Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA Tn.

D
DI DESA BANYUNING SELATAN

Dewa Made Dika Sancaya


20089142120

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2021
Format Asuhan Keperawatan Keluarga

A. Pengkajian
I. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Tn. D
2. Alamat dan No. Telepon : BTN Banyuning Indah, Singaraja, Bali
3. Pekerjaan KK : PNS
4. Pendidikan KK : S1
5. Komposisi Keluarga :

Hub
No Nama JK Umur Pendidikan
Kelg KK

1 Ny. D P istri 47 th S1
2 An. M L Anak 22 th S1
3 An. A L Anak 24 th S1

Genogram :

Ket :
Laki-laki =
Perempuan =
Menikah =
Keturunan =
Tinggal bersama =
Pasien =
6. Tipe keluarga : tipe keluarga Tn. D keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan
anaknya, Tn. H sebagai kepala keluarga, Ny.D sebagai istri, dan An.M, An.A,
sebagai anak
7. Suku bangsa : Bali dan kewarganegaraan indonesia, tradisinya mengikuti garis
keturunan ayah atau patrilinial
8. Agama : agama yang dianut oleh keluarga Tn. D adalah agama islam, keluarga
biasanya solat setiap hari di mesjid atau musolah
9. Status sosial ekonomi keluarga : Tn.D merupakan tulang punggung keluarga
yang dibantu oleh istrinya pengasilannya keluarga dalam sebulan ± Rp.
5.000.000
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. D mempunyai aktifitas rekreasi yang
tidak terjadwal biasanya Tn. D dan Ny.D mengajak anaknya untuk rekreasi ke
tempat liburan atau berkumpul dengan keluarga

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak- anak, anak tertua
dari Tn. D adalah 3 th anggota keluarga Tn. D terdiri dari orang yaitu 1 istri,
dan 2 anak perempuan dan laki-laki dan Ny. D sudah memperkenalkan anaknya
kepada keluarga besar, teman, maupun tetangga disekitar rumahnya, Tn. D dan
Ny.D juga sudah menanamkan nilai dan norma kepada anaknya.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. D mengatakkan bahwa istrinya sudah memenuhi kewajiban sehingga tidak
ada keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Riwayat terbentuknya kelurga Tn.D menikah atas dasar cinta tanpa paksaan
pihak lain, menikah dengan restu orang tua, kedua belah pihak anatar keluarga
Tn.D dan Ny. D mengatakan merasa bahagia dengan perkawinan. Tn.D
mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan dan penyakit kronis lainnya
hanya Tn D mengatakan bahwa dirinya mempunyai penyakit hipertensi
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Tn.H tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit kronis
lainnya

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Rumah Tn.D merupakan rumah permanen dan milik pribadi kondisi bersih.
Rumahnya berlantaikan keramik, dinding sudah dilapisi dengan semen dan cat,
sumber air adalahh air galon, pembuangan dan tempat sampah yang ditaruh di
belakang
Denah rumah
5 4 6

2 3

Ket :
1 : garasi
2 : ruang tamu,
3 : kamar
4 : toilet
5 : dapur
6: kamar

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Jarak rumah dengan tetangga berdekatan, hubungan Tn.D dengan tetangga
sangat baik, sebagaian besar komunitas banjar adalah warga pendatang
sedangkan tranportasi yang digunakan adalah motor dan mobil sebagian
penduduk disana adalah bekerja sebagai wirasuasta sarana jalan disana sudah di
aspal, puskesmas dan lingkungan Tn. D memiliki sifat kebersamaan
3. Mobilitas geografis keluarga
Tn.D mengatakan sudah menikah pada tahun 1994 dan tidak pernah rumah yang
ditinggalinya karena Tn.D tinggal di rumah yang dibeli sediri
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. D mengatakan tidak terdapat perkumpulan/pertemanan secara khusus dan
biasanya hanya berkumpul sewaktu-waktu jika saat ada gotong royong di banjar
dan sekitar rumahnya dan hari besar seperti hari raya idul fitri
5. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga Tn.D mempunyai keluarga besar yang sewaktu-waktu
bisa dimintai bantuan, bila keluarga dibutuhkan keluarga Tn. D mempunyai
jaminan kes. BPJS apabila keluarga Tn.D ke puskesmas

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur peran
Tn. D berperan sebagai kepala keluarga, seorang suami dan bapak dalam
kehidupan sehari-hari, Tn. D sangat menyayangi keluarganya
Ny.D berperan sebagai istri dan sangat peduli keluarganya
An.S berperan sebagai anak dan sebagai kakak ,sudah menjalakan peranya
An.A berperan sebagai anak dan sudah menjalakan peranya
2. Nilai atau norma keluarga
Tn.D mengatakan selalu menanamkan pada anaknya sikap hormat menghormati
dan selalu menyayngi dengan anggota keluarga dan orang lain
3. Pola komunikasi keluarga
Tn. D dan keluarganya terbiasa menggunkan bahasa indonesia sebagai
komunikasi sehari-hari, hubungan komunikasi antar keluarga Tn.D selalu
terbuka dan semua anggota keluarga penurut.
4. Struktur kekuatan keluarga
Sampai saat ini Tn.D sebagai kepala keluarga di keluarganya
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
Dalam keluarga Tn. D yang menjadi tulang pungung keluarga dan juga sebagai
kepala keluarga, tetapi Ny.D juga ikut membantu untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, pengasilan keluarga berdua ± Rp. 5.000.000 dan saat ini mampu
mengelola keuangan dengan baik
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Hubungan antar kelurga: hubungan antara dirinya dengan istri dan anaknya
terjalin dengan baik
Hubungan dengan orang lain:hubungan keluarga Tn. D dengan orang lain terjalin
dengan baik
Hubungan organisasi sosial : hubungan keluarga dengan organissasi sosial lainnya
terjalin dengan baik
3. Fungsi pendidikan
Pendidikan Tn.D adalah S1 dan sedangkan NyD S1 dan anaknya sudah tamat
kuliah
Tn D dan Ny.D sudah menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi
dengan harapan prestasinya baik
4. Fungsi sosialisasi
Setiap hari Tn.D berkumpul dengan keluarga di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu menaati norma yang ada anggota keluarga yang dominan
keputusan anggota keluarga di ambil oleh Tn.D sebagai kepala keluarga dan
interaksi dalam keluarga sangat baik dengan komunikasi yang dilakukan dengan
baik
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Tn.D mengungkapkan kurang mengetahui tentang cara pencegahan untuk Tn.
D yang sedang mengalami penyakit hipertensi dan tidak tau bagaimana
penangannya dengan baik.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tn.D sebagai kepala keluarga mampu memberikan keputusan yang baik dalam
melakukan tindakan kesehatan
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Kleluarga Tn.D cukup bisa melakukan perawatan di rumah
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Lingkungan rumah Tn.D dan Ny. D merupakan tipe rumah yang tergolong
sederhana namun lingkungan rumahnya sangat bersih, dan tertata sengan baik
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Sejauh ini keluarga Tn.D rutin mengecek kesehatannya di puskesmas yang ada
di desa dan keluarga Tn.H mempunyai kartu jamninan kesehatan BPJS
6. Fungsi religius
Keluarga Tn.D selalu rutin melakukan solat di mesjid
7. Fungsi rekreasi
Keluarga melakukan rekreasi ke tepat liburan dan berkumpul dengan keluarga
menonton tv di rumah
8. Fungsi reproduksi
Saat ini Tn.D dan Ny.D mengatakan tidak mengalami masalah dan gangguan pada
reproduksinya terbukti dengan mempunyai 2 orang anak
9. Fungsi afeksi
Keluarga Tn.D cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Tn. D mengatakan dirinya tidak tahu apakah istrinya sedang mengalami beban
fikiran dan masalah atau tidak akan tetapi Tn.D selalu berusaha mengerti
tentang keadaan keluarga
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
Keluarga Tn.D mengahadapi stress dan masalah yang muncul dengan berbiacara
kepada anggota keluarga tentang riwayat faktor yang dimiliki Ny.D dan mereka
dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikannya
3. Strategi koping yang digunakan
Untuk menghadapi stresor keluarga Tn.D lebih banyak berdoa dan lebih banyak
berusaha mengerti tentang keluarga dan lebih giat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Untuk menghadapi stresor keluarga Tn.D lebih banyak berdoa dan lebih banyak
berusaha mengerti tentang keluarga dan lebih giat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga
Head to toe melalui anamnese dan pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi
Pemeriksaan Anggota Keluarga
fisik Tn.D Ny.D An.M An.A
Tekanan 140/80 mmhg 100/70 100/60 100/80
Darah mmhg mmhg
TB & BB 165 cm/67kg 160 cm/60 100 cm 90 cm/90kg
kg /30 kg
Suhu 36,5 C
0
36,3 C
0
36,50C 36,30C
Nadi 80x/mnt 80x/mnt 80x/mnt 80x/mnt
Respirasi 20x/mnt 20x/mnt 20x/mnt 20x/mnt
Rambut/ Normal, Normal, Normal, Normal,
kepala lurus, hitam lurus, lurus, lurus, hitam
dan merata hitam dan hitam dan dan merata
merata merata
Mata, Bentuk Bentuk Bentuk Simestris,
telinga, simestris, simestris, simestris, tidak ada
hidung, tidak ada tidak ada tidak ada gangguan
mulut, gangguan gangguan gangguan pada Mata,
tenggorokan pada Mata, pada pada telinga,
telinga, Mata, Mata, hidung,
hidung, telinga, telinga, mulut,
mulut, hidung, hidung, tenggorokan
tenggorokan. mulut, mulut, .
Tidak ada tenggorok tenggorok Tidak ada
karies gigi, an. an. karies gigi,
bersih tidak Terdapat Tidak ada bersih tidak
ada lesi dan gigi karies ada lesi dan
tidak ada berlubang, gigi, tidak ada
nyeri tekan dan gigi bersih nyeri tekan
ompong, tidak ada
gigi lesi dan
berawarna tidak ada
hitam nyeri
tekan
Leher Tidak Tidak Tidak Tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
pembesaran pembesara pembesara pembesaran
kelenjar n kelenjar n kelenjar kelenjar
tyroid, tidak tyroid, tyroid, tyroid, tidak
ada benjolan, tidak ada tidak ada ada
dan nyeri benjolan, benjolan, benjolan,
tekan pada dan nyeri dan nyeri dan nyeri
leher tekan pada tekan pada tekan pada
leher leher leher
abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkaka pembengk pembengk pembengka
n, ginjal, akan, akan, kan, ginjal,
hepar, limfe ginjal, ginjal, hepar, limfe
dan bising hepar, hepar, dan bising
usus limfe dan limfe dan usus
terdengar dan bising bising terdengar
tidak ada usus usus dan tidak
nyeri tekan terdengar terdengar ada nyeri
dan tidak dan tidak tekan
ada nyeri ada nyeri
tekan tekan
Thoraks Dada Dada Dada Dada
simetris, simetris, simetris, simetris,
bunyi jantung bunyi bunyi bunyi
normal, tidak jantung jantung jantung
ada kelainan normal, normal, normal,
nafas, suara tidak ada tidak ada tidak ada
nafas kelainan kelainan kelainan
vesikuler nafas, nafas, nafas, suara
suara suara nafas
nafas nafas vesikuler
vesikuler vesikuler
Ektremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
atas dan kelainan kelainan kelainan kelainan
bawah pergerakan pergeraka pergeraka pergerakan
kekuatan n kekuatan n kekuatan kekuatan
otot, tidak otot, tidak otot, tidak otot, tidak
ada lesi, ada lesi, ada lesi, ada lesi,
benjolan dan benjolan benjolan benjolan
kadang- dan nyeri dan nyeri dan nyeri
kadang tekan tekan tekan
pasien ROM ROM ROM
mengeluh 5555 5555 5555 5555 5555 5555
nyeri pada 5555 5555 5555 5555 5555 5555
kaki
ROM
5555 5555
5555 5555
Sistem Tidak terkaji Tidak Tidak Tidak
genetalia terkaji terkaji terkaji
Pemeriksaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penunjang pemeriksaan pemeriksa pemeriksa pemeriksaan
penunjang an an penunjang
penunjang penunjang
Kesadaran Composment composme composme Composmen
is ntis ntis tis

VIII. Harapan Keluarga


Dengan adanya petugas yang datang kerumah Tn,.D mengharapkan semoga bisa
memberikkan pengetahuann kepada anggota keluarga Tn.D dengan penyuluhan dan
petugas kesehatan bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga Tn.D

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga


I. Analisis dan Sistesis Data
No Data Penyebab Masalah
1 Subjektif : Tn. D Kurangnya Defisiensi
mengatakan kurang informasi pengetahuan
mengetahui cara
mencegah untuk tekanan Defiseiensi
darahnya tinggi pengetahuan
Tn. D biasanya suka
makan- makan yang
berlemak seperti
gorengan dan lainnya

Objektif :
Tn. D terlihat bingung
Terlihat mencari
informasi

II. Perumusan Diagnosis Keperawatan


No Diagnosis Keperawatan

1 Defisiensi pengetahuan d/d Subjektif Tn. D mengatakan kurang


mengetahui cara mencegah untuk tekanan darahnya tinggi
Tn. D biasanya suka makan- makan yang berlemak seperti gorengan dan
lainnya, Tn. D terlihat bingung mencari informasi
III. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah …3
/3 x 1= 1 Kurang pengetahuan
tentang pencegahan
(atual) hipertensi

Kemungkinan masalah dapat …1


/2 x 2= 1…. Tn. D sering makan
diubah gorengan dan sate
(sebagian) daging dan lain- lain

Potensial masalah untuk …2


/3 x 1= 2/3 Tn.D kurang mengetahui
dicegah cara mencegah
(cukup) hipertensi

Menonjolnya masalah 2
/2 x 1= …1. Tn. D sudah pernah ke
(segera diatasi) puskesmas untuk
memeriksakan tekanan
darahnya
Total skor 11/3

IV. Prioritas Diagnosis Keperawatan


Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor

1 Defisiensi pengetahuan d/d Subjektif Tn. H


mengatakan kurang mengetahui cara
mencegah menurunkan tekanan darah 1
Tn. H terlihat bingung, terlihat mencari
informasi
V. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan : defisiensi pengetahuan
Tujuan Kriteria Hasil /Standar Intervensi

setelah dilakukan asuhanCeramah dan 1. Keluarga 1. Jelaksan


keperawatan selama 3KIE mampu pengetahuan
x45 menit keluarga merawat tentang
mampu mengontrol nyeri anggota hipertensi
dengan kriteria hasil: keluarga yang 2. Berikan
1 Pasien memahami sakit reinforcement
tentang cara 2. Pengetahuan positif atas
mencegah dan keluarga Tn pengetahuan
merawat gigi D bertambah klien
berlubang 3. Keluarga 3. Jelaskan
2 Pasien dan keluarga mampu tentang
mampu menjelaskan membuat pengertian
kembali tentang keputusan tanda dan
mencegah dan dalam gejala penyakit
merawat gigi perencanaan hipertensi.
berlubang tentang 4. Jelaskan
penyakit dan tentang tugas
kesehatan Tn perkembangan
D usia lanjut.
5. Meninta
keluarga
mengulang
kembali materi
yang telah
dijelaskan.
6. Berikan pujian
terhadap
kemampuan
keluarga
memahami
materi yang
tealah
diberikan.
VI. Implementasi
Tgl & waktu No.DP Implementasi

Sabtu, 29 Mei 2021


10, 00
1 Menjelaskan pengetahuan tentang penyakit
hipertensi
Rs: Pasien mengatakan baru tau tentang penyakit
hipertensi
10.15 Ro : Pasien tanpak koperatif dalam menjelaskan
penyakit hipertensi.

1 Menjelaskan tentang pengertian tanda dan gejala


penyakit hipertensi.
Rs: Pasien mengatakan baru mengetahui tentang
tanda dan gejala hipertensi.
Ro: Pasien tampak koperatif saat diberikan
informasi
10.30
Meminta keluarga mengulangi kembali materi
1 yang disampaikan.
Rs: Keluarga pasien mengatakan sudah paham
dan sudah mengerti.
Ro: Keluarga tampak sudah paham dan koperatif
Minggu, 30 Mei 2021
1 Menjelaskan tentang pengertian , tanda dan gejala
10.00 penyakit hipertensi
Rs: Tn. D dan Keluarga sudah memahami tentang
penyakit hipertnesi
Ro: Tn. D dan keluarga sudah memahami tentang
10.30 penyakit hipertensi.

Mendemontasikan pengolahan timun mejadi jus


1. timun.
Rs: Tn.D Mengatakan sudah paham tentang
demontrasi yang diberikan
Ro: Tn.D dan Keluarga sudah memahami tentang
demonfrasi yang sudah diberikan
10.45 1 Mengulang kembali materi yang dijelaskan
Rs: Tn.D dan keluarga sudah jelas dan
memahami tentang penyakit hipertensi
Ro: Keluarga Tn.D sangat koperatif
Senin, 31 Mei 2021 1 Mendemontasikan pengolahan timun mejadi jus
10.30 timun.
Rs: Tn.D Mengatakan sudah paham tentang
demontrasi yang diberikan
Ro: Tn.D dan Keluarga sudah memahami tentang
demonfrasi yang sudah diberikan
11.00
1 Mengulang kembali materi yang dijelaskan
Rs: Tn.D dan keluarga sudah jelas dan
memahami tentang penyakit hipertensi
Ro: Keluarga Tn.D sangat koperatif
Implementasi yang diberikan adalah terapi teknik nafas dalam. Hipertensi merupakan
penyakit yang umum terjadi pada lansia dan lebih rentan mengalami komplikasi akibat
hipertensi. Resiko hipertensi akan meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini terjadi
karena adanya perubahan fisiologis sistem peredaran darah terutama pada pembuluh
darah. Tujuan penanganan pasien dengan hipertensi adalah menurunkan tekanan darah
mendekati normal. Untuk menurunkan tekanan darah dapat dilakukan dengan terapi
farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologis (medis) seperti pemberian obat
antihipertensi, dan untuk terapi non farmakologi dapat diberikan sebagai penunjang medis
seperti teknik relaksasi nafas dalam, guided imaginary dan meditasi.Menurut penelitian
yang dilakukan oleh (Wijayanti & Setiyo, 2017) menunjukkan terapi relaksasi nafas dalam
efektif menurunkan tekanan darah pasien hipertensi. Terapi relaksasi dapat menurunkan
tekanan darah dan tanpa adanya efek samping atau kontra indikasi seperti pada terapi
dengan menggunakan obat anti hipertensi. Melalui teknik relaksasi seperti teknik relaksasi
nafas dalam secara otomatis akan merangsang sistem saraf simpatis untuk menurunkan
kadar zat ketokolamin yang mana ketokolamin adalah suatu zat yang dapat menyebabkan
konstriksi pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Ketika aktivitas sistem saraf simpatis turun karena efek relaksasi maka produksi zat
katekolamin akan berkurang sehingga menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan akhirnya
tekanan darah menurun.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh (Hartiningsih, Oktavianto, & Hikmawati, 2021)
menyatakan penatalaksanaan nonfarmakologis hipertensi dapat dijadikan sebagai
pendamping atau pendukung terapi farmakologis. Salah satu terapi nonfarmakologis yang
dapat digunakan adalah terapi relaksasi nafas dalam. terhadap tekanan darah pada lansia
penderita hipertensi bahwa terapi relaksasi nafas dalam dapat menurunkan tekanan darah
dan merupakan salah satu cara penanggulangan kejadian hipertensi, dengan reaksi yang
diberikan yaitu responden merasakan keadaan rileks, yang dapat mengurangi keluhan-
keluhan pusing, mual dan sakit pada bagian kepala belakang atau tengkuk dan tidak
menimbulkan efek samping
.
VII. Evaluasi
No Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Nama/Ttd
1 31 Mei Defisiensi pengetahuan S : Keluarga
2021 sudah
memahami
tetntang
penyakit
hipertensi.
Keluarga Tn.
H sangat
senang sudah
mengetahui
tentang
penyakit
hipertensi
O : Keluraga
Tn. H sangat
koperatif dan
sudah cepat
memahami
tentang
penyakit
hipertensi.
A: masalah
teratasi
P: pertahankan
kondisi

Anda mungkin juga menyukai