Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan dan Performa Fisik

Puncak performa fisik diraih sebelum kita berusia 30 tahun, seringkali antara usia 19 hingga
26tahun. Dimasa dewasa awal, kita tidak hanya meraih puncak performa fisik-di masa ini
performa fisik kita juga menurun. Kesehatan dan kekuatan otot memperlihatkan penurunan di
usia sekitar 30. Dagu yang mulai memperlihatkan tanda-tanda penurunan di usia sekitar 30.
Dagu yang merosot dan perut yang menonjol juga mulai tampak. Berkurang kemampuan fisik
merupakan keluhan umum dialami orang-orang yang mulai memasuki usia tiga puluhan.
KESEHATAN
Angka kematian individu ketika beranjak dewasa dua kali lebih dari remaja. Individu yang
beranjak dewasa mengalami kesehatan kronis,masalah pernapasan, dan flu dibanding ketika
mereka masih mereka masih anak-anak. Kendati sebagian besar mahasiswa tahu cara mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan, mereka tidak menerapkan pengetahuan dan informasi
yang mereka punya dengan baik terhadap diri mereka sendiri.
Sebagian besar kebiasaan merugikan kesehatan yang terbentuk pada masa remaja semakin
melekat pada masa beranjak dewasa. Kurang bergerak,diet,obesitas,penyalahgunaan zat terlarang
, perawat kesehatan reproduksi, dan akses perawatan kesehatan semakin perawatn kesehatan
yang semakin memburuk pada masa beranjak dewasa. Ketika beranjak dewasa dan masa dewasa
awal, beberapa individu berhenti memikirkan bagaimana gaya hidup akan mempengaruhi
kesehatan mereka nantinya ketika dewasa. Ketika kita beranjak dewasa, banyak dari kita
mengembangkan pola tidak sarapan, makan tidak teratur dan mengandalkan kudapan sebagai
sumber makanan utama sepanjang hari, makan berlebihan sampai melebihi batas batas berat
badan normal untuk usia kita, menjadi perokok sedang atau berat, minum alcohol sesekali atau
menjadi peminum berat, tidak berolahraga, dan kurang tidur dimalam hari.
Gaya hidup semacam ini terkait dengan kesehatan yang buruk, yang akan pada nantinya
mempengaruhi kepuasan hidup. Kepuasan hidup orang dewasa muda secara positif berhubungan
dengan tidak merokok, berolahraga secara teratur, mengkonsumsi buah dan membatasi asupan
lemak, dan tidak mengkonsumsi alcohol.

Profil kesehatan orang dewasa muda bisa ditingkatkan dengan mengurangi insiden gaya hidup
tertentu yang merugikan kesehatan, seperti makan berlebihan, dan dengan menjalani gaya hidup
yang meningkatkan kesehatan yang mencakup kebiasaan makan yang meningkatkan kesehatan
yang mencakup kebiasaan makan yang baik, olahraga teratur, dan tidak menyalahgunakan obatobatan.
POLA MAKAN DAN BERAT TUBUH
Obesitas adalah masalah kesehatan yang serius dan banyak melanda individu. Obesitas berkaitan
dengan

meningkatnya

resiko

terserang

penyakit

hipertensi,

diabetes,

dan

penyakit

kardiovaskular. Berat badan berlebih atau obesitas berhubungan dengan kesehatan mental.
Sebagai contoh, studi terbaru mengungkapkan bahwa wanita yang kelebihan berat badan lebih
besar kemungkinan untuk menderita depresi disbanding wanita dengan berat badan normal.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi obesitas :
1. Hereditas
Peranan komponen genetik terhadap obesitas.
2. Leptin
Sebuah protein yang berperan dalam menimbulkan rasa kenyang dan dilepaskan oleh selsel lemak. Leptin mengakibatkan berkurangnya nafsu makan dan meningkatnya
pelepasan energi ( berfungsi sebagai hormon anti-obesitas ). Pada manusia, konsentrasi
leptin berkaitan dengan berat tubuh, presentase lemak tubuh, turunnya berat tubuh dalam
sebuah episode diet, dan presentase turunnya berat tubuh secara kumulatif.
3. Set Point
Jumlah lemak dalam tubuh merupakan factor yang penting dalam set point. Lemak
tersimpan dalam sel-sel adipose. Jika sel-sel ini diisi, seseorang tidak akan merasa lapar.
Ketika berat tubuh seseorang bertambah, jumlah sel-sel lemak mereka meningkat.
Individu dengan berat tubuh normal memiliki 30 hingga 40 juta sel-sel lemak. Individu
yang gemuk memiliki 80 hingga 120 juta sel-sel lemak. Sejumlah ilmuan menyatakan
bahwa sel-sel lemak ini dapat menyusut namun tidak dapat hilang.
4. Faktor -faktor lingkungan
Faktor-faktor lingkungan berperan penting dalam obesitas ( wardlaw & Smith,2011 ).
Mes
Diet

Ketika obesitas meningkat, diet menjadi obsesi bagi sebagian besar orang Amerika. Beberapa
diantara mereka berhasil menurunkan berat tubuhnya dalam jangka panjang. Penelitian
terbaru yang melihat hasil jangka panjang dari diet pembatasan kalori mengungkapkan
bahwa sepertiga hingga dua per tiga pelaku diet pembatasan kalori mengungkapkan bahwa
sepertiga hingga dua per tuga pelaku diet kembali mengalami kenikan berat badan yang lebih
besar dibanding berat badan yang berhasil mereka turunkan saat berdiet.
Memang, program penurunan berat tubuh yang paling efektif adalah yang melibatkan
olahraga.
Studi terbaru menyimpulkan bahwa orang dewasa yang melakukan program diet sekaligus
olahraga bisa menurunkan berat badan lebih banyak dibanding mereka yang hanya mereka
melakukan diet. Studi terhadap 2.000 orang dewasa di Amerika Serikay menemukan bahwa
berolahraga selama 30 menit perhari,makan teratur, dan menimbang berat badan mereka
setiap hari merupakan strategi utama yang digunakan oleh pelaku diet yang sukses
dibandingkan dengan pelaku diet yang tidak berhasil. Studi terbar juga menunjukan bahwa
penimbangan berat secara teratur setiap hari terkait dengan memelihara berat badan.
OLAHRAGA SECARA TERATUR
Salah satu factor yang mendorong para ahli menghimbau agar orang berolahraga adalah
karena olahraga dapat membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lain.
Olahraga tidak hanya berguna untuk kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental. Secara
khusus, olahraga dapat memperbaiki konsep-diri serta mengurangi kecemasan dan depresi.
Meta analasis memperlihatkan bahwa seperti halnya psikoterapi, olahraga efektif dapat
mengurangi depresi. Riset mengenai keuntungan olahraga memperlihatkan bahwa aktifitas
sedang dan intensif dapat memberikan keuntungan yang bersifat fisik maupun psikologis.
Kesenangan dan kenikmatan yang diperoleh dari olahraga aerobik. Disamping manfaat yang
diperoleh dari olahraga ini sendiri, dapat membuat olahraga ini menjadi aktifitas yang sangat
penting bagi kehidupan kita.
Strategi yang menjadikan olahraga dalam kehidupan
1.

2.
3.
4.

PENYALAHGUNAAN OBAT
Pada remaja, mahasiswa dan orang dewasa pria lebih besar kemungkinannya
menggunakan obat-obatan dibandingkan wanita. Dilaporkan hanya 20 persen mahasiswa
yang dilaporkan tidak mengonsumsi alcohol.
Alkohol berhubungan mabuk-mabukan dan alkoholisme.
A. Mabuk-mabukan
Sering dilakukan oleh mahasiswa, hal ini sering memakan korban para mahasiswa.
Mabuk-mabukan yang kronis sering dijumpai diantara mahasiswa pria dibandingkan
mahasiswa wanita serta mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah,khususnya di asrama
mahasiswa pria.
Dalam survei nasional mengenai pola minum di 140 kampus, ditemukan bahwa
setengah dari para mahasiswa yang gemar mabuk-mabukan itu memiliki masalahmasalah sebagai berikut.
A. Bolos dari kelas
B. Cedera Fisik
C. Bermasalah dengan polisi
D. Melakukan seks tanpa pengaman
Sebagai contoh, para mahasiswa yang mabuk-mabukan itu 11 kali lebih banyak yang ketinggalan
dalam mengikuti pelajaran di sekolah, 10 kali lebih sering mengemudi setelah minum, dan dua
kali lebih sering melakukan hubungan seks tanpa pelindung dibandingkan para mahasiswa yang
tidak mabuk-mabukan. Penggunaan kadar alcohol yang lebih tinggi secara konsisten dikaitkan
dengan pengambilan resiko seksual yang lebih tinggi seperti terlibat hubungan seks
bebas,berhubungan seks tanpa kontrasepsi, dan pelecehan seksual. Hal yang menjadi perhatian
khusus adalah meningkatnya aktifitas mabuk-mabukan oleh wanita dimasa beranjak dewasa.
Dalam sebuah studi longitudinal nasional, mabuk-mabukan yang dilakukan oleh wanita berusia
19 hingga 22 tahun meningkat dari 28 % ditahun 1995 menjadi 34% ditahun 2007. Sebuah studi

longitudinal menunjukan bahwa mabuk-mabukan mencapai puncaknya pada usia 21 sampai 22


tahun kemudian menurun pada sisa rentang usia 20 puluhan.
Alkoholisme
Alkoholisme adalah suatu gangguan konsumsi berkadar alcohol yang bersifat jangka-panjang,
berulang, tidak terkontrol, kompulsif, dan berlebihan sedemikian rupa, sehingga menggangu
kesehatan dan relasi sosial peminumnya. Satu dari Sembilan individu yang minum dapat
mengarah pada alkoholisme.
Hasil dan pemulihan positif dari alkoholisme diprediksi oleh beberapa factor tertentu :
1. Pengalaman negative yang kuat berkaitan dengan minum
2. Menemukan ketergantungan substitusi yang dapat mengimbangi penyalahgunaan obat,
seperti meditasi, olahraga, atau makan berlebihan
3. Memiliki dukungan sosial yang baru
4. Bergabung dengan kelompok inspirasioanl, seperti organisasi keagaman

Merokok dan Nikotin


Merokok berkaitan dengan 30% kematian karena kanker, 21 % kematian karena penyakit
jantung, dan 82% kematian karena penyakit paru-paru kronis. Kebayakan perokok dewasa ingin
berhenti, tapi ketergantungan mereka terhadap nikotin sering membuat mereka susah berhenti.
Nikotin, yang merupakan zat aktif yang terdapat pada rokok, merupakan sebuah stimulant yang
dapat meningkatkan

energi

dan kewaspadaan, serta

memberikan

pengalaman yang

menyenangkan pada perokok. Nikotin juga merangsang neurotransmitor yang dapat memberi
efek menenangkan atau mengurangi rasa sakit.

Anda mungkin juga menyukai