Anda di halaman 1dari 38

TEORI LYDIA ELOISE 

HALL

Emanuel I. Lewar
Apa Itu
Konsep,
Model dan
Teori???
Pengertian
Model adalah :
• Contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik
tentang fenomena, menggambarkan teori dari skema
konseptual melalui penggunaan symbol dan diafragma.
• Ide yang dijelaskan dengan menggunakan simbol dan
visualisasi fisik. Simbolik model bisa secara verbal, skematis
atau kuantitatif
Komponen Model
Model tdd :
• Keyakinan dan tata nilai
• Tujuan praktek 
• Pengetahuan dan ketrampilan
Pengertian Konsep
Konsep adalah :
• Suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek,
benda, suatu peristiwa atau fenomena  berdasarkan
pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide,
pandangan atau keyakinan.
• Ide, imaginasi mental atau perumusan bentuk dan
berkembang dalam benak / pikiran.
Model Konsep
Model Konsep adalah :
• Rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan
yang menjelaskan secara luas fenomena  –  fenomena,
mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.
Fungsi Model Praktik
• Mengklarifikasi ide / pola pikir tentang keperawatan
anestesiologi dan kaitannya dengan praktik klinik
• Meningkatkan pola pikir kreatif untuk membantu
mengembangkan profesi .
• Memberi arahan bagi pelayanan pasien.
• Memberi corak / warna pada pelayanan kesehatanyang
diberikan.
Teori
• Teori adalah pendapat, cara, dan aturan melakukan sesuatu yg
memiliki fungsi sebagai suatu ikhtisar fakta yg jelas dan
ilmiah.
• Peran teori : mendapatkan pengertian dan mengorganisasikan
pengalaman
• Tujuan teori ialah untuk mendapatkan pemahaman tentang
sesuatu.
Karakteristik Konsep Dasar Teori Kep Anest
• Bersifat alamiah : digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas
dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
• Bersifat sederhana dan umum : dapat digunakan  pada masalah
yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai
dengan situasi  praktik PA
• Berperan dalam body of knowledge keperawatan yang dilakukan
melalui penelitian.
• Menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktik PA
Sejarah Singkat Perawat Anestesi
Cont..Sejarah Perawat Anestesi
• 1877. Suster Mary Bernard, di RS St. Vincent di Erie,
Pennsylvania, menjadi nurse anethetists yg pertama di dunia
• 1909, merupakan sejarah pendidikan perawat anestesi yg
pertama di Rumah Sakit St. Vincent, Portland, Oregon. didirikan
oleh Agnes McGee
• 1931, Agatha Hodgins mendirikan Asosiasi Perawat Anestesi
Nasional (NANA)
• Abad 19, Alice Magaw merupakan nurse anesthetitts pertama
yang mempublikasikan jurnal ilmiah ttg nurse anethetists
Cont.. Sejarah Perawat Anestesi
• 1945, Ujian sertifikasi pertama Nurse Anethtetits olh
pendidikan kep anestesi dan AANA
• 1978, dibukanya pendidikan lanjutan nurse anesthetits
spesialis
• 1986, dilakukan kongres nasional undang-undang yang
memberikan penggantian langsung nurse anethetits di
bawah Medicare ( Perawatan Kesehatan )
Penerapan Teori Keperawatan Lydia E Hall
• Lydia E Hall (1906 - 1969) adalah seorang Amerika terkemuka
dlm keperawatan rehabilitasi, kesehatan preventif dan
kesehatan masyarakat.
• A John F. Garde (1935-2009) and B Ira Gunn (1927-2011)
adalah perawat anestesi pertama di Amerika Serikat yang
memulai praktik perawatan anestesi dengan menerapkan
Care dan Cure
A, John F. Garde
(1935-2009)

B, Ira Gunn
(1927-2011)
Teori Lydia E
Hall ( 1962)
Teori Lydia E Hall ( 1962)
 Tujuan : Utk memberikan asuhan kesehatan dan kenyamanan
bagi pasien selama proses penyakit
 Kerangka Kerja Praktik: Seorg pasien dibentuk oleh bagian-
bagian yang saling berkaitan, yaitu: manusia (inti), status
patologis, dan pengobatan (penyembuhan) dan tubuh
(perawatan).
 Kemampuan yg harus dimiliki oleh seorang perawat dlm
memberikan asuhan yakni care, core, dan cure 
Keterkaitan Core, Care, dan Cure
• Core merupakan kemampuan bekerjasama dengan pasien
dan tenaga kesehatan yang lain, cure terdiri dari cara
mengobati dan cara merawat pasien, dan care merupakan
kepedulian dalam merawat pasien utk proses
kesembuhannya.
1. Kepedulian (care) berfungsi menerapkan pengetahuan
tentang sikllus kehidupan manusia yang menjadi dasar
ilmu keperawatan termasuk ilmu perawatan anestesi
“ Maka ddiperlukan memberikan asuhan yg
menciptakan suasana nyaman pada pasien agar
mengalami kestabilan diri pasien”
2. Inti (core), kemampuan terapeutik dan kemampuan untuk
bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain,
“ Menggunakan tehnik berhubungan atau berhadapan
langsung dengan pasien untuk memberikan asuhan
Kesehatan”
3. Pengobatan (cure), ketepatan dalam berkolaborasi cara
memberikan pengobatan yang benar
“ Tepat dlm memberikan pengobatan dan peduli akan
respon pasien terhadap pengobatan “
1.
Pengkajian

Aplikasi dlm 5.
2.
Masalah
Evaluasi
Memberikan Kesehatan

Asuhan

4. 3.
Implementasi Intervensi
SIKLUS ASUHAN

er
t

ov
en
RR-R Inap

nd
sem

Ha
- As
t
en
PASCA
al

Re
sem
ANESTESI
Aw
INTRA

-As
men

ANESTESI
Re PRA
Asse

ANESTESI
Aplikasi dlm Memberikan Asuhan
1. Pengkajian
• Tahap pertama yaitu melakukan penilaian, meliputi
tentang status kesehatan individu atau pasien
• Proses pengakjian meliputi pengumpulan data ditujukan
demi kepentingan Kesehatan pasien
• Pengumpulan data ini harus mengarah pada
peningkatan kesehatan individu.
Komponen Pengkajian :
1. Pengumpulan data
2. Pengelompokan data
3. Perumusan Maslah
Prinsip Data

Tipe Data :
• Data Dasar
adalah kumpulan data yang mengenai status kes pasien,
kemampuan pasien untuk mengelola kes terhadap dirinya
sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kes lainnya.
• Data Fokus
adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon pasien
terhadap kes dan masalah kes serta hal-hal yang mencakup
tindakan yang dilaksanakan terhadap pasien.

25
Jenis Data
• Data Subjektif
adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap
suatu situasi dan kejadian.
Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, mual
• Data Objektif
adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh
menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan
fisik.
Data objektif dpt diperoleh juga jika ada faktor risiko
Misalnya : Tkt kesadaran, TTV, Data medis ttg tindakan yg akan dilakukan

26
2. Diagnosis / Masalah
• Tahap yang kedua mengamati Kesehatan pasien dan
menetapkan masalah Kesehatan yang dialami pasien karena
adanya perubahan status kesehatan berupa respon manusia
yang disebabkan karena kesenjangan antara sehat dan sakit
• Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan
pola fungsi kehidupan
Kriteria Masalah Kesehatan
• Bersifat aktual apabila masalah kesehatan pasien sudah
nyata terjadi yg dapat ditangani secara mandiri
• Bersifat risiko apabila akan terjadi masalah Kesehatan yg
dapat ditangani secara mandiri
• Bersifat Risiko Komplikasi apabila berpotensi terjadi
masalah kesehatan pasien yg harus ditangani secara
kolaborasi
Kriteria Prioritas Masalah :
1) Masalah yang mengancam kehidupan merupakan prioritas
utama.
2) Masalah yang mengancam kesehatan seseorang adalah
prioritas kedua.
3) Masalah yang mempengaruhi perilaku merupakan prioritas
ketiga
3. Perencanaan/Intervensi
• Tahap yang ketiga, melibatkan prioritas utama pada pasien
adalah membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan agar
mencapai kesembuhan dengan pengobatan medis.
Kriteria Intervensi
1) Disusun berdasarkan tujuan
2) Menentukan alternatif tindakan yg tepat.
3) Menjamin rasa aman dengan mempertimbangkan safety
pasien .
4) Kalimat instruksi, ringkas, tegas dan bahasanya mudah
dimengerti
5) Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang
berlaku, lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang ada.
• Tipe Intervensi : ( OTEK)
1) Observasi
Contoh : lakukan monitoring kondisi pasien selama
memberikan pelayanan kesehatan
2) Treatment
Contoh : melakukan tindakan pemberian oksigen
3) Education
Contoh : jelaskan pada pasien dan keluarga tentang proses
asuhan Kesehatan yang diberikan
4) Kolaborasi
Contoh : kolaborasi dalam pemberian obat-obatan atau
tindakan medis
4. Implementasi
• Tahap keempat merupakan tahap pemberian pelayanan
yang nyata dari perawat kepada pasien yang meliputi
tindakan secara mandiri dan kolaborasi
Kriteria Implementasi
1) Dilaksanakan sesuai dgn perencanaan
2) Sesuai dgn waktu yg telah ditentukan.
3) Menggunakan sumber daya yg ada.
4) Menerapkan praktik berdasarkan evidence based practice ( EBP)
5) Menerapkan prinsip aman dgn mengutamakan safety pasien.
6) Melaksanakan tindakan berdasarkan respons pasien.
7) Melaporkan dgn segera bila ada masalah yg mengancam safety
pasien.
8) Melaksanakan tindakan berpedoman pd standar yg telah
ditentukan
9) Mencatat semua tindakan yg telah dilaksanakan
5. Evaluasi
• Evaluasi adalah menilai keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan sesuai dengan perubahan
• Evaluasi dilakukan secara periodik, sistematis dan
berencana untuk menilai perkembangan pasien.
Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi dilakukan segera setelah selesai melaksanakan
tindakan
2) Evaluasi hasil menggunakan indikator yang ada pada
rumusan tujuan
3) Hasil evaluasi segera didokumentasikan pada catatan
medik pasien
4) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
5) Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi pasien
Aplikasi dan Pembatasan Teori
1. Langkah suatu penyakit dan pengobatannya
2. Pasien membutuhkan perhatian yang lebih cermat teliti
untuk proses penyembuhannya.
3. Faktor pembatasan adalah cara membantu seseorang ke
arah yang lebih mengerti tentang Kesehatan (care, core,
cure).
The End

38

Anda mungkin juga menyukai