Anda di halaman 1dari 15

BAB I

I. Latar Belakang

Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak yang


selanjutnya disingkat menjadi UPTD PPA memiliki tugas untuk melaksanakan
kegiatan teknis operasional di wilayah kerja dalam memberikan layanan bagi
perempuan dan Anak yang mengalami masalah kekerasan, diskriminasi,
perlindungan khusus, dan masalah lainnya.

UPTD PPA berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada


Kepala Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat daerah provinsi dan
daerah kabupaten/kota.

Fungsi UPTD PPA adalah menyelenggarakan layanan :

a. Pengaduan Masyarakat;
b. Penjangkauan Korban;
c. Pengelolaan Kasus;
d. Penampungan Sementara;
e. Mediasi; dan
f. Pendampingan Korban.

UPTD PPA merupakan UPTD generik yang dalam prinsip


pembentukannya berdasar pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun
2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah. Kebijakan Pembentukan UPTD PPA sebagai penyedia
layanan perlindungan bagi perempuan dan anak telah ditetapkan melalui Peraturan
Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 4 tahun 2018
tentang Pedoman Pembentukan UPTD PPA[1].

Di Jambi sendiri sebelum terbentunya UPTD PPA yang menangani


pelayanan seperti yang dimaksud di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

1
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/112/1885/mengenal-uptd-ppa

1
Nomor 12 tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah bernama Pusat Pelayanan Terpadu
Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang mana pelayanan yang
dilaksanakan sama. P2TP2A berada di Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Bidang Pemberdayaan
Perempuan Kasi Perlindungan Perempuan. Setelah terbitnya Peraturan Gubernur
nomor 61 Tahun 2018 sebagaimana menindaklanjuti Permendagri Nomor 12
Tahun 2017 maka dibentuk lah UPTD PPA pada tanggal 20 Februari 2019 di
Provinsi Jambi.

UPTD PPA di Provinsi Jambi dibawah Dinas Pemberdayaan Perempuan,


Perlindungan Anak dan Pengendalian Perempuan. Terbentunya UPTD PPA di
Provinsi Jambi di atas dasar banyaknya Kekeran terhadap perempuan dan anak
yang terjadi di Provinsi Jambi. Landasan terbentuknya UPTD PPA ini di
landaskan pada Peraturan Gubernur Jambi Nomor 61 Tahun 2018 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serat Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Pada Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk
Provinsi Jambi. Dimana di dalam Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan Pengendalian Perempuan sekarang terdapat 6 bagian didalamnya
meliputi :

1. Bidang Pemberdayaan Perempuan,


2. Bidang Perlindungan Anak,
3. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa,
4. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan,
5. Bidang Pengendalian Penduduk, dan
6. Unit Pelayan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak.

Adapun susunan dari Organisasi UPTD PPA berdasarkan Peraturan


Gubernur Jambi Nomor 61 tahun 2018 pasal 3 terdiri dari:

1. Kepala UPTD PPA;

2
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Pengaduan;
4. Seksi Tindak Lanjut;
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
UPTD PPA Provinsi Jambi dalam Peraturan Gubernur Jambi Nomor 61
tahun 2018 pasal 4 dan 5 memiliki tugas dan fungsi seperti Melaksanakan
sebagian tugas teknis operasional/teknis penunjang pada Dinas dalam
memberikan layanan perlindungan perempuan dan anak yang mengalami
kekerasan, diskriminasi, perlindungan khusus dan masalah lainnya. Serta fungsi
layanan yang diselenggarakan oleh UPTD PPA yaitu:
a. Pengaduan Masyarakat;
b. Penjangkauan dan Pendampingan Korban;
c. Pengelolaan kasus;
d. Penampungan Sementara;
e. Perlindungan Khusus Anak;
f. Mediasi; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain sesuai bidang tugasnya2.

2
Peraturan Gubernur Jambi nomor 61 tahun 2018 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serat Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Pada Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jambi

3
BAB II

II. Perumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Unit Pelayanan Terpadu Daerah
Perlindungan Perempuan dan Anak?
b. Kapan Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan
Anak berdiri di Provinsi Jambi?
c. Mengapa Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan
Anak Provinsi jambi terbentuk?
d. Dimana Sekretariat Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan
Perempuan dan Anak Provinsi Jambi?
e. Siapa saja ada di Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan
Perempuan dan Anak Provinsi Jambi?

4
BAB III

III. Pembahasan
A. UPTD PPA

UPTD PPA adalah organisasi untuk melaksanakan kegiatan teknis

operasional untuk melayani perempuan dan anak korban kekerasan dan

diskriminasi serta anak yang berkonflik dengan hukum di daerah.

Tugas UPTD PPA adalah membantu sebagian tugas dari dinas yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan perempuan dan

anak untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional yang secara langsung

berhubungan dengan pelayanan terhadap perempuan dan perlindungan khusus

terhadap anak dalam situasi dan kondisi tertentu.

Fungsi UPTD PPA adalah memberikan:

1. Menerima layanan pengaduan tentang permasalahan perempuan dan anak;

layanan pengaduan perlu diberikan kepada perempuan dan anak yang

mengalami permasalahan dengan cara observasi, tanya jawab, analisis

kebutuhan korban sehingga layanan yang diberikan sesuai dengan yang

dibutuhkan korban.

2. Memberikan layanan pendampingan hokum bagi perempuan dan anak

yang mengalami permasalahan; layanan pendampingan hukum diberikan

kepada perempuan dan anak yang mengalami permasalahan karena korban

kebanyakan miskin yang tidak mengerti hukum, takut berhadapan dengan

aparat penegak hukum sehingga perlu didampingi agar korban berani

berhadapan dengan proses hukum dan mengerti akan hak-haknya.

5
3. Memberikan layanan pendampingan psikologis bagi perempuan dan anak

yang mengalami permasalahan; layanan pendampingan psikologis

diberikan kepada perempuan dan anak yang mengalami permasalahan

karena korban mengalami trauma sehingga tidak berdaya, tidak memiliki

kemampuan untuk mengambil keputusan dan tidak memiliki kekuatan

sehingga diperlukan pendampingan psikologis agar dapat melakukan

proses selanjutnya.

4. Memberikan layanan pendampingan bimbingan rohani bagi perempuan

dan anak yang mengalami permasalahan; layanan pendampingan

bimbingan rohani diberikan kepada perempuan dan anak yang mengalami

permasalahan agar korban mampu menerima kasus yang menimpa sebagai

musibah dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

5. Memberikan layanan pendampingan untuk mendapatkan restitusi bagi

perempuan dan anak yang mengalami permasalahan;

6. layanan pendampingan untuk mendapatkan restitusi diberikan kepada

perempuan dan anak yang mengalami permasalahan karena korban selama

ini tidak tahu akan haknya untuk mendapatkan restitusi sebagai ganti atas

kerugian dari pelaku dan sebagian besar kasus yang terjadi tidak

mengajukan restitusi kerna tidak memahami haknya

7. Memberikan layanan perlindungan khusus bagi anak; layanan

perlindungan khusus diberikan kepada anak dalam situasi dan kondisi

tertentu untuk mendapatkan jaminan rasa aman terhadap ancaman yang

membahayakan diri dan jiwa dalam tumbuh kembangnya.

6
8. Memberikan layanan mediasi terkait anak; layanan mediasi diberikan

kepada anak yang mengalami permasalahan terkait dengan hak-haknya

antara lain di bidang pengasuhan, warisan, tempat tinggal, dan lainnya.

9. Memberikan layanan perlindungan perempuan dan anak dari ancaman


yang membahayakan diri dan jiwa korban; layanan perlindungan diberikan
kepada perempuan dan anak yang mengalami permasalahan agar korban
dalam situasi aman dan nyaman seperti perlunya pengamanan terhadap
korban dalam kasus KDRT agar terhindar dari kekerasan, situasi konflik
dan bencana yang memaksakan perempuan dan anak untuk diungsikan di
tempat yang aman dan memberikan pemenuhan atas kebutuhan spesifik
perempuan dan anak[3].

B. Berdirinya UPTD PPA


Sebelum UPTD PPA berdiri di Provinsi Jambi Bidang yang menjalankan
tuposi dibidang pelayanan Perlindungan Peerempuan dan Anak di Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk
adalah Bidang Perlindungan Perempuan dengan membentuk Pusat Pelayan
Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Setelah Peraturan
Gubernur nomor 61 tahun 2018 disahkan akhir tahun 2018, Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk di tuntut untuk
membentuk Unit Pelayan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak
agar pelayan terhadap korban kekerasan di provinsi jambi dapat dijangkau dengan
baik.
Bedasarkan pertimbangan dari berbagai pihak akhirnya terbetuklah UPTD
PPA di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian
Penduduk. Dengan berdirinya UPTD PPA pada tanggal 20 ferbruari 2019
sehingga dapat mengurangi beban tugas dari bidang Perlindungan Perempuan di

3
Naskah Akademik tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi
Jambi. Hlm. 21-23.

7
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian
Penduduk.
C. Alasan UPTD PPA Provinsi Jambi Berdiri
Untuk menjabarkan hak asasi manusia khususnya perempuan dan anak yang

merupakan kelompok rentan, maka Negara telah mengeluarkan beberapa

peraturan yang dimaksudkan untuk melindungi perempuan dan anak misalnya :

Undang-Undang No 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi CEDAW, Undang-Undang

No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang No 23 Tahun

2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Undang-Undang

No 21 Tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Orang,

Undang-Undang No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, Undang-Undang No 11

Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Walaupun ada jaminan perundang-undangan yang melindungi warga Negara

khususnya perempuan dan anak namun kasus perempuan dan anak semakin

bertambah, tidak menurun, karena kasus kekerasan perempuan dan anak seperti

fenomena gunung es yaitu kasus yang dilaporkan ke lembaga perlindungan

perempuan dan lembaga perlindungan anak hanya sebagian kecil dari kasus yang

sebenarnya. Perempuan dan anak korban kekerasan sering merasa ragu atau takut

dalam melaporkan kekerasan yang dialaminya, atau ada kendala lainnya seperti

sulitnya akses dalam mencapai layanan dan kurangnya informasi tentang hak-hak

yang dimiliki karena sebagian besar perempuan dan anak korban berasal dari

keluarga miskin dan kurang mampu sehingga perlu dilakukan pendampingan,

biaya pendampingan dan konsultasi hukum mahal. Di sisi lain lembaga yang

8
menangani perlindungan perempuan dan anak masih kurang, terutama di daerah

yang jauh dari pusat kota.

Perempuan dan anak yang mengalami kekerasan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang dimaksudkan untuk melindungi perempuan dan anak

seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Undang-Undang Nomor

44 Tahun 2008 tentang Pornografi mempunyai hak untuk mendapatkan layanan

rehabilitasi sosial, kesehatan, bantuan hukum, pemulangan dan reintegrasi sosial

yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan pemerintah daerah.

Selain itu menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak menjelaskan bahwa anak dalam situasi dan kondisi tertentu seperti anak

korban penyalahgunaan narkotika, anak pengungsi, anak dalam situasi konflik,

anak korban jaringan terorisme, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak

dengan perilaku sosial menyimpang, anak yang menjadi korban stigmatisasi dari

pelabelan terkait orang tuanya.

Kebutuhan perempuan dan anak yang mengalami kekerasan serta anak dalam

situasi dan kondisi tertentu harus mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

Di sisi lain, penanganan permasalahan perempuan dan anak yang

diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

belum optimal sehingga terlambat dalam memberikan pelayanan, atau tidak sesuai

dengan kebutuhan korban.

9
Seperti dikemukan bahwa urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak merupakan urusan konkuren yang wajib dilaksanakan oleh

pemerintah daerah, di sisi lain kompleksitas urusan perempuan dan anak cukup

banyak yang harus diselesaikan oleh Dinas P3AP2 (antara lain menyusun

kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pengawasan, pembinaan,

penyuluhan, advokasi, sosialisasi, fasilitasi pemberdayaan perempuan di bidang

ekonomi, politik, hukum, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan fasilitasi

pemenuhan hak anak).

Oleh karena itu, perlu dibentuk UPTD PPA untuk membantu sebagian dari

tugas Dinas PPPA dalam memberikan layanan pengaduan, pendampingan kepada

lembaga layanan lainnya untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan korban

(Hukum, psikologis, rohani, restitusi), mediasi tentang hak anak, pemenuhan

kebutuhan dasar spesifik perempuan dan anak, melindungi dan/atau

mengungsikan perempuan dan anak yang bermasalah ke tempat yang aman.

D. Letak Kantor Sekretariat UPTD PPA

Untuk saat ini UPTD PPA masih bergabung di Lingkungan Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk yaitu

di jalan Jendral A. Yani no. 09 Kelurahan Telanipura Kecamatan Telanaipura

Provinsi Jambi.

10
Gambar 3.1

https://www.google.com/maps/place/Badan+Pemberdayaan+Masyarakat+Perem
puan+Dan+Keluarga+Berencana+Propinsi+Jambi/@1.6080524,103.5821994,1
8z/data=!4m5!3m4!1s0x2e25885c2bfa033d:0xd5ecb78ba3aa8d3e!8m2!
3d1.606985!4d103.5836513

11
E. Struktur Organisasi UPTD PPA

Di dalam Peraturan Gubernur no 61 tahun 2018 tentang Pembentukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serat Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jambi pasal
3 disebutkan bahwa UPTD PPA berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.

Susunan Organisasi UPTD PPA terdiri dari :

a. Kepala UPTD PPA : Asi Noprini, S.Psi


b. Sub Bagian Tata Usaha : Anna Solifariza, SE
c. Seksi Pengaduan : Suhendri, SKM
d. Seksi Tindak Lanjut : Nurhidayarti, S.Pd
e. Kelompok Jabatan Fungsional4.

4
Ibid. Hlm. 36

12
BAB IV

IV.Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) PPA Provinsi Jambi sangat
penting keberadaannya sebagai unit yang melaksanakan tugas teknis
operasional di Bidang Perlindungan dan Penanganan Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan. Dengan berjalannya fungsi operasional ini
kegiatan pelayanan Penanganan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
berjalan optimal guna membantu masyarakat korban kekerasan dalam
rangka pencapaian tujuan pembangunan.

2. Saran
UPTD PPA Provinsi Jambi telah memenuhi syarat kelembagaan
berdirinya sebuah UPTD. Dengan Demikian UPTD PPA Provinsi Jambi
perlu di tetapkan kelembagaannya sebagai sebuah UPTD dengan tipe A
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mendukung
percepatan pembangunan Provinsi Jambi terutama di sektor Perlindungan
Perempuan dan Anak yang dimotori oleh sember daya manusia yang
profesonal, handal dan berkualitas.

13
Daftar Pustaka

Undang-Undang No 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi CEDAW

Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam


Rumah Tangga

Undang-Undang No 21 Tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana


Perdagangan Orang

Undang-Undang No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi

Undang-Undang No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 12 tahun 2017 tentang Pedoman


Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis
Daerah

Peraturan Gubernur Jambi nomor 61 tahun 2018 tentang Pembentukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serat Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jambi

14
Naskah Akademik tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jambi

https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/112/1885/mengenal-uptd-
ppa. Di akses pada tanggal 20 April 2019, pukul 15.00 WIB.

https://www.google.com/maps/place/Badan+Pemberdayaan+Masyarakat+P
erempuan+Dan+Keluarga+Berencana+Propinsi+Jambi/@1.6080524,103.5
821994,18z/data=!4m5!3m4!1s0x2e25885c2bfa033d:0xd5ecb78ba3aa8d3e!
8m2!3d-1.606985!4d103.5836513 di akses pada tanggal 20 April 2019, pukul
15.49 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai