Anda di halaman 1dari 4

Nama: Devi Triani

Prodi: Psikologi Islam


Angkatan: 2020
PKL: UIN Raden Intan Lampung

Hasil Resume Konseling

Kasus ke I
Identitas
Nama: AD
Umur: 28 Tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Kasus: Narkoba
Hasil dari konseling yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2022. Ketika mengetahui bahwa
ibu AD ini memiliki kasus narkoba, beliau memiliki satu orang anak yang ditinggalkan
dirumah dengan suami beliau, ibu Ad juga saat itu sedang hamil usia muda. Ibu AD terjaring
narkoba saat beliau sedang memakai bersama teman-teman nya.
Setelah mendengarkan dan melihat dari cara berbicara beliau, dapat disimpulkan bahwa
kasus yang ibu AD ini disebabkan oleh beliau yang memang memiliki kecenderungan
tertutup terhadap lingkungan sekitar nya, mulai dari hubungan dengan suami ia batasi,
ditambah saat menggunakan pun suami tidak mengetahui bahwa istri nya tersandung kasus
tersebut, ibu AD ini merasa bahwa saat itu tidak ada orang yang dapat dipercaya untuk
bercerita tentang apa masalah yang terjadi pada ibu AD ini, karena setiap permasalahan yang
dihadapi selalu dipendam, saat ia melihat temannya menggunakan barang tersebut ia merasa
ingin mencoba melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan pada saat itu, setelah
memakai ia merasa lebih sering cemas, sering melampiaskan amarah nya pada anak nya, dan
merasa takut kepada suaminya jika suami beliau mengetahui bahwa istrinya memakai
narkoba.
Setelah beliau masuk di LPP ini beliau merasa sangat menyesal, beliau memohon ampun
kepada yang diatas, apalagi setiap harinya kegiatan di dalam mushola disini sangat aktif, jadi
beliau merasa ia selalu ada waktu untuk berdoa, shalat, dan mengaji, beliau juga merasa
bahwa ada hikmahnya ketika beliau masuk ke dalam lapas ini, Beliau yang merasa bahwa
dirinya memang orang yang tertutup agar tidak masuk lagi ke pikiran yang tidak tidak, beliau
pindahkan ke kegiatan apa saja yang dapat dilakukan agar tidak merasa sepi atau tidak
melamun, beliau pun sangat di suport oleh sang suami walaupun mereka berbeda tempat,
suami masih menerima, dan selalu memberikan pengertian kepada anaknya, yang membuat
ibu AD ini merasa semakin semangat untuk setiap harinya di lapas ini, agar ketika beliau
keluar nanti ia merasa jiwa nya sudah lebih baik, dan kehidupan baru yang akan dijalani
kedepanya, kondisi psikologis beliau untuk saat ini sudah sangat baik karena memang suport
dari keluarga penuh untuk beliau apalagi beliau sedang mengandung anak kedua, yang
membuat psikologis beliau sangat baik juga.
Terapi yang diberikan
Terapi yang mampu saya berikan yaitu menggunakan teori terapi gestalt dimana yang
difokuskan adalah kenyataan pada saat ini, bukan masalalu nya atau memikirkan masa yang
akan datang, terapi ini diterapkan karena memang ibu AD ini juga sedang mengandung jadi
ia harus fokus dahulu terhadap dirinya sendiri dengan bayi yang ada di dalam kandungannya,
menginjak kandungan ibu Ad sudah memasuki trimester 3 jadi beliau harus difokuskan
kepada dirinya sendiri dulu dan kenyataan yang sekarang akan beliau hadapi, beliau sangat
berterima kasih setelah melakukan konseling karena beliau merasa ia lebih dapat terbuka
untuk menceritakan sesuatu yang ada didalam pikirannya, ia juga yang tadinya merasa
ketakutan akan apa yang terjadi nanti nya, sekarang beliau lebih ikhlas lagi, lebih tenang lagi
dan merasa bahwa semua ini pasti akan ada selalu hikmah dan pembelajarannya, saya juga
mengucapkan Terimakasih karena berkat ibu Ad ini saya mendapatkan pembelajaran yang
begitu banyak dan baik.

Kasus ke II
Identitas
Nama: AR
Umur: 36 Tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Kasus: Perlindungan Anak

Hasil konseling yang dilakukan pada tanggal 21 Januari 2023. Ketika mengetahui bahwa ibu
AR ini tersandung kasus perlindungan anak. Dimana ibu AR ini memiliki 3 orang anak dan
suami, suami beliau memiliki tempramen yang cukup tinggi, sering memecahkan sesuatu saat
ia marah sampai ibu AR ini pun pernah di tampar, jadi ketika hubungan dengan suami
memang kurang harmonis, tetangga beliau yang memang bujangan memanfaatkan keadaan
dengan mengajak ibu AR ini untuk berselingkuh, karena memang jarak rumah antara mereka
cukup dekat, dan namun dalam perselingkuhan itu melibatkan anak dibawah umur karena
pada usia anak ke 3 ibu AR menginjak 40 hari selingkuhan ibu AR ini memberikan anak
beliau air asam Jawa, dan minyak fambo, tetapi untung nya anak nya belum terjadi apa-apa,
hal itu dilakukan setiap bulan nya, sampai usia anak menginjak sembilan bulan ibu AR ini
merasa yang diberikan selingkuhan nya ini lebih parah iya memberikan semacam cairan keras
yang mengakibatkan anak ini kejang-kejang lalu selingkuhan ini pergi dan tidak memberi
kabar, ibu AR sangat khawatir atas apa yang terjadi dengan anak nya tetapi beliau tetap
bingung ingin bertindak apa, saat anak nya sudah membaik ibu AR menelpon selingkuhan
nya lagi untuk meminta bagaimana jika anak nya diperiksa kan saja namun selingkuhan ibu
ini meminta bahwa anak beliau jangan diajak kemana mana, dan pada saat itu ibu AR ini
tetap mengikuti apa yang dibicarakan oleh selingkuhan nya, setelah itu selingkuhan nya
pulang ibu AR ini dipaksa mandi oleh selingkuhan nya karena ibu AR mempunyai rasa yang
tidak enak, ibu ini pun tak mengikuti apa yang dikatakan selingkuhan nya, namun
selingkuhan nya ini tetap mendesak beliau, lalu ibu ini menuruti apa yang dikatakan
selingkuhan nya, anak ibu AR digendong oleh selingkuhan nya lalu ibu AR mandi, setelah
mandi ibu AR mengganti baju, setelah ia akan menggendong anak nya, anaknya
menghembuskan napas terakhir nya, lalu ibu ini bingung harus bagaimana selingkuhan nya
pun kabur, setelah itu mereka ditangkap karena ibu ini tidak melaporkan terjadi kekerasan
pada anak.
Setelah mendengarkan beliau dan melihat bagaimana tatapan dan cara beliau dapat
disimpulkan bahwa faktor utama penyebab hal ini dapat terjadi karena pertama memang
sering terjadi cekcok antara ibu AR ini dengan suami beliau ditambah faktor ekonomi yang
menyebabkan beliau berselingkuh, ditambah dengan selingkuhan beliau ini banyak
menggunakan hal-hal gaib, setelah di otopsi pun hasilnya anak ibu AR ini mengalami patah
tulang dada yang menyebabkan kematian pada anak beliau.
Setelah beliau berada di lapas ini tingkat psikologis ibu AR ini sudah mulai baik namun
belum pulih sepenuhnya beliau masih merasa mengapa bisa melakukan hal seperti itu kepada
anaknya mengapa bisa menyakiti anaknya, sampai masih sering terbesit dipikiran beliau ingin
membalas dendam kepada selingkuhan nya, terapi yang saya berikan memberikan pikiran
yang berfokus kan pada kenyataan yang ada pada saat ini, yang beliau jalankan, mencoba
untuk jangan dilihat lagi apa yang sudah terjadi jika memang hal itu masih diingat bagaimana
cara kita memperbaiki untuk saat ini, beliau merasa takut jika nanti keluar suami nya tidak
menerima dia lagi, tetapi saya selalu mengingat kan bahwa hal yang akan terjadi kedepannya
bakal berubah, jadi jangan terlalu berfokus kepada hal yang belum kita lalui, ibu AR harus
fokus kepada mental nya terlebih dahulu, pikiran yang harus ia jaga, dan kesehatan yang
harus ia jaga saat ini, karena apa yang beliau lakukan saat ini akan menjadi buah hasil
dikemudian harinya.

Kasus ke III
Identitas
Nama: SH
Umur: 37 Tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Kasus: Narkoba
Konseling ini dilakukan pada tanggal 21 Januari 2023, ibu SH beliau terkena kasus narkoba
bisa dikatakan pengedar. Ibu SH ini pada awalnya memiliki usaha rumah makan yang dimana
tempat strategis karena dekat dengan tol. Pada awalnya banyak supir2 truk yang mampir ke
tempat ibu ini, pertama-tama mereka hanya meminta belikan kepada ibu SH ini namun pada
akhirnya ibu ini berani menjual nya, dan ia merasa untung yang didapatkan dua kali lipat,
beliau bisa membuka warung kembali, membeli mobil, membeli rumah namun tak selang
berapa lama setelah semua itu dilakukan ibu SH ditangkap bersama suami beliau, dan semua
yang mereka punya habis begitu saja.
Setelah melakukan konseling dan melihat cara bicara dan gerak beliau dapat disimpulkan
bahwa kasus yang terjerat pada ibu AR ini disebabkan oleh tergiur terhadap pendapatan yang
mereka punya karena barang tersebut. Beliau juga merasa menyesal dan hal tersebut tidak
akan diulangi lagi, semua yang ia punya habis. Namun dukungan dari keluarga beliau masih
ada, walaupun dalam satu tahun ini beliau bercerita bahwa sudah tidak berhubungan lagi
dengan suami beliau, yang biasanya sering berkabar lewat telepon sekarang tidak ada lagu
kabar.
Konseling yang dilakukan pun adalah kondisi pada saat ini, karena beliau pun merasa jalani
saja apa yang saat ini dijalankan, beliau sudah ikhlas dengan apa yang terjadi, dan kondisi
psikologis beliau baik, karena dukungan dari orang-orang disekitar beliau sangat baik, jadi
beliau untuk saat ini hanya berfokus kepada hukuman yang dijalani pada saat ini.

Anda mungkin juga menyukai