Anda di halaman 1dari 14

COVER

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin.

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT karena atas berkah
dan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas saya

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Psikologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan saya mengenai
wawancara dan observasi serta keilmuan psikologi di kehidupan sehari-hari bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu, selaku Dosen Psikologi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni ini

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 28 Juli 2023

Penulis
DESKRIPSI INDIVIDU DAN LATAR BELAKANG

Nama/Inisial :B

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 18 September 1973

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SD

Usia : 50 tahun

Lama Pernikahan : 26 tahun

Pekerjaan : Wirausaha

Jumlah Anak :2

Latar Belakang Keluarga

B merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara. B saat kecil ditinggal oleh ayahnya dan
hanya hidup bersama ibu dan 2 orang kakak perempuan. B memiliki satu kakak perempuan
yang berusia 2 tahun diatas usianya. B merupakan anak kembar dengan saudara
perempuannya yang lain. Sejak kecil, B sangat membenci ayahnya, dikarenakan ayah B tidak
bertanggung jawab terhadap keluarga dan memilih untuk menikah kembali dengan orang
lain. Diketahui ibu B merupakan istri kedua ayahnya. Menurut B, ayahnya tidak pernah
memberikan nafkah sedikitpun sehingga menimbulkan kebencian hingga saat ini terhadap
ayahnya. Ibu B yang merupakan single parent bekerja sebagai pedagang kelapa di pasar. Ibu
B berdagang untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Setelah lulus sekolah, B berdagang
di pasar dan kemudian menikah. Setelah menikah, B tinggal di rumah ibunya selama 12 tahun
dan bekerja sebagai satpam di salah satu perusahaan, kemudian pindah ke daerah Jawa.

Latar Belakang Pendidikan

B merupakan lulusan SD dekat rumahnya. Mesipun begitu, B pernah sekolah SMP


sampai kelas 8 dan di DO karena jarang masuk sekolah dan tawuran.

Latar Belakang Pernikahan

B menikah saat masih berusia 24 tahun. Saat itu B berprofesi sebagai seorang
pedagang sepatu dan sandal di pasar. Setelah menikah, B bekerja sebagai satpam di salah satu
perusahaan selama 12 tahun di 2 perusahaan yang berbeda. Selama 12 tahun tersebut B
tinggal bersama istrinya di rumah ibunya. Setelahnya B pindah ke Jawa dikarenakan istrinya
ingin menjadi TKW di Taiwan. Selepas kepergian istri B ke Taiwan, B tinggal bersama
mertua nya di Jawa dan kedua orang anaknya. Istri B dikontrak bekerja selama 5 tahun.
Namun, dikarenakan hubungan yang tidak akrab antara B dengan kedua mertuanya. B
memutuskan untuk pergi dari rumah mertuanya.

B bercerita jika ia dengan istrinya sepakat jika uang diberikan kepada suaminya untuk
keperluan anak-anaknya. Namun, mertua B meminta anaknya untuk mengirimkan uang
tersebut kepada dirinya saja. Alhasil, B yang semula berencana memakai uang tersebut
sebagai modal usaha harus kandas, dikarenakan kini seluruh uang tersebut dipegang oleh
mertuanya. Menurut B, mertuanya tidak percaya kepada dirinya karena takut disalahgunakan.
Dikarenakan rasa kecewa karena istri dan mertua nya tidak menaruh kepercayaan terhadap
dirinya dan sikap mertua yang mulai berubah. Akhirnya B memutuskan untuk menikah secara
siri. Setelah 2 tahun pencarian, akhirnya B menikah dengan salah satu perempuan yang
berasal dari Sukabumi secara diam-diam dan menetap disana.

Setelah 5 tahun dan berakhirnya kontrak istrinys, B meminta istrinya untuk


menghentikan kontrak dan kembali ke Indonesia. Uang hasil TKW istrinya akan digunakan
untuk membuka usaha. Namun, istri B menolak, istri B juga tidak suka dikarenakan B tidak
memiliki pekerjaan. B merasa bingung, dikarenakan usia yang sudah tidak lagi muda
sehingga sulit mendapatkan pekerjaan dan dirinya pun tidak memiliki modal untuk
berdagang. Menurut B, istrinya kini menjadi seseorang yang menyukai materi. Istri B suka
berpakaian glamor, menghambur-hamburkan uang, dan suka pamer. Namun, ternyata kondisi
istri B sangat berbeda jauh dengan kedua anaknya. Kedua anak B ditelantarkan oleh
neneknya (mertua B) dan hanya diberikan sedikit uang saja. Akhirnya istri B memutuskan
untuk memperpanjang kontrak selama 5 tahun. B merasa marah kepada istrinya dikarenakan
mulai membangkang dan menyombongkan diri di depan B.

B rajin berkomunikasi melalui telepom. Bahkan kedua anaknya kini tidak dekat
dengan ibunya. Anak pertama B sudah menikah dan anak keduanya kini sudah SMA. B tidak
memiliki anak dengan istri keduanya. Menurut B, istri keduanya sangatlah lemah lembut dan
menghargai dirinya sebagai kepala keluarga. Istri keduanya juga sudah mengetahui masa lalu
B dan tidak mempermasalahkannya. Namun, B tidak terlalu menyukai sifat bucin istri
keduanya ini dikarenakan merasa terkekang. Jika B pergi, maka akan selalu ditelpon bahkan
hingga 5 kali dalam sehari dengan durasi yang cukup lama. Namun, B dan istri pertamanya
belum secara resmi berpisah.
METODE DAN HASIL PENGUMPULAN DATA

Wawancara

1. Bagaimana perasaan Anda ketika istri pergi meninggalkan anda dan anak-anak ke
Taiwan?
Jawab: merasa berat awalnya cuman karena udah janji ya waktu ituakhirnya berusaha
melepaskan. Harapannya merubah kondisi keluarga
2. Mengapa Anda memutuskan untuk menikah lagi secara sirri?
Jawab: Waktu pas istri pertama saya mau pergi jadi TKW, saya awalnya gak setuju
tapi karena kondisi ekonomi akhirnya saya mengizinkan. Kalau mau berangkat jadi
TKW juga kan ga bisa asal berangkat, harus punya modal dulu. Saya berusaha nyari
uang sampai berhutang supaya istri saya bisa berangkat. Kita juga udah komitmen, dia
nyari uang, saya bantu urus anak. Eh tapi ibunya dia ga seneng sama saya. Katanya itu
kan uang anak saya, anak saya yang kerja. Yaudah akhirnya uangnya dikirimlah ke
mertua saya. Saya ga dikasih sepeserpun. Mana saya ga kerja, pengen dagang gaada
modal, mertua seperti itu. Yasudah saya pergi. Lagian mertua saya ngotot mau rawat
anak saya. Awalnya sifat istri saya ya ramah, baik, agamis juga, tapi yaa namanya
orang kalau udah buta sama duit jadi berubah. Anak ditelantarin, suami ga dihormati,
terus juga dia mulai minum-minum arak. Dia ngerasa punya kuasa karena dia yang
kerja dan punya uang. Pernah saya dimarah-marahin depan banyak orang, saya
marahin balik saja dia. Saya udah ga tahan sama dia, tapi ya belm cerai juga.
Akhirnya saya memutuskan menikah kembali
3. Kapan Anda menikah kembali secara sirri?
Jawab: Saya menikah sirri ee sepertinya sekitar tahun 2011. Saya kenalan di facebook
sama dia.
4. Kapan istri pertama Anda mengetahui jika Anda menikah secara sirri? dan bagaimana
perasaannya?
Jawab: Istri pertama saya mengetahui pernikahan yang kedua ee kurang lebih sudah
dua tahun yang lalu. Dia merasa biasa saja alias cuek dan tidak marah sedikitpun
sama saya. Saya menduga jika dia memang sudah tidak cinta lagi sama saya. Dia
Sukanya uang saja. Semenjak menjadi TKW ee dan mempunyai banyak duit, dia jadi
songong sama saya. Pernah dia bilang kalau mau berhenti jadi TKW, saya harus
nafkahin saya perbulan 6-7 juta. Saya makin marah mendengar ucapan tersebut.
5. Bagaimana hubungan Anda dengan kedua anak Anda?
Jawab: Alhamdulillah baik, bahkan lebih dekat dengan saya daripada ibunya. Ibunya
jarang nelpon
6. Apakah anak-anak Anda tahu jika Anda menikah lagi? Dan bagaimana perasaan
mereka?
Jawab: Yaa mereka sudah tahu, mungkin awal-awalnya curiga. Cuman kemarin sudah
saya certain ke mereka. Mereka reaksinya diam saja yaa tidak berkata apa-apa lagi.
Mungkin syok.
7. Bagaimana perasaan Anda setelah menikah lagi? Dan bagaimana perasaan Anda
terhadap istri kedua Anda?
Jawab: Saya kan memang mencari istri karena yaa laki-laki kan tidak bisa hidup tanpa
wanita. Habis pdkt saya ngerasa cocok, apalgi setelah menikah dia (istri kedua)
orangnya baik banget walaupun saya ga kerja dia tetap hormatin saya hargain saya.
Saya senang tapi ga enakan juga, soalnya tetangga pada ngomongin. Tapi untungnya
keluarga nya kan punya kebun jadi saya bantu-bantu kebun. Kalau perasaan saya ke
dia ya pasti cinta

Observasi

Aspek yang diamati Keterangan


Kondisi tempat tinggal Tempat tinggal bersih dan nyaman, nampak asri dan terawatt.
Udara sejuk dan bersih. Jarak rumah antar 1 tetanggan dengan
tetangga lainnya berjarak kurang lebih 100 meter. Akses ke
rumah melalui kebun dan sawah dengan ruas jalan semakin
mengecil
Kondisi fisik Fisik besar dan tinggi, nampak bugar, gagah, dan sehat
dikarenakan rajin berolahraga
Kondisi sosioemosional Kondisi emosi B saat wawancara nampak biasa saja dan sesekali
nadanya menjadi tinggi saat menceritakan istri pertamanya.
Hubungan sosial B sangat baik dengan tetangga sekitar.
Diketahui B suka membantu dan rajin, selain itu B juga suka
membantu mengumandangkan adzan
Kondisi kognitif Kognitif B nampak baik, ingatannya nampak bagus. Pengetahuan
B juga baik bahkan nampak baik meskipun hanya lulusan SD
ANALISIS KASUS

Perkembangan Fisik

Menurut Hurlock, pada masa dewasa madya kekuatan fsik yang dimiliki sudah tidak
terlalu kuat seperti saat muda dan beberapa persendian sudah mulai ‘aus’. Masa ini juga
disebut dengan masa setengah baya yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun
mental. Nampak penampilan sudah mulai berubah dimana tumbuh uban,kerutan di wajah, dsb
(Hurlock, 1997). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dikarenakan klien suka
berolahra sehingga perubahan fisik tidak terlalu terlihat.

Perkembangan Kognitif

Piaget menyatakan bahwa kemampuan kognitif manusia terdiri atas empat tahapan
dimulai dari lahir hingga dewasa. Tahap dan urutan berlaku untuk semua usia tetapi usia pada
saat seseorang mulai memasuki tahap tertentu tidak sama untuk setiap orang. Pada usia
12tahun ketas, individu beradadalam tahapan sua formal (Ibda, 2015). B yang tidak memiliki
pekerjaan berusaha untuk membantu apa saja yang dapat ia lakukan. Hal ini dikarenakan B
berfikir jika laki-laki tidak bisa hanya makan dan tidur saja. Fungsi kognitif B maaaaaash
cukup bagus.

Perkembangan Sosioemosional

Pada saat usia 24 tahun B memutuskan menikah dan bekerja sebagai satpam di dua
perusahaan. Namun demi mengubah kehidupan istrinya harus menjadi TKW di Taiwan dan Ia
yang bertanggung jawab dalam mengurus kedua anaknya. B tinggal bersama dengan mertua
dan kedua anaknya selepas kepergian istrinya. Hal yang dilakukan oleh B menunjukan bahwa
Ia sudah memasuki tahapan perkembangan yang dikemukakan oleh Erik Erikson dengan Ia
yang memutuskan untuk berkomitmen menikah untuk membangun sebuah keluarga, tahapan
tersebut yaitu mengacu pada tahapan intimacy vs isolation, yang ditandai dengan pentingnya
keintiman dan indvidu diharapkan dapat menjalin hubungan dan siap berkomitmen dengan
lawan jenis (Papalia, Stems, Feldman, & Camp, 2007).

Pada tahapan ini Erikson mengungkapkan bahwa indvidu dewasa awal yang berhasil
pada tahap ini akan menjalin hubungan yang intim dan aman dengan pasangannya,
sedangkan mereka yang gagal pada tahap ini akan mengungkapkan perasaan isolasi,
terasingkan saat berinteraksi dengan orang lain (Santrock, 2012). Adapun hal yang terjadi
berbeda dengan harapan, setelah menjalin hubungan jarak jauh (LDR), B merasa terasingkan
(isolation) dari keluarga istrinya sehingga B merasa tidak dianggap. Perlakuan mertua dan
istrinya justru semakin berubah dalam memperlakukan dirinya. Akibatnya B memutuskan
untuk pergi dari rumah mertuanya karena merasa tidak nyaman.

Erikson mengungkapkan pula bahwa keintiman pada usia paruh baya dapat dicapai
dengan komitmen perkawinan (Papalia, Sterns. Feldman, & Camp, 2007). Selain itu Johnson
(2006), mengungkapkan bahwa kepercayaan (trust) ialah dasar yang penting dalam menjalani
hubungan antar pasangan dan bahkan dalam mempertahankan hubungan intrapersonal.
Namun hal yang terjadi justru sebaliknya B yang dulu saling berkomitmen dengan
pasangannya justru semakin mengalami konflik dalam hubungannya akibat tidak adanya rasa
percaya. B bahkan sudah tidak dipercaya oleh istrinya untuk mengelola uang untuk
kebutuhan kedua anaknya saat ini mertuanya yang mengelola uang tersebut dan mertuanya
yang mengurus anak – anak setelah B pergi karena B merasa bahwa mertuanya tidak percaya
pada dirinya karena takut disalahgunakan.

Peplau dan Perlman, (1981) mengungkapkan bahwa berbagai tantangan yang dialami
dalam long distance marriage mengakibatkan munculnya berbagai masalah. jika pasangan
yang mengalaminya tidak dapat mengatasi berbagai tantangan yang dialami dalam
pernikahannya. Hal ini sejalan dengan kondisi rumah tangga yang B alami yaitu akibat
hubungan jarak jauh justru mengakibatkan berbagai masalah yang terjadi dalam rumah
tangga baik dalam komunikasi, maupun keterbukaan.

B merasa terdapat perubahan pada kepribadian istrinya yang sebelumnya sangat


ramah, baik, agamis tetapi setelah pergi justru B merasa tidak dihargai sebagai suami Hal ini
karena istrinya merasa punya kuasa karena dia bekerja dan punya uang. Akibatnya
pernikahan tidak berjalan baik sehingga B menikah siri dengan orang lain secara diam –
diam. Hal ini dilakukan B karena ia merasa menemukan seseorang yang baik dan menghargai
dirinya meskipun B tidak bekeja, sehingga B memutuskan membantu tugas di kebun keluarga
istri sirinya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ekasari (2011) bahwa terdapat berbagai
permasalahan yang dialami oleh pasangan long distance marriage antara lain perasaan
kesepian, kurangnya komunikasi, kehidupan yang berbeda, kecenderungan untuk selingkuh,
kehilangan keintiman yang menyebabkan kurangnya kepercayaan, biaya yang dikeluarkan,
dan harapan, perbedaan dan masalah dengan anak.

Akibat dari pola kelekatan yang terjadi secara tidak sempurna antara anak dan ibu
karena anak diasuh oleh figur pengganti. Meskipun peran tersebut telah digantikan oleh
orang - orang terdekatnya, namun peran tersebut tetap berbeda dengan peran yang dimainkan
oleh ibu.  Erikson juga mengatakan bahwa tahun pertama kehidupan seseorang adalah kunci
berkembangnya keterikatan. Adapun, hal yang terjadi justru akibat ibu yang jauh dari
keluarga mengakibatkan anak dan ibunya kini tidak dekat sehingga keakraban (attacment)
yang terjalin antara anak dan ibu tidak berjalan baik hingga anak besar.

Kubler Ross menyatakan bahwa dalam penerimaan diri terdapat 5 tahap, yakni tahap
denial, tahap kedua anger, tahap ketiga bargaining, tahap keempat depression dan tahap
kelima adalah acceptance (dalam Running, S. W , 2007). Hal ini juga terjadi dalam
kehidupan B yang mana B merasa denial dengan perubahan sikap istri dari sebelumnya, B
meminta istrinya berhenti kerja justru sang istri menuntut nafkah yang besar jika ia berhent.
B merasa marah (anger) karena sikap istri dan mertuanya dalam memperlakukan dirinya.
Selain itu karena Ia tidak dipercaya memegang uang untuk itu B memutuskan pergi. B merasa
bingung mencari nafkah dengan usia nya sekarang tentunya susah mendapatkan pekerjaan
sehingga B merasa tidak enak hati sehingga, ia membantu kebun keluarga istri sirinya dan
setelah 2 tahun pernikahan dengan istri kedua, istri pertama dan anak – anak sudah
mengetahui dan respon yang diberikan biasa – biasa saja sehingga setelah semua
perselingkuhan terbongkar saya menjalankan sebagaimana mestinya kehidupan saya.

Perkembangan Moral

Menurut Kohlberg, seseorang yang berusia 50 tahun aturan yang berlaku di


masyarakat dianggap sebagai sebuah kontrak sosial dimana aturan yang menimbulkan
kesejahteraan harus segera diganti melalui musyawarah. Pada masa ini, individu berperilaku
atas prinsip moral, hukum universal, kebaikan umum, dan kepentingan orang lain (Papalia et
al, 2007). B yang sudah 50 tahun, mulai memperbaiki dirinya dan menyesuaikan diri di
masyarakat. Meskipun B tidak bekerja, B aktif di lingkungan sosial. B juga tidak melupakan
anaknya dan tetap berkomunikasi dengan kedua anaknya.

Spiritualitas merupakan sebuah konsep yang luas yang ditandai adanya perasaan


keterikatan (koneksitas) kepada sesuatu yang lebih besar dari diri kita. Individu yang
memiliki apiritualitas akan berusaha pencarian makna dalam hidup (Amir dan Lesmawati,
2016). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terlihat jika B yang semula suka tawuran
dan hanya mementingkan duniawi, kini B mulai rajin ke masjid bahkan sering
mengumandangkan adxan di masjid. B bahkan selalu membicarakan masalah agama.
Religiusitas merupakan sebuah bentuk penghayatan terhadap keagamaan dan
kedalaman kepercayaan yang diekspresikan melalui ibadah sehari-hari, berdoa, dan membaca
kitab suci (Amir dan Lesmana, 2016). Berdasarkan hasil wawancara, B rajin melakukan
ibadah shalat dan membaca Al-Qur’an. Mengingat usia yang sudah tidak lagi muda, B
semakin rajin beribadah.
KESIMPULAN DAN SARAN PERKEMBANGAN

Kesimpulan

Kesimpulan pada laporan ini ialah B yang sudah dalam tahapan usia dewasa madya
mulai mengalami beberaoa oerubahan dalam dirinya baik dalam hal fisik, kognitif, sosial
emosioanal dan moral. Dimana fisik B masih terlihat bugar karena rajin berolahraga, kognitif
B yang masih nampak baik, sosioemosional B bagus yang ditandai dengan tetangga sekitar
dikarenakan suka membantu orang lain, pengendalian emosi B cukup baik namun jika
mengingat kelakukan istrinya maka B merasa mara dan kecewa. Bersama istri kedua nya B
makin rajin shalat ke masjid dan menjadi muadzin, B menjadi sosok yang religious di
masyarakat dengan rajin membaca kitab.

Saran Perkembangan

Saran perkembangan berdasarkna hasil wawancara dan observasi ialah agar individu
menjalankan tugas perkembangannya masing-masing. Hal ini dikarenakan apabila terdapat
tugas perkembangan yang terlewat maka akan menimbulkan hal-hal yang tidak baik atau
negatif bagi individu. Berdasarkan perkembangan Erickson, dalam kasus diatas B mengalami
despair atau kepurusasaan di masa tua karen tidak mampu memepertahankan keluarga
utamanya bersama istri dan anak-anaknya. Namun, B yang baru ditinggal, mulai melakukan
pencarian jati diri hingga akhirnya menemukan tempat yang menghargainya.

Perselingkuhan terjadi apabila kedua pihak tidak saling menjaga satu sama lain.
Alasan perselingkuhan bisa bermacam-macam. Berdasarkan hasil wawancara dengan B
menunjukkan perubahan sifat dan sikap yang dimiliki oleh pasangan akan menimbulkan
perpecahan dalam hubungan suami istri.
PENUTUP

Berdasarkan laporan wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti,
hasil yang dirasakan semakin bertambahnya pengetahuan pembaca dan khususnya saya
sendiri selaku penulis dari laporan ini. Materi-materi yang telah diberikan oleh dosen saya
memiliki kaitan erat dengan tugas ini sehingga ilmu yang diberikan pun semakin melekar.

Berdasarkan hasil yang telah dijabarkan oleh penulis, penulis menyadari jika setiap
perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal yang terjadi diri setiap orang sehingga menimbulkan hasil perkembangan yang
berbeda-beda.

Demikian laporan ini sebagai syarat dalam memenuhi tugas akhir mata kuliah
Psikologi. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terhadap semua pihak yang
telah membantu penulis dalam proses penyelesaian laporan ini

Akhir kata, penulis mengharapkan kepada semua pembaca untuk kritik dan sarannya
sebagai sarana dalam meningkatkan kemampuan penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Y., & Lesmawati, D. R. (2016). Religiusitas dan spiritualitas: Konsep yang sama atau
berbeda. Jurnal ilmiah penelitian psikologi: kajian empiris & non-empiris, 2(2), 67-
73.

Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang


kehidupan.

Ibda, F. (2015). Perkembangan kognitif: teori jean piaget. Intelektualita, 3(1).

Papalia, D. E., Sterns, H. L., Feldman, R. D., & Camp, C. J. (2007). Adult
Development and Aging(3rd ed.). New York: Mcgraw Hill

Perlman, D., & Peplau, L. A. (1981). Toward a social psychology of loneliness. Personal


relationships, 3, 31-56.

Running, S. W. (2007). The 5 stages of climate grief.

Santrock, John W. 2012. A Topical Approach to Life-Span Development (Sixth Edition).


USA: McGraw Hill International Edition

Anda mungkin juga menyukai