Disusun Oleh:
BADRU SALAM
08180100236
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
persalinan melalui operasi Sectio Caesarea meningkat hampir dua kali lipat dari
tahun 2000 sampai 2015 tercatat dari 12% dari jumlah kelahiran menjadi 21% di
tahun 2015 (WHO, 2015). Fenomena yang sama terjadi juga di Indonesis,
Begitu pun Jawa Barat sebesar 8.7% dari jumlah kelahiran, berdasarkan hasil
Operasi Sectio Caesarea adalah salah satu upaya untuk melahrikan melalui
tidak maju , plasenta previa, propalus tali pusat, mal presentase janin atau letak
sehingga ibu dapat melahirkan bayi dalam kondisi sehat dancselamat. Setiap Ibu
1
2
tetapi padabeberapa ibu hamil yang mengalami kelainan atau komplikasi maka
seorang ibu tidak bisa menjalani persainan normal (Benson, 2009) dan
persalinan. Tindakan pembedahan ini terbagi dalam tiga tahapan pre operasi,
Pre operasi ialah tahap yang diawali ketika adanya keputusan untuk
berakibat fatal di fase selanjutnya (HIPKABI, 2014). Persiapan pre operasi yang
persiapan operasi. Karena psikologi atau mental yang tidak siap dapat
berpengaruh pada kondisi fisik seseorang (Smeltzer, dkk, 2008). Hasil penelitian
(31,2%) dalam skala kecemasan ringan dan responden yang tidak merasa cemas
merupakan perasaan khawatir dalam diri yang berlebihan, tidak jelas dan
merupakan respon terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar yang
2015). Perasaan ini pasti dimiliki oleh setiap individu, hal ini wajar menjadi
tentang cemas dengan skala yang berbeda. Tingkatan cemas dibedakan menjadi
empat, yang pertama kecemasan ringan, yang kedua kecemasan sedang, dan yang
terakhir kecemasan berat atau panik (Stuart, 2009). Pengukuran skala kecemasan
kurang baik. Masalah itu jika tidak diatasi dapat berefek terhadap psikis dan
jasmani.
Riset Kesehatan Dasar (Rikesda, 2013) menunjukan bahwa 6% atau kurang lebih
gejala kecemasan dan depresi. Riset yang dilakukan (Bahsoan, 2013) kurang
lebih 80% atau 1,2 jiwa yang menderita kecemasan sebelum menjelang operasi.
4
mengakibatkan kecemasan pada klien (Pawatte, et al, 2013). Cemas yang dirasa
klien dihubungkan dengan rasa takut terhadap tindakan asing yang akan
orang lain bahkan ancaman kematian akibat tindakan operasi dan tindakan
anastesi, termasuk timbulnya kecacatan dan kematian (Potter & Perry, 2005).
Selinear dengan penelitian yang dilakukan (Hepp, P., Hagenbeck, C., Burghardt,
B., Jaeger & Wolf, OT., Fehm, T., & Schaal, 2016). mengenai kecemasan, yang
mengukur skala kecemasan di hari saat pelaksanaan operasi Sectio Caesarea dan
hasil penelitian mengatakan bahwa skala kecemasan paling tinggi adalah saat
sebelum operasi dibandingkan saat penutupan kulit dan 2 jam setelah tindakan
peningkatan rasa nyeri setelah operasi, kebutuhan anti nyeri, peningkatan lama
(Kuo, S., Chen, S., & Tzeng, 2014). Kejadian ini turut berefek pada besarnya
biaya kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini dapat menambah beban anggaran
dibebankan kepada negara (Pratiwi et al., 2019). Masalah kecemasan ini bisa
kolaboratif antara perawat bersama dokter, terapi yang diberikan seperti obat
pengkonsumsian terapi tersebut tidak boleh lebih dari 24-42 hari (Baradero,
Mary., 2015). Meskipun begitu terapi non farmakologi juga bisa mengurangi rasa
(Isaacs A, 2005)
Sudah menjadi tugas perawat dapat memilih cara yang tepat dan
(James, 2012). Teknik relaksasi merupakan cara untuk meningkatkan kendali dan
percaya diri serta menurunkan tingkat stress yang dialami (Stuart, 2007). Salah
Teknik ini adalah salah satu teknik Jin Shin Jyutsu. Jin Shin Jyutsu bisa
disebut juga akupresure Jepang. Tangan (jari dan telapak tangan) yaitu alat
sehari-hari. Ibu jari berkaitan dengan rasa khawatir, jari telunjuk dengan rasa
takut, jari tengah rasa marah, jari manis dengan rasa sedih dan jari kelingking
Teknik relaksasi genggam jari adalah teknik relaksasi yang sangat mudah
dan sederhana dikerjakan oleh siapa saja yang berkaitan dengan jari tangan serta
6
aliran energi di dalam tubuh (Liana, 2008). Teknik genggam jari disebut juga
bisa mengurangi dan menyembuhkan ketegangan fisik dan emosi, karena teknik
ini akan menghangatkan titik-titik keluar dan masuknya energi pada saluran atau
meridian energi yang terdapat di jari-jari tangan. Pada saat genggaman titik
cepat lalu diteruskan ke saraf pada organ tubuh yang mengalami gangguan,
jari membantu tubuh, fikiran dan emosi mencapai keadaan tenang. Ketika tubuh
dalam keadaan rileks atau tenang, maka ketegangan pada otot berkurang yang
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Yuniarti Pratiwi (2017) dengan
kecemasan pada pasien pre operasi Sectio Caesarea. Hasil riset tersebut
menjadi cemas ringan pada pasien pre operasi Sectio Caesarea. Riset yang
dilakukan Bagus et al., (2018) bahwa terapi relaksasi genggam jari memiliki
pengaruh terhadap penurunan kecemasan klien pre operasi. dan riset yang
dilakukan oleh Revi & Arina, (2016) menunjukan relaksasi genggam jari dapat
Menurut data yang diperoleh dari Ruangan Instalasi Bedah Sentral RSUD
Kota Bogor, jumlah pasien yang dilakukan tindakan Sectio Caesarea di tahun
operasi, klien mengatakan sangat cemas sulit tidur, tampak gelisah, tanda-tanda
vital meningkat, dada sering berdebar, terdapat beberapa klien bertanya terkait
informasi yang dimiliki mengenai tindakan yang akan dilakukan kemudian, dan 1
sedang berjaga di ruang Instalasi Bedah Sentral mengatakan bahwa dari beberapa
penatalaksanaan cemas pada klien pre operasi Sectio Caesarea yaitu dengan
genggam jari pun belum pernah di implementasikan pada klien pre operasi
Bedah Sentral di RSUD Kota Bogor”. Diharapkan Rumah Sakit tersebut dapat
2. Rumusan Masalah
Hasil wawancara dan observasi pada 11 klien pre operasi Sectio Caesarea,
sedikit takut, merasakan keringat dingin berlebihan, namun klien sudah siap
yang dimiliki mengenai intervensi yang akan dilakukan kemudian, dan 2,5%
5 orang perawat yang sedang berjaga di ruang Instalasi Bedah Sentral mengenai
penatalaksanaan cemas pada klien pre operasi Sectio Caesarea adalah dengan
3. Tujuan Penelitian
4. Tujuan Umum
5. Tujuan Khusus
6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
2. Manfaat Teoritis
farmakologi, seperti teknik relaksasi genggam jari ini bisa menjadi alternatif
3. Manfaat Metodelogis
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2. Pengertian
(Amru, 2012).
3. Etilogi
tindakan SC terbagi dalam dua bagian yaitu dari ibu dan janin.
12
13
spontan.
sebagai berikut:
5. Indikasi
1) Fetal distress
5) Plasenta Previa
8) Hydrocephalus
6. Komplikasi
banyak tidur dan kurang aktif karena efek dari anestesi, sehingga dapat
terjadi karena proses kelahiran yang terlalu cepat. Bayi tidak bisa
pada ibu seperti nyeri pada area insisi, rentannya terjadi infeksi
yang terpotong dan terbuka, terjadi luka pada blast (kandung kemih),
7. Konsep Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
atau penderitaan yang jelas bagi pasien (Mansjoer, Arif, 1999). Ansietas
panik.
17
2000).
keadaan khawatir, tidak tentram, takut dan sering kali disertai berbagai
keluhan fisik.
dengan sebab yang tidak jelas serta dihubungkan dengan perasaan tidak
1) Kecemasan Ringan
2) Kecemasan Sedang
tangan, bicara cepat dan lebih banyak, sulit tidur, dan tidak
amanya perasaan.
19
3) Kecemasan Berat
a) Jenis Kelamin
b) Umur
pada umur dewasa dan sebagain besar terjadi pada umur 20-45
tahun.
c) Pengalaman
yang terganggu.
kecemasan.
b) Tingkat Pendidikan
c) Akses Informasi
d) Proses Adaptasi
baru.
23
pada individu.
d. Tingkat Kecemasan
bagian, yaitu:
1) Kecemasan Ringan
sesuai kondisi.
24
2) Kecemasan Sedang
3) Kecemasan berat
sesuatu yang terinci, dan tidak dapat berpikir tentang hal lain, dan
suatu area yag lain. Tanda dan gejala yaitu sakit kepala, pusing,
lain.
4) Panik
1) Farmakomedika
2) Psikomedika
(finger hold)
27
dan tersinggung.
banyak.
tidak nyenyak tidur, bangun dan lesu, banyak mimpi, mimpi yang
5) Gangguan kecerdasan: daya ingat turun, daya ingat buruk serta sulit
berkonsenterasi.
tidak memiliki minat, terbangun pada saat dini hari, sedih, perasaan
ditusuk-tusuk.
dan konstipasi.
BAK, sering BAK, darah haid berlebihan, tidak dapat haid, masa
13) Gejala autonom: muka merah, mulit kering, kepala pusing terasa
14) Tingkah laku/ siap: jari gemetar, gelisah, wajah tegang, kening/
wajah merah.
29
pasien mampu mengontrol diri diri mereka saat merasa stress fisik,
jari tangan serta aliran energy di dalam tubuh (Hill, 2011) Teknik
genggam jari disebut juga finger hold. Teknik menggengam jari adalah
salah satu teknik Jin Shin Jutsu (akupresure jepang). Teknik ini
tangan yang sederhana untuk membuat energy yang ada di dalam tubuh
menjadi seimbang.
jari tengah dengan rasa marah, jari manis dengan kesedihan, dan jari
kelingking dengan rendah diri dan kecil hati. Perasaan yang tidak
yang berhubungn dengan jari-jari tangan dan aliran energy yang ada
keluar dan masuknya energy pada meridian (jalan energi dalam tubuh)
Terapi ini dilakukan pada pasien pre operasi Sectio Caesarea pada
1) Jelaskan pada pasien tentang tindakan dan tujuan dari tindakan yang
5) Genggam ibu jari kurang lebih selama 3-5 menit dengan tambahan
Cunningham, 2010)
dan psikologi. Respon psikologi yang biasa terjadi pada pasien pre
fisik dan psikis pasien untuk menjalani pembedahan (A Potter & Perry,
Sutrimo, 2015).
2007).
organ dalam tubuh serta emosi yang berkaitan, yang berada pada jari
dengan rasa takut, jari tengah dengan rasa marah, jari manis dengan rasa
sedih kemudian jari kelingking dengan rendah diri dan kecil hati. (Hill,
2011).
emosi yang membuat tubuh menjadi tenang atau rileks (Liana, 2008).
F. Penelitian Terkait
(2020) Genggam Jari kuantitatif dengan desain kesehatan dan keluarga terhadap
Ibu Bersalin Kala Sampel dalam penelitian Tanah Bumbu. Berdasarkan hasil
I Fase Laten di ini yaitu 20 ibu bersalin penilitian dan teori terapi genggam
Rumah Sakit kala I Fase Laten di jari oleh tenaga kesehatan dan
Bersalin Paradise Rumah Sakit Bersalin keluarga efektif dilihat dari nilai
tidak berdistribusi
normal sehingga
menggunakan kuisioner
data dengan
menggunakan uji
Wilcoxom.
tingkat kecemasan
Caesarea.
Samarinda,
Kalimantan
Timur
Kurnia Genggam Jari dengan quasi experiment Pada Kelompok control rata-rata
(2016) Penurunan nonequivalent control post test sebesar 19,06 hal ini
Pengumpulan data
observasi HARS
Scale).
7.
43
C. Kerangka Teori
Skema 2.1
Kerangaka Teori Penelitian
Pembedahan
Kecemasan
Respon kecemasan :
Respon fisiologis
Respon prilaku dan emosi
Respon kognitif
Respon afektif
Tingkat kecemasan :
Ringan
Sedang
Berat
Sangat Berat/Panik
Sumber: diadaptasi dari Stuart (2009), Hawari (2009) dan Hamid, 2000 dalam (Pebrian et al., 2017)
BAB III
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah salah satu formulasi dari teori-teori atau kerangka teori
variabel yang saling keterkaitan anatara variabel satu dengan lainnya. Dengan
judul pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat kecemasan pada
pasien pre operasi sectio caesarea di ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Kota
Skema 3.2
Kerangka Konsep Penelitian
Intervensi Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari
Variabel Independen
Intervensi
Pemberian
teknik relaksasi
genggam jari
Variabel Dependen Variabel Dependen
Pre test Pos test
Kecemasan Pasien Kecemasan Pasien
Pre Operasi Sectio Pre Operasi Sectio
Caesarea sebelum Caesarea sesudah
diberikan teknik diberikan teknik
relaksasi genggam relaksasi genggam
jari jari
45
46
B. Definisi Operasional
operasional adalah seuatu informasi ilmiah yang membantu peneliti lain yang
C. Hipotesis
(Notoatmodjo, 2010). Setelah penelitian sudah terbukti maka hipotesisi ini dapat
bernilai benar atau salah, bisa diterima atau ditolak (Setiadi, 2013).
Hipotesisi ini terbagai dalam dua bagian sebagai berikut, hipotesisi nol (H0)
dan hipotesis statistic (Ha). Hipotesis nol (H0) atau diistilahkan dengan hipotesis
negatif yang menyangkal sementara yang dirancang oleh peneliti yang harus
statistik.
H0: Tidak adanya pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat
kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di ruang Instalasi Bedah Sentral
Ha: Adanya pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap tingkat kecemasan
pasien pre operasi sectio caesarea di ruangan Instalasi Bedah Sentral RSUD
Kota Bogor.
BAB IV
A. Desain Penelitian
dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian
(Sugiyono, 2013).
dengan one group pre-test dan post-test without control group. Desain init tidak
48
49
pasien pre operasi sectio caesarea sebelum dan sesudah pemberian dilakukannya
intervensi teknik relaksasi genggam jari. Desain penelitian ini digunakan untuk
Skema 4.3
Desain Pre Test and Post Test Without Control Group
O1 X O2
Keterangan
1. Populasi
objek penelitian atau obejk yang akan diteliti disebut universe atau populasi
yang didapatkan dari jumlah rata-rata perbulan pasien pre operasi sectio
No Bulan Jumlah
1 Januari 41
2 Februari 29
3 Maret 50
4 April 44
5 Mei 45
6 Juni 55
7 Juli 44
8 Agustus 38
9 September 54
10 Oktober 39
11 Nopember 35
12 Desember 42
Total 524
Rata-rata perbulan 47
2. Sampel
a. Penghitungan Sampel
30 subjek.
pre group.
responden.
52
1) Kriteria Inklusi
sebagai berikut:
2) Kriteria eksklusi
1. Tempat
RSUD Kota Bogor. Lokasi penelitian ini dipilih karena RSUD Kota Bogor
menjadi pusat rujukan untuk pelayanan operasi Sectio Caesarea dan belum
genggam jari terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea
2. Waktu
Penelitian ini dialkukan pada bulan Juni sampai dengan Juli tahun 2020
C. Etika Penelitian
rekomendasi dar pihak institusi ke tempat penelitian yang akan dituju oleh
1. Informed Concent
3. Kerahasiaan (confindentiality)
4. Kesejahteraan (Beneficience)
Prinsip ini yang wajib diperhatikan oleh peneliti ketika mengajukan usulan
dari penelitian.
Alat pengumpulan data untuk teknik relaksasi genggam jari adalah data
primer yang didapat melalui standar prosedur operasional (SPO) teknik relaksasi
sesuai dengan teori dan lembar observasi. Sedangkan untuk mendapatkan data
yang terakit dengan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea peneliti
menggunakan lembar kuisioner sesuai dengan teori. Kuisioner ini tersusun dari
14 pertanyaan yang menggunakan skala HRS-A atau Hamilton Rating Scale For
1. Uji Validitas
Moment.
56
baku yaitu tentang HRS-A atau Hamilton Rating Scale For Anxiety.
2. Uji Reliabilitas
2010). Salah satu cara pengujian reabilitas dengan cara Alpha Chronbach.
diwakili dengan nilai Alpha dengan tabek pada tingkat kepercayaan 95%
Alat ukur reliabilitas merujuk pada kuesioner yang sudah baku yaitu
tentang HRS-A atau Hamilton Rating Scale For Anxiety. Oleh sebab itu
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari
1. Persiapan administartif
Penelitian akan dilakukan asetelah mendapat suart ijin penelitian dari Prodi
Kota Bogor.
2. Prosedur Teknis
penelitian.
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Pre Test
b. Intervensi
satu pasien per satu kali sebelum tindakaan sectio caesarea dimulai atau
dengan hitungan teratur, genggam ibu jari kurang lebih selama 3-5
durasi yang sama. Teknik relaksasi genggam jari ini dilakukan 30 menit
c. Post Test
penelitian untuk mengisi kuesioner lagi atau post test setelah responden
D. Pengolahan Data
sebagai berikut:
1. Editing Data
Editing ini dimaksudkan agar data yang telah dikumpulkan dapat diolah
dengan baik, dan benar sehingga dapat menghasilkan informasi yang benar.
2. Coding
3. Sorting
4. Entry data
tabel dengan cara menghitung frekuensi data. Memasukkan data dengan cara
5. Cleaning data
6. Mengeluarkan data
E. Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk mengolah data agar mudah dibaca, dibuat tabel
dan diinterpretasikan serta menguji secara statistik kebenaran hipotesa yang telah
1. Analisa Univariat
ditribusi dan presentase dari setiap variabel. Rumusan yang digunakan untuk
f
p= .100 %
n
Keterangan :
P: Persentase (%)
f: Jumlah jawaban
dan presentase.
2. Analisa Bivariat
dari uji normalitas data, untuk mendeteksi normalitas data dalam penelitian
normal. Jika data berdistribusi normal, maka metode yang digunakan adalah
normal
Menurut (Wahana, 2009), syarat yang harus dipenuhi pada prosedur uji
distribusi telah spesifik. Ada beberapa prosedur tes ditribusi yang digunakan,
62
yaitu normal, poisson dan uniform. Akan tetapi lebih sering digunakan
ditentukan alat uji apa yang paling sesuai digunakan. Apabila data
berdistribusi normal dan berjenis data numerik (interval dan rasio) maka
dan ordinal) maka digunakan uji non-parametrik yaitu Uji Wilcoxon Signed
Rank Test.
Wilcoxon Signed Rank Test adalah salah satu uji non parametric yang
perlakukan yang berbeda (Hengky, 2012). Penggunaan uji ini untuk melihat
apakah terdapat perbedaan atau perubahan antara dua kejadian sebelum dan
perlakuan (treatment) tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode
C. Jadwal Kegiatan
Ade Sutrimo UM Yogyakarta. (2015). Effect of Guided Imagey and Music ( GIM )
on Preoperative Anxiety of Sectio Caesaria ( SC ) Patient in RSUD Banyumas.
The Journal Name, X(january), 0–9.
Bagus, A., Dwi, S., & Anita, P. (2018). ( Studi di Paviliun Mawar RSUD Jombang ) (
Study at Mawar Pavilion of Jombang Hospital ).
Baradero, Mary., dkk. (2015). Seri Asuhan keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri.
EGC.
Brunner & Suddart. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC.
Dadang, H. (2010). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Balai Penerbit FKUI.
Gant, N., & Cunningham, F. (2010). Dasar-Dasar Ginekologi dan Obstetri. EGC.
Hepp, P., Hagenbeck, C., Burghardt, B., Jaeger, B., & Wolf, OT., Fehm, T., &
Schaal, N. (2016). Measuring the course of anxiety in women giving birth by
caesarean section: A prospective study. BMC Pregnancy and Childbirth.
http://dx.doi.org/10.1186/s12884-016-%0A0906-z%0AHobson, JA. 2006.
Hill, R. Y. (2011). Nursing from the inside-out:Living and nursing from the highest
point of your consciousness. London: Jones and Barlett Publishers.
Kaplan & Sadock. (2009). Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi Dua.
Kuo, S., Chen, S., & Tzeng, Y. (2014). Depression and anxiety trajectories among
women who undergo an elective cesarean section. PLoS One,.
//dx.doi.org/%0A10.1371/journal.pone.0086653
Mansjoer, Arif, dkk. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran Univ
Indonesia.
Pawatte, I., Pali, C., Opod, H. (2013). Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Pre
Sectio Caesarea di RSIA Kasih Ibu dan RSUP. Prof. Dr. D Kandou Manado.
Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JKKT/article/view/3326/2870
Pebrian, B., Martin, L., & Koto, Y. (2017). DI RSUD KOTA BOGOR Dukungan
Psikososial Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre operasi.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik (4th ed.). EGC.
Pratiwi, R. A. B., Gunanegara, R. F., & Ivone, J. (2019). Factors Affecting Caesarean
Labor in RSUD Lembang in 2017. Journal of Medicine & Health, 2(3), 838–
846. https://doi.org/10.28932/jmh.v2i3.1223
Revi, D. K. S., & Arina, M. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari
Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea.
Jurnal Keperawatan Universitas Surakarta, 1–10.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu.
Yuniarti Pratiwi. (2017). Penerapan Teknik Relaksasi Genggam Jari Pada Asuhan
Keperawatan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di RSUD
K.R.M.T Wonsonegoro Kota Semarang. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 287. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
LEMBAR KUISIONER
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI
RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KOTA BOGOR TAHUN 2020
1. Identitas responden
Nama (inisial) :
Usia :
Pendidikan terakhir : Tidak Sekolah /SD/SMP SMA
DIII/S1
2. Pertanyaan
Petunjuk: berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan kondisi dan
pendapat anda
Keterangan:
0: Tidak ada gejala sama sekali
1: Satudari gejala yang ada
2: Sedang atau separuh dari gejala
3: Berat atau lebih dari ½ gejala yang ada
4: Sangat berat semua gejala ada
NO PERNYATAAN 0 1 2 3 4
Tingkat Kecemasan
1 Perasaan ansietas
a. Firasat buruk
b. Takut akan pikiran sendiri
c. Mudah tersinggung
2 Ketegangan
a. Merasa tegang
b. Lesu
c. Tidak bisa istirahat tenang
d. Mudah terkejut
e. Mudah menangis
f. Gemetar
g. Gelisah
3 Ketakutan
a. Pada gelap
b. Pada orang asing
c. Ditinggal sendiri
d. Pada binatnag besar
e. Pada keramaian lalu lintas
f. Pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan tidur
a. Sukar masuk tidur
b. Terbangun malam hari
c. Tidak nyenyak
d. Bangun dengan lesu
e. Banyak mimpi – mimpi
f. Mimpi buruk
g. Mimpi menakutkan
5 Gangguan kecerdasan
a. Sukar konsentrasi
b. Daya ingat buruk
6 Perasaan depresi
a. Hilangnya minat
b. Berkurangnya kesenangan pada
hobi
c. Sedih
d. Bangun dini hari
e. Perasaan berubah sepanjang hari
7 Gejala somatik (otot)
a. Sakit dan nyeri di otot-otot
b. Kaku
c. Kedutan otot
d. Gigi gemerutuk
e. Suara tidak stabil
8 Gejala somatic (sensorik)
a. Tinnitus
b. Penglihatan kabur
c. Muka merah dan pucat
d. Merasa lemah
e. Perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala kardiovaskular
a. Nadi cepat
b. Berdebar
c. Perasaan lesu/lemas seperti mau
pingsan
d. Detak jantung menghilang
(berhenti sekejap)
10 Gejala respiratori
a. Rasa tertekan atau sempit di
dada
b. Perasaan tercekik
c. Sesak
11 Gangguan gastrointestinal
a. Sulit menelan
b. Perut melilit
c. Gangguan pencernaan
d. Perasaan terbakar di perut
e. Rasa penuh atau kembung
f. Nyeri sebelum dan sesudah
makan
g. Mual
h. Muntah
i. Buang air besar lembek
j. Kehilangan berat badan
k. Sukar buang air besar
(konstipasi)
12 Gejala urogenital
a. Sering buang air kecil
b. Tidak dapat menahan air seni
c. Menorrhagia
d. Impotensi
13 Gejala otonom
a. Mulut kering
b. Muka merah
c. Mudah berkeringat
d. Pusing dan sakit kepala
14 Tingkah laku pada wawancara
a. Gelisah
b. Tidak tenang
c. Jari gemetar
d. Kerut kening
e. Muka tegang
f. Tonus otot meningkat
g. Nafas pendek dan cepat
Total Skor:..………..
SEKOLAH TINGGI ILMU
No.
KESEHATAN INDONESIA MAJU : STIKIM
Dokumen
(STIKIM)
SPO TEKNIK RELAKSASI Tanggal :
Revisi :
GENGGAM JARI Halaman :
Tahap Tindakan
Tindakan 4 Anjurkan pasien untuk mengatur pola nafas dengan hitungan teratur
5 Genggam ibu jari ± selama 3-5 menit dengan tambahan nafas dalam,
yang sama.
6 Setelah ±15 menit, lakukan relaksasi genggam jari ke jari tangan yang
lain.