A. PARA PIHAK
Para Pihak dalam perkara ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B. PERILAKU
Perkara ini bermula ketika PT Aquarius Musikindo merasa Dewa 19 telah
melakukan persekongkolan dengan EMI Music South East Asia, PT EMI
Indonesia, Arnel Affandi, dan Iwan Sastro Wijaya. Persekongkolan ini timbul
ketika Dewa 19 menandatangani kontrak dengan EMI Music South East Asia.
Dewa 19 dianggap telah melanggar Pasal 23 UU Anti Monopoli mengenai
kegiatan yang dilarang berupa persekongkolan. Persekongkolan itu sendiri
didefinisikan menurut Pasal 1 angka (8) UU Anti Monopoli adalah bentuk
kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan pelaku usaha lain untuk
menguasai
pasar
bersangkutan
bagi
kepentingan
pelaku
usaha
Dewa 19 dengan PT Aquarius Musikindo & EMI Music South East Asia, maka
perjanjian yang terlebih dahulu ada harus dipenuhi dulu segala kewajibannya.
Muncul anggapan bahwa untuk menghindari peraturan tersebut, maka yang
menandatangi kontrak adalah EMI Music South East Asia karena peraturan
tersebut hanya berlaku bagi anggota ASIRI. Hal ini diperkuat dengan
pembayaran royalty dan lain-lain ternyata dilakukan oleh PT EMI Indonesia
yang notabene bukan salah satu pihak dalam perjanjian dengan Dewa 19.
Selain itu, Arnel Affandi dan Iwan Sastra Wijaya ketika penandatangan
kontrak antara Dewa 19 dengan EMI Music South East Asia tidak tercatat
sebagai karyawan ataupun petinggi dari EMI Music South East Asia, namun
setelah ditandatangani kontrak tersebut Arnel Affandi diangkat menjadi
Managing Director PT EMI Indonesia dan A&R Director PT EMI Indonesia.
C. DAMPAK
Persekongkolan tersebut menimbulkan dampak kerugian bagi PT Aquarius
Musikindo dan sebaliknya keuntungan bagi para terlapor. Kerugian yang
ditaksir oleh PT Aquarius Musikindo mencapai Rp 4.295.627.881,- (empat
milyar dua ratus sembilan puluh lima juta enam ratus dua puluh tujuh ribu
delapan ratus delapan puluh satu rupiah). Mengenai kegiatan persekongkolan
ini, KPPU menggunakan metode rule of reason sehingga dibutuhkan
pemeriksaan dan analasis lebih lanjut. Setelah mempertimbangkan LHPL
serta tanggapan/jawaban para terlapor, maka KPPU dalam amar putusannya
menyatakan bahwa:
1. Menyatakan EMI Music South East Asia (Terlapor I), PT EMI Indonesia
(Terlapor II), Arnel Affandi, S.H. (Terlapor III), Dewa 19 (Terlapor IV) dan
Iwan Sastra Wijaya (Terlapor V) secara sah dan meyakinkan terbukti
melanggar ketentuan Pasal 23 Undang-undang Nomor 5/1999;
2. Memerintahkan Arnel Affandi, S.H. (Terlapor III), Dewa 19 (Terlapor IV) dan
Iwan Sastra Wijaya (Terlapor V) untuk tidak lagi melakukan persekongkolan
dalam bentuk pembocoran informasi rahasia perusahaan yang dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat;
(Terlapor
II)
untuk
membayar
denda
sebesar