Anda di halaman 1dari 30

PERAWATAN PENYAKIT KRONIS DI RUMAH

Disusun oleh : Kelompok 1


Anggota :
1. Dewa Anggi Rhamanda (1926010002) 10. Nindia Elisya (1926010011)
2. Vera Eliza ( 192601003) 11. Dwi Soraya Indah Rahmadani (1926010012)
3. Eni Kurniawati (1926010004) 12. Noza Anita (1926010013)
4. Okta Purnamasari (192601005) 13. Oktarina Muslimah (1926010014)
5. Aisya Sri Utami (1926010006) 14. Nindya Lelani Putri Sely (1926010015)
6. Ahmad Aliyana Putra (192601007) 15. Angeliqui Seflita (1926010016)
7. Dita Cahayani Septiriana (192601008) 16. Asih Budiati (1926010017)
8. Antika Lestari (1926010009) 17. Redita Islamia (1926010020)
9. Teti Karlina (1926010010)

Dosen Pengampu :
Vike Pebri Giena, S.Kep.,Ns., MNS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2022
PERAWATAN PENYAKIT KRONIS DI RUMAH

KASUS
Di Desa Suka Mundur terdapat satu keluarga yang dimana terdiri dari suami sebagai
kepala keluarga, 1 istri dan dengan 2 anak. Kepala keluarga berinisial Tn. A mengatakan
sudah 1 tahun ini mengidap penyakit asam urat. Tn.A mengatakan mengalami kesulitan tidur
selama satu minggu terakhir, mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas bagian bawah (lutut
kiri) dan nyeri saat bergerak. Hasil pengkajian didapatkan Tn.A tampak meringis kelihatan
gelisah, TD meningkat, Nadi meningkat, bersikap protektif, skala nyeri 8, rentang gerak
menurun, gerakan terbatas, sendi kaku,dan bengkak di bagian kaki.
Istri dan keluarga kurang mengetahui makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi
oleh penderita asam urat. sehingga Tn.A sering mengeluh nyeri dibagian ekstremitas bawah
(lutut kiri), nyeri seperti ditusuk-tusuk setelah 2 hari memakan masakan istrinya yaitu sayur
daun singkong yang dicampur usus dimasak dengan santan. Keluarga Tn. A tidak memiliki
penyakit kronis kecuali Tn. A.

PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Usia :45 Tahun
3. Alamat : Desa Suka Mundur
4. Pekerjaan : Petani
5. Pendidikan : SMP
6. Komposisi Keluarga : Kepala keluarga
:1. Istri
:2 orang anak (1 laki-laki dan 1 perempuan)
Hub. Pendidika Status Imunisasi
N Nam Umu
JK Dengan n Hep. B DPT Polio Campa Ket
o a r BCG
KK Terakhir 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 k
1 Tn. A L Kepala 45 SMA 1. 2.
keluarga
2 Ny. Istri 43 SMA 3. 4.
A
3 An. B Anak 25 Strata 1 5. 6.

4 An. C Anak 20 SMA 7. 8.

Genogram

Laki-laki Perempuan Identifikasi Klien Meninggal Menikah Pisah

Cerai Cerai Anak Angkat Aborsi Kembar

Tinggal dalam 1 rumah


Keluarga Tn. A

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Nuclear Family yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam satu ikatan
perkawinan, Tn. A dan An. B bekerja diluar rumah..
8. Suku Bangsa
Tn. A dan Ny. A berasal dari daerah yang sama, mereka mengatakan berasal dari suku
lembak.
9. Agama
Keluarga Tn. A menganut agama Islam.
10. Status Sosial Ekonomi
Tn. A mengatakan bahwa pendapatan yang dia dapatkan sebagai petani,
terkadang menyampai diatas UMR. An. B yang merupakan anak tertua Tn. A telah
bekerja sebagai guru honorer di sekolah menengah pertama mendapatkan pendapatan
dibawah UMR. Pendapatan mereka berdua telah dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehati-hari.
Tingkat status sosial ekonomi keluarga : Marginal, keluarga Tn. A tidak
mempunyai tabungan tetapi dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

11. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Tn. A sering menghabiskan waktu untuk makan malam bersama.
Mereka saling bertukar cerita. Ny. A mengatakan bahwa setiap liburan semester,
mereka pergi mengujungi pantai saat pagi hari.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti. Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 25
tahun dan anak kedua berumur 20 tahun, maka keluarga Tn. A berada pada tahapan
perkembangan keluarga dengan anak dewasa.

13. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi


Tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga terpenuhi adalah
Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru dari
perkawinan anak-anaknya, dikarenakan An. B belum menginginkan pernikahan.

14. Riwayat Keluarga Inti


Ny. A mengatakan bahwa dia bertemu dengan Tn. A diusia 18 tahun, saat
mencari belalang di sawah yang dimiki keluarga Tn.A. sejak saat itu Ny. A mendekati
Tn. A dan memulai hubungan pacaran diusia 19 tahun dan memutuskan menikah di
usia 20 tahun.
Tn. A dan Ny. A tidak mengetahui apakah keluarga mereka memiliki penyakit
keturunan. Jika merasa tidak enak badan keluarga Tn. A pergi ke Puskesmas terdekat.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. A mengatakan kedua orang tuanya masih sehat dan tinggal bersama
saudarinya di pulau yang berbeda dengannya, sedangkan saudaranya memilih
berpetualang sehingga Tn. A tidak mengetahui secara pasti kabar saudaranya.
Ny. A mengatakan Ayahnya telah meninggal dunia akibat tersengat lebah
yang sangat banyak saat hendak memotong pohon ketika Ny. A berusia 25 tahun. Ibu
Ny. A tinggal bersama saudarinya, dan mengalami hipertensi.

III. Lingkungan
16. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn A memiliki rumah permanen berbentuk persegi yang berdinding
bata dan berlantaikan keramik. Memiliki jendela disetiap sisi, memiliki 3 kamar tidur
disetiap kamar tidur terdapat jendela. Mengunakan air galon sebagai air minum dan
memiliki 1 kamar mandi, septic tank berada di depan rumah sebelah kiri. Sumber air
untuk mandi berupa PDAM. Keluarga Tn. A merasa puas dengan rumah yang mereka
tempati.
Denah Rumah Tn. A
Hal. depan
Septic tank
** Kamar
r. keluarga tidur
r. tamu

WC

Kamar Dapur Kamar


tidur tidur

Ket
** : Pintu Utama
: Jendela
: Pintu

17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Di Desa Suka Mundur kebanyakan warganya memiliki sawah, memiliki jalan
aspal dan masih banyak pohon dipinggir jalan . memiliki puskesmas dan praktik
bidan. Belum ada data kriminalitas yang terjadi di Desa Suka Mundur.
18. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn. A telah menepati rumah di Desa Suka Mundur selama 45 tahun, dan tidak pernah
berpindah rumah.

19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Keluarga Tn A turut mengikuti gotong royong yang diadakan di Desa, Ny. A
sering membantu memasak saat acara desa. Tn.A sebulan sekali bertemu dengan
rekan sebayanya untuk bermain kartu. An. B aktif mengikuti karang taruna dan An. C
aktif menjadi anggota risma.

20. Sistem Pendukung Keluarga


Selain Tn. A, tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami penyakit kronis. Ny. A
dan An. C memiliki jadwal untuk jogging. An. B dan Tn. A aktif bergerak dengan
cara bertani.

IV. Struktur Keluarga


21. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi Keluarga Tn. A : Fungsional, apabila komunikasi dilakukan secara
efektif, proses komunikasi berlangsung 2 arah dan saling memuaskan kedua belah
pihak, sering dilakukan saat makan malam bersama.

22. Struktur Kekuatan Keluarga


Proses pengambilan keputusan Konsensus, apabila perbedaan masih dapat disatukan,
merupakan proses pengambilan keputusan yang paling sehat Akomodasi, apabila
perbedaan tidak dapat disatukan (tawar-menawar, kompromi, paksaan)
Kesimpulannya bagaimana kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.

23. Struktur Peran


Ayah : Tn. A, keras kepala, sahabat, perhatian
Ibu : Ny. A, penyabar, penyayang, penghubung, perawat keluarga
Anak Pertama : An. B, perhatian, penyayang, penghubung
Anak Kedua : An. C , penyayang, penyabar
24. Nilai dan Norma Keluarga
Tidak memiliki nilai dan norma yang dianut keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan.

V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Di keluarga Tn. A mereka saling mendukung satu sama lain, saling berbagi, bekerja
sama. Tn A dan Ny. A sangat mendukung pendidikan untuk kedua anak mereka,
bahkan salah satu anak mereka sudah menyelesaikan strata 1 dan yang satu lagi
sudah tamat SMA. Dikeluarga Tn. A ini mereka sangat menghargai antara satu sama
lain sehingga tercipta kehangatan dan keharmonisan di antara mereka semua. Tapi di
keluarga Tn. A ini An. B belum merencanakan pernikahan karena An. B ini belum
siap untuk menjadi orang tua.
Diagnosa :, kesiapan menjadi orang tua.

26. Fungsi Sosialisasi


Di keluarga Tn. A ini mereka membesarkan kedua anak nya secara bersama, untuk
tugas mereka saling bergantian dalam melaksanakannya. Mereka dalam melakukan
proses membesarkan dan mendidik tidak terlalu menekan untuk bersosialisasi antar
sesama.untuk pola pengasuhan anak Tn. A dan Ny. A menerapkan pola asuh
demokratis.
DX : kesiapan menjadi orang tua

27. Fungsi Perawatan Kesehatan


Tn A mampu menyediakan kebutuhan untuk keluarganya dan mampu serta sanggup
dalam melaksanakan tugas kesehatan yaitu mampu mengenal masalah kesehatan,
mampu memberikan keputusan dalam tindakan,mampu melakukan perawatan
terhadap anggota keluarga yang lainnya, mampu memciptakan lingkungan dan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan sekitarnya.

28. Fungsi Reproduksi


Di keluarga Tn. A ini terdapat dua anak, yang dimana kedua anaknya belum
menikah. Tn. A dan Ny. A dalam merencanakan dan untuk metode untuk jumlah
anggota keluarga nya mereka melakukan program KB. Untuk pola hubungan seksual
nya mereka melakukan nya 4 kali dalam seminggu.
29. Fungsi Ekonomi
Tn. A merasa sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan papan,sandang, pangan
untuk keluarganya. Dan dikeluarga Tn. A ini jika ada salah satu keluarganya yang
sakit Tn. A akan membawa nya ke pelayanan kesehatan terdekat.

VI. Stress dan Koping Keluarga


30. Stresor Jangka Pendek
Tn.A sering mengeluh ketika asam urat nya kambuh dan bisa meningkatkan
emosional anggota keluarga yang lainnya karena sudah merasa lelah mendengar
keluhan Tn. A
Dx Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
31. Stresor Jangka Panjang
Tn. A mengalami stress karena terlalu berlarut dalam memikirkan bagaimana
penyakit asam urat nya bisa disembuhkan. Sedangkan istri dan anaknya bingung dan
sudsh merasa lelah mendengar keluhan Tn. A tersebut
Dx Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor.
Tn. A dalam menghadapi penyakit nya ini sering kali merasa putus asa dan ingin
menyerah tetapi dengan dukungan istri dan anaknya yang meyakinkan bahwa
penyakit Tn. A ini bisa sembuh sehingga Tn. A ini bisa kembali semangat lagi.
DX Kesiapan peningkatan koping keluarga

33. Strategi Koping Konstruktif


Strategi yang dilakukan keluarga Tn. A dalam menghadapi masalah ini yaitu dengan
banyak melakukan aktivitas fisik sehingga bisa mengurangi masalah stress yang
dialami Tn. A
Dx kesiapan peningkatan koping keluarga, ketidakberdayaan, ketidakmampuan
koping keluarga, penurunan koping keluarga

34. Strategi Adaptasi Disfungsional


Dalam menghadapi disfungsional strategi keluarga Tn. A ini seringkali melakukan
perkumpulan kelurga untuk berdiskusi agar masalah yang dihadapi bisa terselesaikan.
Diagnosa : koping defensif, kesiapan peningakatan pengetahuan

VII. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.Metode yang digunakan
pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
FORMAT PEMERIKSAAN FISIK

N Nama Anggota Keluarga


Variabel
o Tn. A Ny. A An. B An. C
1 Tanda-tanda TD :150/80 TD: 125/80 TD: 110/70 TD: 120/80
vital, TB mmHg mmHg mmHg mmHg
BB T :36,5 T: 36,5 T: 36,5 T: 36,00
RR : 25x/ RR: 22 RR: 23 x RR: 20
menit x/menit /menit x/menit
Nadi : Nadi:60 Nadi: 70 x Nadi: 60
105x/menit x/menit /menit x/menit
TB :165 cm TB: 155 cm TB: 170 cm TB: 155 cm
BB :55 kg BB: 50 Kg BB: 60 Kg BB: 49 kg
2 System Inspeksi : Tn. Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Persarafan A tidak nafas normal nafas normal nafas normal
nampak Palpasi: tidak Palpasi: tidak Palpasi: tidak
penggunaan terdapat terdapat terdapat
cuping yang edema edema edema
berlebihan, Perkusi: tidak Perkusi: tidak Perkusi: tidak
hidung ada bunyi ada bunyi ada bunyi
terlihat tidak nafas nafas nafas
ada lesi tambahan tambahan tambahan
ataupun Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi:
sianosis, bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
tidaka ada normal normal normal
penumpukan
sekret
Palpasi :
hidung
simetris, tidak
ada benjolan
akibat cairan
ataupun
benturan
Auskultasi :
RR 24x/menit
Tidak ada
masalah
pernafasan

3 System Inspeksi :- Inspeksi :- Inspeksi :- Inspeksi :-


Cardiovaskuler Palpasi :- Palpasi :- Palpasi :- Palpasi :-
Perkusi :- Perkusi :- Perkusi :- Perkusi :-
Auskultasi :te Auskultasi :te Auskultasi :te Auskultasi :te
kanan nadi kanan nadi kanan nadi kanan nadi
dan tekanan dan tekanan dan tekanan dan tekanan
darah darah normal darah normal darah normal
meningkat

4 Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Gastrointestina masalah oada masalah oada masalah oada masalah oada
l gastrointestin gastrointestin gastrointestin gastrointestin
al Tn. A, tidak al Ny. A, al An. B, al An. C,
ada lesi atau tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
sianosis pada atau sianosis atau sianosis atau sianosis
abdomen Tn. pada abdomen pada abdomen pada abdomen
A, terdenga Ny. A, An. B, An.C,
bising usus terdenga terdenga terdenga
normal bising usus bising usus bising usus
normal normal normal
5 System Inspeksi: Tn. Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Integumen A mengalami warna warna warna
perubahan kulit,kuku kulit,kuku kulit,kuku
pigmentasi, normal normal normal
rambut Palpasi: tidak Palpasi: tidak Palpasi: tidak
berwarna terdapat terdapat terdapat
putih dan edema edema edema
kuku Perkusi:- Perkusi:- Perkusi:-
berwarna Auskultasi:- Auskultasi:- Auskultasi:-
kehitaman
Palpasi :
pasien
mengalami
perubahan
tekstur kulit,
kuku sedikit
bergelombang
Perkusi: -
Auskultasi:-
6 System Tn. A Inpseksi: Inpseksi: Inpseksi:
Muskuloskelet mengalami tulang dan tulang dan tulang dan
al nyeri pada otot normal otot normal otot normal
persendian Palpasi: Palpasi: Palpasi:
yaitu dilutut tulang dan tulang dan tulang dan
kiri, sejak 1 otot normal otot normal otot normal
tahun lalu, Perkusi:- Perkusi:- Perkusi:-
nyeri yang Auskultasi:- Auskultasi:- Auskultasi:-
dirasakan

karena asam
urat, nyeri
seperti
ditusuk-tusuk
dengan skala
nyeri 8,

7 System Inspeksi :war Inspeksi :war Inspeksi :war Inspeksi :war


Perkemihan na urin na urin na urin na urin
normal normal normal normal
Palpasi :- Palpasi :- Palpasi :- Palpasi :-
Perkusi :- Perkusi :- Perkusi :- Perkusi :-
Auskultasi :- Auskultasi :- Auskultasi :- Auskultasi :-
9 System Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Genatalia tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
edema atau edema atau edema atau edema atau
sianonis pada sianonis pada sianonis pada sianonis pada
alat alat alat alat
kelaminnya kelaminnya kelaminnya kelaminnya
Palpasi : Palpasi : Palpasi : Palpasi :
bentuk alat bentuk alat bentuk alat bentuk alat
kelaminnya kelaminnya kelaminnya kelaminnya
simteris. simteris. simteris. simteris.
Palpasi: tidak Palpasi: tidak Palpasi: tidak Palpasi: tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
edema,sianosi edema,sianosi edema,sianosi edema,sianosi
s pada alat s pada alat s pada alat s pada alat
kelaminnya kelaminnya kelaminnya kelaminnya
Perkusi :- Perkusi :- Perkusi :- Perkusi :-
Auskultasi :- Auskultasi :- Auskultasi :- Auskultasi :-

VIII.Harapan Keluarga
Keluarga Tn. A ketika ditanya apa harapan untuk petugas kesehatan yang ada yaitu
semoga kedepannya pelayanan kesehatan nya semakin baik, lengkap dan optimal.
ANALISA DATA

No Data Penunjang Etiologi Masalah Keperawatan


1 Data Subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut
1. Tn.A mengatakan mengalami fisiologis
kesulitan tidur selama 1
minggu terakhir
2. Tn.A mengeluh sulit
menggerakkan ekstremitas
bagian bawah dan nyeri saat
bergerak

Data Objektif :
1. Tn. A tampak meringis
kelihatan gelisah
2. TD meningkat
3. Nadi meningkat
4. bersikap protektif
5. skala nyeri 8
6. rentang gerak menurun
7. gerakan terbatas dan sendi
kaku
2 Data Objektif : kelebihan volume Gangguan integritas kulit/
1. Kerusakan lapisan kulit cairan jaringan
2. Nyeri
3. Kemerahan
3 Data Subjektif : Kekakuan sendi Gangguan mobilitas fisik
1. Tn.A mengeluh sulit
menggerakan ekstremitas
2. Tn.A mengeluh nyeri saat
bergerak
3. Tn. A enggan melakukan
pergerakan
Data Objektif :
1. Rentang gerak (ROM) Tn. A
menurun
2. Gerakan Tn. A terbatas
3. Sendi Kaku

DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA TN. A


1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisilologis d.d mengeluh nyeri
2. Gangguan integritas kulit/ jaringan b.d kelebihan volume cairan d.d kerusakan lapisan
kulit
3. Gangguan mobilitas fisik b.d kekauan sendi d.d sendi kaku
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DATA PENDUKUNG DIAGNOSIS OUTCOMES INTERVENSI


Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data Pendukung Keluarga dengan masalah : Asam Urat
1. Tn.A mengatakan mengalami 0077 Nyeri akut TUJUAN KHUSUS
kesulitan tidur selama 1 minggu Berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan intervensi
terakhir dengan agen intervensi keperawatan keperawatan selama 1 pertemuan
2. Tn.A mengeluh sulit pencedera selama 1 pertemuan keluarga mampu mengenal masalah
menggerakkan ekstremitas dibuktikan keluarga mampu
bagian bawah dan nyeri saat dengan sulit mengenal masalah I.08238 Manajemen nyeri
bergerak tidur, tampak 1. identifikasi lokasi, karakteristik,
3 Tn. A tampak meringis meringis, gelisah, L.08066 Tingkat nyeri durasi, frekuensi, kualitas,
kelihatan gelisah frekuensi nadi 1.kemampuan menuntaskan intensitas nyeri
4. TD meningkat meningkat, aktivitas meningkat 2. identifikasi skala nyeri
5. Nadi meningkat bersikap 2. keluhan nyeri menurun 3. identifikasi pengetahuan dan
6. bersikap protektif protektif, 3. sikap protektif menurun keyakinan tentang nyeri
7. skala nyeri 5 tekanan darah 4. berikan teknik non farmakologis
8. rentang gerak menurun meningkat, nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
9. gerakan terbatas dan sendi skala 8. 5. menjelaskan penyebab, periode dan
kaku pemicu nyeri
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 1 kali
pertemuan keluarga
mampu merawat :
Perawatan Kenyamanan
Pola Tidur I.08245 1. identifikasi gejala yang tidak
L.05045 1. keluhan sulit tidur menyenangkan
menurun 2. Berikan posisi yang nyaman
2. Keluhan pola tidur 3. Ciptakan lingkungan yang
berubah menurun nyaman
1. Kerusakan lapisan kulit D Gangguan Setelah dilakukan
2. Nyeri . integritas intervensi keperawatan
3. Kemerahan 0 kulit/ L. selama 1 pertemuan Perawatan Integritas kulit
1 jaringan 1 keluarga mampu I. 11353 1. identifikasi penyebab gangguan
2 Berhubunga 4 mengenal masalah integrutas kulit
9 n dengan 1 Integritas kulit dan jaringan 2. hindari produk berbahan dasar
kelebihan 2 1. Kerusakan lapisan kulit alcohol
volume 5 menurun 3. anjurkan minum air yang
cairan 2. nyeri menurun cukup
dibuktikan 3. kemerahan menurun 4. anjurkan meningkatkan asupan
dengan 4. Pigmentasi abdnormal nutrisi
Kerusakan menurun 5. anjurkan meningkatkan asupan
lapisan kulit buah dan sayur
Nyeri,
Kemerahan
1. Tn.A mengeluh sulit D Gangguan L. Setelah dilakukan
menggerakan ekstremitas . mobilitas 0 intervensi keperawatan
2. Tn.A mengeluh nyeri saat 0 fisik 5 selama 1 pertemuan
bergerak 0 Berhubunga 0 keluarga mampu
3. Tn. A enggan melakukan 5 n dengan 4 mengenal masalah
pergerakan 4 Kekakuan 2 Mobilitas Fisik Dukungan mobilisasi
4. Rentang gerak (ROM) Tn. A sendi 1. Pergerakan 1. identifikasi toleransi fisik
menurun dibuktikan ekstremitas I.0 melakukan pergerakan
5. Gerakan Tn. A terbatas dengan meningkat 51 2. libatkan keluarga untuk
6. Sendi Kaku mengeluh sulit 2. Kekuatan otot 73 membantu pasien dalam
menggerakan meningkat meningkatkan pergerakan
ekstremitas, 3. ROM meningkat 3. anjurkan mobilisasi sederhana
mengeluh nyeri saat 4. Kaku sendi yang harus dilakukan
bergerak, enggan menurun
melakukan 5. Nyeri menurun
pergerakan,
Rentang gerak
(ROM) menurun,
Gerakan terbatas,
Sendi Kaku
L. Setelah dilakukan intervensi
0 keperawatan selama 1 kali
5 pertemuan keluarga
0 mampu merawat :
4 Pergerakan Sendi I.1 Edukasi Latihan Fisik
4 1. pergelangan kaki (kiri) 23 1. identifikasi kesiapan dan
meningkat 89 kemampuan menerima infromasi
2. sediakan materi dan media
penkes
3. Jelaskan manfaat kesehatan dan
efek fisiologis olahraga
4. Jelaskan jenis latihan yang
sesuai dengan kondisi kesehatan
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA

N Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


o Tgl
1 Nyeri akut Keluarga mampu mengenal S:
Berhubungan dengan agen pencedera masalah Tn. A mengatakan lokasi nyerinya
dibuktikan dengan sulit tidur, tampak ManajemenNyeri berada di kaki
meringis, gelisah, frekuensi nadi Observasi Tn. A mengatakan sudah merasa
meningkat, bersikap protektif, tekanan 1. Mengidentifikasi lokasi, nyaman
darah meningkat, nyeri skala 8. karakteristik, durasi, Tn. A mengatakan skala nyerinya
frekuensi, kualitas, intensitas berada di angka 8 dalam rentang 10
nyeri skalanyeri
R/Tn. A mengatakan lokasi
nyerinya berada di bagian kaki . O : (berisikanhasildariluaran)
2. Mengidentifikasi skala nyeri 1. Keluhan nyeri menurun
/ TN. A mengatakan skala 2. Kesulitan tidur menurun
nyerinya berada di angka 8 dalam 3. Sikap protektif menurun
rentang 10 skalanyeri 4. Frekuensi nadi menurun
5. Tekanan darah menurun
Terapeutik 6. Pola nafas membaik
3. Memberikan teknik non
farmakologis untuk mengurangi A:
rasa nyeri Keluarga belum mampu mengenal
/ Memberikan kompres hangat masalah yang terjadi pada anggota
untuk menurunkan rasa nyeri keluarganya.

Edukasi Intervensi di hentikan no 1,2,


1. Menjelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
/ dengan menggunakan media P : Lanjutkan intervensi untuk masalah
informasi (leaflet dan flipchart) selanjutnya no 3, 4 dst
perawat melakukan pemaparan
informasi

2. Menjelaskan strategi meredakan


nyeri
Dengan menggunakan media
informasi ( leaflet dan Flip chart)
perawat melakukan pemaparan
informasi

Keluarga mampu memberikan


perawatan kenyamanan
Observasi :
1. Mengidentifikasi gejala yang
tidak menyenangkan(mis.
Mual, nyeri)
2. Mengidentifikasi masalah
emosioal.
Terapeutik:
1. Memberikan posisi yang
nyaman(posisi semi fowler)
2. Memberikan kompres dingin atau
hangat
3. Menciptakan lingkungan yang
nyaman
4. Memberikan pemijatan
5. Mendukung keluarga terlibat
dalam pengobatan
Edukasi :
1. Menjelaskan mengenai kondisi
pilihan pengobatan
2. Mengajarkan terapi relaksasi
3. Mengajarkan latihan pernafasan
Gangguan integritas kulit/ jaringan Keluarga mampu memberikan S : keluarga Tn. A mengatakan sudah
Berhubungan dengan kelebihan perawatan integritas kulit mampu melakukan perawatan pada
volume cairan dibuktikan dengan Observasi integritas kulit
Kerusakan Mengidentifikasikan O : suhu kulit membaik
lapisan kulit Nyeri, Kemerahan penyebab gangguan integritas Nyeri menurun
kulit(mis. Perubahan status Tekstur kulit membaik
nutrisi, penurunan
kelembaban, suhu lingkungan)
Terapeutik A :Keluarga sudah mampu dalam
1. Mengubah posisi tiap 2 jam melakukan perawatan integritas
sekali jika tirah baring kulit
2. Melakukan pemijatan pada
area penonjolan jika perlu
3. Menghindari penggunaan P : intervensi di berhentikan.
produk yang berbahan dasar
alkohol pada kulit kering
Edukasi
1. Menganjurkan menggunakan
pelembab(mis. Lotion)
2. Menganjurkan minum air yang
cukup
3. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
4. Menganjurkan mandi dengan
menggunakan sabun secukupnya.

Gangguan mobilitas fisik Berhubungan Keluarga mampu memberikan S: Tn. A sudah mampu menggerakan
dengan Kekakuan sendi dibuktikan dengan dukungan mobilisasi kakinya
mengeluh sulit menggerakan ekstremitas, Observasi O: pergerakan kaki meningkat
mengeluh nyeri saat bergerak, enggan 1.mengidentifikasi adanya nyeri atau Rentang gerak(rom) meningkat
melakukan pergerakan, Rentang gerak keluhan fisik lainnya Nyeri sudah menurun
(ROM) menurun, Gerakan terbatas, Sendi 2. memonitor kondisi umum selama Kaku sendi menurun
Kaku melakukan mobilisasi Gerakan terbatas menurun
Terapeutik: A: keluarga Tn. A sudah mampu
1. Memfasilitasi aktivitas memberikan dukungan mobilisasi dan
mobilisasi dengan alat edukasi fisik pada Tn. A.
bantu( alat bantu jalan) P: intervensi di berhentikan.
Edukasi
Menganjarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan(duduk di tempat
tidur)

Keluarga mampu memberikan


edukasi latihan fisik:
Observasi:
Mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik:
1. Menyediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan(leaflet)
2. Menjadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
Edukasi:
1. Menjelaskan manfaat
kesehatan dan efek fisiologis
olahraga
2. Mengajarkan latihan
pemanasan dan pendingan
yang tepat
3. Mengajarkan teknik
menghindari cedera saat
berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai