p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
HUBUNGAN SPRITUALITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PADA PASIEN PRE OPERASI
RELATIONSHIP SPRITUALITY WITH AN ANXIETY RATE IN PRE
OPERATION PATIENTS
Rhona Sandra
Stikes Syedza Saintika Padang
(sandra.rhona@yahoo.com,085375137395)
ABSTRAK
ABSTRACT
Preoperative is an action before surgery at the operating table, which raises the psychological problem of
anxiety. Anxiety is a conscious disorder characterized by feelings of fear or deep and sustained worry.
Reduce anxiety with spiritual accompaniment to adapt. The objectives of the study looked at the
relationship of spirituality with anxiety levels in preoperative patients at Ibnu Sina Padang Islamic
Hospital.The type of descriptive analytic research, cross sectional survey design was conducted at Ibnu
Sina Padang Islamic Hospital in August 2015. Population of all patients to be performed surgery and
never had previous surgery as many as 868 people. Sampling technique purposive sampling. Data
collection using questionnaires. The data were processed by univariate analysis using descriptive statistic
and bivariate analysis of chi-square test (α = 0,05).The results of the study (51.0%) of preoperative
patients had a fulfilled spirituality. (54.2%) had moderate anxiety. There is a relation between the patient's
spirituality and the preoperative patient's anxiety level (p = 0,000). It was concluded that there was a
relationship of spirituality with preoperative patient anxiety level. It is expected that the preoperative room
nurse provides spirituality and counseling value, health education, as a counselor and transfer therapist.
Keywords: Spirituality; Worry; Preoperative
24
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
25
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
psikis dan spiritual pasien dan hanya pasien fraktur yang dirawat diruang bedah
berfokus pada kondisi fisik saja. yang diberikan tindakan spiritual didapatkan
Selain tingkat kecemasaan mulai bahwa tidak cemas adalah 33,3 %, cemas
dari ringan hingga panik, pasien yang ringan adalah 10% dan cemas sedang adalah
mengalami kecemasan dapat menunjukan 56,7%, bahwa pasien fraktur yang akan
kondisi seperti kepala pusing, berkeringat, dilakukan operasi sebagian besar mengalami
nafas pendek, pekanan darah meningkat, kecemasan (Asikin, 2012).
sehingga akan menyebabkan pembatalan Aspek spiritual tidak lepas dari bagian
dalam melakukan operasi sampai pasien integral integrasi prawat dengan klien.
dalam kondisi stabil lagi (Hawari, 2006 ). Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan
Untuk mengurangi kecemasan pelayanan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia.
kesehatan menyelenggarakan spiritual yang Apabila seseorang dalam keadaan sakit,
suportif dan penuh arti. Spiritualitas maka hubungan dengan tuhan pun semakin
memberikan individu energi yang dekat, mengingat seseorang dalam kondisi
dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak
untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit, ada yang mampu membangkitkannya dari
dan untuk memelihara kesehatan dirinya kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam
sendiri (Alimul, 2009). pelayanan kesehatan, perawat sebagai
Spiritualitas (spirituality) merupakan petugas kesehatan harus memiliki peran
sesuatu yang dipercayai oleh Seseorang utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual
dalam hubungannya dengan kekuatan yang (Hidayat, 2008).
lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan Dari data yang diperoleh pada data
suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap kunjungan kamar operasi dari Rumah Sakit
adanya Tuhan, dan permohonan maaf atas Islam Ibnu Sina padang. Pada tahun 2013
segala kesalahan yang pernah diperbuat didapatkan sebanyak 2.468 dan pada tahun
dengan cara berdo’a (Alimul, 2014 didapatkan sebanyak 4.124 pasien.
2009).Pendekatan spiritual dalam doa akan Sedangkan pada bulan januari sampai
mendorong seseorang berbuat sesuai dengan Febuari 2015 didapatkan sebanyak 868
yang didoakan, meminta kesembuhan dan pasien.
ketika rasa percaya diri, rasa optimisme Hasil survey pendahuluan di rumah
(harapan kesembuhan), mendatangakan Sakit Islam Ibnu Sina Padang Pada bulan
ketenangan, damai dan merasakan kehadiran maret 2015. Terhadap 10 orang pasien yang
Tuhan Yang Esa penelitian dilakukan oleh akan dilakukan pertama kali operasi yang
26
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
telah mendapatkan pendampingan sebelumnya setelah diberikan bimbingan
rohaniawan sebelumnya. Mengatakan bahwa spiritualitas dirumah Sakit Islam Ibnu Sina
8 pasien cemas dan takut (pucat) apabila padang, yang berjumlah 868 orang, sampel
operasinya gagal dan serta pertama kali 96 orang, teknik sampling purposive
operasi dilakukannya. Selain itu dengan sampling, teknik pengumpulan data dari data
melihat ekspresi wajah yang tampak tegang, primer dari responden yang akan dilakukan
gelisah dan pasien juga mengatakan jarang operasi dan data sekunder dari rumah sakit
berdoa selama sakit meskipun sudah ada islam Ibnu Sina padang untuk pasien yang
rohaniawan yang mendampinginya. akan dilakukan operasi, analisa data
Sedangkan 2 pasien mengatakan tidak cemas univariate dengan distribusi frekuensi dengan
karena pasien selalu berdoa kepada sang menggunakan nilai mean dan analisa
pencipta untuk kelancaran, keberhasilan bivariate dengan menggunakan uji Chi-
serta tidak ada kendala dalam operasi. Square.
27
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan di Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina padang
Tahun 2015
No. Tingkat Kecemasan f %
1. Sedang 52 54,2
2. Ringan 44 45,8
Jumlah 96 100
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa dari dioperasi di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
96 responden terdapat 52 (54,2%) pasien Padang tahun 2015.
mengalami kecemasan sedang sebelum
Analisis Bivariat
Tabel.3
Hubungan Spiritualitas Pasien dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi diRumah
Sakit Islam Ibnu Sina Padang
Tahun 2015
Tingkat Kecemasan
p
No. Spiritualitas Sedang Ringan Total %
value
F % f %
1. Tidak Terpenuhi 35 74,5 12 25,5 47 100
0,000
2. Terpenuhi 17 34,7 32 65,3 49 100
Jumlah 52 54,2 44 45,8 96 100
PEMBAHASAN
28
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Spiritualitas (spirituality) merupakan sang pencipta. Sebesar 18,8% pasien
sesuatu yang dipercayai oleh seseorang menyatakan merasa tidak percaya bahwa
dalam hubungannya dengan kekuatan yang Tuhan melihat dan memudahkan proses
lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan operasi. Sebesar 30,2% pasien menyatakan
suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap tidak yakin bahwa do’a suatu penenang saat
adanya Tuhan, dan permohonan maaf atas operasi. Tidak terpenuhinya spiritualitas
segala kesalahan yang pernah diperbuat pasien juga disebabkan oleh kurangnya
dengan cara berdo’a (Alimul, 2009). Tanpa keyakinan pasien terhadap Tuhan Yang Maha
memandang agama yang dianutnya, Esa terhadap operasi yang akan dijalaninya,
kepercayaan spiritual dapat menjadi medikasi sehingga pasien merasa bahwa operasi yang
terapeutik, , oleh karena itu kepercayaan yang akan dijalani merupakan suatu masalah yang
dimiliki oleh setiap pasien harus dihargai dan terlalu berat. Spiritual pasien yang telah
didukung. (Muttaqin, 2009). terpenuhi juga disebabkan oleh adanya
Kebutuhan spiritual merupakan keyakinan pasien terhadap Tuhan Yang Maha
kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap Esa terhadap operasi yang akan dijalaninya,
manusia. Apabila seseorang dalam keadaan dimana sebelum pasien dioperasi pasien
sakit, maka hubungan dengan tuhan pun berdoa’a atas keberhasilan operasi yang akan
semakin dekat, mengingat seseorang dalam dijalaninya. Hal ini juga dibuktikan dari hasil
kondisi sakit menjadi lemah dalam segala kuesioner penelitian, dimana 44,8% pasien
hal, tidak ada yang mampu merasa bahwa do’a akan membantu
membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali mengatasi kecemasan mengenai operasi yang
Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, akan dijalani.
perawat sebagai petugas kesehatan harus
2. Kecemasan
memiliki peran utama dalam memenuhi
kebutuhan spiritual (Hidayat, 2008). Berdasarkan hasil penelitian, pasien
Asumsi peneliti, tidak terpenuhinya mengalami kecemasan tingkat sedang
spiritualitas pasien terlihat dari hasil sebelum dioperasi di Rumah Sakit Islam Ibnu
kuesioner penelitian, dimana 55,2% pasien Sina Padang . Hasil penelitian ini berbeda
menyatakan sering merasa bimbang apakah dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
operasi yang dijalani nanti berjalan baik Wijayanti (2009), dalam Dodi (2011) RSUD
karena tidak pernah berdoa. Sebesar 14,6% Dr. Soeraji Tirto Negoro Klaten Jawa Tengah
pasien menyatakan merasa terlalu banyak ditemukan bahwa 20 (64,5%) pasien
berpikir tentang operasi sehingga lupa kepada mengalami cemas ringan.
29
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Kecemasan adalah reaksi yang berkurang. Hal ini terlihat dari hasil
muncul atau dirasakan oleh setiap pasien dan kuesioner, dimana 54,2% pasien mengalami
keluarganya disaat pasien harus dirawat gejala ringan.
mendadak atau tanpa rencanaan begitu pula
masuk rumah sakit, kecemasan akan terus Analisis Bivariat
disertai pasien dan keluarganya dalam setiap Berdasarkan hasil penelitian,
tindakan perawatan terhadap penyakit yang didapatkan bahwa pasien pre operasi yang
dideritanya (Nursalam, 2014). mengalami tingkat kecemasan sedang lebih
Asumsi peneliti, lebih dari separuh banyak ditemukan pada pasien yang memiliki
pasien mengalami kecemasan sedang, karena spiritualias tidak terpenuhi. Uji statistik
adanya perasaan cemas, jantung berdebar- dengan Chi-Square menunjukkan p value =
debar dan sering menarik napas. Seseorang 0,000 (p < 0.05), artinya ada hubungan
yang akan dioperasi sebenarnya menghadapi spiritualitas pasien dengan tingkat kecemasan
situasi sama dengan pasien lain yaitu pasien pre operasi di Rumah Sakit Islam
kecemasan. Perasaan cemas merupakan hal Ibnu Sina Padang.
yang wajar dihadapi pasien ketika akan Hasil penelitian ini sejalan dengan
melakukan tindakan operasi. Meskipun penelitian yang telah dilakukan oleh
penyebab harus dilakukannya tindakan Bambang (2014) tentang hubungan
operasi adalah untuk menyelamatkan nyawa spiritualitas dengan kecemasan pasien
pasien. Jika kecemasan pasien tidak preoperasi RSU dr. Pringadi Medan,
diminimalkan maka akan berdampak buruk ditemukan adanya hubungan spiritualitas
kepada pasien tersebut, misalnya pendarahan dengan kecemasan preoperasi.
pasca operasi, mobilisasi yang kurang dan Kepercayaan spiritual memainkan
proses penyembuhan luka yang lambat. Oleh peranan penting dalam menghadapi ketakutan
sebab itu petugas kesehatan dapat dan kecemasaan, tanpa memandang agama
memberikan informasi tentang prosedur yang di anut pasien. Kepercayaan spiritual
tindakan yang akan dilakukan untuk dapat dapat menjadi medikasi terapeutik. Segala
meminimalkan respon dari kecemasan upaya harus dilakukan untuk membantu
pasien. Pasien yang mengalami kecemasan pasien mendapatkan bantuan spiritual yang di
ringan juga disebabkan oleh adanya pasien inginkan. Keyakinan mempunyai kekuatan
berdoa sebelum dioperasi sehingga membuat yang sangat besar. Oleh karena itu
perasaan pasien tenang dan kecemasan yang kepercayaan yang dimiliki oleh setiap pasien
dialami oleh pasien sebelum operasi menjadi harus dihargai dan didukung. Menghormati
30
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
nilai budaya dan kepercayaan pasien dapat Pada kenyataan yang ada, peran
mendukung terciptanya hubungan dan saling perawat disini kurang ideal dari yang
percaya (Muttaqin 2009). seharusnnya. Saat penelitian, peneliti melihat
Adanya ketakutan atau kecemasan bahwa tidak adanya pendampingan, atau
dapat menimbulkan perasaan kacau, yang sebagai advokat bagi pasien yang akan
dapat memuat pasien membutuhan ketenagan melakukan operasi saat berada di ruang
pada dirinya, dan ketenagan yang paling tunggu “pre-operation”. Akibatnya keadaan
besar adalah bersama tuhan. Untuk yang seperti ini akan membuat pasien
mengurangi kecemasan pelayanan kesehatan bertambah cemasnya dan khawatir dengan
menyelenggarakan spiritual yang suportif dan keadaan dirinya pasca operasi maupun post
penuh arti. Spiritualitas memberikan operasi nanti. Seharusnya disini sangat
individu energi yang dibutuhkan untuk diperlukan peran perawat yang sangat tinggi
menemukan diri mereka, untuk beradaptasi untuk menemani pasien sebelum dilakukan
dengan situasiy yang sulit, dan untuk operasi. Saat penelitian, peneliti melihat
memelihara kesehatan dirinya sendiri peran yang diberikan perawat dalam
(Alimul, 2009). mengurangi kecemasan pada pasien pre
Idealnya peran perawat mencangkup operasi yaitu menjaga kenyamanan
tidak hanya biologis saja tetapi merangkum lingkungan terapeutik. Padahal seharusnya
dalam bio-psiko-sosial-spiritual. Dalam perawat dapat memberikan arahan dalam
kondisi ini disaat pasien memasuki ruangan bentuk health education dan mampu sebagai
operasi sangat dibutuhkan peran perawat konselor maupun terapis pengalihan. Namun,
untuk menurunkan kecemasan Pasien pada kenyataannya yang peneliti temui,
sebelum dilakukan operasi. Peran tersebut perawat tidak memberikan arahan tersebut.
diantaranya: bekerjasama dengan lembaga Asumsi peneliti, terdapatnya
kesehatan mental, konsultasi dengan hubungan spiritualitas dengan tingkat
kesejahteraan, memberikan pelayan kepada kecemasan pasien karena pasien kecemasan
klien di luar klinik, selalu melakukan yang dialami oleh pasien preoperasi
evaluasi tindakan, memberikan arahan dalam disebabkan oleh kurangnya pendekatan
bentuk health education, menjaga kenyaman spiritual yang dilakukan pasien seperti
lingkungan terapeutik, mampu sebagai berdoa, dimana dengan berdoa kepada Tuhan
konselor maupun terapis pengalihan (Direja, Yang Maha Esa dapat membuat perasaan
2011). lebih tentang dan tentram sehingga dapat
menjalani operasi dengan baik. Hasil
31
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
penelitian juga ditemukan 34,7% pasien yang dukungan Spritual pada pasien yang akan di
merasa terpenuhi spiritualitasnya juga operasi.
merasakan kecemasan sedang. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
disebabkan pasien merasa tidak yakin bahwa
Alimul H, Aziz. 2008. Riset
do’a suatu penenang saat operasi nanti Keperawatan dan Teknik
sehingga menambah kegelisahan dan Penulisan Ilmiah . Jakarta :
Salemba Medika
kecemasan terhadap operasi yang akan
. 2009. Pengatar
dilakukannya. Hasil penelitian juga Kebutuhan Dasar Manusia.
ditemukan 25,5% spiritualitas pasien yang Jakarta : Salemba Medika
tidak terpenuhi mengalami kecemasan
.2009. Metode penelitian
ringan, hal ini karena pada saat pasien akan Keperawatan dan Teknik
dioperasi, pasien merasa menyakini bahwa Analisa Data. Jakarta: Salemba
Medika
tuhan memberikan yang terbaik saat operasi.
Hasil penelitian juga ditemukan 65,3% .2011. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik
spiritualitas pasien yang terpenuhi mengalami
Analisa Data .Jakarta : Salemba
kecemasan ringan, ini karena sebelum pasien Medika
dioperasi pasien selalu berdoa untuk
Direja, S. H Ade. 2011. Buku Ajar
kelancaran operasi yang akan dijalani.
Asuhan Keperawatan Jiwa.
Medika
KESIMPULAN DAN SARAN
Asmadi. 2008. Kebutuhan dasar
Berdasarkan hasil penelitan pasien manusia. Jakarta : Salemba
preoperasi memiliki kecemasan pada tingkat Medika.
sedang, dan spritualitas yang terpenuhi, dapat Arawani, Dkk. 2013. Pengaruh
disimpulkan bahwa ada hubungan spritualitas Pemberian Aromaterapi
Terhadap Tingkat Kecemasan
dengan kecemasan pasien preoperasi. Melalui
Pasien Sebelum Operasi Dengan
bidang perawatan Rumah Sakit Ibnu Sina Anestesi Spinal. DI RS Tugu
Padang di harapkan hasil penelitian ini dapat Semarang
meningkatkan mutu dan pelayanan rumah
Bambang permadi. 2014. Hubungan
sakit dengan meningkatkan kinerja dan Spiritualitas Dengan Kecemasan Pasien
motivasi perawat, khususnya perawat yang Preoperasi.RSU
dr.Pirngadi Medan.
bekerja diruangan bedah dan kamar operasi
dalam memberikan Health Education dan Depkes RI. 2012. Indonesia sehat 2015.
Jakarta
32
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
Volume 9 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
D Z A SA I
NT I K A
33