Anda di halaman 1dari 11

JNJ Vol. 2, No.

2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
Caring Perawat di RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo

Dr. Hj. Rosmin Ilham, S.Kep., Ns., MM(1), dr. Muhammad Nur Syukriani Yusuf, M.Med.Ed(2) Risky
Inaku., S.Kep., Ns(3)
1
STIKES Tanawali Persada Takalar
2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo
Emai: rosmin_ilham@yahoo.com

Abstrak
Caring adalah sikap peduli, menghormati dan menghargai orang lain. Caring sangat dibutuhkan dalam tatanan
layanan keperawatan, karena caring inti dari praktik keperawatan. Caring perawat merupakan perilaku perawat
yang ditunjukan kepada pasien dalam memberikan asuhan keperawatan seperti memberi rasa nyaman, perhatian,
peduli, terampil, memberi sentuhan, memenuhi kebutuhan pasien, serta mengunjungi pasien. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran caring perawat di RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo. Desain
dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien rawat inap (interna kelas 1 dan 2, interna kelas 3, bedah, VIP, anak, dan ICU) di RSUD Tani dan
Nelayan Kabupaten Boalemo yang berjumlah 247 responden. Sampel penelitian berjumlah 153 responden
dengan teknik sampling propotional stratified sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 109 responden (71,2%) caring perawat tinggi dan sebanyak 44
responden (28,8%) caring perawat rendah. Kesimpulannya sebagian besar caring perawat di RSUD Tani dan
Nelayan Kabupaten Boalemo tinggi. Saran bagi perawat perlu ditingkatkan lagi penerapan caring perawat dalam
melakukan pelayanan terhadap pasien dan juga bisa dijadikan sebagai acuan untuk evaluasi kinerja perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien minimal 6 bulan sekali.

Kata kunci: caring, perawat

Abstract
Caring is a caring attitude, respecting, and appreciating others. Caring is desperately needed in nursing service
due the caring is the core of nursing practice. Nurse caring is nurse behavior addressed to patients is providing
nursing care namely providing a sense comfort, paying attention, caring, skillful, giving touch, fulfilling
pattient`s needs, as well as visiting patients. The research aimed to find out the overview of nurse`s caring
behavior at RSUD Tani dan Nelayan, Boalemo District. It applied descriptive research design. The population
of this research was all of the inpatient (Interna Class 1, Class 2, and Class 3, Surgical, VIP, Chlidren, and ICU)
at RSUD Tani dan Nelayan, Boalemo District which amounted to 247 respondents. Moreover, the research
samples were 153 respondents selected through propotional stratified sampling technique. Meanwhile, the
research instrument employed questionnaire. The finding revealed that there were 109 respondents (71,92%)
had high nurse caring behavior, and 44 respondents (28,8%) had low nurse caring behavior. In conclusion,
mostly nurse`s caring behavior at RSUD Tani dan Nelayan, Boalemo District was in high category. It was
recommended to the nurse to improve further the application of nurse caring behavior in providing service to
patients, and it also could be utilized as a reference of nursing performance evaluation in proyiding health
service to patients at least once in six months.

Keywords: Caring, Nurse

Pendahuluan kebutuhan dan keinginan pasien dengan tetap


Rumah sakit memiliki peran yang mengacu pada kode etik profesi. Dalam
sangat strategis dalam upaya mempercepat perkembangan teknologi yang pesat dan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. persaingan yang semakin ketat, maka rumah
Paradigma baru pelayanan kesehatan sakit dituntut untuk terus melakukan
mengharuskan rumah sakit memberikan
pelayanan berkualitas sesuai dengan
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 173
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
peningkatan kualitas pelayanannya. biologis menjadi fokus utama perawat
(Kemenkes RI, 2010). sehingga kebutuhan lainnya seperti kebutuhan
Perawat adalah individu (seseorang psikologis, sosial, dan spiritual klien kurang
profesional) yang mempunyai kemampuan, mendapat perhatian.
tanggung jawab melakukan asuhan Menurut Tiara dan Lestari (2014) dari
keperawatan yang telah lulus jenjang hasil penelitiannya dari 96 responden
pendidikan keperawatan. Salah satu tindakan didapaptkan juga bahwa sebagian besar
yang diharapkan adalah tenaga perawat dapat respondennya merasa kurang puas dengan
membina hubungan baik dengan pasien yaitu pelayanan caring perawat terhadap pasien
dapat melalui teknik dan sikap komunikasi sebesar 47 orang (49%), yang cukup puas
serta berperilaku caring selama memberikan sebanyak 34 orang (34,5%), dan responden
asuhan keperawatan kepada pasien agar sangat puas hanya 15 orang (15,5%). Hal ini
kebutuhan pasien dapat terpenuhi. Salah satu dikarenakan terdapat faktor lain yang
cara mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mempengaruhi caring pada pasien seperti
sikap caring. (Darmawan, 2017) pengalaman dan faktor demografi responden
Caring merupakan sikap peduli, dalam menerima pelayanan perawat. Dan
menghormati, dan menghargai oran lain. biasanya juga seseorang pasien yang pada
Caringsangat dibutuhkan dalam tatanan masa sehat terbiasa hidup dengan pelayanan
layanan keperawatan, karena caring yang sepenuhnya dipusatkan pada pemuasan
merupakan inti dari praktek keperawatan. semua keinginan, tentu sewaktu mendapat
Caring merupakansuatu cara pendekatan yang perawatan akan menuntut perlakuan yang
dinamis, dimana keperawatan bekerja untuk sesuai dengan yang diperolehnya dalam
lebih meningkatkan kepeduliannya kepada kehidipan sehari-hari.
klien. (Purwaningsih, 2018) Berdasarkan hasil penelitian dari
Menurut Supriatin (2015) tentang Sumartini (2017) menjelaskan bahwa caring
caring perawat dari hasil penelitannya tersebut dipengauhi oleh beberapa faktor yang
menunjukkan sebagian besar (58,5%) caring menyebabkan penerapan caring oleh
perawat pelaksana masih kurang. Hal ini perawatadalah beban kerja, lingkungan,
didapat terjadi karena kebanyakan perawat pengetahuan dan pelatihan caring. Dan
terlibat secara aktif dan memusatkan diri pada adapula faktor yang mempengaruhi caring
fenomena medik, seperti cara diagnostik dan yaitu faktor internal daneksternal. Faktor
cara pengobatan. Akibatnya, perawat internal yaitu persepsi, emosi, dan motivasi.
kekurangan waktu dalam memberikan Sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan
perhatian pada tugas care klien. Selain itu juga sekitar, baik fisik maupun non fisik seperti :
perawat lebih menekankan perilaku caring iklim, manusia, social, ekonomi, dan
fisik daripada afektif. Pemenuhan kebutuhan kebudayaan.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 174
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
Berdasarkan hasil data awal yang Sampel adalah 153 responden yang ditentukan
dilakukan oleh peneliti tanggal 19 oktober dengan teknik Stratified Propotional
2019 dilakukan pada 10 pasien diruang rawat Sampling. Instrument yang digunakan dalam
inap RSUD Tani dan Nelayan Kabupaten penelitian ini adalah lembar kuisioner dengan
Boalemo didapatkan sebanyak 3 pasien 41 pernyataan terdiri dari 29 pernyataan positif
mengatakan bahwa perawat memberikan dan 12 pernyataan negatif.
pelayanan dengan baik. Dari 3 pasien tersebut Hasil Penelitian
2 diantaranya mengatakan perawat saat
Berdasarkan hasil penelitian yang
melakukkan tindakan selalu tersenyum, ramah,
dilakukan di RSUD Tani dan Nelayan
dan selalu menanyakan keluhan pasien yang
Kabupaten Boalemo khususnya diruangan
dirasakan. Sedangkan 7 pasien menyatakan
rawat inap diperoleh distribusi frekuensi
bahwa perawat masih kurang dalam
responden sebagai berikut :
memberikan pelayanan dikarenakan terlalu
sibuk dengan urusannya sendiri dan perawat Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Di RSUD Tani Dan Nelayan Kabupaten Boalemo
kurang bisa menyampaikan dengan jelas
ketika memberikan pendidikan kesehatan atau No Umur n %

informasi tentang penyakit pasien, dan kurang 1 12 – 16 Tahun 2 1,3

memperhatikan pasien terkait dengan 2 17 – 25 Tahun 43 28,1

keyakinan pasien. Dan juga dari 7 pasien 3 26 – 35 Tahun 63 41,2


4 36 – 45 Tahun 21 13,7
tersebut 4 diantaranya juga mengatakan
5 46 – 55 Tahun 19 12,4
perawat kurang perhatian pada pasien,
6 56 – 65Tahun 5 3,3
berbicara dengan nada keras. Dan disaat
TOTAL 153 100
mintakan bantuan perawat tidak segera
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
menolongnya malahan acuh tak acuh dengan
bahwa dari 153 responden yang diteliti,
keluhan pasien tersebut. Penelitian ini
sebagian besar responden berumur antara 26–
bertujuan untuk mengetahui gambaran
35 tahun sebanyak 63 responden (41,2%), dan
caring perawat di RSUD Tani dan Nelayan paling sedikit yang berumur 12-16 tahun
Kabupaten Boalemo. sebanyak 2responden (1,3%).
Metode Penelitian
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis
Penelitian dilaksanakan di ruang rawat
Kelamin Di RSUD Tani Dan Nelayan Kabupaten
inap (interna kelas 1&2, interna kelas 3, Boalemo

bedah, VIP, anak, dan ICU) RSUD Tani dan No Jenis Kelamin n %
Nelayan Kabupaten Boalemo. Desain 1 Laki – Laki 60 39,2
penelitian yang digunakan adal desain 2 Perempuan 93 60,8
penelitian Deskriptif. Populasi dalam TOTAL 153 100
penelitian ini sebanyak 243 responden dan
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 175
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Caring
Perawat Di RSUD Tani Dan Nelayan Kabupaten
bahwa dari 153 responden yang diteliti, Boalemo
Caring Perawat
sebagian besar responden berjenis kelamin
No Ruangan Total %
Tinggi % Rendah %
perempuan sebanyak 93 responden (60,8%),
dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1 Interna 9 69,2 4 30,8 13 100

60 responden (39,2%). 1&2

2 Interna 3 41 69,5 18 30,5 59 100

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan 3 Bedah 18 75 6 25 24 100


Pendidikan Di RSUD Tani Dan Nelayan
Kabupaten Boalemo 4 VIP 6 100 0 0 6 100

No Pendidikan n % 5 Anak 17 68 8 32 25 100

1 SD 51 33,3 6 ICU 18 69,2 8 30,8 26 100

2 SMP 29 19,0 TOTAL 109 71,2 44 28,8 153 100

3 SMA 45 29,4 Berdasarkan hasil penelitian pada


4 Diploma 10 6,5
tabel 5, menunjukkan bahwa dari 153
5 Sarjana 18 11,8
responden yang diteliti, sebagian besar
TOTAL 153 100
responden caring perawat tinggi sebanyak 109
Berdasarkan tabel 3, menunjukkan
responden (71,2%) yang terdiri dari 9
bahwa dari 153 responden yang diteliti,
responden (69,2%) diruangan interna kelas
sebagian besar responden berpendidikan SD
1&2, 41 responden (69,5%) diruangan interna
sebanyak 51 responden (33,3%), dan paling
kelas 3, 18 responden (75%) diruangan bedah,
sedikit yang berpendidikan diploma sebanyak
6 responden (100%) diruangan VIP, 17
10 responden (6,5%).
responden (68%) diruangan anak, dan 18
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama responden (69,2%) diruangan ICU. Sedangkan
Dirawat Di RSUD Tani Dan Nelayan Kabupaten caring perawat rendah sebanyak 44 responden
Boalemo (28,8%) yang terdiri dari 4 responden (30,8%)
No Lama Dirawat n % di ruangan interna kelas 1&2, 18 responden
1 3 – 5 Hari 117 76,5 (30,5%) diruangan interna kelas 3, 6
2 > 5Hari 36 23,5 responden (25%) di ruangan bedah, 8
TOTAL 153 100 responden (32%) di ruangan anak, dan 8
Berdasarkan tabel 4, menunjukkan responden (30,8%) di ruangan ICU.
bahwa dari 153 responden yang diteliti,
sebagian besar responden lama perawatannya Pembahasan

antara 3-5 hari sebanyak 117 responden Sebagian besar responden menjawab

(76,5%), dan paling sedikit responden lama caring perawat tinggi pada pernyataan

perawatannya antara > 5 hari sebanyak 36 tentang perawat perhatian kepada pasien

responden (23,5%). selama dirawat, perawat memberikan


motivasi (semangat) kepada pasien untuk

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 176
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
sembuh, perawat juga memperhatikan seseorang perawat berperilaku sesuai
ketulusannya dengan tersenyum saat dengan keadaannya.
merawat pasien, perawat menganjurkan Perawat mampu menggunakan diri
pasien untuk mengatakan apapun yang dan pengetahuannya secara kreatif sebagai
dikeluhkan atau yang dirasakan, perawat bagian dari proses caring perawat dalam
terlihat senang saat merawat pasien, perawat menggunakan metode pemecahan masalah.
melakukan tindakan dengan tepat dan benar, Caring perawat yang dinilai tinggi oleh
dan perawat menganjurkan pasien untuk pasien merupakan gambaran dari
melakukan kegiatan keagamaan dalam pengalaman pasien terhadap pelayanan
menunjang kesembuhan pasien. Dari perawat selama pasien menjalani perawatan
pernyataan tersebut yang paling banyak di rumah sakit. Kesan yang dialami oleh
responden menjawab caring perawat tinggi pasien selama menjalani perawatan dapat
di kuesioner tentang perawat selalu membantu pasien meningkatkan
perhatian kepada responden selama merawat kesejahteraannya. Kesan buruk yang
responden, perawat selalu memperhatikan ditampilkan oleh perawat satu kali saja,
ketulusannya dengan tersenyum saat dapat mempengaruhi persepsi pasien
merawat responden, dan perawat selalu terhadap perawat selama pasien di rawat.
menganjurkan responden untuk mengatakan (Yuliawati, 2012)
apapun yang responden keluhkan atau yang Sejalan dengan penelitian tersebut
responden. Dari pernyataan tersebut seperti dari Suryani (2010) dalam
mencerminkan sepuluh faktor karatif penelitiannya diruang bedah dewasa sebuah
Watson yang sesuai dengan jawaban dari RS di Kota Palembang, mengemukakan
pasien yang memiliki caring perawat tinggi hasil yang menunjukkan 51,5% pasien
yaitu sistem nilai humanistik dan alturistik : menilai perawat sudah caring terhadap
nilai-nilai humanistik, pembentukan sistem pasien. Kurangnya pemahaman perawat
nilai humanistik dan alturistik yang terhadap konsep caring, citra profesi yang
menjelaskan sikap perawat yaitu harus masih kurang, beban kerja yang tidak
menghormati pasien dan menghargai pasien proporsional, dan kurangnya kesadaran
dengan menerapkan nilai kebaikan, empati, perawat terhadap peran dan fungsi
cinta terhadap diri sendiri dan orang lain sesungguhnya dari profesi perawat.
serta memberikan rasa nyaman kepada Kedua penelitian tersebut di atas,
pasien selama pasien dirawat di rumah sakit. penelitian ini juga menjadikan pasien
Bahwa seorang perawat berusaha untuk sebagai objek penelitian. Sehingga
mengenal siapa kliennya, memberikan didapatkan hasil penelitian caring perawat
perhatian terhadap pasien, dan bagaimana berdasarkan penilaian pasien terhadap
caring yang dilakukan oleh perawat.

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 177
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
Tingginya penilaian caring perawat menurut Berdasarkan perbandingan antara jumlah
responden dalam penelitian ini merupakan tempat tidur dan personal yang diterapkan
suatu keadaan positif yang dapat memicu berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan
peningkatan kualitas pelayanan di RSUD No. 262/Menkes/Per/VII/79 idealnya RS
Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo. tipe C perbandingannya 1 perawat : 1 tempat
Sebagai suatu pelayanan di RSUD Tani dan tidur. Penelitian ini sejalan dengan
Nelayan Kabupaten Boalemo, penilaian penelitian dari Dewi (2017) tentang
positif dari pasien merupakan suatu gambaran caring perawat perawat di
penghargaan yang cukup baik, yang perlu ruangan paviliun Rumah Sakit Daerah
dipertahankan dan dikembangkan agar dapat dr.Soebandi Jember. Dalam hasil
menciptakan citra yang baik dimata penelitiannya didapatkan caring perawat
masyarakat. Tingginya caring perawat yang sebagian besar dalam kategori baik
didapatkan dari hasil penelitian ini sebanyak 65,6%. Sedangkan diruangan
disebabkan karena sebagian besar perawat interna kelas 1 & 2 sebanyak 69,2%
memiliki pengetahuan tentang caring responden termasuk kategori caring tinggi,
perawat yang baik. Hal ini dapat dilihat dari diruangan intena kelas 3 sebanyak 69,5%
tingkat pendidikan atau kualifikasi responden juga termasuk kategori caring
pendidikan dari perawat itu sendiri yang tinggi, sama halnya pada ruangan bedah
memiliki pendidikan S1 keperawatan ners 75% responden, ruangan anak sebanyak
sebanyak 34 perawat (Bidang Kepegawaian 68% responden dan ruangan ICU sebanyak
RSTN, 2018). Seperti yang dijelaskan oleh 69,2% semuaya termasuk dalam kategori
Koswara (2012) dalam penelititannya tinggi.
menemukan hubungan yang signifikan Selain itu juga caring perawat tinggi
antara pengetahuan tentang perilaku caring bisa dilihat dari umur responden yang
dengan sikap caring perawat pelaksana. menjawab caring perawat tinggi. Bisa
Dalam analisa hasil penelitian dilihat dari sebagian besar responden
terhadap caring perawat di ruangan VIP berumur rata-rata paling banyak adalah antara
ditunjukkan sebanyak 100% responden 26–35 tahun sebanyak 63 responden (41,2%),
mengatakan perawatnya caring tinggi. Hal dan paling sedikit yang berumur 12-16 tahun
ini di sebabkan karena faktor dari sebanyak 2 responden (1,3%). Hasil penelitian
kebanyakan pasien yang masuk di ruangan ini sejalan dengan penelitian Anjaswarni
VIP. Hal ini juga berdasarkan observasi (2013) yang dilakukan terhadap 125 orang
yang dilakukan oleh peneliti karena jumlah pasien di ruang rawat inap dewasa RSUD di
tempat tidur diruangan VIP sebanyak 6 Kota Malang. Dalam penelitiannya
tempat tidur sedangkan jumlah personil mendapatkan rata-rata umur responden 25-35
perawat pelaksana sebanyak 10 perawat. tahun. Usia ini termasuk usia produktif yang

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 178
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
secara psikologis telah mencapai pernyataan tersebut termasuk dalam karatif
perkembangan kognitif yang optimal. Peneliti watson yang hubungan saling percaya dan
berpendapat bahwa responden yang dengan membantu : Mengembangkan hubungan
usia produktif secara psikologis memiliki saling percaya dan membantu. Dimana
kemampuan untuk memberikan penilaian yang perawat diminta untuk membina hubungan
secara objektif terhadap pengalaman saling percaya, jujur dan empati dalam
mendapatkan caring perawat selama pasien menjalin hubungan interpersonal yang
berada di rumah sakit. terapeutik dengan tujuan menolong orang
Dalam hal ini caring perawat yang lain. Dalam hal ini perawat tidak
tinggi diperlukan untuk meningkatkan melakukkannya.
kualitas pelayanan keperawatan yang Caring perawat rendah juga salah
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan satunya dipengaruhi oleh faktor beban kerja.
pasien. Izumi dkk (2010) menyebutkan Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
bahwa caring merupakan salah satu pernyataan yang dijawab oleh pasien bahwa
dominan dari kualitas pelayanan perawat tidak segera datang jika pasien
keperawatan. Sebagai inti dari keperawatan, butuhkan dan perawat terlihat sibuk
caring hendaknya dijadikan landasan bagi sehingga waktu untuk merawat pasien
perawat dalam melakukan asuhan terhadap menjadi berkurang. Hal ini juga
pasien untuk memenuhi harapan dan menunjukkan caring perawat rendah
tuntutan masyarakat. sebanyak 18 responden (30,5%) dari total
Berdasarkan hasil penelitian pada responden pada ruangan interna kelas 3
kategori caring perawat rendah sebanyak sebanyak 59 responden. Dengan jumlah
28,8% responden. Hal ini dikarenakan dari personil perawat diruangan tersebut
hasil yang didapatkan oleh peneliti bahwa sebanyak 14 perawat sedangkan kapasitas
caring perawat itu rendah yang dapat dilihat tempat tidur sebanyak 30 bed dan BOR nya
dari banyaknya pernyataan responden yang perhari 86.
menjawab caring perawat rendah pada Penelitian ini juga sejalan dengan
kuesioner yang isinya jika bejanji perawat penelitian dari Iikafah dan Harniah (2017)
cenderung lupa menepati janjinya, perawat tingginya beban kerja sebanyak 40
tidak pernah menganjurkan pasien untuk responden menyatakan beban kerja rendah
bertanya tentang penyakitnya, perawat tidak (75,5%) yang dilakukan oleh perawat
pernah memberikan jawaban yang menyebabkan tingginya stres yang terjadi
memuaskan ketika pasien bertanya tentang pada perawat sehingga menurunkan
kondisinya, perawat menolak memberikan motivasi perawat untuk melakukan caring.
penjelasan tentang kondisi pasien ketika Juliani (2015) menyampaikan ada hubungan
pasien meminta penjelasan. Dalam hal ini yang signifikan antara beban kerja perawat

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 179
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
dengan pelaksanaan caring perawat. Beban umumnya telah mendapatkan banyak
kerja yang tinggi menyebabkan kelelahan informasi tentang pelayanan kesehatan, serta
pada perawat sehingga dapat menurunkan cenderung memiliki harapan yang lebih tinggi
motivasi perawat untuk bersifat caring. terhadap pelayanan kesehatan. Pasien dengan
Tingginya beban kerja menyebabkan tingkat pendidikan tinggi biasanya
perawat memiliki waktu yang lebih sedikit menginginkan pelayanan yang lebih baik
untuk memahami dan memberikan perhatian sesuai dengan harapan mereka, ingin lebih
terhadap pasien secara emosional dan hanya dihargai pendapatnya, lebih diperhatikan dan
fokus terhadap kehiatan yang bersifat biasanya akan lebih banyak mencari tahu
rutinitas, seperti memberikan obat, tentang kondisi penyakitnya.
melakukan pemeriksan lanjutan, atau Selain itu juga lamanya hari rawat
menulis catatan perkembangan pasien. berpengaruh pada caring perawat menjadi
Selain faktor beban kerja, tingkat rendah, penelitian ini mendapatkan bahwa
pendidikan juga mempengaruhi cairng rata-rata lama hari rawat responden adalah 3-5
perawat rendah. Sebagian besar responden hari. Dibuktikan dengan rata-rat responden
yang menjawab caring rendah yaitu tingkat dengan menjawab caring perawat rendah
pendidikannya antara SMA sebanyak 15 adalah pasien dengan lama hari rawat 3-5 hari
responden, Diploma dan Sarjana sebanyak 6 sebanyak 39 responden. Penelitian sebelumnya
responden. Dimana faktor pendidikan sangat yaitu Zuhry (2013) yang dilakukan di Rumah
berpengaruh pada penilaian seseorang sakit daerah Solok dengan jumlah responden
terhadap suatu perilaku caring yang dilakukan 111 orang mengelompokan pasien bedasarkan
perawat pada pasien. Menurut penelitian dari lama hari rawat antara 3-5 hari dan lebih dari 5
Agustin (2012) yang menemukan bahwa hari dikarenakan pasien dengan lama hari
adanya kecenderungan pasien dengan tingkat rawat diatas 5 hari cenderung lebih efisien
pendidikan yang rendah memiliki tingkat menilai caring dari seorang perawat karna
kepuasan yang lebih rendah dibandingkan kontak langsung dengan perawat lebih lama
pendidikan yang tinggi. Hal ini sejalan dengan dibandingkan dengan dibawah 5 hari rawat.
penelitian yang dituturkan oleh Setiawati Pendapat ini didukung oleh penelitian Sukesi
(2015) mendapatkan hasil penelitian dengan (2012) yang menemukan bahwa lama hari
tingkat pendidikan responden sebagian besar rawat dibawah 5 hari memiliki kecenderungan
adalah pendidikan SMA dan juga sarjana. mempersepsikan perilaku perawat lebih
Tingkat pendidikan mempengaruhi persepsi rendah daripada pasien dengan lama hari rawat
pasien terhadap kualitas pelayanan yang lebih panjang.
keperawatan. Pendapat ini didukung oleh Peneliti berpendapat bahwa lama hari
Radwin (2013) yang menyatakan bahwa rawat berpengaruh pada persepsi dan penilaian
individu yang memiliki pendidikan tinggi pasien terhadap perilaku caring perawat,

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 180
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
karena pengalaman individu tentang situasi
tertentu dapat menimbulkan persepsi dan Daftar Pustaka
penilaian berbeda. Selama perawatan, pasien
Agustin, I. 2012. Perilaku Caring Perawat dan
menerima perlakuan dan pelayanan dari Hubungannya dengan Kepuasan Klien di
perawat, dan bagaimana perawat bersikap Instalasi Rawat Inap Bedah Dewasa RS
Dr. Muhammad Hoesin Palembang.
selama memberikan asuhan keperawatan. Hal Program Pasca Sarjana FIK UI. Tesis
ini sejalan dengan penelitian dari Fadilah Anjaswarni, T. 2013. Analisis Tingakat
Kepuasan Klien Terhadap Perilaku Caring
(2016) yang menjelaskan bahwa ada hubungan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah
caring perawat dalam pelayanan keperawatan Dr. Saiful Anwar Malang. Program Pasca
Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan
dengan lama rawat inap dengan signifikan Universitas Indonesia. Tesis
0,009 dengan arah hubungan positif sekitar Ardhyatama, Rianja Ikhwan. 2018. Hubungan
Caring Perawat dengan Kesiapan
0,501. Seorang perawat berusaha untuk Keluarga Menerima Informasi Kesehatan
mengenali siapa kliennya, memberikan Tentang Terapi Lanjutan di Ruang Mawar
RSUD Jombang. Skripsi
perhatian terhadap pasien dan bagaimana Ardiana, 2010. Hubungan Kecerdasan
seseorang perawat berperilaku sesuai dengan Emosional Perawat dengan Perilaku
Caring Perawat Pelaksana Menurut
keadaan. Bentuk nyatanya adalah mengenali Persepsi Pasien di Ruang Rawat Inap RSU
nama pasien, mengenali kelebihan dan dr. H. Koesnandi Bondowoso. Depok :
Universitas Indonesia
karakteristik pasien, memanggil nama dengan Azizah, M.L. 2013.Hubungan Pelaksanaan
nama yang disenangi, mendahulukan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat
kepentingan pasien daripada kepentingan Inap Melati RSUD Subang. Cimahi :
pribadi, menyediakan waktu bagi pasien STIKKES Jendral Achmad Yani
Blais, Kathleen Koenig. 2007. Praktek
walaupun sedang sibuk, mendengarkan Keperawatan Profesional Konsep Dan
keluhan dan kebutuhan pasien, menghargai Prespektif. Jakarta : EGC
Darmawan, Ngurah. 2017. Hubungan Perilaku
dan menghormati pendapat pasien, Caring Perawat Terhadap Tingkat
memberikan dukungan sosial untuk Kepuasan Pasien Rawat Inap Di RSUD
Klungkung. E-Journal
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan status Dewi, Yulianti Kurnia. 2017. Gambaran
pasien. Perilaku Caring Perawat Di Ruang
Paviliun Dan Ruang Rawat Inap Kelas III
RSUD DR. Soebandi Jember. Skripsi
Simpulan Firmansyah, et al. 2019. Perilaku Caring
Berdasarkan Teori Jean Watson Di Ruang
Dari 153 responden di RSUD Tani Rawat Inap. Jurnal Kesehatan Vokasional
dan Nelayan Kabupaten Boalemo caring Gadow, S. 2010. Touch And Technology ; Two
Paradigmas of Patient Care. Journal Of
perawat tinggi sebanyak 109 responden Religion And Helath
(71,2%) dan caring perawat rendah sebanyak Hidayat, 2008. Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba
44 responden (28,8%). Medika
Iikafah & Harniah, 2017. Perilaku Caring
Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di
Ruang Rawat Inap Private Care Centre
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 181
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
RSUD DR Wahidin Sudirohusodo Ramadhiani, O.R., & Siregar, T. 2019.
Makassar. Makassar : Universitas Hubungan Berpikir Kritis Dengan
Hasanuddin Kepedulian (Caring) Perawat Dalam
Izumi, S., Baggs, J.G., Knafl, K.A. 2010. Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di
Quality Nursing Care for Hospitalized RSUD Kota Depok. Jurnal Kedokteran
Patients With Advanced Illness: Concept Dan Kesehatan
Development. Research in Nursing & Rivai, V & Mulaydi, D. 2015. Kepemimpinan
Health 33 299-315. dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT
Juliani, Suparni & Rustika. 2015. Hubungan Raja Grafindo Persada
Karakteristik Responden dan Perilaku Rozalina, Anisa & Deby. 2017. Gambaran
Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien Perilaku Caring Perawat Pelaksana Di
Rawat Inap di RS PGI Cikini. Jakarta : Ruang Bedah RSUD Panembahan
STIK SINT Carolus Senopati Bantul. Skripsi
Kemenkes RI, 2010. Standar Pelayanan Setiawati. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang
Minimum Rumah Sakit. Jakarta Berhubungan Dengan Kepuasan Klien
Koswara, D. 2012. Hubungan Antara Terhadap Perilaku Caring Perawat
Pengetahuan Caring Dengan Sikap Caring Pelaksana Di Instansi Rawat Inap Pusat
Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Medic RS Imanuel Bandung. Program
RSUD Tasikmalaya. Program Pasca Pasca Sarjana FIK UI. Tesis
Sarjana FIK UI. Tesis Sitorus. 2013. Model Praktek Keperawatan
Kozier, dkk. 2010. Fundamental Of Nursing : Profesional Di Rumah Sakit. Jakarta :
Concepts, Process, And Practice. Jakarta EGC
:EGC. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
Kusumarini, E. 2016. Faktor-Faktor yang Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Mempengaruhi Perilaku Caring Perawat Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
Ruang Sulaiman 3 dan 4 RS Soemani Sumartini, T. 2017.Hubungan Perilaku Caring
Muhammadiyah Semarang. Skripsi Perawat Dengan Kepuasan Pasien JKN Di
Mony, D.N. 2014.Hubungan Sikap Caring Instalasi Rawat Inap Kelas III RSUD
Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Pandan Arang Boyolali. Skripsi
Rawat Inap Kleas III Di Rumah Sakit Sunaryo. 2013. Psikologi Dalam
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Skripsi. Keperawatan. Jakarta : EGC
Morrison, Paul. 2009. Caring And Supriatin, E. 2015.Perilaku Caring Perawat
Communicating Alih Bahasa Widyawati Berdasarkan Faktor Individu Dan
Edisi 2. Jakarta : EGC Organisasi. Jurnal Keperawatan Indonesia
Notoatmodjo, 2012. Metodologi Penelitian Suryani, 2010. Hubungan Lingkungan Kerja
Kesehatan Cetakan Kedua. Jakarta : dengan Perilaku Caring Perawat di RS
Rineka Cipta PGI Cikini Jakarta. Depok : Universitas
Nursalam. 2011. Proses Dan Dokumentasi Indonesia
Keperawatan, Konsep Dan Praktek. Susanto, 2012. Buku Ajar Keperawatan
Jakarta : Salemba Medika Keluarga Aplikasi Teori pada Praktik
Perry. 2012. Basic Nursing Essentials For Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta :
Practise 6thEd. Canada : Mosby Elsevier TIM
Purwaningsih, Diah Fitri. 2018. Perilaku Tiara, & Lestari, A. 2014. Perilaku Caring
Caring Perawat Pelaksana Di Ruang Perawat Dalam Meningkatkan Kepuasan
Rawat Inap. E-Journal Pasien Rawat Inap. Jurnal Keperawatan
Purwoastuti, 2015. Perilaku dan Softskills Tomey & Alligood, 2006. Nursing Theorists
Kesehatan Panduan Untuk Tenaga and Their Work. USA : Mosby Elsevier
Kesehatan (Perawat dan Bidan). Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun
Yogyakarta : Mitra Cendikia Pres 1992 tentang Keperawatan
Radwin, L. 2013. Oncology Patients Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Perceptions of Quality Nursing Care. Res 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
Nurse Health Wasis, 2008. Pedoman Riset Praktis untuk
Profesi Perawat. Jakarta : EGC

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 182
JNJ Vol. 2, No. 2, July, 2020
Jambura Nurisng Journal pISSN: 2654-2927 eISSN: 2656-4653
Watson, J. 2010. Assessing And Measuring
Caring in Nursing Management And
Health Science. Boston : JonesAnd Barlet
Publisher
Wong et al, 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik Edisi 6 Volume 2. Jakarta : EGC
Yariq, L. 2019. Hubungan Berpikir Kritis
Dengan Perilaku Caring Perawat Dalam
Pelayanan Kesehatan
Yuliawati, 2012. Gambaran Perilaku Caring
Perawat terhadap Pasien di Ruang Rawat
Inap Umum RS dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor. Depok: Universitas Indonesia

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jnj | 183

Anda mungkin juga menyukai