KEPANITRAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Nim : 11.2014.057 .
I. IDENTITAS PASIEN
A. KELUHAN UTAMA
WBS mendengar suara-suara
Orang tua dan keluarga WBS tidak pernah mengetahui bahwa WBS memakai
ganja dan shabu-shabu dari SMA. hubungan WBS dan keluarga baik-baik saja. Hubungan
kedua orang tua WBS juga harmonis. WBS juga dekat dengan kakak laki-lakinya dan ke
dua adik nya.
2
Di tangerang selatan WBS menikah dan memiliki sebuah rumah. Wbs juga
memiliki seorang anak yang sekarang berusia 1 tahun. Isteri WBS mengetahui suaminya
pecandu narkoba. Dan isterinya sering menasihati untuk berhenti mengkonsumsi ganja
dan shabu sampai akhirnya bulan februari 2015 WBS berhenti bekerja dan kembali
kerumah orang tuanya untuk meminta direhabilitasi.
WBS direhabilitasi pada tanggal 27 april 2015. Dua minggu SMRS WBS
merasa mendengar suara-suara seperti bisikan memanggil tanpa arti, dan kadang
memanggil namanya, kadang WBS mendengar suara seperti sirine polisi yang membuat
WBS menjadi ketakutan. Bisikan-bisikan itu terus mengganggu dan membuat tidak
tenang yang membuat WBS tidak kuat dan meminta untuk direhabilitasi.
3
sekolah, pasien mengatakan tidak pernah bermasalah. Tidak pernah tinggal kelas.
Nilai akademik baik
B) Masa remaja:
WBS tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya. Pergaulan WBS baik
dirumah dan di luar rumah cukup baik. Hubungan dengan keluarga baik. Namun
banyak dari teman pergaluan wbs adalah pemakai narkoba
C) Masa Dewasa
Hubungan WBS dengan istri dan anak nya baik. Hubungan dengan ayah dan ibunya
juga baik. Hubungan dengan teman-teman juga baik. Lingkungan pergaulan WBS
masih banyak sebagai pemakai narkoba yang membuat WBS masih sulit untuk lepas
dari ketergantungan ganja dan shabu.
3. Riwayat pendidikan :
Pendidikan terakhir WBS adalah D3 teknik mesin namun belum tuntas.
4. Riwayat pekerjaan :
WBS bekerja sebagain pengedar narkoba tahun 2009 sampai tahun 2013.berhenti
sebagai pengedar karena di tangkap polisi. Selanjutnya tahun 2013 bekerja sebagai retail
bahan bangunan di daerah tangerang selatan sampai bulan februari 2015
5. Kehidupan beragama :
WBS mengatakan agamanya adalah islam. WBS tidak begitu sering mengikuti
kegiatan keagamaan sebelum masuk ke tempat rehabilitasi.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan :
Riwayat Psiko seksual : WBS mengatakan sudah menikah sejak 1,5 tahun lalu dan
dikaruniai 1 orang anak yang sekarang berumur 1 tahun. Isteri WBS mengetahui bahwa
WBS menggunakan Shabu-shabu dan ganja. Isteri WBS selalu menasihati untuk berhenti.
Hubungan WBS dengan isteri nya baik. Namun karena hubungan isteri dan Ibu dan
saudara-saudara WBS tidak baik maka isteri WBS memilih untuk tinggal bersama Ibu
kandung isteri nya dengan membawa anak nya
Riwayat Pelanggaran Hukum : WBS mengedarkan narkoba
E. RIWAYAT KELUARGA :
WBS adalah anak kedua dari empat bersaudara.kedua orang tua WBS masih sehat.
WBS menikah dengan istrinya dan mempunyai 1 orang anak.
4
Petunjuk :
Laki-laki
Perempuan
pasien
sudah meninggal
5. Pembicaraan:
a. Cara berbicara: Spontan dan suara jelas,
b. Gangguan berbicara: tidak ada gangguan
5
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood): eutimik
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus: normal
b. Stabilisasi: Stabil
c. Kedalaman: Dalam
d. Skala diferensiasi: Luas
e. Keserasian: Serasi
f. Pengendalian: Kuat
g. Ekspresi: Sesuai
h. Dramatisasi: Tidak ada
i. Empati: Dapat dirasakan
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi: Ada
- Auditorik : merasa ada bisikan-bisikan memanggil namanya. Dan suara bising
seperti sirine polisi
2. Ilusi: Tidak ada
3. Depersonalisasi: Tidak ada
4. Derealisasi: Tidak ada
E. PIKIRAN
1. Bentuk pikir
6
a. Produktifitas : berbicara spontan
b. Kontinuitas : jawaban sesuai pertanyaan, terarah, relevan
c. Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : ingin bebas dari Narkoba
Waham : tidak ada
Obsesi : tidak ada
Fobia : tidak ada
Gagasan rujukan : tidak ada
Gagasan pengaruh : tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Cukup baik (Selama wawancara emosi stabil, WBS menjawab pertanyaan dengan sikap
yang baik, tidak impulsive.)
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial: Baik ( WBS tahu memukul tidak baik )
2. Uji daya nilai: baik
3. Daya nilai realitas: Baik ( WBS sadar suara-suara yang muncul tidak nyata)
H. TILIKAN
Tilikan derajat 6 (sehat): menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi
untuk mencapai perbaikan
I. RELIABILITAS
Taraf secara keseluruhan baik.
J. PEMERIKSAAN FISIK
Pada tanggal 17 oktober 2015 jam 10:30 WIB di Panti.
A STATUS INTERNUS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tensi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Suhu badan : Tidak dilakukan pemeriksaan
7
Frekuensi pernapasan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Bentuk tubuh : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sistem kardiovaskular : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sistem respiratorius : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sistem gastro-intestinal: Tidak dilakukan pemeriksaan
Sistem urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
B STATUS NEUROLOGIK
Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan pemeriksaan
Gejala rangsang meningeal : Tidak dilakukan pemeriksaan
Mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pupil : Tidak dilakukan pemeriksaan
Opthalmoscopy : Tidak dilakukan pemeriksaan
Motorik : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sensibilitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
Sistem saraf vegetatif : Tidak dilakukan pemeriksaan
Fungsi luhur : Tidak dilakukan pemeriksaan
Gangguan khusus : Tidak dilakukan pemeriksaan
8
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK
Diagnosa Banding:
1. F20.09 skizofrenia paranoid dengan halusinasi auditorik periode pengamatan kurang
dari satu tahun
Masalah dengan Keluarga: hubungan kurang baik antara WBS dengan ibu kandungnya
karena ketidak cocokan antara isteri WBS dengan Ibu WBS.
Yang berakibat isteri WBS pergi ke rumah ibu kandung nya
dan membawa anak nya
9
Masalah pekerjaan : WBS tidak punya pekerjaan tetap.
Aksis I: F 19.21 (gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multiple dan
penggunaan zat psikoaktif lainnya kini abstinent tetapi dalam lingkungan
terlindungi)
Diagnosa Banding:
10
Ad vitam : Dubia Ad Bonam.
Ad functionam : Dubia Ad Bonam
Ad sanationam : Dubia Ad Bonam.
X. RENCANA TERAPI
Terhadap WBS :
Dengan metode : Therapeutic Communiti (TC) komuniasi antara konselor dengan
pasien. Terapi simptomatik tanpa obat subtitusi
Psikofarmaka simptomatis
i. Pemberian anti-cemas: diazepam oral tab 2-5 mg dosis 2,5-40 mg/hari
Alprazolam tab 0,5-1mg dosis 0,25-4 mg/hari
ii. Simtomatis : Paracetamol 3x500mg
a Psikoterapi
Berupa psikoterapi suportif, dengan melakukan pendekatan kepada pasien yang
bertujuan agar pasien dapat mengungkapkan isi hatinya, keluhannya. Memotivasi
pasien dan memberikan kesempatan untuk menceritakan masalahnya dan meyakinkan
pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya.
b Terapi kelompok
Terapi kelompok berfokus pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan
nyata. Kelompok dapat berorientasi perilaku, psikodinamis, atau berorientasi tilikan
atau suportif. Terapi kelompok efektif untuk mengurangi isolasi sosial, meningkatkan
rasa keterikatan, serta memperbaiki kemampuan uji realitas untuk pasien.
c Sosioterapi
Memberi kesempatan kepada pasien untuk berinteraksi sosial dalam kegiatan di dalam
panti seperti memberi pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan pasien supaya
pasien dapat bertanggung jawab dengan kerja yang diberikan atau kegiatan
11
keagamaan sesuai kepercayaan yang dianut. Memotivasi pasien agar berperilaku baik
dan mampu merawat diri.
Terhadap keluarga;
Sosiotetapi
a. Memberikan bimbingan kepada keluarga agar selalu berperan aktif dalam setiap
proses penatalaksanaan pasien.
b. Memberikan bimbingan pada keluarga agar membina hubungan baik dengan
pasien, keluarga diajarkan bagaimana cara untuk berinteraksi dengan baik
dengan pasien agar pasien merasa aman dan terlindungi.
Terhadap Lingkungan:
12