Anda di halaman 1dari 15

HASIL PENGKAJIAN KELUARGA

KELUARGA DENGAN TAHAPPERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

SKENARIO
Keluarga Tn. R (35 tahun) bekerja sebagai wirausaha memiliki istri Ny. S (30tahun)
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan 1 orang anak perempuan yaitu An. B (10 tahun). Tn.
R berpendidikan terakhir S1 dan pendidikan terakhir Ny. S yaitu SMA. Setelah dilakukan
wawancara dengan keluarga Ny. S, didapatkan bahwa dirumah An. B jarang makan,
makan hanya sekali sehari dengan lauk ayam dan tidak menyukai sayuran. An. B sangat
gemar membeli jajanan di pinggir jalan. Ketika di sekolah, An. B menghabiskan uang
jajannya dengan membeli mainan dan jajanan seperti permen, coklat, minuman. Saat ini
An. B terlihat sangat kurus dengan BB 16 kg, TB 110 cm, LILA 11 cm. Sudah beberapa
hari An. B mengalami diare.

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. R
2. Umur : 35 tahun
3. Alamat dan nomor telepon : Jl. Al-khalis No.18 B
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wirausaha
5. Pendidikan Kepala Keluarga : S1
6. Komposisi keluarga dan genogram

Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
kelamin dengan KK
1 Tn. R Laki-laki Suami/ayah 35 tahun S1

2 Ny. S Perempuan Istri/ibu 30 tahun SMA

3 An. B Perempuan Anak 10 tahun SD


Genogram :

(Tn. R) Sehat (Ny. S) Sehat

(An.B)
Diare

Penjelasan Genogram:

Tn.R tinggal bersama istrinya Ny. S dan satu anaknya yaitu An. B. Tn.R
merupakan anak pertama dari 5 bersaudara, orang tua Tn.R meninggal karena
penyakit tua. Sedangkan Ny.S adalah anak kedua dari dua bersaudara, Ny.S
mengatakan kedua orang tua maupun saudaranya tidak memiliki riwayat
penyakit kronis. Ayah Ny. S telah meninggal karena penyakit tua. Saat ini Ny. S
dan Tn. R tinggal bersama anaknya yaitu An. B.

7. Tipe keluarga
Keluarga ini bertipe tradisional, nuclear family. Dimana dalam 1 keluarga
terdiri dari kepala keluarga, istri dan satu orang anak. Tipe keluarga saat ini tidak
menjadi masalah bagi anggota keluarga bahkan keluarga merasa senang.
8. Suku
Suku bangsa Tn. R dan Ny. S adalah suku melayu dan mereka bersal dari
Bangkinang. Menurut Ny. S tidak ada budaya dalam sukunya yang bertentangan
dengan kesehatan dan tidak ada pantangan pantangan terhadap makanan. Di
lingkungan tempat tinggal Tn. R kebanyakan bersuku melayu. Jadi sehari-hari
bahasa yang digunakan dilingkungan rumah Tn. R adalah Bahasa Indonesia dan
Ocu.
9. Agama
Semua anggota keluarga Tn. R beragama Islam. Tn. R dan Ny. S selalu
menjalankan shalat 5 waktu. Ny. S mengatakan tidak ada perbedaan antar
anggota keluarga dalam keyakinan beragama dan menjalankan ajaran agamanya.
Ny. S aktif dalam kegiatan dalam kegiatan majelis taklim di lingkungan
rumahnya, dan Ny. S selalu rutin datang majelis taklim setiap bulannya. An. B
juga aktif mengikuti pengajian sesudah maghrib.
10. Status sosial ekonomi
a. Status sosial
Keluarga Tn. R termasuk keluarga yang aktif di lingkungan rumah.
Tetangga sekitar rumah Tn. R berasal kebanyakan berasal dari suku Melayu.
Ny. S mengatakan bahwa ia sering berkumpul dan mengobrol dengan ibu-
ibu tetangga lainnya dan mereka sering mengadakan acara arisan bersama.
Biasanya rumah Tn. R sering dikunjungi oleh teman-teman anaknya yang
seusia dengan An. B. Ny. S tidak keberatan dan merasa senang anaknya
mempunyai banyak teman.
b. Status ekonomi
Keluarga Tn. R merupakan keluarga dengan status keluarga sejahtera II.
Tn. R bekerja sebagau wirausaha ternak lele dengan penghasilan
Rp5.000.000,00/bulan. Tempat usaha Tn. R tidak jauh dari rumahnya, Tn. R
pergi bekerja dari pagi hingga sore hari. Sedangkan Ny. S hanya dirumah
saja bekerja mengurusi rumah dan anaknya. Ny. S mempunyai pekerjaan
sampingan yaitu jualan baju online untuk menambah penghasilan
keluarganya.
Ny. S mengatakan bahwa jualannya cukup laris. Ny. Dengan keadaan
seperti ini, Ny. S mengatakan bisa membeli alat rumah tangga dengan uang
sendiri dan kebutuhan Ny. S sendiri. Ny. S memiliki tabungan sendiri untuk
keperluan darurat keluarganya.
11. Aktivitas rekreasi
Ny. S mengatakan setiap liburan keluarganya pergi ke kampung
haalaman di Bangkinang, mereka melakukan berbagai hal seperti makan
bersama dengan keluarga besar, memancing bersama dan mandi disungai.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia
sekolah. Tn. R memiliki satu orang anak yang berumur 10 tahun. Menurut
Duvall Miller (1985 dalam Friedman, Bowden & Jones, 2003), tugas
perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak sekolah adalah membantu
sosialisasi anak seperti tetangga, sekolah dan lingkungan; mempertahankan
keintiman pasangan; memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarga.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny. S, tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini
adalah belum bisa memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarganya terutama
pada An. B dan mengantur pola makan yang baik untuk An. B.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. R dan Ny. S menikah pada tahun 2010 dengan cara dijodohkan oleh
orangtua mereka. Karena Tn. R serius kemudian Tn. R melamar Ny. S. Setelah
menikah Ny. S dan Tn. R menetap di Pekanbaru sampai saat ini. Tn. R dan Ny.
S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan namun Ny. S melahirkan anaknya
secara normal.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Kedua orang tua Tn. R dan Ny. S sudah meninggal karena penuaan yang tidak
diketahui apa penyakitnya. Ny. S mengatakan orang tuanya tidak ada yang
menderita penyakit kronis.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah milik sendiri memiliki ukuran 10 m x 15 m
yang terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang keluarga,empat kamar tidur,satu
dapur, dan dua kamar mandi. Rumah ini memiliki penerangan yang cukup di
bagian depan, akan tetapi di bagian belakang tidak semua mendapatkan
penerangan yang baik. Rumah ini belum memiliki flapon sehingga panas
matahari langsung menembus ke dalam rumah. Lantai rumah keluarga terbuat
dari keramik dan tampak barang-barang yang disusun berdempetan diruang
tamu, di bagian ruang keluarga terdapat sebuah sofa dan meja kecil dengan
pakaian yang berserakan diatasnya. Atap rumah Tn. R terbuat dari seng. Di
halaman rumah Tn. R di bagian depan rumah terdapat tanah kosong dan
tumpukan karung makan ikan lele. Kondisi air bening, tidak berbau, dan tidak
berasa. Jarak septi tank dengan sumber air bersih 10 meter.
a. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga keluarga Tn. R didominasi oleh suku Melayu. Keluarga Tn. R
tinggal di wilayah Jalan Al-khalish 18B. Hubungan antar tetangga sangat baik
yang dibuktikan dengan sore hari ibu-Ny. Sering kumpul dihalaman rumah
untuk mengobrol. Selain itu,di lingkungan rumah Tn. R mayoritas keluarganya
rukun dan tidak ada pertengkaran sesama warga. Pelayanan kesehatan tidak
jauh dari tempat tinggal. Pelayanan kesehatan yang ada diwilayah tersebut
adalah bidan. Namun Ny. S lebih sering ke Puskesmas karena biaya nya gratis.
b. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. R telah menetap sejak lama di Pekanbaru. Ny. S mengatakan
bahwa sejak menikah dengan Tn. R sudah tinggal di Pekanbaru.
c. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. R biasanya berkumpul di ruang keluarga pada malam hari dan
mereka menonton TV bersama. Begitu juga pada sore hari Ny. S sering
berkumpul di depan rumah bersama tetangga untuk berbincang sambil
mengawasi anak-anaknya mereka yang saling bermain bersama.
d. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga Tn. R, setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama
lain. Terutama Tn. Z dan Ny. S saling membantu dalam mendidik anak. Dan
apabila salah satu anggota keluarga sakit, maka biasanya anggota keluarga yang
lain akan membantu untuk merawat dan berobat. Keluarga dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Tn. R menggunakan kendaraan pribadi ke fasilitas
kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit. Fasilitas kesehatan yang sering
digunakan keluarga adalah Puskesmas karena tidak mengeluarkan biaya da
jaraknya dekat dari rumah. Dukungan psikologis didapatkan dari hubungan
keluarga Tn. Z dengan tetangga sekitar sangat baik, terlihat dari keluarga Tn. R
ramah terhadap tetangga sekitar dan sering terlihat kumpul dengan tetangga.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Ny. S mengatakan pola komunikasi didalam keluarganya yaitu komunikasi
dua arah. Dimana mereka saling menghargai pendapat satu sama lain
dikeluarganya. Setiap ada permasalahan pada anggota keluarga, selalu di
selesaikan dengan cara kekeluargaan. Komunikasi antara Ny. S, Tn. R dan An.
B juga cukup baik. Jika An. B mengalami kesulitan. Ny. S dan Tn. R akan
berembuk untuk menyelesaikan masalah anaknya dan memberikan nasehat
kepada An. B. Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga Tn. R adalah
bahasa indonesia dan ocu.
2. Struktur kekuatan
Pengambil keputusan dalam keluarga Tn. R dengan musyawarah bersama
sebelum mengambil keputusan. tetapi. Jika ada masalah sekecil apapun
diselesaikan secara musyawarah di dalam keluarga tersebut. Tetapi jika masalah
tersebut harus segera diputuskan maka Tn. R langsung mengambil keputusan
tanpa memusyawarahkannya terlebih dahulu.
3. Struktur peran
Dalam keluarga, Tn. R berperan sebagai kepala keluarga dan merupakan
sumber penghasilan utama keluarga. Begitu juga dengan Ny. S yang berperan
sebagai ibu rumah tangga, istri bagi suaminya, dan merupakan ibu bagi
anaknya.
4. Nilai atau norma keluarga
Dalam keluarga Tn. R menganut nilai norma dan budaya yaitu saling
menyayangi dan menghormati serta turut merasakan penderitaan yang
dirasakan oleh anggota keluarga. Ny. S mengatakan bahwa ia selalu berusaha
menanamkan sikap saling menolong di dalam keluargany terutama kepada
anaknya, Ny. S juga selalu berusaha memberikan contoh yang baik kepada
anaknya dan berharap anaknya kelak bisa bersosialisasi dengan baik di
lingkungan masyarakat. Tn. R mengatakan bahwa di dalam keluarganya
menerapkan aturan bahwa saat magrib tiba sebaiknya anggota keluarga berada
di dalam rumah dan mengaji bersama.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn. R mengatakan bahwa keluarga mereka merupakan keluarga yang penuh
kasih sayang dan saling memperhatikan satu sama lain.Terbukti dengan Ny. S
yang selalu memperhatikan sikap dan perilaku anaknya, jika terdapat kesalahan
dan kejanggalan dalam perilaku anaknya, maka Tn. R dan Ny. S akan berusaha
untuk memberikan masukan dan nilai-nilai yang baik kepada anaknya.
2. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. R (35 tahun) memiliki satu orang anak perempuan yaitu An. B
(10 tahun).
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa An. B selalu menghabiskan uang jajan yang
dikasih untuk membeli mainan dan jajanan pinggir jalan seperti permen, coklat,
minuman. Di rumah, an. B hanya makan sekali. Makan hanya nasi dan ayam
dan tidak mau makan sayur.  Sekarang An. B mengalami diare 3 kali dalam
sehari dan sudah terjadi sejak hari ini. Pada saat pemeriksaan fisik, An. B
terlihat kurus, pucat dan lemas dengan BB 16 kg dan TB 110 cm.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek
Ny. S mengatakan yang menjadi beban pikirannya sekarang adalah bagaimana
cara memenuhi kesehatan gizi anaknya. Ny. S berharap An. B bisa makan
sesuai dengan kebutuhan diusianya dan tidak jajan sembarangan lagi.
2. Stressor Jangka Panjang
Ny. S mengatakan yang menjadi beban pikirannya adalah bagaimana memenuhi
pendidikan anaknya jika suatu saat dia memiliki anak lagi karena biaya
pendidikan untuk anaknya yang semakin meningkat, Ny. S juga mengatakan
jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarganya dapat berobat dengan cara
yang terbaik tanpa harus terhalang karena biaya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Ny. S mengatakan, jika ada masalah di keluarganya maka Tn. R akan mencari
solusi dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan melibatkan Ny.
S dalam mengambil keputusan. Jika terdapat masalah mengenai biaya yang
tidak terduga, Ny. S biasanya selalu menabung uang hasil jualan baju onlinenya
walaupun sedikit demi sedikit dan ketika benar-benar dibutuhkan maka
tabungan tersebut akan dipakai.
4. Strategi Koping Yang Digunakan
Ny. S mengatakan, jika ada masalah yang membebani pikirannya, Ny. S selalu
menceritakannya dengan Tn. R. Begitu juga dengan Tn. R, yang selalu
berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarganya dan Tn. R
tidak pernah mencoba minta bantuan keluarga besar atau tetangganya untuk
menyelesaikan masalahnya. Ny. S juga selalu berdoa agar diberi kemudahan
dan jalan untuk mengatasi masalah yang di hadapinya.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. S mengatakan adaptasi disfungsional yang terkadang dia lakukan terhadap
An. B yaitu marah kepada anaknya jika anaknya terlalu nakal dan tidak mau
mendengarkan nasehat ibu.
G. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan dengan adanya asuhan keperawatan keluarga ini, keluarga
dapat memperoleh informasi tambahan mengenai status kesehatan keluarganya.
H. Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN
Tn. R Ny. S An. B
FISIK

1. Penampilan
Umum

Kesadaran CM CM CM

Cara Berpakaian Rapi Rapi Rapi

Kebersihan Personal Bersih Bersih Bersih

Postur dan Cara Tegak, Simestris Tegak, simestris Tegak, simestris


Berjalan dan berjalan tanpa dan berjalan tanpa dan berjalan
bantuan bantuan tanpa bantuan

Bentuk dan Ukuran Terlihat berisi Proporsional Terlihat kurus


Tubuh TB: 170 CM TB: 155 CM TB: 110 CM
BB: 65 KG BB: 55 KG BB: 16 KG

TTV TD: 120/80 mmHg TD: 110/90 mmHg TD: -


RR: 22x/Menit RR: 20x/Menit RR: 20x/Menit
Nadi: 75x/Menit Nadi: 70x/Menit Nadi: 85x/Menit
Suhu: 36,5 ºC Suhu: 36,0 ºC Suhu: 37,0 ºC

2. Status mental
dan cara
berbicara

Status Emosi Stabil Stabil Stabil


Orientasi Dapat mengenal Dapat mengenal Dapat mengenal
waktu, tempat dan waktu, tempat dan waktu, tempat
orang orang dan orang

Proses Berpikir Tidak loncat loncat Tidak loncat loncat Tidak loncat
dalam berbicara, dalam berbicara, loncat dalam
cepat tanggap cepat tanggap berbicara, cepat
dalam komunikasi dalam komunikasi tanggap dalam
komunikasi

Gaya bicara Bicara dengan Bicara dengan Bicara dengan


gerakan dan lancar gerakan dan lancar gerakan dan
lancar

Pemeriksaan Kulit Kulit terlihat Kulit terlihat Kulit terlihat


bersih, bebas dari bersih, bebas dari bersih, bebas
bau badan, warna bau badan, warna dari bau badan,
kulit sawo matang, kulit kuning warna kulit
tidak ada lesi langsat, tidak ada sawo matang,
lesi tidak ada lesi

Kuku Bersih, terawat, rata Bersih, terawat, Bersih, terawatt,


CRT kurang dari 3 rata CRT kurang rata, CRT lebih
detik dari 3 detik dari 3 detik

Pemeriksaan Muka simetris, Muka simetris, Muka simetris,


Kepala: gerakan pipi dan gerakan pipi dan gerakan pipi dan
Bentuk dan sensori rahang simetris rahang simetris rahang simetris

Rambut Pendek, bersih, dan Panjang, bersih, Panjang, bersih,


penyebaran rambut dan penyebaran dan penyebaran
rata rambut rata rambut rata

Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva


anemis, skelera anemis, skelera tidak anemis,
tidak ikterik, tidak tidak ikterik, tidak skelera tidak
menggunakan menggunakan ikterik, tidak
kacamata kacamata menggunakan
kacamata, mata
cekung

Hidung Simetris, jalan Simetris, jalan Simetris, jalan


napas paten, tidak napas paten, tidak napas paten,
ada lesi ada lesi tidak ada lesi

Telinga Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak


benjolan, klien benjolan, klien ada benjolan,
masih dapat masih dapat klien masih
mendengar dengan mendengar dengan dapat
baik baik mendengar
dengan baik

Mulut Simetris, mukosa Simetris, mukosa Simetris,


lembab, gigi bersih lembab, gigi bersih mukosa kering,
gigi bersih dan
terdapat
beberapa yang
berlubang

Leher Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak


pembesaran pembesaran ada pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar tiroid dan kelenjar tiroid
getah bening getah bening dan getah
bening

Dada (Pernapasan) Simetris, Suara Simetris, Suara Simetris, Suara


napas vesikuler, napas vesikuler, napas vesikuler,
tidak ada retraksi tidak ada retraksi tidak ada
dinding dada dinding dada retraksi dinding
dada

Dada Tidak ada suara Tidak ada suara Tidak ada suara
(Kardiovaskuler) tambahan, tidak ada tambahan, tidak tambahan, tidak
pembesaran jantung ada pembesaran ada pembesaran
jantung jantung

Abdomen Sedikit buncit, Datar, tidak ada Datar, tidak ada


tidak ada massa, massa, suara massa, suara
suara abdomen abdomen timpani, abdomen
timpani, bising bising usus normal timpani, bising
usus normal 7x/menit usus 17x/Menit
8x/menit

Ekstremitas: Bahu simetris, Bahu simetris, Bahu simetris,


Ekstremitas atas dan tangan dan kaki tangan dan kaki tangan dan kaki
bawah simetris dapat simetris dapat simetris dapat
mengangkat beban mengangkat beban mengangkat
dengan baik dengan baik beban dengan
baik

II. ANALISA DATA

Data Pendukung Diagnosis Keperawatan


Keluarga

Data Subjektif: Ketidakseimbangan nutrisi kurang


1. Ny. S mengatakan An. B jarang dari kebutuhan tubuh pada An. B
makan Keluarga Tn. R
2. Ny. S mengatakan di rumah,
An. B hanya makan sekali.
Makan hanya nasi dan ayam dan
tidak mau makan sayur
3. Ny. S mengatakan bahwa An. B
selalu menghabiskan uang jajan
yang dikasih untuk membeli
mainan dan jajanan pinggir
jalan seperti permen, coklat,
minuman.
Data Objektif:
1. An. B terlihat kurus dan
mengalami diare. Dengan:
 TB: 110 cm,
 BB: 16 Kg,
 IMT: 13.2,
 LILA: 11 cm
 Suhu: 37 x/menit,
 Nadi: 85 x/menit
 RR: 20 x/menit

Data Subjektif: Risiko Kekurangan Volume Cairan


1. Ny. S mengatakan An. B pada Keluarga pada An. B
mengalami diare sebanyak 3 kali Keluarga Tn. R
dalam sehari dan sudah terjadi
sejak hari ini
2. Ny. S mengatakan anaknya tidak
nafsu makan dan minum, pucat
dan lemas.
Data Objektif:
1. Ny. S tampak kwatir dengan
kondisi An. B
2. Ny. S tampak mencari solusi
untuk mengatasi masalah yang
dialami keluarga
3. An. B tampak pucat dan lemas.
Dengan:
Nadi: 85 x/menit
Suhu: 37ºC
RR: 20 x/menit
Status Cairan: Dehidrasi

III. DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. B Keluarga
Tn. R
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan pada Keluarga pada An. B Keluarga Tn. R

Penentuan Skoring Diagnosis Keperawatan


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. B Keluarga
Tn. R

No Kriteria Perhitungan Skoring Pembenaran

1 Sifat masalah : 3/3x1 1 Ny. S mengatakan An. B jarang


Aktual makan, An. B berat badan anak
menurun menjadi 16 Kg dari
sebelumnya, Ny. S Mengatakan
tidak tau cara mengatasi maslaah
An.B susah untuk makan,
keluarga belum bisa memahami
5 tugas kesehatan keluarga.

2 Kemungkinan 2/2x2 2 Keluarga Tn. R mempunyai


masalah dapat status pendidikan yang tinggi,
diubah : keluarga langsung memeriksakan
Mudah kesehatan ke pelayanan
kesehatan keluarga Tn. R selalu
bekerjasama dalam mengatasi
masalah keluarga dan mencari
solusi pemecahan masalah.

3 Potensial 2/3x1 2/3 An. B Berusia 10 tahun dengan


masalah untuk berat badan menurun menjadi 16
dicegah : Kg, Tampak kurus dari
Cukup sebelumnya, An.B makan 1 kali
sehari dan hanya pakai nasi dan
ayam tidak mau makan sayur,
An. B Lebih suka jajan makanan
yang tidak sehat dan membeli
mainan diluar

4 Menonjolnya 2/2x1 1 Ny. S Mengatakan ini masalah


masalah : yang perlu segera ditangani, Ny.
masalah berat S selalu memikirkan bagaimana
harus ditangani cara mengatasi masalah gizi pada
anak nya dikarenakan An. B
jarang makan, berat badan
menurun, dan takut mengganggu
kesehatan An.B

Total skor 4 2/3

2. Risiko Kekurangan Volume Cairan pada Keluarga pada An. B Keluarga Tn. R

No Kriteria Perhitungan Skoring Pembenaran

1 Sifat masalah : 2/3x1 2/3 Ny. S mengatakan anaknya


Resiko mengalami diare 3 kali sehari
sejak hari ini, An. B pucat
dan lemas, tidak mau makan
dan minum.

2 Kemungkinan 2/2x2 2 Pengetahuan keluarga Tn. R


masalah dapat tentang diare cukup baik tapi
diubah : Mudah tenaga perawat sudah
memberikan informasi
terkait diare , fasilitas mudah
dijangkau dan keluarga
memiliki kendaraan, namun
An. B sulit makan dan
minum.

3 Potensial 1/ 3 x 1 1/3 Masalah masih berisiko akan


masalah untuk terjadi, keluarga belum bisa
dicegah : memberikan obat
Rendah penanganan diare pada anak,
karena anak sulit untuk
minum obat

4 Menonjolnya 2/2x1 1 Keluarga mengatakan


masalah : Ada masalah diare masih bisa
masalah tapi ditangani, karena An. B
tidak perlu sebelumnya pernah
ditangani mengalami diare

Total skor 4

Diagnosis Prioritas:

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. B Keluarga Tn. R

NO. Diagnosis Keperawatan Keluarga Skor

1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari 4 2/3


kebutuhan tubuh pada An. B Keluarga
Tn. Z

2 Risiko Kekurangan Volume Cairan pada 4


Keluarga pada An. B Keluarga Tn. Z

Anda mungkin juga menyukai