Anda di halaman 1dari 17

PENGKAJIAN STATUS PSIKOLOGIS DI LAPAS WANITA

LAPORAN

Memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi

yang dibina oleh Ibu Farida Halis DK, S.Kp. M.Pd

Oleh

Dita Ratnasari

NIM 1401100018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG

12 Desember 2014
1. Identitas
A. Identitas Subjek
Nama : Nn. S
Jenis Kelamin : Wanita
Tempat/Tgl. Lahir : Malang, 27 Februari 1993
Suku Bangsa : Indonesia-Jawa
Agama : Islam
Anak ke : 3 dari 6 bersaudara
Status Perkawinan : Menikah Siri
Pendidikan : SMP/ 2 SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Indrokilo Karangsono - Lawang
Lama di Lapas : 11 Hari sejak layaran dari Rutan Mbangil
B. Alasan Masuk Lapas
Nn. S memakai narkoba sejak 1 tahun yang lalu. Dikarenakan diajak
suami tirinya yang telah mengonsumsi dan pecandu narkoba terlebih
dahulu.

2. Pengkajian Psikososial
Hubungan Nn. S dengan keluarganya terutama suami tirinya selama ini
baik-baik saja tidak ada masalah. Tetapi sejak Nn. S masuk lapas dan
suaminya masuk rutan Mbangil, hubungan komunikasi Nn. S dan suaminya
terganggu dan sampai sekarang tidak pernah komunikasi dan tidak pernah ada
kabar. Hubungan Nn. S dengan kedua orang tuanya juga baik-baik saja, tetapi
ibu Nn. S tidak mengetahui jika Nn. S masuk lapas wanita Kacuk dan
suaminya masuk rutan Mbangil. Hubungan Nn. S dengan saudaranya baik-
baik saja, ketika Nn. S dan suaminya sama-sama ada di rutan Mbangil,
saudara-saudara Nn. S sering menjenguk ke rutan, tetapi setelah Nn. S dilayar
ke lapas wanita Kacuk, hubungan komunikasi Nn. S dengan saudaranya hanya
lewat wartel umum yang ada di lapas wanita saja.

3. Psikososial
A. Genogram

21 30 28
in 2009

5 15 10

B. Aspek Keluarga
Nn. S menikah siri dengan suaminya yang berstatus duda beranak
3. Sebelum Nn. S dan suami tirinya masuk Rutan Bangil sekitar 5 bulan ini
yaitu mulai tanggal 30 Juli 2014, kondisi keluarga Nn. S berjalan harmonis
dengan suami sirinya beserta satu anak tirinya yaitu anak nomor 3 dari
pernikahan suaminya dengan istri sebelumnya. Anak tiri yang diasuh Nn. S
sejak berumur 3 bulan yang berjenis kelamin laki-laki yang sekarang
berumur 5 tahun duduk di bangku TK. Sejak Nn. S beserta suaminya
masuk rutan Mbangil, anak tersebut diasuh neneknya atau Ibu dari Suami
tiri Nn.S.
Ada. Nn. S merupakan anak ke-3 dari 6 bersaudara. Semua kakak
Nn. S mengetahui jika Nn. S sekarang berada di rutan Mbangil selama 5
bulan terakhir ini dan sekarang layar ke lapas wanita di Kacuk. Semua
kakak Nn. S selalu menguatkan Nn. S agar tetap semangat menjalani
kehidupannya dilapas walaupun masa hukumannya 4 tahun dan kehidupan
di lapas tidak bebas seperti hidup di luar lapas. Semua saudara Nn. S
sering mengunjungi Nn. S ketika Nn. S sedang berada di rutan Mbangil
karena jarak yang cukup dekat dengan tempat tinggal saudara-saudara Nn.
S yaitu di Karangsono-Lawang, tetapi setelah Nn. S layar ke lapas wanita
di Kacuk, saudara Nn. S hanya berkomunikasi dengan Nn. S lewat fasilitas
lapas yaitu wartel umum karena jarak tempat tinggal saudara-saudara Nn.
S dengan lapas cukup jauh.
Nn. S berharap agar bisa tinggal dan berkumpul bersama
keluarganya lagi yaitu suami tiri beserta anak tirinya di Tretes. Karena
yang paling dikangeni Nn. S ketika berada di lapas wanita Kacuk adalah
kelucuan-kelucuan dan tingkah menggemaskan anak tiri yang di asuhnya
sejak berusia 3 tahun.
Sampai saat ini orang tua Nn. S baik ayah maupun ibunya belum
mengerti jika Nn. S sedang menjalani masa tahan di rutan Mbangil sekitar
5 bulan sampai sekarang layar ke lapas wanita Kacuk sudah dapat 11 hari.
Hal ini dikarenakan semua saudara-saudara Nn. S tidak menginginkan
ibunya mengetahui jika Nn. S sedang berada dilapas, Nn. S tidak ingin
menambah beban pikiran ibu Nn. S karena ibu Nn. S sekarang sedang sakit
dan berada di rumah sakit dengan diagnose penyakit jantung dan darah
tinggi. Tetapi semua saudara-saudara Nn. S bisa menerima keadaan Nn. S
karena apapun yang terjadi pada Nn. S tetap merupakan keluarganya.
Keluarga hanya bisa member semangat dan berusaha menyadarkan Nn. S
atas apa yang terjadi pada Nn. S sehingga membuat Nn. S masuk lapas
merupakan buah dari perilakunya sendiri.
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.

C. Konsep Diri
Nn. S menganggap bahwa Nn. S tidak mempunyai potensi diri,
karena Nn. S tidak pernah mengikuti olimpiade apapun ketika sedang
sekolah dan tidak pernah menjuarai kejuaraan di bidang apapun. Dan nn. S
menganggap bahwa Nn. S tidak memiliki kelebihan apapun, Nn. S
menganggap dirinya bisa-biasa saja tidak hebat dan tidak bisa apa-apa
karena Nn. S minder. Menurut Nn. S penampilannya saat ini biasa biasa
saja karena Nn. S tidak suka berpenampilan yang mencolok.
Nn. S yakin akan kemampuan dirinya untuk tidak kecanduan
narkoba kembali.
Menurut Nn. S seorang wanita itu harus baik, biasa saja tidak
banyak bertingkah laku yang seenaknya, wanita itu harus penurut kepada
kedua orang tuanya karena ridlo Allah adalah ridlo orangtua juga atau jika
sudah mempunyai suami harus penurut kepada suaminya karena suami
adalah imam dalam sebuah rumah tangga yang sakinnah mawaddah dan
warrahmah.
Kriteria laki-laki menurut Nn. S adalah laki-laki yang bisa
pengertian dan memahami Nn. S , tidak aneh-aneh dan bersikap apa
adanya tidak berlebihan.
Awal Nn. S jatuh cinta adalah ketika kelas XI SMK Jurusan Kimia
Industri di Lawang. Ketika kelas XI dan Nn. S ditugaskan untuk PSG di
sebuah pabrik Kimia, Nn. S bertemu dengan laki-laki duda beranak 3 yang
baru cerai dengan istrinya yang berdomisili di Banyuwangi sedang bekerja
di pabrik kimia tersebut. Setelah lama berkenalan, Nn. S dan duda tersebut
menikah siri karena Nn. S belum cukup umur untuk menikah secara sah
karena masih berumur dibawah 17 tahun sehingga Nn. S dan duda tersebut
memutuskan untuk menikah secara siri.
Nn. S tampak normal dan tidak ada keanehan dengan
penampilannya. Nn. S berpenampilan sesuai dengan wanita pada
umumnya. Pertama saya ketemu dan mewawancarai Nn. S, Nn. S
mengenakan rok dan kaos bebas karena Nn. S baru 11 hari berada di lapas
wanita tersebut sehingga belum mendapat seragam khusus narapidana
penghuni lapas wanita di Kacuk.
Menurut Nn. S perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai dengan fungsi
individu dalam masyarakat yaitu perilaku yang menaati norma dan budaya
yang terdapat dalam suatu Negara dan wilayah tersebut, tidak bertindak
yang menyalahi aturan agama dan Negara.
Menurut Nn. S, seorang istri adalah yang selalu sabar dalam
melayani suaminya, mendidik anak-anaknya dengan baik tanpa ada
kekerasan. Selalu sabar dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam
rumah tangga.
Adakah konflik peran :
Peran yang tidak jelas : tidak ada
Peran yang tidak sesuai : tidak ada
Peran yang berlebihan : tidak ada
Menurut Nn. S persepsi individu yang harus dilakukan sesuai
dengan standart adalah selalu melakukan yang terbaik apapun yang bisa
kita lakukan tanpa kenal patah semangat dan pantang menyerah.
Nn. S mempunyai cita-cita untuk masa depannya. Nn. S memiliki
cita-cita menjadi seorang wirausahawati yang bisa menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri. Ada kesesuaian antara cita-cita dengan kemampuan
yang dimilikinya. Terbukti dengan Nn. S yang berusaha keras untuk lulus
SMP dan melanjutkan ke SMK dengan tujuan..
Nn. S merasa mampu bisa diterima dalam lingkungan barunya
yaitu di lapas wanita di Kacuk, karena disini semua narapidana
diperlakukan sama dan adil tanpa ada yang dibeda-bedakan. Tetapi karena
Nn. S masih baru dan pindahan dari rutan Mbangil, Nn. S masih perlu
beradaptasi dengan semua penghuni lapas jadi Nn. S belum sepenuhnya
merasakan bisa diterima oleh semua penghuni lapas.
Nn. S di lapas merasa dihargai oleh penjaga lapas dan para
narapidana lainnya, disini Nn. S tidak merasa dikucilkan ataupun tidak
dimanusiakan karena disini semua derajat narapidana sama walaupun
narapidana lulusan S2 ataupun seorang Direktur manager. Di lapas semua
narapidana mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan fasilitas yang
berada di lapas.
Nn. S belum merasa sukses dalam hidupnya sekarang ini. Karena
Nn. S merasa belum bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Bahkan
Nn. S merasa telah banyak merepotkan kedua orang tuanya dan menambah
beban orang tuanya karena telah membuat kedua orang tuanya malu atas
apa yang telah diperbuat oleh Nn. S mengonsumsi narkoba.
Nn. S ingin berwirausaha dirumah dan tidak ingin
mengulangi dan mengkonsumsi narkoba kembali karena Nn. S
sadar bahwa apa yang dikonsumsinya merupakan barang haram
yang dilarang oleh Allah SWT. Dan membahayakan bagi
tubuhnya. Nn. S ingin melanjutkan ketrampilan yang sudah
didapatkan dilapas seperti merajut, membatik, dll. Ingin dia
kembangkan lagi dirumah dan dijual sehingga menghasilkan
pendapatan tambahan untuk membantu suaminya jika suaminya
sudah keluar dari lapas.
Masalah keperawatan : harga diri rendah situasional.
D. Aspek Fisiologis
Pola makan Nn. S 3X sehari, dengan menu yang berbeda-beda dan
bervariasi tidak monoton dengan jumlah yang tidak lebih dan tidak kurang
(pas) dengan jam makan pagi yaitu jam 08.00 WIB, makan siang jam
11.00 WIB dan makan sore jam 14.00 WIB.
Nn. S tidak memiliki gangguan makan berlebihan anoreksi, bulimia
nerosa. Karena makanan yang diberikan di lapas teratur dan porsinya tidak
kurang ataupun tidak berlebih (pas) untuk Nn. S.
Nn. S mandi 2X sehari dengan tempat mandi yang bersih air mengalir
tetapi untuk tiap 1 narapidana mendapat jatah hanya 1-2 ember per satukali
mandi dan tidak ada washtafle di area lapas.
Nn. S tidak memiliki gangguan hygiene personal. Saya mengajarkan
prosedur cuci tangan yang benar kepada Nn. S agar setelah membersihkan
halaman, piket memotong rumput, dan pekerjaan lain yang mudah
terserang kuman setelah itu cuci tangan dengan air mengalir dengan
prosedur yang benar.
Nn. S mencuci sendiri pakaiannya. Fasilitas yang diberikan untuk
narapidana tidak adanya mesin cuci didalam lapas. Didalam lapas terdapat
fasilitas, yaitu :
1. Terdapat wartel (telepon umum) yang berada didalam lapas untuk
semua narapidana yang ingin mengabari anggota keluarganya.
Tetapi jika ingin menggunakan wartel tersebut, narapidana
diwajibkan memakai rompi khusus dan tidak diperkenankan
membawa kertas ataupun alat tulis apapun.
2. Ruang baca (perpustakaan kecil) bagi narapidana yang memiliki
waktu luang ingin menambah wawasannya. Di depan ruang baca
tersebut terdapat madding hasil karya para narapidana yang
memiliki kreatifitas lebih dan ingin menuangkan idenya pada
madding tersebut.
3. Ruang seperti aula untuk berkarya, misalnya membatik,
menyulam, merajut, dll.
4. Tempat tidur. Tempat tidur hanya untuk narapidana yang di vonis
10 tahun lebih, karena kapasitas daya tampung maksimal 164
narapidana, tetapi sekarang dilapas sudah terdapat 328 narapidana
yang masuk.
Nn. S ada gangguan tidur (insomnia). Disebabkan karena Nn. S selalu
kepikiran suaminya yang sedang berada di rutan Mbangil belum ada kabar,
dan kangen anak tirinya yang sekarang sedang dititipkan ke mertuanya.
Dan juga ingin sekali mengetahui kabar perkembangan ibunya di rumah
sakit apakah ibu Nn. S sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit ataukah
belum.
Masalah keperawatan : insomnia

E. Aspek Sosial
Menurut Nn. S orang yang paling berarti dalam kehidupannya
adalah yang pertama yaitu kedua orang tuanya yang telah melahirkan dan
membesarkan dirinya hingga seperti ini. Dan yang kedua adalah suaminya
yang selalu berusaha membahagiakan Nn. S.

Menurut Nn. S, teman satu kamar Nn. S sangat baik dan pengertian
kepada Nn. S kaena selalu menyemangati dan berusaha membuat tenang
Nn. S karena Nn. S selalu gelisah, sedih dan murung ketika pertama kali
Nn. S masuk lapas. Teman satu lamar Nn. S selalu menghibur Nn. S dan
selalu berusaha membuat Nn. S nyaman tinggal di lapas.

Hubungan pertemanan Nn. S saat ini dengan para penghuni lapas


masih dalam proses tahap adaptasi karena Nn. S masih beberapa hari
masuk dalam lapas. Tetapi menurut Nn. S sejauh ini teman-teman Nn. S
narapidana penghuni lapas sangat baik dan sangat menerima Nn. S atas
kehadirannya.

Peran serta Nn. S dalam kegiatan berkelompok adalah ketika piket


membersihkan lapangan dan memotong rumput halaman serta merawat
tanaman yang berada disekitar lapas wanita tersebut. Dan juga ketika
bersama-sama melakukan ketrampilan yang dilakukan bersama-sama
dalam satu ruangan bersama dengan narapidana yang lain.
Nn. S mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain. Terbukti dengan ketika masih belum masuk dalam rutan mbangil
maupun lapas wanita Kacuk, Nn. S selalu mengurung diri dalam rumah
dan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga sekitar rumah. Hal ini
dikarenakan karena kebiasaan sejak kecil ketika tinggal bersama ibunya,
Nn. S dilarang bermain dengan tetangga sekitar kecuali hanya untuk
sekolah dan mengaji.

Masalah keperawatan : kurangnya rasa percaya diri (minder).


F. Aspek Spiritual
Nn. S beragama islam. Nn. S hanya memiliki sedikit pengetahuan
tentang Islam. Terbukti dengan ketika saya mencoba Tanya seberapa besar
pengetahuannya tentang Islam Nn. S hanya merespon dengan senyum saja
tanpa berkata-kata.
Ketika Nn. S delum berada dalam lapas, Nn. S jarang melakukan
shalat dan sering melupakannya bahkan ngaji Al-Quranpun tidak pernah.
Tetapi setelah Nn. S berada dalam lapas, Nn. S selalu rajin menjalankan
shalat 5 waktu dan ngaji Al-Quran tiap hari bahkan disela-selanya Nn. S
selalu berdzikir dan istighfar meminta ampun kepada Allah SWT.
Nn. S selalu meluangkan dan menggunakan waktunya hanya untuk
beribadah kepada Allah dengan menjalankan shalat 5 waktu bahkan shalat
sunnah sekalipun, shalat taubatan nasuha setiap malam untuk menebus
segala dosanya serta beristighfar untuk meminta ampun atas dosa yang
telah diperbuat selama ini, dan rutin membaca Al-Quran setiap hari untuk
menambah pahalanya.
Nn. S merasa jika apa yang telah terjadi pada dirinya saat ini
merupakan kehendak dan rencana yang terbaik dari Allah SWT. untuk
dirinya. Nn. S menganggap bahwa Nn. S masuk kedalam lapas karena
Allah masih sayang sebagai hamba-Nya kepada Nn. S sehingga Nn. S
masih disadarkan dan diluruskan jalannya kembali oleh Allah SWT.
Masalah keperawatan : kurangnya pemenuhan kebutuhan spiritual

G. Aspek Emosi
Ketika Nn. S sedang merasa jengkel, Nn. S diam dan memendam
sendiri perasaan itu. Tetapi setelah lama dan perasaan jengkel itu sedikit
berkurang, Nn. S baru menceritakannya kepada orang lain yang dia
percayai maupun orang terdekatnya sehingga membuat perasaan hatinya
tenang dan lega.

Ketika Nn. S sedang merasa sedih, Nn. S diam dan memendam


perasaannya sendiri dan mengekspresikan rasa sedihnya dengan
meluapkan tangis air matanya. Dan ketika rasa sedih itu sedikit berkurang,
Nn. S menceritakan kepada orang terdekat yang dia percayai sehingga
membuat perasaan hatinya tenang dan lega.

Ketika Nn. S marah, yang dilakukan adalah hanya diam dan


memendam rasa marahnya tanpa mengekspresikan kepada orang lain. Dan
ketika rasa marah itu sedikit berkurang, Nn. S menceritakan rasa marahnya
dan alas an Nn. S marah akibat apa. Nn. S menceritakannya secara baik-
baik tanpa ada rasa dendam ataupun rasa marah kepada orang lain.

Nn. S mengatasi masalah yang menekan dan penuh


pertentangan adalah dengan selalu berfikir positif atas masalah
yang terjadi merupakan ujian dari Allah SWT. Nn. S percaya
bahwa Allah SWT. tidak akan memberi ujian kepada hamba-Nya
yang tidak sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Nn. S selalu
wiridan dan selalu mengingat Allah SWT.

Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.

H. Aspek Vokasional
Nn. S belum terlalu banyak mengikuti kegiatan di lapas karena
masih beberapa hari di lapas. Kegiatan yang paling disukai Nn. S adalah
ketika beradaptasi dengan narapidana lainnya, karena merupakan
pengalaman baru yang didapat oleh Nn. S. Nn. S memiliki cita-cita untuk
masa depannya yaitu menjadi hamba Allah yang selalu mengingat Allah
dan menjadi insan yang jauh lebih baik dari sebelumnya dan menjadi lebih
dan lebih baik setiap harinya. Nn. S menggunakan waktu senggangnya
untuk beribadah selalu mengingat Allah SWT. dan selalu beristighfar
kepada Allah SWT.
4. Status Mental Klien
Penampilan : rapi, tidak rapi, bau
Penampilan Nn. S rapi dan tidak bau.
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.
Pembicaraan : cepat, keras, pelan, lambat
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.
Aktifitas sehari-hari : lesu, tegang, gelisah, rajin
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.
Alam perasaan : sedih, ketakutan, kwatir, gembira
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.
Interaksi selama wawancara : tidak koorperatif, kooperatif, bermusuhan,
mudah tersinggung, kontak mata kurang, curiga, defentsif
Interaksi selama wawancara dengan Nn. S cukup kooperatif, tidak mudah
tersinggung, sering kontak mata, dan tidak merasakan curiga.
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.
Daya tilik diri ( penilaian diri tentang masalah yang sedang dihadapi )
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.
Menerima kenyataan
Nn. S bisa menerima kenyataan atas apa yang sedang terjadi kepadanya
sekarang.
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.
Diplaycement
Nn. S tidak melemparkan masalah yang sedang manimpanya sekarang
kepada siapapun.
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.
Masalah keperawatan : Tidak ditemui masalah keperawatan.

5. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptive
Berbicara dengan orang lain : Minum alcohol : tidak
kooperatif
Mampu menyelesaikan masalah : Reaksi lambat/berlebih : lambat
mampu
Aktifitas konstruktif : tidak Menghindar : tidak
Olah raga : teratur saat di lapas Mencederai diri : tidak

6. Masalah Psikososial dan Lingkungan


a. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan
Nn. S memiliki masalah dengan lingkungannya. Nn. S selalu mengurung
diri di rumah dan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga sebelah
rumah.

b. Masalah yang berhubungan dengan pendidikan


Nn. S putus sekolah ketika duduk di bangku kelas XI SMK jurusan kimia
industri di Lawang dikarenakan langsung menikah siri dengan duda
beranak 3.

c. Masalah yang berhubungan dengan pekerjaan


Nn. S tidak memiliki masalah yang berhubungan dengan pekerjaan karena
Nn. S setelah putus sekolah dan menikah siri dengan suaminya tidak
bekerja dan hanya menjadi Ibu Rumah Tangga. Nn. S tidak ada masalah
dengan pekerjaan rumah tangga yang sehari-hari dilakukannya dirumah
yaitu mengurus rumah, bersih-bersih dan menata rumah, melayani
suaminya dan merawat anak tirinya umur 5 tahun yang sekarang duduk di
bangku TK.

d. Masalah yang berhubungan dengan perumahan


Nn. S memiliki masalah yang berhubungan dengan perumahannya karena
Nn. S tdak pernah bersosialisasi dan beradaptasi dengan tetangga
perumahn sekitar rumahnya. Nn. S hanya mengurung diri di rumah karena
Nn. S merasa tidak percaya diri jika bertemu dengan tetangga sekitarnya.

e. Masalah yang berhubungan dengan ekonomi


Nn. S selalu kekurangan dalam ekonominya karena penghasilan suaminya
sebagai pencari tamu di sebuah villa-villa hanya digunakan untuk
memuaskan nafsunya berdua untuk membeli narkoba.

f. Masalah yang berhubungan dengan keluarga


Nn. S tidak memiliki masalah yang berhubungan dengan keluarganya.
Terbukti dengan masih harmonisnya hubungan Nn. S dengan suaminya.
Tetapi Nn. S memiliki masalah dengan orangtuanya yaitu ibunya yang
masih belum mengetahui bahwa Nn. S masuk Lapas. Nn. S
menyembunyikan hal ini kepada ibunya dikarenakan Nn. S tidak ingin
menambah beban ibunya yang sedang sakit jantung dan darah tinggi yang
sekarang berada di rumah sakit.

g. Masalah yang berhubungan dengan kesehatan


Nn. S tidak memiliki masalah yang berhubungan dengan kesehatannya.

h. Masalah lain yang spesifik


Nn. S tidak memiliki masalah lain yang spesifik.

7. Daftar Masalah Keperawatan


1 Aspek Keluarga Menutup Diri dengan Keluarganya
2 Konsep Diri Harga Diri Rendah Situasional
3 Aspek Fisiologis Insomnia
4 Aspek Sosial Kurangnya Rasa Percaya Diri (minder)
5 Aspek spiritual Kurangnya Pemenuhan Kebutuhan
Spiritual
6 Aspek Emosi Tidak Bisa Memecahkan Masalah yang
Sedang Dihadapinya

7 Status Mental Klien Gelisah, Murung

1. Insomnia
2. Harga Diri Rendah Situasional

8. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Insomnia berhubungan dengan gangguan gaya hidup ditandai dengan mata
klien berkantung dan klien menguap ketika siang hari.
2. Gangguan harga diri rendah situasional berhubungan dengan tidak
terpenuhinya kebutuhan kebergantungan yang ditandai dengan klien
terlihat memiliki perasaan gelisah dan khawatir.

9. Menentukan Rencana Tindakan


1. Insomnia berhubungan dengan gangguan gaya hidup ditandai dengan
mata klien berkantung dan klien menguap ketika siang hari.
Rencana Tindakan :
a. Kaji penyebab klien sulit tidur
b. Bantu klien menyelesaikan masalah yang menyebabkannya sulit
tidur
c. Berikan motivasi kepada klien untuk melepaskan semua beban
pikirannya
d. Gunakan teknik relaksasi sebelum tidur
e. Ciptakan suasana yang nyaman selama klien tidur seperti matikan
semua lampu dan hindari suara bising
f. Perdengarkan musik penghantar tidur yang lembut
2. Gangguan harga diri rendah situasional berhubungan dengan tidak
terpenuhinya kebutuhan kebergantungan yang ditandai dengan klien
terlihat memiliki perasaan gelisah dan khawatir.
Rencana Tindakan :
a. Bantu klien mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan.
b. Berlatih berbicara sendiri.
c. Katakan bahwa klien dapat mengatasi perubahan.
d. Tantang klien untuk membayangkan masa depan dan hasil akhir
yang positif
e. Identifikasi dan perkuat kemampuan dan sifat positif, ketrampilan,
hubungan).
f. Dorong aktivitas yang melatih otot besar (berjalan, berenang,
bersepeda). Hindari situasi kompetitif.
g. Dorong identifikasi perilaku saat ini dan konsekuensinya
(ketergantungan, menunda-nunda pekerjaan, isolasi).
h. Bantu klien mengidentifikasi pikiran otomatis yang negatif dan
generalisasi berlebihan.
i. Bantu dalam mengidentifikasi tanggung jawab diri dan
pengendalian diri dalam suatu situasi (saat terus-menerus
menyalahkan orang lain terhadap masalah).
j.
10. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan

Kehidupan Nn. S ketika dilapas setelah beberapa hari ini selalu gelisah, sedih
dan murung di kamar karena kepikiran suami tirinya yang sekarang sedang
berada di rutan Mbangil dan kepikiran anak tirinya yang berumur 5 tahun
yang sekarang sedang diasuh dan dititipkan mertuanya di tretes.

Kegiatan Nn. S yang dilakukan di lapas diantaranya setiap pagi bersih-bersih


lapangan dan merawat tanaman yang berada disekitar lapas, setelah itu
melakukan kerajinan seperti merajut, membatik, dsb. agar tidak mengangguar
dan memiliki kegiatan yang rutin dan mengurangi stress. Di sela-sela waktu
istirahat, Nn. S selalu menjalankan shalat 5 waktu secara rutin dan mengaji Al-
Quran setiap hari, dan memperbanyak membaca istighfar dan berdzikir.

Larangan-larangan yang ada di lapas diantaranya narapidana dilarang


membawa HP, tidak boleh ada penyelundupan narkoba kedalam lapas, dan
wartel yang terdapat didalam lapas tersebut tiap narapidana di beri batas
waktu.

Tugas Nn. S sehari-hari di lapas adalah diwajibkan selalu piket setiap harinya
dan ada jadwal rutin pengajian di dalam lapas wanita tersebut.

Saran

Menurut saya, Nn. S untuk lebih mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.
agar hidupnya tidak diliputi perasaan gelisah dan selalu murung. Nn. S harus lebih
banyak bersosialisasi dengan teman-teman dan beradaptasi dengan lingkungan
agar dirinya bisa lebih menjadi percaya diri dan tidak merasa minder terhadap
orang lain.

No. Pertanyaan Aspek yang di ungkap


1 Bagaimana masa kanak-kanak anda? Perkembangan masa anak-anak
Masa anak-anak Nn. S sama seperti Perkembangan masa anak-anak
masa anak-anak pada umumnya yaitu Nn. S tampak sedikit berbeda
bermain, belajar dan mengaji. Hanya dengan teman-teman seusianya,
saja proses bermain Nn. S diluar karena ibunya selalu mengekang
tidak sebebas anak-anak pada Nn. S semasa kecil untuk tidak
umumnya. banyak bermain diluar bersama
Bagaimana hubungan dengan teman? teman-temannya karena ibunya
Hubungan dengan teman tidak begiu menganggap bermain diluar rumah
baik dan jarang kenal dengan teman sangat berbahaya dan beresiko
tetangga sebelah rumah karena jarang untuk keselamatan Nn. S. ibu Nn.
main dan beradaptasi dengan S selalu menjaga Nn. S dirumah,
lingkungannya. kecuali ketika sekolah dan mengaji
Apakah sering mimpi buruk? Nn. S diperbolehkan untuk keluar
Jarang, Nn. S mimpi buruk ketika rumah.
malam sebelum tidurnya nonton film
horor.
Apakah sering mengigau?
Nn. S mengigau ketika sedang
demam atau panas tinggi.
2 Ceritakan tentang teman dekat anda Perkembangan masa remaja
Aktifitas apa yang sering dilakukan Perkembangan masa remaja Nn. S
dengan teman? tetap dikekang oleh ibunya untuk
Aktifitas yang sering dilakukan Nn. S dilarang bermain bersama teman-
dengan temannya ketika remaja temannya kecuali hanya untuk
adalah ketika mengerjakan tugas
Dengan siapa anda sering kelompok bersama teman-
bermasalah? Mengapa? temannya. Tetapi ketika Nn. S
kelas XI SMK jurusan Kimia
Bagaimana hubungan anda dengan Industri dan ditugaskan PSG di
orang tua, saudara kandung? pabrik kimia, Nn. S merasa dirinya
Hubungan Nn. S dengan keluarganya bebas dan bisa bermain kemana
dan saudara-saudaranya baik-baik saja sehingga ada peluang untuk
saja. berpacaran. Sampai akhirnya Nn. S
bertemu dengan duda beranak 3
Bagaimana aktifitas sosialnya? yang merupakan pegawai di pabrik
Aktifitas sosial Nn. S ketika remaja kimia tersebut pecandu narkoba,
baik-baik saja tidak ada masalah. Nn. S terpincut dan akhirnya Nn. S
dengan duda tersebut menikah siri.
3 Kapan lulus sekolah Masa dewasa
Nn. S lulus SMP pada umur 15 tahun Perkembangan masa dewasa Nn. S
Kapan mulai kerja dihabiskan di rutan dan lapas
Nn. S tidak pernah bekerja sejak wanita, karena setelah Nn. S
putus sekolah kelas XI SMK jurusan menikah siri dengan duda pecandu
Kimia Industri di Lawang dan narkoba tersebut, Nn. S jadi ikut
langsung menikah siri menjadi Ibu menjadi pecandu narkoba sampai
Rumah Tangga saja. akhirnya diketahui polisi dan Nn. S
Bagaimana hubungan anda dengan bersama suaminya ditangkap polisi
lawan jenis anda? dan mereka dipenjarakan berdua di
Hubungan Nn. S dengan suaminya rutan Mbangil. Tetapi setelah dapat
tampak harmonis dan selalu berusaha 5 bulan di rutan Mbangil, Nn. S
menyenangkan satu sama lain. dilayar di lapas wanita Kacuk.
Terbukti dengan Nn. S selalu Tetapi suaminya tetap di rutan
berusaha membahagiakan suaminya Mbangil.
dengan selalu sabar menghadapi
suaminya dan selalu penurut apapun
yang dikatakan suaminya.
Kalau sudah menikah: ceritakan
kehidupan setelah menikah?
Kehidupan Nn. S setelah menikah siri
dengan suaminya sangat bahagia
dengan adanya anak tirinya. Anak tiri
Nn. S sangat menghibur Nn. S. tetapi
Nn. S tidak pernah bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar rumahnya
dan tidak pernah beradaptasi dengan
tetangga sekitar. Nn. S hanya
mengurung diri dirumah bersama
anak tirinya. Hal ini disebabkan
karena kebiasaan Nn. S yang
dikurung oleh ibunya semasa kecil,
Nn. S tidak pernah diperbolehkan
untuk bermain diluar rumah kecuali
hanya untuk sekolah dan mengaji.

Anda mungkin juga menyukai