Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN : 2540-961

p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT


KEPUASAN KLIEN DI RUANG RAWAT INAP INTERNE
RSUD LUBUK BASUNG

Relationship Nurse Caring Attitude with Client Satisfaction Levels in patient wards
Interne of hospitals Lubuk Basung

Honesty Diana Morika


Stikes Syedza Saintika
Honesty_morika@yahoo.com

ABSTRAK

Kinerja perawat khususnya pada perilaku caring menjadi sangat penting dalam mempengaruhi
kepuasan pasien. Caring merupakan inti atau fokus dalam keperawatan sebagai bentuk praktik
keperawatan profesional dan sangat penting dalam mempengaruhi kepuasan pasien. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan sikap caring perawat dengan tingkat kepuasan klien.
Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekaan cross sectional Penelitian ini telah
dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Lubuk Basung, yang telah dilaksanakan pada
bulan Maret 2017. Populasi adalah seluruh pasien yang dirawat diruangan interne RSUD
Lubuk Basung, dengan pengambilan sampel secara accidental sampling, berjumlah 44 orang.
Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil analisa univariat diketahui
56,8 % responden menyatakan sikap caring perawat pada kategori positif dan 52,3 %
menyatakan puas dengan pelayanan keperawatan. Hasil analisa bivariat ada hubungan sikap
caring perawat dengan tingkat kepuasan klien di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Lubuk
Basung tahun 2017 (p = 0,037). Disimpulkan bahwa sikap caring perawat yang negatif
berdampak pada kurangnya kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Diharapkan
pada pihak RSUD Lubuk Basung agar dapat melakukan survei kepuasan pasien setiap 1 tahun
sekali, serta memberikan pelatihan caring terhadap semua perawat.
Kata Kunci : sikap caring, kepuasan pasien

ABSTRACT

The performance of nurses in particular on caring behavior becomes very important


in influencing patient satisfaction. Caring is the essence or focus in nursing as a form
of professional nursing practice and is very important in influencing patient satisfaction.
The aim of research to determine the relationship of the nurse caring attitude to the level of
client satisfaction. Descriptive analytic method with cross sectional study was wide
approach has been held in the Inpatient Hospital Interne Lubuk Basung, which was
implemented in March 2017. The population is all patients admitted to hospital interne
diruangan Lubuk Basung, with sampling accidental sampling, totaling 44 person. Processing
and analysis of data is computerized. Results of univariate analysis known to 56,8% of
respondents said the nurse caring attitude in a positive category and 52,3 % said satisfied with
nursing services. The results of the bivariate analysis there are nurses caring attitude
relationships with client satisfaction levels in patient wards of hospitals Interne Lubuk
Basung 2017 (p = 0.037). It was concluded that nurses caring attitude which negatively
impacted on the lack of patient satisfaction with nursing care. Expected at the hospitals Lubuk
Basung cone in order to conduct patient satisfaction surveys once every 1 year, as well as
coaching caring for all nurses.
Keywords : caring attitude, patient satisfaction

25
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

PENDAHULUAN emosional atau tingkah laku


sederhana, karena caring merupakan
Perkembangan globalisasi yang kepedulian untuk mencapai perawatan
sedang kita hadapi dalam bidang yang lebih baik, prilaku caring
kesehatan menimbulkan secercah bertujuan dan berfungsi membangun
harapan akan peluang (opportunity) struktur sosial, pandangan hidup dan
meningkatkan pelayanan kesehatan. nilai kultur setiap orang yang berbeda
Terbukanya pasar bebas memberikan pada satu tempat (Dwidiyanti, 2007).
pengaruh yang penting dalam Kinerja perawat khususnya pada
meningkatkan kompetensi disektor perilaku caring menjadi sangat penting
kesehatan. Persaingan antar Rumah dalam mempengaruhi kualitas
Sakit memberikan pengaruh dalam pelayanan dan kepuasan pasien
manajemen rumah sakit baik milik terutama di rumah sakit, dimana
pemerintah, swasta dan asing dengan kualitas pelayanan menjadi penentu
tujuan akhir adalah untuk citra institusi pelayanan yang nantinya
meningkatkan pelayanan (Wiyana, akandapat meningkatkan kepuasan
2008). pasien dan mutu pelayanan. Caring
Salah satu indikator keberhasilan merupakan inti atau fokus dalam
pelayanan kesehatan perorangan adalah keperawatan sebagai bentuk praktik
kepuasan pasien. Kepuasan keperawatan profesional. Caring juga
didefinisikan sebagai tanggapan pasien diartikan mampu memberikan
terhadap kesesuaian tingkat perhatian penuh pada klien saat
kepentingan atau harapan pasien memberikan asuhan keperawatan.
sebelum mereka menerima jasa Sedangkan menurut Kozier (1995),
pelayanan dengan sesudah pelayanan caring menekankan pada keteguhan
yang mereka terima. Kepuasan hati, kemurahan hati, janji, tanggung
pasien juga didefenisikan sebagai jawab, yang mempunyai kekuatan atau
tanggapan penerima jasa terhadap motivasi untuk melakukan upaya
ketidaksesuai tingkat kepentingan memberi perlindungan dan
dengan kinerja yang dirasakan. meningkatkan martabat klien (Potter &
Pelanggan yang puas akan berbagi Perry, 2005).
rasa dan pengalaman mereka kepada Sesuai dengan penelitian
teman, keluarga dan tetangga. Sikap Listianingsih (2013) tentang Hubungan
positif petugas terhadap pasien akan Perilaku Caring perawat dengan
sangat menentukan interaksi positif Kepuasan Pasien False Emergency di
antara petugas dengan pasien, sehingga Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
memberikan nilai tambah untuk Cahya Kawaluyan, bahwa perilaku
kepuasan pasien, keluarga dan caring perawat berhubungan dengan
masyarakat (Muninjaya, 2012). kepuasan pasie. Begitu juga dengan
Diantara bentuk sikap positif penelitian Hutapea (2014) mengenai
perawat tersebut adalah sikap caring. Hubungan Perilaku Caring Perawat
Caring merupakan sikap peduli, Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang
menghormati dan menghargai orang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah
lain, artinya memberi perhatian dan Sakit Immanuel Bandung, yang
mempelajari kasukaan-kesukaan menemukan bahwa sebagian
seseorang dan bagaimana seseorang responden mengatakan perilaku caring
berfikir dan bertindak. Memberikan perawat tinggi yaitu 44 responden (72.1
asuhan (caring) secara sederhana %) dan tingkat kepuasan yang
tidak hanya sebuah perasaan dirasakan oleh responden adalah puas
dengan 55 responden (90.2%) serta
26
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

terdapat hubungan perilaku caring adalah mewujudkan rumah sakit yang


perawat dengan tingkat kepuasan profesional sesuai dengan standar
pasien. akreditasi kualitas dan keselamatan
Menurut penelitian Daaliuwa kerja Join Commision International
(2014) tentang Hubungan Perilaku (JCI) dan ISO, memberdayakan seluruh
Caring Perawat dengan Kepuasan potensi dan mewujudkan kerjasama
pasien di Ruangan Interna RSUD Toto untuk mewujudkan kemandirian rumah
Kabila Kabupaten Bone Bolango, sakit, mewujudkan pelayanan yang
diketahui bahwa terdapat 57,5 % inovatif berbasis teknologi terkini,
responden menyatakan perawat dan memberikan pelayanan yang
memiliki perilaku caring yang kurang, menyeluruh untuk masyarakat tanpa
serta ada hubungan perilaku caring membedakan strata sosial. Manajemen
perawat dengan kepuasan pasien. RSUD Lubuk Basung telah menyusun
Hal ini disebabkan perawat tidak hak dan kewajiban pasien selama
memberikan perhatian penuh pada perawatan, dalam rangka mewujudkan
pasien, tidak memberi kesempatan visi dan misi yang telah dirumuskan
pada pasien untuk bertanya, tidak tersebut. Diantara hak pasien, dan
memberikan komentar terhadap apa menjadi kewajiban rumah sakit adalah
yang dirasakan pasien, dan kurang Mengeluhkan pelayanan RS yang tidak
empati dengan keadaan pasien. sesuai dengan standar, memperoleh
Penelitian Wijaya (2014) tentang layanan kesehatan yang bermutu,
Model Strategi Switching Barriers efektif dan efisien. Hasil survey awal
Untuk Loyalitas Pasien Berbasis yang dilakukan terhadap pasien yang
Perilaku Caring Perawat di Rumah dirawat di ruang rawat inap
Sakit Paru Jember menemukan bahwa Berdasarkan hal diatas maka
terdapat beberapa subvariabel perilaku peneliti telah melakukan penelitian
caring yang berhubungan dengan tentang hubungan sikap caring
loyalitas pasien, yaitu mengakui perawat dengan tingkat kepuasan
keberadaan manusia, menanggapi klien di ruang rawat inap Interne
dengan rasa hormat, pengetahuan dan Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk
keterampilan profesional, menciptakan Basung.
hubungan positif, dan perhatian
terhadap yang diapami orang lain BAHAN DAN METODE
Berdasarkan hasil laporan
tahunan jumlah kunjungan pasien Penelitian ini menggunakan metode
rawat jalan dan rawat inap RSUD deskriptif analitik, yaitu penelitian
Lubuk Basung, pada tahun 2014 yang bertujuan mencari hubungan
kunjungan pasien rawat jalan sebanyak antara variabel yang satu dengan
56033 orang dan rawat inap 2405 variabel lainnya. Pendekatan yang
orang, sedangkan pada tahun 2015 dipakai adalah cross sectional study
jumlah kunjungan rawat jalan yaitu peneliti melakukan observasi atau
sebanyak 5931 orang dan rawat inap pengukuran variabel pada satu saat
2519 orang data ini menunjukan atau tiap subyek hanya diteliti satu kali
masih tingginya kepercayaan dan pengukuran variabel dilakukan pada
masyarakat terhadap pelayanan saat bersamaan (Sastroasmoro, 2011)
kesehatan di RSUD Lubuk Basung. Penelitian ini meneliti tentang variabel
RSUD Lubuk Basung memiliki visi independen sikap caring perawat, serta
terwujudnya rumah sakit yang variabel dependen tingkat kepuasan
profesional, mandiri, inovatif dan klien, dimana pengumpulan data
berkeadilan. Misi yang akan dilakukan dilakukan sekaligus pada waktu yang
27
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

sama. Penelitian ini telah dilakukan di Analisa Bivariat


ruangan rawat inap interne RSUD Tabel 4.3 Hubungan Sikap Caring
Lubuk Basung dengan populasi Perawat dengan Tingkat Kepuasan
sebanyak 460 orang dengan sampel klien di Ruang Rawat Inap Interne
sebayak 44 responden yang dirawat RSUD Lubuk Basung
pada hari ke 3 diruang rawat inap Tingkat Kepuasan Pasien P-
Interne RSUD Lubuk Basung. Teknik Sikap Puas Kurang Jumlah Value
pengambilan sampel Accidental Caring Puas
Sampling. data dikumpulkan dengan N % N % N %
menggunakan kuesioner dan dianalisa Positif 17 68,0 8 32,0 25 100
0,037
menggunakan analisa univariat dan Negatif 6 31,6 13 68,4 19 100
bivariat. Jumlah 23 52,3 21 47,7 44 100

HASIL Berdasarkan tabel 4.3 dapat


diketahui bahwa sebanyak 17 orang
a. Sikap Caring (68,0 %) merasa puas, 8 orang (32,0%)
merasakan kurang puas dengan
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi pelayanan keperawatan, sikap caring
Responden Sikap Caring Perawat perawat dinyatakan pada kategori
di Ruang Rawat Inap Interne positif. Hasil uji statistik chi-square
RSUD Lubuk Basung didapatkan nilai p = 0,037 (p < 0,05),
No Sikap F % artinya ada hubungan sikap caring
1 Positif 25 56,8 perawat dengan tingkat kepuasan klien
2 Negatif 19 43,2 di Ruang Rawat Inap Interne RSUD
Jumlah 44 100 Lubuk Basung.

Berdasarkan diatas dapat PEMBAHASAN


diketahui bahwa lebih dari separoh Analisa Univariat
(56,8 %) responden menyatakan sikap 1. Sikap Caring
caring perawat pada kategori negatif.
Berdasarkan dari hasil
b. Tingkat Kepuasan Pasien penelitian lebih dari separoh yaitu 25
orang (56,8 %) menyatakan sikap
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi caring perawat pada kategori positif.
Responden Tingkat Kepuasan Hasil penelitian ini sejalan dengan
Responden di Ruang Rawat Inap penelitian Hutapea (2014) dengan judul
Interne RSUD Lubuk Basung Hubungan Perilaku Caring Perawat
No Tingkat F % Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang
Kepuasan Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah
1 Puas 23 52,3 Sakit Immanuel Bandung, diketahui
2 Kurang Puas 21 47,7
bahwa 72,1 % responden menyatakan
Jumlah 44 100
sikap caring perawat pada kategori
tinggi. Sebaliknya pada penelitian
Berdasarkan tabel 4.2 dapat
Daaliuwa (2014) tentang Hubungan
diketahui bahwa lebih dari s e p a r o h
Perilaku Caring Perawat dengan
(52,3 %) responden menyatakan
Kepuasan pasien di Ruangan Interne
kurang puas dengan pelayanan
RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone
keperawatan
Bolango, diketahui bahwa terdapat
57,5 % responden menyatakan
perawat memiliki sikap caring yang
28
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

kurang. RSUD Tugurejo Semarang, diketahui


Caring merupakan inti atau bahwa mayoritas responden merasa
fokus dalam keperawatan sebagai kurang puas dengan pelayanan yang
bentuk praktik keperawatan diberikan oleh perawat, yaitu sebanyak
profesional. Caring mampu perhatian 149 orang (65,4%).
penuh pada klien saat memberikan Kepuasan didefinisikan sebagai
asuhan keperawatan. Sedangkan tanggapan pasien terhadap kesesuaian
menurut Kozier (1995), caring tingkat kepentingan atau harapan
menekankan pada keteguhan hati, pasien sebelum mereka menerima
kemurahan hati, janji, tanggung jawab, jasa pelayanan dengan sesudah
yang mempunyai kekuatan atau pelayanan yang mereka terima.
motivasi untuk melakukan upaya Kepuasan pasien juga didefenisikan
memberi perlindungan dan sebagai tanggapan penerima jasa
meningkatkan martabat klien (Potter & terhadap ketidaksesuai tingkat
Perry, 2005). kepentingan dengan kinerja yang
Menurut asumsi peneliti, dirasakan. Pelanggan yang puas akan
responden yang menyatakan sikap berbagi rasa dan pengalaman mereka
caring perawat pada kategori positif kepada teman, keluarga dan tetangga.
dapat dilihat dari pernyataan responden Sikap positif petugas terhadap pasien
yang setuju bahwa perawat akan sangat menentukan interaksi
mengetahui apa yang harus positif antara petugas dengan pasien,
dikerjakannya, melakukan sehingga memberikan nilai tambah
pemeriksaan pada pasien dan untuk kepuasan pasien, keluarga dan
menyentuh pasien sebelum masyarakat (Muninjaya, 2012).
melakukan tindakan keperawatan. Menurut asumsi peneliti,
Tindakan tersebut dilakukan responden yang merasa puas dengan
perawat karena merupakan bagian dari pelayanan diantaranya dapat diketahui
langkah-langkah yang harus dilakukan dari hasil jawaban responden yang
untuk memberikan asuhan keperawatan merasa puas dengan perhatian perawat
pada pasien. Hal ini sesuai pada pasien, tempat tidur telah
dengan pengalaman kerja, disiapkan dalam keadaan rapi, bersih
pendidikan dan keterampilan yang dan siap pakai, dan alat makan dan
dimiliki perawat dalam memberikan minum bersih dan baik. Pasien merasa
asuhan keperawatan pada pasien. puas dengan perhatian perawat
2. Tingkat Kepuasan Pasien disebabkan perawat selalu memantau
Berdasarkan hasil perkembangan pasien secara
p e n e l i t i a n d i d a p a t k a n lebih terjadwal. Tempat tidur telah
dari separoh yaitu 23 orang (52,3 %) disiapkan dalam keadaan rapi, bersih
menyatakan puas dengan pelayanan dan siap pakai, dan alat makan dan
keperawatan. Penelitian ini sejalan minum bersih dan baik karena hal
dengan penelitian Tanjung (2011) tersebut merupakan suatu prosedur
dengan judul Harapan Pasien Dalam yang sudah biasa dilaksanakan di
Kepuasan Perilaku Caring Perawat di rumah sakit dalam rangka memberikan
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam, pelayanan pada pasien.
diketahui bahwa 78,6 % pasien
merasa puas terhadap perilaku caring Analisa Bivariat
perawat. Namun pada penelitian
Andariyani (2009) berjudul Hubungan Berdasarkan tabel 4.3 dapat
Antara Caring Perawat Dengan Tingkat diketahui bahwa dari dari 25 responden
Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap sebanyak 13 orang (68,0 %) merasa
29
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

puas dan 8 orang (32,0%) merasakan Caring mempercepatpemulihan


kurang puas dengan pelayanan dan meningkatkan kepuasan pasien
keperawatan, sikap caring perawat dengan pelayanan keperawatan.
dinyatakan pada kategori positif. Peningkatan pengetahuan dan
Diantara 19 responden, hanya terdapat pengertian tentang caring membantu
6 orang (31,6 %) yang merasa puas dan perawat mulai mengenali dunia pasien
13 orang (68,4 %) merasa kurang puas dan mengubah cara pendekatan
dengan pelayanan keperawatan, sikap pelayanan keperawatan mereka.
caring perawat dinyatakan pada Penggunaan caring dalam praktik
kategori negatif. Hasil uji statistik chi- pelayanan mendorong lebih banyak
square didapatkan nilai p = 0,037 (p < pendekatan pelayanan keperawatan
0,05), artinya ada hubungan sikap secara holistik (Potter dan Perry, 2009).
caring perawat dengan tingkat Menurut asumsi peneliti,
kepuasan klien di Ruang Rawat Inap adanya hubungan sikap caring
Interne RSUD Lubuk Basung tahun terhadap kepuasan klien disebabkan
2017. perawat dan kasih sayang merupakan
Hasil penelitian ini sejalan hal yang utama kekuatan universal
dengan penelitian Listianingsih (2013) psikis serta kebutuhan dan makanan
tentang Hubungan Perilaku Caring manusia untuk tetap bertahan. Klien
perawat dengan Kepuasan Pasien False akan merasa dihargai apabila seorang
Emergency di Unit Gawat Darurat perawat yang memberi asuhan mau
Rumah Sakit Cahya Kawaluyan, bahwa mendengarkan dengan sepenuh hati
perilaku caring perawat berhubungan perasaan, keluhan dan keinginan klien,
dengan kepuasan pasien (p = 0,019). sehingga dengan sendirinya akan
Begitu juga penelitian Daaliuwa (2014) terciptanya suatu kepuasan. Begitu pula
tentang Hubungan Perilaku Caring dengan rasa nyaman yang diberikan
Perawat dengan Kepuasan pasien di perawat pada klien akan membuat
Ruangan Interna RSUD Toto Kabila klien merasa diperhatikan dan merasa
Kabupaten Bone Bolango, diketahui perawat peduli terhadapnya.
bahwa ada hubungan perilaku caring Sebaliknya sikap perawat tidak segera
perawat dengan kepuasan pasien (p = memenuhi panggilan ketika dibutuhkan
0,000). pasien, serta cara berkomunikasi
Menurut Bustami (2011), perawat yang membuat pasien kurang
terdapat lima dimensi utama mutu nyaman, menyebabkan pasien merasa
pelayanan kesehatan yang kurang diperhatikan dan kurang
mempengaruhi kepuasan pasien, dihargai oleh perawat, sehingga
yaitu Relibilitas (reliability), Daya menyebabkan mereka merasa kurang
tanggap (responsiveness), Jaminan puas dengan pelayanan yang diterima,
(assurance), Empati (empathy), dan walaupun mereka merasa puas terhadap
Bukti fisik atau bukti langsung dimensi mutu yang lain seperti
(tangible). Empati menggambarkan jaminan dan bukti fisik.
caring perawat terhadap klien, yaitu Pada penelitian ini juga
turut merasakan apa yang dialami ditemukan responden yang menyatakan
klien atau meyakinkan klien bahwa sikap caring perawat positif, tetapi
perawat peduli terhadap kesejahteraan kurang puas dengan pelayanan
klien, sehingga akan menumbuhkan keperawatan. Kurangnya kepuasan
rasa percaya dan sikap positif yang tersebut bisa disebabkan karena
meningkatkan kesehatan (Bishop, prosedur pelayanan yang harus mereka
2006). lalui, dan juga kurangnya kecepatan
perawat dalam memberikan pelayanan
30
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

dengan segera. Sebaliknya responden hubungan sikap caring perawat dengan


yang menyatakan sikap caring perawat tingkat kepuasan klien di Ruang Rawat
pada kategori negatif dan merasa Inap Interne RSUD Lubuk Basung (p =
puas dengan pelayanan keperawatan, 0,037). dan dapat disarankan saran
bisa disebabkan karena mereka lebih untuk RSUD Lubuk Basung Agar dapat
mengutamakan pemenuhan kebutuhan melakukan survei kepuasan pasien
fisiknya daripada kebutuhan psikologis setiap 1 tahun sekali, serta memberikan
berupa sikap caring perawat. Selama pelatihan caring terhadap semua
mereka mendapatkan pelayanan sesuai perawat, sehingga bisa lebih
dengan prosedur dan juga kondisi meningkatkan sikap caring perawat dan
kesehatannya, maka sikap caring meningkatkan kepuasan pasien.
perawat yang kurang tidak menjadi
DAFTAR PUSTAKA
masalah dan tetap membuat mereka
puas dengan pelayanan keperawatan di Budiono dan Pertami, SB. 2015.
rumah sakit. Konsep Dasar Keperawatan.
Dapat disimpulkan bahwa sikap Jakarta. Bumi Medika
caring perawat sangat diperlukan dalam Bustami. 2011. Penjamin Mutu
rangka melahirkan kepuasan pasien Pelayanan Kesehatan dan
terhadap pelayanan keperawatan di Akseptabilitasnya. Jakarta. Erlanga
rumah sakit. Diantara sikap caring yang Daaliwu, H. 2014. Hubungan Perilaku
sangat berperan dalam kepuasan pasien Caring Perawat dengan
tersebut seperti sering mendatangi Kepuasan pasien di Ruangan
pasien untuk mengobservasi Interna RSUD Toto Kabila
kondisinya, segera memenuhi Kabupaten Bone Bolango. Jurnal
panggilan pasien, perawat selalu siap Tidak Dipublikasikan. Jurusan
membantu jika pasien membutuhkan, Ilmu Keperawatan FIKK-UNG
memberikan waktu untuk Damayanti. 2008. Komunikasi
mendengarkan keluhan pasien, serta Terapeutik dalam Praktik
memberikan solusi akan setiap Keperawatan. Refika Aditama,
keluhan yang diutarakan pasien. Bandung
Dalam hal ini sikap caring berupa
kehadiran perawat setiap kali Dwidiyanti, M. 2007. Caring Kunci
dibutuhkan pasien sangat berdampak Sukses Perawat Mengamalkan
pada lahirnya kepuasan pasien, karena Ilmu. Semarang. Hasani
dengan adanya kehadiran perawat Hutapea. 2014. Hubungan Perilaku
tersebut maka pasien akan merasa Caring Perawat Dengan Tingkat
diperhatikan, dan adanya kepedulian Kepuasan Pasien yang Dirawat di
perawat dengan keberadaan mereka di Ruangan Kelas III Rumah Sakit
rumah sakit tersebut. Immanuel Bandung. Jurnal Ilmu
Kesehatan. Volume 8, Nomor 2,
Desember 2014
KESIMPULAN DAN SARAN
Kozier, Erb, Blais, and Wilkinson.
Hasil penelitian ini dapat 1995. Fundamental of Nursing
disimpulkan bahwa lebih dari separoh Concept Proses and Practise.
responden yaitu 25 orang (56,8 %) California. Addison-
menyatakan sikap aring perawat pada WesleyPublishing Company. Inc
kategori negatif, lebih dari separoh Listianingsih, L. 2013. Hubungan
responden yaitu 23 orang (52,3 %) Perilaku Caring perawat dengan
menyatakan kurang puas dengan Kepuasan Pasien False
pelayanan keperawatan dan ada Emergency di Unit Gawat
31
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal

Darurat Rumah Sakit Cahya Pengukuran Pengetahuan, Sikap


Kawaluyan. dan Perilaku
Maulana, Heru. 2009. Promosi Manusia. Nuha Medika,
Kesehatan. Jakarta. EGC Yogyakarta
Marry. 2006. Buku Saku Konseling Wijaya. 2014. Model Strategi
dalam Keperawatan. EGC, Jakarta Switching Barriers Untuk
Muhlisin A, Ichsan B., 2008. Aplikasi Loyalitas Pasien Berbasis
Model Konseptual Jeans Watson Perilaku Caring Perawat di RS
Dalam Asuhan Keperawatan. Paru Jember. Jurnal
Berita Ilmu Keperawatan. Vol 1, Keperawatan Soedirman (The
No. 3. Soedirman Journal of Nursing),
Muninjaya , G. 2012. Manajemen Mutu Volume 9, No.2, Juli 2014
Pelayanan Kesehatan. Jakarta.
EGC
Notoatmodjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta.
Rineka Cipta
. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.
Jakarta. Rineka Cipta
Nursalam. 2007. Manajemen
Keperawatan : Aplikasi
Dalam Praktek
Keperawatan Profesional. Jakatra.
Salemba Medika
Pohan, S.I. 2007. Jaminan Mutu
Pelayanan Kesehatan. Jakarta.
Kesaint Blanc
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktek. Edisi
4. Vol 1. Jakarta : EGC
Potter dan Perry. 2009. Fundamental
Keperawtan Buku 1 Edisi 7.
Jakarta.
Salemba Medika
Sartika & Nanda. 2011. Caring Dalam
Keperawatan. Jakarta. Rineka
Cipta
Sastroasmoro, Sudigdo. 2011. Dasar-
dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Jakarta.
Simatupang, E.J. 2008. Manajemen
Pelayanan Kebidanan. Jakarta.
EGC Tanjung,N. 2011. Harapan
Pasien Dalam Kepuasan
Perilaku Caring Perawat di
RSUD Deli Serdang.
jurnal.usu.ac.id › Home › Vol 1,
No 2 (2012)
Wawan & Dewi. 2011. Teori dan
32

Anda mungkin juga menyukai