BAB IV
GAMBARAN UMUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
A. Kondisi Geografi
Provinsi Jawa Timur secara geografis terletak pada 11100 Bujur Timur –
11404’ Bujur Timur dan 70 12’Lintang Selatan – 8048”Lintang Selatan, dengan luas wilayah
sebesar 47.963 km2 yang meliputi dua bagian utama. Wilayah daratan jawa timur sebesar
88,70 persen atau 42.541 km2, sementara luas kepulauan madura memiliki luas 11,30
persen atau sebesar 5.422 km2. Secara administrif Jawa Timur terbagi menjadi 29
kabupaten dan 9 kota, dengan Kota Surabaya sebagai ibukota provinsi. Adapun batas-batas
wilayah dari Provinsi Jawa Timur adalah:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Provinsi Bali
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Barat : Provinsi Jawa Tengah
B. Kondisi Topografi
Menurut RTRW Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2031 Kondisi topografi Provinsi
Jawa Timur terbagi menjadi 2 aspek antara lain:
1. Kemiringan Lereng
Sebagian besar wilayah Jawa Rimur mempunyai kemiringan lereng 0-15% hamper
di seluruh dataran rendah Provinsi Jawa Timur, sedangkan untuk kemiringan lereng
15-40% berada pada daerah perbukitan dan pegunungan, kemiringan lereng >40%
berada pada daerah pegunungan.
2. Ketinggian Lahan
Menurut RTRW Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2031 secara topografi wilayah
dataran Jawa Timur dibedakan menjadi beberapa wilayah ketinggian, yaitu:
a. Ketinggian 0-100 meter dari permukaan laur meliputi 41,39% dari seluruh luas
wilayah dengan topografi relatif datar dan bergelombang.
b. Ketinggian 100-500 meter dari permukaan meliputi 36,58% dari luas wilayah
dengan topografi bergelombang dan bergunung.
c. Ketinggian 500-1000 meter dari permukaan laut meliputi 9,49% dari luas
wilayah dengan kondisi berbukit.
d. Ketinggian lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut meliputi 12,55% dari
seluruh luas wilayah dengan topografi bergunung dan terjal.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
C. Kondisi Geologi
Jawa Timur merupakan bagian wilayah dari pulau Jawa yang terletak di sebelah
timur garis Semarang-Yogyakarta. Jenis tanah yang terdapat di Jawa Timur meliputi tanah
litosol, tanah grumosol, tanah kapur, tanah vulkanik, tanah mediteran, dan tanah laterit.
Struktur geologi di Jawa Timur didominasi oleh Alluvium dan bentukan hasil gunung api
kwarter muda. Batuan sedimen alluvium tersebar di sepanjang Sungai Brantas dan
Bengawan Solo yang merupakan daerah subur. Batuan hasil gunung api kwarter muda
tersebar di bagian tengah wilayah Jawa Timur membujur ke arah timur yang merupakan
daerah relatif subur. Jenis tanah yang beragam membuat ciri khas yang membedakan di
daerah lain dan banyak dimanfaatkan seperti lahan pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
D. Kondisi Hidrologi
Dua sungai terpenting di Jawa Timur adalah Sungai Brantas dengan Panjang sungai
sekitar 290 km serta Sungai Bengawan Solo. Sungai Brantas memiiki sumber mata air di
daerah sekitar Malang. Daerah Aliran Sungai Berantas yang berlokasi di wilayah
Mojokerto mengalami percabangan sungai pecah menjadi dua yaitu Kali Mas dan Kali
Porong yang keduanya bermuara di Selat Madura. Aliran Bengawan Solo berasal dari
Provinsi Jawa Tengah, serta bermuara di wilayah Gresik. Untuk bentang alam berupa
telaga alami terdapat pada kawasan lereng Gunung Lawu di dekat wilayah perbatasan
antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jawa Tengah, yaitu Telaga Sarangan. Untuk
bendungan utama yang berada di Provinsi Jawa Timur antara lain Bendungan Sutami dan
Bendungan Selorejo, dimana keduanya digunakan untuk kebutuhan sistem irigasi,
pemeliharaan ikan, dan objek pariwisata.
E. Kondisi Klimatologi
Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Juanda, suhu rata-rata di
Provinsi Jawa Timur berkisar antara 26,70 0C hingga 29,50 0C. Curah hujan yang terjadi
cukup tinggi sepanjang tahun, tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 528,5 mm
dengan banyak hari hujan mencapai 23 hari, hampir setiap hari di Provinsi Jawa Timur
pada bulan Februari turun hujan. Sedangkan, untuk lama penyinaran matahari tertinggi
terjadi pada bulan Juli sebesar 97%. Kecepatan angin di Provinsi Jawa Timur tertinggi
terjadi pada bulan November sebesar 31 knot (Badan Pusat Statistik Provinsi Timur, 2019).
4.1.2 Karakteristik Kependudukan
Karakteristik Kependudukan ialah penjelasan mengenai kondisi kependudukan
suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Karakteristik kependudukan perlu untuk
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
dibahas karena kependudukan merupakan aspek yang perlu diperhatikan untuk membuat
suatu perencanaan. Karakteristik kependudukan pada Provinsi Jawa Timur dapat dilihat
dari pertumbuhan penduduk, jumlah dan persebaran penduduk dan kepadatan penduduk.
Data kependudukan tersebut diperoleh dari Provinsi Jawa Timur Dalam Angka tahun 2019.
Berikut merupakan Karakteristik Kependudukan Provinsi Jawa Timur.
A. Jumlah dan Persebaran Penduduk
Jumlah Penduduk merupakan banyaknya penduduk yang menetap dan berdomisili
disuatu wilayah tertentu. Pada sub bab ini akan dipaparkan jumlah dan persebaran
penduduk di Provinsi Jawa Timur yang didapatkan dari data sekunder seperti Provinsi
Jawa Timur Dalam Angka. Jumlah Penduduk eksisting di Provinsi Jawa Timur di tahun
2018 adalah sekitar 39.501.000 jiwa. Persebaran penduduk atau dapat juga disebut sebagai
distribusi penduduk adalah pola persebaran penduduk di Jawa Timur, baik berdasarkan
batas-batas geografis maupun berdasarkan batas-batas administrasi. Persebaran penduduk
bertujuan untuk mengetahui apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak.
Persebaran penduduk di Provinsi Jawa Timur dapat dilihat melalui persebaran
penduduknya di 38 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Timur. Berikut merupakan
jumlah penduduk menurut kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Tabel 4.1 Jumlah & Persebaran Penduduk per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
Jumlah Penduduk Tahun 2018
No Kabupaten/Kota
(Ribu Jiwa)
1 Kabupaten Pacitan 554
2 Kabupaten Ponorogo 871
3 Kabupaten Trenggalek 695
4 Kabupaten Tulungagung 1.035
5 Kabupaten Blitar 1.158
6 Kabupaten Kediri 1.568
7 Kabupaten Malang 2.592
8 Kabupaten Lumajang 1.040
9 Kabupaten Jember 2.441
10 Kabupaten Banyuwangi 1.610
11 Kabupaten Bondowoso 772
12 Kabupaten Situbondo 680
13 Kabupaten Probolinggo 1.162
14 Kabupaten Pasuruan 1.617
15 Kabupaten Sidoarjo 2.217
16 Kabupaten Mojokerto 1.109
17 Kabupaten Jombang 1.259
18 Kabupaten Nganjuk 1.052
19 Kabupaten Madiun 681
20 Kabupaten Magetan 629
21 Kabupaten Ngawi 830
22 Kabupaten Bojonegoro 1.247
23 Kabupaten Tuban 1.168
24 Kabupaten Lamongan 1.189
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
2500
2000
1500
1000
500
0
Kota Pasuruan
Bojonegoro
Kota Probolinggo
Ponorogo
Kota Kediri
Kota Surabaya
Mojokerto
Kota Batu
Blitar
Sumenep
Jember
Magetan
Tuban
Kota Madiun
Situbondo
Kediri
Lamongan
Kota Malang
Pasuruan
Nganjuk
Sampang
Ngawi
Pacitan
Tulungagung
Lumajang
Bondowoso
Bangkalan
Banyuwangi
Pamekasan
Kota Mojokerto
Kota Blitar
Malang
Madiun
Trenggalek
Sidoarjo
Gresik
Jombang
Probolinggo
Kabupaten/Kota
Gambar 4.1 Grafik Jumlah & Persebaran Penduduk Provinsi Jawa Timur Tahun 2018
Sumber : Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2019
Dari Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa Kota Surabaya memiliki jumlah
penduduk terbanyak dengan jumlah 2.886.000 jiwa, dan Kota Mojoketo memiliki jumlah
penduduk terkecil dengan jumlah 128.000 jiwa. Perbedaan jumlah penduduk ini terjadi
karena perbandingan luas wilayah tiap Kabupaten/Kota berbeda dan juga dipengaruhi oleh
fungsi kegiatan serta aktivitas dari Kabupaten/Kota tersebut.
B. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan persentase
pertambahan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan penduduk didapatkan
dari rumus jumlah penduduk tahun n dikurang jumlah penduduk tahun n-1 dibagi dengan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
jumlah penduduk tahun n-1. Semakin besar angka pertumbuhan penduduknya maka
semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut. Berikut merupakan
Laju Pertumbuhan Penduduk pada masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Timur:
Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan Penduduk per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
Laju Pertumbuhan Penduduk
No Kabupaten/Kota
per Tahun (2010 – 2018)
1 Kabupaten Pacitan 0,306
2 Kabupaten Ponorogo 0,221
3 Kabupaten Trenggalek 0,371
4 Kabupaten Tulungagung 0,553
5 Kabupaten Blitar 0,446
6 Kabupaten Kediri 0.553
7 Kabupaten Malang 0,718
8 Kabupaten Lumajang 0,404
9 Kabupaten Jember 0,561
10 Kabupaten Banyuwangi 0,420
11 Kabupaten Bondowoso 0,584
12 Kabupaten Situbondo 0,605
13 Kabupaten Probolinggo 0,724
14 Kabupaten Pasuruan 0,827
15 Kabupaten Sidoarjo 1,654
16 Kabupaten Mojokerto 0,971
17 Kabupaten Jombang 0,567
18 Kabupaten Nganjuk 0,418
19 Kabupaten Madiun 0,353
20 Kabupaten Magetan 0,168
21 Kabupaten Ngawi 0,185
22 Kabupaten Bojonegoro 0,373
23 Kabupaten Tuban 0,541
24 Kabupaten Lamongan 0,103
25 Kabupaten Gresik 1,227
26 Kabupaten Bangkalan 0,951
27 Kabupaten Sampang 1,225
28 Kabupaten Pamekasan 1,129
29 Kabupaten Sumenep 0,500
30 Kota Kediri 0,776
31 Kota Blitar 0,820
32 Kota Malang 0,676
33 Kota Probolinggo 0,998
34 Kota Pasuruan 0,827
35 Kota Mojokerto 0,809
36 Kota Madiun 0,409
37 Kota Surabaya 0,527
38 Kota Batu 0,980
Rata-Rata 0,653
Sumber : Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2019
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Sidoarjo memiliki laju
pertumbuhan penduduk terbesar dengan pertumbuhan 1,654 per tahun, dan Kabupaten
Lamongan memiliki laju pertumbuhan penduduk terkecil dengan pertumbuhan sebesar
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
0,103 per tahun. Sedangkan untuk Provinsi Jawa Timur memiliki laju pertumbuhan
penduduk sebesar 0,653 per tahun.
C. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya
penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Berikut merupakan rasio jenis
kelamin pada masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur:
Tabel 4.3 Rasio Jenis Kelamin Penduduk per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
No Kabupaten/Kota Rasio Jenis Kelamin Tahun 2018
1 Kabupaten Pacitan 95,43
2 Kabupaten Ponorogo 99,92
3 Kabupaten Trenggalek 98,76
4 Kabupaten Tulungagung 95,16
5 Kabupaten Blitar 100,41
6 Kabupaten Kediri 100,76
7 Kabupaten Malang 101,07
8 Kabupaten Lumajang 95,45
9 Kabupaten Jember 96,69
10 Kabupaten Banyuwangi 99,05
11 Kabupaten Bondowoso 94,91
12 Kabupaten Situbondo 95,25
13 Kabupaten Probolinggo 95,31
14 Kabupaten Pasuruan 98,19
15 Kabupaten Sidoarjo 100,99
16 Kabupaten Mojokerto 99,83
17 Kabupaten Jombang 99,02
18 Kabupaten Nganjuk 98,89
19 Kabupaten Madiun 97,47
20 Kabupaten Magetan 94,95
21 Kabupaten Ngawi 95,65
22 Kabupaten Bojonegoro 97,82
23 Kabupaten Tuban 97,65
24 Kabupaten Lamongan 94,51
25 Kabupaten Gresik 98,35
26 Kabupaten Bangkalan 91,50
27 Kabupaten Sampang 95,06
28 Kabupaten Pamekasan 94,57
29 Kabupaten Sumenep 90,76
30 Kota Kediri 99,30
31 Kota Blitar 98,33
32 Kota Malang 97,28
33 Kota Probolinggo 96,96
34 Kota Pasuruan 98,29
35 Kota Mojokerto 96,85
36 Kota Madiun 93,74
37 Kota Surabaya 97,64
38 Kota Batu 101,22
Rata-Rata 97,52
Sumber : Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2019
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa Sex ratio tertinggi di Jawa Timur
diraih oleh Kota Batu yang memiliki nilai sebesar 101,22 (dibulatkan menjadi 122) dan
berarti untuk tiap 100 penduduk perempuan hanya ada 102 penduduk laki-laki. Hal ini
membuktikan bahwa di Kota Batu penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi
daripada penduduk berjenis kelamin perempuan. Sedangkan Sex ratio terendah di Jawa
Timur diraih oleh Kabupaten Sumenep yang memiliki nilai sebesar 90,76 (dibulatkan
menjadi 91) dan berarti untuk tiap 100 penduduk perempuan hanya ada 92 penduduk laki-
laki. Hal ini membuktikan bahwa di Kabupaten Sumenep penduduk berjenis kelamin
perempuan lebih mendominasi daripada penduduk berjenis kelamin laki-laki.
D. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah rasio banyaknya penduduk per kilometer persegi.
Kepadatan penduduk adalah hasil bagi antara jumlah penduduk di suatu wilayah dengan
luas wilayah daerah tersebut. Kepadatan penduduk biasanya memiliki satuan jiwa/km2 atau
jiwa/ha. Semakin besar hasil dari pembagian tersebut, maka semakin padat jumlah
penduduk di suatu wilayah (BPS,2010). Berikut merupakan Kepadatan Penduduk pada
masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Timur:
Tabel 4.4 Kepadatan Penduduk per Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur
Jumlah
Kepadatan Penduduk
Penduduk
No Kabupaten/Kota Luas Wilayah (Km2) Tahun 2018
Tahun 2018
(Jiwa/Km2)
(Ribu Jiwa)
1 Kabupaten Pacitan 554 1.389,92 339
2 Kabupaten Ponorogo 871 1.305,70 667
3 Kabupaten Trenggalek 695 1.147,22 606
4 Kabupaten Tulungagung 1.035 1.055,65 980
5 Kabupaten Blitar 1.158 1.336,48 866
6 Kabupaten Kediri 1.568 1.386,05 1.131
7 Kabupaten Malang 2.592 3.530,65 734
8 Kabupaten Lumajang 1.040 1.790,90 581
9 Kabupaten Jember 2.441 3.092,34 789
10 Kabupaten Banyuwangi 1.610 5.782,40 278
11 Kabupaten Bondowoso 772 1.525,97 506
12 Kabupaten Situbondo 680 1.669,87 407
13 Kabupaten Probolinggo 1.162 1.696,21 685
14 Kabupaten Pasuruan 1.617 1.474,02 1.097
15 Kabupaten Sidoarjo 2.217 634,38 3.495
16 Kabupaten Mojokerto 1.109 717,83 1.545
17 Kabupaten Jombang 1.259 1.115,09 1.129
18 Kabupaten Nganjuk 1.052 1.224,25 859
19 Kabupaten Madiun 681 1.037,58 656
20 Kabupaten Magetan 629 688,84 913
21 Kabupaten Ngawi 830 1.295,98 640
22 Kabupaten Bojonegoro 1.247 2.198,79 567
23 Kabupaten Tuban 1.168 1.834,15 637
24 Kabupaten Lamongan 1.189 1.782,05 667
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Jumlah
Kepadatan Penduduk
Penduduk
No Kabupaten/Kota Luas Wilayah (Km2) Tahun 2018
Tahun 2018
(Jiwa/Km2)
(Ribu Jiwa)
25 Kabupaten Gresik 1.299 1.191,25 1.090
26 Kabupaten Bangkalan 979 1.001,44 978
27 Kabupaten Sampang 969 1.233,08 786
28 Kabupaten Pamekasan 871 792,24 1.099
29 Kabupaten Sumenep 1.085 1.998,54 543
30 Kota Kediri 286 63,40 4.511
31 Kota Blitar 141 32,57 4.329
32 Kota Malang 866 145,28 5.961
33 Kota Probolinggo 235 56,67 4.147
34 Kota Pasuruan 199 35,29 5.639
35 Kota Mojokerto 128 16,47 7.772
36 Kota Madiun 177 33,92 5.218
37 Kota Surabaya 2.886 350,54 8.233
38 Kota Batu 206 136,74 1.507
Jumlah/Rata-Rata 39.501 47.799,75 826
Sumber : Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2019
Dari Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa Kota Surabaya memiliki kepadatan
penduduk terbesar dengan kepadatan 8.233 jiwa/km2, dan Kabupaten Banyuwangi
memiliki kepadatan penduduk terkecil dengan kepadatan 278 jiwa/km2. Sedangkan untuk
Provinsi Jawa Timur memiliki tingkat kepadatan penduduk sebesar 826 jiwa/km2.
4.1.3 Karakteristik Penggunaan Lahan
Tata guna lahan merupakan upaya untuk mengatur penggunaan lahan secara
rasional agar tercipta keteraturan dalam penggunaan tanah berdasarkan pengaturan
kelembagaan yang berkaitan dengan pemanfaatan tanah demi sistem yang adil untuk
masyarakat. Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, peran
penatagunaan lahan memiliki peran yang amat penting, tidak hanya sebagai ruang
fungsional sebagai tempat berlangsungnya segala macam kegiatan namun juga sebagai
wujud teritori atau wilayah yang berdaulat secara politik. Lahan merupakan sebuah objek
yang memiliki peran penting, sebab ialah input atau masukan dan juga produk dari proses
perencanaan.
A. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam (SDA), sumber daya
manusia (SDM), dan sumber daya buatan. Penggunaan lahan budidaya yang berada di
Provinsi Jawa Timur adalah sekitar 87,89% luas wilayah total Provinsi Jawa Timur.
Gambaran perubahan proporsi penggunaan lahan di Provinsi Jawa Timur meunjukkan
kecenderungan menurunnya luas wilayah pertanian. Pertanian lahan basah memiliki
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
kurang lebih 911.863 Ha atau 19,08% dari total luas wilayah Provinsi Jawa Timur.
Penggunaan lahan kawasan terbangun dikendalikan agar tidak mengkorvensi luas wilayah
pertanian lahan basah, terutama sawah irigasi teknis.
Tabel 4.5 Penggunaan Lahan Eksisting Kawasan Budidaya Provinsi Jawa Timur
No Penggunaan Lahan (Kawasan Budidaya) Eksisting (Ha) Presentase (%)
1 Kawasan Hutan Produksi 782.772,00 16,38
2 Kawasan Areal Hutan Rakyat 361.570,30 7,56
Kawasan Pertanian
3 a. Pertanian Lahan Basah 911.863,00 19,08
b. Pertanian Lahan Kering/Tegalan/ Kebun Campur 1.108.627,71 23,19
4 Kawasan Perkebunan 359.481,00 7,52
5 Kawasan Industri 7.403,80 0,15
6 Kawasan Permukiman 595.255,00 12,45
7 Lainnya 74.430,89 1,56
Total 4.201.403,70 87,89
Sumber: RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
B. Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup SDA dan sumber daya buatan. Kawasan
lindung memiliki luas kurang lebih 578.571 Ha atau sekitar 12,11% dari luas wilayah
Provinsi Jawa Timur, termasuk di dalamnya kawasan lindung mutlak yang di dalamnya
terdapat Cagar Alam seluas kurang lebih 10.958 Ha, Suaka Margasatwa seluas kurang
lebih 18.009 Ha, Taman Nasional seluas kurang lebih 176.696 Ha, Taman Hutan Raya
seluas kurang lebih 27.868,3 Ha serta Taman Wisata Alam seluas ± 298 Ha (SK Menteri
Kehutanan Nomor 395/Menhut- II/2011).
Tabel 4.6 Penggunaan Lahan Eksisting Kawasan Lindung Provinsi Jawa Timur
No Penggunaan Lahan (Lindung) Eksisting (Ha) Presentase (%)
1 Kawasan Hutan Lindung 344.742,00 7,21
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam
a. Suaka Margasatwa 18.009,00 0,38
b. Cagar Alam 10.958,00 0,23
2
c. Taman Nasional 176.696,00 3,70
d. Taman Hutan Raya 27.868,30 0,58
e Taman Wisata Alam 298,00 0,01
Total 578.571,30 12,11
Sumber: RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
4.1.4 Karakteristik Perekonomian
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) pada tingkat provinsi menggambarkan
kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu.
PDRB menurut lapangan usaha merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah
bruto yang mampu diciptakan oleh seluruh kategori kegiatan ekonomi atas berbagai
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
aktivitas produksinya. Kondisi perekonomian daerah di Provinsi Jawa Timur dapat ditinjau
dari PDRB berdasarkan lapangan usaha atas harga dasar berlaku sebagai berikut:
Tabel 4.7 Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2018
Lapangan Usaha/Industri 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa 208 230 249 258 260
Pertanian 613,6 942,5 453,6 454,4 493,9
B Pertambangan dan Penggalian 78 535,1 66 526,2 69 900,3 80 846,2 93 704,2
C Industri Pengolahan 445 495 536 586 651
279,8 751,8 436,7 235,6 126,9
D Pengadaan Listrik dan Gas 5 612,3 5 948,5 6 204,4 6 675,2 6 702,1
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 1 434,5 1 573,4 1 705,1 1 853,1 1 949,0
Limbah, dan Daur
F Konstruksi 145 160 180 197 212
884,6 496,3 549,5 699,0 519,5
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 266 297 332 360 398
Mobil dan Sepeda Motor 734,0 616,2 190,9 900,2 229,0
H Transportasi dan Pergudangan 50 000,7 56 632,8 62 775,4 69 176,4 75 164,3
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 79 946,8 91 476,3 104 116 126
938,8 058,3 837,9
J Informasi dan Komunikasi 69 883,1 77 087,4 85 149,8 92 928,7 99 216,4
K Jasa Keuangan dan Asuransi 41 204,8 46 388,5 51 575,9 55 033,1 59 368,8
L Real Estate 24 123,3 27 560,8 29 907,4 32 080,2 35 576,5
M Jasa Perusahaan 12 177,9 13 538,5 14 894,1 16 255,9 18 151,0
N Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan 35 658,5 39 137,4 43 157,2 45 740,7 50 581,2
Jaminan Sosial Wajib
O Jasa Pendidikan 41 970,8 46 006,2 49 544,9 52 974,1 56 824,6
P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9 682,7 10 654,1 11 527,5 12 611,7 13 595,4
Q Jasa Lainnya 21 205,1 24 140,2 25 827,1 27 395,1 29 743,1
1 537 1 691 1 855 2 012 2 189
Produk Domestik Regional Bruto
947,6 477,0 738,4 917,9 783,7
Sumber: Provinsi Jawa Timur Dalam Angka (2019)
Berdasarkan tabel diatas, terdapat tiga sektor yang berperan besar dalam
menyumbang perekonomian Provinsi Jawa Timur diantaranya yaitu Industri Pengolahan,
Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda Motor, dan Pertanian, Peternakan,
Perburuan & Jasa Pertanian. Sektor Industri Pengolahan memiliki laju pertumbuhan secara
konstan dan tinggi, sehingga sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi
provinsi Jawa Timur. Sektor kedua yaitu Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil &
Sepeda Motor dimana memiliki pertumbuhan yang cukup signifikan pada sub sektor
perdagangan besar. Dan sektor ketiga yaitu Pertanian, Peternakan, Perburuan & Jasa
Pertanian dimana menyumbang kontribusi yang cukup besar dan terus meningkat tiap
tahunnya. Sektor Pertanian, Peternakan, Perburuan & Jasa Pertanian diharapkan mampu
mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi dan juga menyongsong laju perumbuhan sektor
Industri Pengolahan di Provinsi Jawa Timur.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
diresmikan pada 29 Desember 2010 melayani penerbangan dosmetik dari Jakarta dan
Surabaya serta penerbangan internasional dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Tabel 4.9 Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2018
Jumlah Penumpang (jiwa)
Bandar Udara Lokasi 2017 2018
Keberangkatan Kedatangan Keberangkatan Kedatangan
Bandara Kabupaten 8.899.213 10.097.928 9.274.300 10.519.212
Internasional Sidoarjo
Juanda
Bandara Abdul Kabupaten 595.303 577.692 671.465 661.430
Rachman Saleh Malang
Bandara Kabupaten 95.558 93.391 182.680 183.502
Blimbingsari Banyuwangi
Sumber: Badan Pusat Statistika (2019)
4.1.6 Kondisi Prasarana Permukiman
Prasarana diperlukan untuk menunjang kegiatan dan aktivitas yang ada di Provinsi
Jawa Timur. Prasarana yang ada di Provinsi Jawa Timur diantaranya ialah sistem jaringan
energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumberdaya air,
sistem prasarana lingkungan dan sistem jaringan irigasi. Berikut merupakan rincian
penjelasan dari prasarana yang ada di Provinsi Jawa Timur.
A. Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan
Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan merupakan salah satu prasarana penunjang
yang sangat penting untuk keberlanjutan aktivitas masyarakat. Provinsi Jawa Timur
memiliki sumber energi listrik, yang berasal dari uap, terbesar di Pulau Jawa, yaitu PLTU
Paiton yang terletak di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. PLTU Paiton melayani
wilayah pulau jawa dan pulau bali. Selain listrik yang berasal dari PLTU, ada pula sumber
listrik terbarukan seperti biogas, biodiesel, bioethanol, tenaga angin, tenaga surya dan
tenaga panas bungi yang tersebar diseluruh Kota dan Kabupaten di Jawa Timur. Berikut
merupakan rincian potensi sumber daya listrik terbarukan di Jawa Timur.
Tabel 4.10 Potensi Biogas di Jawa Timur Tahun 2012
No Kota/Kabupaten Potensi (Ekor)
1 Kab. Madiun 125
2 Kab. Magetan 52.648
3 Kab. Ngawi 45
4 Kab. Ponorogo 65.205
5 Kab. Pacitan 202
6 Kota Blitar 121
7 Kab. Lamongan 3.262
8 Kab. Jombang 6.993
9 Kab. Kediri 552
10 Kab. Malang 1.848
11 Kota Batu 18.336
12 Kab. Sumenep 60
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Tahun
2008 2011 2014 2018
Perdesaan 3.976 2.953 1.804 967
Total 6.296 5.617 4.144 2.621
Sumber: Statistik Telekomunikasi Indonesia, 2018
Tingginya pengguna internet di Indonesia tidak terlepas dari pesatnya
perkembangan telepon selular yang terjadi dalam satu dekade ini. Pesatnya peningkatan
jumlah pengguna telepon selular tidak terlepas dari semakin luasnya cakupan sinyal dan
jaringan telepon selular di Indonesia termasuk di Provinsi Jawa Timur (Statistik
Telekomunikasi Indonesia, 2018).
Tabel 4.16 Banyaknya Desa/Kelurahan yang Menerima Sinyal Telepon Selular di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2011, 2014, dan 2018
Tahun
Ada Sinyal Lemah/Weak Signal Ada Sinyal Kuat/Strong Signal
2011 2014 2018 2011 2014 2018
Perkotaan 129 108 105 2.701 2.712 2.717
Perdesaan 1.277 1.166 1.171 4.340 4.467 4.496
Total 1.406 1.274 1.276 7.041 7.179 7.213
Sumber: Statistik Telekomunikasi Indonesia, 2018
Luasnya cakupan sinyal kuat di Provinsi Jawa Timur berdasarkan tabel di atas
meningkat dari tahun ke tahun. Sinyal telepon selular dipancarkan melalui suatu menara
Base Transceiver Station (BTS) yang ditempatkan secara menyebar di seluruh Indonesia
(Statistik Telekomunikasi Indonesia, 2018). Jumlah Menara Base Transceiver Station
(BTS) di Provinsi Jawa Timur ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.17 Banyaknya Desa/Kelurahan yang Memiliki Menara Base Transceiver Station (BTS) di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 dan 2018
Tahun
2014 2018
Perkotaan 1.691 3.894
Perdesaan 1.842 3.464
Total 3.533 7.358
Sumber: Statistik Telekomunikasi Indonesia, 2018
C. Sistem Jaringan Sumberdaya Air
Secara hidrologi wilayah Provinsi Jawa Timur terdiri dari air permukaan dan air
tanah. Air permukaan meliputi Wilayah Sungai (WS) dan Waduk, sedangkan air tanah
berupa mata air yang masing-masing memiliki DAS (Daerah Aliran Sungai). Jumlah
waduk yang terdapat di Provinsi Jawa Timur adalah sebanyak 89 waduk, sedangkan
jumlah DAS sebanyak 686 yang tercakup dalam wilayah sungai. Pembagian WS di
Provinsi Jawa Timur meliputi tujuh WS, antara lain:
1. WS Bengawan Solo dengan memiliki 94 DAS
2. WS Brantas dengan memiliki 220 DAS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
c. Disediakan fasilitas parkir dan bongkar muat sampah terpilah yang akan didaur
ulang di lokasi lain.
E. Sistem Jaringan Irigasi
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No
14/PRT/M/2015 menyebutkan bahwa sistem irigasi Jawa Timur terbagi atas dua jenis serta
kewenangan pemerintah yang terdiri atas irigasi permukiman, dan irigasi tambak. Dengan
luasan irigasi permukiman yaitu sebesar 289.508 Ha dengan jumlah 32 daerah irigasi, dan
luas irigasi tambak sebesar 3.322 Ha dengan jumlah satu daerah irigasi. Total luas luas
daerah irigasi sebanyak 33 dengan luas sebesar 292.830 Ha.
RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031 paragraf empat Tentang Rencana
Sistem Jsumberdaya air Pasal 43 (2) menyebutkan bahwa terdapat rencana pengembangan
sistem jaringan rangka mendukung air baku pertanian dilaksanakan dengan memperhatikan
rencana pengembangan air baku pada wilayah sungai yang bersangkutan, yaitu:
1. Wilayah Sungai Bengawan Solo meliputi:
a. Waduk Kedung Bendo di Kabupaten Pacitan
b. Telaga Ngebel Dam, Waduk Bendo, Waduk Slahung, dan Bendungan Badegan
di Kabupaten Ponorogo
c. Bendung Gerak Bojonegoro, Waduk Nglambangan, Waduk Kedung Tete,
Waduk Pejok, Waduk Kerjo, Waduk Gonseng, Waduk Mundu, Waduk Belung,
dan Bendungan Belah di Kabupaten Bojonegoro
d. Bendung Gerak Karangnongko, Waduk Kedung Bendo, Waduk Sonde, Waduk
Pakulon, Waduk Alastuwo, dan Bendungan Genen di Kabupaten Ngawi
e. Waduk Kresek dan Waduk Tugu di Kabupaten Madiun
f. Waduk Tawun dan Waduk Ngampon di Kabupaten Tuban
g. Bendung Gerak Sembayat, Waduk Gondang, dan Waduk Cawak di Kabupaten
Lamongan
h. Waduk Gonggang di Kabupaten Magetan;
2. Wilayah Sungai Brantas meliputi:
a. Bendungan Genteng I, Bendungan Lesti III, Bendungan Kepanjen, Bendungan
Lumbangsari, Bendungan Kesamben, Bendungan Kunto II, dan Karangkates
III, IV di Kabupaten Malang
b. Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek
c. Bendungan Beng dan Bendungan Kedungwarok di Kabupaten Jombang
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Promosi berada pada kawasan perkotaan di wilayah kabupaten yang memiliki potensi
sebagai pusat kegiatan bagi beberapa kecamatan.
B. Pola Ruang Provinsi Jawa Timur
Dalam RTRW Provinsi Jawa timur Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang
dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan
ruang untuk fungsi budi daya. Rencana Pola ruang di Provinsi Jawa Timur menurut
RTRW kabupaten Jawa timur 2011 – 2031 meliputi :
1. Rencana Kawasan Lindung;
2. Rencana Kawasan Budi Daya;
3. Rencana Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kawasan budidaya merupakan wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya buatan Kawasan Budidaya sendiri diperinci di dalam RTRW Provinsi
Jawatimur 2011 – 2031 yang meliputi beberapa kawasan yaitu:
1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi;
2. Kawasan Hutan Rakyat;
3. Kawasan Peruntukan Pertanian;
4. Kawasan Peruntukan Perkebunan;
5. Kawasan Peruntukan Peternakan;
6. Kawasan Peruntukan Perikanan;
7. Kawasan Peruntukan Pertambangan;
8. Kawasan Peruntukan Industri;
9. Kawasan Peruntukan Pariwisata;
10. Kawasan Peruntukan Permukiman;
11. Peruntukan Kawasan Budi Daya Lainnya
Berikut Pemanfaatan Luasan Pemnfaatan Ruang di Provinsi Jawa timur
berdasarkan RTRW Provinsi Jawa timur tahun 2011 – 2031.
Tabel 4.19 Pola Ruang Provinsi Jawa Timur
No Pemanfaatan Ruang Luas (ha)
I Kawasan Perlindungan Setempat
1 Suaka Margasatwa Dataran Tinggi 14.177 ha
2 Suaka Margasatwa Pulau Bawean 3.832 ha
3 Cagar alam 10.958 ha
4 Taman Nasional 180.202 ha
5 Taman Hutan Raya (Tahura) 27.868,30 ha
6 Taman Wisata Alam 298 ha
Jumlah Kawasan Lindung 237335,3
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
memiliki luas wilayah terbesar yaitu 524,46 km2 dengan sebagian besar lahannya masih
berupa hutan. Selain itu, Kabupaten Jember juga memiliki sekitar 67 pulau-pulau kecil
dengan rincian 16 pulau sudah memiliki nama dan 51 pulau lainnya belum memiliki nama.
Berikut merupakan luasan wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Jember:
Tabel 4. 20 Luas Wilayah Kabupaten Jember Berdasarkan Kecamatan
No. Kecamatan Luas Wilayah (km2)
1. Kencong 65,92
2. Gumuk Mas 82,98
3. Puger 148,99
4. Wuluhan 137,18
5. Ambulu 104,56
6. Tempurejo 524,46
7. Silo 309,98
8. Mayang 63,78
9. Mumbulsari 95,13
10. Jenggawah 51,02
11. Ajung 56,61
12. Rambupuji 52,80
13. Balung 47,12
14. Umbulsari 70,52
15. Semboro 45,43
16. Jombang 54,30
17. Sumberbaru 166,37
18. Tanggul 199,99
19. Bangsalsari 175,28
20. Panti 160,37
21. Sukorambi 60,63
22. Arjasa 43,75
23. Pakusari 29,11
24. Kalisat 53,48
25. Ledokombo 146,92
26. Sumberjambe 138,24
27. Sukowono 44,04
28. Jelbuk 65,06
29. Kaliwates 24,94
30. Sumbersari 37,05
31. Patrang 36,99
Kabupaten Jember 3.293,34
Sumber: Kabupaten Jember Dalam Angka, 2019
B. Kondisi Topografi
Luas wilayah Kabupaten Jember sebesar 3.293,34 Km2, dengan karakter topografi
yaitu dataran ngarai yang subur dibagian tengah serta dikelilingi pegunungan memanjang
batas barat dan timur. Kabupaten Jember berada pada ketinggian 0-3.300 meter diatas
permukaan laut (dpl). Sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian antara 100-500
meter diatas permukaan laut (37,75%), selebihnya 17,95 % pada ketinggian 0-25 m,
20,70% pada ketinggian 25-100 m, 15,80% berada pada ketinggian 500-1.000 m diatas
permukaan laut dan 7,80% pada ketinggian lebih dari 1.000 m. Wilayah barat daya
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
memiliki dataran dengan ketinggian 0–25 meter dpl. Sedangkan daerah timur laut yang
berbatasan dengan Bondowoso dan tenggara yang berbatasan dengan Banyuwangi
memiliki ketinggian diatas 1.000meter dpl.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
C. Kondisi Hidrologi
4.2.2 Karakteristik Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Jember terbagi menjadi 10 kategori. Kategori
tersebut yaitu, hutan, perkampungan, sawah, tegal, perkebunan, tambak, rawa,
semak/padang rumput, tanah rusak/tandus, dan lain-lain. Berikut merupakan luas
penggunaan lahan masing-masing kategori di Kabupaten Jember.
Tabel 4. 21 Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Jawa Timur
Luas Lahan
No. Guna Lahan
Hektar (Ha) %
1. Hutan 121.039,61 36,75
2. Perkampungan 31.877,00 9,68
3. Sawah 86.568,18 26,29
4. Tegal 43.522,84 13,22
5. Perkebunan 34.590,46 10,50
6. Tambak 368,66 0,11
7. Rawa 35,62 0,01
8. Semak/Padang Rumput 289,06 0,09
9. Tanah Rusak/Tandus 1.469,26 0,45
10. Lain-lain 9.574,26 2,91
Jumlah 329.334,00 100,00
Sumber: Bapedda Jawa Timur, 2013
4.2.3 Karakteristik Kependudukan
Karakteristik kependudukan menjelaskan terkait kondisi kependudukan pada suatu
wilayah dalam kurum waktu tertentu. Karakteristik penduduk penting untuk dibahas
karena merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan.
Karakteristik kependudukan pada Kabupaten Jember dapat dilihat dari jumlah penduduk,
pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk, dan juga kepadatan penduduk. Berikut
merupakan karakteristik kependudukan Kabupaten Jember.
A. Jumlah dan Persebaran Penduduk
Jumlah penduduk merupakan data yang menjelaskan banyaknya suatu penduduk
yang menetap disuatu wilayah tertentu. Jumlah penduduk yang berada pada Kabupaten
Jember mencapai 2.440.714 jiwa. Data jumlah penduduk ini diambil dari Kabupaten
Dalam Angka Kabupaten Jember Tahun 2019. Berikut merupakan jumlah dan persebaran
penduduk Kabupaten Jember.
Tabel 4. 22 Jumlah & Persebaran Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Jember
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 Kencong 68.190
2 Gumuk Mas 82.890
3 Puger 119.807
4 Wuluhan 120.003
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Gambar 4. 2 Grafik Jumlah & Persebaran Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Jember
Sumber: Kabupaten Jember Dalam Angka 2019
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 dapat disimpulkan kecamatan dengan
penduduk terbesar dan jumlah penduduk terkecil. Jumlah penduduk terbesar terletak pada
Kecamatan Sumbersari yaitu sebesar 132.126 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil
terletak pada Kecamatan Kencong yaitu sebesar 68.190 jiwa.
B. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan antara penduduk laki-laki dan
penduduk perempuan pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Rasio jenis kelamin
dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Data
rasio jenis kelamin ini didapatkan dari Kabupaten Jember Dalam Angka 2019. Berikut
merupakan rasio jenis kelamin pada masing-masing kecamatan pada Kabupaten Jember.
Tabel 4. 23 Rasio Jenis Kelamin per Kecamatan Kabupaten Jember
No Kecamatan Rasio Jenis Kelamin
1 Kencong 96,53
2 Gumuk Mas 96,41
3 Puger 98,48
4 Wuluhan 100,74
5 Ambulu 99,81
6 Temporejo 100,02
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
1389,71
1118,09
864,15
846,56
PRODUKSI (TON)
625,46
549,05
413,06
353,33
308,95
286,87
246,46
278,8
132,04
126,07
178,5
80,34
78,57
63,93
JENIS IKAN
17889408
NILAI P RO D U KS I IKAN LAU T KABU PAT EN J EM BER
16676502
14457240
12211900
11090475
10599780
NILAI PRODUKSI (RP.)
10007392
9268590
7619058
6913192
5568050
3843350
3433092
3299940
2773628
2141952
1205115
1214708
JENIS IKAN
Gambar 4. 4 Grafik Nilai Produksi Ikan Laut Kabupaten Jember Menurut Jenisnya
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
terendah terletak di Kecamatan Tempurejo yaitu 58 nelayan dengan jumlah rumah tangga
nelayan yaitu 21 rumah tangga.
C. Sarana dan Prasarana Penunjang Perikanan Tangkap
Sarana dan prasarana penunjang perikanan tangkap di Kabupaten Jember merupakan
salah satu hal yang mendukung dalam produksi perikanan ikan tangkap. Sarana perikanan
tangkap di Kabupaten berupa tempat pelelangan ikan (TPI), pasar ikan, dan PPI. Prasarana
penunjang perikanan tangkap berupa perahu dan alat tangkap. Berikut merupakan data jenis
perahu dan jenis alat penangkap ikan pada Kabupaten Jember.
Tabel 4. 29 Jenis Perahu dan Jenis Alat Penangkap Ikan Kabupaten Jember
Perahu Alat tangkap
No. Kecamatan Jukung Gil Tramel Lain-
Besar Sedang Payang Perawe
Motor Net Net lain
1 Puger 162 293 1.863 162 1.566 239 557 254
2 Ambulu 25 - 294 25 420 10 84 61
3 Kencong - - 154 - 219 4 43 16
4 Gumukmas - - 155 - 225 183 53 20
5 Tempurejo - - 21 - 27 1 7 5
Total 187 293 2.487 187 2.457 437 744 356
Sumber: Kabupaten Jember Dalam Angka 2019
Berdasarkan Tabel 4.28 diketahui jenis dan jumlah perahu serta jumlah dan jenis alat
tangkap per kecamatan. Jenis perahu yang paling banyak digunakan adalah jenis perahu
jukung motor dengan jumlah 2.487, sedangakan jenis perahu yang paling sedikit yaitu perahu
besar sebanyak 187. Jenis alat tangkap yang paling banyak digunakan adalah gill net sebanyak
2.457 dan yang paling sedikit digunakan adalah payang sebanyak 187.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
KPI
No. Kecamatan Luas (Ha) Kolam Mina (Ha) Mina Padi KPI Luas Tambak
(unit)
26 Sumberjambe 1.75 56 1.1 3 2 1 - -
27 Sukowono 2.17 60 - 2 2 1 - -
28 Jelbuk 0.12 18 - - 0 - -
29 Kaliwater 2.75 27 - - 1 1 - -
30 Sumbersari 2.55 26 - - 1 1 - -
31 Patrang 1.3 19 - - 1 1 - -
Total 299.43 3134 48.25 124 614 512 195.5 68
Sumber: Kabupaten Jember dalam Angka, 2018
Tabel 4. 31 Produksi dan Nilai Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar Menurut Jenis Produksi dan Jenis Perairan di Kabupaten
Budidaya Sungai Rawa Total
No. Jenis Produksi Produksi Nilai (Rp) Produksi Nilai (Rp) Produksi Nilai (Rp) Produksi Nilai (Rp)
(Ton) Juta (Ton) Juta (Ton) Juta (Ton) Juta
1 Ikan Mas 117.1 2560600 2.82 53600 - - 119.92 2614200
2 Ikan Nila 346.1 7024600 26.28 525664 7.07 141474 379.45 7691738
3 Ikan Gurami 2467.2 62131700 - - - - 2467.2 62131700
4 Ikan Lele 7383.4 106105750 11.06 154779 1.65 23034 7396.11 106283563
5 Ikan Tawes 31.8 564450 12.32 184788 - - 44.12 749238
6 Ikan Mujair - - 7.45 74504 17.96 17954 25.41 92458
7 Ikan Gabus - - 1.61 80601 8.81 440664 10.42 521265
8 Ikan Lain-lain 15.7 69 7.45 74471 39.3 504236 62.45 578776
9 Vanamae 1339.1 71 - - - - 1339.1 71
10 Bandeng 13.7 70 - - - - 13.7 70
11 Udang Lain - - 9.48 189564 1.6 31969 11.08 221533
Total 11714.1 265971900 78.47 1337971 76.38 1320931 11868.95 268630802
Sumber: Kabupaten Jember dalam Angka, 2018
Tabel 4. 32 Luas Area Budidaya dan produksi Ikan Air Tawar berdasarkan Jenisnya
Gurami Tombro Nila/Mujair Lele Udang
No. Kecamatan Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
1 Kencong 9.78 117.2 2.11 9.35 6.78 35.45 9.57 799.75 - -
2 Gumuk Mas 15.89 179.75 6.27 20.81 17.39 166.14 9.15 752.65 169.78 1298.85
3 Puger 4.28 65.15 0.58 9.52 7.75 19.25 36.25 1796.75 8.72 15.1
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
B. Karakteristik Pembudidaya
Karakteristik pembudidaya merupakan keadaan pembudidaya ikan yang ada di
Kabupaten Jember. Pembudidaya ikan tersebut mencakup dari proses pembenihan,
budidaya dan pengolahan ikan. Berikut merupakan karakteristik pembudidaya yang ada di
Kabupaten Jember.
1. Kelompok Usaha Pembenihan
Pembenihan ikan yang ada di Kabupaten Jember adalah dengan melalui UPT Balai
Benih Ikan (BBI). Namun, selain dari BBI, benih ikan juga didapatkan dari luar
Kabupaten Jember. BBI Kabupaten Jember terdapat di 3 kecamatan, yaitu berada di
Kecamatan Rambipuji, Kecamatan Gumukmas dan Kecamatan Kalisat. BBI
merupakan sarana pemerintah yang tujuannya untuk menghasilkan benih ikan dan
kemudian membina usaha budidaya ikan di Kabupaten Jember. Komoditas ikan
yang dibudidayakan adalah ikan lele, ikan nila, ikan gurame, ikan bawal, ikan patin,
ikan mas dan ikan koi.
2. Kelompok Usaha Budidaya
Kelompok usaha budidaya ikan di Kabupaten Jember tersebar hampir di seluruh
kecamatan di Kabupaten Jember. Berikut data jumlah kelompok budidaya ikan
beserta komoditasnya yang terdapat di Kabupaten Jember:
Tabel 4. 33 Jumlah Kelompok Budidaya Ikan yang Terdapat di Kabupaten Jember
Jumlah
No. Kecamatan Desa Komoditas
Kelompok
1 Tanggul Klatakan 2 Lele, Gurami
Tanggul Wetan 3 Lele, Gurami, Nila
Patemon 1 Nila, Lele
Darungan 1 Nila
Manggisan 3 Lele, Gurami
2 Kalisat Plalangan 5 Lele, Tombro, Hias
Glagawero 1 Nila, Tombro
Ajung 1 Lele, Nila
3 Silo Garahan 1 Nila, Tombro
Sumberjati 1 Nila, Tombro
Karang Harjo 2 Nila, Tombro, Lele
4 Ledok Ombo Lembengan 2 Tombro, Hias, Nila
Sumber Lesung 1 Nila, Tombro
Suko Kidri 1 Lele, Nila
5 Pakusari Sumber Pinang 1 Lele
Pakusari 1 Lele
Kertosari 2 Lele
6 Sukorambi Nila, Tombro, Lele,
Jubung 1 Gurami
Sukorambi 2 Nila, Tombro, Lele
Dukuh Mencek 1
7 Bangsalsari Bangsalsari 5 Gurami
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Jumlah
No. Kecamatan Desa Komoditas
Kelompok
Gambirono 2 Gurami
Karangsono 1 Lele
Tugusari 1 Gurami, Nila, Lele
8 Wuluhan Ampel 3 Lele
Kesilir 1 Lele, Gurami
Dukuh Dempok 2 Lele ,Gurami
Tanjung Rejo 1
9 Ambulu Andongsari 1 Lele
Pontang 1 Lele ,Gurami
Karang Anyar 2 Lele ,Gurami
Sabrang 1 Lele ,Gurami
Sumberan 1 Lele ,Gurami
10 Puger Mojomulyo 9 Lele
Puger Kulon 3 Lele
Mojosari 2 Lele
Puger Wetan 1 Lele
Grenden 2 Lele
11 Gumukmas Kepanjen 6 Gurami, Lele
Tembokrejo 2 Gurami, Lele
Mayangan 3 Gurami, Nila
Karangrejo 1 Gurami, Lele
Bagorejo 2 Gurami, Lele
Sumbersari 1 Gurami
Kalimalang 1 Gurami, Lele
12 Kencong Kraton 40 Lele
Tempuran 1 Lele
Paseban 1 Lele
13 Ajung Pancakarya 1 Lele
Suka Makmur 1 Lele
Mangaran 1 Lele
14 Umbulsari Tegalwangi 2 Gurami, Lele
Umbulsari 2 Gurami, Lele
Paleran 2 Gurami, Lele
Sidorejo 2 Gurami, Lele
Umbulrejo 1 Gurami, Lele
Gadingrejo 2 Gurami, Lele
Sukoreno 2 Gurami, Lele
Tanjungsari 1 Gurami, Lele
Gunungsari 1 Gurami, Lele
15 Semboro Semboro 1 Gurami, Lele
Sidomulyo 2 Gurami, Lele
sidomekar 1 Gurami, Lele
16 Panti Glagahwero 1 Nila, Tombro, Lele
Suci 1
17 Mumbulsari Karang Kedawung 1 Nila, Lele
Lampeji 1 Campuran
Suco 1
Lengkong 4 Nila, Lele, Gurami
Mumbulsari 1 Nila, Gurami
Tamansari 1 Campuran
18 Sukowono Sukorejo 2 Gurami, Nila
Sukosari 3 Nila, Lele, Gurami
Arjasa 1 Nila, lele
Dawuhan Mangli 3 Nila
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Jumlah
No. Kecamatan Desa Komoditas
Kelompok
Randu Agung 1 Lele, Gurami
19 Mayang Kejayan 1 Lele, Gurami
Tegalwaru 2 Lele, Gurami
20 Patrang Patrang 1 Nila, Lele, Gurami
bintoro 1 Lele
21 Balung Gumelar 1
Curah Lele 1
22 Sumber Baru Rowo Tengah 2 Lele, Gurami
23 Kaliwates Jember kidul 1 Lele, Gurami
Sempusari 1
24 Jelbuk - - -
25 Tempurejo - - -
26 Jombang - - -
27 Arjasa - - -
28 Sumber Jambe - - -
29 Sumbersari - - -
30 Jenggawah - - -
31 Rambipuji - - -
JUMLAH 184
Sumber: Rencana Pembangunan Induk Jangka Menengah Minapolitan (RPIJM) Kawasan Minapolitan
Kabupaten Jember Tahun 2015-2020
Jumlah kelompok budidaya ikan yang terdapat di Kabupaten Jember yaitu 184
kelompok. Jumlah kelompok paling banyak yaitu berda di Kecamatan Kencong yaitu
berjumlah 40 kelompok budidaya ikan dengan komoditas ikan lele. Kelompok budidaya
ikan ini tidak tersebar di seluruh kecamatn yang terdapat di Kabupaten Jember, hanya 23
kecamatan saja yang memiliki kelompok budidaya ikan.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
4.3.4 Kelembagaan
Kelembagaan perikanan Kabupaten Jember terdiri dari kelembagaan perikanan
tangkap dan kelembagaan perikanan budidaya. Kelembagaan perikanan tangkap maupun
budidaya didapat dari Masterplan Pembangunan Peternakan, Perikanan, dan Kelautan
Kabupaten Jember Tahun 2015. Berikut merupakan kelembagaan perikanan pada
Kabupaten Jember.
A. Kelembagaan Perikanan Tangkap
Perikanan tangkap Kabupaten Jember memiliki enam jenis kelembagaan yang
mendukung perikanan tangkap di Kabupaten Jember. Setiap kelembagaan memiliki peran
dan fungsi yang berbeda-beda. Kelembagaan perikanan tangkap Kabupaten Jember yaitu
sebagai berikut:
1. Penyuluh Perikanan
Petugas penyuluh perikanan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan
pengetahuan dan kualitas nelayan dalam hal perikanan. Penyuluh memiliki fungsi
memberikan pelatihan dan penyuluhan serta informasi teknologi perikanan pada pelaku
perikanan tangkap (nelayan).
2. Pengepul
Pengepul merupakan salah satu mata rantai awal pemasaran hasil produksi
perikanan. Pengepul memiliki fungsi mengumpulkan hasil perikanan tangkap dan
mendistribusikan ke pasar-pasar atau agen besar yang akan mengolah hasil perikanan.
3. Pengambek
Pengambek memiliki fungsi ganda yaitu memberikan pinjaman modal operasional
kepada nelayan dan sekaligus mengumpulkan hasil perikanan tangkap yang kemudian
mendistribusikannya ke pasar-pasar atau agen besar yang akan mengolah hasil perikanan
tersebut. Secara umum keberadaan pengambek ini sangat dibutuhkan oleh pelaku
perikanan tangkap, dimana dengan adanya pinjaman modal yang mudah nelayan dapat
melaut dan mendapatkan hasil tangkap. Akan tetapi salah satu syaratnya adalah semua
hasil tangkap nelayan tersebut harus dijual kepada pengambek sesuai harga yang
ditentukan oleh pengambek dan tentunya dibawah harga pasar/ pengepul lain.
4. Pedagang Lokal
Pedagang lokal dalam rantai pemasaran hasil produksi perikanan memiliki peran
yang sama dengan pengepul, namun yang membedakan adalah kapasitas dan wilayah
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2020 KABUPATEN JEMBER
SEKTOR MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR
Pembeli Swasta tidak memiliki hubungan langsung dengan para pelaku perikanan
budidaya, namun dalam rantai pemasaran hasil produksi perikanan cukup penting. Pembeli
swasta biasanya memiliki hubungan langsung dengan pengepul. Meski tidak secara
langsung terkait dengan pembudidaya, namun adanya kerjasama antara pengepul dengan
pembeli swasta secara tidak langsung meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat
yang bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan.
5. Kelompok Perikanan Tangkap
Keberadaan kelompok perikanan/ KUB sangat erat dengan masyarakat
pembudidaya ikan karena kelompok perikanan merupakan wadah bagi para pelaku
perikanan guna peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya perikanan.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA