Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.

D
DENGAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA BARU
DI RT 6 RW 2 DESA KARANGSALAM LOR

Disusun untuk Memenuhi Penugasan Stase Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu : Dr. Endang Triyanto, M.Kep.

Disusun oleh:
JIMY RIZKI RIANDANI
I4B020028

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2021
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. D
DENGAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA BARU
DI RT 6 RW 2 DESA KARANGSALAM LOR

Nama Mahasiswa : Jimy Rizki Riandani


Tempat Praktek/ Ujian : Desa Karangsalam Lor
Tanggal Praktik/ Ujian : 26 Mei 2021

A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. D
2. Alamat dan Telepon : RT 6/ RW 2 Desa Karangsalam Lor, Kecamatan Baturraden
3. Komposisi Keluarga :
Jenis Hubungan dengan
No Nama TT/ Umur Pendidikan
Kelamin KK
1. Danatri K. L Suami 29 tahun SMP
2. Sulis Karina P Istri 25 tahun SMA

Genogram :

Keterangan :

: Klien
: Perempuan

: Laki-laki : Garis Perkawinan

: Garis Keturunan
: Serumah
Ny. S merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, kedua orang tuanya masih
lengkap. Kedua adik Ny. S adalah laki-laki. Ny. S menikah dengan Tn. D yang
merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, kedua orang tua Tn. D masih lengkap.
Kakak Tn. D yaitu perempuan dan laki-laki. Ny. S dan Tn. D masih tinggal bersama
orang tua dari Tn. D
4. Tipe Keluarga
Jumlah keluarga dalam satu rumah yaitu 4 orang. Keluarga terdiri dari bapak, ibu,
dan istri. Tipe keluarga Tn. D yaitu tipe keluarga besar (extended family). Dalam satu
rumah Tn. D masih ikut KK orangtua, dan Ny. S juga masih ikut KK orangtua.
5. Suku
Keluarga Ny. S berasal dari suku Jawa, baik ayah, ibu, dan suami. Bahasa sehari-
hari yang digunakan dalam berkomunikasi yaitu bahasa Jawa dan Indonesia. Keluarga
Ny. S tidak memiliki kebudayaan khusus. Tidak ada adat kebudayaan tertentu yang
dipercaya oleh kelurga Ny. S. Ny. S mengatakan tempat tinggal keluarga Ny. S rata-rata
dari etnis yang sama yaitu suku Jawa.
6. Agama
Keluarga Ny. S beragama Islam. Ny. S mengatakan tidak ada perbedaan keyakinan
dalam keluarganya. Kemudian Ny. S mengatakan bahwa keluarganya aktif melakukan
kegiatan keagamaan (ibadah) seperti shalat 5 waktu. Ny. S mengatakan mertua (ayah dan
ibu) sering ke mushola. Keluarga Ny. S percaya bahwa agama adalah yang mengatur
kehidupan, dasar atau nilai yang mempengaruhi kehidupan keluarganya.
7. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Ny. S mengatakan yang mencari nafkah dalam keluarga yaitu Tn. D. Mertua (ayah)
masih aktif bekerja di sawah. Untuk pendapatan perbulan dalam satu keluarga kurang
lebih Rp 2.000.000. Lalu yang mengelola keuangan keluarga yaitu Ny. S, namun
mengatakan kadang bersama-sama. Ny. S mengatakan tidak memiliki usaha sampingan.
Ny. S mengatakan pengeluaran dalam sebulan kurang lebih Rp 1.500.000. Ny. S
mengatakan cukup karena kehidupannya juga menerapkan prinsip sederhana.
8. Aktivitas Rekreasi dan Keluarga
Ny. S mengatakan anggota keluarga sering pergi bersama untuk berjalan-jalan
untuk menghilangkan penat dalam keluarga. Biasanya jalan-jalannya hanya daerah
sekitar saja (lokal). Keluarga Ny. S melakukan rekreasi yaitu 2 minggu sekali dan
anggota keluarga yang biasanya ikut adalah istri, orang tua jarang ikut rekreasi. Perasaan
keluarga setelah melakukan rekreasi yaitu senang karena bisa rekreasi dengan keluarga.
Setelah adanya masa pandemik COVID-19 aktivitas yang sering dilakukan keluarga di
waktu luang yaitu menonton TV, bermain game, dan jogging.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ny. S mengatakan mengetahui tahap perkembangannya yaitu tahap perkembangan
keluarga baru. Ny. S mengatakan sudah mempersiapkan semuanya untuk membangun
keluarganya. Ny. S mengatakan tidak mengalami kesulitan setelah menikah. Ny. S
mengatakan belum tahu tentang KB (macam-macam KB, manfaat, dll). Namun
mengatakan memiliki niatan untuk mengikuti program KB setelah lahiran anak
pertamanya.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ny. S mengatakan harapan setelah menikah yaitu semoga menjadi keluarga yang
sakinah mawadah warahmah dan semoga menjadi keluarga yang harmonis. Ny. S
mengatakan sudah menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis baik dari
keluarga Ny. S dan keluarga suaminya. Ny. S mengatakan sudah mendiskusikan rencana
memiliki anak,
3. Riwayat keluarga inti
Ny. S mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM,
hipertensi, dll. Ny. S mengatakan keluhan yang biasa dirasa hanyalah kecapean karena
berativitas, dan pegal-pgal. Ny. S mengatakan ketika ada keluarga yang sakit biasanya
dibawa ke pelayanan kesehatan maupun ke dokter, seringnya ke dokter Khasanah. Ny. S
mengatakan keluarganya ke pelayanan kesehatan jika ada sakit saja.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. S mengatakan tidak ada yang memiliki kondisi cacat fisik dan cacat mental
dalam keluarganya. Ny. S mengatakan ayah dan ibunya tidak memiliki riyawat penyakit.
Ny. S mengatakan mertuanya pun tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM,
hipertensi, dll.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Ny. S mengatakan rumah ini milik mertua dan atas nama ayahnya. Tipe rumah Ny.
S yaitu permanen. Luas rumah Ny. S 90 meter. Rumah Ny. S terdapat pencahayaan yang
bagus dan terdapat ventilasi udara. Kemudian, kondisi lantai rumah klien menggunakan
plester saja. Rumah Ny. S terdapat pekarangan parkir motor yang cukup luas. Kondisi
pekarangan rumah Ny. S tertata rapi dan bersih. Rumah Ny. S memiliki denah rumah,
untuk pembagian ruangannya yaitu terdapat 3 ruang kamar tidur, 1 kamar mandi, 1
ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur, dan 1 ruang garasi. Ny. S mengatakan
persediaan air sudah cukup, sumber airnya dari PAM dan airnya bersih juga jernih.
Keluarga Ny. S masih sering menggunakan jamban umum. Rumah Ny. S tidak dipasang
septictank. Ny. S mengatakan keluarga selalu membuang sampah di tong sampah dan
diangkut oleh petugas dengan biaya bulanan Rp 15.000. Ny. S mengatakan jika ada
sampah plastik biasanya dibakar dekat rumahnya.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Ny. S mengatakan jarak rumah Ny. S dengan tetangga lumayan renggang. Ny. S
mengatakan lingkungan rumah kadang ramai dan kadang sepi. Ny. S mengatakan
kadang suka berkumpul dengan tetangga untuk sekedar ngobol-ngobrol dan gossip. Ny.
S mengatakan bahwa di lingkungan rumahnya tidak terdapat insiden kejahatan. Ny. S
mengatakan lingkungan rumahnya masih terdapat kerja bakti, namun waktunya tidak
menentu. Terdapat peraturan bahwa tamu yang menginap harus lapor ketua RT terlebih
dahulu.
3. Mobilitas geografis keluarga
Ny. S mengatakan asli dari desa sebelah, yaitu Desa Kemutug Kidul, sedangkan Tn.
D asli dari Desa Karangsalam Lor. Ny. S mengatakan masih sering pindah-pindah,
kadang di tempat mertuanya dan kadang di tempat ibunya. Namun lebih sering di tempat
mertuanya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan sering meluangkan waktu untuk berkumpul dengan pasangan
atau suami untuk berbagi cerita. Ny. S mengatakan keluarga Ny. S masih aktif dalam
kegiatan masyarakat. Ny. S mengatakan hubungan dengan tetangga dan masyarakat
sangat baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat ini, keluarga Ny. S dalam keadaan sehat semuanya. Ny. S mengatakan yang
menolong keluarga saat keluarga membutuhkan bantuan yaitu meminta tolong ke orang
tua. Ny. S mengatakan bahwa kepedulian warga terhadap keluarganya cukup baik. Ny. S
mengatakan bahwa Ny. S dan suaminya memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS. Jika
Ny. S atau suami sakit, dukungan yang diberikan biasanya memberikan dukungan sosial
berupa perhatian, semangat, dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Ny. S mengatakan bahasa yang digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi antar
anggota keluarga yaitu bahasa Jawa dan Indonesia. Kemudian, jika mendapatkan
masalah cara Ny. S dalam menghadapi masalah yaitu berpikir dengan kepala dingin,
dibicarakan baik-baik secara musyawarah. Lalu Ny. S mengatakan saat menyampaikan
rasa sayang biasanya Ny. S langsung mengutarakannya dengan kata-kata. Ny. S
mengatakan bahwa Ny. S dan suaminya memiliki HP dan menggunakan HP untuk
komunikasi dalam keluarga maupun dalam pekerjaan. Ny. S ingin terus menjaga pola
komunikasi yang baik dalam keluarga khususnya Ny. S dan Tn. D.
2. Struktur kekuatan keluarga
Ny. S mengatakan yang berperan dalam pengambilan keputusan yaitu suaminya.
Ny. S mengatakan tidak ada faktor yang mempengaruhi kekuasaan keluarga. Ny. S
mengatakan tidak ada yang mendominasi kekuasaan dalam keluarga, semuanya sama,
3. Struktur peran
Ny. S mengatakan jelas menjadi berbeda peran, yang sebelumnya hanya menjadi
anak sekarang menjadi istri dan menantu keluarga suaminya, namun Ny. S mengatakan
sudah bias beradaptasi. Ny. S sebagai istri selalu memenuhi kebutuhan suaminya, seperti
menyiapkan kopi, menyiapkan baju kerja, menyiapkan makanan dan minuman, mencuci,
dan mengolah keuangan. Lalu Ny. S mengatakan suaminya berperan sebagai mencari
nafkah. Ny. S mengatakan selama ini tidak pernah terjadi ketegangan karena peran
tersebut. Ny. S mengatakan terkadang ada fleksibilitas peran saat dibutuhkan.
4. Nilai dan norma budaya
Ny. S mengatakan setelah menikah tidak terlalu menerapkan aturan yang ketat
hanya saja seperti tidak bermain malam-malam. Ny. S mengatakan ada nilai dalam
keluarga yang mempengaruhi kesehatan keluarga yaitu tidak boleh merokok dalam
rumah. Ny. S mengatakan juga keluarganya tidak ada yang meminum minuman keras.
Ny. S mengatakan dalam sebulan kadang-kadang tida berolahraga karena tidak sempat.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Ny. S mengatakan cara mengungkapkan perasaannya yaitu dengan cara bercerita,
mengatakan hal apabila ada yang diinginkannya. Kemudian Ny. S mengatakan
keinginan, kebutuhan, perbedaan dihormati oleh satu sama lain. Lalu, Ny. S mengatakan
cara menciptakan kehangatan atau kerukunan dalam keluarga yaitu dengan cara kumpul
bersama berbagi cerita. Ny. S mengatakan saling menyayangi dalam keluarganya, baik
kepada suami maupun mertua. Ny.S mengatakan kadang-kadang mencium tangan
suaminya apabila suaminya ingin bekerja.
2. Fungsi sosialisasi
Ny. S mengatakan belajar norma, disiplin, budaya dan perilaku dipelajari di
kehidupan sehari-hari dengan mengetahui norma, disiplin, budaya dan perilaku satu
sama lain. Lalu Ny. S mengatakan pelaku sosialisasi dalam keluarga yaitu ayahnya.
3. Fungsi perawatan keluarga
Ny. S mengatakan jika Ny. S dan suami mampu mengenal masalah kesehatan. Ny.
S mengatakan mengetahui masalah kesehatannya dalam keluarga karena sering
bercerita.. Ny. S mengatakan cara memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang
sakit biasanya ke dokter. Cara Ny. S menciptakan lingkungan/suasana rumah untuk
kesehatan yaitu dengan membuat aturan dalam keluarga seperti dilarang merokok dalam
rumah. Ny. S mengatakan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dan fasilitas
kesehatan yang ada seperti pelayanan kesehatan puskesmas terdekat. Ny. S mengatakan
bahwa Ny. S dan suami mengetahui gejala COVID-19 seperti demam tinggi, batuk
berdahak, sakit kepala, sakit tenggorokan dan merasa tidak enak badan. Ny. S
mengatakan mengetahui cara pencegahan penularan COVID-19 yaitu sering mencuci
tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, menggunakan masker jika keluar rumah,
hindari kerumunan, jaga jaran 1-2 meter, terapkan etika batuk dan bersin agar tidak
menularkan kepada orang lain, dan jangan keluar rumah dalam keadaan sakit. Ny. S
mengatakan selalu menerapkan pencegahan penularan COVID-19 demi kesehatan diri
sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.
4. Fungsi reproduksi
Ny. S saat ini sedang hamil anak pertama dan mengatakan sudah mendiskusikan
untuk merencanakan jumlah anggota keluarganya yaitu memiliki 2 orang anak saja.
Namun, Ny. S mengatakan bahwa hanya bisa berusaha berdoa dan segimana diberi oleh
Allah SWT. Ny. S mengatakan sekarang ingin belajar tentang kehamilan anak pertama,
baik itu tentang ASI maupun tumbuh kembang. Ny. S tampak bahagia saat mengatakan
tentang kehamilan. Ny. S mengatakan mendukung sekali program kesehatan perintah
KB.
F. Stress dan Koping Keluarga
Ny. S mengatakan bahwa saat ini tidak ada masalah khusus yang dihadapi oleh
keluarga. Biasanya keluarga Ny. S tidak lebih dari 5 hari untuk mencari solusinya
Keluarga mengatakan selalu berusaha menyelesaikan masalah secepat mungkin.
Masalah harus segera dibicarakan agar anggota keluarga dapat membantu dalam
mencari solusinya. Keluarga Ny. S jika memiliki masalah lebih baik menenangkan
terlebih dahulu dan bermusyawarah ketika kondisi sudah tenang. Jika keadaan tegang
Ny. S mengendalikan masalah dengan keterbukaan, pemecahan bersama, dan
menggunakan humor dan itu dilakukan di waktu luang. Ny. S mengatakan jika ada
masalah tidak pernah penyelesaiannya menggunakan fisik atau KDRT.
Ny. S mengatakan bahwa sejauh ini keluarga tidak melakukan strategi koping
disfungsional seperti mengkambinghitamkan ataupun ada orang ketiga. Alhamdulillah
strategi koping keluarga selalu menggunakan strategi koping yang positif dan bisa
menyelesaikan masalah dengan baik dan cepat.
G. Harapan Keluarga
Ny. S mengatakan bangga terhadap petugas kesehatan bisa melakukan semua
kegiatannya dengan baik. Ny. S mengatakan berharap petugas kesehatan selalu sehat, selalu
menjaga kesehatan dan bekerja dengan cekatan. Kemudian Ny. S mengatakan keinginan
bahwa Ny. S ingin wabah COVID-19 cepat selesai karena adanya wabah ini ekonomi negara
menjadi menurun sehingga berpengaruh terhadap pendapatan dan waktu kerja Ny. S yang
tidak stabil. Lalu Ny. Sh mengatakan bahwa COVID-19 adalah virus yang mematikan karena
bisa membunuh beribu-ribu orang setiap harinya.
H. Pemeriksaan Fisik
Nama Klien
Keterangan Ny. S Tn. D
TB 155 cm 172 cm
BB 55 kg 59 kg
TTV:
TD 110/80 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 88 x/menit 87 x/menit
Resp 20 x/menit 18 x/menit
Suhu 36.5 oC 36.8 oC
Kepala Tidak ada luka Tidak ada luka

Rambut Hitam Hitam


Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Putih Putih
Telinga Simetris, tidak ada keluhan Simetris, tidak ada keluhan
Hidung Simetris, tidak ada keluhan Simetris, tidak ada keluhan
Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab, bibir
sedikit berwarna kehitaman
Dada tidak ada nyeri tidak ada nyeri
Perut Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
Tangan Simetris, tidak ada edema Simetris, tidak ada edema
Kaki Simetris, tidak ada edema, Simetris, tidak ada edema,
tidak ada keluhan nyeri tidak ada keluhan nyeri
Genetalia Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
I. Analisa Data
Diagnosa
Data Fokus Penyebab
Keperawatan
DS: Kesiapan Menunjukkan
 Ny. S mengatakan anggota keluarga sering pergi bersama untuk peningkatan proses fungsi keluarga
berjalan-jalan untuk menghilangkan penat dalam keluarga keluarga dalam memenuhi
 Ny. S mengatakan mengetahui tahap perkembangannya yaitu kebutuhan fisik,
tahap perkembangan keluarga baru. social, dan
 Ny. S mengatakan sudah mempersiapkan semuanya untuk psikologis anggota
membangun keluarganya keluarga

 Ny. S mengatakan sudah menghubungkan jaringan persaudaraan


secara harmonis baik dari keluarga Ny. S dan keluarga suaminya
 Ny. S mengatakan sering meluangkan waktu untuk berkumpul
dengan pasangan atau suami untuk berbagi cerita
 Ny. S mengatakan hubungan dengan tetangga dan masyarakat
sangat baik
 Ny. S atau suami sakit, dukungan yang diberikan biasanya
memberikan dukungan sosial berupa perhatian, semangat, dan
memenuhi kebutuhan yang diinginkan
 Kemudian, jika mendapatkan masalah cara Ny. S dalam
menghadapi masalah yaitu berpikir dengan kepala dingin,
dibicarakan baik-baik secara musyawarah
 Ny. S mengatakan jelas menjadi berbeda peran, yang sebelumnya
hanya menjadi anak sekarang menjadi istri dan menantu keluarga
suaminya, namun Ny. S mengatakan sudah bias beradaptasi
 Ny. S mengatakan suaminya berperan sebagai mencari nafkah
 Ny. S mengatakan saling menyayangi dalam keluarganya, baik
kepada suami maupun mertua
 Ny. S mengatakan jika Ny. S dan suami mampu mengenal
masalah kesehatan. Ny. S mengatakan mengetahui masalah
kesehatannya dalam keluarga karena sering bercerita
 Ny. S mengatakan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
dan fasilitas kesehatan yang ada seperti pelayanan kesehatan
puskesmas terdekat
 Keluarga Ny. S jika memiliki masalah lebih baik menenangkan
terlebih dahulu dan bermusyawarah ketika kondisi sudah tenang
 Ny. S mengatakan jika ada masalah tidak pernah penyelesaiannya
menggunakan fisik atau KDRT
 strategi koping keluarga selalu menggunakan strategi koping yang
positif dan bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan cepat
DO: -
DS: Kesiapan Mengungkapkan
 Ny. S mengatakan belum tahu tentang KB (macam-macam KB, peningkatan minat dalam belajar
manfaat, dll). Namun mengatakan memiliki niatan untuk pengetahuan
mengikuti program KB setelah lahiran anak pertamanya.
 Ny. S mengatakan sekarang ingin belajar tentang kehamilan anak
pertama, baik itu tentang ASI maupun tumbuh kembang
 Ny. S mengatakan mendukung sekali program kesehatan perintah
KB.
 Kemudian Ny. S mengatakan keinginan bahwa Ny. S ingin wabah
COVID-19 cepat selesai
DO: -
DS: Kesiapan Pilihan hidup
 Saat ini, keluarga Ny. S dalam keadaan sehat semuanya peningkatan sehari-hari tepat
 Ny. S mengatakan ketika ada keluarga yang sakit biasanya dibawa manajemen untuk memenuhi
ke pelayanan kesehatan maupun ke dokter, seringnya ke dokter kesehatan tujuan program
Khasanah kesehatan
 Ny. S mengatakan tidak ada yang memiliki kondisi cacat fisik dan
cacat mental dalam keluarganya.
 Ny. S mengatakan ayah dan ibunya tidak memiliki riyawat
penyakit. Ny. S mengatakan mertuanya pun tidak memiliki
riwayat penyakit seperti DM, hipertensi, dll.
 Ny. S mengatakan juga keluarganya tidak ada yang meminum
minuman keras
DO: -
DS: Perilaku kesehatan Kurang terpapar
 Keluarga Ny. S masih sering menggunakan jamban umum. Rumah cenderung beresiko informasi
Ny. S tidak dipasang septictank.
 Ny. S mengatakan keluarga selalu membuang sampah di tong
sampah dan diangkut oleh petugas dengan biaya bulanan Rp
15.000. Namun Ny. S mengatakan jika ada sampah plastik
biasanya dibakar dekat rumahnya.
DO: -

J. Skoring
1. Kesiapan peningkatan proses keluarga
Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah: Keadaan sejahtera 1/3 x 1 1/3 Ny. S mengatakan mengetahui tahap
perkembangannya yaitu tahap perkembangan
keluarga baru.

Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 Ny. S mengatakan sudah mempersiapkan


diubah: Mudah
semuanya untuk membangun keluarganya

Potensial masalah untuk dicegah: 3/3 x 1 1 Ny. S atau suami sakit, dukungan yang
Tinggi
diberikan biasanya memberikan dukungan
sosial berupa perhatian, semangat, dan
memenuhi kebutuhan yang diinginkan
Menonjolnya masalah: Masalah 0/2 x 1 0 Ny. S mengatakan jika Ny. S dan suami
tidak dirasakan mampu mengenal masalah kesehatan. Ny. S
mengatakan mengetahui masalah kesehatannya
dalam keluarga karena sering bercerita
JUMLAH 3 1/3
2. Kesiapan peningkatan pengetahuan
Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah: Potensial 2/3 x 1 2/3 Ny. S mengatakan belum tahu tentang KB
(macam-macam KB, manfaat, dll)
Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 Ny. S mengatakan sekarang ingin belajar
diubah: Mudah tentang kehamilan anak pertama, baik itu
tentang ASI maupun tumbuh kembang
Potensial masalah untuk dicegah: 3/3 x 1 1 Ny. S mengatakan memiliki niatan untuk
Tinggi
mengikuti program KB setelah lahiran anak
pertamanya
Menonjolnya masalah: Masalah 0/2 x 1 0 Karena secara langsung tidak berpengaruh
tidak dirasakan terhadap kualitas kesehatannya
JUMLAH 3 2/3

3. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan


Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah: Keadaan sejahtera 1/3 x 1 1/3 Saat ini, keluarga Ny. S dalam keadaan sehat
semuanya

Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 Ny. S mengatakan ketika ada keluarga yang
diubah: Mudah
sakit biasanya dibawa ke pelayanan kesehatan
maupun ke dokter, seringnya ke dokter
Khasanah

Potensial masalah untuk dicegah: 3/3 x 1 1 Ny. S mengatakan tidak ada yang memiliki
Tinggi
kondisi cacat fisik dan cacat mental dalam
keluarganya
Menonjolnya masalah: Masalah 0/2 x 1 0 Ny. S mengatakan ayah dan ibunya tidak
tidak dirasakan memiliki riyawat penyakit. Ny. S mengatakan
mertuanya pun tidak memiliki riwayat penyakit
seperti DM, hipertensi, dll
JUMLAH 3 1/3

4. Perilaku kesehatan cenderung beresiko


Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah: Ancaman 2/3 x 1 2/3 Ny. S mengatakan jika ada sampah plastik
Kesehatan biasanya dibakar dekat rumahnya
Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1 Karena merubah perilaku tidak mudah
diubah: Hanya sebagian
Potensial masalah untuk dicegah: 3/3 x 1 1 Merubah perilaku dapat menggunakan
Tinggi
Pendidikan kesehatan
Menonjolnya masalah: Ada 1/2 x 1 1/2 Tidak ditemukannya masalah kesehatan
masalah, tetapi tidak perlu walaupun perilaku kesehatannya beresiko
ditangani
JUMLAH 3 1/6

K. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Kesiapan peningkatan proses keluarga pada keluarga Ny. S ditandai dengan Ny. S
mengatakan sudah mempersiapkan semuanya untuk membangun keluarganya
2. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan ditandai dengan Ny. S mengatakan ayah dan
ibunya tidak memiliki riyawat penyakit. Ny. S mengatakan mertuanya pun tidak memiliki
riwayat penyakit seperti DM, hipertensi dan Ny. S mengatakan ketika ada keluarga yang
sakit biasanya dibawa ke pelayanan kesehatan maupun ke dokter, seringnya ke dokter
Khasanah
3. Kesiapan peningkatan pengetahuan pada keluarga Ny. S ditandai dengan Ny. S
mengatakan sekarang ingin belajar tentang kehamilan anak pertama, baik itu tentang ASI
maupun tumbuh kembang
4. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga Ny. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Ny.S dalam memodifikasi lingkungan ditandai dengan Ny. S
mengatakan jika ada sampah plastik biasanya dibakar dekat rumahnya
L. Nursing Care Plan (Ncp)
N Diagnosa Tujuan NIC
Data Fokus
o (SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. DS: Kesiapan peningkatan Tujuan Umum : Tujuan Khusus: Peningkatan Peran
- Ny. S mengatakan anggota keluarga proses keluarga pada Setelah dilakukan tindakan Proses Keluarga 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi
sering pergi bersama untuk berjalan- keluarga Ny. S ditandai keperawatan selama 3 hari, Indikator Awal Akhir peran yang biasanya dalam
jalan untuk menghilangkan penat dengan Ny. S mengatakan diharapkan keluarga Menciptakan 4 5 keluarga
dalam keluarga sudah mempersiapkan dapat : lingkungan 2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
- Ny. S mengatakan mengetahui tahap semuanya untuk 1. Keluarga mampu dimana anggota periode transisi peran pada
perkembangannya yaitu tahap membangun keluarganya mengenal masalah keluarga secara keseluruhan rentang kehidupan
perkembangan keluarga baru. 2. Keluarga mampu terbuka dapat 3. Bantu klien untuk mengidentifikasi
- Ny. S mengatakan sudah memutuskan masalah mengungkapkan perilaku-perilaku yang diperlukan
mempersiapkan semuanya untuk kesehatan perasaan untuk mengembangkan peran
membangun keluarganya Anggota 4 5 4. Fasilitasi diskusi mengenai
- Ny. S mengatakan sudah keluarga saling bagaimana adaptasi peran keluarga
menghubungkan jaringan mendukung untuk dapat mengkompensasi peran
persaudaraan secara harmonis baik Ketepatan peran 4 5 anggota keluarga yang sakit
dari keluarga Ny. S dan keluarga keluarga pada
suaminya tahap
- Ny. S mengatakan sering perkembangan
meluangkan waktu untuk berkumpul Keterangan:
dengan pasangan atau suami untuk 1. Tidak pernah menunjukkan
berbagi cerita 2. Jarang menunjukkan
- Ny. S mengatakan hubungan dengan 3. Kadang-kadang menunjukkan
tetangga dan masyarakat sangat baik 4. Sering menunjukkan
- Ny. S atau suami sakit, dukungan 5. Secara konsisten menunjukkan
yang diberikan biasanya memberikan
dukungan sosial berupa perhatian,
semangat, dan memenuhi kebutuhan
yang diinginkan
- Kemudian, jika mendapatkan
masalah cara Ny. S dalam
menghadapi masalah yaitu berpikir
dengan kepala dingin, dibicarakan
baik-baik secara musyawarah
- Ny. S mengatakan jelas menjadi
berbeda peran, yang sebelumnya
hanya menjadi anak sekarang
menjadi istri dan menantu keluarga
suaminya, namun Ny. S mengatakan
sudah bias beradaptasi
- Ny. S mengatakan suaminya
berperan sebagai mencari nafkah
- Ny. S mengatakan saling
menyayangi dalam keluarganya, baik
kepada suami maupun mertua
- Ny. S mengatakan jika Ny. S dan
suami mampu mengenal masalah
kesehatan. Ny. S mengatakan
mengetahui masalah kesehatannya
dalam keluarga karena sering
bercerita
DO: -
2. DS: Kesiapan peningkatan Tujuan Umum : Tujuan Khusus: Manajemen perilaku
manajemen kesehatan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Kesehatan Keluarga Observasi
- Saat ini, keluarga Ny. S dalam
ditandai dengan Ny. S keperawatan selama 3 hari, Indikator Awal Akhir 1. Identifikasi harapan untuk
keadaan sehat semuanya
mengatakan ayah dan diharapkan keluarga Kemampuan 3 4 mengendalikan perilaku
- Ny. S mengatakan ketika ada
ibunya tidak memiliki dapat : menjelaskan Terapeutik
keluarga yang sakit biasanya dibawa
riyawat penyakit. Ny. S 1. Keluarga mampu masalah 2. Jadwalkan pola makan yang
ke pelayanan kesehatan maupun ke
mengatakan mertuanya mengenal masalah kesehatan yang baikdan terstruktur
dokter, seringnya ke dokter
pun tidak memiliki 2. Keluarga mampu dialami 3. Ciptakan dan pertahankan
Khasanah
riwayat penyakit seperti memutuskan masalah Tindakan untuk 4 5 lingkungan dan kegiatan
- Ny. S mengatakan tidak ada yang
DM, hipertensi dan Ny. S kesehatan mengurangi perawatan konsisten
memiliki kondisi cacat fisik dan
mengatakan ketika ada 3. Keluarga mampu factor resiko Edukasi
cacat mental dalam keluarganya.
keluarga yang sakit merawat anggota Keterangan: 4. Informasikan keluarga terkait
- Ny. S mengatakan ayah dan ibunya
biasanya dibawa ke keluarga 1. menurun kesehatan seperti pencegahan
tidak memiliki riyawat penyakit. Ny.
pelayanan kesehatan 2. cukup menurun hipertensi dan DM
S mengatakan mertuanya pun tidak
maupun ke dokter, 3. sedang
memiliki riwayat penyakit seperti
seringnya ke dokter 4. cukup meningkat
DM, hipertensi, dll.
Khasanah 5. meningkat
- Ny. S mengatakan juga keluarganya
tidak ada yang meminum minuman
keras
DO: -
3. DS: Kesiapan peningkatan Tujuan Umum : Tujuan Khusus: Edukasi kesehatan
- Ny. S mengatakan belum tahu pengetahuan pada Setelah dilakukan tindakan Tingkat pengetahuan Observasi
tentang KB (macam-macam KB, keluarga Ny. S ditandai keperawatan selama 3 hari, Indikator Awal Akhir 1. Identifikasi kesiapan dan
manfaat, dll). Namun mengatakan dengan Ny. S diharapkan keluarga Kemampuan 3 5 kemampuan menerima informasi
memiliki niatan untuk mengikuti mengatakan sekarang dapat : menjelaskan Terapeutik
program KB setelah lahiran anak ingin belajar tentang 1. Keluarga mampu pengetahuan 2. Sediakan materi dan media
pertamanya. kehamilan anak pertama, mengenal masalah tentang suatu Pendidikan kesehatan
- Ny. S mengatakan sekarang ingin baik itu tentang ASI 2. Keluarga mampu topik 3. Jadwalkan Pendidikan kesehatan
belajar tentang kehamilan anak maupun tumbuh memutuskan masalah Perilaku sesuai 4 5 sesuai kesepakatan
pertama, baik itu tentang ASI kembang kesehatan dengan 4. Berikan kesempatan untuk
maupun tumbuh kembang pengetahuan bertanya
- Ny. S mengatakan mendukung sekali Keterangan: Edukasi
program kesehatan perintah KB. 1. menurun 5. Jelaskan factor resiko yang dapat
- Kemudian Ny. S mengatakan 2. cukup menurun mempengaruhi kesehatan
keinginan bahwa Ny. S ingin wabah 3. sedang
COVID-19 cepat selesai 4. cukup meningkat
DO: - 5. meningkat

Indikator Awal Akhir


Persepsi yang 3 5
keliru terhadap
masalah
Pertanyaan 3 5
tentang masalah
yang dialami
Keterangan:
1. meningkat
2. cukup meningkat
3. sedang
4. cukup menurun
5. menurun
4. DS: Perilaku kesehatan Tujuan Umum : Tujuan Khusus: Promosi perilaku upaya kesehatan
- Keluarga Ny. S masih sering cenderung berisiko pada Setelah dilakukan tindakan Perilaku kesehatan Observasi
menggunakan jamban umum. Rumah keluarga Ny. S keperawatan selama 3 hari, Indikator Awal Akhir 1. Identifikasi perilaku upaya
Ny. S tidak dipasang septictank. berhubungan dengan diharapkan keluarga Kemampuan 3 4 kesehatan yang dapat ditingkat
- Ny. S mengatakan keluarga selalu ketidakmampuan dapat : melakukan Terapeutik
membuang sampah di tong sampah keluarga Ny.S dalam 1. Keluarga mampu tindakan 2. Berikan lingkungan yang
dan diangkut oleh petugas dengan memodifikasi lingkungan mengenal masalah pencegahan mendukung kesehatan
biaya bulanan Rp 15.000. Namun ditandai dengan Ny. S 2. Keluarga mampu masalah Edukasi
Ny. S mengatakan jika ada sampah mengatakan jika ada memutuskan masalah kesehatan 3. Anjurkan pemilahan sampah
plastik biasanya dibakar dekat sampah plastik biasanya kesehatan Kemampuan 4 5 sebelum diangkut
rumahnya. dibakar dekat rumahnya 3. Keluarga mampu peningkatan 4. Informasikan bahaya pembakaran
DO: - merawat anggota kesehatan sampah
keluarga Pencapaian 3 4
4. Keluarga mampu pengendalian
memodifikasi kesehatan
lingkungan Keterangan:
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat

M. Catatan Keperawatan Keluarga


Diagnosa Tanggal & Waktu Implementasi Evaluasi
Kesiapan peningkatan proses Selasa, 1 Juni 2021 1. Membantu klien untuk mengidentifikasi perilaku- S:
keluarga perilaku dalam keluarganya. Ibu menyiapkan sarapan - Keluarga Ny. S mengatakan bersedia untuk diintervensi
sebelum ayah bekerja, dan ayah mencari nafkah untuk - Ny.S mengatakan selalu menyediakan sarapan untuk
kebutuhan keluarga barunya suaminya sebelum bekerja
2. Berdiskusi mengenai adaptasi keluarga baru untuk - Tn. D mengatakan siap dan selalu semnagat mencari
menghindari ketegangan dalam keluarga baru nafkah untuk keluarga barunya
3. Memberikan dukungan pada keluarga Ny. S agar lebih - Keluarga mengatakan siap meningkatkan kesehatan
optimal lagi dalam menjaga kesehatannya lebih optimal lagi
O:
- Keluarga Ny. S menjawab salam
- Keluarga Ny. S terlihat harmonis
- Materi dan diskusi tentang adaptasi keluarga baru
terlaksana
- Keluarga Ny. S mendengarkan penjelasan mahasiswa
A:
Keluarga mampu mengenal masalah dan mampu memutuskan
masalah kesehatan
SLKI: Proses Keluarga
Indikator Awal Akhir Saat ini
Menciptakan 4 5 5
lingkungan
dimana anggota
keluarga secara
terbuka dapat
mengungkapka
n perasaan
Anggota 4 5 5
keluarga saling
mendukung
Ketepatan peran 4 5 5
keluarga pada
tahap
perkembangan
Keterangan:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
P:
Mendukung keluarga Ny. S agar selalu harmonis dan mendukung
dalam upaya peningkatan kesehatannya melalui keluarga
Kesiapan peningkatan Selasa, 1 Juni 2021 1. Mengidentifikasi harapan kesehatan dalam keluarga S:
manajemen kesehatan 2. Berdiskusi terkait kebiasaan menangani masalah - Ny.S mengatakan biasanya dibawa ked r. Khasanah bila
kesehatan dalam keluarga ada keluarga yang sakit
3. Memberikan penjelasan terkait pentingnya - Keluarga berharap agar kesehatannya selalu terjaga dan
menghindari factor resiko untuk kesehatan yang terhindar dari segala penyakit, seperti virus salah satunya
optimal - Keluarga mengatakan jarang mengonsumsi gorengan
4. Menginformasikan keluarga terkait kesehatan seperti karena tahu akibatnya terhadap pembuluh darah yang
pencegahan hipertensi dan DM bias meningkatkan resiko hipertensi
O:
- Keluarga mendengarkan pendkes tentang hipertensi dan
DM
- Keluarga terlihat senang berdiskusi tentang kesehatan
A:
Keluarga mampu mengenal masalah, keluarga mampu
memutuskan masalah kesehatan, dan keluarga mampu merawat
anggota keluarga
SLKI: Manajemen Kesehatan Keluarga
Indikator Awal Akhir Saat ini
Kemampuan 3 4 4
menjelaskan
masalah
kesehatan yang
dialami
Tindakan untuk 4 5 5
mengurangi
factor resiko
Keterangan:
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat
P:
Mendukung keluarga Ny. S agar selalu menjaga pola
kesehatannya yang sudah baik, dan lebih baik ditingkatkan
Kesiapan peningkatan Rabu, 2 Juni 2021 1. Mengidentifikasi tingkat pemahaman keluarga S:
pengetahuan 2. Memberikan materi penddikan kesehatan tentang KB - Ny.S mengatakan setelah diberi pendkes sudah
3. Berdiskusi tentang materi KB mengetahui macam-macam KB
4. Menjadwalkan materi selanjutnya yaitu ASI Eksklusif - Nys. S mengatakan sedikit lebih paham tentang manfaat
KB
O:
- Keluarga mendengarkan pendkes tentang KB
- Keluarga terlihat senang berdiskusi tentang KB
- Diskusi berjalan lancer selama 15 menit
A:
Keluarga mampu mengenal masalah dan mampu memutuskan
masalah kesehatan
ingkat pengetahuan
Indikator Awal Akhir Saat ini
Kemampuan 3 5 5
menjelaskan
pengetahuan
tentang suatu
topik
Perilaku sesuai 4 5 5
dengan
pengetahuan
Keterangan:
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat
Indikator Awal Akhir Saat ini
Persepsi yang 3 5 5
keliru terhadap
masalah
Pertanyaan 3 5 5
tentang masalah
yang dialami
Keterangan:
1. meningkat
2. cukup meningkat
3. sedang
4. cukup menurun
5. menurun
P:
Memberikan materi Pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif
besok (3 Juni 2021)
Kamis, 3 Juni 2021 1. Mengidentifikasi tingkat pemahaman keluarga tentang S:
ASI Eksklusif - Keluarga Ny.S mengatakan setelah diberi pendkes sudah
2. Memberikan materi pendikan kesehatan tentang ASI mengetahui tentang ASI Eksklusif dan penyimpanan ASI
Eksklusif - Keluarga Ny. S mengatakan paham tentang pentingnya
3. Berdiskusi tentang materi ASI Eksklusif ASI Eksklusif
4. Memberikan materi tentang penyimpanan dan O:
penghangatan ASI - Keluarga mendengarkan pendkes tentang ASI Eksklusif
dan penyimpanan ASI
- Keluarga terlihat senang berdiskusi tentang ASI
Eksklusif dan penyimpanan ASI
- Diskusi berjalan lancar selama 17 menit
A:
Keluarga mampu mengenal masalah dan mampu memutuskan
masalah kesehatan
Tingkat pengetahuan
Indikator Awal Akhir Saat ini
Kemampuan 3 5 5
menjelaskan
pengetahuan
tentang suatu
topik
Perilaku sesuai 4 5 5
dengan
pengetahuan
Keterangan:
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat
Indikator Awal Akhir Saat ini
Persepsi yang 3 5 5
keliru terhadap
masalah
Pertanyaan 3 5 5
tentang masalah
yang dialami
Keterangan:
1. meningkat
2. cukup meningkat
3. sedang
4. cukup menurun
5. menurun
P:
Mendukung ibu untuk menerapkan pemberian ASI Eksklusif
Perilaku kesehatan Kamis, 3 Juni 2021 1. Mengidentifikasi perilaku upaya kesehatan keluarga S:
yang bias ditingkatkan - Setelah diberikan pendkes, keluarga mengatakan paham
cenderung berisiko
2. Memberikan Pendidikan kesehatan terkait PHBS tentang bahaya pembakaran sampah
3. Menganjurkan untuk menghindari pembakaran - Keluarga mengatakan selalu mencuci tangan sebelum
sampah plastik makan
4. Menginformasikan bahaya pembakaran sampah bagi O:
kesehatan - Keluarga mendengarkan pendkes tentang PHBS
- Keluarga terlihat senang berdiskusi tentang PHBS
- Keluarga terlihat kaget saat dijelaskan bahaya
pembakaran sampah
A:
Keluarga mampu mengenal masalah, keluarga mampu
memutuskan masalah kesehatan, keluarga mampu merawat
anggota keluarga, namun keluarga belum mampu memodifikasi
lingkungan
Perilaku kesehatan
Indikator Awal Akhir Saat ini
Kemampuan 3 4 3
melakukan
tindakan
pencegahan
masalah
kesehatan
pembakaran
sampah
Kemampuan 4 5 5
peningkatan
kesehatan
Pencapaian 3 4 3
pengendalian
kesehatan
(pengurangan
pembakaran
sampah)
Keterangan:
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat
P:
Memberikan kesempatan bertahap untuk mengurangi pembakaran
sampah
RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN
ASI EKSKLUSIF
STASE KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Oleh:
Jimy Rizki Riandani
I4B020028

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) tetap merupakan makanan terbaik untuk bayi karena selain
memberikan semua unsur gizi yang dibutuhkan, ASI mengandung komponen yang
sangat spesifik, dan telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan
perkembangan bayi.ASI mengandung antibodi (zat kekebalan tubuh) yang
merupakan perlindungan alami bagi bayi baru lahir. Menurut WHO, 98% wanita
mempunyai kemampuan fisiologis untuk menyusui, jadi hanya 2% saja yang tidak
dapat menyusui dengan alasan kemampuan fisiologis (BPPOM RI, 2008). Lebih
lanjut Anak yang tidak diberi ASI eksklusif lebih cepat terserang penyakit
kronisseperti kanker, jantung, hipertensi, dan diabetes setelah dewasa,
kemungkinan anak menderita kekurangan gizi dan obesitas (Amirudin dalam
Afriyani, 2018).
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan khusus yang keluar langsung
dari payudara seorang ibu untuk bayi. ASI merupakan makanan bayi yang paling
sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dari payudara ibu.
ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk
memenuhi kebutuhan gizi di 6 bulan pertamanya. Jenis ASI terbagi menjadi 3
yaitu kolostrum, ASI masa peralihan dan ASI mature. Kolostrum adalah susu yang
keluar pertama, kental, berwarna kuning dengan mengandung protein tinggi dan
sedikit lemak (Walyani dalam Yusrin, 2016).
Pemberian ASI eksklusif selain bermanfaat bagi bayi juga bermanfaat bagi ibu
diantaranya sebagai kontrasepsi alami saat ibu menyusui dan sebelum menstruasi,
menjaga kesehatan ibu dengan mengurangi risiko terkena kanker payudara dan
membantu ibu untuk menjalin ikatan batin kepada anak. Pemberian ASI dapat
membantu mengurangi pengeluaran keluarga karena tidak membeli susu formula
yang harganya mahal (Walyani dalam Yusrin 2015).
Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI di Indonesia adalah kurangnya
pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat akan pentingnya ASI. Masalah
ini diperparah dengan gencarnya promosi susu formula dan kurangnya dukungan
dari masyarakat, termasuk institusi yang mempekerjakan perempuan yang belum
memberikan tempat dan kesempatan bagi ibu menyusui di tempat kerja (Depkes
RI, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti pertemuan ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan
tentang ASI Eksklusif.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini pesrta mampu :
a. Menyebutkan Definisi ASI Eksklusif
b. Menyebutkan Komposisi ASI
c. Menyebutkan 3 dari 6 Keuntungan ASI bagi Bayi
d. Menyebutkan 2 dari 4 Keuntungan ASI bagi Ibu
C. Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik : ASI Eksklusif
b. Sasaran : Ibu hamil
c. Metode : Ceramah dan diskusi tanya jawab
d. Media : Leaflet
e. Waktu Tempat : Rumah Ibu Sulis (Desa Karangsalam Lor)
f. Pemateri : Jimy Rizki Riandani
D. Jadwal Kegiatan
No Waktu Kegiatan pemateri Metode Media
1. 3 menit Pendahuluan Ceramah tanya leaflet
 Pemberi materi memberikansalam jawab
 Pemberi materi memberikan
apersepsi tentang materi yang akan
disampaikan
 Pemberi materi menjelaskantujuan
penyuluhan
2. 10 Penyaji Materi Ceramah tanya leaflet
menit jawab
 Menjelaskan Definisi ASI Eksklusif
 Menjelaskan Komposisi ASI
 Menjelaskan Keuntungan ASI bagi
Bayi
 Menjelaskan KeuntunganASI bagi
Ibu
3. 3 menit Penutup Ceramah tanya leaflet
 Melakukan evaluasi secaralisan jawab
melalui pertanyaan
 Menyimpulkan materi Bersama
dengan peserta
 Menutup penyuluhan dengn salam
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Peserta mengikuti penyuluhan
c. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peran mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
c. Peserta aktif dan tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. Menyebutkan Definisi ASI Eksklusif
b. Menyebutkan Komposisi ASI
c. Menyebutkan 3 dari 6 Keuntungan ASI bagi Bayi
d. Menyebutkan 2 dari 4 Keuntungan ASI bagi Ibu
Lampiran materi
ASI EKSKLUSIF

A. Definisi
ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI tanpa memberikan makanan dan
minumanlain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan, kecuali obat
dan vitamin. (DEPKES2004) (WHO 2001)ASI Ekslusif adalah bayi hanya diberi
ASI saja, tanpa tambahan cairan seperti susuformula, air jeruk, madu, air teh, air
putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biskuit, bubur nasi dan tim. (Roesli 2004).

B. Komposisi
Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara
khususdiperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat
daya tahan alamitubuhnya. Komposisi zat utama dalam ASI:
1. Laktosa 7gr/100ml.
2. Lemak 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida 10-12 gr/ltr.
4. Protein 0,8-1,0gr/100ml.
Perbedaan komposisi dengan susu formula secara garis besar yaitu kandungan
lemak,energi, laktosa, vitamin C pada ASI jauh lebih banyak daripada susu
formula. (Sumber : DiahKrisnatuti, 2000)3.

C. Keuntungan ASI Bagi Bayi


1. ASI adalah makanan bayi alamiah yang disediakan untuk bayi anda, dengan
komposisi nutrisiyang sesuai untuk perkembangan bayi yang sehat.
2. ASI mudah dicerna oleh bayi sehingga jarang menyebabkan konstipasi
3. Nutrisi yang dikandung dalam ASI sangat mudah diserap oleh bayi
4. ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi
untuk melawaninfeksi dan penyakit lainnya.
5. ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah,
infeksi saluran kencing,dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
6. Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi

D. Keuntungan ASI Bagi Ibu


1. Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi
rahim, yang berartimengurangi pendarahan.
2. Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran
sebelum hamil.
3. Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan
lebih cepat.
4. Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita
menyusui sangatlahrendah.

E. Waktu Penyimpanan
Penyimpanan ASI perah sebaiknya disesuaikan dengan penggunaannya. ASI yang
akan digunakan secepatnya, lebih baik dimasukkan ke dalam bagian lemari
pendingin yang tidak akan membuat beku. ASI perah dapat disimpan mulai dari
beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya.
Berikut prinsip penyimpanan ASI yang harus diketahui:
1. ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan sekitar 25
derajat Celcius.
2. ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam kotak pendingin yang
ditambah kantung es (ice pack). Cara ini bisa menjadi salah satu solusi
untuk menyimpan ASIP saat mati listik.
3. ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari
pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celcius.
4. ASI perah tahan hingga 6 bulan apabila disimpan di dalam freezer dengan
suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Yusrina, A. & Shrimarti R.D. 2016 Faktor Yang Mempengaruhi Niat Ibu
Memberikan Asi Eksklusif Di Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Jurnal
Promkes, Vol. 4, No. 1, Hal. 11–21
Septiani, H., Artha B., Karbito. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Pemberian ASI Eksklusif Oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Sebagai Tenaga
Kesehatan. Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. 2, No. 2, Hal. 159 – 174
Afriyani, R., Ika S., Nur S. 2018. Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif di BPM
Maimunah Palembang. Jurnal Kesehatan Vol. 9, No. 2, Hal. 330-334
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA

Disusun untuk Memenuhi Penugasan Stase Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu : Dr. Endang Triyanto, M.Kep.

Disusun oleh:
JIMY RIZKI RIANDANI
I4B020028

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana


Sub Bahasan : Macam-macam KB
Penyuluh : Jimy Rizki Riandani
Tempat : Rumah Ibu Sulis (Desa Kaarangsalam Lor)
Sasaran : Keluarga dengan tahap keluarga baru
Waktu : 1 Juni 2021

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Ibu mengetahui macam-macam metode kontrasepsi yang dapat digunakan
pasangan usia subur maupun keluarga baru.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
1. Ibu mengetahui pengertian KB
2. Ibu mengetahui manfaat KB
3. Ibu mengetahui macam-macam metode alat kontrasepsi
C. STRATEGI
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
D. MEDIA
1. Leaflet.
E. MATERI
Terlampir
F. KEGIATAN
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucap salam Menjawab salam,
2. Memperkenalkan mendengarkan
diri
2. Isi 10 menit 1. Menjelaskan Mendengarkan dan
tentang pengertian memperhatikan.
KB
2. Menjelaskan
manfaat KB
3. Menjelaskan
tentang
macammacam
metode KB
3. Diskusi 15 menit Tanya jawab Peserta bertanya
4. Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan Menjawab salam.
hasil penyuluhan.
2. Memberi saran-
saran.
3. Memberi salam

G. Evaluasi
1. Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB.
2. Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu
menyusui.
3. Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat kontrasepsi.
4. Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang biasa cocok
bagi dirinya
Materi
1. PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk membantu keluarga
termasuk individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga
dapat mencapai keluarga berkualitas.
2. MANFAAT KELUARGA BERENCANA
a. Perbaikan kesehatan badan ibu
b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anaak, beristirahat, dan
menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
d. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
3. MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI
a. Metode Amenore Laktasi (MAL)
adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). MAL
sebagai kontrasepsi bila:
1) Menyusui secara penuh
2) Belum haid
3) Umur bayi kurang dari 6 bulan
Cara kerja:
Penundaan/penekanan ovulasi.
Keuntungan kontrasepsi:
1) Efektivitas tinggi
2) Tidak mengganggu senggama
3) Tidak ada efek samping secara sistemik
4) Tidak perlu obat atau alat
5) Tanpa biaya
Keterbatasan:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30
menit pasca persalinan.
2) Tidak melindungi terhadap IMS.
Cara pemakaian:
1) Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel).
2) Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.
3) Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu malam
membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.
4) Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.
5) Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera
mulai metode KB lainnya.
b. PIL.
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan
sebagai kontrasepsi darurat.
Efek samping:
gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur)
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi.
2) Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.
3) Mengentalkan lendir servik.
4) Mengganggu transportasi sperma.
Keuntungan:
1) Tidak mengganggu hubungan seksual.
2) Tidak mempengaruhi ASI.
3) Kesuburan cepat kembali.
4) Dapat dihentukan setiap saat.
Keterbatasan:
1) Mengganggu siklus haid.
2) Peningkatan atau penurunan berat badan.
3) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
4) Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
5) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.
Cara pemakaian:
1) Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
2) Diminum setiap hari pada saat yang sama.
3) Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan.
4) Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.
c. Suntik Progestin.
Sangat efektif dan aman. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reprroduksi. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan. Cocok
untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.
Cara kerja :
1) Mencegah ovulasi.
2) Mengentalkan lendir servik.
3) Menghambat transportasi sperma.
Keuntungan :
1) Sangat efektif
2) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
3) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre
menopause
4) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
Keterbatasan :
1) Gangguan siklus haid
2) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
3) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat
Cara pemakaian :
1) Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil
2) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
3) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan
seksual
4) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap 90 hari
d. Kontrasepsi IMPLAN
Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, dan
Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.
Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan. Kesuburan segera kembali
setelah implant di cabut. Aman dipakai saat laktasi.
Cara Kerja:
1) Lendir serviks menjadi kental
2) Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
3) Mengurangi transportasi sperma.
4) Menekan ovulasi
Keuntungan:
1) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
2) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
3) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
4) Bebas pengaruh estrogen
5) Tidak mengganggu senggama
6) Tidak mengganggu produksi ASI
7) Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Keterbatasan:
1) Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorhea.
2) Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual,
pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan.
3) Membutuhkan tindak pembedahan minor.
Cara Pemakaian:
1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu
sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran.
2) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin
menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.
3) Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub
kutan).
4) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk
mencegah infeksi pada luka insisi)
5) Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester
dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)
6) Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan
tekanan wajar.
7) Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan,
atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke
klinik.
8) Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.
e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).
Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang. Haid menjadi lebih lama
dan lebih banyak Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan Dapat
dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi Tidak boleh dipakai oleh
wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual. Ada beberapa jenis : CuT-
380A, NOVA-T, Lípez Loops.
Cara Kerja :
1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.
2) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk ke
dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang kemampuan sperma untuk
fertilisasi
4) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
Keuntungan :
1) Efektifitas tinggi (0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun pertama, 1
kegagalan dalam 125-170 kehamilan).
2) Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti).
3) Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan kenyamanan
seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
4) Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.
5) Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus ( apabila
tidak terjadi infeksi )
6) Dapat digunakan sampai menoupouse ( 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir ).
7) Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
Kerugian :
1) Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid ( umumnya pada
3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan ), haid lebih lama dan
banyak, perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid lebih sakit.
2) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah
pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid yang
memungkinkan penyebab anemia.
3) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
4) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti-ganti pasangan.
Cara Pemakaian :
1) Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.
2) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
3) Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6
bulan dengan metode MAL.
4) Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi )
5) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi
6) AKDR dipasang di dalam rahim.
7) Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan.
8) Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin
terutama setelah haid.
9) Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR,
merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid
terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang
mencurugakan, adanya infeksi.
10) Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, 2009, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga


Berencana. Balai
Saifuddin, AB, 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Konmtrasepsi YBP.
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Sundquist, K, 2010, Kontrasepsi Apa Yang Terbaik Untuk Anda, Arcan,
Jakarta. Pustaka, Jakarta.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

Disusun untuk Memenuhi Penugasan Stase Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu : Dr. Endang Triyanto, M.Kep.

Disusun oleh:

JIMY RIZKI RIANDANI

I4B020028

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS

PURWOKERTO

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Sub Pokok Bahasan : Bahaya pembakaran sampah

Hari/Tanggal : 31 Mei 2021

Tempat : Rumah Ibu Sulis (Desa Karangsalam Lor)

Sasaran : Tahap perkembangan keluarga baru

Penyuluh : Jimy Rizki Riandani

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit warga diharapkan mampu memahami
tentang konsep pembuangan sampah
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
a. Menjelaskan pengertian pembuangan sampah.
b. Mengetahui jenis sampah dan sumber sampah.
c. Menyebutkan pembagian sampah.
d. Menyebutkan dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan.
e. Menyebutkan dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah.
f. Mengetahui hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah.
g. Menyebutkan beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar.

B. URAIAN KEGIATAN

No Waktu Acara Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


peserta
1. 2 menit Pembukaan Memperkenalkan diri dan Mendengar
menjelaskan tujuan /memperhatikan
2. 10 menit Penjelasan Menjelaskan materi Mendengarkan
Materi penyuluhan tentang :
1. Pengertian
pembuangan sampah
2. Jenis sampah dan
Sumber sampah
3. Pembagian sampah
4. Dampak sampah
terhadap Manusia dan
lingkungan
5. Dampak negatif dan
positif dari pembuangan
sampah
6. Hal – hal yang perlu di
perhatikan dalam
pembuangan sampah
7. Beberapa cara
pembuangan sampah secara
benar dan tidak benar.
3. 5 menit Evaluasi Tanya jawab Bertanya
4. 3 menit Penutup Menyimpulkan memperhatikan

C. Media
Leaflet
D. Evaluasi
1. Antusias keluarga dan keaktifan peserta dalam mengikuti penyuluhan
2. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Penilaian dari posttest secara lisan
Materi

A. Pengertian Pembuangan Sampah ( Refuse disposal )

Pembuangan sampah adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi baik
berasal dari rumah-rumah maupun siasa-sisa proses industri, sedangkan sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

B. Jenis Sampah

Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik


dan Sampah Anorganik.

1. Sampah Organik

Merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan
atau yang lainnya. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.

2. Sampah Anorganik

Merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi atau dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan
seperti ini tidak terdapat di alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian
yang lain hanya diuraikan secara lambat. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga berupa botol, botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain. Kertas, koran
dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan karton
termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat di daur
ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng dan plastik) sehingga
dapat digolongkan sampah anorganik.

C. Sumber Sampah

1. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan oleh :


a. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman padat langsung
membuang sampah ke sungai dan saluran pembuangan.
b. Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar maupun pusat-
pusat kegiatan dan pemukiman.
c. Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner foto caopy,
baterai dll.

2. Sampah Pertanian dan Perkebunan

Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperto jerami dan
sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar
atau dimanfaatkan untuk pupuk

3. Sampah Bangunan dan Gedung

Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung dapat
berupa organik maupun anorganik. Sampah organik : kayu, bambu, triplek dll.
Sampah Anorgani: semen, ubin, besi, baja, kaleng, kaca dll.

4. Sampah Khusus

Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk


menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah jenis ini meliputi :

5. Sampah Rumah Sakit

Merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan operasi,


botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini terkontaminasi
oleh bakteri, virus dan pembawa penyakit lainnya yang sangat berbahaya bagi
manusia dan lingkungan sekitarnya.

D. Pembagian Sampah

Sampah ini dibagi dalam :

1. Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sias makanan yang sudah membusuk.
2. Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish
ini ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar
misalnya kaleng,kawat dan sebagainya.

E. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan

1. Terhadap Kesehatan

Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah sembarangan dan


tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut :

a. Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat karena
sampah memasuki air minum.

b. Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana cacing
dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan / sampah.

c. Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi ikan yang


terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan akumulator yang dibuang di
perairan umum)

2. Terhadap Lingkungan

Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah sehingga
mencemari sumber air tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air
akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik seperti metana (dapat
menimbulkan bau dan gasnya dapat menimbulkan ledakan bila konsentrasinya
cukup besar).
Dokumentasi

Pengkajian pada keuarga Ny. S

Pemberian Pendidikan Kesehatan KB dan diskusi tentang bahaya pembakaran


sampah
Pemberian pendidikan kesehatan ASI Eksklusif

Anda mungkin juga menyukai