Anda di halaman 1dari 6

PRE TEST PELATIHAN CODE BLUE

1. Tanda-tanda gangguan oksigenasi, kecuali :


a. SpO2 80%
b. Cyanosis
c. PaO2 <70 mmHg
d. RR > 25 x/menit
2. Tanda-tanda sumbatan saluran nafas atas, kecuali :
a. Snooring
b. Crowing
c. Stridor
d. Ronkhi
3. Kondisi di bawah ini dapat mengakibatkan terjadi gangguan ventilasi :
a. Keracunan Narkotika/Opiat
b. Pneumothoraks
c. HematoThoraks
d. SpasmeLaryngs
4. Cara membebaskan sumbatan jalan nafas bagian atas tanpa menggunakan alat adalah
sebagai berikut, kecuali :
a. Chin Lift
b. Head Tilt
c. Jaw Thrust
d. PemberianOksigen
5. Syok yang sering ditemukan pada kasus kecelakaan adalah…
a. Syok karena penurunan curah jantung
b. Syok karena kesakitan
c. Syok karena pendarahan
d. Syok karena alergi terhadap obat
6. Syok anafilaktik dapat terjadi akibat…
a. Hipersensitif terhadap obat-obatan
b. Kehilangan cairan
c. Penurunan cardiac output
d. Kesakitan
7. Pada pemeriksaan fisik untuk menilai sirkulasi pasien akan didapatkan…. Sebagai tanda-
tanda gangguan sirkulasi (syok).
a. Akral dingin, nadi cepat kecil, CRT > 3 detik
b. Nadi lambat dalam, akral hangat
c. CRT < 3 detik, produksi urine normal
d. Akral hangat, CRT < 3 detik
8. Pasien anak 13 tahun tiba-tiba terjatuh di bagian registrasi, pada pemeriksaan awal
ditemukan keadaan umum lemah, akral dingin, CRT > 3 detik, turgor kulit menurun, nadi
teraba cepat dan kecil. Berdasarkan keterangan keluarga, kliens ejak 2 hari yang lalu
muntah-muntah. Syok yang dialami pasien merupakan syok :
a. Kardiojenik
b. Hipovolemik
c. Distributive
d. Neurojenik
9. Tanda- tanda syok sudah terjadi kerusakan ireversibel pada sel dan organ, merupakan syok
pada tahap ?
a. Initial
b. Compensatory
c. Progressive
d. Refractory
10. System sirkulasi berperan dalam homeostasis yang berfungsi sebagai system dalam Perfusi
jaringan normal terdiri dari system yang saling berkaitan, yaitu :
a. Jantung, pembuluh darah, darah
b. Jantung, limpa, dan pembuluh darah
c. Pembuluh darah, ginjal, jantung
d. Pembuluh darah, system lympa, jantung
e. Darah, ginjal, pembuluh darah
11. Penanganan spesifik kolaboratif dalam mengatasi syok hipovolemik yaitu :
a. Hentikan kehilangan cairan, kembalikan volume sirkulasi, resusitasi cairan
b. Hentikan kehilangan cairan, kembalikan volume sirkulasi, epinephrine vasokonstriksi
perifer, bronkhodilatasi dan menekan efek histamine.
c. Hentikan kehilangan cairan, epinephrine vasokonstriksi perifer, bronkhodilatasi dan
menekan efek histamine, pertahankan patensi airway.
d. Epinephrine vasokonstriksi perifer, bronkhodilatasi dan menekan efek histamine,
pertahankan patensi airway, persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik.
e. Bronkodilator dgn nebulizer lebih efektif, Hentikan kehilangan cairan, kembalikan
volume sirkulasi.
12. Contoh cairan kristaloid yang sering dipakai dalam resusitasi cairan diantaranya :
a. Haemacell, gelofusine
b. Dektrose 5 %, triofusin
c. Dextran 70, aminoleban
d. Ringer laktat/asetat, normal saline.
13. Yang dimaksud dengan EWSS (early warning scoring system)adalah, kecuali:
a. Merupakan sebuah system skoring yang digunakan sebelum pasien mengalami kondisi
kegawatan
b. Digunakan sebagai komponen untuk tim medic reaksi cepat dalam menangani kondisi
kegawatan pada pasien di RS
c. Berfokus pada kegiatan mendeteksi kegawatan sebelum terjadi kegawatdaruratan
d. Melaporkan kondisi klien yang meninggal dunia akibat henti jantung
14. Dalam penerapan system deteksi dini kegawat daruratan di rumah sakit, kendala apa saja
yang mungkin ditemukan oleh tenaga kesehatan yang bertugas:
a. Setiap tenaga kesehatan bersikap care dan komunikatif thd klien
b. Data hasil pemeriksaan di catat, dianalisa dan dilaporkan saat terjadi kesenjangan
c. Komunikasi antar tenaga kesehatan menggunakan teknik SBAR dan TBAK
d. Semua tenaga kesehatan dianggap memiliki kompetensi yang sama dalam melakukan
pendeteksian dini kegawat daruratan
15. Bagaimana peran perawat primer dalam pelaksanaan system deteksi dini kegawat
daruratan di rumahsakit
a. Melakukan pendelegasian tugas pemantauan kondisi klien kepada perawat pelaksana
sejaka wal shift hingga shift dinas berakhir
b. Melakukan pemeriksaan kembali, asuhan keperawatan mandiri, kolaborasi dengan
dokter jaga dan pendelegasian tugas kepada staf yang kompeten
c. Melaporkan kepada tim mutu angka klien yang meninggal dunia akibat henti jantung
d. Menyediakan kebijakan system deteksi dini kegawatdaruratan dan mensosialisasikan
kepada perawat pelaksana
16. Data focus apas aja yang perlu dikaji dalam melakukan pendeteksian dini kegawatdaruratan
dengan formulir EWSS:
a. Tingkat kesadaran
b. Tekanan darah sitole
c. Herth rate dan pernafasan
d. Capillary refill time
17. Seorang peserta senam pagi tiba-tiba terjatuh. Sebagaiseorang dokter anda berusaha
menolong. Setelah memastikan tidak ada respon dan tidak ada napas, anda meminta
seseorang mencari pertolongan. Tindakan selanjutnya yang anda lakukan adalah:
a. Segera membawa korban kesarana kesehatan terdekat
b. Memberi bantuan napas sambil menunggu bantuan
c. Memeriksa nadi karotis
d. Membuat pasien posisi miring mantap
e. Segera melakukan RJP
18. Saat berhadapan dengan pasien hentij antung, RJP harus terus dilakukan tanpa banyak di
interupsi. Bila sangat diperlukan misalnya untuk melakukan evaluasi, toleransi waktu untuk
menghentikan RJP adalah maksimal:
a. 10 detik
b. 15 detik
c. 20 detik
d. 30 detik
e. 60 detik
19. Berapa orang idealnya yang diperlukan dalam Code Blue system:
a. 4 orang
b. 5 orang
c. 6 orang
d. 7 orang
e. 8 orang
20. An. C usia 8 bulan, dirawat karena demam, batuk dan BAB cair> 5 kali. Pagi ini kondisi
lemas, tidak bergairah. Warna kulit abu-abu, CRT 3 detik, TDS 50 mmhg. RR 40x/menit
retraksi dada positif, nadi 120x/menit. Tentukan nilai EWSS nya ?
a. 5, zona merah
b. 4, zona merah
c. 3, zona kuning
d. 2, zona hijau
e. 1, zona hijau
21. Ny. B, usia 45 tahun, dirawat diruang antasena, pagi ini oleh keluarga dilaporkan sejak pagi
tampak lemas, banyak tidur, membuka mata jika dibangunkan dan mudah tertidur lagi,
pembicaraan cenderung kurang jelas, pergerakan masih sesuai, TD 100/60 mmHg, nadi
60x/menit, suhu 36, RR 22x/menit. Tentukan berapa nilai GCS klien :
a. 15
b. 12
c. 10
d. 8
e. 6
22. Yang bukan elemen penilaian dalam menentukan nilai EWSS pada klien anak, yaitu :
a. Perilaku,
b. Kardiovaskuler (WarnaKulit, CRT, TD Sistolik, HR)
c. Respirasi
d. GCS

GAMBAR 1

GAMBAR 2
GAMBAR 3

23. Pada gambaran EKG no 1, dinterpretasikan sebagai gambaran :


a. VT
b. VF
c. SVT
d. PEA
24. Yang dilakukan bila menemukan gambaran EKG no 1 & 2, adalah :
a. RJP
b. Injeksi Adrenalin
c. Defibrilasi
d. ventilasi
25. Interpretasi EKG, dan tindakan yang dilakukan bila menemukan gambaran EKG no 3, adalah
a. VT, dilakukan RJP
b. VF, Injeksi Adrenalin
c. Asistole, dilakukan Defibrilasi
d. PEA & Asistole, dilakukan RJP

SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai