Anda di halaman 1dari 8

Bayu Akbar Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati.

Pengalaman Perawat Dalam


Merawat Pasien Total Care di Ruang ICU Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

PENGALAMAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN TOTAL CARE DI RUANG


ICU RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO

Bayu Akbar Khayudin1


ISTeK ICsada Bojonegoro
Corresponding author E-mail : bayuakbarbojonegoro@gmail.com

Nurfain2
ISTeK ICsada Bojonegoro Corresponding
author E-mail : nurfa.in21@gmail.com

Devi Retno Kusuma Hati3


ISTeK ICsada Bojonegoro Corresponding
author E-mail : deviretno197@gmail.com

ABSTRAK
WHO melaporkan bahwa setiap tahunnya terdapat 9,8-24,6% pasien sakit kritis yang dirawat di
ICU per 100.000 penduduk. Di Indonesia angka kematian di ICU mencapai 27,6%. Tingginya prevalensi
pasien kritis ini sejalan dengan berbagai permasalahan yang ada di ICU untuk diselesaikan, sehingga
kematian terjadi setiap tahunnya. Pasien yang di rawat di ICU pada umumnya adalah pasien kritis atau
total care yang memiliki tingkat kebutuhan berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengalaman perawat dalam merawat pasien total care di ruang ICU RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan tatap muka, yang
melibatkan 9 partisipan perawat yang berada di Ruang ICU RSUD Dr.R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik Colaizzi yaitu proses koding dan
sistematik. Hasil dari penelitian ini mendapatkan 8 tema. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dalam
melakukan perawatan pada pasien dengan total care perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
melakukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia hingga kebutuhan medis, dalam melakukan perawatan
perawat mengalami hambatan berupa kurangnya sarana prasarana dan kurangnya tenaga perawat yang
menyebabkan beban perawat meningkat, sehingga perawat beharap agar mendapatkan penamabahan pada
tenaga perawat dan sarana prasarana tercukupi. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan
penelitian terkait hubungan peningkatan beban kerja perawat dikarenakan kurangnya tenaga perawat

Kata Kunci : Ruang ICU, Perawatan, Total Care

ABSTRACT
WHO reports that annually there are 9.8-24.6% of critically ill patients admitted to the ICU
per 100,000 population. In Indonesia, the mortality rate in the ICU reaches 27.6%. The high
prevalence of critical patients is in line with the various problems that exist in the ICU to be
resolved, so that deaths occur every year. Patients who are treated in the ICU are generally
critical or total care patients who have different levels of needs. The purpose of this study was to
determine the experience of nurses in treating total care patients in the ICU room of RSUD Dr.
R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. This research design uses a qualitative method with a
phenomenological approach. The data collection used in-depth interviews with face-to-face
methods, which involved 9 nurse participants who were in the ICU Room of RSUD Dr.R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Data analysis in this study used the Colaizzi technique,
namely the coding and systematic process. The results of this study get 8 themes. The
conclusion of this study is that in caring for patients with total care nurses provide nursing care
by fulfilling basic human needs to medical needs, in carrying out nursing care, nurses
experience obstacles in the form of lack of infrastructure and lack of nurses which causes the
burden of nurses to increase, so nurses hope in order to get additional nursing staff and
adequate infrastructure. Suggestions for further researchers are expected to conduct research
related to the relationship between increasing the workload of nurses due to the lack of nurses

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.12 No.2, Agustus


1
2022 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN :
Bayu Akbar Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati. Pengalaman Perawat Dalam
Merawat Pasien Total Care di Ruang ICU Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

Keywords : ICU Room, Nursing, Total Care

PENDAHULUAN hingga menyebabkan kelelahan pada perawat


World Health Organization (WHO ) tahun Nurjanah, Sakkah, & Paridah, (2017)
2016 melaporkan bahwa setiap tahunnya Peneliti melakukan studi pendahuluan di
terdapat 9,8-24,6% pasien sakit kritis yang Ruang ICU RSUD Dr. R. Sosodoro
dirawat di ICU per 100.000 penduduk. Hasil Djatikoesoemo Bojonegoro didapatkan hasil
penelitian Hoffman & Needham (2013) dalam wawancara oleh dua orang perawat, dimana
Suwardianto, H. (2019) juga menunjukkan hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa
terdapat 476. 862 pasien (60%-80% dari total pengetahuan dan kompetensi serta pengalaman
pasien kritis di ICU) dengan 30% diantaranya dapat berpengaruh pada saat melakukan
tidak dapat kembali bekerja (non produktif) perawatan pada pasien, tidak hanya itu perawat
karena kehilangan kekuatan otot sebanyak 1 % - di ruang ICU sudah memiliki sertifikat seperti
2% setiap hari setelah pasien keluar dari ICU. ICU dasar, sertifikat BTCLS, sertifikat ACLS
Tingginya prevalensi pasien kritis ini sejalan dan sertifikat pendukung lainnya. Perawat
dengan berbagai permasalahan yang ada di ICU mengatakan pengalaman mereka pada saat
untuk diselesaikan, sehingga kematian terjadi melakukan perawatan dikatakan sudah cukup
setiap tahunnya akibat penyakit kritis hingga bagus hanya saja memiliki kendala di kurangnya
kronis di dunia meningkat sebesar 1,1-7,4 juta tenaga perawat, sehingga terkadang meminta
orang setiap tahunnya. Di Indonesia angka bantuan pada keluarga pasien untuk melakukan
kematian di ICU mencapai 27,6% (Suwardianto, tindakan yang dirasa diperlukan. Selain itu,
2019) Sedangkan pasien yang dirawat di ICU perawat selalu optimis saat melakukan
RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo perawatan pada pasien. Hal ini membuat peneliti
Bojonegoro pada tahun 2021 terdapat sejumlah tertarik untuk mengetahui pengalaman perawat
601 pasien dengan penyakit yang berbeda,dan ICU saat melakukan perawatan pada pasien total
angka kematian pada pasien yang dirawat care
sebanyak 141 pasien dalam kurun waktu satu
tahun. METODE PENELITIAN
Pasien kritis di unit perawatan intensive Penelitian ini menggunakan metode
(ICU) memiliki perawatan yang berbeda dengan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
perawatan pada pasien di ruang rawat inap Informan dalam penelitian ini berjumlah 9
lainnya, dilihat dari karateristik pasien, kondisi partisipan perawat ICU RSUD Dr R Sosodoro
kritis, lingkungan, peralatan medis tertentu yang Djatikoesoemo Bojonegoro, dengan
sesuai dengan kebutuhan pasien, serta menggunakan teknik purposive sampling.
kebutuhan biologis, psikologis, dan sosial Kriteria inklusi yaitu perawat ICU yang
(Lukmanulhakim, L., Afriyani, A., & Haryani, memiliki pengalaman merawat pasien total
A. 2019). Menurut Kisorio, et. al (2016) dalam care. Teknik pengumpulan data dilakukan
penelitiannya mengatakan permasalahan pasien dengan wawancara mendalam melalui tatap
total care di ICU yaitu kurangnya pemenuhan muka, dan melakukan observasi secara
kebutuhan psikologis. Pasien total care bersamaan. Proses Analisa data menggunakan
menyebabkan perubahan fisik sehingga akan teknik Colaizzi (Afiyanti & Rachmawati 2014).
terjadi kecemasan, dan ada perasaan takut dari
keluarga bahwa hidup pasien bisa terancam
(Bahrudin, 2020). HASIL DAN PEMBAHASAN
Perawat ICU memiliki resiko mengalami Hasil dari penelitian ini menghasilkan 8
stress, hal ini disebabkan karena beberapa hal tema
seperti, tuntutan untuk memberikan layanan
pada pasien kritis, jam kerja yang panjang, Tema 1 : Memberikan Asuhan
hubungan emosional dengan pasien, pasien Keperawatan Kepada Pasien Total Care
overlood, masalah pada manajemen, hingga Kebutuhan pasien diberikan dengan
masalah personal (Suryanto, 2018). Kurangnya menggunakan asuhan keperawatan
tenaga perawat dapat menyebabkan beban kerja
“Untuk selama ini kita memberikan
pada perawat menjadi tinggi atau berlebih
asuhan keperawatan untuk kebutuhan

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.12 No.2, Agustus


2
2022 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN :
Bayu Akbar Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati. Pengalaman Perawat Dalam
Merawat Pasien Total Care di Ruang ICU Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

makanan kita bisa, untuk kebersihan pasien


juga kita lakukan (P4)” keseluruhan, mulai dari makan, minum, hingga
“Iya jadi memberikan asuhan kebersihan dirinya dibantu, hal ini dikarenakan
keperawatan secara menyeluruh yang saya pasien dengan total care tidak dapat memenuhi
bilang, bukan hanya pada kebutuhan dasar, atau melakukan kegiatannya secara mandiri
selain itu juga harus ada kebutuhan sikologi sehingga memerlukan bantuan secara
yang menyangkut itu tadi rohani, sebagai menyeluruh pada perawat.
perawat harus bisa selain fisik, ya juga
mental diperlukan (P7)” Tema 2 : Memberikan Edukasi Kepada
Pemberian asuhan keperawatan pada pasien Keluarga Pasien Terkait Kondisi Dan
yaitu merupakan suatu proses keperawatan Tindakan Yang Akan Diberikan Kepada
dalam suatu pendekatan pemecahan masalah Pasien
yang ada pada pasien sehingga dalam Penjelasan edukasi diberikan pada keluarga
pelaksanaan asuhan keperawatan harus ada terkait kondisi dan tindakan yang akan
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, dilakukan pada pasien
pelaksanaan, dan evaluasi. Asuhan keperawatan “ Setiap keluarga pasien kan cemas
berbeda dengan medis, yang dalam hal ini dia gak tau soalnya pendekatan
merupakan tindakan keperawatan mandiri yang emosionalnya seperti banyak menjelaskan,
terpisah dari tindakan medis yang akan supaya tau, kalau enggak tau malah nanti
dilakukan pada pasien. Tujuan asuhan jadi komplen menenangkan keluarganya.
keperawatan itu sendiri adalah untuk Kondisinya kan terminal atau kritis kita
meningkatkan mutu pelayanan yang bermutu harus menjelaskan untuk memenenangkan
dengan indikator bahwa semua masalah yang keluarganya (P3)” “ Kita memberitahu
berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia dan menjelaskan kondisi pasien ataupun
teratasi. (Budiono & Pertami, 2016) tindakan yang akan dilakukan kita beri tau
Dalam memberikan asuhan keperawatan ke keluarga pasien
pada pasien yang berada di ruang ICU (P8) ”
diperlukan sifat caring untuk memenuhi Peran perawat sebagai educator atau
kebutuhan pasien mulai dari personal hygine, pendidik itu adalah membantu meningkatkan
makan, minum, BAB/BAK, hingga pada pemahaman klien di hal kesehatan , gejala
kebutuhan spiritual nya. Hal ini sejalan dengan penyakit bahkan tindakan yang diberikan
teori yang dikemukakan oleh Asmuji dan sehingga terjadi perubahan perilaku klien setelah
Rohmah (2010) dalam (Firmansyah, Noprianty, Pendidikan kesehatan yang dilakukan (Putri,
& Karana, (2019) perilaku caring dalam 2014). Dalam pemberian edukasi pada keluarga
pemberian asuhan keperawatan merupakan pasien dapat membantu meningkatkan
upaya dalam pemenuhan kebutuhan pasien pemahaman atau pengetahuan keluarga pasien
mulai dari perawat memberi kebutuhan dasar terkait kondisi dan tindakan yang akan di
manusia, dimana unsur-unsur yang dibutuhkan berikan pada pasien, seperti pemberian obat atau
manusia dalam mempertahankan keseimbangan tindakan yang lainnya. Hal ini sejalan dengan
fisiologi maupun pskologis seperti makan, penelitian yang telah dilakukan oleh Nabila, S.
minum,berpakaian, istirahat, M., Irianti, I. S., & Salsabila (2021) yang
BAK, BAB dan rasa aman dan perlindungan menyatakan bahwa memberikan edukasi dapat
diri. menambah pengetahuan, dan dengan
Perawat memberikan asuhan keperawatan bertambahnya pengetahuan akan merubah suatu
pada pasien total care yang berada di ICU perilaku. Pengetahuan merupakan domain yang
dengan cara memenuhi kebutuhan dasarnya sangat penting dalam membentuk tindakan atau
seperti makan, minum, kemudian personal perilaku seseorang (Fitriani, 2011).
hygine, setelah itu di dampingi dengan Pemberian edukasi yang baik sesuai
kebutuhan medis yang diperlukan berupa kompetensi perawat kepada keluarga pasien
pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien, dilakukan sesuai dengan kewajiban dan ranah
hal ini dikarenakan pasien total care merupakan perawat. Edukasi diberikan pada keluarga pasien
keadaan dimana seseorang memerlukan bantuan yang berada di ICU, karena pasien sedang
untuk memenuhi kebutuhannya secara menjalani perawatan kritis namun keluarga tidak
dapat mendampinginya, sehingga akan
menimbulkan kecemasan pada keluarga.

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.12 No.2, Agustus


3
2022 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN :
Bayu Akbar Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati. Pengalaman Perawat Dalam
Merawat Pasien Total Care di Ruang ICU Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

Edukasi yang biasa diberikan kepada keluarga


terkait pasien di ICU yaitu seperti penjelasan lainnya, mulai dari dokter seperti dalam
terkait bagaiman kondisi pasien saat ini dan melakukan konsultasi terkait kondisi paien
tindakan yang akan dilakukan pada pasien saat untuk diberikan terapi dalam pengboatan seperti
ini hingga seterusnya jika tindakan tersebut apa dan memberi masukan atau sesuatu yang
memiliki jangka panjang, dimana perlu harus dilakukan selanjutnya terkait kondisi
diketahui bahwa pasien dengan total care yang pasien
berada di ICU memiliki perawatan dengan
jangka waktu yang panjang atau lama, Tema 4 : Tindakan Pencegahan Resiko
tergantung pada kondisi pasien setiap harinya. Jatuh
Upaya pencegahan resiko jatuh
Tema 3 : Berkolaborasi Dengan Tim “ Kalau resiko jatuh mulai dari
Kesehatan Yang Lain identifikasi, pengkajian itu mulai dari
Menyadari bahwa diperlukannya kolaborsi pengkajian awal, pengkajian lanjutan, ada
bersama tim kesehatan yang lain disini setiap hari, ada pengkajian resiko
“ Kalo kolaborasi dengan tim lain jatuh awal sampai setiap hari terus dari
seperti, tim medis, gizi, farmasi, guna untuk penerapan pencegahane mulai dari
menunjang keberhasilan dalam pemasangan iku tanda segitiga kuning,
keperawatan pada pasien secara maksimal dari gelang, gelang pun ada dua kayak di
(P7)” kasih stiker sama gelang kuning khusus
“ Oh iya,, karna di ICU itu kan banyak kayak gitu (P5)”
sekali bidang profesi ya, yang ada di dalam Keselamatan pasien adalah suatu sistem
ICU yang melakukan perawatan kepada yang membuat perawatan pasien lebih aman
pasien. Jadi kita itu melakukan termasuk penilaian risiko, identifikasi dan
kolaborasinya ee dengan nutrisionis atau pengelolaan hal-hal yang terkait dengan risiko
gizi pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kolaborasi dengan fisioterapis jadi kemampuan untuk belajar dari insiden dan
misalnya pasien struk yang gak sadar, tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
butuh latihan dan lain-lain, nah itu kita meminimalkan risiko dan mencegah cedera,
konsulkan (P1)” yang disebabkan oleh kesalahan sebagai akibat
Kolaborasi dalam dunia kesehatan khusunya dari mengambil tindakan atau tidak mengambil
perawat memiliki peran yaitu bekerja sama tindakan yang seharusnya diambil. Insiden
dengan tim kesehatan yang meliputi tenaga keselamatan pasien adalah setiap kejadian dan
kesehatan seperti, dokter, perawat, gizi, kondisi yang tidak disengaja menyebabkan
radiologi, lab, farmasi, dan lain sebagainya. cedera yang dapat dicegah pada pasien.
Bersama-sama dalam upaya untuk Sembiring, (2020) dalam Sukma &Asmirajanti
meningkatkan pelayanan (2021).
keperawatan untuk klien. Upaya yang dapat Berdasarkan hasil penelitian Iriyanto Pagala,
dilakukan yaitu mulai dari diskusi untuk Zahroh Shaluhiyah, (2017), Putri, (2017), Jati,
menerapkan pelayanan yang tepat. Itulah (2018). Standar Operasional Prosedur pasien
sebabnya perawat tidak dapat menerapkan peran jatuh dilakukan pada saat perawat memberikan
ini jika tidak bekerjasama dengan tim kesehatan asuhan keperawatan seperti melakukan
lainnya. (Putri, 2014). pengkajian awal pasien masuk rumah sakit yang
Penelitian yang dilakukan oleh Edi terdiri dari mengidentifikasi pasien berisiko
Dharmana, dkk. (2018) menyatakan bahwa jatuh dengan More For Scal kemudian
kolaborasi antara tenaga kesehatan dalam menentukan tingkat risiko pasien jatuh (rendah,
pendekatan terkoordinasi sebagai pengambilan sedang, tinggi), kemudian dilakukan asesmen
keputusan tentang masalah kesehatan untuk ulang setiap perubahan perbaikan, serta
memastikan bahwa perawatan yang diberikan pemasangan stiker pasien yang berisiko jatuh
dapat diandalkan dan berkelanjutan sehingga pada pergelangan tangan pasien untuk
perawatan yang diberikan kepada pasien tetap mengetahui pasien mana yang berisiko jatuh
optimal dan dampak buurk pada kesehatan (Ginting, 2019).
pasien dapat berkurang. (Ita, Pramana, & Righo, Keselamatan bagi pasien merupakan salah
2021) satu prioritas bagi suatu pelayanan kesehatan,
Dalam sebuah asuhan keperawatan tidak dimana dalam hal ini tidak hanya menyangkut
lepas dari yang namanya kolaborasi bersama nayawa seseorang melainkan dapat
dengan tim kesehatan yang meningkatkan suatu mutu pelayanan

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.12 No.2, Agustus


4
2022 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN :
Bayu Akbar Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati. Pengalaman Perawat Dalam
Merawat Pasien Total Care di Ruang ICU Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

sebuah fasilitas kesehatan. Salah satu


keselamatan pasien yang perlu di perhatikan dan interpersonal dari dirinya sendiri dan juga
adalah resiko terjadinya jatuh pada pasien, pasien, dalam hal ini kebutuhan yang paling
sehingga perlu dilakukan upaya dalam mendasar yang perlu diberikan terlebih dahulu
pencegahan resiko jatuh.. Tindakan dalam upaya seperti kebutuhan biofisik yang paling
pencegahan resiko jatuh sendiri perlu dilakukan mendasar. (Alligood, 2017)
guna untuk mencegah atau meminimalisir Tindakan preventif dalam upaya
terjadinya kejadian resiko jatuh pada pasien total mempertahankan kesehatan yang dapat
care di ICU. Dalam upaya pencegahan perawat dilakukan adalah perawat memberikan
biasa melakukan pengkajian terlebih dahulu, kebutuhan dasar manusia, dimana unsur- unsur
dalam melakukan pengkajian perawat dapat yang dibutuhkan manusia dalam menjaga
mengkaji melalui keluarganya seperti bertanya keseimbangan fisiologis dan psikologis seperti
pada keluarga apakah pasien memiliki riwayat makan, minum, berpakaian, istirahat, buang air
pernah jatuh atau tidak, dan seterusnya hinga ke kecil, buang air besar dan rasa aman dan
pengkajian More For Scale, menentukan perlindungan diri (Firmansyah, Noprianty, &
tingkat risiko pasien jatuh ( rendah, sedang, Karana, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh
tinggi), kemudian perawat ICU memasangkan Elisabet, E., Dedi, B., & Sinaga, H. (2019) juga
tanda resiko jatu pada tempat tidur pasien, dan mengungkapkan perawat bersedia dalam
juga gelang penanda pada pasien bahwa pasien memberikan kebutuhan dasar pada pasien setiap
memiliki resiko jatuh, agar keluarga dan semua harinya, seperti pemberian obat, cairan dan
perawat mengetahui bahwa pasien memiliki nutrisi yang cukup pada pasien ketika mereka
riwayat atau resiko jatuh. bertugas disetiap harinya saat melakukan
pelayanan.
Tema 5 : Memenuhi Kebutuhan Dasar Selain itu perawat di ICU juga memenuhi
Manusia Pada Pasien Total Care kebutuhan pasien berupa kebutuhan spiritual,
Upaya perawat untuk memenuhi kebutuhan yang dimana ini ada keterkaitannya dengan
KDM pasien total care keyakinan yang dianut pasien dan dapat
“ Pemenuhan kebutuhan dasar seperti menenangkan pasien dan mengurangi
memandikan, terus kemudian eee,, kecemasan pada pasien. Hal ini didukung
personal hygine nya kayak gimana, terus dengan hasil penelitian Purwaningsih, R.
apa,, eee,, intinya kebutuhan-kebutuhan Asmaningrum, N & Wantiyah (2017) tentang
dasar dari pasien itu, kemudian juga hubungan pemenuhan kebutuhan spiritual pada
kebutuhan atau pemenuhan secara terapi klien rawat menunjukkan bahwa nilai p = 0,011
medisnya itu kita yang melakukan (P1) ” dan α = 0,05 ada hubungan antara perilaku
“ Ya sesuai dengan itu nya ada caring perawat dengan 76 pemenuhan
kebutuhan dasar manusianya, mulai dari kebutuhan spiritual. Perilaku caring perawat
kebutuhan dasar manusianya kita cukupi, dipersepsikan memuaskan (93,2%) dan
seperti dia butuh apa ya,, ee seperti kebutuhan spiritual dirasakan cukup (75,7%).
memandikan psien kita kan setiap pagi Kebutuhan dasar merupakan suatu hal yang
melakukannya supaya terjaga kesegaran mendasar untuk dipenuhi oleh perawat saat
tubuhnya (P2)” memberikan suatu asuhan keperawatan, seperti
Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan yang diketahui bahwa pasien dengan total care
dasar yang harus dipenuhi setiap harinya, sendiri tidak dapat memenuhi kebutuhannya
manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk
kebutuhan fisiologis atau biologis, kebutuhan memenuhi kebutuhannya, orang lain dalam hal
rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai, ini adalah perawat. Dimana dalam pemenuhan
kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan kebutuhan dasar untuk pasien total care mulai
aktualisasi diri. Kelima kebutuhan tersebut dari memberi kebutuhan seperti makan, minum,
digambarkan dalam bentuk hierarki yang sering hingga personal hygine, setelah itu didampingi
dikenal dengan hierarki kebutuhan Maslow. oleh memberikan kebutuhan medis seperti obat-
(Budiono & Pertami, 2016). Sedangkan menurut obatan yang diperlukan pasien. Selain
Jean Watson dalam membantu kebutuhan dasar kebutuhan seperti makan dan minum hingga
manusia, terdapat kebutuhan biofisik, lainnya, pasien dengan total care juga
psikofisik, psikososial,

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.12 No.2, Agustus


5
2022 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN :
Bayu Akbar Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati. Pengalaman Perawat Dalam
Merawat Pasien Total Care di Ruang ICU Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

memerlukan kebutuhan berupa spiritual,


dikarenakan pasien yang di rawat di ruang ICU Kurangnya tenaga perawat dapat
merupakan pasien dengan kondisi yang paliatif menyebabkan meningkatnya beban kerja
atau dalam kondisi kritis. Hal ini dapat perawat, sehingga akan berdampak pada
membantu pasien maupun keluarga unukj tetap penurunan kualitas kerja atau suatu pelayanan
yakin dengan kesembuhan atau menjadikan dalam kesehatan sehingga perawatan pada
motivasi agar selalu berfikir positif untuk pasien belum maksimal, sehingga dapat
kesembuhan pasien. berdampak buruk pada kesehatan pasien.
Perhitungan beban kerja perawat berdasarkan
Tema 6 : Kurangnya Tenaga Perawat jumlah tenaga perawat menurut perhitungan
Mengalami beberapa hambatan saat Gilles tenaga di ruang ICU RSUD Dr R Sosodro
melakukan perawtan pada pasien karena Djatikoesoemo Bojonegoro membutuhkan
kurangnya tenaga perawat. tenaga perawat kurang lebih 21 orang diruang
“ Tenaga nya yang kurang ya, karna ICU, dan kebutuhan tenaga perawat perharinya
kan sebenernya satu banding satu, jadiu yaitu 14 orang, sedangkan di ICU hanya
kam ribetnya buikan main yang dinas Cuma memiliki jumlah tenaga perawat 13 orang. Oleh
tiga, trus pasiennya kan 12 jdi gag sebab itu kurangnya tenaga perawat dapat
sebanding (P8) ” menyebabkan beban kerja yang meningkat. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
“ Kadang-kadang kalau melakukan total
oleh Nurjanah, Sakkah, & Paridah, (2017)
care dengan tenaga di icu yang kalu sesuai
dimana dalam penelitiannya mengatakan bahwa
perhitungan tenaganya bener-bener
kurangnya tenaga perawat dapat menyebabkan
kurang. (P9)”
beban kerja pada perawat menjadi tinggi atau
Kurangnya tenaga perawat di ICU dapat
berlebih.
menyebabkan perawatan pada pasien yang
kurang maksimal, hal ini dikarenakan yang
Tema 8 : Penambahan Perawat dan
seharusnya perawatan pada pasien dengan total
Sarana Prasarana
care yaitu perbandingan 1 banding satu dimana
Perawat berharap agar terdapat penambahan
dalam hal ini kurang memadai dikarenakan
pada jumlah perawat dan sarana prasarana agar
jumlah tenaga perawat ICU saat ini berjumlah
dapat memberikan perawatan secara maksimal
13 orang dan total pada pasien secara
“ Ditambah lagi Sarana prasarananya
keseluruhan berjumlah 12 orang, ini berbanding
di ICU itu paling gak mendekati idealnya
terbalik dengan kebutuhn pasien dan perawat,
sesuai dengan aturannya, terus tenga tim
dimana hal ini dapat menyebabkan beban kerja
diperawatan ICU juga ideal itu harapannya.
perawat yang meningkat. Menurut perhitungan
(P1) ”
Gilles tenaga di ruang ICU RSUD Dr R Sosodro
Dalam melakukan perawatan pada pasien,
Djatikoesoemo Bojonegoro membutuhkan
perawat memiliki harapan untuk adanya
tenaga perawat kurang lebih 21 orang diruang
penambahan tenaga perawat, agar lebih
ICU, dan kebutuhan tenaga perawat perharinya
memudahkan dan dapat memaksimalkan suatu
yaitu 14 orang, sedangkan di ICU hanya
tindakan pada pasien, sehingga beban perawat
memiliki jumlah tenaga perawat 13 orang. Oleh
yang awalnya meningkat dapat berkurang
sebab itu kekurangan perawat dapat
sedikit- demi sedikit. Hal ini dilakukan dimana,
menyebabkan perawatan yang kurang maksimal
jumlah tenaga perawat yang kurang serta sarana
Tema 7 : Merasa Beban Perawat dan prasarana yang minim dapat mengakibatkan
Meningkat Di Karenakan Jumlah Tenaga kurang maksimalnya suatu tindakan
Perawat Yang Kurang keperawatan pada pasien total care. Hal ini
Menyadari bahwa beban kerja perawat dapat dikarenakan pada saat melakukan perawatan
meningkat dikarenakan jumlah tenaga yang pada pasien dengan total care sendiri
kuran memerlukan waktu yang lebih banyak
dibandingkan dengan paien yang bukan total
“ Beban kerja lebih dengan istilahnya
care.
dengan jumlah tenaga kurang (P1)”
“ Beban kerja bertambah karna kan KESIMPULAN
tenaga perawat juga kurang (P9) ” Dalam merawat pasien total care perawat
memberian asuhan keperawatan dengan

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.12 No.2, Agustus


6
2022 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN :
Bayu Akbar Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati. Pengalaman Perawat Dalam
Merawat Pasien Total Care di Ruang ICU Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

melakukan pemenuhan pada kebutuhan dasar


hingga pada kebutuhan medis pasien. Selain itu Ita, K., Pramana, Y. & Righo, A., 2021.
dalam melakukan asuhan keperawatan pada Implementasi Interprofessional
pasien total care dibutuhkan jumlah tenaga Collaboration Antar Tenaga
yang sesuai dengan kebutuhan perawatan total Kesehatanyang Ada Di Rumah Sakit.
care, sehingga perawat perharap agar terdapat Jurnal Proners, July.
penambahan pada jumlah perawat.
Khayudin, B. (2015). Pengaruh Penyuluhan
SARAN Terhadap Respon Psikososial Keluarga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Pasien Yang Di Rawat Di Ruang Icu
menjadi tolak ukur serta refleksi diri tentang Rsud Sosodoro Djatikoesomo
pengalaman perawat saat melakukan perawatan Bojonegoro. Jurnal Ilmu Kesehatan
pada pasien total care. Dan dapat menjadi MAKIA, 1(1), 22-26.
sumber rujukan untuk peneliti selanjutnya
Khayudin, B. A., & HS, A. A. (2022).
DAFTAR PUSTAKA Pengalaman Praktikan Ners Terhadap
Afiyanti, Y. & Rachmawati, I. N., 2014. Proses Pembelajaran Praktik Profesi
Metodologi Penelitian Kualitatif Ners Masa Pandemi Covid-19 STIKes
Dalam Riset Keperawatan. Depok: ICsada Bojonegoro. Jurnal Ilmu
Pt Rajagrafindo Persada. Kesehatan MAKIA, 12(1), 60-64.

Alligood, M. R., 2017. Pakar Teori Khayudin, B. (2019). Pendidikan Prehospital


Keperawatan Dan Karya Mereka. 8 “First Aid” Keluarga Dengan
Ed. S.L.:S.N. Pendekatan Keluarga Binaan Di Desa
Sumberagung Kecamatan Dander
Anugerah, A., & Khayudin, B. A. (2019). Kabupaten
Konsumsi Obat Herbal Pada Pasien Bojonegoro. Jurnal Humanis (Jurnal
Hemodialisa Di RSUD Sosodoro Pengabdian Masyarakat Stikes
Djatikoesoemo Bojonegoro. Jurnal Icsada Bojonegoro), 3(1), 20-24.
Ilmu Kesehatan MAKIA, 9(2), 80-84.
Lukmanulhakim, L., Afriyani, A. & Haryani, A.,
Bachrudin, M., 2020. Kebutuhan Pasien Di 2019. Caring Efficacy And Nurse
Ruang Perawatan Intensif Ditinjau Caring Behavior In Taking Care Of
Dari Sudut Pandang Keluarga. Critical Patients. Jurnal Ners, April,
S.L.:Grup Penerbit Cv Budi Utama. Volume 14, Pp. 55-61.

Budiono & Pertami, S. B., 2016. Konsep Nabila, S. M., Irianti, I. S., Salsabila, S.,
Dasar Keperawatan. Surabaya (Jawa Hamidah, A., Rahmawati, F., Faizin,
Timur): Sinar Grafika Offset. M. K., ... & Rahem, A. (2021).
Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap
Efendi, Y., Khayudin, B., & Julianto, E. (2020). Pengetahuan Keluarga Terkait
SAMA RASA DEBAR (Sehat Dagusibu Antibiotik Di Daerah
Bersama Masyarakat Sadar Demam Surabaya Dan
Berdarah). Jurnal Humanis (Jurnal Sidoarjo. Jurnal Farmasi
Pengabdian Masyarakat STIKes Komunitas, 8(2), 38-44.
ICsada Bojonegoro), 5(1), 37-41.
Ns Asri Kusyani, M. K., & Kep, N. B. A. K.
Firmansyah, C. S., Noprianty, R. & Karana, I., M. ASUHAN KEPERAWATAN
2019. Perilaku Caring Perawat STROKE untuk mahasiswa dan
Berdasarkan Teori Jean Watson Di perawat profesional. GUEPEDIA
Ruang Rawat Inap. Jurnal Kesehatan
Vokasional, 22 Januari, 4(1), Pp. 33- Nurjanah, S., Sakka, A., & Paridah. (2017,
48. Januari). Analisis Beban Kerja Tenaga
Perawat Di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud)
Kota Kendari Tahun 2016.
JIMKESMAS Jurnal Ilmiah

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.12 No.2, Agustus


7
2022 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN :
Bayu Akbar Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati. Pengalaman Perawat Dalam
Merawat Pasien Total Care di Ruang ICU Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat,


2(5), 1-11. Retrieved Juli 17, 2022,
From HYPERLINK
"Https://Www.Neliti.Com/Publicatio
ns/186577/Analisis-Beban-Kerja-
Tenaga-Perawat-Di-Instalasi- Rawat-
Inap-Rumah-Sakit-Umun- Dae"
Https://Www.Neliti.Com/Publication
s/186577/Analisis-Beban-Kerja-
Tenaga-Perawat-Di-Instalasi- Rawat-
Inap-Rumah-Sakit-Umun- Dae

Nursalam, 2017. Manajemen Keperawatan.


5 Ed. Jakarta: S.N.

Pratiwi, L. A., Yetti, K. & Mashudi, D., 2020.


Optimalisasi Supervisi Pemberian
Edukasi Pasien Dan Keluarga Pada
Rumah Sakit Di Jakarta Selatan. Dunia
Keperawatan: Jurnal Keperawatan
Dan Kesehatan, July, 8(1), Pp. 231-
242.

Putri, A. A., 2016. Strategi Budaya Crakter


Caring Of Nursing. Bogor: Penerbit
In Media.

Sukma, M. C. & Asmirajanti, M., 2021.


Penerapan Keselamatan Pasien Oleh
Perawat Dalam Pencegahan Resiko
Jatuh Di Rumah Sakit. The 1st
National Nursing Conference
Universitas Esa Unggul “Building
Capacity Of Multidisciplinary
Research To Develop Homecare
Services”, 27-28 September.Pp. 58-
70.

Suryanto , A. P., 2018. Efektivitas Stress


Inoculation Training Untuk
Menurunkan Stres Pada Perawat
Intensive Care Unit (Icu). Doctoral
Dissertation, Universitas Airlangga.

S Suwardianto, H. & Sari, D. A. K. W., 2019.


Sleep Hygine, Strategi Mengurangi
Nyeri Pada Pasien Kritis. s.l.:Chakra
Brahmanda Lentera.

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.12 No.2, Agustus


8
2022 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN :

Anda mungkin juga menyukai