelayan untuk melakukan pinjaman
sebagai modal melaut.
Sistem peminjaman modal pada LPMKP menyerupai pinjaman pada bank konvensional
yakni dengan sistem jaminan, umumnya berupa sertifikat kepemilikan tanah. Pengajuan dapat
dilakukan secara individu maupun kelompok, tetapi porsi pinjaman akan lebih besar peluangnya
untuk kelompok nelayan dibanding dengan individu. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa
gotong royong antar nelayan dengan sistem Tanggung Renteng. Tanggung Renteng dimaknai
dengan sistem bahu-membahu dalam hal pemenuhan modal melaut antar anggota kelompok
nelayan sehingga setiap anggota dapat saling memenuhi kebutuhan produksinya.
Ada dua jenis pinjaman yang diberikan oleh LPMKP meliputi bantuan modal untuk
investasi dan modal untuk produksi (melaut). Periode pinjaman yang diberikan yakni 5 tahun
untuk modal investasi serta 10 tahun untuk modal produksi. Sistem angsuran yang ditetapkan
oleh LPMKP juga dirasa lebih mudah dibandingkan dengan bank konvensional yakni
menyesuaikan dengan musim panen dari nelayan. Hingga tahun 2019 terdapat dua kelompok
nelayan yang berhasil melakukan pencairan dana bantuan modal yakni KUB Sinar Abadi Desa
Puger Wetan senilai Rp 120.000.000 (8 anggota) dan KUB Armada Laut Desa Puger Kulon
senilai Rp 125.000.000 (7 anggota).
D. Asuransi Nelayan
Asuransi nelayan (ASNEL) adalah program penunjang kegiatan minapolitan di
Kabupaten Jember yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan nelayan. ASNEL merupakan
bentuk implementasi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2016 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam melalui
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Program tersebut ditujukan sebagai apresiasi kepada
nelayan atas upaya peningkatan stabilitas ekonomi di sektor kelautan dan perikanan. Selain itu
ASNEL juga diterapkan sebagai upaya menjamin perlindungan nelayan untuk menghindari
risiko kecelakaan kerja selama melaut. Nilai manfaat per orang dari ASNEL diberikan dalam
bentuk santunan untuk kecelakaan akibat aktivitas penangkapan ikan dan/atau aktivitas lain
apabila menyebabkan kematian, apabila menyebabkan cacat tetap, dan untuk biaya pengobatan.
Penyaluran bantuan ASNEL di Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember dilakukan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016-2018. Program tersebut kemudian
dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2019-sekarang. Tercatat hingga
tahun 2019 jumlah nelayan yang terdaftar sebagai penerima ASNEL di Kabupaten Jember ialah
sebesar 6.513 orang dengan jumlah yang telah disalurkan sebanyak 873 orang nelayan. Jumlah
tersebut dirasa masih belum maksimal dengan persentase senilai 52% dari total keseluruhan
nelayan sebanyak 12.493 orang. Hal ini disebabkan karena kekhawatiran nelayan apabila
mendaftar sebagai peserta ASNEL akan semakin besar peluang untuk dicelakai oleh oknum
yang tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut terkait
manfaat yang diterima nelayan yang ikut serta dalam program ASNEL.
E. Sistem Informasi Perikanan
Informasi perikanan tangkap yang ada di Kawasan Minapolitan Kabupaten Jember hanya
berupa informasi-informasi tentang teknis perikanan secara umum seperti hasil produksi dan
nilai produksi perikanan, jenis alat tangkap, serta armada yang digunakan oleh nelayan. Hal ini
karena kurang maksimalnya fungsinya organisasi/kelompok-kelompok perikanan yang berperan
untuk koordinasi penjualan hasil perikanan dan informasi teknologi perikanan. Umumnya
kelengkapan informasi hanya tersedia di Kecamatan Puger yang dilengkapi sarana prasarana
cukup memadai, sedangkan tidak demikian untuk kecamatan yang lain. Oleh karena itu perlu
adanya upaya sosialisasi kepada organisasi kelompok-kelompok perikanan di Kawasan
Minapolitan Kabupaten Jember.
Tabel 7. 11 Matriks Analisis Subsistem Penunjang Minapolitan Kabupaten Jember
No. Variabel Potensi Masalah
1 Penelitian dan Sudah dilakukan kajian berupa Belum ada tindak lanjut ataupun
Pengembangan Masterplan Pengembangan Kawasan rencana aksi yang terealisasi dari
Minapolitan Kabupaten Jember pada perencanaan tersebut.
tahun 2015 oleh akademisi Universitas
Brawijiaya bekerja sama dengan Badan
Perencanaan Pembangunan Kabupaten
Jember.
2 Pendidikan dan Terdapat lembaga pendidikan berupa Pelatihan dan bantuan perikanan
Pelatihan yang ada dirasakan masih kurang
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
kapal yang pembuatannya di Kecamatan Puger. Namun, ada beberapa peralatan masih harus
didapatkan dari luar Kabuapaten Jember karena belum adanya unit kios-kios pengadaan sarana
perikanan atau informasi terkait kios-kios tersebut di Kabupaten Jember.
B. Analisis Forward Linkage
Hasil dari kegiatan penangkapan ikan di kawasan minapolitan Kabupaten Jember berupa
ikan segar yang akan di jual di pasar yang tersebar di Kabupaten Jember. Selain itu Pemasaran
hasil perikanan tangkap di Kabupaten Jember saat ini juga dipegang oleh pengambek yang
kemudian dijual ke pedagang. Pedagang ikan ini yang akan menjual hasil tangkapan nelayan ke
konsumen atau pabrik yang tersebar di wilayah Jawa Timur maupun Bali. hasil ikan tangkap di
Kabupaten Jember juga berupa hasil olahan ikan yabg dibuat oleh masyarakat dengan hasil
produk olahan ikan berupa pindang atau ikan asap. Pemasaran produk pindang ikan dilakukan di
Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Malang Raya, hingga Kota Surabaya. Pemasaran di
pasar lokal dilakukan mulai pukul 05.00-10.00 di pasar Tanggul, pukul 10.00-12.00 di pasar
Jember, pukul 14.00-17.00 di pasar Bondowoso. Sisanya akan dikirim ke kabupaten/kota
lainnya.
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
7.7
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
permasalahan. Pada sub-bab ini analisis akar masalah dilakukan untuk mngetahui akar
permasalahan pendapatan nelayan Kabuapten Jember yang rendah. Berikut merupakan analisis
akar masalah yang didapatkan dari hasil analisis yang lainnya.
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
c. Kurang efektifnya teknologi yang diberikan kepada nelayan. Penyebab kurang efektifnya
teknologi yang diberukan kepada nelayan ini disebabkan karena kurangnya peran
kelompok nelayan dalam memberikan informasi kepada pemerintah terkait teknologi
yang benar-benar dibutuhkan oleh para nelayan.
d. Belum adanya unit kios-kios pengadaan sarana perikanan atau informasi terkait kios-kios
sarana perikanan. Belum adanya unit kios-kios pengadaan sarana perikanan disebabkan
karena pelatihan dan bantuan yang diberikan masih kurang merata.
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
b. Pemerintah memberikan modal yang besar kepada nelayan. Dalam mencapai ini maka
ada beberapa hal yang harus dicapai terlebih dahulu yaitu memaksimalkan kinerja
koperasi untuk membantu melakukan pinjaman modal, dan menyediakan forum
kelompok nelayan dengan pemerintah agar persyaratan untuk mencairkan modal dapat
sesuai dengan mereka dan tidak menghambat mereka dalam peminjaman modal.
c. Pemerintah memberikan teknologi yang efektif kepada nelayan. Untuk melakukan hal ini
maka perlu untuk memaksimalkan fungsi kelompok perikanan agar informasi terkait
teknologi perikanan dapat diketahui oleh seluruh nelayan yang ada.
d. Membangun sarana perikanan seperti kios peralatan perikanan. Untuk mecapai hal ini,
maka pemerintah harus melakukan bantuan atau pelatihan kepada masyarakat terkait
perikanan.
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
A. Customer intimacy
Pendekatan customer intimacy mengharapkan penghargaan lebih dari pelanggan dengan
peningkatan kepercayaan. Harga produk bisa jadi mahal namun dapat membangun kepercayaan
pelanggan dalam waktu yang sangat lama. Perusahaan cenderung memenuhi keinginan
pelanggan sampai pada keinginan yang spesifik.
B. Product leadership
Pendekatan product leadership berusaha menciptakan produk yang unggul dan inovatif.
Dibutuhkan kreativitas dalam menciptakan produk di luar yang biasa dipasarkan dan harus
dengan cepat dipasarkan.
C. Operational excellence
Pendekatan operational excellence bertujuan untuk menjadi pemimpin pasar dalam hal
harga dan kenyamanan. Perusahaan berusaha untuk meminimalkan pengeluaran dan fokus untuk
memberikan harga yang kompetitif dengan kualitas barang yang baik.
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN JEMBER
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020
PROVINSI JAWA TIMUR
SEKTOR MINAPOLITAN
1. Pengembangan sarana cold storage untuk menjaga kualitas ikan dan meningkatkan harga
jual. Saat ini, di Kabupaten Jember terdapat 4 cold storage yang dikelola oleh pihak
swasta dan 1 cold storage dikelola pemerintah. Namun, hanya 1 cold storage dari total
cold storage yang ada yang sudah beroperasi. Kedepannya, pengelolaan cold storage
milik pemerintah akan diserahkan ke kelompok nelayan agar bisa langsung menyimpan
hasil tangkapannya. Penyimpanan hasil tangkapan di cold storage dapat membuat ikan
lebih tahan lama dan akan meningkatkan harga jual.
2. Peningkatan ukuran kapal yang masih kurang dari 15 GT agar mampu membawa lebih
banyak ikan untuk dipasarkan dan diolah serta agar mampu memuat balok es untuk
menjaga kualitas ikan selama melaut.
3. Industrialisasi perikanan tangkap berbasis masyarakat dengan peningkatan kualitas
SDM, pengembangan industri pengolahan, dan bantuan modal melalui koperasi dan
perbankan. Saat ini, di Kabupaten Jember sudah terdapat 14 UMKM pengolah hasil
perikanan dan bantuan modal produksi melalui program Bank Mikro Nelayan (BMN)
yang disalurkan oleh Lembaga Pengembangan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan
(LPMUKP) melalui mitra yaitu bank konvensional.
FAKULTAS TEKNIK