Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN DI KOTABARU

DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS DAN PENDEKATAN ANALYTICAL


NETWORK PROCESS (ANP)

Rieska Paramita Nilateja Putri 1, *


Jurusan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Program studi Pascasarjana ULM Banjarbaru

Abstrak. Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan adalah sebuah upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi,
sosial budaya dan lingkungan untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan kebutuhan di masa mendatang. Dalam
upaya pencapaian wisata yang berkelanjutan, dibutuhkan suatu strategi yang tepat. Ada 3 (tiga) tujuan dalam penelitian ini
yakni ingin mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Pariwisata di Kotabaru, mengetahui alternatif
perencanaan strategi dan menentukan prioritas strategi wisata yang berkelanjutan. Dalam menentukan strategi dilakukan
identifikasi lingkungan internal eksternal yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berdasarkan
indikator – indikator Sustainable Development Tourism . Hasil dari identifikasi lingkungan internal eksternal ini nantinya
dianalisis menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE dan matriks SWOT. Dalam menentukan strategi prioritas
digunakan metode Analytical Network Process (ANP) sehingga dihasilkan strategi prioritas yakni kerjasama dengan
masyarakat. Keterbatan dari penelitian ini adalah menambahkan penilaian kesiapan destinasi wisata dilihat dari beberapa
aspek utama pariwisata, yaitu dari sisi produk.

Kata kunci : Pariwisata, ANP, SWOT, Strategi

1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang berbentuk kepulauan yang memiliki kekayaan
sumber daya alam serta potensi – potensi alam. Potensi merupakan kekuatan, kemampuan ataupun daya yang
mempunyai kemungkinan untuk bisa dikembangkan lagi menjadi bentuk yang lebih besar. Dalam hal ini potensi
yang dimaksudkan adalah potensi alam yang ada di Indonesia yang merupakan sumber daya alam yang dikelola
oleh sumber daya manusia / SDM. Banyaknya potensi – potensi alam yang ada dapat menghadirkan suatu objek
/ wahana yang dapat dinikmati manusia sebagai bentuk perwujudan potensi alam (Girsang, 2008).
Salah satu bentuk perwujudan potensi alam terlihat pada sektor kepariwisataan. Sektor pariwisata adalah
sektor yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan bagi suatu daerah
(Girsang, 2008). Selain sebagai salah satu sumber pendapatan bagi daerah, sektor pariwisata juga dapat
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga menurunkan terjadinya pengangguran seperti
pedagang- pedagang yang berjualan di tempat wisata. Kotabaru merupakan salah satu daerah yang memiliki
potensi untuk berkembang dalam dunia pariwisata.
Pariwisata yang berkelanjutan adalah pariwisata yang memperhitungkan secara penuh dampak ekonomi,
sosial budaya dan lingkungan sekarang dan masa yang akan datang, menjawab kebutuhan pengunjung, industri
(pariwisata), lingkungan dan komunitas rumah. Agar pengembangan dapat berkelanjutan, destinasi harus
mendapatkan dan menjaga daya saing. Faktor keberlanjutan lingkungan hidup termasuk dalam faktor yang
menentukan daya saing destinasi wisata (WEF, 2013). Oleh karena itu diperlukan strategi perencanaan dan
pengembangan wisata yang berkelanjutan (Sustainable Development Tourism). Perencanaan sangat penting
untuk meminimalkan dampak negatif melalui pendekatan pengembangan dengan memasukkan kelestarian
lingkungan (Ruhanen,2004). Dalam penelitian ini akan membahas tentang strategi pengembangan berdasarkan
lingkungan internal eksternal. Lingkungan internal dan eksternal dianalisis dengan menggunakan SWOT untuk
menghasilkan strategi alternatif dan prioritas strategi dilakukan dengan menggunakan pendekatan Analytical
Network Process (ANP) dalam melakukan pengembangan pariwisata yang terencana menuju wisata yang
berkelanjutan (Sustainable Development Tourism).
2. METODE
3.1 Diagram Alur Penelitian

Dalam penyusunan laporan ini, jenis penelitiannya adalah kualitatif yang bersifat holistik dimana semua
faktor diperhitungkan secara keseluruhan, saling bergantung satu sama lain untuk kepentingan semua. Diagram
alur penelitian merupakan langkah – langkah secara sistematis yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan penelitian. Diagram alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian


Gambar 1. Diagram Alur Penelitian (lanjutan)
Gambar 2.
3.2 Teknik Analisis

Analisis dalam penelitian ini dilakukan 2 tahap yakni dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif
(SWOT). Untuk melengkapi hasil analisis kualitatif selanjutnya di kuantitatifkan dengan menggunakan metode
ANP. Dengan menggunakan pendekatan tersebut diharapkan memperoleh hasil analisis secara holistik.
Analytic Network Process atau ANP adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pengambil
keputusan menghadapi faktor – faktor yang saling berhubungan (dependence) serta umpan balik (feedback)
secara sitematik. ANP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan berdasarkan banyaknya kriteria
(parameter) atau Multiple Criteria Decision Making (MCDM) yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty yang
telah digunakan untuk menilai atau memecahkan berbagai masalah, termasuk di bidang ilmu lingkungan
(Analyzhing). Metode ini merupakan pendekatan baru metode kualitatif yang merupakan perkembangan lanjutan
dari metode - metode terdahulu yakni Analytic Hierarchy Process (AHP). Pembentukan hierarki dalam AHP
adalah linear ke atas sedangkan ANP adalah struktur non-linear yang meluas ke segala arah (AN ANP..)
Menurut Saaty dan Vargas (2006) ANP digunakan untuk memecahkan masalah yang bergantung pada
alternative – alternative dan kriteria – kriteria yang ada. Dalam teknik analisisnya, ANP menggunakan
perbandingan berpasangan pada alternative – alternative dan kriteria proyek. Pada jaringan ANP yang dapat
memiliki kriteria dan alternative didalamnya, yang sekarang di sebut simpul. Selain itu penggunaan jaringan
hirarki, pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membuat jaringan feedback (jaringan timbale
balik). Jaringan ini lebih tepat menggambarkan kondisi masalah penelitian yang sangat kompleks sebagaimana
telah dikemukakan di awal. Adapun gambaran tentang jaringan feedback yaitu:

Gambar 3. Jaringan Feedback


Dengan menggunakan jaringan feedback, elemen–elemen dapat bergantung atau terikat pada komponen
seperti pada jaringan hirarki akan tetapi juga bergantung pada sesama elemen. Lebih jauh lagi, suatu elemen
dapat tergantung pada elemen–elemen lain yang ada dalam suatu komponen. Kompnen lainnya sebagaimana
ditunjukkan pada garis lurus yang menghubungkan antara C4 ke cluster lain (C2 dan C3) disebut outer
dependence. Sedangkan elemen–elemen yang akan dibandingkan berada pada komponen yang sama sehingga
pada elemen tersebut membentuk hubungan arus putaran” maka disebut inner dependence (Saaty dan Vargas,
2006).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan wawancara serta validasi yang telah dilakukan terdapat 13 indikator yang menjadi indikator internal
(kekuatan dan kelemahan) dan diperoleh 8 indikator yang menjadi indikator eksternal (peluang dan ancaman) pariwisata di
Kotabaru.Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan alternative-alternative yang terkait dengan
objek penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 1.
Tabel 1. Matriks SWOT
    Internal Factors
    Weakness: Strength:
1. Kondisi lingkungan dan letak geografis yang cukup
    1. Kurangnya akomodasi seperti hotel dan resort baik
    2. Kurangnya pekerja yang professional di lingkungan wisata 2. Sumber daya alam dan keanekaragaman hayati
    3. Belum ada peningkatan ekonomi masyarakat yang signifkan 3. Kebudayaan masyarakat lokal
4. Inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk
    4. Strategi dalam pengembangan wisata yang berkelanjutan belum maksimal lokal
    5. Rendahnya kebersihan serta pemeliharaan tempat wisata 5. Kerajinan tradisional sebagai cinderamata
6. Kelancaran jalan masuk menuju tempat wisata di
  6. Belum ada Visi dan Misi yang jelas Kotabaru
7. Keramah - tamahan penduduk
Bobot : 1,721 Bobot : 1,196
Opportunity : WO : SO :
1. Segmen pasar yang 1. Melakukan kerja sama dengan Disperindag dalam
cukup tinggi 1. Meningkatkan akses / fasilitas menuju objek wisata (W1, W5,W6,O2,O3,O4) mengembangkan produk lokal (S5, S6, S7,O1,O3)
2. Melakukan sosialisasi dan pengenalan tentang wisata yang berkelanjutan 2. Mengoptimalisasikan pengelolaan pariwisata di
2. Database dan terhadap masyarakat (W2,W3,W4,W5,W6,O1,O3) Kotabaru dengan memberikan pelatihan bagi pekerja
pemetaan ekonomi wisata dengan adanya pemandangan alam yang
wisata indah (S1,S2, O5)
3. Meningkatkan pemasaran/promosi wisata melalui banner serta 3. Mengoptimalisasikan produk – produk kerajinan lokal
3. Kunjungan ulang memaksimalkan penggunaan IT (W4, W5, O2,O3,O4) dalam mendukung kegiatan wisata untuk menarik
wisatawan minat wisatawan berkunjung (S5,S6,O3,O4)
4. Meningkatkan konsistensi pagelaran budaya dan
mengikuti event – event yang bertema pariwisata
4. Kemajuan teknologi untuk memperkenalkan budaya sebagai daya tarik
dan transportasi 4. Menciptakan peluang kerja untuk masyarakat sekitar (W2,O1,O3,O4) wisatawan (S3, O3, O4)
Bobot : 1,785 Bobot : 3,506 Bobot : 2,981
Threats : WT : ST:
1. Adanya wisata
buatan yang 1. Menjaga kelestarian lingkungan dan ada Istiadat,
kemungkinan akan 1. Menentukan visi misi ke depan untuk menghadapi kondisi pariwisata saat ini misalnya membangun fasilitas wisata tanpa merusak
External merusak lingkungan. (W6, T1, T2,T3) alam (S2, S3, T2,T3)
Factors 2. Pengaruh negatif 2. Mengusulkan program pengembangan infrastruktur wisata (W1, W3, W4, 2. Melibatkan masyarakat sekitar untuk menjaga
budaya luar yang T3,T4 ) keindahan alam (S3, S7, T1, T2)
dibawa menimbulkan
kriminalitas daerah
setempat.
3. Membangun koordinasi dan komunikasi yang baik antara pengelola wisata 3. Membekali masyarakat sekitar / memberikan
3. Ketidakseimbangan dengan Pemerintah Daerah serta masyarakat sekitar (W3, W4, T2,T3) wawasan terhadap masyarakat tentang pariwisata di
pengembangan Kotabaru sehingga bisa mengarahkan wisatawan
infrastruktur yang berkunjung (S3, S4, S7, T1, T2)
4. Meningkatnya harga
tanah/ lahan daerah
setempat  
Bobot : 1,179 Bobot : 2,9 Bobot : 2,37
3.1 Analisis dan Hasil ANP

Analytic Network Process atau ANP adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pengambil
keputusan menghadapi faktor-faktor yang saling berhubungan (dependence) serta umpan balik (feedback)
secara sistematik. Dalam penelitian ini ANP akan membetuk prioritas alternative strategi yang tempat untuk
diterapkan dalam pengembangan pariwisata di Kotabaru. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis SWOT
dan observasi terdapat berbagai faktor yang melatar belakangi berbagai masalah yang tengah dihadapi oleh
objek pariwisata di Kotabaru.
Indikator–indikator yang digunakan untuk menentukan prioritas strategi pengembangan objek wisata di
Kotabaru dapat diklasifikasikan dalan 3 buah klaster yaitu faktor, masalah, dan strategi. Klaster “faktor” terdiri
dari objek wisata Kotabaru, sumberdaya insani, dan masyarakat. Klaster “masalah” terdiri dari infrastruktur
kurang baik, kurangnya pekerja yang professional serta belum ada peningkatan ekonomi. Klaster “strategi
alternatif” terdiri dari meningkatkan akses dan fasilitas, kerjasama dengan masyarakat, menciptakan lapangan
kerja, menjaga kelestarian lingkungan serta menentukan visi misi. Ketiga klaster tersebut diolah dengan
menggunakan Software Superdecisions.
Penentuan prioritas strategi dalam mengembangkan pariwisata di Kotabaru dilakukan melalui pairwise
comparison yang melibatkan para akademisi. Data hasil pairwise comparison yang dilakukan oleh para
akademisi ini diolah dengan Software Superdecisions menghasilkan prioritas-prioritas node (alternatif) untuk
setiap klaster. Berikut adalah hasil yang telah olah menggunakan software superdecision:

Tabel 2. Hasil Analytic Network Process


No Keterangan Nilai
Faktor
1 Objek wisata di Kotabaru 0,45
2 Sumber Daya Insani 0,35
3 Masyarakat 0,24
Masalah
1 Infrastruktur kurang baik 0,35
2 Kurangnya pekerja yang professional 0,25
3 Belum ada peningkatan ekonomi 0,2
Strategi
1 Meningkatkan Akses dan Fasilitas 0,25
2 Kerjasama dengan masyarakat 0,35
3 Menciptakan lapangan kerja 0,1
4 Menjaga kelestarian lingkungan 0,23
5 Menentukan visi misi 0,15

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa strategi alternatif paling tinggi nilainya adalah strategi kerjasama dengan
masyarakat yakni dengan nilai 0,35. Objek wisata di Kotabaru bukan hanya milik pengelola tetapi juga milik
masyarakat, sehingga pihak pengelola memerlukan dukungan, baik berupa kritik maupun saran. Meningkatkan
akses dan fasilitas merupakan strategi prioritas kedua. Perlu diketahui bahwa para wisatawan datang dan
berkunjung ke salah satu objek wisata itu dikarena akses serta fasilitas yang disediakan, sehingga hal ini juga
penting. Strategi selanjutnya adalah menjaga kelestarian lingkungan merupakan kewajiban pengelola agar tidak
merusak lingkungan sekitar. Selanjutnya strategi menentukan visi misi penting untuk tujuan dan kelangsungan
bisnis dalam jangka panjang. Terakhir prioritas paling kecil adalah menciptakan lapangan kerja. Meskipun paling
kecil nilai prioritasnya dibandingkan dengan strategi yang lain, namun strategi ini tetap merupakan strategi
penting.

4. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dalam menentukan strategi pengembangan wisata yang
berkelanjutan di Bukit Cinta Rawa Pening maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Berdasarkan identifikasi serta validasi yang dilakukan terdapat 19 indikator internal eksternal pariwisata di Kotabaru
yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman. Kekuatan terdiri dari 7 indikator, kelemahan terdiri dari 6
indikator, peluang terdiri dari 4 indikator serta ancaman terdiri dari 4 indikator.
2. Berdasarkan analisis SWOT terdapat 14 strategi alternatif yang diperoleh dalam strategi pengembangan wisata di
Kotabaru .
3. Strategi prioritas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Analytical Network Process (ANP). Berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan Super Decisions, diperoleh strategi prioritas dari beberapa strategi alternatif yang
dihasilkan yakni strategi kerjasama dengan masyarakat yakni membekali masyarakat sekitar/memberikan wawasan
terhadap masyarakat.

5. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai