Anda di halaman 1dari 6

JurnalKeperawatan

Jurnal KeperawatanJiwa
JiwaVolume
Volume77 No 2,
1, Hal 197
2 107
197--202,
114,
202,Agustus
Mei 20192019
Agustus 2019 ISSN2338-2090(Cetak)
e-ISSN 2655-8106
FIKKesUniversitas
FIKKes UniversitasMuhammadiyah
MuhammadiyahSemarang
Semarangbekerjasama
bekerjasamadengan
denganPPNI
PPNIJawa
JawaTengah
Tengah ISSN 2655-8106
p-ISSN2338-2090
(Online)

INTERVENSI KEPERAWATAN TERHADAP SELF EFFICACY KELUARGA


PASIEN SKIZOFRENIA

Rokhyati*, Meidiana Dwidiyanti, Sri Padma Sari


Program Studi Magister Keperawatan, Universitas Diponegoro
*rokhyatie@gmail.com

ABSTRAK
Keluarga merupakan orang-orang yang terkena dampak langsung dari anggota keluarga penderita
skizofrenia. Keluarga juga pihak yang menderita seperti halnya penderita skizofrenia, bahkan
skizofrenia merupakan gangguan yang dapat berlangsung seumur hidup, menjadi beban finansial dan
emosional yang berat serta berkepanjangan bagi keluarga. Keluarga menanggung beban stigma yang
cenderung melekat kepada keluarga yang mempunyai anggota keluarga penderita skizofrenia.
Keluarga dalam merawat penderita skizofrenia membutuhkan self efficacy. Intervensi keperawatan
diperlukan untuk meningkatkan self efficacy keluarga, memperkuat strategi koping, mencegah
kekambuhan skizofrenia, meningkatkan fungsi keluarga dan menurunkan beban keluarga. Literatur
review ini bertujuan mengetahui intervensi- intervensi yang digunakan terhadap self efficacy keluarga
dengan skizofrenia. Metode yang digunakan menggunakan review artikel dan Jurnal keperawatan dari
tahun 2007 sampai dengan tahun 2018. Hasil berbagai intervensi yang dilakukan menunjukkan
perubahan yang bermakna terhadap self efficacy.Simpulan perawat perlu mengetahui berbagai
intervensi keperawatan terhadap self efficacy keluarga untuk meningkatkan kemampuan keluarga
dalam merawat dan penerimaan terhadap penderita dengan skizofrenia. Saran perlu dikembangkan
intervensi keperawatan untuk lebih meningkatkan selft efficacy keluarga antara lain intervensi
keperawatan Mindfulness Spiritual Islam.

Kata kunci : intervensi keperawatan, self effycacy, keluarga skizofrenia

NURSING INTERVENTION OF FAMILY SELF EFFICACY SKIZOFRENIA


PATIENTS

ABSTRACT
The family is an affected parent directly from a family member with schizophrenia. Families also
suffer from schizophrenia, even schizophrenia is a disorder that can last a lifetime, a heavy and
prolonged financial and emotional burden on the family.Families bear the burden of stigma that tends
to cling to families that have family members with schizophrenia.Families in treating schizophrenia
need self efficacy. Nursing interventions are needed to improve family self-efficacy, strengthen coping
strategies, prevent schizophrenia recurrence, improve family function and reduce family burden. This
literature review aims to find out which interventions are used against family self-efficacy with
schizophrenia. The method used uses a review of articles and nursing journals from 2007 to 2018. The
results of various interventions conducted showed significant changes to self efficacy. Conclusions
nurses need to know a variety of nursing interventions to family self efficacy to improve the ability of
families to care for and receive patients with schizophrenia. Suggestions need to be developed nursing
interventions to further improve the family efficacy, including Islamic Spiritual Mindfulness nursing
interventions.

Keywords: nursing interventions, self effycacy, schizophrenia family

PENDAHULUAN cara berpikir, perilaku, dan ditandai oleh gejala


Gangguan mental menjadi masalah kesehatan psikotik yang jelas seperti halusinasi, agitasi,
serius yang dihadapi oleh setiap negara insomnia, dan lain-lain serta memerlukan
termasuk Indonesia. Skizofrenia adalah proses panjang dan mempengaruhi seluruh
gangguan mental kronis yang mempengaruhi aspek kehidupan pasien. Skizofrenia menjadi

197
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 2 Hal 197 - 202, Agustus 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

salah satu penyakit yang berkontribusi pada keluarga tersebut, beban ini terjadi karena
beban penyakit global (Fischer dan Buchanan, keluarga tidak memiliki pemahaman akan
2016). Skizofrenia menyebabkan terjadinya kebutuhan pasien, tingkah laku pasien,
kemunduran pada kesehatan fisik yang sehingga mempersulit terjalinnya hubungan
mungkin disertai dengan komplikasi, antara keluarga dan komunikasi dengan klien (
penurunan fungsi kognitif, defisit pada kinerja/ Wanti Y, et al, 2016).
keterampilan psikomotorik, dan mengurangi
tingkat kemandirian (Strassing et al., 2014). Adanya stigma yang buruk dari masyarakat,
bahwa skizofrenia adalah penyakit yang sulit
Pasien skizofrenia tidak mampu menjalankan disembuhkan dan aib bagi keluarga, hal ini
kegiatan sehari-hari dengan baik dan bukan hanya menimbulkan konsekuensi
memerlukan bantuan orang lain dalam negatif bagi penderita, tetapi juga dapat
merawat keseharian mereka (Prianto, 2005 menimbulkan persepsi yang negatif bagi
dalam Fitrikasari et al., 2012). Keluarga keluarga sehingga muncullah sikap penolakan,
merupakan perawat utama yang memiliki sikap penyangkalan, disisihkan maupun di
peran penting dalam membantu pemulihan isolasi, memiliki anggota keluarga dengan
terhadap pasien skizofrenia. Akan tetapi, skizofernia bukanlah suatu hal yang
dalam merawat pasien skizofrenia, keluarga mudah.(Irmansyah, 2006).
memiliki beban tersendiri yang berpengaruh
terhadap psikologis keluarga dan keluarga Keluarga yang merawat klien Skizofrenia
berisiko mengalami gangguan mental (Geriani memerlukan dukungan supaya memiliki self
et al., 2015; Gupta et al., 2014; Lesibikan dan efficacy. Self efficacy merupakan suatu
Ayinde, 2013). keyakinan dan diiringi kepercayaan atas dasar
kemampuannya, sehingga dapat melakukan
Keluarga sering menyembunyikan pasien sebuah kontrol dengan batasan mereka sendiri
skizofrenia dari lingkungan masyarakat, dari fungsi dan atas peristiwa ( Zakeri A, et al,
mengurung dan membawa berobat “orang 2016). Self efficacy mengacu pada suatu
pintar”. Dampak yang muncul adalah keyakinan bahwa individu mempunyai
kekambuhan seumur hidup sehingga klien kapasitas mereka sendiri untuk mengatur dan
Skizofrenia memerlukan perawatan jangka melaksanakan program tindakan yang
panjang, dan menimbulkan dampak lain yaitu diperlukan untuk menghasilkan hasil yang
klien skizofrenia menjadi ketergantungan diinginkan. Self-efficacy mampu untuk
terhadap orang lain terutama kepada keluarga merubah perilaku, memotivasi anggota
(Hawari, D.2007). keluarga belajar memberikan perawatanyang
terbaik, dan menjaga dari kekambuhan. Self
Skizofrenia berdampak signifikan pada seluruh efficacy mempengaruhi perilakukeluarga,
keluarga dan secara nyata mengubah hidup seperti tidak ditemukan lagipengurungan
keluarga. Perubahan yang terjadi meliputi terhadap klien Skizofernia (Perez et al, 2011).
peningkatan tanggung jawab keluarga, Literatur review ini memiliki tujuan untuk
tanggung jawab emosional termasuk berusaha mengetahui intervensi keperawatan yang
untuk menjaga keluarga utuh, pemantauan digunakan terhadap keyakinan diri keluarga/
yang terus menerus terhadap keadaan mental self efficacy keluarga terhadap pasien
dari anggota keluarga, dan penyediaan skizofrenia melalui studi literature review.
intervensi yang mendukung. Tanggung jawab
keluarga meliputi pemantauan keuangan, METODE
kepatuhan pengobatan, penyediaan makanan, Metode yang digunakan dalam penulisan ini
tempat tinggal, bantuan transportasi, dan biaya merupakan studi literature review. Sumber
kunjungan ke pelayanan kesehatan mental (Mc pustaka yang digunakan dalam penyusunan
Auliffe, 2009 dalam PH, Hermanto, Pratama, literature ini menggunakan artikel dengan
2018). proses pencarian artikel database dan Jurnal
keperawatan. Tahun penerbitan artikel yang
Keluarga dengan salah satu anggota keluarga digunakan adalah tahun 2007 sampai tahun
yang menderita gangguan jiwa Skizofrenia 2018. Jumlah artikel yang digunakan ada 17
dapat mengalami beban psikologis bagi artikel.

198
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 2 Hal 197 - 202, Agustus 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

HASIL dalam meningkatkan effikasi keluarga dengan


Hasil penelitian dari Fitrikasri et. Al ( 2012) skizofren.
Sebanyak 89 responden keluarga pasien
dengan skizofrenia (89%) merasa terbebani PEMBAHASAN
dengan kondisi pasien skizofrenia. Beban Sebagian besar keluarga mempunyai persepsi
terberat adalah dampak terhadap rasa nyaman, dan pemikiran bahwa skizofrenia adalah
merasa berat dengan masalah yang dihadapi, sebuah penyakit yang memalukan bagi
dampak terhadap hubungan dengan orang lain, keluarga. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan
apresiasi terhadap peran perawatan dan keluarga dalam melakukan intervensi pada
dampak terhadap kualitas hubungan anggota keluarganya yang sedang sakit.
perkawinan.Sebagian besar keluarga Keluarga juga merasa tidak nyaman dan harus
menganggap perawatan terhadap anggota bisa melakukan suatu tindakan agar klien dapat
keluarga dengan gangguan skizofrenia sebagai sembuh kembali. Keluarga pun merasa malu
beban dalam kehidupan mereka. Hasil dari terhadap anggapan negatif dari tetangga sekitar
penelitian Adriyani et. Al (2017), tentang anggota keluarganya yang mengalami
menyebutkan bahwa self efficacy skizofrenia (Komariyah, 2014)
mempengaruhi kualitas hidup yang lebih baik
baik bagi keluarga pasien skizofrenia. Keluarga merupakan orang-orang yang terkena
dampak langsung dari kehadiran skizofrenia
Hasil penelitian Kartikasari (2017 dalam kehidupan keluarga. Oleh karena itu
menunjukkan terdapat perubahan bermakna keluarga merupakan pihak yang menderita
self efficacy keluarga dengan sosial okupasi seperti halnya pasien skizofrenia, bahkan
klien skizofrenia setelah diberikan terapi skizofrenia merupakan gangguan yang dapat
psikoedukasi p<0,05) dan terdapat perbedaan berlangsung seumur hidup pasien, sehingga
perubahan bermakna pada kelompok kontrol merupakan beban finansial dan emosional
dan intervensi (p<0,05). Dari penelitian ini, yang berat dan berkepanjangan bagi keluarga.
peneliti merekomendasikan penggunaan terapi Keluarga juga menanggung beban stigma yang
psikoedukasi keluarga sebagai terapi modalitas cenderung melekat pada keluarga yang
pada keluarga yang merawat klien skizofrenia. memiliki anggota keluarga penderita
Hasil dari penelitian Ah. Yusuf (2013) skizofrenia (Gunarsa, 2012).
menyebutkan bahwa pemberian terapi keluarga
dengan pendekatan spiritual dapat Besarnya peranan pasien skizofrenia dalam
meningkatkan model keyakinan kesehatan keluarga maupun masyarakat menentukan
keluarga dalam merawat pasien dengan besarnya dampak terhadap fungsi sosial,
gangguan mental skizofrenia . Sampel ekonomi, keluarga dan masyarakat apabila
sebanyak 13 orang di setiap kelompok individu tersebut menderita skizofrenia. Kalau
perlakuan dan kelompok kontrol. Intervensi pasien skizofrenia sebagai orang tua yang
diberikan selama 60-120 menit dalam 8 kali menentukan dalam status sosial dan ekonomi
pertemuan dengan interval rata-rata sekitar 1 keluarga, akan menyebabkan menurun atau
minggu. memburuknya fungsi sosial ekonomi keluarga
tersebut. Hal ini menghadapkan keluarga
Hasil penelitian Pratama BD, 2017 dalam berbagai masalah seperti kemiskinan,
Pengetahuan keluarga pasien gangguan jiwa di pertengkaran dan kriminalitas. Demikian pula
RSJD Dr. RM. Soedjarwadi adalah cukup, jika penderita adalah sebagai anak membawa
efikasi diri keluarga pasien gangguan jiwa di beban yang cukup berat bagi orang tua karena
RSJD Dr. RM. Soedjarwadi adalah sedang. perjalanan penyakitnya yang bersifat kornik
Ada hubungan korelasi yang signifikan residif bahkan cenderung progresif, sejalan
pengetahuan dengan efikasi diri pada caregiver dengan itu kemampuan orang tua semakin
keluarga pasien gangguan jiwa di RSJD Dr. berkurang dalam merawat dan mengobati
RM. Soedjarwadi. Penelitian yang dilakukan penderita karena produktivitas yang semakin
oleh Murtoyo, et all (2018) menyebutkan berkurang dengan bertambahnya usia
psikoedukasiterapi keluarga dengan Calcagy (Dharmabrata, 2013).
Family Intervention Model (CFIM) efektif

199
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 2 Hal 197 - 202, Agustus 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Keluarga dalam merawat pasien skizofrenia Keluarga dengan self efficacy tinggi, percaya
membutuhkan self efficacy. Penelitian Pratama bahwa akan mampu melakukan sesuatu untuk
(2017) menyatakan bahwa sebagian besar mengubah kejadian-kejadian di sekitarnya,
(55,8%) care giver keluarga mempunyai self sedangkan dengan self efficacy rendah merasa
efficacy sedang. Self efficacy keluarga pasien tidak mampu mengerjakan segala sesuatu yang
gangguan jiwa mencakup aspek merawat ada di sekitarnya. Dalam situasi yang sulit,
pasien defisit perawatan diri, merawat pasien orang dengan self efficacy rendah cenderung
harga diri rendah, merupakan pasien isolasi mudah menyerah, sedangkan orang dengan self
sosial, merawat pasien halusinasi, merawat efficacy tinggi akan berusaha lebih keras untuk
pasien dengan kekerasan, melakukan mengatasi tantangan yang ada.
pengobatan dan terapi psikososial.
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Albert Bandura, Self-efficacy Adriani RB, Rahardjo SS. Effect of Locus of
merupakan salah satu aspek pengetahuan Control , Self-Efficacy , and Personality
tentang diri atau self knowledge yang paling Type on the Quality of Life among
berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari- Caregivers of Schizophrenia Patient in
hari. Hal ini disebabkan self-efficacy yang Godean Sub-District , Yogyakarta.
dimiliki ikut mempengaruhi individu dalam 2017;2:20–31.
menentukan tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan termasuk di Ah.Yusuf S (2013) Terapi keluarga dengan
dalamnya perkiraan berbagai kejadian yang pendekatan spiritual terhadap model
akan dihadapi. Self-efficacy yakni keyakinan keyakinan kesehatan keluarga dalam
merawat pasien skizofrenia. Fakultas
bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan
Keperawatan Universitas Airlangga
mendapatkan hasil positif (Stanley M, 2013).
Dharmabrata, 2013, Psikiatri Forensik, Penebit
Hasil penelitian Nasriati (2016) diperoleh PT. EGC, Jakarta
bahwa sebagian besar (52%) keluarga
penderita gangguan jiwa mengalami stigma Dwidiyanti, 2018, Mindfulness untuk Self-
tinggi dan sebagian besar (60%) responden Care. In: Meidiana Dwidiyanti, Reza
memberikan dukungan keluarga yang buruk Indra Wiguna HEWN, Undip Press,
pada penderita gangguan jiwa. Stigma tinggi Semarang
yang dirasakan oleh keluarga akan berdampak
pada peningkatan beban keluarga, Murtoyo E, et al (2018) Efektifitas
meningkatnya stress dan berpengaruh terhadap Psikoedukasi Terapi Keluarga Dengan
kualitas hidup serta depresi. Untuk itu keluarga Calgary Family Intervention Model
perlu mendapatkan terapi keluarga untuk (CFIM) terhadap Peningkatan Effikasi
memperkuat strategi koping dalam menangani Keluarga sebagai Caregiver Orang
perubahan mental klien, mencegah Dengan Skizofrenia(ODS). Jurnal Ners
kekambuhan serta mempertahankan dan Kebidanan Indonesia Universitas
keberadaan klien di masyarakat. Therapi Alma Ata Yogyakarta.
keluarga mampu meningkatkan fungsi
Fischer BA, Buchanan RW (2016). Schizo-
keluarga dan menurunkan beban keluarga,
phrenia: Epidemiology and patho-
mengurangi kekambuhan dan genesis. Dalam http://www.upto-
memperbaikikemandirian (Chien, T.W., & date.com/contents/schizophrenia-
Wong, F, 2007). epidemiology-and-pathogenesis.
Diakses 23 Oktober 2016.
SIMPULAN
Selft efficacy keluarga penting untuk Fitrikasari A, Kadarman A, Sarjana W (2012).
meningkatkan fungsi keluarga dan Gambaran Beban Caregiver Penderita
menurunkan beban keluarga. Sebagian besar Skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan
menyebutkan bahwa dari berbagai intervensi RSJ Amino Gondohutomo Semarang.
yang dilakukan secara signifikan mampu Medica Hospitalia, 1(2): 118-122.
menigkatkan selft efficacy keluarga.
Geriani D, Savithry KSB, Shivakumar S, &
Kanchan T (2015). Burden of Care on
200
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 2 Hal 197 - 202, Agustus 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

Caregivers of Schizophrenia Patients: A Pratama BD,Widodo A,( 2017) ,Hubungan


Correlation to Persona- lity and Coping. Pengetahuan Dengan Efikasi Diri Pada
Journal of Clinical and Diagnostic Caregiver Keluarga Pasien Gangguan
Research : JCDR, 9(3): 01–04. Jiwa Di Rsjd Dr. Rm. Soedjarwadi.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Gupta A, Solanki RK, Koolwal GD & Gehlot Muhammadiyah
S (2014). Psychological Well- Being and
Buden in Caregivers of Patients with Strassing M, Signorile J, Gonzales C, Harvey
Schizophrenia. Inter- national Journal PD (2014). Physical Perfor- mance and
of Medical Science and Public Health, Disability in Schizophre- nia. National
4: 70-76. Institute of Health Public Access, 1(2):
112-121.
Gunarsa, 2012, Bunga Rampai Psikologi
Perkembangan: Dari Anak Sampai Usia Stanley M,Pollard D.(2013) Attitude and selft
Lanjut, Penerbit PT. BPK Gunung efficacy of nurse In The Management of
Mulia, Jakarta Pediatric Pain.

Hawari, D. (2007). Pendekatan holistik Wanti Y, Widianti E, Fitria N. Gambaran


padagangguan jiwa skizofrenia. Jakarta: Strategi Koping Keluarga dalam
BalaiPenerbit FKUI. Merawat Anggota Keluarga yang
Menderita Gangguan Jiwa Berat.
Irmansyah. (2006). Pencegahan danintervensi ResearchGate [Internet]. 2017;(April
dini skizofrenia. Retrieved from 2016).
http://64.203.71.11/kompascetak/0410/1
9/ ilpeng/1331282.htm, 12 April 2015 Zakeri, A., Rahmany, R dan Labone, E., 2016,
Teachers’ Self- and Collective Efficacy:
Kartikasari R, Yosep I, Sriati A. (2017) The The case of Novice English Language
Influence of Family Psychoeducation Teachers, Journal of Language
Therapy on Self Efficacy Family And Teaching and Research, Academy
Social Occupations Schizophrenia ’ s Publication
Clients. 5:123–35.

PH. Livana, Hermanto, Pratama. Nanda Putra


(2018) Dukungan Keluarga Dengan
Perawatan Diri Pada Pasien Gangguan
Jiwa Di Poli Jiwa. Jurnal Manarang
4(1).
http://www.jurnal.poltekkesmamuju.ac.i
d/index.php/m/article/view/54

Nasriati, 2016, Stigma dan Dukungan


Keluarga dalam Merawat Orang dengan
Gangguan Jiwa, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Ponorogo, Ponorogo

Perez, JML., Medina, FJ dan Munduate, L.,


2011, Effects of Self-Efficacy on
Objective and Subjective Outcomes in
Transactions and Disputes, University
of Seville, Spain.

Pratama NP, Studi P, Keperawatan I, Tinggi S,


Kesehatan I. Dukungan keluarga dengan
perawatan diri pada pasien gangguan
jiwa di poli jiwa. 2018;

201
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 7 No 2 Hal 197 - 202, Agustus 2019
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah

202

Anda mungkin juga menyukai