Pengkajian nutrisi
03
Apa yang terjadi pada
pasien kritis??
Pasien kritis
Hipermetabolisme
Gangguan
keseimbangan cairan
dan elektrolit
Pemberian nutrisi
bukan prioritas pada
fase resusitasi Morbiditas Dan
Mortalitas Meningkat
Effects of Undernutrition
Psychology –
Ventilation - loss of depression & apathy
muscle & hypoxic
Immunity – Increased risk
responses
of infection
liver fatty change,
functional decline Decreased Cardiac output
necrosis, fibrosis
Renal function - loss of
Impaired wound ability to excrete
healing Na & H2O
Hypothermia
Impaired gut
integrity and
immunity Loss of strength
Anorexia
? Micronutrient deficiency
Respons Tubuh pada Pasien Kritis
Stressor
Stress
Physical injury
Gangguan mekanis
Perubahan kimia
Faktor emosional
Respon metabolic
EBB Fase
• Dimulai segera setelah Flow fase
terjadi injury s d 12 – • Terdiri dari
24 jam, bisa lebih lama katabolisme dan
tergantung dari anabolisme
beratnya dan
keadekuatan resusitasi
• Ditandai oleh:
1. Hypoperfusi
2. Hyperglycemia
1. Hypoperfusi Penurunan aktifitas Metabolisme
Mekanisme kompensasi
Catecholamine
↑↑ contractility vasokonstriksi
↑↑ H R
Glikolisis di hepar
Sekresi kortisol
Imbalans K dan P
Flow fase
Tujuan :
• Melokalisir kerusakan yang ditimbulkan
• Menetralisir atau menghancurkan agent
yang mengganggu
• Memberikan tanda kepada individu
adanya cedera jaringan
• Menyiapkan area yang cedera untuk
penyembuhan
• Mengembalikan keadaan homeostasis
Tujuan pemberian nutrisi
1
6
Prosedur Pemberian Dukungan Nutrisi
1. Penilaian Status Nutrisi
dan kebutuhan dukungan
nutrisi
Tentukan kebutuhan energi 2. Tentukan jenis
Ada/ tidaknya gangguan substrat nutrisi yang
keseimbangan nutrisi diperlukan
Tentukan kemungkinan adanya Evaluasi kebutuhan secara
defisiensi substrat 2 yg spesifik kuantitaif
Evaluasi kebutuhan
kualitatif
3. MONITOR
Maintaining energy balance
8
Kebutuhan Kalori Pada Anak
(Menurut Holliday Sugar)
• BB 10 Kg : 100 kkal/kgBB/hari
• BB 11-20 Kg : +50 kkal/kgBB/hari
• BB > 20 Kg : +20kkal/kgBB/hari
• Neonatus
1. BBLR : 150 kkal/kgBB/hari
2. BBLN : 100 – 120
kkal/kgBB/hari
Pemberian Cairan Pada Pasien Kritis
Air cc/kgBB/hari 30 – 35
Energi 25 –35
Kcal/kgBB/hari
Kebutuhan kalori, cairan
dan elektrolit As.Amino/prot 1,2 – 1,5
Gr/kgBB/hari
Na meq/kgBB/hari 1 -2
K meq/kgBB/hari 1
Na 0,3 0,7-3,6
LILA
Kriteria PenegakanStatus Malnutrisi pada Pasien di
critical care
DATA BIOKIMIA
1.Hemoglogin dan hematokrit
(dipengaruhi oleh Fe, B12 dan protein)
3.Transferin
-Protein plasma yang berperan dalam pembentukan iron
binding (Fe)
-Lebih sensitif daripada albumin dalam indikator malnutrisi
protein
1. Diabetes Melitus
2. Heart Problem
3. Tumor
4. Batu ginjal/ empedu
5. Ulcus
6.Gangguan pada intestine
7. Hiper/ hipotiroid
MENENTUKAN METODA PEMBERIAN NUTRISI
1. Sepsis
terjadi ↑ kebutuhan kalori total dan kecepatan katabolisme protein.
diperlukan asupan kalori dan protein 10 – 20% > biasanya
→intake mikronutrien dan elektrolit > tinggi dari biasanya →
diperlukan monitoring elektrolit berkala.
LANJUTAN…
3. Hepatic failure
Amoniak >>> akibat siklus urea terganggu → Perlu pertimbangan khusus dalam asupan protein
4. Renal failure
5. Acute pancreatitis
→ nyeri bertambah o k pengeluaran enzim ↑↑ →
dipertimbangkan untuk pemberian TPN
Pemberian enteral nutrisi melalui jejunum pada acute
pancreatitis ringan - sedang, lebih murah juga tidak
mempengaruhi sekresi pancreas
CONTOH KASUS PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN NUTRISI
Kasus:
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di ICU
karena kecelakaan kendaraan bermotor, pasien
didiagnosa menderita CKB dan fraktur femur. Dari
hasil pengkajian didapatkan BB 70 kg, TB 176 cm. hasil
pemeriksaan kimia darah didapatkan albumin 2,9 g/dl,
GDS: 210 mg/dl, SGOT: 40 u/l, SGPT: 50 u/l, hasil
pemeriksaan lab rutin didapatkan Hb: 10 g/dl, leukosit
18.000/µl, trombosit 150.000/µl.
PERTANYAAN: