Anda di halaman 1dari 10

Sabtu, 21 April 2012 - 12:35

Istri Dua Masih Kurang

Agaknya Mulyawan, 32, termasuk lelaki yang menganggap seks sebagai panglima. Bagaimana tidak? Istri sudah dua biji, lihat gadis tetangga masih kontak juga pendulumnya. Hanya dalam beberapa minggu gadis Suryani, 18, ini sudah empat gali digauli di gubuk tengah sawah. Politik sebagai panglima, itu ungkapan yang sudah sering terdengar. Tapi ternyata di belahan bumi Indonesia, banyak juga lelaki yang berpandangan: seks adalah panglima. Bagi mereka, yang dipikirkan seks dan selangkangan melulu. Maka bini tak pernah cukup satu, bisa dua tiga dan empat; sepanjang agama masih membolehkan. Padahal, poligami itu sifatnya darurat, yakni bila mana bisa adil dalam alokasi kebutuhan lahir dan batin. Sepertinya Mulyawan tak peduli akan semua itu. Baginya, asal perempuan itu bisa bikin kontak dia punya pendulum, ya harus dikejar untuk kemudian digauli. Sukur-sukur cukup hanya digauli saja. Bila menuntut untuk dijadikan istri, dia juga bersikap: kenapa takut. Soalnya dia punya prinpsip: kelon dengan saya, klepon cari sendiri! Mestinya besar nafsu, besar pula penghasilan. Tapi Mulyawan tidak begitu, dia seharihari hanya jadi pekerja serabutan. Maka dengan penghasilan tak menentu tapi punya dua kendaraan, ya repotlah. Utangnya ada di mana-mana, gara-gara isi kantong selalu terkuras untuk memanjakan si entong. Namun demikian, dia selalu optimis menatap kehidupan. Banyak istri banyak rejeki, kata Mulyawan seakan mensitir ucapan Puspo Wardoyo juragan ayam bakar Wong Solo. Di kampungnya, dia punya tetangga pelajar SMA, namanya Suryani. Cakep banget sih tidak, tapi bodinya itu lho, begini; nggitar Spanyol. Pinggangnya ramping pinggulnya kelewat seksi. Mana kala melihat gadis tetangga tersebut, otaknya selalu

berpikiran ngeres. Katanya, cewek model Suryani ini sangat enak dikeloni dan perlu. Maka tekadnya kemudian, cepat atau lambat, dia harus menjadi milikku. Sebagai lelaki yang sudah begitu pakar soal liku-likunya perempuan, dia tahu kelemahan wanita, khususnya Suryani. Maka hanya beberapa kali ngobrol, sudah dijamin gadis itu mau diajak jalan-jalan. Dan itu memang terbukti. Minggu pertama jalan-jalan, minggu kedua jalan-jalan lagi, dan minggu ketiga tidur-tiduran di gubuk tengah sawah dalam rangka untuk ditiduri. Agaknya Suryani terpukau akan tongkrongan dan tangkringan lelaki tetangganya tersebut. Buktinya, dia semakin lengket saja. Bahkan seperti yang terjadi beberapa malam lalu, habis magrib mendadak Suryani menghilang macam digondol lampor (makhluk halus). Dipanggil panggil orang tua tak juga menyahut. Tapi satu jam berikutnya dia sudah pulang dalam kondisi acak-acakan. Bak tersangka KPK laiknya, Suryani segera diperiksa. Lama-lama dia mengaku bahwa baru dari sawah bersama Mulyawan. Dalam rangka apa? Dengan kalimat pating pecotot gadis itu mengaku bahwa di tengah gubuk lelaki tetangganya tersebut telah menyetubuhinya. Watatita, tentu saja ayah dan ibu mencak-mencak, sehingga Mulyawan dilaporkan ke polisi. Meski sudah dipanggil dua kali, tak juga mau hadir. Terpaksa Mulyawan dicokok dari rumah bini keduanya. Dalam pemeriksaan, dia mengaku bahwa sudah menyetubuhi Suryani sebanyak 4 kali. Tapi asal tahu saja, semuanya itu berlangsung tanpa paksaan dan tekanan, kecuali memang ditekan-tekan. Tapi saya siap tanggungjawab kok. ujarnya santai. Suruh makan batu, anak orang? (DS/Gunarso TS)

LEGAL MEMORANDUM Kepada : Irene Mariane, SH. CN. MH Dari : Andreas Alvin Perihal : Hukum Pidana, Perzinahan Nama Pihak : Suryani sebagai Korban Lawan Mulyawan sebagai Tersangka Tanggal : 1 Juni 2012

BAB I KASUS POSISI

Mulyawan, seorang pria berumur 32 tahun, telah mempunyai 2 orang istri ternyata menjalin asmara dengan tetangganya yang bernama Suryani, seorang gadis berumur 18 tahun, yang masih duduk di bangku SMA. Mulyawan walaupun sudah beristri 2 namun dikarenakan pemikiran yang tidak mengindahkan norma kesusilaan dan juga menganut pemikiran bahwa apabila seseorang memiliki banyak istri maka akan banyak rezeki, jatuh hati kepada seorang pelajar SMA yang merupakan tetangganya yaitu Suryani. Kedekatan asmara antara Mulyawan dan Suryani terjadi karena Mulyawan terpesona dengan Suryani dan tanpa memikirkan status dirinya yang sudah beristri 2, Mulyawan mulai mengencani Suryani. Dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan, Mulyawan sudah mengencani Suryani beberapa kali termasuk diantaranya adalah saat dimana Mulyawan melakukan perbuatan perzinahan dengan Suryani. Dalam pemeriksaan dari pihak keluarga Suryani, diketahuilah bahwa Mulyawan telah berhubungan intim dengan Suryani berdasarkan pengakuan Suryani. Menurut pengakuan Suryani kepada keluarganya, kejadian itu terjadi berawal pada saat Mulyawan dan Suryani pergi bersama ke sawah. Pada saat itu juga, Mulyawan dan Suryani melakukan hubungan intim di gubuk. Keluarga Suryani tidak terima atas perlakuan Mulyawan terhadap Suryani maka dilaporkanlah Mulyawan kepada Polisi. Mulyawan akhirnya ditangkap di rumah istri keduanya setelah sebelumnya

mengabaikan panggilan Polisi sebanyak dua kali tidak hadir. Dalam pemeriksaan, Mulyawan mengakui telah 4 kali berhubungan intim dengan Suryani dan hubungan intim itu dilakukan tanpa adanya paksaan dan tekanan dari Mulyawan kepada Suryani.

BAB II PERMASALAHAN HUKUM

1. Dapatkah Mulyawan dipersangkakan telah melakukan tindak pidana perzinahan? 2. Dapatkah Suryani dipersangkakan telah melakukan tindak pidana perzinahan? 3. Apakah Mulyawan pengakuannya bahwa perbuatan yang dilakukan dengan Suryani tanpa paksaan dan tekanan dapat menjadi alasan peringan?

BAB III RINGKASAN JAWABAN

Mulyawan dapat dipersangkakan melakukan tindak pidana perzinahan karena menurut pengakuan Suryani dan dirinya sendiri, telah melakukan hubungan intim dengan lawan jenis yang bukan merupakan istrinya. Hal ini dapat dikaitkan dengan unsur-unsur yang ada dalam KUHP mengenai perzinahan. Suryani hanya dapat dipersangkakan melakukan tindak pidana perzinahan apabila ada pengaduan dari pihak Mulyawan. Jika tidak ada pengaduan, maka Suryani tidak dapat dipersangkakan melakukan tindak pidana perzinahan. Menurut keterangan Mulyawan kepada polisi pada saat pemeriksaan, dalam 4 kali hubungan intim yang dirinya lakukan dengan Suryani sama sekali tidak ada paksaan dan tekanan kepada Suryani. Hal ini tidak dapat menjadi alasan peringan karena dengan atau tanpa paksaan tetap saja Mulyawan dalam hal ini telah melakukan tindak pidana perzinahan.

BAB IV AUDIT HUKUM

Sebagai bahan pertimbangan maka yang dijadikan dasar hukum adalah pasal 284 KUHP. Pasal 284 KUHP antara lain berisi : Pasal 284 (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan: 1.a. seorang pria yang telah kawin yang melakukan gendak (overspel), padahal diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku baginya, 1.b. seorang wanita yang telah kawin yang melakukan gendak, padahal diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku baginya; 2.a. seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin; 2.b. seorang wanita yang telah kawin yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahui olehnya bahwa yang turut bersalah telah kawin dan pasal 27 BW berlaku baginya. (2) Tidak dilakukan penuntutan melainkan atas pengaduan suami/istri yang tercemar, dan bilamana bagi mereka berlaku pasal 27 BW, dalam tenggang waktu tiga bulan diikuti dengan permintaan bercerai atau pisah-meja dan ranjang karena alasan itu juga. (3) Terhadap pengaduan ini tidak berlaku pasal 72, 73, dan 75. (4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai.

(5) Jika bagi suami-istri berlaku pasal 27 BW, pengaduan tidak diindahkan selama perkawinan belum diputuskan karena perceraian atau sebelum putusan yang menyatakan pisah meja dan tempat tidur menjadi tetap.

BAB V PENDAPAT HUKUM

Perbuatan yang dilakukan Mulyawan terhadap Suryani merupakan tindak pidana perzinahan. Dengan kondisi Mulyawan yang telah memiliki 2 orang istri serta Suryani yang bukan merupakan istri dari Mulyawan, maka menurut Pasal 284 KUHP, Mulyawan telah melakukan tindak pidana perzinahan karena melanggar Pasal 284 ayat (1).

Perbuatan

yang

dilakukan

Suryani

dengan

Mulyawan

tidak

dapat

dipersangkakan sebagai tindak pidana perzinahan selama tidak adanya aduan terhadap Suryani. Perzinahan merupakan tindak pidana yang termasuk dalam delik aduan, sehingga dalam kasus ini selama tidak adanya aduan maka Suryani tidak dapat dipersangkakan melakukan tindak pidana perzinahan.

Menurut pengakuan Mulyawan kepada polisi dalam pemeriksaan, dirinya dan Suryani telah melakukan 4 kali hubungan intim dan tidak ada sedikitpun paksaan dan tekanan dari Mulyawan kepada Suryani. Hal ini tidak dapat menjadi alasan peringan terhadap tindak pidana perzinahan yang telah dilakukan Mulyawan karena sebagaimana diatur dalam Pasal 47 KUHP adalah hal-hal yang meringankan hanya dapat diberikan kepada pelaku tindak pidana yang usianya belum dewasa atau dibawah enambelas tahun, sedangkan Ryan sudah dianggap dewasa secara hukum karena sudah berumur dua puluh satu tahun dan sedang tidak dibawah pengampuan. Namun, Mulyawan masih dapat diringankan dengan alasan, sebelumnya ia belum pernah terjerat masalah hukum, ia mengakui tindak pidananya dan meminta maaf kepada korban dan keluarga serta Mulyawan berkelakuan baik selama proses persidangan berlangsung.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Laporan kejahatan perzinahan ini tidak dapat diberhentikan oleh polisi/penyidik, namun hanya dapat dilakukan pengurangan hukuman kepada Mulyawan sebagai pelaku tindak pidana dengan memperhatikan bahwa selama proses persidangan, Mulyawan berkelakuan baik dan ia mengakui kesalahan serta meminta maaf kepada korban dan keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai