OLEH:
AISYAH NOVITA,A.Md.Kep
K O N S E P P E N C E G A H A N P E N YA K I T PA D A
LANSIA
Menurut teri H.L. Bloom, status kesehatan seseoran dipengaruhi oleh empat faktor
yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor
keturunan. Gunawan (2007) menemukan ada beberapa faktor yang sering
menyebabkan terjadinya penyakit kronis atau regeneratif pada seseorang . faktor
faktor tersebut Antara lain adalah kebidanan hidup (perilaku), ciri perseorangan, dan
keturunan. Pada bebagai kajian serta penelitian, penyakit kronis biasanya tidak
disebabkan oleh satu faktor saja. Oleh karena itu penyakit kronis dikatakan bersifat
multifaktorial. Namun penyebab utama penyakit kronis adalah pola atau kebiasaan
hidup yang tidak sehat (Handajani et al. 2010)
Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa kebiasaan hidup juga
berpengaruh besar pada kejadian kematian akibat penyakit degeneratif/kronis.
The Un 13 High-Level Meeting on Non-communicable Disease Tahun 2001
menyebutkan bahwa salah satu intervensi utama untuk mengendalikan PTM
adalah memperbaiki kebiasaan hidup seperti kebiasaan merokok, kebisasan
berolah raga, konsumsi garam, lemak, gula, alkohol, serta aktivitas fisik yang
baik (Kemenkes, 2011). Pencegahan penyakit kronis dapat dilakukan dengan
melakukan pengendalian terhadap faktor risikonya (Depkes RI, 2006).
Pengendalian faktor risiko penyakit kronis merupakan tindak
pencegahan penyakit kronis. Dimana pada lansia tindakan
pengendalian faktor risiko penyakit kronis dapat berupa
pengendalian kebiasaan hidup lansia sebagai pencegahan primer
yang meliputi kebiasaan merokok, kebiasaan mengonsumsi
garam, kebiasaan berolahraga, serta kebiasaan memanfaatkan
waktu luang (Tirtayasa, 2008).
1. KEBIASAAN
MEROKOK