Disusun oleh :
Asih Budiati (1926010019)
Dosen Pengampu :
Ns. Hanifah, S.Kep., M.Kep
Usia lanjut merupakan tahap lanjut dari usia dewasa akhir, dimana lanjut usia akan dirasakan
oleh setiap individu yang diberikan umur panjang, dengan kisaran usia 60 tahun ke atas
(Widyanto, 2014). Menurut WHO lansia dibagi menjadi beberapa batasan berdasarkan usia,
antara lain pra lansia (45-59 tahun), lansia (60-74 tahun), lansia tua (75-90 tahun), dan lansia
sangat tua (>90 tahun) (Nugroho, 2012). Penderita hipertensi umumnya cenderung
mengalami stres psikososial, yaitu mencakup stres adaptasi, frustasi, overload, dan deprivasi.
Keadaan pikiran yang dialami oleh seorang hipertensi akan mempengaruhi pembacaan
tekanan darah pada saat dilakukan pemeriksaan. Lanjut usia adalah seseorang dengan usia 60
tahun ke atas. Pada lansia, terjadi penurunan kondisi fisik/biologis, kondisi psikologis, dan
juga perubahan kondisi sosial.lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut
dari suatu proses kehidupan yang di tandai dengan penurunan kemampuan tubuh dalam
beradaptasi dengan lingkungan. Pada lansia juga mulai terjadi perubahan struktural tubuh
yang merupakan proses degeneratif yang meliputi gangguan peredaran darah, penurunan
elastisitas pembuluh darah sehingga menyebabkan naiknya tekanan darah dan menyebabkan
penyakit hipertensi. Lansia yang mengalami penurunan kesehatan dan kemampuan fisik akan
menarik diri dari hubungan sosial yang mengakibatkan lansia tidak memiliki tempat untuk
berbagi dan cenderung menutup diri atau memikirkan masalahnya sendiri
Penurunan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan stress lingkungan sering
menyebabkan gangguan psikososial pada lansia. Dampak negatif terjadinya penurunan fungsi tubuh
dan perubahan yang terjadi terutama perubahan psikososial dapat menyebabkan depresi. Selain itu,
persoalan–persoalan hidup yang mendera lanjut usia seperti pensiun yang terpaksa, kematian
pasangan, perubahan kemunduran kemampuan atau kekuatan fisik dan kemunduran kesehatan serta
penyakit fisik, kedudukan sosial, keuangan, penghasilan dan rumah tinggal sehingga mempengaruhi
rasa aman lansia, dan menyebabkan depresi (Azizah, 2011). Penurunan kondisi fisik pada lansia akan
membawa ke kondisi fisik yang rawan terhadap berbagai macam penyakit, kemudian akan
menghadirkan berbagai macam gangguan fungsional dan penyakit pada lansia tidak hanya akan
berpengaruh pada kondisi fisik namun juga akan berpengaruh pada kondisi psikisnya. Faktor
psikologis ditandai dengan adanya konflik yang tidak terselesaikan (cemas, rasa bersalah),
kemunduran daya ingat serta adanya ganguan kepribadian. Faktor sosial yang berpengaruh adalah
kurangnya interaksi sosial (isolasisosial) dan kesepian yang dialami lansia .
Salah satu jenis terapi modalitas yang paling efektif dan mudah untuk menurunkan depresi pada lansia
adalah Life Review Therapy. Terapi life review dilakukan oleh lansia dengan cara merecall tentang
kejadian pada kehidupan masa lalu hingga sekarang dengan melibatkan orang yang dicintai dengan
menceritakan tentang keluarga inti, tahun awal (kelahiran anak), riwayat pekerjaan, riwayat pasangan,
pernikahan anak,keluarga dan teman, dan tentang rekreasi. Terapi life review membantu seseorang
untuk mengaktifkan ingatan jangka panjang sehingga lansia dapat mempertimbangkan untuk
mengubah kualitas hidup menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Stress psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam
kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau menanggulangi
stress yang timbul. Seorang hipertensi saat pikirannya dalam keadaan seperti ini maka akan
cenderung membuat tekanan darah mengalami kenaikan . Stres yang tidak dapat diatasi akan
membuat lansia semakin mengalami kemunduran fisik. Kemunduran fisik pada lansia
diakibatkan oleh lansia yang berfikiran atau persepsi buruk mengenai gejala dan perubahan
yang dialami oleh tubuh lansia. Hubungan Stress Psikososial dengan Tekanan Darah Lansia
di Puskesmas Karanganyar Tahun 2021
Hasil analisis spearman rank menunjukan bahwa nilai p 0,462 (p>0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara stress psikososial dengan Beberapa faktor
yang membuat lansia rentan terhadap stres baik dalam faktor biologis, fisik, psikologis, dan
sosial. Khususnya kemunduruan dibidang psikologis dan sosial seringkali terjadi disebabkan
oleh kehilangan anggota keluarga, merasa dikucilkan dengan tampilannya saat ini atau
kesadaran akan kematian. hipertensi yang terjadi pada lansia berhubungan dengan kondisi
stres yang akan mempengaruhi pola makan, waktu istirahat. lansia akan mengalami
perubahan aspek psikologis seperti adanya kecemasan, keterasingan dari lingkungan sekitar,
perasaan tidak berguna, dan ketidakberdayaa.
Yuliana, E., Kurniawan, W. E., & Wirakhmi, I. N. (2021, November). Hubungan Faktor Stres
Psikososial pada Lansia dengan Tekanan Darah di Puskesmas Karanganyar Kabupaten
Purbalingga. In Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (pp. 163-
168).
Febriyona, R., Paneo, I., & Pomalingo, N. W. (2021). PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRRESIF
TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRESS PSIKOSOSIAL LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA
WERDHA ILOMATA KOTA GORONTALO. Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan), 9(1), 892-897.
Nikmah, K., Lumadi, S. A., & Maria, L. (2021). Efektifitas Life review Therapy Terhadap Penurunan Depresi
Pada Lansia Di Posyandu Gatot Koco Desa Pakisaji Kab. Malang. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 6(2).
Utami, A. (2019). The level of knowledge, attitudes and family skills in caring elderly in psychosocial
function: Tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dalam merawat fungsi psikososial
Lansia. Jurnal Kesehatan Komunitas, 5(3), 212-217.
Nugraha, E. A., Nuraini, T. P., Marti, L. D., & Cahyo, F. D. (2020). ASPEK PSIKOSOSIAL PADA
WANITA GERIATRI DENGAN CEREBROVASCULAR ACCIDENT DAN FRAKTUR TIBIA DEXTRA.