Anda di halaman 1dari 15

REFLEKTIF JURNAL

Apakah psikoedukasi terhadap keluarga pasien yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia dapat berpengaruh terhadap kepatuhan minum
obat pada pasien ?

OLEH : MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLTEKKES MATARAM
DESCRIPTION

Pada saat kami berpraktik di poli jiwa, kami


menemukan pasien yang jarang kontrol dan
bahkan keluarga tidak ada yang menemani
dan mengingatkan tentang obat yang harus di
konsumsi.
DISSECTION

Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat.


Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala positif seperti
pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi, gangguan kognitif
dan persepsi, gejala-gejala negatif seperti avolition
(menurunnya minat dan dorongan), berkurangnya keinginan
bicara dan miskinnya isi pembicaraan, menunjukkan afek yang
datar serta terganggunya relasi personal (Strauss, et al 1994;
Arif 2006:3) dalam (Foresa & Sulung, 2018).
• Factors that cause patients to be non-adherent to
taking medication include the support and ability of
the family in the patient's rehabilitation, the amount
of life that causes stress and the severity of
psychiatric symptoms (Magura, Laudet, Mahmood,
Rosenblum, Knight, 2002) in (Livana & Mubin,
2002). , 2019).
• Family psychoeducation
therapy merupakan
elemen program
perawatan kesehatan jiwa
• Terapi psikoedukasi
keluarga dengan cara
pemberian informasi dan keluarga merupakan
edukasi melalui komunikasi terapi yang dapat
yang terapeutik. Program digunakan dalam
psikoedukasi merupakan menyelesaikan
pendekatan yang bersifat permasalahan kambuh
edukasi dan pragmatik pada ODS paranoid
(Stuart, 2009) dalam Sari (Rahayu & Mubin,
K.D, 2017). 2019).
• The role of the family as a caregiver for schizophrenic
patients is the main thing to prevent recurrence and
is very important for the success of therapy in patient
care (Farkhah, 2017) in (Mirayanti, 2020).
DISCOVER
• Skizofrenia merupakan
gangguan neurobiologist • Terapi yang diberikan pada pasien
kompleks sirkuit otak skizofrenia bersifat komprehensif
dan holistik sehingga pasien
neurotransmitter, defisit
skizofrenia tidak mengalami
neuroanatomikal, kelainan diskriminasi. Beberapa terapi yang
neuroelektrikal, dan dimaksud adalah terapi dengan
disregulasi neurosirkulatori, obat- obatan anti skizofrenia
(psikofarmaka), psikoterapi, terapi
menyebabkan otak psikososial, dan terapi psikoreligius,
miswired dan gejala klinis dimana setiap terapi yang diberikan
(Stuart, 2016) dalam kepada pasien memerlukan
(Mirayanti, 2020). peranan keluarga untuk proses
kesembuhan pasien (Hawari, 2012)
dalam (Mirayanti, 2020).
• One of the treatments commonly given to schizophrenic patients is
biologic therapy such as drug therapy. This needs to be understood by
patients and their families by providing understanding through
psychoeducational interventions (Stuart & Laraia, 2007) in (RNJ 2018).

• The purpose of this psychoeducation program is to increase knowledge


about mental disorders so that it is expected to reduce relapse rates and
improve family function. This goal will be achieved through a series of
educational activities about the disease, how to cope with symptoms, and
the abilities of the family (Stuart & Laraia, 2007) in (Foresa & Sulung,
2018).
• Salah satu hasil hasil penelitian perbedaan rata-rata nilai kepatuhan
berobat pasien skizofrenia yang mendapatkan intervensi
psikoedukasi lebih tinggi dibandingkan dengan pasien skizofrenia
yang diberikan pendidikan kesehatan biasa.

Hal ini dapat kita lihat dari nilai mean pada kelompok eksperimen
(11,00) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (6,88).
Dari hasil uji T- Test Independen diperoleh p-value=0,0005

• Berdasarkan hasil penelitian, telah terbukti bahwa pemberian


intervensi psikoedukasi lebih efektif dibandingkan dengan
pendidikan kesehatan atau terapi suportif saja. Pemberian intervensi
psikoedukasi terbukti memiliki efek positif dalam meningkatkan
kepatuhan berobat pasien skizofrenia. (Foresa & Sulung, 2018).
• Adapun hasil penelitian lain : Diketahui bahwa peran keluarga
sebagai caregiver pada pasien skizofrenia pada Kelompok
Perlakuan setelah diberikan psikoedukasi keluarga sebagian besar
yaitu 13 orang (65%) dalam kategori baik, 7 orang (35%) dalam
kategori cukup, dan tidak ada yang memiliki peran kurang. Peran
keluarga sebagai caregiver pada pasien skizofrenia pada pada
Kelompok Kontrol pada post test sebagian besar yaitu 12 orang
(60%) dalam kategori cukup, serta masing-masing 4 orang (20%)
dalam kategori kurang dan kategori baik (Mirayanti, 2020).

• Banyak kelebihan yang didapat dari pelaksanaan


psikoedukasi misalnya, perawat bisa memantau
perkembangan pasien selama proses psikoedukasi
dilaksanakan terutama kepatuhan pasien dalam
menjalani proses pengobatannya. (Foresa & Sulung,
2018).
• The implementation of
psychoeducation which • The duration of the
consists of 4 sessions psychoeducation
makes it easier for intervention varies from one
schizophrenic patients respondent to another.
and their families to Some of them are in
understand the material accordance with the
provided (Foresa & planned time, which is 30
minutes, but more than 50%
Sulung, 2018).
of respondents need a
longer time, which is 45-60
minutes (Foresa & Sulung,
2018).
DECISION

• Mahasiswa menyarakan kepada kepala ruangan


untuk:
– Melakukan kunjungan ke pasien dengan
skizofrenia untuk memberikan psikoedukasi
kepada keluarga pasien
– Psikoedukasi keluarga dilakukan sebanyak 4 sesi
DOKUMENTASI PSIKOEDUKASI TERHADAP KELUARGA PASIEN
YANG MEMILIKI ANGGOTA KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA
DAFTAR PUSTAKA

• Foresa & Sulung (2018). Efektifitas Intervensi Psikoedukasi


Terhadap Kepatuhan Berobat Pasien Skizofrenia : Volume 1 No 1.
• Livana & Mubin (2019). Hubungan Kepatuhan Minum Obat
Dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia Paranoid.
• Mirayanti, dkk (2020). Psikoedukasi Keluarga Mampu Merubah
Peran Keluarga Sebagai Caregiver Pada Pasien Skizofrenia.
• Rahayu & Mubin (2019). Pengaruh Psikoedukasi Keluarga
Skizofrenia Paranoid Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien.
• Wardani K.L (2017). Efektifitas Pemberian Family Psychoeducation
(Fpe) Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Skizofrenia Di
Kota Kediri.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai