BAB II
TINJAUAN TEORI DAN KEBIJAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
pertumbuhan ekonomi di daerah. Selain itu adapun dilaksanakannya kawasan minapolitan dengan
sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat kelautan dan perikanan skala mikro
dan kecil, antara lain berupa:
a. Penghapusan dan/atau pengurangan beban biaya produksi, pengeluaran rumah tangga,
dan pungutan liar
b. Pengembangan sistem produksi kelautan dan perikanan efisien untuk usaha mikro dan
kecil
c. Penyediaan dan distribusi sarana produksi tepat guna dan murah bagi masyarakat
d. Pemberian bantuan teknis dan permodalan
e. Pembangunan prasarana untuk mendukung sistem produksi, pengolahan dan atau
pemasaran produk kelautan dan perikanan.
2. Meningkatkan jumlah dan kualitas usaha kelautan dan perikanan skala menengah ke
atas sehingga berdaya saing tinggi, antara lain berupa:
a. Deregulasi udaha kelautan dan perikanan
b. Pemberian jaminan keamanan dan keberlanjutan usaha dan investasi
c. Penyelesaian hambatan usaha dan perdagangan (tarif dan non-tarif barriers)
d. Pengembangan prasarana untuk mendukung sistem produksi, pengolahan, dan/atau
pemasaran
e. Pengembangan sistem insentif dan disinsentif ekspor-impor produk kelautan dan
perikanan.
3. Meningkatkan sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi regional dan
nasional, antara lain berupa:
a. Pengembangan sistem ekonomi kelautan dan perikanan berbasis wilayah
b. Pengembangan kawasan ekonomi kelautan da perikanan di daerah sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi lokal
c. Revitalisasi sentra produksi, pengolahan dan/atau pemasaran sebagai penggerak
ekonomi masyarakat
d. Pemberdayaan kelompok usaha kelautan dan perikanan di sentra produksi,
pengoalahan, dan/atau pemasaran.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
merupakan pusat kegiatan pelayanan dan jasa, sedangkan pada perikanan tangkap zona inti
merupakan pelabuhan perikanan dan sentra nelayan untuk perairan umum daratan;
b. Sentra produksi/zona penangkapan, adalah sentra penghasil produk perikanan;
c. Zona pengembangan dan pendukung, adalah wilayah di luar zona inti yang diperuntukkan
bagi pengembangan usaha berbasis perikanan dan berintegrasi dengan usaha penangkapan
ikan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); dan
d. Zona keterkaitan, adalah wilayah di luar zona pengembangan dan pendukung yang
memiliki keterkaitan erat dan langsung dalam kelancaran bisnis perikanan, di antaranya
adalah pangsa pasar yang merupakan konsumen dari produk perikanan yang dihasilkan
maupun produsen untuk keperluan pemenuhan kebutuhan operasional usaha perikanan.
2.1.7 Kawasan Sentra Bisnis Perikanan
Kawasan sentra bisnis perikanan merupakan pemanfaatan ruang kawasan minapolitan yang
ditujukan untuk mengintegrasikan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran produk perikanan.
Kawasan sentra bisnis perikanan merupakan upaya industrialisasi kelautan dan perikanan yang
bertujuan untuk meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai
tambah sumber daya kelautan dan perikanan. Fokus pembangunan kawasan sentra bisnis kelautan
dan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
48/Permen-Kp/2015 tentang Pedoman Umum Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan
Terpadu di Pulau-pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan, diarahkan pada 4 (empat) aspek yaitu
peningkatan nilai tambah, peningkatan daya saing, modernisasi dan korporatisasi usaha, dan
penguatan produksi dan produktivitas pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Upaya pengembangan kawasan sentra bisnis perikanan meliputi:
a. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana, ditekankan pada pelaksanaan
konstruksi dan revitalisasi sarana dan prasarana utama dan penunjang bisnis kelautan dan
perikanan. Sarana dan prasarana akan mendukung secara menyeluruh proses produksi
bisnis kelautan dan perikanan, mulai dari hulu hingga hilir. Sarana dan prasarana diarahkan
untuk memperkuat aspek penyediaan bahan baku, penanganan dan pengolahan, serta
pemasaran.
b. Pengembangan kelembagaan diarahkan untuk membangun sistem dalam pengelolaan
sentra bisnis kelautan dan perikanan rakyat yang bertumpu pada peran nelayan dan
pembudidaya. Penguatan peran diiringi dengan peningkatan keterampilan sumber daya
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
manusia (SDM). Selain itu pengelolaan bisnis kelautan dan perikanan dikembangkan
melalui konsep kemitraan dengan pelaku usaha dan stakeholder terkait.
c. Pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan, ditekankan pada
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dengan memperhatikan
kelestariannya agar usaha perikanan dan kelautan dapat berlanjut (sustainable). Percepatan
pembangunan kelautan dan perikanan wajib mempertimbangkan antara potensi lestari
dengan tingkat pemanfaatannya. Upaya tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan
dampak berupa overexploited atau overfishing.
2.1.8 Konsep Pengembangan Kawasan Minapolitan
Kawasan minapolitan dikembangkan dengan konsep yang memfokuskan kemajuan sektor
perikanan dan mengedepankan prinsip efisiensi, kualitas, percepatan dan berkesinambungan.
Konsep dasar dari pengembangan kawasan minapolitan adalah upaya untuk menciptakan
pembangunan yang interregional berimbang dengan pengembangan kawasan pedesaan yang
terintegrasi di dalam sistem perkotaan secara fungsional dan spasial. Pengembangan kawasan
minapolitan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada disekitar
kawasan tersebut (Fatmawaty, et al., 2018). Kawasan Minapolitan juga merupakan kawasan yang
dikembangkan oleh pemerintah, swasta, dan organisasi non pemerintah yang dilakukan untuk
menciptakan keadaan yang lebih baik untuk pertumbuhan perekonomian lokal dan untuk
menciptakan lapangan kerja pada wilayah yang sudah ditetapkan (Hubeis & Wasmana, 2010).
2.2 Tinjauan Umum Perikanan
Tinjauan Umum Perikanan berisi penjelasan mengenai pengertian perikanan, serta jenis-
jenis kegiatan perikanan. Jenis Kegiatan perikanan sendiri terbagi atas dua kegiatan utama yakni
perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Pada tinjauan umum perikanan juga menjelaskan
terkait sarana dan prasarana, lokasi perikanan baik tangkap maupun budidaya serta jenis perikanan
itu sendiri.
2.2.1 Pengertian Perikanan
Definisi Perikanan -Perikanan menurut undang undang mengacu pada peraturan perundang
undangan no 45 tahun 2009 dimana pengertian atau definisi perikanan yaitu semua kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai
dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam
suatu sistem bisnis perikanan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
1. Ikan lemuru
2. Ikan layang
3. Ikan tongkol
4. Ikan kakap
5. Ikan tuna
6. Ikan cakalang
d. Pengolahan dan Pemasaran
Pengolahan adalah proses mengubah suatu barang mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi untuk meningkatkan nilai suatu barang. Dalam perikanan budidaya, proses
pengolahan adalah mengubah hasil ikan budidaya menjadi produk lain yang memiliki nilai
lebih tinggi. Sarana dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan tangkap menurut Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per. 18/Men/2012 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Induk Kawasan Minapolitan terdiri dari
1. Sarana penjemuran hasil perikanan
2. Gudang penyimpanan hasil perikanan yang mencakup sarana pengawetan , pendinginan
(cold storage) dan sarana sortasi dan pengepakan (sorting house)
3. Sarana industri kecil
Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan suatu produk kepada konsumen dengan untuk
memperoleh keuntungan dan lingkup pemasaran yang lebih besar. Hasil perikanan yang
dipasarkan dapat berupa produk mentah, setengah jadi maupun barang jadi. Kegiatan
pemasaran terdiri dari
1. Pemasaran hasil perikanan di pasar dan kios
2. Prasarana dan sarana sub terminal minapolitan
3. Prasarana jaringan jalan yang dapat memperlancar pemasaran hasil perikanan
B. Perikanan Budidaya
Perikanan budidaya didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk memproduksi biota
(organisme) akuatik secara terkontrol dalam rangka mendapatkan keuntungan. Definisi perikanan
budidaya lainnya adalah upaya manusia untuk meningkatkan produktivitas perairan. Ruang
lingkup perikanan budidaya berdasarkan spasial mencakup kawasan sejak pegunungan hingga laut
dalam yaitu berdasarkan sumber air yang dimanfaatkan mencakup budidaya air tawar, berdasarkan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
pada kegiatan mencakup pengadaan sarana dan prasarana produksi, proses produksi hingga
pemanenan, serta penanganan pascapanen dan pemasaran (Effendi, Irzal, & Mulyadi, 2007).
a. Sarana dan Prasarana
Sarana budidaya adalah semua fasilitas yang dimanfaatkan untuk kegiatan operasional,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Sarana dibagi menjadi dua, yaitu sarana
pokok dan sarana penunjang. Sarana pokok adalah fasilitas yang digunakan secara
langsung untuk kegiatan produksi, sedangkan sarana penunjang adalah fasilitas yang tidak
digunakan secara langsung untuk proses produksi tetapi sangat menunjang kelancaran
produksi. Sarana penunjang yang dimaksud antara lain jalan, gudang pakan, gudang
peralatan mekanik, kendaraan, sarana laboratorium, dan sarana komunikasi (Kordi, 2009).
Berikut merupakan beberapa sarana pokok dan budidaya perikanan (Kordi, 2009):
1. Reservior atau tandon air berfungsi sebagai penampung air, mengendapkan lumpur,
dan cadangan air tambak.
2. Aerator untuk mempertahankan oksigen dan mempertahankan oksigen terlarut agar
berkisar pada konsentrasi jenuh 6-7 ppm.
3. Pompa air untuk mengatur kedalaman air dan sebagai alat bantu dalam pergantian
air.
4. Pakan dalam budidaya merupakan bagian dari upaya mempertahankan
pertumbuhan optimal ikan.
5. Peralatan panen, alat utama untuk panen adalah jala, jaring arad, dan bak
penampung ikan, dan bak pengangkut hasil panen.
b. Lokasi Perikanan Budidaya
Terdapat budidaya ikan laut dan air tawar. Pemilihan untuk lokasi perikanan budidaya laut
haruslah mempertimbangkan faktor lingkungan dan kualitas air. Layaknya suatu lokasi,
merupakan hasil dari kesesuaian antara persyaratan hidup dan berkembangnya suatu
komoditas budidaya terhadap lingkungan fisik perairan (kondisi oseanografi, kualitas
perairan dan topografi dasar laut) (Affan, 2012). Kriteria-kriteria yang digunakan untuk
menentukan kelayakan budidaya ikan laut mengacu dari hasil penelitian Ahmat at al.
(1991), Atjo (1992), Mubarak et al. (1990), Radiarta et al. (2007) dan Utojo et al. (2007).
Kriteria-kriterianya seperti kedalaman (m), kecerahan (m), kecepatan arus (cm/dt). Suhu
perairan (ºC), salinitas (ppt), derajat keasaman (pH) dan oksigen terlarut (mg/1) (Affan,
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Bentuk kolam plastik yang sederhana dibuat dari lembaran plastik dengan rangka
bambu. Plastik yang dipakai tebal dan kuat dalam menahan air, sehingga rawan bocor.
Kolam plastik juga lebih efisien, mudah dipindahkan sewaktu-waktu dan tidak
merusak tekstur tanah dasar. Namun ,kolam ini tidak tahan lama, jika bocor susah
untuk memperbaikinya dan hanya cocok untuk digunakan pada waktu yang singkat
seperti memelihara benih-benih atau induk ikan kecil sementara waktu dalam satu atau
dua siklus pemeliharaan (Satyani & Priono, 2012).
5. Keramba Jaring Apung (KJA)
Keramba Jaring Apung (KJA) terbuat dari bambu, kayu, pipa pralon atau besi yang
berbentuk persegi yang kemudian diberi jaring dan pelampung seperti drum plastik
atau steroform sehingga wadah tersebut tetap terapung didalam air. Faktor lingkungan
berpengaruh untuk keberhasilan usaha budidaya ini. Ketersediaan cahaya, suhu
salinitas, arus dan ketersediaan nutrient haruslah optimal. Parameter lingkungan yang
mempengaruhi penentuan lokasi untuk pembudidayaan adalah Suhu, kedalaman,
kecerahan dan kekeruhan (Sambu & Amir, 2017).
c. Jenis Perikanan Budidaya
Terdapat dua jenis ikan budidaya, yaitu ikan budidaya air laut dan ikan budidaya ikan
tawar. Berikut merupakan jenis-jenis ikan budidaya (Perikanan, 2017). Jenis ikan budidaya
air laut yaitu Ikan bandeng, Ikan bawal bintang, Ikan abalon, Ikan bawal putih, Ikan
beronang, Ikan beronang kuning, Ikan beronang tulis, Ikan gabus laut, Ikan kakap merah,
Ikan kakap putih, Kepiting bakau, Kerang darah, Kerang hijau, Kerang mutiara, Ikan
kerapu balong, Ikan kerapu bebek, Ikan kerapu karang, Ikan kerapu lumpur, Ikan kerapu
macan, Ikan napoleon, Ikan rajungan, Rumput laut, Ikan teripang, Udang putih, Udang
rostis, Udang vanam, Udang windu dan lainnya
Jenis ikan budidaya air tawar, yaitu ikan baung putih, ikan bawal air tawar, ikan belida,
belut, ikan betok, ikan betutu, ikan bulu- bulu, ikan gabus, ikan gurami, Ikan hampal, Ikan
mas, Ikan mola, Ikan toman, Ikan jelawat, Ikan kancera, Ikan kehung, Ikan kelabau padi,
Ikan kerandang, Ikan ketub, Ikan kowan, Kura-kura, Labi-labi, Ikan lais, Ikan lais tabirin,
Ikan lais timah, Ikan lampan, Lele, Ikan lindi, Ikan moa kembang, Ikan mujair, Ikan nila,
Ikan nilem, Ikan patin, Ikan payangka, Ikan sadarin, Ikan sepat rawa, Ikan sepat siam, Ikan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
seren, Ikan sidat, Ikan singaringan, Ikan tambakan, Ikan tawes, Ikan tempeh, Udang galah,
Ikan unggui dan lainnya.
d. Pengolahan dan Pemasaran
Pengolahan adalah proses mengubah suatu barang mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi untuk meningkatkan nilai suatu barang. Dalam perikanan budidaya, proses
pengolahan adalah mengubah hasil ikan budidaya menjadi produk lain yang memiliki nilai
lebih tinggi. Sarana dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan tangkap menurut Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per. 18/Men/2012 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Induk Kawasan Minapolitan terdiri dari
1. Sarana penjemuran hasil perikanan
2. Gudang penyimpanan hasil perikanan yang mencakup sarana pengawetan , pendinginan
(cold storage) dan sarana sortasi dan pengepakan (sorting house)
3. Sarana industri kecil
Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan suatu produk kepada konsumen dengan untuk
memperoleh keuntungan dan lingkup pemasaran yang lebih besar. Hasil perikanan yang
dipasarkan dapat berupa produk mentah, setengah jadi maupun barang jadi. Kegiatan
pemasaran terdiri dari
1. Pemasaran hasil perikanan di pasar dan kios
2. Prasarana dan sarana sub terminal minapolitan
3. Prasarana jaringan jalan yang dapat memperlancar pemasaran hasil perikanan
2.3 Tinjauan Kebijakan
2.3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional menjelaskan bahwa kawasan peruntukan perikanan memiliki beberapa kriteria.
Kriteria kawasan peruntukan perikanan yang ditetapkan yaitu sebagai berikut:
a. Wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penangkapan, budi daya, dan industri
pengolahan hasil perikanan.
b. Tidak mengganggu kelestarian lingkungan hidup
c. Berada di ruang darat, ruang laut, dan di luar kawasan lindung
Penerapan kriteria kawasan peruntukan perikanan secara tepat diharapkan akan mendorong
terwujudnya kawasan perikanan yang dapat memberikan beberapa manfaat. Adapun manfaat yang
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
tinggi.
c. Letak geografi kawasan yang strategis dan secara alami memenuhi persyaratan untuk
pengembangan produk unggulan kelautan dan perikanan.
d. Terdapat unit produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran dan jaringan usaha yang aktif
berproduksi, mengolah dan/atau memasarkan yang terkonsentrasi di suatu lokasi dan
mempunyai mata rantai produksi pengolahan, dan/atau pemasaran yang saling terkait.
e. Tersedianya fasilitas pendukung berupa aksesibilitas terhadap pasar, permodalan, sarana
dan prasarana produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran, keberadaan lembaga-lembaga
usaha, dan fasilitas penyuluhan dan pelatihan.
f. Kelayakan lingkungan diukur berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan,
potensi dampak negatif, dan potensi terjadinya kerusakan di lokasi di masa depan.
g. Komitmen daerah, berupa kontribusi pembiayaan, personil, dan fasilitas pengelolaan dan
pengembangan minapolitan.
h. Keberadaan kelembagaan pemerintah daerah yang bertanggung jawab di bidang kelautan
dan perikanan.
i. Ketersediaan data dan informasi tentang kondisi dan potensi kawasan.
2.3.3 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur menjelaskan bahawa Kabupaten
Jember merupakan salah satu kabupaten yang memiliki fungsi sebagai kawasan perikanan dan
merupakan wilayah pengembangan komoditi utama perikanan budidaya. Pengembangan kawasan
peruntukan perikanan budidaya meliputi perikanan budi daya air payau, air tawar, dan air laut.
Arahan pengelolaan kawasan peruntukan perikanan yang ada yaitu sebagai berikut:
a. Pemertahanan, perehabilitasian, dan perevitalisasian tanaman bakau/mangrove dan
terumbu karang.
b. Pengembangan perikanan tangkap dan perikanan budi daya.
c. Penjagaan kelestarian sumber daya air terhadap pencemaran limbah industri.
d. Pengendalian pemanfaatan sumber daya di wilayah pesisir melalui penetapan rencana
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
e. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung perikanan.
f. Peningkatan nilai ekonomi perikanan dengan meningkatkan pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
RIZKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
BIMO
KARENSA
KIEL
PRADA
SHANIA
KEN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA