Anda di halaman 1dari 10

KOMITMEN LOYALITAS SEBAGAI STAFF BERDASARKAN

NILAI-NILAI CORE VALUE ASN (BERAKHLAK) DALAM


KONTEKS FUNGSI ASN
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LOYALITAS


Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang
artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.
Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa
lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai tindakan memberi
atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau
institusi.
Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan makna “loyalitas” sebagai berikut:
a. Kepatuhan atau kesetiaan.
b. Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada organisasi
tempatnya bekerja.
c. Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya
organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang tersebut.
d. Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan
memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau
sesuatu.
e. Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional manusia, sehingga untuk
mendapatkan kesetiaan seseorang maka kita harus dapat mempengaruhi sisi
emosional orang tersebut.
f. Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki, mendukung,
merasa aman, membangun keterikatan, dan menciptakan ketertarikan emosional.
g. Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk mengikuti
pihak yang mempekerjakannya.
h. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
2.2 CORE VALUES ASN
Core Values ASN merupakan upaya membentuk budaya BerAKHLAK sebagai
identitas dan ciri khas bagi ASN di lingkungan Badan Kepegawaian Negara, serta
memberikan arah bagi para ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan
perundang – undangan yang berlaku. Core Values ASN antara lain:
a. Berorientasi Pelayanan
Berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat,
implementasinya:
 Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dengan proaktif
 Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan responsif Melayani masyarakat sesuai
tupoksi
 Menyelesaikan keluhan masyarakat dengan pendekatan komunikasi yang
persuasif
 Menuntaskan semua pekerjaan
 Mengucapkan salam dan sapa saat melayani
 Menyediakan informasi yang aktual dan akurat
 Melayani dengan standard yang sama kepada semua pihak, tanpa memandang
kedudukan, jabatan, suku, agama, ras dan jenis kelamin.
 Memperbaiki tata kelola layanan manajemen ASN dengan inovatif
 Menindaklanjuti setiap kritik dan saran
 Melakukan benchmarking untuk mendapatkan wawasan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan.

b. Akuntabel
Mampu mengemban amanat dan kepercayaan yang diberikan dengan penuh tanggung
jawab, implementasinya antara lain:
 Memenuhi janji dan komitmen.
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
 Bertanggung jawab atas hasil kerja dan bersedia dievaluasi.
 Menolak segala bentuk gratifikasi, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
 Memanfaatkan fasilitas BMN sesuai dengan peruntukannya.
 Mencari alternatif cara penggunaan sarana prasarana, bahan, dan alat kerja yang
lebih hemat.
 Mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi atau golongan.
 Mengambil keputusan dengan objektif saat terjadi konflik kepentingan.

c. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri dengan terus belajar, implementasinya antara lain:
 Meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri secara terus-menerus
 Bertukar pikiran dan berdiskusi dengan rekan kerja, bawahan dan atasan
 Belajar secara mandiri maupun kolaboratif dengan antusias
 Memberikan kesempatan orang lain untuk menyampaikan pendapat
 Membagikan pengetahuan dan pengalaman melalui diskusi, dialog dengan rekan
kerja, bawahan dan atasan.
 Menyusun rencana kerja/aggaran dengan spesifik
 Melaksanakan rencana kerja/anggaran sesuai target yang ditetapkan
 Menjalankan seluruh peraturan manajemen ASN yang berlaku
 Mengevaluasi peningkatan kinerja diri
 Menyelesaikan masalah secara komprehensif dan tuntas

d. Harmonis
Saling peduli, menghargai dan bertoleransi dengan perbedaan, implementasinya
antara lain:
 Berlaku adil kepada setiap orang tanpa memandang, kedudukan, jabatan, latar
belakang, suku, agama, ras dan jenis kelamin
 Menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja, atasan, bawahan dan
stakeholder
 Menghormati gagasan yang disampaikan orang lain
 Membantu orang lain dengan responsive
 Memberikan solusi dan/atau informasi sesuai kewenangan
 Menyelesaikan konflik di antara rekan kerja, atasan dan bawahan dengan netral
 Berinteraksi dengan rekan kerja, atasan dan bawahan dengan sopan dan
menjunjung tinggi etika
 Menghindari diskusi yang fokus pada perbedaan SARA

e. Loyal
Berdedikasi tinggi terhadap kepentingan bangsa dan negara, implementasinya antara
lain:
 Menghindari tindakan, ucapan, perbuatan yang menjurus pada radikalisme yang
bertentangan dengan ideologi Pancasila
 Menyebarkan informasi yang mendukung keutuhan NKRI
 Mencegah situasi yang mengancam keutuhan NKRI Bersikap dan berperilaku
yang melindungi nama baik serta citra instansi
 Melaksanakan keputusan pimpinan yang sesuai dengan norma dan ketentuan yang
berlaku.
 Menyebarkan informasi positif tentang ASN, Pemimpin Instansi dan Negara
 Menyimpan informasi rahasia dengan cara dan pada tempat yang aman
 Membagikan informasi rahasia hanya kepada pihak yang berwenang
 Mencegah situasi yang mengancam rahasia jabatan dan negara.

f. Adaptif
Siap menghadapi ataupun menjadi motor perubahan dengan terus mengasah
kreativitas dan berinovasi. Implementasinya antara lain:
 Menyesuaikan diri di berbagai lingkungan kerja.
 Beradaptasi dengan dinamika perubahan lingkungan.
 Menguasai dinamika perkembangan teknologi.
 Menyampaikan ide dan gagasan untuk kemajuan instansi dengan berani.
 Membuat inovasi yang mendukung tujuan instansi secara konsisten.
 Mengantisipasi permasalahan yang terjadi di masa mendatang dengan kritis.
 Menjalankan sistem kerja yang berbasis teknologi informasi.
 Mengidentifikasi potensi masalah dan solusinya.
 Menunjukkan keingintahuan yang tinggi terhadap hal baru.
 Memanfaatkan peluang untuk menghasilkan hal yang lebih baik.

g. Kolaboratif
Saling bersinergi dalam bekerja sama, implementasinya antara lain:
 Menerima pendapat dan saran dalam menyelesaikan pekerjaan.
 Memuji keunggulan dan prestasi orang lain.
 Membagi tugas, tanggung jawab, hak, dan kewajiban kepada setiap anggota tim
kerja secara proporsional. Mengajukan diri terlibat dalam projek, secara sukarela.
 Bersinergi dengan pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan pekerjaan.
 Mengakui saat berbuat kesalahan.
 Mendorong rekan kerja, atasan,dan bawahan untuk dapat terlibat aktif dalam
pencapaian tujuan instansi.
 Membangun komunikasi yang efektif dalam berkoordinasi dengan tim kerja.
Mengoptimalkan sumber daya yang mendukung pencapaian kinerja instansi.

2.3 KARAKTERISTIK LOYALITAS


Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan
sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa
ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas
pegawainya, antara lain:
a. Taat pada Peraturan
Pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Kesadaran ini membuat pegawai
akan bersikap taat tanpa merasa terpaksa atau takut terhadap sanksi yang akan
diterimanya apabila melanggar peraturan tersebut, karena peraturan yang dibuat oleh
organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya pelaksanaan kerja
organisasi
b. Bekerja dengan Integritas
Pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukkan integritasnya
saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah secara konsisten bekerja dengan
melakukan hal yang benar, tidak hanya sekedar mengikuti paham/kepercayaan pribadi
dan tanpa peduli orang lain tahu atau tidak.
c. Tanggung Jawab pada Organisasi
Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya, namun sekaligus
berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi.
d. Kemauan untuk Bekerja Sama
Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok memungkinkan seorang
anggota mampu mewujudkan impian organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang
tidak mungkin dicapai oleh seorang anggota secara invidual.
e. Rasa Memiliki yang Tinggi
Akan membuat pegawai memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab
terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan
pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.
f. Hubungan Antar Pribadi
Mempunyai hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga
terhadap pemimpinnya. Hubungan antar pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam
pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan
pribadi.
g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
Sebagai manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami masa-masa jenuh terhadap
pekerjaan yang dilakukannya setiap hari. Seorang pegawai yang memiliki sikap
loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana.
h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
Dapat mengutarakan opini masing-masing. Pemimpin yang hebat pasti ingin
pegawainya aktif bertanya, aktif beropini/berpendapat, dan berhati-hati dalam bekerja.
Bahkan tidak jarang mengijinkan pegawai untuk mengutarakan ketidaksetujuan
mereka terhadap hal apapun di tempat kerja. Pegawai yang loyal akan berusaha untuk
senatiasa membagikan opini mereka, bahkan saat mereka tahu bahwa pimpinan tidak
mengapresiasi opini mereka, untuk kemajuan organisasinya. Bahkan, terkadang
berani melawan akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik dengan cara
yang arif dan bijaksana.
i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
Memberikan contoh bagi pegawai lain, yang bisa menjadi teladan biasanya akan
selalu berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan
interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan
memecahkan masalah dengan baik.

2.4 FUNGSI ASN SEBAGAI WUJUD LOYALITAS


Berdasarkan undang-undang ASN No 5 Tahun 2014 pasal 10 yang berbunyi pegawai
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan public, pelayan public dan perekat serta
pemersatu bangsa.
a. Pelaksana Kebijakan Publik
Kebijakan public merupakan bentuk intervensi pemerintah menyelesaikan masalah-
masalah public dalam berbagai aspek kehidupan. Prinsip penting sebagai kebijakan
public:
 Mengutamakan kepentingan public dan masyarakat
 Mengutamakan pelayanan yang berorientasi kepentingan public
 Berintegritas tinggi

b. Pelayanan public
Pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan public.
 Kelompok pelayanan public antara lain: kelompok pelayanan administrative,
kelompok pelayanan barang, dan kelompok pelayanan jasa.
 Dasar penyelenggaraan pelayanan public:
 Hak warga negara
 Diselenggarakan dengan pajak warga negara
 Tujuan strategis
 Memenuhi kebutuhan warga negara
 Melindungi warga negara
 Prinsip pelayanan public antara lain: berkeadilan, partisipatif, transparan,
responsive, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,
dan akuntabel.

c. Perekat serta pemersatu bangsa


Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, ASN harus memegang prinsip nilai dasar.
Salah satunya, mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.
 Sila Pertama
- Menjadi teladan dalam membina kerukunan hidup diantara sesame umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Sila Kedua
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit.
- Mampu menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatis, dan mendorong
kesetaraan dalam pekerjaan.
 Sila Ketiga
- Setia dan mempertaruhkan UUD NKRI Tahun 1945 serta pemerintahan yang
sah.
- Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
- ASN sebagai pemersatu dan perekat bangsa yang memiliki semangat
nasionalisme dan berpegang teguh pada Bhinneka Tunggal Ika.
 Sila Keempat
- ASN mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
- Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public.
- Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
 Sila Kelima
- Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
- Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
- Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

2.5 LOYAL DALAM CORE VALUE ASN


Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI, serta pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku
loyal tersebut di atas diantaranya adalah sebagai berikut :
 Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu atau
hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu.
 Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan
suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa juga berarti
pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah
keyakinan yang teguh.
 Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang diberikan
dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan, kinerja,
profesionalisme, finansial atau, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
 Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan
keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap
cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang
diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan atau
kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
 Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun
tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan
dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Anda mungkin juga menyukai