SKENARIO
Keluarga Tn. R (35 tahun) bekerja sebagai wirausaha memiliki istri Ny. S (30tahun)
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan 1 orang anak perempuan yaitu An. B (10 tahun). Tn.
R berpendidikan terakhir S1 dan pendidikan terakhir Ny. S yaitu SMA. Setelah dilakukan
wawancara dengan keluarga Ny. S, didapatkan bahwa dirumah An. B jarang makan,
makan hanya sekali sehari dengan lauk ayam dan tidak menyukai sayuran. An. B sangat
gemar membeli jajanan di pinggir jalan. Ketika di sekolah, An. B menghabiskan uang
jajannya dengan membeli mainan dan jajanan seperti permen, coklat, minuman. Saat ini
An. B terlihat sangat kurus dengan BB 16 kg, TB 110 cm, LILA 11 cm. Sudah beberapa
hari An. B mengalami diare.
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. R
2. Umur : 35 tahun
3. Alamat dan nomor telepon : Jl. Al-khalis No.18 B
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wirausaha
5. Pendidikan Kepala Keluarga : S1
6. Komposisi keluarga dan genogram
Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
kelamin dengan KK
1 Tn. R Laki-laki Suami/ayah 35 tahun S1
(An.B)
Diare
Penjelasan Genogram:
Tn.R tinggal bersama istrinya Ny. S dan satu anaknya yaitu An. B. Tn.R
merupakan anak pertama dari 5 bersaudara, orang tua Tn.R meninggal karena
penyakit tua. Sedangkan Ny.S adalah anak kedua dari dua bersaudara, Ny.S
mengatakan kedua orang tua maupun saudaranya tidak memiliki riwayat
penyakit kronis. Ayah Ny. S telah meninggal karena penyakit tua. Saat ini Ny. S
dan Tn. R tinggal bersama anaknya yaitu An. B.
7. Tipe keluarga
Keluarga ini bertipe tradisional, nuclear family. Dimana dalam 1 keluarga
terdiri dari kepala keluarga, istri dan satu orang anak. Tipe keluarga saat ini tidak
menjadi masalah bagi anggota keluarga bahkan keluarga merasa senang.
8. Suku
Suku bangsa Tn. R dan Ny. S adalah suku melayu dan mereka bersal dari
Bangkinang. Menurut Ny. S tidak ada budaya dalam sukunya yang bertentangan
dengan kesehatan dan tidak ada pantangan pantangan terhadap makanan. Di
lingkungan tempat tinggal Tn. R kebanyakan bersuku melayu. Jadi sehari-hari
bahasa yang digunakan dilingkungan rumah Tn. R adalah Bahasa Indonesia dan
Ocu.
9. Agama
Semua anggota keluarga Tn. R beragama Islam. Tn. R dan Ny. S selalu
menjalankan shalat 5 waktu. Ny. S mengatakan tidak ada perbedaan antar
anggota keluarga dalam keyakinan beragama dan menjalankan ajaran agamanya.
Ny. S aktif dalam kegiatan dalam kegiatan majelis taklim di lingkungan
rumahnya, dan Ny. S selalu rutin datang majelis taklim setiap bulannya. An. B
juga aktif mengikuti pengajian sesudah maghrib.
10. Status sosial ekonomi
a. Status sosial
Keluarga Tn. R termasuk keluarga yang aktif di lingkungan rumah.
Tetangga sekitar rumah Tn. R berasal kebanyakan berasal dari suku Melayu.
Ny. S mengatakan bahwa ia sering berkumpul dan mengobrol dengan ibu-
ibu tetangga lainnya dan mereka sering mengadakan acara arisan bersama.
Biasanya rumah Tn. R sering dikunjungi oleh teman-teman anaknya yang
seusia dengan An. B. Ny. S tidak keberatan dan merasa senang anaknya
mempunyai banyak teman.
b. Status ekonomi
Keluarga Tn. R merupakan keluarga dengan status keluarga sejahtera II.
Tn. R bekerja sebagau wirausaha ternak lele dengan penghasilan
Rp5.000.000,00/bulan. Tempat usaha Tn. R tidak jauh dari rumahnya, Tn. R
pergi bekerja dari pagi hingga sore hari. Sedangkan Ny. S hanya dirumah
saja bekerja mengurusi rumah dan anaknya. Ny. S mempunyai pekerjaan
sampingan yaitu jualan baju online untuk menambah penghasilan
keluarganya.
Ny. S mengatakan bahwa jualannya cukup laris. Ny. Dengan keadaan
seperti ini, Ny. S mengatakan bisa membeli alat rumah tangga dengan uang
sendiri dan kebutuhan Ny. S sendiri. Ny. S memiliki tabungan sendiri untuk
keperluan darurat keluarganya.
11. Aktivitas rekreasi
Ny. S mengatakan setiap liburan keluarganya pergi ke kampung
haalaman di Bangkinang, mereka melakukan berbagai hal seperti makan
bersama dengan keluarga besar, memancing bersama dan mandi disungai.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia
sekolah. Tn. R memiliki satu orang anak yang berumur 10 tahun. Menurut
Duvall Miller (1985 dalam Friedman, Bowden & Jones, 2003), tugas
perkembangan keluarga pada tahap keluarga anak sekolah adalah membantu
sosialisasi anak seperti tetangga, sekolah dan lingkungan; mempertahankan
keintiman pasangan; memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarga.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny. S, tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini
adalah belum bisa memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarganya terutama
pada An. B dan mengantur pola makan yang baik untuk An. B.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. R dan Ny. S menikah pada tahun 2010 dengan cara dijodohkan oleh
orangtua mereka. Karena Tn. R serius kemudian Tn. R melamar Ny. S. Setelah
menikah Ny. S dan Tn. R menetap di Pekanbaru sampai saat ini. Tn. R dan Ny.
S tidak memiliki riwayat penyakit keturunan namun Ny. S melahirkan anaknya
secara normal.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Kedua orang tua Tn. R dan Ny. S sudah meninggal karena penuaan yang tidak
diketahui apa penyakitnya. Ny. S mengatakan orang tuanya tidak ada yang
menderita penyakit kronis.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah milik sendiri memiliki ukuran 10 m x 15 m
yang terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang keluarga,empat kamar tidur,satu
dapur, dan dua kamar mandi. Rumah ini memiliki penerangan yang cukup di
bagian depan, akan tetapi di bagian belakang tidak semua mendapatkan
penerangan yang baik. Rumah ini belum memiliki flapon sehingga panas
matahari langsung menembus ke dalam rumah. Lantai rumah keluarga terbuat
dari keramik dan tampak barang-barang yang disusun berdempetan diruang
tamu, di bagian ruang keluarga terdapat sebuah sofa dan meja kecil dengan
pakaian yang berserakan diatasnya. Atap rumah Tn. R terbuat dari seng. Di
halaman rumah Tn. R di bagian depan rumah terdapat tanah kosong dan
tumpukan karung makan ikan lele. Kondisi air bening, tidak berbau, dan tidak
berasa. Jarak septi tank dengan sumber air bersih 10 meter.
a. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga keluarga Tn. R didominasi oleh suku Melayu. Keluarga Tn. R
tinggal di wilayah Jalan Al-khalish 18B. Hubungan antar tetangga sangat baik
yang dibuktikan dengan sore hari ibu-Ny. Sering kumpul dihalaman rumah
untuk mengobrol. Selain itu,di lingkungan rumah Tn. R mayoritas keluarganya
rukun dan tidak ada pertengkaran sesama warga. Pelayanan kesehatan tidak
jauh dari tempat tinggal. Pelayanan kesehatan yang ada diwilayah tersebut
adalah bidan. Namun Ny. S lebih sering ke Puskesmas karena biaya nya gratis.
b. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. R telah menetap sejak lama di Pekanbaru. Ny. S mengatakan
bahwa sejak menikah dengan Tn. R sudah tinggal di Pekanbaru.
c. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. R biasanya berkumpul di ruang keluarga pada malam hari dan
mereka menonton TV bersama. Begitu juga pada sore hari Ny. S sering
berkumpul di depan rumah bersama tetangga untuk berbincang sambil
mengawasi anak-anaknya mereka yang saling bermain bersama.
d. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga Tn. R, setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama
lain. Terutama Tn. Z dan Ny. S saling membantu dalam mendidik anak. Dan
apabila salah satu anggota keluarga sakit, maka biasanya anggota keluarga yang
lain akan membantu untuk merawat dan berobat. Keluarga dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Tn. R menggunakan kendaraan pribadi ke fasilitas
kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit. Fasilitas kesehatan yang sering
digunakan keluarga adalah Puskesmas karena tidak mengeluarkan biaya da
jaraknya dekat dari rumah. Dukungan psikologis didapatkan dari hubungan
keluarga Tn. Z dengan tetangga sekitar sangat baik, terlihat dari keluarga Tn. R
ramah terhadap tetangga sekitar dan sering terlihat kumpul dengan tetangga.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Ny. S mengatakan pola komunikasi didalam keluarganya yaitu komunikasi
dua arah. Dimana mereka saling menghargai pendapat satu sama lain
dikeluarganya. Setiap ada permasalahan pada anggota keluarga, selalu di
selesaikan dengan cara kekeluargaan. Komunikasi antara Ny. S, Tn. R dan An.
B juga cukup baik. Jika An. B mengalami kesulitan. Ny. S dan Tn. R akan
berembuk untuk menyelesaikan masalah anaknya dan memberikan nasehat
kepada An. B. Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga Tn. R adalah
bahasa indonesia dan ocu.
2. Struktur kekuatan
Pengambil keputusan dalam keluarga Tn. R dengan musyawarah bersama
sebelum mengambil keputusan. tetapi. Jika ada masalah sekecil apapun
diselesaikan secara musyawarah di dalam keluarga tersebut. Tetapi jika masalah
tersebut harus segera diputuskan maka Tn. R langsung mengambil keputusan
tanpa memusyawarahkannya terlebih dahulu.
3. Struktur peran
Dalam keluarga, Tn. R berperan sebagai kepala keluarga dan merupakan
sumber penghasilan utama keluarga. Begitu juga dengan Ny. S yang berperan
sebagai ibu rumah tangga, istri bagi suaminya, dan merupakan ibu bagi
anaknya.
4. Nilai atau norma keluarga
Dalam keluarga Tn. R menganut nilai norma dan budaya yaitu saling
menyayangi dan menghormati serta turut merasakan penderitaan yang
dirasakan oleh anggota keluarga. Ny. S mengatakan bahwa ia selalu berusaha
menanamkan sikap saling menolong di dalam keluargany terutama kepada
anaknya, Ny. S juga selalu berusaha memberikan contoh yang baik kepada
anaknya dan berharap anaknya kelak bisa bersosialisasi dengan baik di
lingkungan masyarakat. Tn. R mengatakan bahwa di dalam keluarganya
menerapkan aturan bahwa saat magrib tiba sebaiknya anggota keluarga berada
di dalam rumah dan mengaji bersama.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn. R mengatakan bahwa keluarga mereka merupakan keluarga yang penuh
kasih sayang dan saling memperhatikan satu sama lain.Terbukti dengan Ny. S
yang selalu memperhatikan sikap dan perilaku anaknya, jika terdapat kesalahan
dan kejanggalan dalam perilaku anaknya, maka Tn. R dan Ny. S akan berusaha
untuk memberikan masukan dan nilai-nilai yang baik kepada anaknya.
2. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. R (35 tahun) memiliki satu orang anak perempuan yaitu An. B
(10 tahun).
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa An. B selalu menghabiskan uang jajan yang
dikasih untuk membeli mainan dan jajanan pinggir jalan seperti permen, coklat,
minuman. Di rumah, an. B hanya makan sekali. Makan hanya nasi dan ayam
dan tidak mau makan sayur. Sekarang An. B mengalami diare 3 kali dalam
sehari dan sudah terjadi sejak hari ini. Pada saat pemeriksaan fisik, An. B
terlihat kurus, pucat dan lemas dengan BB 16 kg dan TB 110 cm.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek
Ny. S mengatakan yang menjadi beban pikirannya sekarang adalah bagaimana
cara memenuhi kesehatan gizi anaknya. Ny. S berharap An. B bisa makan
sesuai dengan kebutuhan diusianya dan tidak jajan sembarangan lagi.
2. Stressor Jangka Panjang
Ny. S mengatakan yang menjadi beban pikirannya adalah bagaimana memenuhi
pendidikan anaknya jika suatu saat dia memiliki anak lagi karena biaya
pendidikan untuk anaknya yang semakin meningkat, Ny. S juga mengatakan
jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarganya dapat berobat dengan cara
yang terbaik tanpa harus terhalang karena biaya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Ny. S mengatakan, jika ada masalah di keluarganya maka Tn. R akan mencari
solusi dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan melibatkan Ny.
S dalam mengambil keputusan. Jika terdapat masalah mengenai biaya yang
tidak terduga, Ny. S biasanya selalu menabung uang hasil jualan baju onlinenya
walaupun sedikit demi sedikit dan ketika benar-benar dibutuhkan maka
tabungan tersebut akan dipakai.
4. Strategi Koping Yang Digunakan
Ny. S mengatakan, jika ada masalah yang membebani pikirannya, Ny. S selalu
menceritakannya dengan Tn. R. Begitu juga dengan Tn. R, yang selalu
berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarganya dan Tn. R
tidak pernah mencoba minta bantuan keluarga besar atau tetangganya untuk
menyelesaikan masalahnya. Ny. S juga selalu berdoa agar diberi kemudahan
dan jalan untuk mengatasi masalah yang di hadapinya.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. S mengatakan adaptasi disfungsional yang terkadang dia lakukan terhadap
An. B yaitu marah kepada anaknya jika anaknya terlalu nakal dan tidak mau
mendengarkan nasehat ibu.
G. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan dengan adanya asuhan keperawatan keluarga ini, keluarga
dapat memperoleh informasi tambahan mengenai status kesehatan keluarganya.
H. Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN
Tn. R Ny. S An. B
FISIK
1. Penampilan
Umum
Kesadaran CM CM CM
Cara Berpakaian Rapi Rapi Rapi
Kebersihan Personal Bersih Bersih Bersih
Postur dan Cara Tegak, Simestris Tegak, simestris Tegak, simestris
Berjalan dan berjalan tanpa dan berjalan tanpa dan berjalan
bantuan bantuan tanpa bantuan
Bentuk dan Ukuran Terlihat berisi Proporsional Terlihat kurus
Tubuh TB: 170 CM TB: 155 CM TB: 110 CM
BB: 65 KG BB: 55 KG BB: 16 KG
TTV TD: 120/80 mmHg TD: 110/90 mmHg TD: -
RR: 22x/Menit RR: 20x/Menit RR: 20x/Menit
Nadi: 75x/Menit Nadi: 70x/Menit Nadi: 85x/Menit
Suhu: 36,5 ºC Suhu: 36,0 ºC Suhu: 37,0 ºC
2. Status mental
dan cara
berbicara
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan pada Keluarga pada An. B Keluarga Tn. R
Total skor 4
Diagnosis Prioritas:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. B Keluarga Tn. R
IV. INTERVENSI
V. Intervensi DX I
Rencana
No/Tg Diagnosis Tujuan/Hasil/Outcom
Tindakan
l Keperawatan e (NOC)
(NIC)
1 Data Domain 2 : 1.Keluarga mampu 1.Bantu
Pendukung Nutrisi mengenal masalah gizi keluarga
Masalah Kelas 1: Ingesti kurang tentang mengenal
Gizi Kurang pengetahuan kesehatan masalah gizi
- Nafsu Ketidakseimbanga dan kurang:
makan n nutrisi kurang pola digesti & nutrisi - Pendidikan
kurang dari kebutuhan individu kesehatan
tubuh (00002) - Pengetahuan tentang
- Makan 1
tentang gizi kurang penyakit
kali
gizi kurang,
sehari - Pengetahuan
etiologi,
manajemen
- Suka tanda dan
perawatan nutrisi
jajan gejala gizi
/gizi seimbang
diluar kurang
- Pengetahuan
- Tidak - Penjelasan
penyebab
mengons tentang
timbulnya gizi
umsi manajemen
kurang
sayur nutrisi
- Pengetahuan terkait gizi
- BB
Tanda dan gejala seimbang
menurun
gizi kurang
(16 Kg) - Komposisi
kandungan
- Tampak
makanan
kurus,
yang tepat
pucat
untuk gizi
dan
kurang atau
lemah
anak usia
sekolah
- Dukungan
emosional
- Membangun
harapan
untuk
kondisi
yang lebih
baik
- Kemampua
n keluarga
memberi
perawatan
langsung
kesehatan:
- Dukungan
pemberian
perawatan
- Dukungan
keluarga:
gaya hidup
- Manajemen
nutrisi yang
tepat
- Konseling
Nutrisi
- Peningkatan
keterlibatan
keluarga:
Menyiapkan
menu dan
pengobatan
4. Keluarga mampu 4. Keluarga
memodifikasi mampu
lingkungan: memodifikasi
kontrol risiko dan lingkungannya:
keamanan: - Manajamen
- Pengetahuan lingkungan:
tentang manajemen rumah yang
lingkungan sehat dan
aman
- Menyiapkan
lingkungan rumah - Bantuan
yang aman pemeliharaa
n rumah
- Modifikasi
makanan yang - Modifikasi
menarik makanan
semenarik
mungkin
- Bantuan
system
kesehatan
INTERVENSI DX II
- Nadi: 85
x/menit
- Suhu:
37ºC
- RR: 20
x/menit
- Status
Cairan:
Dehidrasi
- Dukungan
emosional
- Membangun
harapan untuk
kondisi yang
lebih baik
- Kemampuan
keluarga
memberi
perawatan
langsung
kesehatan:
- Dukungan
pemberian
perawatan
- Dukungan
keluarga:
gaya hidup
- Motivasi
keluarga
untuk maafka
fasilitas
kesehatan
- Bantuan
system
kesehatan
VI. Implementasi
A: Masalah teratasi
P: Melanjutkan TUK 2
yaitu membantu pasien
dalam mengambil
keputusan atau
menentukan masalah
TUK 2: Keluarga S:
mampu memutuskan - pasien mengatakan
masalah ciri-ciri dari anak
1. Memberikan gizi buruk yaitu
penjelasan tentang kurang nafsu
ciri-ciri anak dengan makan,
gizi buruk pertumbuhan
2. Memberikan lambat, mudah
penjelasan tentang merasa lelah,
ciri-ciri anak dengan rambut dan kulit
gizi baik/normal tampak kering
- pasien mengatakan
ciri-ciri anak
dengan gizi normal
yaitu kulit sehat,
mata jernih, tinggi
dan berat badan
sesuai umur, badan
tegap, kulit sehat
dan tampak selalu
ceria
O:
- Ny. S tampak serius
mendengarkan
penjelasan perawat
- Ny. S tampak
bersemangat dalam
mendengarkan perawat
A: Masalah teratasi
P: Melanjutkan TUK 3
yaitu memberikan diit
sesuai anjuran
TUK 3: memberikan S:
diet sesuai anjuran - Ny. S mengatakan
1. Menjelaskan cara cara merawat anak-
merawat anak anak dengan gizi
dengan gizi kurang kurang yaitu
2. Membantu pasien dengan cara
dan menjelaskan pemberian diet
cara menyusun tinggi energi, tinggi
menu dan protein (TTAP)
menyajikannya - Ny. S membuat
menu makanan
bergizi dan
menyajikan nya
O:
- Ny. S tampak
semangat dalam
memberikan
penjelasan nya
- Ny. S tampak
bersemangat dalam
membuat masakan
bergizi dan
langsung
menyajikan nya
A: masalah teratasi
P: melanjutkan TUK 4
yaitu keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan khususnya
ruang makan
TUK 4 : Keluarga S: Ny. S mengatakan
mampu memodifikasi mengerti cara
lingkungan khususnya memodifikasi
ruang makan lingkungan khususnya
ruang makan keluarga
O:
- Ny. S tampak
memperhatikan
dengan baik
- Ny. S tampak
serius mendengar
penjelasan perawat
- Ny. S mampu
menjelaskan
kembali cara
memodifikasi
lingkungan
khusunya ruang
makan keluarga
A: Masalah teratasi
P:
- Mengevaluasi TUK
4
- Melanjutkan TUK
5 keluarga mau
membawa anak ke
fasilitas kesehatan
A : Masalah teratasi
P : Mengevaluasi TUK
5 tentang keluarga
membawa anak ke
fasilitas kesehatan.