Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGKAJIAN KELUARGA

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. A
2. TTL/Umur : 41 Tahun
3. Pendidikan : SLTA/Sederajat
4. Alamat : Jl. Swadaya I RT.06 RW.06 Kelurahan Delima
5. Nomor Telepon : 082382******
6. Komposisi keluarga :
Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK
1. Ny. D P Istri 33 tahun S1
2. An. A L Anak 8 tahun SD
3. An. A L Anak 6 tahun SD
4. An. A P Anak 4 Bulan Belum Sekolah

Genogram :

Tn. A (41 th) Ny. D (33 th)


Keterangan :

= Laki-laki = Perempuan

= Tinggal serumah = Keluarga teridentifikasi

Penjelasan genogram :
Tn. A merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Tn A hidup bersama
istri dan ketiga anaknya. Namun, sejak 5 tahun yang lalu Tn. A harus pindah bekerja
ke Jakarta sehingga tinggal berpisah dari istri dan ketiga anaknya. Tn A saat ini
bekerja sebagai wiraswasta yang pulang setidaknya 2 atau 3 bulan sekali. Ibu dari
Tn. A ada riwayat penyakit diabetes melitus, namun tidak ada keluhan dan tanda
gejala diabetes yang dialami Tn. A sejauh ini. Tn. A memiliki istri yang bernama Ny.
D yang merupakan anak terakhir dari enam bersaudara. Dalam keluarga Ny. D, yaitu
ibu Ny. D menderita penyakit asam urat dan sakit-sakit pada lutut. Namun, tanda
gejala dan keluhahan asam urat tidak pernah dirasakan Ny. D sejauh ini. Anak Tn. A
dan Ny. D bernama An. A (8 tahun), An. A (6 tahun), dan An. A (4 bulan). Ketiga
anak Tn. A dan Ny. D tidak ada keluhan dan penyakit turunan seperti asma.
Saat dilakukan pengkajian dan pemeriksaan pada keluarga Tn. A, An. A (8
tahun) tidak ditemukan penyakit turunanan maupun keluhan lainnya. Ny. D
mengatakan jika keluhan yang biasa dialami ketiga anaknya hanya demam dan pilek
biasa yang bisa ditangani dengan obat herbal tanpa perlu dibawa ke fasilitas
kesehatan. Pemeriksaan pada An. A (6 tahun) memiliki gigi berlubang pada geraham
dan karies gigi pada gigi bagian depan. Ny. D mengatakan An. A sulit jika sikat gigi
malam hari dan jarang sikat gigi setelah makan.
7. Tipe Keluarga
Berdasarkan kondisi keluarga Tn. A, maka keluarga Tn. A termasuk dalam
tipe keluarga commuter family. Menurut Jones, (dalam Yulianti, 2015) commuter
family adalah pernikahan antara pasangan suami istri yang tinggalnya terpisah, terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya namun kedua orang tua
bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal
dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul dengan anggota keluarga
pada saat weekends atau pada waktu-waktu tertentu. Menurut Ny. D masalah
keluarga dalam tipe keluarga ini tidak ada, hanya saja karena tinggal secara terpisah
sehingga sulit bertemu terutama sedang kondisi pandemi dan penerapan PSBB.
8. Suku
Suku bangsa Tn. A adalah Jawa dan Ny. D bersuku melayu. Bahasa yang
digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi adalah bahasa Indonesia. Ny. D
mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka Ny. D biasanya mengobati
sendiri terlebih dahulu tergantung tingkat keparahan penyakitnya. Jika sekedar
demam, batuk, pilek maka Ny. D biasanya menggunakan obat herbal seperti rebusan
daun TOGA dan jika kondisi tidak kunjung membaik dalam 3 hari maka akan dibawa
ke klinik atau ke rumah sakit dan tidak pernah ke dukun.
9. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. A beragama Islam dan selalu melaksanakan
ibadah shalat 5 kali sehari. Ny. A mengatakan selalu shalat di rumah dikarenakan
memiliki anak kecil yang tidak bisa ditinggalkan jika ke masjid. Ny. A mengatakan
kedua anak laki-lakinya terkadang shalat ke masjid PKDP bersama teman-temannya.
Ny. A mengatakan jika penyakit bisa diatasi dengan rajin berobat, perkuat ibadah dan
berdoa kepada Allah.
10. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn. A tinggal di jalan Swadaya 1. Tempat tinggal keluarga Tn. A
termasuk padat, jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya dekat ditambah Ny. D
tinggal di rumah petaksehingga tidak ada jarak dengan rumah sebelah. Keluarga Tn.
A memiliki hubungan baik dan akrab dengan para tetangga sekitar rumah meskipun
dalam kondisi pandemi. Ny. D mengatakan jika para tetangga selalu membantu jika
Ny. D membutuhkan bantuan seperti menjaga anak bungsunya jika Ny. D pergi
mengantar kedua anaknya pergi sekolah atau sekedar berkumpul sambil berbincang-
bincang di sore hari. Tn. A adalah kepala keluarga dan memiliki peran mencari
nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Sehari-hari, Tn. A bekerja sebagai wiraswasta
yang bekerja di luar kota. Biasanya, Tn. A pulang 2 atau 3 bulan sekali dan untuk
komunikasi, Ny. D mengatakan jika Tn. A selalu menelfon setiap hari terutama
menanyakan anak-anak. Sedangkan Ny. D setiap hari di rumah sebagai ibu rumah
tangga dan mengurus semua keperluan mengganti sementara peran Tn. A jika sedang
bekerja dan tidak di rumah. Tn. A dan Ny. D saat ini tingga1 di rumah kontrak sudah
10 tahun sejak menikah. Ny. D mengatakan penghasilan yang didapatkan per bulan
mencapai kurang lebih 2.500.000 perbulan dan jumlah yang didapatkan dapat
memenuhi kebutuhan anak dan kebutuhan rumah tangga. Sebelum melahirkan anak
ketiga, Ny. D pernah membuka usaha kue bolu kemojo dan pernah di pesan hingga ke
Batam. Namun, karena memiliki anak bayi Ny. D tidak bisa melanjutkan usaha bolu
kemojo tersebut dan belum tahu kapan akan kembali menerima pesanan bolu kemojo.
11. Aktivitas Rekreasi
Ny. D mengatakan bahwa aktivitas rekreasi yang biasanya dilakukan adalah
pergi jalan-jalan ke rumah nenek ataupun saudara, jalan-jalan ke tempat rekreasi
seperti taman kota, taman bermain ataupun ke Mall. Ny. D mengatakan jika lebaran
biasanya pulang ke kampung halaman. Aktivitas seperti ini memberikan dampak
positif pada keluarga Tn. A.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga usia sekolah. Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun dan mulai
bersekolah, berakhir pada anak berusia 12 tahun. Dimana anak Tn. A yang bernama
An. A saat ini berusia 8 tahun. An. A merupakan anak pertama dari Tn. A dan Ny. D.
An. A saat ini duduk di kelas 2 SD, anak kedua Tn. A dan Ny. D juga saat ini juga
sudah sekolah kelas 1 SD sedangkan An. A merupakan anak ketiga yang saat ini baru
berusia 4 bulan.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. A,
dimana tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga usia sekolah dan anak
pertamanya Tn. A dan Ny. D saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar. Tidak ada
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dan kriteria keluarga dengan anak
usia sekolah sejauh ini tercapai.
3. Riwayat Keluarga inti
Tn. A dan Ny. D bertemu di Pekanbaru, saat itu Ny. D mengenyam
pendidikan di Universitas Riau dan kemudian saling mengenal dan memutuskan
untuk menikah pada tahun 2012. setelah menikah, Tn. A dan Ny. D tinggal di
Pekanbaru dan memutuskan mengontrak rumah di jalan Swadaya 1 RW 06 RT 06
Kelurahan Delima. Mereka dikaruniai anak pertama berjenis kelamin laki laki pada
tahun 2013. Dikarenakan tuntutan pekerjaan, sejak 5 tahun yang lalu Tn. A harus
tinggal terpisah dengan keluarganya.
Ny. D tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Saat dilakukan pengkajian Ny.
D mengaku tidak ada keluhan dan dalam keadaan sehat. Ny. D biasa membuat obat
herbal sendiri untuk imunitas dari rebusan jahe dan madu. Ny. D megatakan sudah
beberapa tahun ini jarang melakukan pemeriksaan kesehatan ataupun berobat ke
fasilitas kesehatan. Ny. D merasa dengan obat herbal dan istirahat sudah cukup
dibanding harus ke pelayanan kesehatan di masa seperti sekarang ini. Saat dilakukan
pemeriksaan kesehatan didapatkan berat badab 60 kg, tinggi badan 146 cm, tekanan
darah 110/80 mmHg, GDS 67 mg/dL, kolesterol mg/dL, dan asam urat mg/dL. Ny. D
tidak ada masalah dengan siklus haid dan tidak mengalami disminore saat datang
bulan. Ny. D melahirkan ketiga anaknya melalui operasi caesar. Ny. D tidak pernah
menggunakan KB sejak menikah. Setelah kehamilan dan kelahiran anak ketiga Ny. D
melakukan sterilisasi.
Ketiga anak Tn. A dan Ny. D tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Masalah
kesehatan yang biasa diderita An. A dan An. A adalah batuk, pilek, dan demam. Ny.
D merasa itu biasa terjadi pada anak-anak ditambah perubahan cuaca dan kegiatan
mereka sehari-hari. Jika hal itu terjadi, biasanya Ny. D melakukan kompres,
memberikan rebusan jahe dan madu, serta istirahat. Ny. D mengatakan jika telah
dilakukan seperti itu biasanya keadaan anaknya membaik. Selain itu ditemukan
bahwa pada An. A terdapat gigi berlubang dan karies gigi di bagian gigi depan. Saat
ditanya An. A mengaku pernah beberapa kali sakit gigi sebelumnya. Ny. D juga
mengatakan jika An. A memang pernah sakit gigi tapi dulu dan hanya diberikan obat
yang dibeli di apotek. Ny. D sudah sering mengajak anak-anaknya untuk sikat gigi
pada malam hari, namun karena perhatiannya harus terbagi juga mengurus bayi A,
terkadang Ny. D tidak sempat mengawasi An. A untuk sikat gigi dengan benar. Ny. D
mengatakan jika anak-anaknya suka mengkonsumsi makanan manis seperti roti,
biskuit, permen, coklat, keripik dan jajanan sekolah lainnya. Ny. D mengtakan sudah
mengawasi makanan yang dimakan oleh anaknya ketika di rumah, namun jika di
sekolah dirinya tidak bisa mengontrol jenis makanan yang di makan oleh An. A. Ny.
D tahu jika gigi An. A berlubang namun tidak mengetahui jika ada karies gigi. Ny. D
juga mengatakan belum pernah membawa anak-anaknya untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan gigi ke dokter gigi.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Kedua orang tua Tn. A dan Ny. D masih hidup, namun mereka tinggal di
kampung halaman masing-masing yaitu di Siak. Ny. D mengatakan bahwa orangtua
Tn. B yaitu pihak ibu memiliki penyakit diabetes mellitus. Sedangkan orangtua Ny. D
terutama dari pihak ibu juga memiliki riwayat penyakit asam urat.
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. A tingaal di rumah dengan tipe permanen. Rumah yang
ditempati Tn. A memiliki dua kamar tidur, ruang keluarga, satu ruang dapur, dan satu
kamar mandi. Setiap ruangan dimanfaatkan oleh keluarga. Rumah Tn. A cukup
penerangan pada siang hari, malam hari menggunakan listrik. Siang hari pintu dan
jendela selalu dibuka. Rumah Tn. A memiliki 4 Jendela dan pertukaran udara dalam
rumah cukup baik. Rumah Tn. A berlantaikan keramik. Perabotan yang dirumah
keluarga Tn. A tampak tersusun rapi. Sumber air bersih keluarga Tn. A berasal dari
sumur BOR, sedangkan air minum dari air gallon. Jarak safety tank dari sumber air
bersih >10 m. Jarak rumah keluarga dengan pelayanan kesehatan seperti puskesmas
cukup jauh kurang lebih 5 km.

WC
dapur

Kamar Tidur

Kamar Tidur

Ruang
Keluarga
Teras
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Komunitas tetangga keluarga Tn. A memiliki berbagai suku budaya. Namun,
didominasi suka minang dimana banyak warga yang merupakan perantau dari daerah
Pariaman, Sumatra Barat. Keluarga Tn. B tinggal di wilayah RT 06 RW 06 Kel.
Delima yang memiliki jarak pada antar rumah dekat. Keluarga mengatakan tetangga
di dekat rumahnya aktif bersosialisasi dan akrab satu sama lain. Jalan di depan rumah
Tn. A adalah semen.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. A setelah menikah tahun 2012 tinggal di rumah kontrak ini
sampai sekarang. Ny. D mengatakan sudah kurang lebi 10 tahun tinggal di daerah
rumah tersebut.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. B saat ini bekerja sebagai sopir mobil yang membawa barang pesanan ke
dalam dan luar kota. Tn. B pulang setiap hari jika tidak keluar kota. Sebelumya Tn. B
sudah 3 tahun tidak bekerja dan baru mulai sejak tahun ini. Hari libur dimanfaatkan
Tn. B utuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga, tetangga. Ny. A bekerja
menjadi ibu rumah tangga dan memiliki kedai didepan rumah. Ny. A sangat bagus
berinteraksi dengan tetangga, ia selalu berkumpul dengan tetangganya baik lewat
majelis taklim ataupun wirid bulanan lainnya.
Gambar Eco Map
Berkumpul dengan
Bekerja di luar kota keluarga dan tetangga

Mencari nafkah Tn. A Ny. D Mengurus anak dan


rumah tangga

Berkumpul dan
bermain bersama Berkumpul dan
teman sebaya An. A An. A bermain bersama
teman sebaya
Sekolah dan belajar
An. A Sekolah dan belajar

Bermain dan menyusu


Gambar Eco Map Keluarga Tn A.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga saling mendukung satu sama lain. Karena Tn. A yang bekerja di luar
kota, Ny. D menjadi tumpuan ketiga anaknya. Ny. D mengurus segala keperluan anak
dan juga mengurus rumah tangga. Sistem pendukung lain adalah semua keluarga.
Meskipun Tn. A tidak selalu berada di rumah, namun Tn. A selalu berkomunikasi
melalui telepon ataupun video call untuk mengetahui keadaan di rumah dan kabar istri
serta anak-anaknya. Ny. D mengatakan selalu berdiskusi dengan suam jika ada
keputusan yang harus diambil ataupun masalah yang dihadapi. Begitu juga dengan
Tn. A yang selalu bercerita kegiatan sehari-hari dan berdiskusi tentang masalah yang
dihadapi. Tn.A dan Ny. D saling mendukung, memberikan kasih sayang serta
memenuhi kebutuhan keluarga.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. D mengatakan pola komunikasi yang digunakan dalam keluarga ini
adalah komunikasi 2 arah. Komunikasi dalam keluarga ini berjalan dengan baik. Ny.
D saling mendiskusikan masalah yang terjadi dan saling menghargai dan menyayangi
serta saling melengkapi satu sama lain.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny. D mengatakan lebih dekat dengan anaknya karena memiliki banyak waktu
untuk dekat dengan anak-anak. Ny. D mengatur semua kebutuhan keluarga,
mengelola keuangan. Ny. D mengatakan yang mengambil keputusan dalam keluarga
yaitu Tn. A seperti uang belanja, uang kebutuhan rumah tangga selama 1 bulan yang
telah didiskusikan bersama terlebih dahulu. Tetapi, kadang-kadang Ny. D juga
mengambil keputusan mengenai mengikuti arisan bulanan bersama warga RT 06,
membeli keperluan mendadak, dll. Ketika malam hari Ny. D membiasakan anak
untuk mengaji dan mengerjakan tugas sekolah dan tidak lupa pula Ny. D selalu
mengingatkan anak-anak untuk sika gigi sebelum tidur.
3. Struktur Peran
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga, tugas Tn. A mencari nafkah untu
keluarga. Ny. D berperan sebagai pengatur kebutuhan keluarga, mendidik, merawat
dan melindungi anak, membantu anak bersosialisasi dengan tetangga dan teman
sebayanya.
4. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga Tn. A adalah nilai-nilai agama
Islam. Ny. D mengatakan jika setiap sore hingga malam anaknya pergi belajar
mengaji di jalan Pertanian dan shalat di masjid. Keluarga Tn. A menerapkan untuk
saling berbagi, menghargai, menghormati dan menyayangi antar anggota keluarga.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. A dan Ny. D saling berkomunikasi dengan baik, saling
menyayangi dan menghargai satu sama lain. Tn. A dan Ny. D memberikan perhatian
dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Walaupun Tn. A bekerja di luar kota namun
Tn. A selalu menyempatkan untuk menelfon Ny. D dan jika ada waktu libur Tn. A
akan pulang ke Pekanbaru untuk berkumpul bersama keluarga. Bila ada anggota
keluarga yang sakit, Ny. D dengan sigap merawat anaknya dengan memberikan obat
herbal seperti rebusan jahe dan madu. Ny. D mengatakan jika kedua anaknya selalu
bercerita apa yang mereka alami kepada Ny. D sehingga hubungan ibu dan anak tetap
dekat dan tidak ada jarak.
2. Fungsi Sosialisasi
Kerukunan hidup dalam keluarga. Kerukunan terjaga dengan baik. Interaksi
hubungan dalam keluarga sangat baik dengan komunikasi yang dilakukan secara
terbuka. Ny. D mengatakan masyarakat RT 06 rutin mengadakan arisan dan wirid
yang juga diikuti oleh Ny. D tiap bulannya. Hanya saja semenjak memiliki bayi, Ny.
D menjadi jarang mengikuti wirid. Ny. D dan anak-anak bersosialisasi kepada
tetangganya setiap hari, Ny. D sering berkunjung kerumah tetangga depan rumahnya
yang sama-sama memiliki bayi, berkumpul sore hari di depan warung tetangga bersa
ibu-ibu lainnya. Anak-anak Ny. D sering bermain dengan tetangganya saat sore hari
dan pergi ke Masjid bersama jika adzan maghrib berkumandang. Saat idul fitri
keluarga Tn. A dan keluarga pulang kampung dan berkumpul bersama orangtua dan
sanak saudara.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Ny. D mengatakan setiap hari melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti
mengurus anak-anak dan rumah tangga. Setiap hari Ny. D mengantarkan An. A dan
An. A ke sekolah menggunakan sepeda motor, kemudian berbelanja keperluan yang
akan dimasak. Ny. D mengatakan anaknya cukup sering makan makanan yang manis
terutama An. A (6 tahun). Saat ners muda melakukan pemeriksaan gigi dan mulut,
ditemukan gigi geraham berlubang dan karies pada gigi depan An. A. An. A
mengatakan pernah sakit gigi sebelumnya dan hanya dibiarkan saja atau diberikan
obat yang dibeli di apotek. Walaupun sudah berulang kali diingatkan untuk
menggosok gigi setiap habis makan dan sebelum tidur, namun An. A jarang
melakukannya. An. A sebelumnya belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan
gigi di dokter gigi.
Selain itu, Ny. D yang saat ini masih memberikan ASI ekslusif pada An. A
(4 bulan), Ny. D mengatakan jika ASI nya lancar dan tidak pernah menggunakan
susu formula, Ny. D juga tidak melakukan pompa ASI. Ny. D mengatakan jika An.
A hanya diberi ASI dan tidak pernah diberikan makanan tambahan sebelum usianya
mencukupi. Ny. D mengatakan jika awal-awal menyusui An. A, payudaranya pernah
lecet dan merasa pegal ketika menyusui namun sekarang Ny. D mengaku tidak ada
lagi keluhan saat menyusui.
Ny. D mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit ringan dan masih
bisa ditanggani di rumah, makan Ny. D akan merawat sendiri anggota keluarga yang
sakit dengan memanfaatkan tanaman TOGA. Namun jika keluhan yang dirasa berat
dan tidak bisa ditangani sendiri maka dibawa ke fasilitas kesehatan. Ny. D
mengatakan dirinya sangat memperhatikan makanan dan manfaat dari makanan
tersebut. Ny. D melarang anak-anak untuk jajan dan makan sembarangan, mencuci
tangan sebelum dan seseudah makan, menyikat gigi pagi dan malam hari.
Tugas kesehatan keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan:
Ny. D mengatakan tahu jika An. A memiliki gigi berlubang. Ny. D sudah
berulang kali menyuruh An. A untuk lebih rajin lagi sikat gigi, mengurangi
konsumsi makan-makanan yang manis. Ny. D tahu tentang gigi berlubang dan
penyebabnya akan tetapi tidak mengetahui tentang karies gigi, apa penyebabnya
dan bagaimana pencegahannya. Ny. D juga mengatakan ia tidak tau dampak lanjut
jika karies gigi tidak ditindak lanjuti.
Ny. D mengetahui bahwa ASI penting bagi bayi. Ny. D juga mengatakan
jika kehadiran An. A membuat keluarga bahagia sehingga kebutuhan dasarnya
harus terpenuhi. Ny. D tahu apa itu ASI, pentingnya ASI bagi bayi, dan sampai
kapan ASI sebaiknya diberikan.
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Ny. D mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit dengan keluhan
ringan biasanya akan dirawat di rumah terlebih dahulu. Ny. D biasanya
memanfaatkan tanaman TOGA untuk mengurangi keluhan. Namun jika keluhan
tidak kunjung berkurang maka dibawa berobat ke fasilitas kesehatan seperti klinik
dokter.
3. Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit
Ny. D mengatakan tidak mengetahui cara perawatan sederhana untuk mengatasi
karies gigi.
4. Memelihara dan memodifikasi lingkungan sehat
Keluarga Tn. A mengetahui lingkungan yang sehat dan aman serta bagaimana
cara merawat kebersihan diri dan lingkungan.
5. Menggunakan pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. A sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk berobat yaitu
puskesmas dan klinik dokter, namun sudah beberapa tahun ini Ny. D jarang ke
fasilitas kesehatan dikarenakan tidak adanya anggota keluarga yang sakit dan
kalauun sakit Ny. D merasa masih mampu memberikan perawatan sendiri di
rumah. Ny. D mengatakan jika dirinya dan keluarga lebih memilih untuk beralih
ke obat herbal dari tanaman TOGA dibanding obat-obatan kimia.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek
Ny. D mengatakan tidak ada permasalahan yang dipikirkan dalam kurun 6
bulan terakhir ini. Ny. D mengatakan jika diberikan kesehatan saja sudah cukup, tidak
ada yang perlu dijadikan beban pikiran berlebihan kalau kita bersyukur.
2. Stressor Jangka Panjang
Ny. D mengatakan hal yang selalu dipikirkan adalah kesehatan, pertumbuhan
dan perkembangan serta kebahagiaan anak-anaknya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Permasalahan di dalam keluarga, Ny. D biasanya dipikirkan sendiri terlebih
dahulu atau bercerita dan berdiskusi dengan Tn. A untuk menyelesaikan sendiri
masalah terlebih dahulu dan dipikrkan bersama-sama, namun jika benar-benar butuh
saran maka Ny. D akan berdiskusi dengan keluarga. Ny. D mengatakan selalu
bersyukur pada Allah SWT, karena telah mendapat nikmat yang banyak, karena
dengan pertolongan Allah SWT, Ny. D mampu menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi.
4. Strategi Koping yang Digunakan
Tn. A sebagai kepala keluarga akan mencari solusi untuk masalah yang
dialami serta mengikutsertakan Ny. D. Ny. D mengatakan jika sedang ada masalah
mereka lebih mendekatkan diri kepada Allah dan berpedoman untuk menyelesaikan
masalah bersama-sama.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga Tn. A tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam keluarga. Keluarga selalu melakukan
komunikasi secara terbuka untuk menyelesaikan masalah.
6. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar terus diberikan kesehatan dijauhkan dari segala macam
penyakit, anak-anak menjadi anak yang shaleh dan shaleha, menjadi keluarga yang
bahagia selalu. Ny. D mengatakan jika kondisi sehat maka apapun bisa dilakukan tanpa
hambatan, betapa besar nikmat sehat yang Allah beri dan kita hanya perlu perbanyak
bersyukur.
7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
Ny. D An. A An. A An. A
Fisik
Tanda-tanda Vital
Keadaan Baik Baik Baik Baik
Umum
Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis
TB : 146 cm TB : 123 cm TB : 114 cm TB : 56 cm
Bentuk dan
BB : 60 kg BB : 30 kg BB : 24 kg BB : 6,5 kg
ukuran tubuh
IMT : 28,0 IMT : 19,8 IMT : 18,5 IMT : 20,7
TD: 110/80 TD: - TD: - TD: -
mmHg Nadi: 100 x/i Nadi:110 x/i Nadi: 150 x/i
Nadi: 90 x/i RR: 25 x/i RR: 28 x/i RR: 50 x/i
RR: 20 x/i S: 36.6 0C S: 36,7 0C S: 36,9 0C
Tanda-tanda S: 36.7 0C
vital GDS : 67 mg/dL
Asam Urat : 5,7
mg/ dL
Kolesterol : 186
mg/dL
Rambut lurus Rambut pendek Rambut pendek Rambut pendek
sebahu berwarna berwarna berwarna berwarna hitam,
hitam, distribusi hitam, lurus, hitam, lurus, lurus, bersih.
menyebar rata. tebal, bersih, tebal, bersih, Tidak ada luka/
Rambut
Rambut tebal, distribusi distribusi benjolan
bersih. Tidak menyebar rata. menyebar rata.
ada luka Tidak ada luka/ Tidak ada luka/
benjolan benjolan
Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
Mata sklera tidak sklera tidak sklera tidak sklera tidak
ikterik, tidak ikterik ikterik ikterik
memakai
kacamata
Telinga Tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
pembengkakan, ada ada ada
daun telinga pembengkakan pembengkakan pembengkakan
simetris kiri dan dan luka, daun dan luka, daun dan luka, daun
kanan, klien telinga simetris telinga simetris telinga simetris
tidak ada kiri dan kanan, kiri dan kanan, kiri dan kanan,
gangguan klien tidak ada klien tidak ada klien tidak ada
pendengaran gangguan gangguan gangguan
pendengaran pendengaran pendengaran
Bentuk simetris, Bentuk Bentuk Bentuk
sumbatan jalan simetris, simetris, simetris,
Hidung
nafas (-) sumbatan jalan sumbatan jalan sumbatan jalan
nafas (+) nafas (-) nafas (-)
Bibir simetris, Bibir Bibir simetris, Bibir
tidak nampak simetris,merah merah, tidak simetris,merah
pucat, sariawan tidak nampak nampak pucat, tidak nampak
(-) pucat, gigi sariawan (-) pucat, gigi
berlubang, gigi kuning, berlubang,
sariawan (-) terdapat gigi sariawan (-)
berlubang pada
geraham dan
Mulut
karies pada gigi
depan. Terlihat
beberapa gigi
depan tidak
utuh dan
terdapat bercak
kecoklatan
pada gigi
Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
Leher
KGB (-) KGB (-) KGB (-) KGB (-)
Dada Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot
bantu bantu bantu bantu
pernafasan, pernafasan, pernafasan, pernafasan,
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
(pernafasan)
paru simetris, paru simetris, paru simetris, paru simetris,
bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
vesikuler. vesikuler. vesikuler. vesikuler.
Dada BJ I-II : Normal BJ I-II : BJ I-II : BJ I-II : Normal
(kardiovaskul Normal Normal
er)
BU : Normal BU : Normal BU : Normal BU : Normal
(9x/menit), tidak (9x/menit), (8x/ menit), (10x/ menit),
ada nyeri tekan tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
Abdomen dan nyeri tusuk. tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri
Terdapat bekas tusuk. tusuk. tusuk.
luka post op
caesaria
Tidak ada Gerakan tak Gerakan tak Gerakan tak
edema, tidak terbatas, terbatas, terbatas,
sianosis, mampu fleksi/ mampu fleksi/ mampu fleksi/
CRT<2 detik ekstensi tanpa ekstensi tanpa ekstensi tanpa
adanya nyeri. adanya nyeri. adanya nyeri.
Kekuatan otot Kekuatan otot Tidak ada
Ekstermitas
normal, mampu normal, mampu edema, tidak
menahan menahan ada luka, tidak
tekanan, tekanan, sianosis
edema(-), luka tedema(-), luka CRT<2detik
(-), sianosis (-) (-), sianosis (-)
CRT<2detik CRT<2detik
II. ANALISA DATA
NO ANALISA DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. Data Subjektif:
5 Tugas kesehatan keluarga: Ketidakeefektifan pemeliharaan kesehatan
a. Keluarga Tn. A mengatakan mengetahui tentang gigi berlubang, pada An. A keluarga Tn. A dengan karies gigi
penyebab, serta tatalaksana seperti obat yang harus dikonsumsi jika
sakit gigi, namun tidak mengetahui tentang karies gigi, penyebab dan
cara mengobatinya.
b. Keluarga Tn. A mengatakan tidak mengetahui akibat lanjut serta
dampak yang di timbulkan karies gigi jika tidak ditangani dengan
baik.
c. Keluarga Tn. A mengatakan tidak mampu melakukan cara perawatan
untuk mengatasi karies gigi.
d. Keluarga Tn. A mengatakan mengetahui cara menciptakan
lingkungan yang sehat. Ny. D berulang kali mengancurkan anak-
anaknya untuk rajin sikat gigi pagi dan malam.
e. Ny. D mengatakan bila keluhannya tidak berat maka tidak dibawa ke
fasilitas kesehatan.
Data yang mendukung:
 Ny. D mengatakan bahwa An. A jarang sikat gigi pada malam hari
 Ny. D mengatakn jika An. A sikat gigi sekedarnya saja jika tidak di
awasi
 Ny. D mengatakan bahwa An. A cukup sering makan-makanan yang
manis seperti permen, biskuit, keripik, coklat
 Ny. D mengatakan sudah sering menyuruh An. A untuk sikat gigi
setelah makan dan malam hari namun An. A jarang benar-benar
melakukannya dan langsung tidur
 An. A mengatakan pernah sakit gigi sebelumnya
 Ny. D mengatakan jika An. A belum pernah melakukan
pemeriksaan gigi ke dokter gigi
 Saat ditanya An. A mengatakan sering sikat gigi namun saat
diperiksa terdapat gigi berlubang dan karies pada gigi An. A
Data Objektif:
 Gigi An. A terlihat berlubang pada geraham belakang
 Terdapat karies gigi pada gigi depan An. A
 Adanya bercak kecoklatan pada permukaan gigi
 Gigi tampak kuning dan terdapat plak
 Beberapa gigi depan bentuknya tidak utuh
2. Data Subjektif
5 Tugas kesehatan keluarga: Potensial Peningkatan Kesehatan pada Ibu
a. Ny. D mengatakan mengetahui apa itu ASI dan pentingnya ASI bagi Menyusui pada Ny. D keluarga Tn. A
bayi.
b. Ny. D mengambil keputusan untuk merawat bayinya seoptimal
mungkin. Dalam merawat Bayi A, Ny. D menuruti anjuran dari
petugas kesehatan yang ditemui ketika posyandu, berdasarkan
pengalaman dan orang-orang terdekat dan tetangga. Ny. D selalu
menjaga kesehatan bayi dan rutin membawa bayi A ke posyandu.
Keluarga Tn. B mengatakan tidak mengetahui pengertian, tanda
gejala, dan penatalaksanaan asam urat
c. Ny. D memperhatikan anggota keluarga jika terjadi masalah
kesehatan. Ny. D mengatakan bayi A tidakada sakit sejauh ini,
kondisinya sehat dan baik-baik saja jadi saya tidak pernah ke rumah
sakit kecuali ketika melahirkan bayi A 4 bulan lalu.
d. Keluarga Tn. A mampu memelihara lingkungan rumah yang bersih
dan rapi
e. Keluarga Tn. B mengatakan sudah beberapa tahun ini tidak pernah
lagi ke pelayanan kesehatan karena lebih memilih memanfaatkan
TOGA selain itu juga tidak ada anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan serius yang perlu perawatan di rumah sakit.

Data yang mendukung:


 Ny. D mengatakan ASI nya lancar dan cukup untuk bayi A
 Ny. D mengatakan tidak memberikan makanan lain selain ASI pada
bayi A
 Ny. D mengatakan berencana memberikan ASI hingga usia 2 tahun
 Ny. D mengatakan tidak mengetahui tentang senam nifas dan
perawatan payudara
Data Objektif:
 Ny. D menyusui bayinya dengan benar
 Ny. D sudah tahu mengenai pemberian ASI dan hingga usia berapa
diberikan ASI dan MPASI
 Ny. D belum mengetahui tentang senam ibu nifas dan perawatan
payudara selama menyusui

III.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakeefektifan pemeliharaan kesehatan pada An. A keluarga Tn. A dengan karies gigi
2. Potensial Peningkatan Kesehatan pada Ibu Menyusui pada Ny. D keluarga Tn. A
IV. SKORING
1. Ketidakeefektifan pemeliharaan kesehatan pada An. A keluarga Tn. A dengan karies gigi
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah : Masalah adalah ancaman, dilihat dari riwayat An. A pernah
Kurang sehat (3) 3/3 x 1 1 menderita sakit gigi, dan adanya karies gigi yang dicemaskan
akan semakin parah dan menyebabkan infeksi.
2 Kemungkinan Ny. D merasa mampu untuk mengawasi dan mengingatkan An.
masalah untuk A untuk menyikat gigi sore dan malam hari sebelum tidur. Ny.
diubah: sebagian (2) 2/2 x 2 2 D juga percaya akan bisa mengatur dan mengawasi jajanan An.
A dan mengawasi An. A untuk menyikat gigi sebelum pergi
sekolah.
3 Potensial masalah Peran Ny. D sebagi ibu sangat dibutuhkan dalam pembentukan
untuk dicegah : perilaku anak. Namun karena Ny. D yang juga tengah
2/3 x 1 2/3
cukup (2) disibukkan mengurus bayi dan juga sulit mengontrol jajanan
An. A ketika di sekolah.
4 Menonjolnya Ny. D menyadari bahwa gigi geraham An. A telah berlubang
masalah : ada dan adanya karies gigi yang menganggu terlebih ketika sakit
2/2 x 1 1
masalah, harus gigi. NY. D ingin gigi anak-anaknya bersih dan sehat.
segera ditangani (2)
Total skor 4⅓

2. Potensial Peningkatan Kesehatan pada Ibu Menyusui pada Ny. D keluarga Tn. A
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah : Ny. D menyusui anaknya yang ketiga, jadi Ny. D sudah
wellness (1) mempunyai pengalaman menyusui. Ny. D sudah mengetahui
1/3 x 1 1/3 cara menyusui yang benar, lama pemberian ASI. Keluarga juga
memanfaatkan sumber daya keluarga serta memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada.
2 Kemungkinan Pengetahuan Ny. D tentang perawatan ibu menyusui ada, namun
masalah untuk hanya mendasar. Sumber daya keluarga seperti dana, waktu dan
diubah : mudah (2) fasilitas ada. Tetangga dan keluarga juga sering membantu
2/2 x 2 2
memberikan saran-saran tapi tidak dapat berbuat banyak.
Fasilitas kesehatan jaraknya cukup dekat dan setiap bulannya
Ny. D mengikuti posyandu untuk imunisasi bayi A.
3 Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Kondisi Ny. D sehat. Masalah tidak rumit. Tindakan yang sudah
untuk dicegah : dilakukan sekarang sudah benar dan mendukung. Keluarga
cukup (2) mendukung dan berperan dalam perawatan Ny. D sebatas
kemampuan dan pengetahuan mereka.
4 Menonjolnya Ny. D merasa membutuhkan informasi-informasi tentang
masalah : masalah menyusui dan perawatan pada ibu menyusui.
2/2 x 1
berat, harus 1
ditangani segera (2)
Total skor 4

Berdasarkan hasil perhitungan skoring, maka diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga Tn. B berdasarkan urutan
prioritas adalah:
1. Ketidakeefektifan pemeliharaan kesehatan pada An. A keluarga Tn. A dengan karies gigi
2. Potensial Peningkatan Kesehatan pada Ibu Menyusui pada Ny. D keluarga Tn. A

Anda mungkin juga menyukai