SKRIPSI
Oleh :
JUSRIANI
NIM : A.19.11.057
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang didukung adalah strategi manajemen yang efektif untuk orang dengan
Saat ini, permasalahan kesehatan jiwa telah menjadi issue global, data
gangguan jiwa diseluruh dunia hampir mencapai 1 milyar orang. Angka ini
dari 300 orang (0.32%) diseluruh dunia mengalami gangguan jiwa, termaksud
1
Berdasarkan hasil data yang di peroleh dari RSKD Provinsi Sulawasi
banyaknya pasien 13.292, sedangkan pada bulan januari sampai agustus 2019
sebanyak 1.343 pasien dengan rata-rata perbulan sebanyak 168 pasien (Syarif
et al., 2020).
137.974 jiwa pertahun 2021. Berdasarkan data yang di terima dari Dinas
(Skizofrenia) sebanyak 2 orang, pada tahun 2020 sebanyak 5 0rang dan pada
pelayanan kesehatan dan tenaga perawat dan psikolog yang masih kurang.
beban (Pardede et al., 2020). Beban tersebut meliputi beban ekonomi dalam
2
Pada umumnya pasien skizofrenia mengalami penurunan yang nyata
dampak negatif.
Stres Adalah perasaan yang paling umum dialami oleh keluarga yang
Stres yang dialami keluarga dengan gangguan jiwa skizofrenia jika tidak
masyarakat. Selain itu, dampak lain yang dapat di alami oleh keluarga itu
Zainuddin, 2021)
3
bahwa responden 1 mengatakan pemicu tingkat stres yang dialami oleh
dalam pemberian obat dimana penderita tidak mau minum obat karena
baranggapan jika dia sudah sembuh, hal itu yang memicu emosi dan amarah
dimana hal ini dapat mengurangi tingkat stres keluarga dalam merawat pasien
B. Rumusan Masalah
Tingkat stres yang dialami keluarga dari berbagai faktor mencakup stigma
4
lingkup wilayah terdekat atau lingkungan sekitar, kerap kali pengidap
stres menjadi salah satu solusi dengan harapan dapat mengurangi tingkat stres
2023?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
skizofrenia.
intervensi.
5
c. Dianalisis pengaruh terapi psikoedukasi keluarga setelah diberikan
intervensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
skizofrenia.
6
3. Untuk Tenaga Puskesma Bontosunggu
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Stres
1. Definisi Stres
beban yang tidak spesifik. Namun selain itu, stress juga dapat menjadi
agen, sebab dan akibat dari gangguan atau penyakit. (Rizka Yunita,
S.Kep., Ns., M.Kep, Lin Aini Isnawati, S.Kep., Ns., M.Kes, Widya
Addiarto S.Kep., Ns., 2020) Buku Ajar Psikoteri Self Help Group Pada
stresor maka stres keluarga akan semakin berat. Stres yang dialami oleh
8
sebagai seorang ibu, istri, saudara perempuan, dan teman perempuan
(Nasriati, 2020).
(2014), dikutip dalam buku (Rizka Yunita, S.Kep., Ns., M.Kep, Lin Aini
dikenal sebagai sindrom adaptasi umum dan dibagi dalam tiga fase
9
yaitu : terhadap respon atau fase sinyal, fase berlawanan, dan fase
mediatornya.
menimpanya.
masalah.
10
3. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Stres
a. Faktor lingkungan
keamanan.
b. Faktor organisasi
lainnya.
c. Faktor individu
11
Robbins (2016), dikutip dalam (Pradana, 2022) setiap individu
4. Aspek-Aspek Stres
(2011), dikutip dalam buku (Rizka Yunita, S.Kep., Ns., M.Kep, Lin Aini
a. Aspek Biologis
b. Aspek Psikososial
1) Kognitif
2) Emosi
12
3) Perilaku sosial
S.Kep., Ns., M.Kep, Lin Aini Isnawati, S.Kep., Ns., M.Kes, Widya
Addiarto S.Kep., Ns., 2020), Buku Ajar Psikotepi Self Help Group Pada
a. Perasaan
b. Pikiran
c. Perilaku
d. Tubuh
13
Meliputi berkeringat, serangan jantung meningkat, gelisah, mulut
6. Jenis-Jenis Stres
a. Stres akut
Stres yang dikenal juga dengan fight or fliht respons. Stres akut
b. Stres kronis
Stres Kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi dan
1) Stres ringan
14
merenung dan berusaha lebih tangguh dalam menghadapi
tantangan hidup
2) Stres sedang
Stres sedang berlangsung lebih lama dari pada stres ringan. ciri-
3) Stres Berat
pekerjaan sederhana.
7. Dampak Stres
a. Dampak Fisiologik
15
2) Gangguan pada sistem reproduksi, seperti terlambat haid,
b. Dampak Psikologik
2) kewalahan/keletihan emosi
c. Dampak Perilaku
atau 3: sering terjadi pada setiap item. Skor akhir pada kuesioner DASS-
16
Tabel 2.1 Kuesioner DASS
Normal 0-14
Ringan 15-18
Sedang 19-25
Parah 26-33
orang yang merasa tertekan atau stres. Stres yang dirasakan oleh keluarga
B. Konsep Psikoedukasi
et al., 2020)
17
2. Model Psikoedukasi
Nurmalisyah, 2018)
baik di masyarakat.
18
berikutnya. dicapai secara berhasil akan membawa pada kebahagiaan
misi berikutnya
1) Infomation model
19
Model psikoedukasi ini merupakan suatu model yang
4) Comprehensive model
20
7) Peer o peer psychoeducation oppoach
3. Tujuan Psikoedukasi
2018).
4. Indikasi
21
5. Pedoman Pelaksanaan Famili Psychoeducation Therapy
keluarga terdiri dari 5 sesi. Setiap sesi dilakukan selama 45-60 menit.
bagi keluarga dan dampaknya pada orang tua, anak, saudara kandung
yang sakit?
22
b. Sesi 2 : Perawatan klien skizofrenia
bekerja sama untuk mencari solusi dari masalah tersebut. sakit dan
23
Pada bagian 5, kita akan membahas pemberdayaan sumber daya
C. Tinjauan Skizofrenia
1. Definisi skizofrenia
Menurut (Dhita Kurnia sari, 2017) dalam buku yang berjudul Buku
dari dua atau lebih dari gejala delusi, halusinasi, gangguan bicara seperti
((Rizka Yunita, S.Kep., Ns., M.Kep, Lin Aini Isnawati, S.Kep., Ns.,
24
2. Etiologi Skizofrenia
Menurut Ann (2005) dalam buku (Rizka Yunita, S.Kep., Ns., M.Kep,
Lin Aini Isnawati, S.Kep., Ns., M.Kes, Widya Addiarto S.Kep., Ns.,
2020) Buku Ajar Psikoterapi Self Help Group Pada Keluarga Pasien
a. Keturunan
b. Endokrin
c. Metabolisme
25
d. Susunan saraf pusat
fisiologis yang khas pada SPP tetapi Meyer mengakui bahwa suatu
ataupun somatik.
g. Teori lain
26
Skizofrenia sebagai suatu sindroma yang dapat disebabkan oleh
a. Skizofrenia simplex
Sering timbul pertama kali pada masa pubertas, gejala utama pada
b. Skizofrenia bebefrenik
personality.
c. Skizofrenia Katatonik
Timbulnya pertama kali antara umur 15-30 tahun dan biasanya akut
27
Disamping gejala-gejala skizofrenia terdapat menonjol secara
4. Manifestasi klinis
a. Gejala primer
28
b) Paramii : penderita merasa senang dan gembira, akan tetapi
tertawa.
efek.
d) Gangguan kemauan
e) Gejala psikomotor
29
Gejala ini juga dinamakan gejala-gejala katatonik atau
b. Gejala Sekunder
1) Waham
2) Halusinasi
kesadaran dan hal ini merupakan suatu gejala yang hampir tidak
D. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilakukan oleh (Made et al., 2019) dengan judul Pengaruh
30
psikoedukasi keluarga dan mengurangi stres keluarga. Hasil penelitian
bagi keluarga dimana hal ini dapat mengurangi tingkat stres keluarga
kognitif.
yang sakit.
31
keluarga dengan skizofrenia. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
E. Kerangka Teori
Keluarga
dengan Tingkat Psikoedukasi
anggota Stres keluarga
keluarga Keluarga
penderita
skziofrenia
Jenis-jenis stres
berdasarkan model Model psikoedukasi
stres a. Model skills
a. Model stres deficit atau life
berdasarkan skills.
stimulus b. Model tugas
b. Model stres perkembangan
berdasarkan c. Model ragam
respo bantuan
c. Model stres
berdasarkan
transaksional
Pedoman
Faktor-faktor yang pelaksanaan famili
menyebabkan stres psychoeducation
therapy
a. Faktor a. Pengkajian
lingkungan masalah
b. Faktor b. perawatan
klien
organisasi
skizofrenia
c. Faktor Individu c. Manajemen
beban keluarga
d. Pemberdayaan
komunitas
untuk
membantu 32
keluarga.
Dampak stres
a. Dampak fisiologik
Gambar 2.1
b. Dampak psikologik
c. DampakBAB
Perilaku
III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, VARIABEL PENELITIAN, DAN
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang
satu dengan dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
Psikoedukasi
Keluarga Tingkat Stres
Keluarga:
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependent
33
: Penghubung antar Variabel
B. Hipotesis
C. Variabel Penelitian
landasan teoritis dan ditegaskan dalam hipotesis penelitian. oleh karena itu
berbeda-beda.
34
Keperawatan). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen
D. Definisi Konseptual
2020).
2. Stres keluarga terjadi karena adanya stresor, Stres yang dialami oleh
35
berhubungan dengan peren keluarga secara langsung dan peran yang
E. Definisi Operasional
atau fenomena (Dr. Drs. Ismail Nurdin, M.Si Dra. Sri Hartati, 2019)
1. Variabel Independen
b. Kriteria objektif
Dinyatakan dalam :
36
d. Skala ukur : Ordinal
2. Variabel Dependen
beban yang bersifat non spesifik dimana semakin tinggi stresor maka
b. Kriteria objektif :
Dinyatakan dalam :
Normal : 0-14
Ringan : 15-18
Sedang : 19-25
Berat : 26-33
37
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk
suatu fenomena dengan data (angka) apa adanya tanpa bermaksud menguji
metode kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pre-
eksperimental (One Grup Pre Post Test Design) yang bertujuan untuk
38
dalam merawat pasien skizofrenia di wilayah kerja puskesmas bontosunggu
1. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan juni tanggal 08 – 07 juli 2023
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
39
pengambilan sampling. Teknk pengambilan sampling yaitu
Keterangan :
n = jumlah subjek
za = 1,96
zb = 0,84
n=¿2
n=¿2
n= ( [ 2 ,8 ] x 18
9 , 43 )
2
n= ( 509 , 43, 4 ) 2
n=(5 , 34)2
n=28
3. Teknik sampling
40
Metode sampling adalah suatu cara yang ditetapkan penelitian
a. Kriteria insklusi
berikut:
b. Kriteria eksklusi
41
ada, dan jika subjek mempunyai kriteria ekslusif maka subjek harus
sebagai berikut:
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
nominal.
42
Sampel sebanyak 28 orang dan teknik pengambilan sampel mengunakan teknik
non probability sampling (sampel non random)
Intervensi psikoedukasi
keluarga dilakukan dengan 5
sesi pertemuan tiap 1 sesi
dilakukan selama 45 menit.
Analisa Data
43
Univariat Bivariat
Hasil
Gambar 4.1
a. Data Primer
disediakan.
b. Data Sekunder
44
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
Selayar.
45
H. Tehnik Pengelolaan dan Analisa Data
d. Cleaning yakni apabila semua data dari setiap sumber data atau
46
ketidaklengkapan, dan sebagainya kemudian dilakukan pembetulan
atau korensi
2. Analisa Data
terhadap objek yang sedang atau akan diteliti dimana dalam penelitian ini
mengunakan dua teknik analisa yaitu analisa data univariat dan bivariat.
a. Analisa Univariat
tiap variabel yang akan diteliti. Analisa univariat dapat dilihat secara
b. Analisa Bivariat.
I. Etika Penelitian
47
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan persetujuan kepada
Kesehatan (Dr. drg. Wiworo Haryani, M.Kes Drh. Idi Setyobroto, 2022),
2. Benefiscience
3. Justice
48
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Perlakuan Kontrol
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentas
Karakteristik Responden
(f) (%) (f) e
(%)
Kelompok_umur
Remaja 1 7,1% 0 0,0%
Dewasa 6 42,9% 7 50,0%
Lansia 7 50,0% 7 50,0%
Jenis Kelamin
Laki-laki 1 7,1% 9 64,3%
Perempuan 13 92,9% 5 35,7%
Pendidikan
SD 9 64,3% 5 35,7%
SMP 2 14,3% 3 21,4%
SMA 2 14,3% 4 28,6%
S1 1 7,1% 2 14,3%
Jenis Pekerjaan
Tidak Bekerja 10 71,4% 2 14,3%
Bekerja 4 28,6% 12 85,7%
Hubungan penderita
Ayah 1 7,1% 0 0,0%
Ibu 1 7,1% 0 0,0%
Suami 5 35,7% 2 14,3%
Istri 1 7,1% 7 50,0%
Kakak 2 14,3% 1 7,1%
Adek 1 7,1% 2 14,3%
49
Anak 3 21,4% 2 14,3%
Jumlah 14 100% 14 100%
Sumber: data primer,2023
bahwa kelompok umur yang paling banyak pada rentang usia lansia
responden (7,1%).
umur paling pada rentang usia dewasa dan lansia sama sebanyak 7
50
banyak yaitu SD sebanyak 5 responden (35,7%) sedangkan yang
2. Analisa Univariat
melihat distribusi frekuensi dari tiap variabel yang akan di teliti yaitu
Tabel 5.2
pada stres sebelum yaitu responden yang mengalami tingkat stres sedang
51
mengalami penurunan yaitu mengalami stres normal sebanyak 9
responden (35.7).
Tabel 5.3
52
sedangkan pada stres setelah sebesar 18.50 dengan nilai minimum 17 –
maksimum 20.
3. Analisa Bivariat
Kepulauan Selayar.
Tabel 5.3
53
Mann whitney menunjukkan nilai p : 0,000 (P< 0,05). Menunjukkan Ho
B. Pembahasan
kontrol pada stres sebelum yang mengalami tingkat stres yaitu stres
54
stres ringan sebanyak 7 responden (50.0%), yang mengalami stres sedang
terjadinya stres seperti usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Persepsi stigma
yang negatif juga menjadi salah satu faktor tekanan psikologis yang dapat
55
minimun 19 – maksimum 27 sedangkan pada stres setelah sebesar 14.00
maksimum 20.
psikoedukasi tersebut.
et al., 2018).
56
lingkungan sosialnya sehingga cenderung untuk melakukan isolasi sosial.
perasaan takut, rasa bersalah, stigma dari masyarakat dan stres terkait
akhirnya mengalami stres baik itu ringan sampai stres berat atau parah.
ditemukan paling sering terjadi pada rentan usia >50 tahun, hal ini sejalan
57
di banding laki-laki pada kelompok perlakuan hanya 1 (7,1%) sedangkan
menyebabkan perkembangan skala stres ini menjadi cepat dan sulit untuk
bahwa stres bukanlah penyakit yang sepele dan harus dilakukan program
kita.
58
Berdasarkan tingkat pendidikan keluarga pada kelompok perlakuan
belakang pendidikan SD, Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan
maksimal dan penderita juga bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan
tepat.
dimana nilai (p : 0,000 < 0,05). Dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa
59
selisih perbedaan -4,0 yang berati bahwa terdapat penurunan stres pada
Jiwa
antara lain faktor usia, jenis kelamin, dan dukungan kerabat atau keluarga
lain, dimana usia 50-60 tahun mempunyai resiko stres yang lebih besar.
60
Psikoedukasi yang diberikan merupakan suatu wadah dalam
ini, terbilang efektif dalam mengurangi tingkat stres yang dialami oleh
yang meliputi cara dan langkah yang tepat dalam mengatasi penderita
C. Keterbatasan Penelitian
61
Peneliti merupakan peneliti pemula, dimana banyak hal yang masih
kendala yang ditemui seperti keluarga penderita yang takut dan ragu-ragu
dalam mengisi kuesioner, serta jarak rumah satu dengan yang lainnya
62
BAB 6
PENUTUP
A. Kesimpulan
kontrol pada stres sebelum dengan nilai median sebesar 18.50 dengan
63
18.00 dengan selisih perbedaan -4,0 . Hasil uji statistic menggunakan
B. Saran
3. Bagi Mahasiswa
64
65
1