Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup
tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu pengukuran yang
cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Penggunakan rancangan
pendekatan ini diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel terhadap
fenomena yang diteliti secara mendalam.
Fenomena tersebut adalah berkenaan dengan strategi pengembangan
daya tarik wisata di kawasan barat Pulau Nusa Penida. Analisis deskriptif
kualitatif,

IFAS,

EFAS,

dan

SWOT

akan

dipergunakan

untuk

mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis, merumuskan strategi,


dan

selanjutnya

dibuatkan

program

pengembangan

untuk

direkomendasikan kepada pihak yang berkompeten.

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan

di kawasan barat Pulau Nusa Penida,

Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Kawasan tersebut meliputi


empat desa yaitu: Desa Ped, Desa Toyepakeh, Desa Sakti dan Desa Bunga
Mekar, seperti disajikan pada Gambar 3.1

29

30

31

3.3 Pengambilan Informan


Pengambilan

informan

dilakukan

dengan

pertimbangan

pada

kebutuhan data yang ingin diperoleh yang mengacu pada permasalahan


yang digarap dalam penelitian ini. Informan yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari: (1) pihak Pemerintah (Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata,

Bupati,

Bapeda,

Camat);

(2)

masyarakat

lokal

(tokoh

masyarakat, aparat desa, pemuda desa/anggota karang taruna, pelaku


pariwisata/pedagang); (3) wisatawan, (4) Akademisi
Jumlah masyarakat yang akan dijadikan informan dalam penelitian
adalah menggunakan pendekatan purposive sample. Purposive Sample
adalah teknik penentuan sampel yang dilakukan secara sengaja menunjuk
orang-orang yang dianggap mampu memberikan kebutuhan data yang
diperlukan.
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
1) Data

kualitatif,

yaitu

data

yang

dikumpulkan

berdasarkan

keterangan/informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang


diajukan. Misalnya, data objek dan daya tarik wisata di Pulau Nusa
Penida.
2) Data kuantitatif, yaitu data yang dikumpulkan berupa angka-angka
yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Misalnya,
jumlah penduduk, jumlah akomodasi di kawasan barat Pulau Nusa
Penida.

32

3.4.2 Sumber Data


Berdasarkan sumbernya data dalam penelitian ini dikelompokkan
menjadi 2 yaitu:
1) Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama
atau secara langsung diperoleh pada tempat penelitian

di

kawasan

barat Pulau Nusa Penida baik secara lisan maupun secara tertulis dari
para responden dan informan. Data tersebut meliputi data hasil
observasi, wawancara dengan informan (instansi pemerintah, tokoh
masyarakat, pelaku usaha pariwisata dan akademisi), dan data hasil
pengisian kuisioner.
2) Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari pihak
pertama melainkan dari

pihak - pihak tertentu yang terkait dengan

penelitian ini,data berupa dokumentasi terkait dengan peta desa dan


Kabupaten,

profil desa yang didapat dari institusi pemerintah,

penelitian terdahulu, studi kepustakaan atau referensi lain.


3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah
berupa kuesioner disebarkan untuk mengetahui persepsi wisatawan,
masyarakat, pedoman wawancara untuk mendapat data masukan yang lebih
banyak sehingga mendapat gambaran yang lebih lengkap dari masyarakat
dan industri pariwisata terkait, kamera, dan alat perekam digunakan saat
wawancara. Check list digunakan untuk mengidentifikasi potensi desa
yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata.

33

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data menggunakan beberapa metode yaitu :
1. Angket, yaitu penyebaran angket kepada stake holder dan nara-sumber
menyangkut pemberian bobot dan mengkaji faktor internal (kekuatan
dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman). Namun sebelum
pemberian bobot dirangking, terlebih dahulu kepada para ekspert
stakeholder diberikan penjelasan contoh pengisian dengan metode
perbandingan berpasangan.
2. Wawancara, yaitu mewawancarai para stakeholder yang mengetahui
potensi daya tarik pariwisata dikawasan barat Pulau Nusa penida dan
para pakar/expert atau narasumber dengan menggunakan instrumen
pedoman wawancara (guide interview) yang telah dipersiapkan
sebelumnya.

Dari

hasil

wawancara

akan

diperoleh

data

yang

dibutuhkan sebagai bahan dasar analisis eksternal dan internal


organisasi teknis pelaksana daya tarik wisata untuk merumuskan
strategi pengembangan daya tarik wisata di Pulau Nusa Penida.
3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan atau peninjauan langsung ke
lapangan untuk melihat daya tarik wisata dalam upaya untuk
pembangunan pariwisata di Kawasan Barat Pulau Nusa penida.
4. Dokumen/kepustakaan,
mempelajari

yaitu

teknik

dokumen-dokumen

memperoleh

yang

data

berhubungan

dengan
dengan

permasalahan yang diteliti. Teknik yang diterapkan untuk menunjang


metode tersebut, antara lain, teknik perekam, pencatatan, simulasi.

34

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data


Metode dan analisis data bertujuan untuk menyerderhanakan seluruh
data yang terkumpul, menyajikan secara sistematik, kemudian mengolah,
menafsirkan, dan memaknai data tersebut. Analisis data merupakan upaya
pemecahan permasalahan penelitian untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan yang diteliti. Permasalahan dalam penelitian ini akan
dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis IFAS (Internal Factors
Analysis Summary) dan EFAS (External Factors Analysis Summary) serta
analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) untuk
merancang strategi pengembangannya. Dengan ketiga alat analisis tersebut
diharapkan akan dapat memecahkan permasalahan yang akan diteliti.

3.7.1 Analisis deskriptif kualitatif


Analisis deskriptif kualitatif adalah proses mengatur, mengurutkan,
mengelompokan, memberi kode, mengkatagorikan, mengartikan, dan
menginterpretasikan/menafsirkan

data

dan

informasi

kualitatif

dan

kuantitatif tanpa ada hitung-hitungannya.


Proses ini berusaha mendeskripsikan, menggambarkan fenomena
atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan
akurat. Analisis deskriptif ini untuk menganalisis kondisi berdasarkan
prinsip pariwisata berkelanjutan dan partisipasi stakeholders dalam
pengembangan pariwisata di kawasan barat Pulau Nusa Penida.

35

3.7.2 Analisis Internal dan Analisis Eksternal


a. Analisis Internal
Analisis internal dilakukan untuk mendapatkan faktor kekuatan
yang akan digunakan dan faktor kelemahan yang akan diantisipasi. Untuk
mengevaluasi faktor tersebut digunakan matriks IFAS (Internal Factor
Analysis summary). Penentuan faktor strategi internal dilakukan sebelum
membuat matrik IFAS. Cara pembuatan matrik IFAS seperti pada Tabel
3.1
Tabel 3.1
Matrik Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
Faktor-Faktor Internal
Bobot Peringkat Skor
Peluang :
1 .......................................................
2 ........................................................

dan

Seterusnya
Ancaman :
1 .......................................................
2 ....................................................

dan

Seterusnya
Total

1,0

Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti, 2005

1. Susunan dalam kolom 1 kekuatan dan kelemahan daya tarik wisata di


Pulau Nusa Penida.
2. Pemberian

bobot

masing-masing

faktor

menggunakan

metode

perbandingan berpasangan, sehingga total bobot nilai sama dengan


satu.

36

3. Hitung rating (kolom 3) masing-masing faktor dengan skala 4 (sangat


baik) sampai dengan 1 (sangat kurang) berdasar pengaruh faktor
tersebut terhadap

kondisi daya

tarik

wisata

yang

bersangkutan.

Pemberian rating untuk faktor yang bersifat positif (kekuatan) diberi


nilai. (sangat kurang) sampai dengan 4 (sangat baik). Faktor yang
bersifat negatif (kelemahan) diberi nila 4 (kelemahan kecil) sampai 1
(kelemahan besar).
4. Perhitungan skor pembobotan dengan mengalikan bobot pada kolom 2
dengan rating pada kolom 3. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4
untuk memperoleh total skor pembobotan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana

daya

tarik

wisata

bereaksi

terhadap

faktor-faktor

strategisnya.
b. Analisis Eksternal
Analisis eksternal dilakukan untuk mengembangkan faktor peluang
yang kiranya dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang perlu dihindari.
Dalam analisis ini ada dua faktor lingkungan eksternal, yaitu: faktor
lingkungan makro (politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi) dan
lingkungan eksternal mikro (lingkungan usaha, distribusi, infrastruktur,
sumber daya manusia). Hasil analisis eksternal dilanjutkan dengan
mengevaluasi guna mengetahui apakah strategi yang dipakai selama ini
memberikan respon terhadap peluang dan ancaman yang ada. Untuk
maksud tersebut digunakan matrik EFAS (External Factors Analysis
Summary), seperti disajikan sesuai Tabel 3.2

37

Tabel 3.2
Matrik External Factors Analysis Summary (EFAS)
Faktor-Faktor External

Bobot

Peringkat

Skor

Peluang :
1 ...............................................
2 ................................................ dan
Seterusnya
Ancaman :
1. ...............................................
2 ................................................ dan
Seterusnya
Total

1,0

Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti, 2005

Mengidentifikasi faktor-faktor peluang dan ancaman


1. Faktor yang ada akan diberikan bobot dengan menggunakan metoda
perbandingan berpasangan, sehingga total nilai sama dengan satu.
2. Memberikan peringkat 1 sampai dengan peringkat 4 untuk tiap
peluang dan ancaman, peringkat 4 (sangat baik), peringkat 3 (respon
di atas rata-rata), 2 (rata-rata), dan satu adalah respon kurang di bawah
rata-rata.
3. Lakukan

pengalian

antara

bobot

dengan peringkat

untuk

memperoleh skor tertimbang.


4. Kemudian jumlahkan skor tertimbang untuk memperoleh skor total
tertimbang.

38

3.7.3. Analisis Strengths, Weaknesses, Oppportunities, Threats (SWOT)


Berdasarkan

analisis

matrik

SWOT

dapat

dirumuskan

berbagai

kemungkinan alternatif strategi dalam pengembangan objek dan daya tarik


wisata di Pulau Nusa Penida. Kombinasi komponen-komponen SWOT
merupakan strategi-strategi yang mendukung pengembangan potensi objek
dan daya tarik wisata seperti : strategi Strengths Opportunities (SO),
Strengths Threats (ST), Weaknesses Opportunities (WO) dan Weaknesses
Threats (WT) disajikan dalam Gambar 3.2

IFAS

Strengths (S)

Weaknesses (W)

Tentukan 5 - 10 faktor faktor

Tentukan 5 - 10 faktor faktor

kekuatan Internal

kelemahan Internal

Opportunities (O)

Strategi SO

Strategi WO

Tentukan faktor

Ciptakan strategi yang

Ciptakan strategi yang

peluang Eksternal

menggunakan kekuatan untuk

meminimalkan kelemahan

memanfaatkan peluang

untuk memanfaatkan peluang

Threats (T)

Strategi ST

Strategi WT

Tentukan faktor

Ciptakan strategi yang

Ciptakan strategi yang

ancaman Eksternal

menggunakan kekuatan untuk

meminimalkan kelemahan dan

mengatasi ancaman

menghindari ancaman

EFAS

Gambar 3.2. Matriks Analisis SWOT


Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti, 2005

Keterangan;
(1) Strategi SO, yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar-besaraya.
(2) Strategi ST, yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki objek dan daya
tarik wisata untuk mengatasi ancaman.

39

(3) Strategi WO,


meminimalkan
(4) Strategi WT,
meminimalkan

yaitu pemanfaatan peluang yang ada dengan cara


kelemahan yang ada.
yaitu kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Setelah strategi dirumuskan dilanjutkan dengan perumusan program


yang merupakan suatu rencana aksi (action plan).
3.8. Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Penyajian hasil analisis data dilakukan secara informal (dalam
bentuk naratif) dan formal (dalam bentuk tabel, grafik, dan lain - lain ).
Penyajian data dalam bentuk naratif untuk mengidentifikasi potensi yang
ada sehingga di peroleh suatu gambaran lengkap dari permasalahan yang
dibahas. Penyajian formal dilakukan untuk mendeskripsikan strategi
pengembangan daya tarik wisata di kawasan barat Pulau Nusa Penida.

Anda mungkin juga menyukai